cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknik Mesin
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 563 Documents
PENGARUH PENGGUNAAN DIESEL PARTICULATE TRAP BERBAHAN TEMBAGA DAN GLASSWOOL TERHADAP PERFORMA MESIN ISUZU PANTHER TAHUN 1997 YUSUF,
Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No 01 (2013): JTM : Volume 02 Nomor 01 Tahun 2013
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini  teknologi mengalami perkembangan yang cukup pesat, khususnya teknologi otomotif. Perkembangan teknologi tersebut tampak jelas dalam upaya pengontrolan emisi gas buang  pada kendaraan bermotor. Diesel Particulate Trap (DPT) merupakan salah satu teknologi otomotif yang digunakan untuk menjebak partikel debu halus/particulate matter (PM2,5 dan PM10) yang keluar dari asap gas buang mesin diesel. Diesel particulate trap disebut juga diesel particulate filter (DPF) yang digunakan untuk menyaring asap yang keluar dari knalpot motor diesel. Telah kita ketahui bahwa mesin diesel konvensional lebih banyak menghasilkan opasitas (ketebalan asap) dibandingkan dengan mesin diesel modern (berteknologi common-rail system). Oleh karena itu, knalpot mesin diesel konvensional harus dipasang teknologi DPT agar lebih ramah lingkungan. Dari hasil penelitian sebelumnya DPT telah terbukti dapat mereduksi asap (opasitas) mesin diesel. Namun, penelitian tentang pengaruh DPT terhadap performa mesin masih jarang dilakukan.  Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui  pengaruh penggunaan diesel particulate trap berbahan tembaga dan glasswool terhadap performa mesin Isuzu Panther tahun 1997.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Obyek dalam penelitian ini adalah mobil Isuzu Panther tahun 1997. Penelitian ini menggunakan metode pengujian rpm berubah pada beban penuh (Full Open Throtlle Valve) yang berpedoman pada standar pengujian performa mesin berdasarkan SAE J1349 dan standar pengujian tingkat kebisingan berdasarkan S II 0415-81.  Bahan DPT yang digunakan adalah tembaga dan glasswool  yang dibentuk dengan desain metallic honeycomb. Teknik analisis data adalah metode  deskriptif yaitu mendeskripsikan data numerik yang diperoleh, kemudian dijelaskan dalam bentuk kalimat sederhana yang mudah dipahami. Hasil dari penelitian ini dengan penggunaan DPT berbahan tembaga dan glasswool diharapkan dapat meningkatkan performa mesin dan menurunkan tingkat kebisingan pada mobil Isuzu Panther tahun 1997.  Kata kunci: Diesel Particulate Trap (DPT), tembaga, glasswool dan motor diesel 4 langkah
STUDI KOMPARASI EMISI GAS BUANG BERBAHAN BAKAR PREMIUM DENGAN CAMPURAN PREMIUM DAN FOLATILE FATTY ACID DEGRADED (VFAD) PADA SUPRA X 125 BADRUS S, MOKHAMAD
Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No 01 (2013): JTM : Volume 02 Nomor 01 Tahun 2013
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Polusi udara akibat kendaraan bermotor di Jawa Timur mencapai peringkat ketiga dikawasan Asia. Sumber emisi terbesar berasal dari karbon monoksida (CO) 5.480.000 ton/tahun, partikulat (Pb, Zn, Cu dan Cd) 622.560 ton/tahun, hidrokarbon 310.000 ton/tahun di samping emisi lain seperti NOx dan SOx. Sedangkan emisi Karbon Monoksida (CO) sebanyak 5.500.000 ton/tahun sumber Transportasi (96 persen).Sepanjang kurun waktu itu, sepeda motor produk Honda membukukan penjualan46,6 persen dari total penjualan. Honda Supra X 125, salah satu model bebek Honda, membukukan penjualan 549 ribu unit.Salah satu usaha dalam menurunkan emisi gas buang yaitu memodifikasi bahan bakar. Zat Aditif Volatile  fatty Acid Degraded (VFAD) terdidri dari berbagai senyawa yang dapat meningkatkan angka oktan pada premium seperti: Naftalena dan Toluene, serta dapat mengikat unsur timbal (Pb) oleh Asam Asetat sebagai Chelating Agent. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui emisi gas buang pada mesin motor Supra X 125 TD tahun 2010.Penelitian ini menggunakan metode analisa deskriptif dengan variasi rpm pada beban penuh (Full Open Throtle Valve). Bahan bakar yang digunakan adalah premium murni (kelompok standart) dan kelompok eksperimen yaitu campuran premium dengan zat aditif dengan variasi 1 ml, 2 ml, 3 ml, dan 4 ml untuk per liter premium. Hasil pengujian emisi gas buang beracun (CO dan HC) pada putaran 4000 dimana terjadi torsi maksimal dan menghasilkan emisi gas buang paling rendah untuk semua konsentrasi, Campuran VFAD 1 ml  lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar yang lain yaitu konsentrasi CO sebesar 1,538% vol dan HC 122,3 ppm dan disusul oleh VFAD 2 ml, VFAD 3 ml, Premium murni dan VFAD 4 ml, adapun konsentrasinya berturut-turut sebagai berikut: CO sebesar 2,301% vol dan HC 205,67 ppm untuk VFAD 2 ml, CO sebesar 2,410% vol dan HC 168,67 ppm untuk VFAD 3 ml, CO sebesar 2,501% vol dan HC 211,67 ppm untuk Premium, CO sebesar 2,682% vol dan HC 173,00 ppm untuk VFAD 4 ml. Pada pengujian putaran idle semua bahan bakar menghasilkan konsentrasi CO dan HC dibawah ambang batas maksimal Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 05 tahun 2006 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor, yaitu untuk konsentrasi CO maksimal sebesar 4,5% vol dan HC maksimal sebesar 2000 ppm pada putaran idle. Kata kunci : Emisi gas buang, Naftalena, Toluena, Benzena, Asam Asetat dan Premium
BAHAN BAKAR ALTERNATIF BIOETHANOL DARI LIMBAH KULIT KELAPA MUDA SEGAR SEBAGAI EXTENDER PREMIUM ALI MUKTI, ROHMAD
Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No 01 (2013): JTM : Volume 02 Nomor 01 Tahun 2013
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan minyak bumi sebagai bahan bakar di Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan. Hal ini berbanding terbalik dengan produksi minyak bumi yang terus menerus mengalami penurunan. Untuk mengatasi hal tersebut, maka pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2006 yang membahas tentang pengembangan bahan bakar alternatif, salah satunya adalah bioethanol. Bioethanol terbuat dari bahan yang mengandung karbohidrat atau glukosa, salah satunya adalah limbah kulit kelapa muda segar. Bioethanol digunakan sebagai sumber energi alternatif baru untuk mengatasi krisis bahan bakar di Indonesia, khususnya bahan bakar premium. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan membuat bioethanol berbahan baku limbah kulit kelapa muda segar. Proses ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap fermentasi dan tahap distilasi. Untuk dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar kadar bioethanol harus diatas 90%. Selanjutnya, bioethanol akan diuji spesifikasinya sesuai standart mengacu kepada ASTM (American Standart Testing of Materials). Bioethanol akan diuji nilai kalorinya (menggunakan metode bomb calorimeter), flash point (menggunakan metode ASTM D 93), pour point (menggunakan metode ASTM D 97), viskositas (menggunakan metode viscometer) dan densitas (menggunakan metode ASTM 1298-99). Hasil dari penelitian ini didapatkan perbandingan yang optimal yaitu 250 gr limbah kulit kelapa muda segar, 1000 ml air, 6 gr ragi, dan lama waktu fermentasi 4 hari. Uji karakteristik yang dilakukan di laboratorium didapat hasil yaitu nilai kalori 5998,92 Kcal/kg, viskositas 3,8402 cPs, titik nyala (flash point) 15 ?C, titik tuang (pour point) >-30 ?C, dan densitas 0,8252 g/cm3. Karakteristik dari penelitian ini hamper sama dengan karakteristik dari bioethanol murni. Kata kunci: Biopremium, Limbah kulit kelapa muda segar, Bioethanol
ANALISIS JARINGAN KERJA DALAM PEMBUATAN STANDARD GILINGAN MESIN PENGGILING TEBU (CANE ROLL MILL) UNTUK MENGATASI KETERLAMBATAN PENYELESAIAN PROYEK DI PT BARATA INDONESIA ARDI WIBOWO, AKHDIAR
Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No 01 (2013): JTM : Volume 02 Nomor 01 Tahun 2013
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan membuat jaringan kerja untuk proses pembuatan standard gilingan mesin penggiling tebu yang Efisien dengan Network Planning atau jaringan kerja Menggunakan CPM (Critical Path Methode) dan juga untuk menentukan  saat paling cepat terjadinya event (EET), saat paling lambat terjadinya event (LET), dan menentukan jalur kritis. Konsep network ini mula-mula disusun oleh perusahaan jasa konsultan manajemen Boaz, Allen dan Hamilton (1957) yang berada dibawah naungan perusahaan pesawat terbang Lockheed. Penelitian ini membuat network planning yang mengunakan metode CPM dengan data yang diperoleh dari PT Barata Indonesia. Selama ini perusahaan belum pernah membuat diagram network untuk menyelesaikan suatu proyek yang berakibat pada keterlambatan penyelesaian proyek dari waktu yang sudah di janjikan, obyek dalam penelitian ini adalah standard gilingan mesin pengiling tebu (cane Roll Mill) Berdasarkan hasil penelitian, setelah dilakukan analisis menggunakan metode CPM dan membuat diagram  network proyek dapat di selesaikan selama 195 hari sama dengan schedule yang direncanakan barata dan13 jalur kritis yang harus di beri perhatian khusus karena jika sampai terjadi keterlambatan dalam proses maka akan berpengaruh terhadap proses pengerjaan lainya yang berujung pada keterlambatan penyelesaian proyek Pembuatan diagram network,menentukan EET, LET, Jalur kritis
PERBAIKAN KUALITAS  MINYAK BIJI KARET MELALUI PROSES DEGUMMING MENGGUNAKAN ZEOLIT DAN KARBON AKTIF SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIODIESEL HERNANDO, RIFKY
Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No 01 (2013): JTM : Volume 02 Nomor 01 Tahun 2013
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada penelitian terdahulu, produksi biodiesel dengan menggunakan minyak nabati sudah dikembangkan dengan metode non-katalis. Kelemahan pada penelitian tersebut adalah kandungan rendemen minyak berupa getah dari minyak mentah biji karet (Crude Rubber Seed Oil atau CRSO)yang dapat menyebabkan residu karbon meningkat bila diterapkan pada kendaraan. Tujuan dari penelitian ini adalah menurunkan kadar getah (gum) minyak biji karet sehingga residu karbon mikro biodiesel dapat menurun. Zeolit dan karbon aktif merupakan senyawa yang bersifat absorben. Penggunaan zeolit dan karbon aktif dengan aktivasi degumming agent diharapkan dapat menyerap kadar getah pada proses degumming.Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan menggunakan dua jenis adsorben yaitu zeolit dan karbon aktif. Perbandingan massa adsorben antara zeolit dan karbon aktif yaitu 100:0%; 75:25%; 50:50%; 25:75%; 0:100%.Hasil penelitian menyatakan bahwa kadar getah CRSO sebelum degumming sebesar 26,22 ppm, dengan karakteristik viskositas 36,63 cSt, densitas 0,92946 g/mL, nilai pH 6, FFA 20,802%, dan nilai kalori 8885,35 kkal/kg. Setelah dilakukan proses degumming, nilai terendah kadar getah dapat dihasilkan pada degumming menggunakan zeolit 25% dan karbon aktif 75% sebesar 5,49 ppm, dengan karakteristik viskositas 31,46 cSt, densitas 0,92184 g/mL, nilai pH 7, FFA 13,72%, nilai kalori 9586,78 kkal/kg. Dengan karakteristik tersebut dapat disimpulkan bahwa degumming menggunakan zeolit dan karbon aktif dapat memperbaiki kualitas minyak biji karet dengan penurunan kadar getah sebesar 79,06%. Kata kunci: minyak biji karet, degumming, zeolit, dan karbon aktif.
PROSES PRODUKSI BIODIESEL DARI MINYAK JELANTAH DENGAN METODE PENCUCIAN DRY-WASH SISTEM INDRA DARMAWAN, FERRY
Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No 01 (2013): JTM : Volume 02 Nomor 01 Tahun 2013
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekarang ini cadangan minyak bumi yang dihasilkan Indonesia semakin sedikit sedangkan jumlah penduduk semakin bertambah disertai jumlah penggunaan kendaraan bermotor yang juga semakin meningkat, sehingga kebutuhan akan bahan bakar dari minyak bumi semakin meningkat pula. Semakin banyaknya penggunaan kendaraan bermotor dengan bahan bakar dari minyak bumi juga semakin memperbesar ancaman berkurang drastisnya persediaan bahan bakar fosil atau minyak bumi. Oleh karena itu dibutuhkan suatu bahan bakar alternatif untuk mencegah dan menanggulangi hal tersebut. Biodiesel merupakan suatu upaya pencegahan ketergantungan manusia akan bahan bakar solar untuk mesin diesel. Selain karena emisi gas buang rendah, juga berpotensi besar untuk dibuat dari berbagai macam bahan baku termasuk limbah minyak goreng. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses produksi biodiesel dengan pencucian model Dry-Wash dan mengetahui karakteristik biodiesel dari minyak jelantah yaitu : flash point, pour point, water content, heating value, densitas, viskositas dan kadar FFA (Free Fatty Acid). Biodiesel yang telah terbentuk dicuci dengan prosentase pemberian magnesium silicate 0,5%, 1% dan 1,5%. Proses produksi biodiesel ini dilakukan di Laboratorium Bahan Bakar dan Pelumas Fakultas teknik UNESA. Analisis dilakukan di 3 tempat yaitu di PT. Pertamina Perak Barat Surabaya, Lab. Kimia FMIPA ITS Surabaya dan Lab. Kimia Analitik FMIPA UNESA Surabaya. Data hasil penelitian yang diperoleh dimasukkan dalam tabel dan ditampilkan dalam bentuk grafik selanjutnya dideskripsikan dengan kalimat sederhana. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa prosentase pemberian magnesium silicate sebanyak 1% adalah yang terbaik untuk karakteristik biodiesel dari minyak jelantah hasil pencucian Dry-Wash. Hal ini dibuktikan dengan nilai flash point yang tinggi yaitu 145 0C, nilai pour point yang rendah yaitu 2 0C, water content sebanyak 0,15%, heating value sebesar 17.697 Btu/lb, densitas yaitu 0,9025 g/cm³, Viskositas yaitu 13,24 cSt dan kadar FFA sebanyak 0,12%. Kata kunci : Biodiesel,  minyak jelantah, Dry-wash, magnesium silicate.
STUDI KOMPARASI PERFORMA MESIN BERBAHAN BAKAR PREMIUM DENGAN CAMPURAN PREMIUM DAN VOLATILE FATTY ACID DEGRADED (VFAD) PADA SEPEDA MOTOR SUPRA X 125 TD AGUNG NUGROHO, WAHYU
Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No 01 (2013): JTM : Volume 02 Nomor 01 Tahun 2013
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi otomotif dewasa ini sangat maju pesat. Ini terbukti banyaknya varian-varian teknologi baru yang muncul. Dengan semakin maju teknologi terbaru maka tuntutan untuk menggunakan bensin tanpa timbal dan oktan tinggi menjadi mutlak. Namun harga bensin tanpa timbal seperti pertamax dan pertamax plus sangatlah mahal sehingga membebani rakyat. Dalam menyikapi hal ini diperlukan pengungkit oktan (octane booster) yang dapat menaikkan nilai oktan sehingga menghasilkan performa yang optimal sekaligus emisi bahan bakar rendah. Zat adiktif alternatif tersebut adalah campuran antara Volatile Fatty Acid Degraded (VFAD) dan komposisi penyusunnya. Penelitian ini bermaksud untuk studi komparasi performa motor Supra X 125 TD tahun 2010 yang berbahan bakar campuran VFAD dengan premium dan premium murni. Jenis penelitian ini adalah eksperimen, objek penelitian adalah motor Honda Supra X 125 TD. Bahan bakar yang digunakan dalam penelitian adalah premium (kelompok standart) dan kelompok eksperimen meliputi premium dicampur VFAD 0.5ml, 1ml, 2ml, 3ml, dan 4ml. Penelitian ini bertujuan untuk menaikkan performa mesin dengan mengolah lemak bebas VFAD dan penyusunnya yaitu chelating agent, naphtalene dan toulena untuk menciptakan formula zat adiktif yang bisa meningkatkan performa sekaligus memperbaiki emisi gas buang pada kendaraan bermotor. Langkah awal sebelum bahan diujikan adalah mencampur premium dengan VFAD. Proses pencampurannya dengan cara di blanding agar tercampur rata dengan premium, setelah itu diujikan pada kendaraan bermotor. Dengan menggunakan putaran mesin 1300 rpm (idle) sampai 8000 rpm dengan range 500 rpm. Analisa data dilakukan dengan metode deskripstif dengan memvariasikan rpm pada beban penuh (Full Open Throtle Valve) posisi transmisi top gear yang berpedoman pada standart ISO 1585 Road vehicles-engine test code-net power.  Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa, Torsi yang optimal didapatkan dengan VFAD 1ml sebesar 1.06 kgf.m pada 5500 rpm. Daya efektif optimal dengan VFAD 1ml sebesar 8.89 PS pada 6500 rpm. FC optimal pada VFAD 1ml sebesar 1,198 kg/jam pada 8000 rpm. SFC  optimal pada VFAD 1ml sebesar 0.101 kg/PS.jam pada 6000 rpm. Brake thermal efficiency optimal pada VFAD 1ml sebesar 71.9% pada 5500 rpm. Sehingga dapat disimpulkan mencampurkan zat aditif VFAD pada premium dapat meningkatkan performa mesin. Kata kunci : VFAD (Volatile Fatty Acid Degraded), Pengungkit Oktan, Performa Mesin.
STUDI KOMPARASI PERFORMA MESIN BERBAHAN BAKAR PREMIUM DENGAN CAMPURAN PREMIUM DAN VOLATILE FATTY ACID DEGRADED (VFAD) PADA SEPEDA MOTOR SUPRA X 125 TD AGUNG NUGROHO, WAHYU
Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No 01 (2013): JTM : Volume 02 Nomor 01 Tahun 2013
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi otomotif dewasa ini sangat maju pesat. Ini terbukti banyaknya varian-varian teknologi baru yang muncul. Dengan semakin maju teknologi terbaru maka tuntutan untuk menggunakan bensin tanpa timbal dan oktan tinggi menjadi mutlak. Namun harga bensin tanpa timbal seperti pertamax dan pertamax plus sangatlah mahal sehingga membebani rakyat. Dalam menyikapi hal ini diperlukan pengungkit oktan (octane booster) yang dapat menaikkan nilai oktan sehingga menghasilkan performa yang optimal sekaligus emisi bahan bakar rendah. Zat adiktif alternatif tersebut adalah campuran antara Volatile Fatty Acid Degraded (VFAD) dan komposisi penyusunnya. Penelitian ini bermaksud untuk studi komparasi performa motor Supra X 125 TD tahun 2010 yang berbahan bakar campuran VFAD dengan premium dan premium murni. Jenis penelitian ini adalah eksperimen, objek penelitian adalah motor Honda Supra X 125 TD. Bahan bakar yang digunakan dalam penelitian adalah premium (kelompok standart) dan kelompok eksperimen meliputi premium dicampur VFAD 0.5ml, 1ml, 2ml, 3ml, dan 4ml. Penelitian ini bertujuan untuk menaikkan performa mesin dengan mengolah lemak bebas VFAD dan penyusunnya yaitu chelating agent, naphtalene dan toulena untuk menciptakan formula zat adiktif yang bisa meningkatkan performa sekaligus memperbaiki emisi gas buang pada kendaraan bermotor. Langkah awal sebelum bahan diujikan adalah mencampur premium dengan VFAD. Proses pencampurannya dengan cara di blanding agar tercampur rata dengan premium, setelah itu diujikan pada kendaraan bermotor. Dengan menggunakan putaran mesin 1300 rpm (idle) sampai 8000 rpm dengan range 500 rpm. Analisa data dilakukan dengan metode deskripstif dengan memvariasikan rpm pada beban penuh (Full Open Throtle Valve) posisi transmisi top gear yang berpedoman pada standart ISO 1585 Road vehicles-engine test code-net power.  Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa, Torsi yang optimal didapatkan dengan VFAD 1ml sebesar 1.06 kgf.m pada 5500 rpm. Daya efektif optimal dengan VFAD 1ml sebesar 8.89 PS pada 6500 rpm. FC optimal pada VFAD 1ml sebesar 1,198 kg/jam pada 8000 rpm. SFC  optimal pada VFAD 1ml sebesar 0.101 kg/PS.jam pada 6000 rpm. Brake thermal efficiency optimal pada VFAD 1ml sebesar 71.9% pada 5500 rpm. Sehingga dapat disimpulkan mencampurkan zat aditif VFAD pada premium dapat meningkatkan performa mesin. Kata kunci : VFAD (Volatile Fatty Acid Degraded), Pengungkit Oktan, Performa Mesin.
PENENTUAN JENIS MAINTENANCE YANG SESUAI UNTUK MESIN PRINT NUMBER WHEEL PT. BARINDO ANGGUN INDUSTRI AULIA RODHI, FAIQ
Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No 01 (2013): JTM : Volume 02 Nomor 01 Tahun 2013
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Barindo Anggun Industri adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri pengecoran logam. Adapun produk yang dihasilkan oleh PT. Barindo Anggun Industri antara lain yaitu meteran air (water meter), valve, dan kran air. PT. Barindo Anggun Industri dalam perawatannya hanya memberlakukan kegitan breakdown maintenance khususnya pada mesin print number wheel yang berada dibagian control unit. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis maintenance yang sesuai untuk digunakan antara preventive maintenance dan breakdown maintenance pada mesin print number wheel PT. Barindo Anggun Industri berdasarkan perspektif karyawan PT. Barindo Anggun Industri. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu untuk data primer diperoleh dengan metode wawancara, wawancara dilakukan untuk memperoleh data awal, dilanjutkan survei dan penyeberan kuesioner. Sedangkan untuk data sekundernya diperoleh dengan metode studi dokumentasi, yaitu  mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, dokumen, buku atau  transkrip. Dalam penelitian ini dilakukan analisis data dengan menggunakan metode AHP (Analythical Hierarchy Process) yang merupakan salah satu dari berbagai macam jenis-jenis metode pengambilan keputusan (Decision Suport System). Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner. Dari hasil analisis data menggunakan AHP (Analythical Hierarchy Process)  didapat nilai konsistensi rasio preventive maintenance sebesar 0,10 dan nilai konsistensi rasio breakdown maintenance sebesar 0,05. Artinya jenis maintenance yang sesuai untuk mesin print number wheel adalah preventive maintenance karena memiliki nilai konsistensi rasio ≤ 10% dibandingkan dengan breakdown maintenance. Kata kunci: maintenance, preventive maintenance, breakdown maintenance, AHP (Analythical Hierarchy Process).
STUDI KOMPARASI PERFORMA MESIN BERBAHAN BAKAR SOLAR DAN CAMPURAN SOLAR DENGAN VOLATILE FATTY ACID DEGRADED (VFAD) PADA MESIN DIESEL NISSAN D-22 WINARTO,
Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No 02 (2014): JTM : Volume 02 Nomor 02 Tahun 2014
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia yang terus meningkat telah menyebabkan bertambah besar pengunaan bahan bakar terutama bahan bakar minyak (BBM). Daya yang dihasilkan oleh suatu motor bakar tergantung dari pembakaran campuran bahan bakar dan udara yang terjadi di dalam ruang bakar (combustion chamber). Ini bararti menggunakan solar dengan nilai setana tinggi menjadi mutlak. Namun harga bahan bakar dengan nilai setana yang tinggi seperti Dex sangatlah mahal sehingga membebani rakyat. Dalam menyikapi hal ini diperlukan pengungkit setana (cetane booster) yang dapat mengungkit nilai setana sehingga menghasilkan performa yang optimal sekaligus emisi bahan bakar rendah. Zat aditif alternatif tersebut adalah campuran antara Volatile Fatty Acid Degraded (VFAD) dan komposisi penyusunnya. Penelitian ini bermaksud untuk mengkomparasikan performa Mesin Diesel Nissan D-22 yang berbahan bakar campuran VFAD dengan solar dan solar murni. Jenis penelitian ini adalah eksperimen, objek penelitian adalah Mesin Diesel Nissan D-22. Bahan bakar yang digunakan dalam penelitian adalah solar (kelompok standart) dan kelompok eksperimen meliputi solar dicampur VFAD  1ml, 2ml, 3ml, dan 4ml. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan performa Mesin Diesel Nissan D-22 yang berbahan bakar campuran VFAD dengan solar dan solar murni. Langkah awal sebelum bahan diujikan adalah mencampur solar dengan VFAD dengan campuran 1 ml, 2 ml, 3 ml, dan 4 ml. Proses pencampurannya dengan cara di blending agar tercampur rata dengan solar. Setelah itu diujikan pada kendaraan dengan menggunakan putaran mesin 1000 rpm sampai 3000 rpm dengan range 500 rpm. Analisis data dilakukan dengan metode deskripsi dengan memvariasikan rpm pada beban penuh (full open throttle valve) yang berpedoman pada standar SAE J1349 yaitu Engine Power Test Code-Spark Ignition and Compression Ignition-Net Power Rating. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahan bakar campuran solar dengan VFAD (1 ml, 2 ml, 3 ml dan 4 ml) pada Mesin Diesel Nissan D-22 lebih baik dibandingkan dengan solar murni dari segi performa terutama pada campuran 2 ml. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan torsi optimal didapatkan dengan VFAD 2 ml sebesar 9,73 kg.m dengan peningkatan presentase sebesar 8,67% pada 2000 rpm. Daya efektif optimal dengan VFAD 2 ml sebesar 32,241 PS dengan peningkatan presentase sebesar 6,98% pada 2500 rpm. Sfc optimal pada VFAD 2 ml sebesar 0,2816 kg/PS.jam dengan peningkatan presentase sebesar 12,15% pada 2000 rpm. Tekanan efektif rata-rata optimal pada VFAD 2 ml sebesar 0,353 kg/cm² dengan peningkatan persentase sebesar 8,71%  pada 2000 rpm.  Kata kunci : VFAD (Volatile Fatty Acid Degraded), Pengungkit Setana, Performa Mesin.

Page 8 of 57 | Total Record : 563