Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS PERBANDINGAN FITOPLANKTON DOMINAN PADA PENINGKATAN SALINITAS DALAM TAHAPAN PEMBUATAN GARAM DAN KULTUR SKALA LABORATORIUM Sukmawati, Nela; Soedarsono, Prijadi; Rudiyanti, Siti
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.573 KB)

Abstract

Salinitas merupakan salah satu faktor pembatas yang mempengaruhi jenis fitoplankton. Fitoplankton yang mampu hidup di salinitas tinggi memiliki manfaat bagi kehidupan manusia. Tujuan dari penelitian ini antara lain adalah mengetahui jenis fitoplankton pada berbagai salinitas dalam tahapan pembuatan garam, membuktikan bahwa kista fitoplankton dapat ditumbuhkan kembali dalam salinitas yang sesuai untuk pertumbuhannya, dan mengetahui salinitas terbaik untuk pertumbuhan kista fitoplankton dominan. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode observasi lapangan untuk mendapatkan data primer dan metode eksperimental dengan menerapkan cara pengambilan sampel dan teknik kultur fitoplankton skala laboratorium. Tahapan pembuatan garam terdiri dari air yang dialirkan ke dalam tiga kolam utama yaitu kolam penampungan (40 ‰), kolam pengendapan dan evaporasi (110 ‰), serta kolam kristalisasi (hari ke-1 hingga hari ke-3 berturut-turut 150, 210, 275 (‰)). Jenis fitoplankton dalam tahapan adalah Microcystus sp., Oscillatoria sp., Anabaena sp., Lyngbya sp., Pleurosigma sp., Nitzschia sp., Naviculla sp., Rhizosolenia sp., dan Chlorella sp. Hasil kultur dari garam yaitu semua jenis fitoplankton tidak dapat tumbuh pada salinitas yang sesuai dengan tahapan pembuatan garam. Pada salinitas 25, 30, dan 35 (‰), fitoplankton dominan dalam tahapan pembuatan garam dan kultur dari garam adalah sama genusnya yaitu Microcystus sp. Hal tersebut menunjukkan bahwa kista dapat ditumbuhkan kembali dalam media yang cocok untuk pertumbuhannya. Dari analisis data didapatkan bahwa salinitas terbaik untuk menumbuhkan Microcystus sp. adalah 25 ‰.
Depurasi Bahan Organik pada Berbagai Ukuran Cangkang Kerang Anodonta woodiana di Balai Benih Ikan (BBI), Siwarak, Ungaran Purnomo, Dwi Banu; Haeruddin, -; Rudiyanti, Siti
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.041 KB)

Abstract

Kerang Anodonta woodiana termasuk jenis kerang air tawar yang mempunyai potensi ekologi dan ekonomi yang besar. Secara ekologis kerang air tawar (Kijing) mampu menjernihkan air, mampu menyaring padatan tersuspensi dari sisa-sisa pakan ikan budidaya dan alga, serta menurunkan BOD air. Depurasi adalah suatu proses penanganan pasca panen yang bertujuan untuk membersihkan kerang-kerangan dari bahan-bahan pencemar dan beracun dalam jaringan lunak dan cangkang kerang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah proses depurasi berpengaruh terhadap kandungan bahan organik dalam jaringan lunak kerang Anodonta woodiana. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus-September 2013 di Balai Benih Ikan (BBI) Siwarak, Ungaran dengan metode eksperimental laboratories. Sampel kerang Anodonta woodiana diambil dari kolam budidaya ikan nila di Balai Benih Ikan (BBI), Siwarak. Proses penelitian meliputi pengambilan sampel kerang Anodonta woodiana, aklimatisasi, tahap I (perlakuan biokonsentrasi), dan tahap II (perlakuan depurasi). Tahap I dan tahap II dilakukan masing-masing selama 96 jam untuk memperoleh nilai laju depurasi. Data dianalisis menggunakan Anova. Selanjutnya dilakukan analisis polinomial orthogonal untuk perbandingan rata-rata perlakuan pada berbagai ukuran cangkang kerang. Laju depurasi pada berbagai ukuran cangkang kerang A.woodiana berkisar antara 0,052 – 0,123 %/jam. Laju depurasi tertinggi terjadi pada kerang berukuran sedang dan yang terendah terjadi pada kerang berukuran besar. Hal ini dapat disebabkan karena perbedaan kemampuan kerang dalam menyerap dan mengeliminasi kandungan bahan organik. Variasi ukuran cangkang kerang besar, sedang, dan kecil memberikan pengaruh yang nyata terhadap laju depurasi kerang air tawar (Anadonta woodiana). Anodonta woodiana shell is including type of freshwater mussels which great potential in ecological and economic. In Ecologically, freshwater mussels (gravestone) can be able to purify water, capable of filtering suspended solids from the remnants of feed farmed fish and algae, and also reduce of BOD water. Depurasi is a post-harvest handling process which aims to clean up shellfish from pollutants and toxic in the soft tissues and shells of shellfish. The purpose of this study was to determine the effect on the depuration process of  rate organic matter content in soft tissue Anodonta woodiana shells. This study was done in August-September 2013 in the Balai Benih Ikan (BBI) Siwarak, Ungaran with laboratories experimental methods. Anodonta woodiana shells taken from a pool of cultivation farming in Balai Benih Ikan (BBI) , Siwarak. The research process involves taking samples of Anodonta woodiana mussels, acclimatization, phase I (bioconcentration treatment), and phase II (depuration treatment). Phase I and Phase II each  performed for 96 hours to obtain the value of the rate depuration. Data were analyzed  using ANOVA. Next step is analysis of orthogonal polynomials to the average ratio in the treatment of many- sized clam shell. Rate depuration on the various sizes of Anodonta.woodiana shells ranging from 0.052 to 0.123 % / hour. The highest depuration occurs at the rate of medium-sized shells and the lowest occurred in large shells. It’s caused by differences in the ability of shellfish to absorb and eliminate organic matter content. Variations of shell size large, medium, and small significantly giving effect on the rate of freshwater mussels depuration (Anadonta woodiana).
HUBUNGAN KONSENTRASI NITRAT DAN FOSFAT DENGAN KELIMPAHAN FITOPLANKTON DI WADUK JATIBARANG, SEMARANG The Conection Of Nitrate and Phospat with Abundance of Phytoplankton In Jatibarang Resevoir City Of Semarang Marsaoly, Micail; Supriharyono, Supriharyono; Rudiyanti, Siti
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 8, No 3 (2019): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.27 KB) | DOI: 10.14710/marj.v8i3.24244

Abstract

ABSTRAK Waduk Jatibarang merupakan salah satu waduk yang berada di Semarang yang berfungsi sebagai wisata, sumber air bersih dan untuk mencegah banjir dengan menampung air dari sungai Kaligarang dan sungai Kreo. Informasi tentang status trofik waduk ini sangat dibutuhkan untuk pengelolaan waduk Jatibarang di masa mendatang. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status trofik perairanberdasarkan kandungan nitrat (NO3), fosfat (PO4), dan klorofil-a di waduk Jatibarang. Hasil dari penelitian ini diharapkan sebagai acuan pengelolaan waduk Jatibarang. Penentuan lokasi sampling pada penelitian ini mengacu pada perbedaan area waduk Jatibarang yang selanjutnya dibagi menjadi tiga stasiun pengamatan. Stasiun I sebagai area masukan (inlet), stasiun II di perairan tengah waduk dan stasiun III di area keluaran (Outlet). Setiap stasiun dilakukan pengambilan dua titik sampel berdasarkan kedalaman yaitu permukaan dan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status trofik waduk Jatibarang berdasarkan kandungan nitrat tergolong eutrofik dengan kisaran nilai 0,866-1,314 mg/l. Fosfat adalah hipertrofik dengan kisaran nilai 2,960-5283 mg/l. Sedangkan dilihat dari kandungan klorofil-a termasuk oligotrofik dengan kisaran nilai 1,471-2,273 mg/l. hubungan antara kelimpahan fitoplankton dengan nitrat dan fosfat masing-masing lemah dan sangat lemah. ABSTRACTJatibarang reservoir is one of the reservoir located in Semarang which has a function as a Tourism, a source of clean water and to prevent flooding control to collect water from Kaligarang and Kreo River. Information on the trophic status of the reservoir is very necessary for the future Management of Jatibarang reservoir. The purpose of this study was to determine the trophic status of waters by nitrate (NO3), phosphate (PO4), and chlorophyll-a in the Jatibarang reservoir. The results of this study will be expected as a reference management of Jatibarang reservoir. Determining the location of sampling in this study refers to the difference in the activity of Jatibarang reservoir area is further divided into three observation stations . Station I input area (inlet) , the second station in the middle of the reservoir waters and III stations in the output area (Outlet). Each station is done taking two sample points based on the depth of that surfaces. The results showed that the trophic status of the reservoir Jatibarang based content from nitrate is oligotrophic with score 0,866-1,314 mg/l. Phospate concentration is hypertrophic with 2,960-5283 mg/l range. Despite Chlorophyl-a is oligotrophic with 1,471-2,273 mg/l. based on Abundance of phytoplankton on the reservoir Jatibarang Classified as Moderat, and the correlation between Abundance of phytoplankton with nitrate and phosphate are weak and correlated weakly.
STUDI KESESUAIAN WISATA PANTAI NGLAMBOR SEBAGAI OBJEK REKREASI PANTAI DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL Pratesthi, Pintya Dwanita Ayu; Purwanti, Frida; Rudiyanti, Siti
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) VOLUME 5, NOMOR 4, TAHUN 2016
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.241 KB)

Abstract

ABSTRAKEkowisata adalah kegiatan wisata alam yang memanfaatkan lingkungan, memperhatikan unsur-unsur konservasi, ekonomi, edukasi dan pemberdayaan masyarakat setempat. Salah satu pantai yang termasuk dalam ekowisata adalah Pantai Nglambor yang terletak di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, kabupaten Gunungkidul. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi dan perkembangan wisata Pantai Nglambor dan mengetahui nilai Indeks Kesesuaian Wisata (IKW) Pantai Nglambor serta kategorinya. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Juli 2016. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif menggunakan IKW dengan teknik purposive sampling dan metode deskriptif dengan teknik voluntary sampling untuk kuisioner 60 responden. Potensi wisata Pantai Nglambor ada pada kondisi fisik pantai yang unik dan indah, serta jenis kegiatan atau daya tarik wisatanya yaitu berenang dan snorkeling, sedangkan perkembangan wisata Pantai Nglambor dalam satu tahun sudah menjadi tujuan utama bagi pengunjung dan nilai untuk kepuasan serta keinginan untuk kembali berkunjung dari pengunjung adalah 95.1%. Nilai IKW untuk Pantai Nglambor pada semua Stasiun saat surut (sore) dan saat pasang (pagi) adalah S1 atau Sangat Sesuai (Highly Suitable) dengan kisaran nilai sebesar 84.52% hingga 90.48% kecuali pada Stasiun I saat pasang (pagi) termasuk kategori S2 atau Sesuai (Suitable) dengan nilai sebesar 78.57%. Kata kunci: Kesesuaian Wisata; Pantai Nglambor; Gunungkidul ABSTRACT Ecotourism is nature tourism activities that utilize environment, which concern on the elements of conservation, economic, education and also empowering local communities. One of the beaches that can be an ecotourism destination is Nglambor Beach located in Purwodadi village, Tepus sub-district, Gunungkidul regency. The purpose of this study are to know the potential and development of tourism in Nglambor Beach and to determine the value of Tourism Suitability Index of Nglambor Beach and it’s categories. This study was conducted in January to July, 2016. The method used in this research were quantitative method using Tourism Suitability Index with purposive sampling technique and descriptive method by distributing questionnaires using voluntary sampling technique to 60 respondents. The potential of Nglambor Beach is in the physical condition of the unique and beautiful beach, as well as the type of tourism activities or attraction i.e swimming and snorkeling, while the development of Nglambor beach whitin a year has become a main tourism destination with the value of satisfaction and the desire to re-visit is 95.1%. Value of Tourism Suitability Index of Nglambor Beach at all stations at low tide (evening) and the high tide (morning) are S1 or Highly Suitable with a value range of 84.52% to 90.48%, except at Station I at the high tide (morning) is S2 or Suitable with a value of 78.57%. Keywords: Ecotourism Suitability; Nglambor Beach; Gunungkidul
HUBUNGAN TEKSTUR SEDIMEN DAN BAHAN ORGANIK DENGAN MAKROZOOBENTOS DI HABITAT MANGROVE PANTAI TIRANG SEMARANG Sinulingga, Hiskia Arapenta; Muskananfola, Max Rudolf; Rudiyanti, Siti
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 6, No 3 (2017): MAQUARES
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (920.463 KB)

Abstract

ABSTRAK Pantai Tirang merupakan salah satu pantai di Semarang, terletak di sebelah barat dari bandara Ahmad Yani, pantai Maron dan Muara Kali Angke di Desa Tambakrejo, Kecamatan Tugu, Kabupaten Semarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tekstur sedimen dan bahan organik, mengetahui nilai indeks biologi (indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, dan indeks dominasi), dan mengetahui hubungan tekstur sedimen dan bahan organik dengan makrozoobentos di Habitat Mangrove Pantai Tirang Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: metode deskriptif (analisa lapangan dan laboratorium). Analisa lapangan di Pantai Tirang Semarang dan analisa laboratorium di Lab Pengelolaan Sumberdaya Ikan dan Lingkungan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro. Pengambilan  sampel dilakukan 3 kali dengan interval waktu 2 minggu sekali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tektur sedimen didominasi oleh fraksi pasir berkisar 90,92-94,56% pada sampling pertama; fraksi liat 26,08 – 61,24% pada sampling kedua; fraksi liat berkisar 23,28-59,88 % pada sampling ketiga; dan Nilai bahan organik berkisar antara 1,88-5,88%. Nilai indeks  keanekaragaman berkisar 0,563-1,003, indeks keseragaman berkisar 0,579-0,909, indeks dominasi berkisar 0,371-0,624 dan kelimpahan makrozoobentos berkisar antara 1995,27-5985,83 ind/m3. Jenis makrozoobentos yang mendominasi adalah dari genus Cerithidea. Hubungan tekstur sedimen dominan (fraksi clay) dan bahan organik dengan makrozoobentos: fraksi clay dengan kelimpahan makrozoobentos memiliki hubungan terbalik, semakin tinggi fraksi clay maka kelimpahan makrozoobentos makin rendah dengan koefisien korelasi -0,18. Bahan organik dengan kelimpahan makrozoobentos memiliki keeratan hubungan sedang, bahan organik makin tinggi maka kelimpahan makrozoobentos meningkat. Kata Kunci : Tekstur Sedimen; bahan organik; makrozoobentos; Pantai Tirang Semarang  ABSTRACT Tirang Beach is one of the beaches in Semarang located at the westside of Ahmad Yani airport, Maron Beach and the estuari of Angke River, Tambakrejo village, Tugu subdistrict, Semarang Regency. The objective of the research is to determine the sediment textures and organic matters, to know the biological indices (diversity index, uniformity index, and the dominance index), and to determine the relationship between macrozoobenthos with sediment textures and organic matter in Mangrove habitat at Tirang Beach Semarang.This study adopts a descriptive method (Field and laboratory analysis). Field analysis in Tirang Beach Semarang and laboratory analysis at the Laboratory of Fish Resources Management and Environment Faculty of Fisheries and Marine Sciences, University of Diponegoro in Semarang. Sampling was conducted three times at intervals of 2 weeks.The results of this study shows that sediment textures is dominated by sand fraction ranged from 90,92 to 94,56% at fiirst sampling; clay fractions ranged from 26,08 to 61,24 % at second sampling; clay fraction ranged from 23,28-59,88 % at third sampling. Diversity index values ranged from 0,563 to 1,003, uniformity index ranges from 0,579 to 0,909, dominance index ranged from 0,371 to 0,624 and the abundance of macrozoobenthos from 1995.27 to 5985.83 ind/cm3. Macrozoobenthos is dominated by genus Cerithidea. Relation of sediment texture (clay fraction) and organic material with macrozoobenthos. The clay fraction and abundance of macrozoobenthos has a negative correlation, high clay concentration low macrozoobenths abundance and correlation value of -0.18. Organic matter and abundance of macrozoobenthos has a moderate correlation, high organic material high macrozoobenthos abundance and correlation value 0.73. Keywords: Sediment textures, organic matters; Macrozoobenthos; Tirang Beach Semarang
ANALISIS BIOKONSENTRASI KADMIUM (Cd) PADA KERANG HIJAU (Perna viridis) DI PERAIRAN PONCOL, DESA BULU, KABUPATEN JEPARA, JAWA TENGAH Rahma, Dwi Aprilia; Afiati, Norma; Rudiyanti, Siti
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 6, No 1 (2017): MAQUARES
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (823.409 KB)

Abstract

ABSTRAKPoncol merupakan salah satu pesisir yang terdapat di Kabupaten Jepara. Meningkatnya aktivitas masyarakat di sekitar perairan Poncol memicu peningkatan konsentrasi limbah yang masuk ke dalam perairan. Salah satu limbah yang berbahaya adalah logam berat. Hal tersebut menjadi landasan dilakukannya penelitian mengenai analisis biokonsentrasi kadmium pada kerang hijau di perairan Poncol, Desa Bulu, Jepara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2016, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui konsentrasi kadmium pada air dan jaringan lunak kerang hijau, dan untuk mengetahui angka faktor biokonsentrasi kadmium terhadap jaringan lunak kerang hijau. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan penentuan lokasi sampling menggunakan teknik random sampling, 3 stasiun sampling yang sudah ditentukan yaitu, stasiun 1 di muara, stasiun 2 di perairan pantai dekat dengan keluarnya limbah dari kegiatan domestik, dan stasiun 3 di perairan pantai dekat dengan pemukiman warga dan tempat berlabuhnya perahu nelayan. Analisis kadmium pada air dan jaringan lunak kerang hijau dilakukan di Laboratorium BBTPPI, Semarang. Hasil perhitungan konsentrasi kadmium dalam air pada stasiun 1 diperoleh angka rata-rata sebesar 0,63 µg/ml, pada stasiun 2 sebesar 0,53 µg/ml, dan pada stasiun 3 sebesar 0,64 µg/ml. Konsentrasi kadmium dalam jaringan lunak kerang hijau pada stasiun 1 diperoleh angka rata-rata sebesar 0,91 µg/mg, pada stasiun 2 sebesar 0,83 µg/mg, dan pada stasiun 3 sebesar 0,93 µg/mg. Hasil perhitungan angka bioconcentration factor (BCF) pada jaringan lunak kerang hijau berkisar antara 1,44 hingga 1,57. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa kadar konsentrasi kadmium pada air dan kerang hijau di perairan Poncol tergolong rendah dan masih berada di bawah ambang batas baku mutu. Angka bioconcentration factor logam berat kadmium pada jaringan lunak kerang hijau termasuk dalam kategori akumulatif rendah (BCF < 100). Kata Kunci : Biokonsentrasi; Logam Berat Kadmium; Kerang Hijau (P. viridis); Perairan Poncol - Jepara ABSTRACTPoncol is one of the coastal areas in the district of Jepara. The increasing activity surrounding Poncol waters may increase the concentration of waste that flows into the waters. One of various hazardous wastes that way come into the coast is a heavy metal. Therefore it is needed to study the Analysis Bioconcentration Cadmium on Green Mussels in Poncol Waters, Bulu, Jepara. This work was conducted in May-June 2016. The purpose of this study to determine the concentration of the heavy metal cadmium both in the water and the soft tissue of green mussels, and further to measure the cadmium bioconcentration factor in the soft tissues. Survey method is used to determine random sampling points, 3 sampling stations that has been determined, at station 1 close to estuaries, at station 2 in coastal waters close to the disposal of wastewater from domestic activities, and at station 3 in coastal waters close to the residential area and  close to berth of fishing boats. Analysis of cadmium in the water and the soft tissue of green mussels were conducted in Laboratory BBTPPI, Semarang. The result showed that Cd concentration in water at station 1 obtained an average rate are at 0.63 µg/ml, at station 2 at 0.53 µg/ml and at station 3 at 0.64 µg/ml. Cd concentration in the soft tissues of green mussels at Station 1 obtained an average rate of 0.91 µg/mg, at station 2 at 0.83 µg/mg, and at station 3 of 0.93 µg/mg. The result of the calculation of the value of bioconcentration factor (BCF) in soft tissue mussels ranged from 1.44 to 1.57. Based on the result, we can concluded that the levels of concentration of heavy metal cadmium in the water and  the green mussels was low and below on quality standards. The rate of bioconcentration factor (BCF) of heavy metal cadmium in soft tissue green mussels was in the category of low accumulative (BCF <100).  Keywords: Bioconcentration; Heavy Metal Cadmium; Green Mussels; Poncol Coastal Waters – Jepara 
PROFIL STATUS KESUBURAN PERAIRAN SECARA VERTIKAL DI WADUK JATIBARANG, SEMARANG Faizin, Khabib Ahsanul; Rudiyanti, Siti; Anggoro, Sutrisno
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 7, No 2 (2018): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (751.217 KB) | DOI: 10.14710/marj.v7i2.22542

Abstract

Waduk Jatibarang terletak di Kota Semarang, waduk ini digunakan sebagai pengendali banjir, tempat wisata, kegiatan menangkap ikan dan sumber air bersih. Pemanfaatan waduk untuk berbagai keperluan serta masukan air dari sungai dapat menyebabkan perubahan kualitas air waduk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil status kesuburan perairan secara vertikal melalui analisis TSI Carlson. Studi kasus merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan November 2017, lokasi sampling dibagi menjadi 3 stasiun dan setiap stasiunnya terdapat 3 titik sampling secara vertikal (permukaan, tengah dan dasar). Hasil analisis TSI Carlson menunjukkan bahwa status trofik Waduk Jatibarang berkisar antara 47,898 – 57,440, hasil tersebut dapat dikatakan bahwa status trofik di semua stasiun dengan tiga kedalaman berbeda berada pada tingkat eutrofik ringan sampai mesotrofik. Hasil analisis regresi linear antara nitrat terhadap klorofil-a pada permukaan, tengah, dan dasar berturut-turut didapatkan koefisien korelasi (r) sebesar 0,931; 0,62; 0,51, koefisien determinasi sebesar 86,6%; 38,4%; 26,1%. Analisis regresi linear antara fosfat terhadap klorofil-a pada permukaan, tengah, dan dasar berturut-turut didapatkan koefisien korelasi (r) sebesar 0,221; 0,539; -0,147,  koefisien determinasi sebesar 4,9%; 29,1%; 2,2%. Sedangkan, hasil analisis korelasi antara kedalaman dengan kesuburan perairan diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar -0,547, yang berarti terdapat keeratan hubungan yang sedang dan bersifat negatif (semakin bertambahnya kedalaman maka semakin rendah kesuburan perairan). Jatibarang Reservoir located in Semarang City, this reservoir used as flood control, tourist place, fishing activities and water resource. Utilization of reservoir for any necessity and source of water from two rivers can changes water quality of reservoir. The research purpose is to find out the vertical profile of water fertility through of TSI Carlson analysis. The research method in used is case study. Sampling was conducted in November 2017, location of sampling was divided into 3 stations and each station has 3 vertical sampling points (surface, center and bottom). The results of TSI Carlson analysis showed that the trophic status of Jatibarang Reservoir ranged in 47.898 – 57.440, that result can be told that trophic status at all stations with three different depths are mild eutrophic to mesotrophic level. The result of linear regression analysis between nitrate against chlorophyll-a respectively on surface, center, and bottom was obtained by correlation coefficient (r) equal to 0.931; 0.62; 0.51, coefficient of determination equal to 86.6%; 38.4%; 26.1%. The linear regression analysis between phosphate against chlorophyll-a respectively on surface, center, and bottom was obtained by correlation coefficient (r) equal to 0.221; 0.539; -0.147, coefficient of determination equal to 4.9%; 29.1%; 2.2%. Meanwhile, the result of correlation analysis between depth and water fertility obtained by correlation coefficient (r) of -0.547, which means there is a medium and negative relationship (the deeper a depth, the lower water’s fertility it gets).
IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA PADA KAWASAN KONSERVASI HUTAN MANGROVE DESA PASAR BANGGI KABUPATEN REMBANG Dwijayati, Aprilia Kukuh; Suprapto, Djoko; Rudiyanti, Siti
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) VOLUME 5, NOMOR 4, TAHUN 2016
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.543 KB)

Abstract

ABSTRAK Desa Pasar Banggi memiliki potensi pariwisata hutan mangrove yang besar untuk dikembangkan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi potensi, kesesuaian ekowisata dan menentukan strategi pengembangan ekowisata pada kawasan hutan mangrove Desa Pasarbanggi Kabupaten Rembang. Penelitian dilakukan pada tanggal 3-27 Juli 2016 di kawasan hutan mangrove Desa Pasar Banggi, Kabupaten Rembang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif eksloratif, dengan menggunakan metode survei dalam bentuk data primer dan skunder. Data yang diperoleh kemudian dianalisis kesesuaian lahan dan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Thread). Hasil penelitian menyatakan bahwa ketebalan hutan mangrove 100-150 ha dengan kerapatan bernilai 35-40 ind/m2. Potensi ekowisata yang terdapat pada kawasan hutan mangrove desa Pasarbanggi adanya jenis satwa dalam hal ini jenis burung yang dilindungi seperti kuntul kecil, dan kuntul kerbau.Hasil analisis kesesuaian ekowisata mangrove menunjukan pada stasiun I, II, dan III masing-masing adalah 67%, 78%, dan 70% bahwa kawasan hutan mangrove dukuh Kaliuntu termasuk dalam kategori sesuai untuk dijadikan kawasan ekowisata di Kabupaten Rembang.Menurut hasil analisis SWOT, yang menjadi prioritas utama di Desa Pasar Banggi adalah: a) Penentuan zona dalam kawasan konservasi ekosistem mangrove dan b) Peningkatan partisipasi stakeholder terhadap program konservasi ekosistem mangrove. Kata Kunci: Ekowisata; Hutan Mangrove; Pasar Banggi  ABSTRACT Pasar Banggi Village has tourism potential of mangrove forests to be developed. The purpose of this research was to identify the potential,analysis comformity of ecotourism and estabilsh the strategy of ecotourism development in the mangrove forest at Pasar Banggi area Rembang Regency. The research was conducted on July 3 - 27th 2016 in the mangrove forest  Pasar Banggi Village, Rembang Regency. The method used in this research is descriptive explorative, by using survey method in a form of primary and secondary data. The collected data was then analyzed the conformitu of the land and SWOT analysis (Strangth, Weakness, Opportunity, and Thread). The result of the research showed that the thickness of mangrove forest is 100-150 ha with the density of 35-40 ind/m2. The ecotourism potential that can be found in the mangrove forest at Pasar banggi village is the existence of protected bird such as little egrets and egrest buffalo. The result of the analysis comformity of ecotourism mangrove was shown in the station I, II, and III respectively are 67%, 78%, and 70% that the mangrove forest area of Kaliuntu Village was include in suitable catagory to be targetted as the ecotourism area in Rembang Regency. Based on the SWOT analysis, the major priority in Pasar Banggi Village are: a) Determining zone in mangrove ecosystem concervational area, and b) The increase of stakeholders participation to the mangrove ecosystem concervational program. Keywords: Ecotourism; Mangrove Forest; Pasar Banggi
STUDI PERSEPSI MASYARAKAT DAN KESESUAIAN PERAIRAN KARANG JAHE SEBAGAI OBYEK REKREASI PANTAI DI KABUPATEN REMBANG, JAWA TENGAH Harjanto, Wirawan; Rudiyanti, Siti; Suprapto, Djoko
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 7, No 4 (2018): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (805.359 KB) | DOI: 10.14710/marj.v7i4.22574

Abstract

Pantai Karang Jahe merupakan pantai berpasir putih yang terletak di Desa Punjulharjo, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Pantai yang luasnya 393,93 ha ini mempunyai potensi wisata pantai yang dapat dikembangkan. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui persepsi masyarakat terhadap potensi dan perkembangan wisata di Pantai Karang Jahe dan Mengetahui nilai Indeks Kesesuaian Wisata (IKW) Pantai Karang Jahe beserta kategorinya. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2017-Januari 2018. Penelitian ini menggunakan teknik pengolahan data deskriptif dengan menyebar kuisioner kepada 30 responden masyarakat setempat dan 50 responden pengunjung wisata. Teknik sampling menggunakan teknik purposive sampling dan penilaian kuantitatif menggunakan Indeks Kesesuaian Wisata (IKW) di tiga stasiun. Persepsi masyarakat terhadap potensi di kawasan Pantai Karang Jahe sudah tergolong baik dari kondisi fisik sampai jenis kegiatan dapat dikatakan kawasan ini layak untuk dikunjungi. Perkembangan di kawasan Pantai Karang Jahe ini antara lain pertumbuhan jumlah pengunjung dan penambahan fasilitas / sarana dan prasarana. Pengukuran Nilai Indeks Kesesuaian Wisata (IKW) Pantai Karang Jahe diukur di tiga stasiun I, II dan III saat pagi (surut) 100%, 97,61% dan 100% nilai kategori S1, S1 dan S1 (Sangat Sesuai), di stasiun I, II dan III saat sore (pasang) 96,42%, 96,42% dan 96,42% nilai kategori S1, S1 dan S1 (Sangat Sesuai). Hal ini menunjukkan bahwa Pantai Karang Jahe pada pagi dan sore hari tergolong dalam kategori S1 atau sangat sesuai untuk kegiatan wisata pantai.  . Karang Jahe Beach is a white sandy beach which is located in the village of Punjulharjo, Rembang, Central Java. The beach that the extent of this potential 393,93 ha of coastal tourism can be developed. The purpose of this research is to know the perception of society against the potential and development of tourism in coastal Karang Jahe and knowing the value of the Index the Suitability of Tourism (IST) Karang Jahe Beach along with the category. The research was conducted in December 2017-January 2018. This research uses descriptive data processing techniques with a spread of 30 respondents to the questionnaire of the local community and visitors tour the 50 respondents. The sampling technique using a purposive sampling technique and quantitative assessment Index using the Suitability of Tourism (IST) at three stations. Public perception against the potential in the coastal area of the Karang Jahe already belongs to the physical condition of both types of activities can be said this area is worth a visit. Developments in the area of the Karang Jahe Beach is the growth of the number of visitors, the addition of facilities/infrastructure and facilities. Measurement of Index value the Suitability of Tourism (IST) Karang Jahe Beach measured at three stations I, II and III when the morning (receding) 100%, 97,61% and 100% value of category S1, S1 and S1 (very appropriate), at the station I, II and III when the afternoon (pairs) 96,42%, 96,42% and 96,42% value category S1, S1 and S1 (very appropriate). This suggests that Karang Jahe Beach in the morning and evening belongs in category S1 or highly suitable for Beach tourism activities. 
BIOKONSENTRASI BAHAN ORGANIK PADA BERBAGAI UKURAN CANGKANG KIJING (Anodonta woodiana) DI BALAI BENIH IKAN SIWARAK UNGARAN, SEMARANG Pramesti, Dian Tri; Haeruddin, -; Rudiyanti, Siti
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.884 KB)

Abstract

Anodonta woodiana merupakan salah satu biota biofilter yang mampu menyerap bahan pencemar yang ada di dalam perairan salah satunya adalah bahan organik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat konsentrasi bahan organik dalam jaringan lunak pada berbagai ukuran cangkang dan melihat nilai faktor biokonsentrasi bahan organik pada kerang. Penelitian dilakukan dalam skala laboratorium. Rancangan percobaan adalah rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 3 penggulangan. Proses biokonsentrasi berlangsung selama 96 jam dalam akuarium (panjang 50 cm, lebar 30 cm dan tinggi 20 cm) dan air yang digunakan adalah air kolam budidaya di Balai Benih Ikan (BBI) Siwarak, Ungaran. Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah rata-rata konsentrasi bahan organik dalam jaringan lunak kijing setelah perlakuan biokonsentrasi adalah cangkang ukuran kecil 56,27 %, cangkang ukuran sedang 44,15 % dan cangkang ukuran besar 34,24 %. Rata-rata hasil faktor biokonsentrasi bahan organik pada jaringan lunak kijing adalah sebagai berikut: kerang ukuran kecil 781.705,1, kerang ukuran sedang 224.512,8 dan kerang ukuran besar 310.721,5. Terdapat perbedaan laju biokonsentrasi bahan organik antara ukuran cangkang kecil dan cangkang besar dimana cangkang lebih kecil memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan cangkang besar.   Anodonta woodiana is one of biofilter biota, that can absorb pollutants in the waters including organic matter. The purpose of this study were to determine organic matter content on the soft tissue and bioconcentration factor of total organic matter in various sizes of Anodonta woodiana shells. The study was conducted in the laboratory. Experimental design was a completely randomized design with 3 treatments and 3 repetation. Bioconcentration process lasts for 96 hours in aquarium (50 cm long, 30 cm wide and 20 cm high) and water medium used is water from aquaculture pond in the Hatchery (BBI) Siwarak, Ungaran. The results obtained in this study is the average concentration of organic matter in the soft tissues of Anodonta woodiana after bioconcentration at the small size shell 56,27%, medium size 44,15% and large size 34,24%. Average bioconcentration factor of organic matter results in soft tissue of Anodonta woodiana are as follows: 781,705.1 at the small size shells, 224,512.8 medium size and 310,721.5 large size. There are different value of organic matter bioconcentration between smalls size shells and large size shell in which the small shell has higher concentration value than the large size shell.
Co-Authors 'Ain, Churun - Revika, - A'in, Churun Abdul Ghofar Adi, Micael Tri Anggoro Adriani, Arina Afifatul Isroliyah Afifatul Isroliyah agung Suryanto Agus Hartoko Alfizhari, Ananda Erza Putra Ali Djunaedi Amalo, Nancy Marcelina Reinatha Anhar Solichin Aninditia Sabdaningsih Aprilia Kukuh Dwijayati, Aprilia Kukuh Aqil Mushthofa Arif Aji Nugroho Arif Rahman Asih, Dilia Puspita Astri Diana Ekasari Aulia, Namira Aurumitha, Fatikhasiwi Nur Awita, Rida Azzahra, Rizqina Nafa Nur A’in, Churun ‘Ishmah, Amalina Zata Bambang Sulardiono Boedi Hendrarto Brenda Sabrina Marsha Putri Churun Ain Churun Ain Churun Ain Churun Ain Churun Ain Churun A’in Dafit Ariyanto Delianis Pringgenies Devi Asmiyatna Sari Deviana, Desi Avinda Dewi, Kartika Puspita Dewi, Mayda Anggita Dewi, Prasasti Anugrahini Dian Tri Pramesti Dian Wijayanto Djoko Suprapto Dominig, Amryta Dwi Banu Purnomo Dyah Prajna Swayati, Dyah Prajna Elok Faiqoh Faizin, Khabib Ahsanul Fajar Sidik Pamungkas Febrianto, Sigit Febrilia, Anggita Yohana Fian Anggrita Prabandini FITRIYAH, AINUN Frida Purwanti Fristiwi Silvi Melinda Gozion, Akwila Haeruddin Haeruddin Haeruddin Haeruddin Halimatus Sa’diyah Hanifah, Nisrina Nurfitria Harjanto, Wirawan Harry Saxena Saragih Helmi Ardi, Helmi Henny Liestiana, Henny Herda Mustika Sari, Herda Mustika Herimawan M.F. Ika Rianita Azizah, Ika Rianita Ikhsan, Muhammad Khoirul Isna Yunita Rahmawati Isnanda, Angghardian Kafin Aulia Mayagitha Kartika Putri Kusumaatmaja, Kartika Putri Kukuh Prakoso, Kukuh Lestari, Abid Lubis, Denisya Alyifiya Gusfa Mahaka, Titan Yuri Mardani, Arif Marsaoly, Micail Max Rudolf Muskananfola Max Rudolf Muskanonfola Mei Larasati Meina Siska Prihatin, Meina Siska Menur Rumanti Mohammad Gilang Nur Fajar, Mohammad Gilang Nur Muhammad Dwi Hudoyo Swarto Mustofa Nitisupardjo Nailirohmah, Ulya Melly Nela Sukmawati Nilna Almuna Rizqi Niniek Widyorini Norma Afiati Novananda Nadia Oktavianto Eko Jati Panjaitan, Theresia Pintya Dwanita Ayu Pratesthi, Pintya Dwanita Ayu Prasasti Nusa Pertiwi Nur Fatimah Prijadi Soedarsono Pujiono Wahyu Purnomo Purba, Raymond Doresmas Puspitaningtyas, Indrie Hapsari Putri Dellia Mukhtar, Putri Dellia Putri, Nanda Bunga Sukma Wijaya Rahma, Dwi Aprilia Rahmadhati, Kharisma Yulia Rahmawan, Dimas Yoga Rajib Jaka Dwinta Chandra Rendra Rini Rismatul Chusna Rina Mariana Rini Pramesti Riska Apriliana Salsabila, Ananda Tania Saputro, Danang Adi Sari, Dita Yuliana Setiaji Nugroho Siahaan, Debora Ernika Sinulingga, Hiskia Arapenta Siraj, Ahmad Zhafran Sonia Wulan, Sonia Subiyanto Subiyanto Sulistiyani, Heni Supriharyono Supriharyono Suradi Wijaya Saputra Suryanti Suryanti - Suryanti Suryanti Susi Sumartini Sutrisno Anggoro Sutrisno Anggoro Suwandana, Achmad Fuad Taufani, Wiwiet Teguh Tiara Esha Kinanti Triantoro, Dian Dwi Untung Ismoyo Utami, Sri Aulia Ramaddini Wilis Ari Setyati Wiwiet Teguh Taufani Zevriawan, Aldhimas Bagus