Djoko Suprapto
Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. H. Soedarto, S.H, Tembalang, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50275, Indonesia

Published : 47 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Economic Valuation of Mangrove Restoration in Indonesia Suprapto, Djoko; Kirana, Mayanggita; Susilowati, Indah; Fauzi, Akhmad
Jurnal Ekonomi Pembangunan: Kajian Masalah Ekonomi dan Pembangunan Vol 16, No 2 (2015): JEP Desember 2015
Publisher : Universitas Muhammdaiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mangrove forest is one of the important ecosystems in Karimunjawa, Indonesia. It provides a variety of services both ecologically and economically. However, over-exploited activity, such as timber theft, can be threatening the sustainability of mangrove forest in Karimunjawa now and in the future. Thus, the improved management for mangrove forest is necessary to ensure its sustainability, and it is depending on how people value the conservation from economic and environment consideration. This study examines the factors influencing on the willingness to pay (WTP) of respondents for mangrove restoration in Karimunjawa. A total of 502 respondents were interviewed using census method. The method employed is Contingent Valuation Method (CVM)Single Bounded. In CVM, the logit model was defined based on dichotomous choice method to estimate the willingness-to-pay (WTP) randomly with three different starting bid value. Findings showed that local awareness of the importance of the values given by mangroves was popularized among local communities. The findings also indicated that respondents who are higher education and have more income were more likely to pay for the mangrove restoration.
Economic Valuation of Mangrove Restoration in Indonesia Suprapto, Djoko; Kirana, Mayanggita; Susilowati, Indah; Fauzi, Akhmad
Jurnal Ekonomi Pembangunan: Kajian Masalah Ekonomi dan Pembangunan Vol 16, No 2 (2015): JEP Desember 2015
Publisher : Universitas Muhammdaiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jep.v16i2.1457

Abstract

Mangrove forest is one of the important ecosystems in Karimunjawa, Indonesia. It provides a variety of services both ecologically and economically. However, over-exploited activity, such as timber theft, can be threatening the sustainability of mangrove forest in Karimunjawa now and in the future. Thus, the improved management for mangrove forest is necessary to ensure its sustainability, and it is depending on how people value the conservation from economic and environment consideration. This study examines the factors influencing on the willingness to pay (WTP) of respondents for mangrove restoration in Karimunjawa. A total of 502 respondents were interviewed using census method. The method employed is Contingent Valuation Method (CVM)Single Bounded. In CVM, the logit model was defined based on dichotomous choice method to estimate the willingness-to-pay (WTP) randomly with three different starting bid value. Findings showed that local awareness of the importance of the values given by mangroves was popularized among local communities. The findings also indicated that respondents who are higher education and have more income were more likely to pay for the mangrove restoration.
JENIS DAN KELIMPAHAN IKAN PADA KARANG BRANCHING DI PERAIRAN PULAU LENGKUAS KABUPATEN BELITUNG Yuspriadipura, Aga; Suprapto, Djoko; Suryanti, -
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.769 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan kelimpahan ikan yang terdapat di Karang Branching, Pulau Lengkuas Kabupaten Belitung. serta mengetahui Indeks Keanekaragaman dan Keseragaman ikan yang terdapat di Karang Branching, Pulau Lengkuas Kabupaten Belitung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2013 di Pulau Lengkuas Kabupaten Belitung. Berdasarkan hasil penelitian terdapat 17 jenis ikan karang yaitu Siganus gulatus (baronang), Epibulus msidlator (tikus-tikus), Scarus rivulatus (kakak tua), Hemigymnus melapterus (nori merah), Halichoeres hortulanus (piso-piso), Caesio cuning (platak), Cheilimus fasciatus (betok biru), Pomacentrus coelestis (ekor kuning), Heniochus varuis (kepe-kepe monyong), Scarus iwulatus (keling tanduk), Celiscus strigatus (betok sri gunting), Scolopsis margarefiter (kepe-kepe susu), Chelmon rostrastus (keling perak), Hovaculichthys taeniorys (tanda-tanda), Lutjanus fulvilamma (nori monyong), Chaetodon kleini (kakak tua merah), Paraglyphidodon nogoris (kepe-kepe tanduk). Nilai indeks keanekaragaman (H’) Ikan Karang di lokasi sebesar 2,553, dan nilai indeks keseragaman (e) 0,901, hal tersebut menunjukkan bahwa di perairan tersebut ada dominasi salah satu spesies yaitu Pomacentrus coelestis. This research aims to find out the type and abundance of fish in Branching Coral, Lengkuas Island in Belitung Regency. The method that was used in this research was a survey method. Was carried out in June until August 2013 at the Lengkuas Island of Belitung Regency. Based on the research results there were 17 types of coral fish namely Siganus gulatus (Rabbitfish), Epibulus msidlator (rats), Scarus rivulatus (parrot), Hemigymnus melapterus (red nori), Halichoeres hortulanus (piso-piso), Caesio cuning (platak), Cheilimus fasciatus (blue anabas), Pomacentrus coelestis (yellow tail), Heniochus varuis (monyong butterflyfish), Scarusi wulatus (rivet horns), Celiscus strigatus (sri gunting anabas), Scolopsis margarefiter (butterfly milk) Chelmon rostrastus (Silver-rivet), Hovaculichthys taeniorys (signs), Lutjanus fulvilamma (nori monyong), Chaetodon kleini (red parrot), Paraglyphidodon nogoris (Horn butterflyfish). Value of diversity index (H’) coral fish in the research location of 2,553, and uniformity index value (e) 0,901, it showed that in the water, there was a one predominance species of Pomacentrus coelestis.
VALUASI EKONOMI OBJEK WISATA TREKKING MANGROVE, GRAND MAERAKACA TAMAN MINI JAWA TENGAH DAN POTENSI PENGEMBANGANNYA Alviani, Nadya Nurita; Suprapto, Djoko; Wijayanto, Dian
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 7, No 3 (2018): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.225 KB) | DOI: 10.14710/marj.v7i3.22551

Abstract

Grand Maerakaca merupakan salah satu objek wisata yang ada di Semarang, yang memiliki daya tarik yaitu Trekking Mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penggunjung, persepsi pengunjung mengenai potensi pengembangan objek wisata dan menghitung nilai ekonomi Objek Wisata Trekking Mangrove menggunakan metode Travel Cost Method (TCM) dan Willingness to Pay (WTP). Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 100 orang. Teknik pengambilan data pada penelitian ini menggunakan Convinience Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pengunjung Objek Wisata Trekking Mangrove, Grand Maerakaca mayoritas adalah pelajar/mahasiswa dan karyawan swasta yang berumur 15-25 tahun, menggunakan alat transportasi sepeda motor, melakukan kunjungan bersama keluarga dengan tujuan berlibur. Persepsi pengunjung mengenai potensi pengembangan adalah bahwa Objek Wisata Trekking Mangrove memiliki daya tarik paling tinggi dan harga yang terjangkau menjadi faktor penentu utama kunjungan. Sedangkan penambahan wisata pengembangan yang paling berpotensi dengan estimasi pengguna tertinggi adalah edukasi penanaman mangrove dengan nilai WTP sebesar Rp. 5.000,00. Nilai ekonomi Objek Wisata Trekking Mangrove, Grand Maerakaca dengan metode TCM sebesar Rp. 45.779.385.645,00/tahun dan Nilai WTP wahana perahu sampan, wahana perahu motor, tiket masuk, tiket parkir motor dan tiket parkir mobil adalah Rp. 10.000,00, Rp. 5.000,00, Rp. 10.000,00, Rp. 2.000,00, dan Rp. 5.000,00.  The Grand Maerakaca is one of the tourist destination in Semarang, that have attraction is Tracking Mangrove. The purpose of this study are to know the characteristics of the visitors, the visitor's perception about the potential of tourism development and to calculate the economic value of Trekking Mangrove Object using Travel Cost Method (TCM) and Willingness to Pay (WTP) method. The number of respondents in this study are 100 people. Technique of taking data in this research using Convinience Sampling. The results showed that the visitors characteristics of Tracking Mangrove Tourism Object, Grand Maerakaca majority are students and private employees aged 15-25 years, use motorbike transportation, come with their family on the purpose of vacation. The visitor perception on potential development are the highest attraction of Tracking Mangrove and affordable price to be the main determinant factor of visitation. While addition of the most potential development tours with the highest user estimation is education of mangrove planting with a WTP value of IDR. 5,000. Economic value of Mangrove Trekking Tourism Object, Grand Maerakaca with TCM method is IDR. 45,779,385,645/ year and WTP Value boat ride, motorboat ride, entrance ticket, motorcycle parking ticket and car parking ticket is IDR. 10,000., IDR. 5,000., IDR. 10,000., IDR. 2,000 and IDR. 5,000. 
KEPADATAN DAN DISTRIBUSI SPASIAL KERANG KIJING (Anodonta woodiana) DI SEKITAR INLET DAN OUTLET PERAIRAN RAWAPENING Yanuardi, Firman; Suprapto, Djoko; Djuwito, -
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.074 KB)

Abstract

Rawapening merupakan salah satu perairan air tawar yang banyak dihuni oleh kerang kijing Anodonta woodiana, kepadatan dan pola sebaran dari kerang tersebut di sekitar inlet dan outlet perairan Rawapening masih belum diketahui. Adanya perubahan ekosistem akibat sedimentasi di Rawapening kemungkinan akan berdampak pada populasi kerang tersebut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan dan pola sebaran dari populasi Kijing di sekitar inlet dan outlet di Rawapening dan mengetahui distribusi spasial kijing A. woodiana berdasarkan ukuran panjang cangkang kerang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data hasil penelitian kemudian dianalisis menggunakan rumus kepadatan populasi dan Indeks Morishita, untuk mengetahui distribusi spasial kerang berdasarkan ukuran panjang digunakan uji Analysis of Variance. Hasil penelitian bahwa jumlah kepadatan populasi pada stasiun I (inlet) DAS Panjang 1 ind/m² - 5 ind/m²; stasiun II (inlet) DAS Rengas 1 ind/m² - 9 ind/m²; stasiun III (inlet) DAS Ringis 1 ind/m² - 8 ind/m²; stasiun IV (outlet) DAS Kedungringin 1 ind/m² - 16 ind/m², dan angka rataan Indeks Morishita dari seluruh stasiun pengamatan kurang dari 1 (Id < 1) yang berarti bahwa pola sebaran dari kerang A. woodiana cenderung seragam dan teratur. Hasil analisis distribusi spasial berdasarkan ukuran panjang kerang diketahui F sebesar 4,952 dengan signifikansi sebesar 0,003. Oleh karena signifikansi sebesar 0,003 < 0,05, maka inferensi yang diambil adalah terdapat perbedaan panjang kerang berdasarkan empat stasiun dan panjang minimal kerang A. woodiana dari seluruh stasiun 8,03 cm dengan panjang maksimal sebesar 16,54 cm. Rawapening is one waters of freshwater that many inhabited by shells Kijing Anodonta woodiana, density and distributions paterns of the shells around inlet and outlet in Rawapening still unknown.  The ecosystem as a result of change in sediment in Rawapening would likely impact  on the population  of the shells. This research was conducted in September 2014. This research aimed to understand the density and the pattern of the population to scatter shells around inlet and outlet in Rawapening and knowing spatial distribution shells based on size A. woodiana the long shells. The method used in the survey was done by deskriptif the case study. Then analyzed the result of the research using formula density of population and morishita index, to know the spatial distribution shells used measure of length based on analysis of variance. The result showed that the population density in the station I (inlet) DAS Panjang 1 ind/m² - 5 ind/m²; station II (inlet) DAS Rengas 1 ind/m² - 9 ind/m²; station III (inlet) DAS Ringis 1 ind/m² - 8 ind/m²; station IV (outlet) DAS Kedungringin 1 ind/m² - 16 ind/m², and value an average of the index morishita an observation station less than 1 (Id < 1) which means that the distribution of shell A. woodiana inclined uniform and orderly. The results of the analysis of spatial distribution arrangement based on the length shell is known that the F of 4.952 with the significance of 0.003. Thus significance of 0.003 <  0.05, then the inference taken is there are difference of the shells long based on four station and the long minimal of shell A. woodiana from all stations of 8,03 cm long with the long maximum of 16,54 cm.
PROFIL BAKTERI TOTAL BERDASARKAN KEDALAMAN WADUK JATIBARANG SEMARANG Profile of Total Bacteria Base On Depth in the Jatibarang Reservoir, Semarang Widya, Devita Aristya Sri; Suprapto, Djoko; Ain, Churun
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 8, No 4 (2019): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (873.988 KB) | DOI: 10.14710/marj.v8i4.26551

Abstract

Perairan waduk memiliki karakteristik secara vertikal yang dipengaruhi oleh masuknya sinar matahari ke perairan.  Karateristik ini memberikan pengaruh terhadap kualitas air. Salah satu yang mendapatkan pengaruh adalah keberadaan bakteri di perairan. Bakteri adalah mikroorganisme air yang berperan dalam proses dekomposisi di perairan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui total dan profil bakteri di Waduk Jatibarang berdasarkan kedalaman. Penelitian dilakukan pada 27 Maret 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, yang dilakukan di tujuh stasiun dengan tiga titik kedalaman (permukaan, tengah dan dasar). Perhitungan bakteri total dilakukan berdasarkan SNI Nomor 2332.3.2015 tentang Uji Mikrobiologi-bagian 3: Penentuan Angka Lempeng Total (ALT). Pengelolaan data menggunakan aplikasi SPSS 20 dan analisis sebaran menggunakan Ocean Data View 4. Berdasarkan perhitungan bakteri total di Waduk Jatibarang, total bakteri di permukaan waduk berkisar antara 1,9 × 103 – 1,5 × 105 CFU/ml, pada tengah yaitu 1,3 × 102  – 1,5 × 104 CFU/ml dan pada dasar 1,5 × 103  – 2,7 × 104 CFU/ml. Analisa sebaran bakteri total di Waduk Jatibarang menunjukkan bahwa terdapat kecondongan perbedaan stratifikasi secara vertikal.Reservoir have vertical characteristic be affected by entering sunlight in to waters. This characteristic effected to water quality, such as total bacteria. Bacteria is water microorganism that being a decomposer in the decomposition process. The purpose of this research is to know the consentration and profile of total bacteria base on depth in the Jatibarang Reservoir. The research was conducted on March 27th 2019. The research methods use descriptive methods with case study, and technical sampling methods using purposive sampling in seven stations with three points of depth water (surface, middle, and bottom). Accounting of total bacteria is base on the Standard National of Indonesia Number 2332.3.2015 about Microbiology Analisis-Chapter 3: Plate Number Determintion. Data processing use software SPSS 20 and distribution analysis with Ocean Data View 4. Base on the results, total bacteria in the surface level is 1,9 × 103 – 1,5 × 105 CFU/ml, in the middle is 1,3 × 102  – 1,5 × 104 CFU/ml. Total bcteria in the bottom level is  1,5 × 103  – 2,7 × 104 CFU/ml. Distribution analisis total bacteria in the Jatibarang reservoir show that there is different stratification of total bacteria in tendency vertically.  
PENGEMBANGAN POTENSI WISATA BAHARI DI DESA JATIMALANG, KECAMATAN PURWODADI, KABUPATEN PURWOREJO Yovita, Fabiola Intan; Purwanti, Frida; Suprapto, Djoko
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.627 KB)

Abstract

Saat ini wisata yang banyak diminati oleh masyarakat baik lokal maupun non lokal yakni wisata yang mengarah ke alam. Wilayah Purworejo yang bersinggungan langsung dengan laut memiliki potensi wisata yang cukup besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi wisata, mengetahui pemahaman dan aspirasi aparat pemerintahan, masyarakat, pengunjung dan pengguna lain untuk pengembangan wisata serta menyusun strategi pengembangan wisata di Desa Wisata Jatimalang Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode wawancara dan observasi sebagai data primer sedangkan data sekunder untuk menunjang penelitian diperoleh dari berbagai dinas/instansi seperti: BAPPEDA, Dinas Pariwisata Kabupaten Purworejo dan kantor Desa Jatimalang. Responden terdiri dari 10 aparat pemerintah, 30 masyarakat Desa Jatimalang, 40 pengunjung dan 20 pengguna lain. Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui strategi pengembangan wisata di Desa Wisata Jatimalang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Februari 2015 di kawasan Desa Wisata Jatimalang Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Hasil penelitian potensi wisata yang dimiliki Desa Jatimalang adalah wisata kuliner dan wisata pantai yang menawarkan berbagai menu ikan bakar dengan harga yang terjangkau serta keindahan alamnya dengan didukung sarana prasarana yang memadai dan pemahaman responden tentang Desa wisata Jatimalang cukup baik. Aspirasi responden yaitu mengarah kepada kebersihan, kerjasama antara masyarakat dan pemerintah serta penambahan fasilitas di sekitar pantai agar menarik lebih banyak pengunjung. Strategi pengembangan desa wisata Jatimalang adalah dengan memperbaiki komunikasi antara masyarakat dan pedagang dengan pemerintah, memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan serta memberikan sosialisasi tentang pemanfaatan dan pengelolaan daerah wisata. Currently tourism demand by both local and non local communities leads to nature tourism. Purworejo territory that adjacent to the sea have a lot of tourism potential. This research aims to identify the tourism potential, to know and understand the aspirations of government officials, community, visitors and other consumer for the tourism development and to set tourism development strategy in the Jatimalang Village, Purwodadi District, Purworejo Regency. Data collected using interviews and observation as the primary data while secondary data from various departments/agencies such as: BAPPEDA, Purworejo Department of Tourism and Jatimalang village offices. Respondents consisted of 10 government officials , 30 villagers of Jatimalang , 40 visitors and 20 other users. SWOT analysis is used to determine tourism development strategy at the Jatimalang Tourism Village. This research was conducted on January 2015 to February 2015 at the Jatimalang Village, Purwodadi District, Purworejo Regency, Central Java. Research show that tourism potential of the Jatimalang village are culinary and beach tourism that offers a variety of grilled fish menu at affordable prices as well as its natural beauty, that supported by adequate infrastructure and respondents understanding of the Jatimalang tourism is good enough. Aspirations of the respondents leading to cleanliness, cooperation between public and the government as well as addition of facilities around the beach to attract more visitors. Strategies development of the Jatimalang village to improve the communication between public and traders with government, provide socialization to the public about the importance of protecting the environment and provide socialization on the utilization and management of tourist area.
PENGEMBANGAN EKOWISATA MANGROVE DESA KARANGSONG, KABUPATEN INDRAMAYU Purnamasari, Riana; Suprapto, Djoko; Purwanti, Frida
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.515 KB)

Abstract

Desa Karangsong merupakan wilayah pesisir yang mempunyai kawasan rehabilitasi mangrove yang masih terjaga. Konversi hutan mangrove menjadi lahan pertambakan telah mengakibatkan kerusakan pesisir. Ekowisata merupakan salah satu pemanfaatan hutan mangrove dari segi ekonomi untuk mencapai kesejahteraan. Selain itu, ekowisata ini secara langsung memiliki manfaat pelestarian alam dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekowisata mangrove, persepsi, partisipasi, dan aspirasi stakeholder dan untuk menyusun strategi pengembangan ekowisata. Metode yang digunakan adalah metode studi kasus dan dianalisa dengan SWOT. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara dan observasi terhadap terhadap 50 responden terdiri dari masyarakat, wisatawan dan pengelola. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 di Desa Karangsong. Potensi kawasan ekowisata mangrove terdiri dari beberapa kelompok burung (Aves), Gastropoda, dan Crustacea serta lima jenis mangrove. Potensi fisik terdiri dari tempat persemaian benih, tempat pengamatan burung, sarana kebersihan dan tracking mangrove. Tingkat persepsi responden tentang ekowisata masih rendah. Partisipasi masyarakat belum sepenuhnya terlibat dalam kegiatan pengembangan ekowisata. Aspirasi responden terbagi dalam tiga kriteria yaitu aspirasi untuk pengembangan objek daya tarik wisata, perbaikan sarana prasarana, dan pembenahan pengelolaan. Strategi pengembangan ekowisata desa Karangsong adalah strategi Stregth-Opportunities (SO) yaitu melibatkan masyarakat desa lokal untuk ikut berpartisipasi dalam pengembangan ekowisata mangrove. Karangsong village is a coastal region that be keep as a mangrove rehabilitation area. Conversion of mangrove forests into fish pond land has resulted in damage to the coast. Ecotourism is one of the mangrove forest utilization in terms of economy for prosperity. Beside that ecotourism has directly benefit for natural and environmental preservation. This study aims to determine potential of mangrove ecotourism, perception, participation and aspiration stakeholders and to be set development strategy of mangrove ecotorism. The method used is descriptive case studies and be analyzed by SWOT. Data collected by observing the field study and interviewing to 50 respondents  consist of local communities, tourists, and  management staffs. This study was conducted in May 2015 in the village of Karangsong. Mangrove ecotourism potential at the Karangsong village consists of are birds (Aves), Gastropods, and Crustacean and five species of mangrove. Physical potency consists of a seed nursery, bird watching site, sanitary facilities and tracking mangrove. Perceptions of respondents about ecotourism is still low . Participation public has not engaged  involved in the development of ecotourism activities. Aspiration of  respondents divided into three criterias: the aspiration for development tourist attraction objects, infrastructure development, and improvement management. Tourism development strategy of the village Karangsong is strength-Opportunities (SO) that involve local communities to participate in the development of mangrove ecotourism.
KONDISI KUALITAS AIR WADUK JATIBARANG DITINJAU DARI ASPEK SAPROBITAS PERAIRAN Susanti, Renita; Anggoro, Sutrisno; Suprapto, Djoko
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 7, No 1 (2018): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.034 KB) | DOI: 10.14710/marj.v7i1.22532

Abstract

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya suatu zat, energi kedalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air dapat menurun sampai tingkat tertentu yang mengakibatkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Waduk Jatibarang merupakan bendungan yang menampung beberapa aliran sungai yang kemudian menjadi sarana dan prasarana akuatik dan mendukung kegiatan pariwisata yang ada. Masuknya air dari beberapa sungai ke dalam waduk dapat membawa bahan pencemar sehingga dapat mengakibatkan perairan waduk menjadi tercemar. Salah satu indikator penting dalam penentuan kualitas air adalah dengan melihat tingkat saprobitas di perairan. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dikaji lebih lanjut mengenai kondisi kualitas perairan Waduk Jatibarang ditinjau dari aspek saprobitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat saprobitas perairan Waduk Jatibarang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei – Juni 2017. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan analisis deskriptif dan analisis korelasi, dengan mengukur parameter pendukung yaitu parameter fisika, kimia, indeks biologi, dan indeks saprobitas. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa nilai kelimpahan fitoplankton berkisar antara 236-865 ind/l, indeks keanekaragaman berkisar antara 1.02-1.77 indeks keseragaman berkisar antara 0.58-0.85 dan indeks dominasi berkisar antara 0.14-0.96. Indeks Kualitas Air (IKA) yang didapatkan berkisar antara 51.74-55.06 sehingga kualitas perairan dalam kategori sedang. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa nilai indeks saprobitas berkisar antara 0.60-2.75 dan nilai indeks tropik saprobik berkisar antara 2.02-4.06 sehingga dapat disimpulkan bahwa perairan Waduk Jatibarang termasuk dalam golongan β-mesosaprobik/ oligosaprobik atau tercemar ringan. Water pollution is entry or inclusion by a substance, energy into water by the human activities so that quality of the water can decrease till the certain level which it can cause the water can be not function in accordance with the designation. Jatibarang Reservoir is a dam that holds several streams from the river which then becomes the aquatic facilities and infrastructure and can support the tourism activities. The entry of the water to reservoir, can carry pollutants it can cause the reservoir be polluted. One of the important indicators to determine the quality of the water is the saprobic level in the water. Based on the matter, it is necessary to study further about condition of the water quality of Jatibarang Reservoir in terms of saprobic aspect. The objective of the research has to know the level of waters saprobic in Jatibarang Reservoir. The research was conducted in May – June 2017. This research used case study method with descriptive analysis and correlation analysis, with measuring the supporting parameters like physics, chemistry, biology index, and saprobic index. The result of the observation showed that the phytoplankton abundance value ranged between 236-865 ind/l, index of diversity ranged between 1.02-1.77, uniformity index ranged between 0.49-0.85, and the index of dominance range between 0.14-0.96.  Water Quality Index (WQI) obtained ranged between 51.74-55.06 so that quality of the water in medium category . The result of the research, found that the Saprobic Index value ranged between 0.60-2.75, and the Tropic Saprobic Index value ranged between 2.02-4.06, so it can be concluded that the Jatibarang Reservoir belongs to the class of β-mesosaprobic/oligosaprobic or light polluted.
JENIS TEKSTUR TANAH DAN BAHAN ORGANIK PADA HABITAT KERANG AIR TAWAR (FAMILI: UNIONIDAE) DI RAWA PENING Heriyani, Meliyana; Subiyanto, -; Suprapto, Djoko
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.193 KB)

Abstract

Rawa Pening merupakan danau air tawar di Jawa Tengah yang memiliki potensi sumberdaya perikanan beragam, diantaranya kerang air tawar. Kerang air tawar biasanya digunakan untuk makanan ternak dan dikonsumsi masyarakat. Tujuan penelitian untuk mengetahui jenis kerang air tawar, jenis tekstur tanah dan kandungan bahan organik pada habitat kerang air tawar di perairan Rawa Pening. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni–Juli 2014. Metode penelitian menggunakan metode studi kasus, sementara data menggunakan analisis deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode sistematis sampling. Lokasi penelitian di Tambak Rejo, Bejalen, Asinan dan Sumurup yang merupakan tempat nelayan mencari kerang air tawar. Pengambilan sampel substrat dasar menggunakan satu kuadran transek berukuran 1x1 metersecara acak dengan bantuan pralon sebagai modifikasi Ekman. Sampling dilakukan pada 4 lokasi dengan 6 stasiun pada masing-masing lokasi. Hasil penelitian didapat dua jenis kerang air tawar yaitu Anodonta sp. dan Unio sp. dengan jumlah 191 ekor dan 349 ekor. Tekstur tanah pada habitat kerang air tawar ini terdiri dari tiga fraksi yaitu pasir 0,98%, lempung 46,67% dan liat 52,81%. Fraksi substrat yang mendominasi adalah liat. Rerata kandungan bahan organik pada habitat kerang air tawar berkisar 12,59% - 19,50%. Rawa Pening is a freshwater lake located in the Central Java which has various fisheries resources, including freshwater clam. The clam is often used as animal feed and also consumed by local people. The purpose of this research were to determine the kind of freshwater clam, soil texture and organic matter content in the freshwater clam habitat in Rawa Pening. This research was conducted on June to July 2014. The method used in this research was case study, while data was analysed descriptively. Systematic sampling was used to collect samples. The locations selected were Tambak Rejo, Bejalen, Asinan and Sumurup, was an area where fishermen colecting the clam. Samples of substrate was collecting randomly by 1 x 1 m2 transect quadrants at each station and supported by a modified Ekman (pipe). Sampling was conducted at 4 locations and located each consist of six stations. The result shows that, two genus of freshwater clam were collected, they were Anodonta sp. and Unio sp. and the number of both clam were 191 and 349, respectively. The kind of soil texture at the freshwater clam habitat of Anodonta sp. and Unio sp. consists of three fractions, sand 0,98%, loam 46,67% and clay 52,81%. The substrated was dominated by clay. The average of the organic matter in the freshwater clam habitat of both clam was ranging from 12,59% to 19,50%.