cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknik Mesin
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 563 Documents
PEMBUATAN BIOETHANOL DARI UMBI GANYONG (CANNA EDULIS KERR) DENGAN PENAMBAHAN PUPUK UREA SEBAGAI BAHAN BAKAR  EXTENDER PREMIUM YUSUF BAHTIAR, MUH
Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No 02 (2014): JTM : Volume 02 Nomor 02 Tahun 2014
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran pada hakikatnya dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan. Keempat istilah tersebut merupakan satu kesatuan dalam pembelajaran. Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang akan dan/atau sedang digunakan dapat diketahui dari langkah-langkah pembelajaran yang telah tersusun dan/atau sedang terjadi. Pendekatan pembelajaran adalah cara umum dalam memandang pembelajaran. Sedangkan strategi pembelajaran adalah ilmu dan kiat di dalam memanfaatkan segala sumber belajar yang dimiliki dan/atau yang dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Metode mengajar adalah berbagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dan teknik pembelajaran adalah ragam khas penerapan suatu metode sesuai dengan latar penerapan tertentu. Teknik pembelajaran mengambarkan langkah-langkah penggunaan metode mengajar yang sifatnya lebih operasional. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penentuan teknik pembelajaran di antaranya adalah kemampuan dan kebiasaan guru, ketersedian sarana dan waktu, serta kesiapan siswa. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih strategi pembelajaran ialah tujuan pembelajaran, jenis dan tingkat kesulitan materi pelajaran, sarana, waktu yang tersedia, siswa, dan guru.
PENGARUH PENGGUNAAN TURBO CYCLONE DAN BUSI IRIDIUM TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA MOTOR BENSIN 4 TAK SULIYONO,
Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No 02 (2014): JTM : Volume 02 Nomor 02 Tahun 2014
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor di Indonesia memberikan dampak positif maupun negatif. Dampak positifnya yang jelas dapat meningkatkan devisa Negara dan dapat membantu masyarakat dalam bertransportasi dengan cepat. Namun perlu diwaspadai juga dengan dampak negatif dari  peningkatan tersebut, salah satunya yaitu polusi udara yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Ada banyak faktor yang mempengaruhi jumlah emisi gas buang pada motor bakar, salah satunya adalah proses pembakaran campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar. Pembakaran yang tidak sempurna akan mengakibatkan emisi gas buang yang di hasilkan juga akan semakin meningkat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui emisi gas buang kendaraan dengan menggunakan turbo cylone dan busi iridium dibandingkan dengan emisi gas buang kendaraan standar. Variabel bebas yang digunakan adalah turbo cyclone dan busi iridium. Sedangkan variabel kontrol meliputi putaran mesin yaitu stasioner (1.500 rpm) sampai 9000 rpm dengan range putaran 500 rpm pada mesin 4 langkah, transmisi pada posisi top gear, bahan bakar premium, suhu mesin pada suhu kerja (60°C), mesin Honda Supra X 125. Pengujian sesuai dengan standart pengujian emisi gas buang menurut ISO 3930/OIML R-99. Untuk variabel terikat yaitu melihat tingkat polutan dari kadar emisi gas buang yang ditimbulkan yaitu NOx, HC, CO2 dan O2. Penelitian dilakukan di Laboratorium Performa Mesin Jurusan Teknik Mesin FT Unesa.                 Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa variasi kendaraan dengan menggunakan turbo cyclone dan busi iridium pada kendaraan Honda Supra X 125 tahun 2011 dapat meningkatkan konsentrasi CO2 dan menurunkan konsentrasi O2 dan emisi HC. Kendaraan dengan menggunakan turbo cyclone dapat meningkatkan CO2 sebesar 7,03% pada putaran mesin 7000 rpm dan penurunan HC  terendah sebesar 55,04% pada putaran mesin 3000 rpm serta penurunan terendah dari O2 sebesar 48,90% pada putaran mesin 9000 rpm. Kendaraan dengan menggunakan busi iridium dapat meningkatkan CO2 sebesar 18,19% pada putaran mesin 7500 rpm dan penurunan HC  terendah sebesar 51,59% pada putaran mesin 2000 rpm serta penurunan terendah dari O2 sebesar 78,21% pada putaran mesin 9000 rpm. Kendaraan dengan menggunakan turbo cyclone dan busi iridium dapat meningkatkan CO2 sebesar 15,76% pada putaran mesin 6500 rpm dan penurunan HC  terendah sebesar 32,06% pada putaran mesin 4500 rpm serta penurunan terendah dari O2 sebesar 62,09% pada putaran mesin 9000 rpm. Kesimpulan dari hasil  penelitian di atas bahwa kendaraan eksperimen pembakaran yang dihasilkan jauh lebih baik dari kendaraan standar, karena adanya turbo cyclone yang berfungsi merubah aliaran laminer campuran udara dan bahan bakar sehingga menjadi aliran turbulen yang mengakibatkan kesempurnaan dalam pembakaran. Serta di dukung dengan penggunaan busi iridium sehingga campuran udara dan bahan bakar akan terbakar secara keseluruhan, karena percikan busi iridium lebih besar dan tertuju pada satu titik, sehingga akan meningkatkan konsentrasi CO2 dan menurunkan konsentrasi O2 serta emisi HC pada Honda Supra X 125 tahun 2011. Kata Kunci: Turbo cyclone, Busi Iridium, Emisi Gas Buang
UJI PRODUKSI BIOETANOL SEBAGAI BAHAN BAKAR DARI UMBI GARUT (MARANTA ARUNDINACEA LINN) MENGGUNAKAN KATALISATOR PUPUK UREA SEBAGAI EXSTENDER PREMIUM EFFENDI, YUDI
Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No 02 (2014): JTM : Volume 02 Nomor 02 Tahun 2014
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelangkaan minyak bumi yang terjadi di Indonesia dikarenakan penipisan cadangan bahan bakar minyak hal ini menimbulkan krisis energi, khususnya bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbarui. Diperlukan upaya membuat bahan bakar alternatif, salah satunya adalah bioetanol. Bioetanol terbuat dari bahan yang mengandung karbohidrat atau glukosa. Umbi garut merupakan biomassa yang baik untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol.  Dalam penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan umbi garut diolah menjadi bioetanol menggunakan katalisator pupuk Urea pada proses fermentasi yang dapat dimanfaatkan sebagai extender premium atau pencampur premium ”Biopremium”. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan membuat bioetanol berbahan baku umbi garut. Proses ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap fermentasi dan tahap distilasi. Untuk dapat dipasarkan kadar bioetanol harus > 90%. Selanjutnya, bioetanol diuji spesifikasinya sesuai standart mengacu kepada ASTM (American Standart Testing of Materials). Bioetanol akan diuji kadarnya (menggunakan alcoholmeter), nilai kalor (menggunakan metode bomb calorimeter), flash point (menggunakan metode ASTM D-56), pour point (menggunakan metode ASTM D 1177), viskositas (menggunakan metode viscometer) dan densitas (menggunakan metode gravimetry ASTM D 1298-99). Hasil dari penelitian penambahan katalisator pupuk urea pada proses fermentasi pembuatan bioetanol umbi garut adalah 25 gram yang menghasilkan kadar bioetanol tertinggi dengan rata-rata 31%. Hasil pengujian karateristik dari bioetanol berbahan baku umbi garut dengan penambahan katalisator pupuk Urea adalah nilai kalori sebesar 5968,99 Kcal/kg, flash point  13oC, pour point -55oC, viskositas 4,0894 cPs, densitas 0,8293  gr/cm3, dan kadar bioetanol 94%. Kata kunci: umbi garut, katalisator, pupuk urea, bioetanol, extender premium
REKAM JEJAK KERUSAKAN TRAKSI MOTOR LOKOMOTIF UNTUK MENENTUKAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN BERDASARKAN KEANDALAN (RELIABILITAS) IRNANDA PUTRI, FRIEDA
Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No 02 (2014): JTM : Volume 02 Nomor 02 Tahun 2014
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan interval waktu penggantian komponen Traksi Motor sehingga kita dapat mengetahui waktu yang tepat dalam penggantian komponen Traksi Motor agar keandalan komponen tetap terjaga dan lokomotif beroperasi dengan maksimal. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Subyek penelitian mesin lokomotif, komponen Traksi Motor. Obyek penelitian adalah selang waktu kerusakan komponen Traksi Motor, spesifikasi setiap nomor seri lokomotif. Instrumen penelitian berupa wawancara dan daftar observasi. Untuk waktu penggantian komponen Traksi Motor biasanya waktu penggantian dilakukan ketika Perawatan Akhir (PA) atau ketika komponen mengalami keausan dibawah standar. Penelitian dimulai dari mengklasifikasikan kerusakan, kemudian mendata waktu antar kerusakan setelah itu menentukan distribusi data dan parameter distribusi yang akan digunakan selanjutnya melakukan perhitungan keandalan komponen sesuai dengan running time setiap nomor seri lokomotif.   Hasil analisa deskripsi menunjukkan bahwa interval waktu penggantian komponen Traksi Motor Lokomotif CC201 diusulkan pada Axle Cup 484 jam,  Bearing 7010 jam, Carbon Brush 6042 jam, Bosh Drat 242 jam, Nose 5317 jam, Mounting 242 jam, Ram Pengaman 15500 jam. Untuk komponen Traksi Motor Lokomotif CC203 yang diusulkan Axle Cup 454 jam, Bearing 7040 jam, Carbon Brush 5904 jam, Bosh Drat 227 jam, Nose 5450 jam, Mounting 227 jam, Ram Pengaman 15669 jam. Untuk komponen Traksi Motor Locomotif CC204  diusulkan Axle Cup 396 jam, Bearing 7125 jam, Carbon Brush 5938 jam, Bosh Drat 198 jam, Nose 5344 jam, Mounting 198 jam, Ram Pengaman 15636 jam. Kata Kunci : Keandalan, Running Time, Interval. 
PENGARUH VARIASI BESAR ARUS PENGELASAN DAN JENIS ELEKTRODA LAS TIG (TUNGSTEN INNERT GAS) PADA BAJA KARBON RENDAH TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN BENDING KATULISTIWA, INGGIL
Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No 02 (2014): JTM : Volume 02 Nomor 02 Tahun 2014
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh arus pengelasan dan jenis elektroda las TIG pada baja karbon rendah terhadap kekuatan tarik dan bending. Metode penelitian eksperimen. Penelitian ini menggunakan bahan baja paduan rendah yang mengandung kadar C = 0,098 %, Si = 0,228 %, Mn = 1,489 %, S = 0,007 %, P=0,014 %, Ni = 0,151 %, Nb = 0,06, Cr=0,085%, V=0,05%, W=0,05 %, Ti=0,01%. Benda kerja yang di gunakan sebanyak 38 spesimen yang mendapatkan perlakuan berbeda dalam proses pengerjaannya, yaitu berbebeda variasi arus listrik dan variasi jenis elektroda tungsten yang digunakan. Arus yang digunakan antara lain 90 Ampere, 110 Ampere dan 30 Ampere dengan menggunakan las TIG DC polaritas lurus. Elektroda tungsten menggunakan dua tipe yaitu EWTh-2 dan EWP. Jenis kampuh yang digunakan adalah kampuh V dengan sudut 70o.. Alat uji yang digunakan untuk mengukur kekuatan tarik dan bending tersebut adalah Geotech,model GT-7001-LC 30. Dari penelitian ini diperoleh hasil : (1) kekuatan tarik tertinggi adalah kelompok spesimen yang menggunakan elektroda tungsten EWTh-2 dengan arus 130 Ampere yaitu sebesar 382,7 dibandingkan dengan kelompok spesimen yang menggunakan elektroda EWP dengan arus 130 Ampere yaitu sebesar 374,3 MPa. (2) Kekuatan bending tertinggi diperoleh kelompok spesimen elektroda tungsten EWP yang menggunakan arus sebesar 130 Amper yaitu sebesar 3716,13 MPa, dibandingkan dengan spesimen elektroda EWTh-2 yang menggunakan arus 130 Ampere yaitu sebesar 2047,23MPa.  Kata kunci : Las TIG, Uji tarik, Uji bending .
ANALISIS VARIABEL PROSES PRODUK PENGECORAN LOGAM MENGGUNAKAN CETAKAN SAND CASTING APRILIYANTO, PRABA
Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No 02 (2014): JTM : Volume 02 Nomor 02 Tahun 2014
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengecoran logam dapat diartikan proses dari logam yang dicairkan, dituangkan ke dalam cetakan, kemudian dibiarkan dingin dan membeku. Untuk mendapatkan hasil pengecoran dengan tingkat kekasaran dan kekerasan yang baik dengan proses pengecoran sand casting merupakan salah satu tujuan utama. Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap hasil dari proses pengerjaan tersebut. Seperti perbedaan komposisi bahan paduan dan waktu peleburan aluminium serta waktu yang diperlukan untuk pendinginan benda kerja pada proses pengecoran sand casting. Dari beberapa faktor yang ada, maka muncul permasalahan bagaimana pengaruh komposisi bahan paduan dan waktu proses peleburan aluminium serta waktu proses pendinginan aluminium terhadap tingkat kekasaran dan kekerasan benda kerja pada proses pengecoran sand casting.Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian eksperimen. Dalam penelitian ini benda kerja yang digunakan sebanyak 27 buah yang akan mendapatkan perlakuan berbeda dalam proses pengerjaannya, yaitu dengan variasi komposisi bahan paduan aluminium dan waktu proses peleburan aluminium serta waktu proses pendinginan aluminium. Kemudian dari ke 27 benda kerja tersebut masing-masing benda kerja ditentukan 3 titik untuk dilakukan uji kekasaran dan 3 titik untuk dilakukan uji kekerasan.Hasil kekasaran permukaan aluminium terbaik atau terendah adalah (10,83 µm) yang diperoleh dari komposisi paduan (25% piston bekas + 75% aluminium remelting), waktu peleburan paling lama (30 menit), dan waktu pendinginan paling cepat (05 menit). Sedangkan kekerasan aluminium terbaik atau tertinggi adalah (22,73 kg/mm2) yang diperoleh dari komposisi paduan (25% piston bekas + 75% aluminium remelting), waktu peleburan tercepat (20 menit), waktu pendinginan tercepat (05 menit). Kata kunci: Sand casting, komposisi paduan, waktu peleburan, waktu pendinginan, kekasaran dan kekerasan permukaan.
PENGARUH PENGGUNAAN TURBO CYCLONE DAN BUSI IRIDIUM TERHADAP PERFORMA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 CC TAHUN PERAKITAN 2011 KHOIR, MIFTAKHUL
Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No 02 (2014): JTM : Volume 02 Nomor 02 Tahun 2014
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam era sekarang ini ada beberapa tuntutan dalam industri (produsen) otomotif yaitu untuk menghasilkan kendaraan yang nyaman bagi masyarakat dan juga ramah lingkungan, yang mana mesin harus dapat menghasilkan performa  yang tinggi (high performance) dan juga harus dapat menghemat pemakaian bahan bakar (fuel economy). Di Indonesia jumlah bahan bakar  semakin lama akan berkurang dan pada akhirnya habis. Peningkatan jumlah kendaraan setiap tahun akan berpengaruh pada jumlah bahan bakar yang dipakai, semakin banyak kendaraan  bermotor maka semakin banyak bahan bakar yang dihabiskan. Maka diperlukan berbagai macam solusi untuk menciptakan kendaraan yang nyaman bagi masyarakat dan juga harus ramah lingkungan. Untuk itu dilakukan penelitian dengan menambahkan turbo cyclone di intake manifold, yang merupakan salah satu alat untuk memberikan efek aliran berpusar pada ruang bakar sehingga campuran udara dan bahan bakar menjadi lebih homogen dengan menambahkan busi iridium diharapkan dapat memperbaiki kualitas percikan bunga api dalam proses pembakaran, sehingga pembakaran di dalam ruang bakar menjadi lebih sempurna dan performa mesin menjadi meningkat.                 Jenis penelitian ini adalah eksperimen, objek penelitian adalah sepeda motor Honda Supra X 125cc tahun perakitan 2011. Jenis turbo cyclone yang digunakan dalam penelitian ini adalah turbo cyclone dengan 6 sudu dan sudut aksialnya 450. Busi iridium menggunakan merk Denso IU22. Menggunakan putaran mesin 3500 rpm - 9000 rpm dengan jarak interval 500 rpm tiap pengujiannya. Peneliitian ini menggunakan metode pengujian rpm berubah pada  beban penuh (Full Open Throttel Valve) dan Metode pengujian performa mesin berdasarkan SAE J1349 yaitu “Engine Power Test Code-Spark Ignition and Compression Ignition-Net Power Rating “. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif.                 Dari hasil penelitian,  dapat disimpulkan bahwa penggunaan turbo cyclone dan busi iridium dapat meningkatkan torsi (T), daya efektif (P), tekanan efektif rata-rata (Bmep), menurunkan konsumsi bahan bakar (fc) dan konsumsi bahan bakar spesifik (sfc) pada sepeda motor Honda Supra X 125 cc tahun perakitan 2011. Peningkatan torsi tertinggi sebesar 20% didapat pada putaran 8000 rpm. Peningkatan daya efektif tertinggi sebesar 23,54% didapat pada putaran 8000 rpm. Peningkatan tekanan efektif rata-rata tertinggi sebesar 24,07%  didapat pada putaran 8000 rpm. Penurunan konsumsi bahan bakar tertinggi sebesar 18,30%  didapat pada putaran 6500 rpm. Penurunan konsumsi bahan bakar spesifik tertinggi sebesar 31,46%  didapat pada putaran 9000 rpm Kata kunci: Turbo cyclone, Busi Iridium, Performa Mesin
KARAKTERISTIK TURBIN ANGIN VERTICAL AXIS PROFIL DENGAN LIMA BLADE PROFIL NACA 0018 RAHMAN HAKIM, FAJRUR
Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No 02 (2014): JTM : Volume 02 Nomor 02 Tahun 2014
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu energi dapat diperbarui adalah angin, dan Indonesia memiliki potensi energi angin yang melimpah. Pada dasarnya angin terjadi karena ada perbedaan suhu antara udara panas dan udara dingin, dengan demikian terjadi perputaran udara berupa perpindahan udara dari kutub utara ke garis katulistiwa menyusuri permukaan bumi dan sebaliknya suatu perpindahan udara dari garis katulistiwa kembali ke kutub utara, melalui lapisan udara yang lebih tinggi. Angin di kawasan wilayah Indonesia mempunyai kecepatan dan arah yang selalu  berubah-ubah.  Menurut  Karwono  (2008),  pada  turbin  angin  poros  horisontal pemanfaatannya  harus  diarahkan  sesuai  dengan  arah  angin  yang  paling  tinggi kecepatannya. Teknologi yang menggunakan energi angin adalah kincir angin, teknologi tersebut secara umum dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : kincir angin horizontal axis (propeller) dan kincir angin vertical axis (savonius, darrieus, dan tipe-H). Konstruksi  turbin  angin  Vertical  Axis   yang  dapat memanfaatkan  potensi  angin  dari  segala  arah,  konstruksi  sederhana,  dan  tidak memerlukan  tempat  pemasangan  yang  begitu  luas  serta  menghasilkan  momen  yang besar  merupakan  suatu  pertimbangan  penulis  dalam  memilih  jenis  turbin  angin  ini. Hal  inilah  yang  membuat  penulis  ingin  melakukan  analisis pada  turbin  angin  yang dapat  digunakan  pada  kondisi  tersebut,  yaitu  dengan  mengembangkan  turbin  angin Vertical Axis. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Penelitian dilakukan dengan empat macam variabel penelitian, yaitu kecepatan angin 4 m/s, 5 m/s, 6 m/s, sudut picth 5o, 10o, 15o, beban 300 gr, 400 gr, 500 gr, dan panjang lengan 175 mm dan 200 mm. Data yang diperoleh dari hasil eksperimen dimasukkan ke dalam tabel dan ditampilkan dalam bentuk grafik yang kemudian akan dianalisa dan ditarik kesimpulannya, sehingga dapat diketahui karakteristik daya (P) dan Koefisien daya (Cp) turbin angin vertical axis ini. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Daya maksimal yang dihasilkan turbin angin vertical axis dengan jumlah lima blade adalah 0,348 Watt pada beban 500 gram, kecepatan angin 6 m/s, panjang lengan 400 mm, dengan sudut pitch 10o. Efisiensi maksimal yang dihasilkan dari turbin angin vertical axis dengan jumlah lima blade ini adalah 5,35 %, yaitu pada beban 500 gram, kecepatan angin 4 m/s, panjang lengan 350 mm, dengan sudut pitch 15o. Kata kunci: Vertical Axis, turbin angin, dan NACA.
ANALISIS PERBEDAAN PRODUKTIVITAS ANTARA TENAGA KERJA LULUSAN SMA DAN SMK DI HOME INDUSTRI JASA MANDIRI PRASETYONO, HARY
Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No 02 (2014): JTM : Volume 02 Nomor 02 Tahun 2014
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Era globalisasi memberikan dampak perkembangan yang signifikan di segala bidang serta menyebabkan persaingan yang semakin ketat di industri. Usaha yang dapat bertahan adalah usaha yang mampu mengantisipasi keinginan dan kebutuhan pasar. Oleh karena itu diperlukan tenaga kerja yang memiliki tingkat produktivitas tinggi agar produksi dapat tercapai sesuai target. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah : (1) Adakah perbedaan produktivitas antara tenaga kerja lulusan SMA dan SMK di Home Industri Jasa Mandiri? Dan (2) Apakah tenaga kerja di Home Industri Jasa Mandiri juga didominasi oleh tenaga kerja lulusan SMA? Mengapa demikian?. Penelitian ini bertujuan : (1) mengetahui ada tidaknya perbedaan produktivitas antara tenaga kerja lulusan SMA dan SMK di Home Industri Jasa Mandiri. Dan (2) Mengetahui apakah tenaga kerja di Home Industri Jasa Mandiri juga didominasi oleh tenaga kerja lulusan SMA. Populasi penelitian ini adalah tenaga kerja bagian produksi di home industri Jasa Mandiri dengan jumlah 51 pekerja. Variabel terikatnya adalah produktivitas tenaga kerja, variabel bebasnya adalah lulusan SMA dan SMK. Metode pengumpulan data adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Adapun alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji kecukupan data, dan uji anova. Dari analisis statistik menunjukkan nilai P = 0.597. karena P-value > α 0.05 yang berarti tidak ada perbedaan produktivitas antara tenaga kerja lulusan SMA dan SMK di Home Indutri Jasa Mandiri. Berdasarkan data yang ada di Home Industri Jasa Mandiri. Dari 51 pekerja, lulusan SMA 45%, lulusan SMK 37%, dan sisanya adalah pekerja dengan lulusan SMP 18%. Hal ini menandakan bahwa dalam Home Industri Jasa Mandiri lulusan SMA tidak mendominasi. Kata Kunci: jenis pendidikan, produktivitas tenaga kerja.
STUDI KOMPARASI EMISI GAS BUANG BERBAHAN BAKAR SOLAR DAN CAMPURAN SOLAR DENGAN VOLATILE FATTY ACID DEGRADED (VFAD) PADA MESIN DIESEL NISSAN D-22 PRASETYO, EKO
Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No 02 (2014): JTM : Volume 02 Nomor 02 Tahun 2014
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meningkatnya pendapatan masyarakat berimplikasi terhadap pertumbuhan kendaraan bermotor. Sehingga emisi gas buang yang dihasilkan meningkat. Gas buang mesin diesel mengandung partikulat. Salah satu usaha menurunkan emisi gas buang yaitu memodifikasi bahan bakar. Zat aditif Volatile Fatty Acid Degraded (VFAD) terdiri dari berbagai senyawa yang meningkatkan angka setana solar seperti: naftalena, toluene, methyl ester nitrat,  dan chelating agent. Penelitian ini untuk mengetahui opasitas dan emisi gas buang pada mesin diesel Nissan D22. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif,  pengujian dilakukan dengan putaran diakselerasi tanpa beban (free running acceleration) dengan katup terbuka 30% (full open throttle valve). Bahan bakar yang digunakan adalah solar murni (kelompok standar) dan kelompok eksperimen yaitu campuran solar dengan zat aditif dengan variasi 1 ml, 2 ml, 3 ml, dan 4 ml untuk per liter solar. Proses pencampurannya dengan di blending agar homogen. Kemudian diujikan pada putaran mesin 1000 rpm sampai 3000 rpm dengan range 500 rpm. Berdasarkan penelitian disimpulkan penggunaan bahan bakar campuran solar dengan VFAD (1 ml, 2 ml, 3 ml dan 4 ml) pada Mesin Diesel Nissan D-22 lebih baik dibandingkan dengan solar murni dari segi emisi gas buang pada campuran 2 ml. Hal ini dibuktikan dengan penurunan CO optimal didapatkan VFAD 2 ml dengan penurunan presentase sebesar 66,67%. CO2 optimal VFAD 2 ml dengan peningkatan presentase sebesar 71,43% O2 optimal pada VFAD 2 ml dengan penurunan presentase sebesar 75,00%. Opasitas optimal pada VFAD 2 ml sebesar 57,7%bosch dengan penurunan presentase sebesar 1,37%, dan memenuhi peraturan menteri negara lingkungan hidup nomor 5 tahun 2006. Kata kunci : VFAD (Volatile Fatty Acid Degraded), Pengungkit Setana, Emisi Gas Buang.

Page 10 of 57 | Total Record : 563