cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Tata Boga
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 184 Documents
PENGARUH SUBTITUSI TEPUNG SUKUN (ARTOCARPUS ALTILIS SP.) DAN PROPORSI JENIS LEMAK TERHADAP HASIL JADI SUS KERING , SUHAILA
Jurnal Tata Boga Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Jurnal Tata Boga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sus kering didefinisikan sebagai kue sus yang bertekstur renyah, berukuran kecil, berongga besar, dan memiliki rasa gurih yang khas serta berbentuk menyerupai sayuran kubis (Safitri, 2013). Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui pengaruh interaksi antara subsitusi tepung sukun dan proporsi jenis lemak terhadap hasil jadi sus kering yang meliputi bentuk, warna, aroma, rongga, kerenyahan, rasa dan tingkat kesukaan; 2) mengetahui kandungan gizi hasil produk sus kering terbaik meliputi karbohidrat, protein, kalsium, fosfor dan lemak dari hasil uji organoleptik terbaik.; 3) mengetahui harga jual produk terbaik sus kering hasil uji organoleptik. Metode pengumpulan data dalam penelitian eksperimen yaitu dengan observasi melalui uji organoleptik, meliputi bentuk, warna, aroma, rongga, kerenyahan, rasa dan tingkat kesukaan. Panelis yang terdiri dari 30 orang panelis terlatih dan semi terlatih. Data dianalisis dengan uji anava dua arah (two way anava) program SPSS. Produk sus kering terbaik selanjutnya dilakukan uji kandungan gizi meliputi karbohidrat, protein, kalsium, fosfor dan lemak di Balai Penelitian dan Konsultasi Industri Surabaya (BPKI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Interaksi antara subsitusi tepung sukun dan proporsi jenis lemak berpengaruh nyata terhadap warna dan tingkat kesukaan; 2) Sus kering terbaik didapatkan dari formula subtitusi tepung sukun 30% dan proporsi jenis lemak 1:2, jumlah kandungan gizi per 100 gram diperoleh karbohidrat sebesar 62,10 g, protein sebesar 8,59 g, kalsium sebesar 95,81 mg, fosfor sebesar 69,15 mg lemak sebesar 6,78g, sus kering formula subtitusi tepung sukun 30% dan proporsi jenis lemak 2:1 dengan jumlah kandungan gizi per 100 gram diperoleh karbohidrat sebesar 68,18 g, protein sebesar 8,66 g, kalsium sebesar 37,5 mg, fosfor sebesar 30,9 mg lemak sebesar 12,80g, sus kering formula subtitusi tepung sukun 40% dan proporsi jenis lemak 1:2 dengan jumlah kandungan gizi per 100 gram diperoleh karbohidrat sebesar 67,05 g, protein sebesar 8,27 g, kalsium sebesar 41,8 mg, fosfor sebesar 26,8 mg lemak sebesar 11,50g ; 3) Harga jual produk terbaik sus kering hasil uji organoleptik sebesar Rp 9.512,00 per 100 gram. Kata kunci: subtitusi tepung sukun, proporsi jenis lemak, sus keringAbstract Dried soes defined as a crispy puff that has a crunchy texture, small, large hollow, and a distinctive savory flavor and shaped like a vegetable cabbage (Safitri, 2013). This study aims to 1) the effect of the interaction between the substitution of breadfruit flour and proportion of fat to dried soes including shape, color, aroma, cavity, crispness, 0taste and level of preference; 2) the nutrient content of dried soes best product results include carbohydrates, protein, calcium, 0phosphorus and fat from the organoleptic test results; 3)the best selling price of dried soes organoleptic test results. Data collection method in experimental research that is by observation through organoleptic tests, including shape, color, aroma, cavity, crispness, taste and level of preference. Panelists consisting of 30 trained and semi-trained panelists. Data were analyzed by two-way Anova SPSS. The best dried sus product is then tested for nutrient content including carbohydrate, protein, calcium, phosphorus and fat at the Balai Penelitian dan Konsultasi Industri0Surabaya (BPKI). The results showed that: 1) interaction between breadfruit flour substitute and proportion of fat type has significant affect on the color and the level of preference; 2) the best dried soes product obtained from the substitution of breadfruit flour 30% and the proportion of fat types 1:2, the number of nutrient content per 100 gram of carbohydrates obtained by 62.10 g, protein of 8.59 g, calcium of 95.81 mg, phosphorus at 69.15 mg, fat at 6.78 g, Dried sus0formula of breadfruit flour substitution 30% and the proportion of fat type 2:1 with the amount of nutrient content per0100 grams acquired carbohydrate of 68.18 g, protein at 8.66 g, calcium amounted to 37.5 mg, phosphorus amounted to 30.9 mg fat of 12, 80g, dried sus the formula of the substitution of breadfruit flour 40% and the proportion of fat type 1:20with0the0amount of nutrient0content0per0100 grams obtained by0carbohydrate at 67.05 g, 0protein amounting to 8.27 g, 0calcium amounted to 41.8 mg, phosphorus amounted to 26.8 mg fat of 11, 50 g 3) the selling price dried soes products of organoleptic test results is Rp 9.512,00 per 100 gram. Keywords: Breadfruit Flour Substitution, Proportion of Fat Type, Dried Soes
PENGARUH SUBTITUSI TEPUNG BIJI RAMBUTAN (NAPHELIUM LAPPACEUM L), TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK KASTENGEL ANDRIANITA, IGA
Jurnal Tata Boga Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Jurnal Tata Boga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah biji rambutan yang memiliki nilai gizi baik dapat diolah menjadi berbagai bahan pengganti tepung terigu dalam pembuatan kastengel. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui:1) pengaruh substitusi tepung biji rambutan terhadap sifat organoleptik kastengel; 2) kandungan gizi produk terbaik kastengel biji rambutan. Penelitian ini memodifikasi kastengel dengan substitusi tepung terigu dengan tepung biji rambutan dalam tiga perlakuan yakni 5%, 10%, dan 15%. Metode pengumpulan data menggunakan uji organoleptik yang dilakukan pada 15 panelis terlatih dan 20 panelis semi terlatih. Data dianalisis dengan menggunakan one way ANOVA (sig. a=0,05) dilanjutkan dengan uji Duncan. Produk terbaik ditentukan dengan uji indeks efektifitas (De garmo) yang kemudian dilakukan uji kandungan gizi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) ada pengaruh substitusi tepung biji rambutan terhadap warna, tekstur, aroma dan rasa kastengel; tidak ada pengaruh substitusi tepung biji rambutan terhadap keremahan dan tingkat kesukaan kastengel; 2) kandungan gizi produk terbaik kastengel dengan substitusi 5% tepung biji rambutan yakni: 78,57 % karbohidrat, 9,88 % protein, 8,24 % lemak, 2,46 % serat, 12,8 mg vitamin C, 2,16 % abu1dan 1,14 mg tanin. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa tepung biji rambutan dapat digunakan sebagai bahan pengganti tepung terigu dalam pembuatan kastengel. Kata Kunci: tepung biji rambutan, sifat organoleptik, kastengel.
KEEFEKTIFAN PENYULUHAN TENTANG PENTINGNYA SARAPAN DENGAN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN RESPON SISWA SDN DI KECAMATAN TAROKAN KEDIRI NURFIRDAUSI SANTOSO, FATMA
Jurnal Tata Boga Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Jurnal Tata Boga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permainan ular tangga merupakanpermainan yang dimainkanoleh dua orangatau lebih dengan mengunakan papanpermainan, yang mana papan permainan tersebut digunakan sebagai media penyuluhan tentang sarapan. Penelitian ini bertujuan 1) Mengetahui perubahaan pengetahuan siswa SDNJati kecamatan Tarokan Kediri setelah penyuluhan sarapan dengan media permainan ular tangga. 2) Mengetahui responsiswa SDN Jati kecamatan Tarokan Kediri terlaksana penyuluhan sarapan dengan media permainanulartangga. 3) Mengetahui keefektifan penyuluhansarapan dengan menggunakan media permainan ular tangga pada siswa SDN Jati kecamatan Tarokan Kediri. Jenis penelitian adalah quasi experimental. Desain penelitian yang digunakan pre test treatmen post test. Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel bebasadalah penggunaan media permainan ular tangga tentang sarapan, variabel terikatadalah perubahan pengetahuan siswa dan orang tua, dan respon siswa dan orang tua setelah penyuluhan berlangsung. Analisis data dilakukan dengan statistik bantuan SPSS uji T.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkat pengetahuan siswa dan orang tua sebesar 32,56 untuk siswa dan 32,95 untuk orang tua, dan menunjukan bahwa adanya nilai signifikansi (p) sebesar 0,000 karena p< 0,0. Hasil responsiswa dan orang tua termasuk dalam kategori sangat baik. Hal tersebut menunjukan penggunaan media permainan ular tangga efektif sebagai media penyuluhan tentang sarapan terhadap siswa dan orang tua di SDN Jati Kecamatan Tarokan Kediri.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POP UP BOOK PADA MATERI PENCEGAHAN ANEMIA UNTUK SISWA SD WULAN SUCI, NADYA
Jurnal Tata Boga Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Tata Boga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu media yang dapat di gunakan untuk promosi kesehatan ialah pop upbook, Salah satu contohnya untuk penyuluhan pencegahan anemia. Tujuanmdarimpenelitian ini adalah untuk mengetahui=hasil pengmebangan media=pemblajaran pop up book pada materi pencegahan anemia untuk siswa SD pada tahap: 1) define; 2) design; dan 3) development. Penelitianmini merupakan penelitin pengembangan (research and development) dengan menggunakanmodel 4D yang dikembangkan oleh Thiagrajan (1974). Model pengembangan ini kemudian diadaptasi hanya sampai 3 tahap yaitu: 1) define; 2) design; dan 3) development. Menggunakan rancangan penelitian one grup pre-test dan one grup post-test. Pengembangan media pembelajaran ini di uji validitas oleh 3 orang ahli yaitu ahli media, ahli materi dan ahli pendidikan serta 1 guru SD dan diujicobakan terbatas pada siswa perempuan tingkat 4-5 MI Haji Hasyim dengan jumlah 32 anak. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah angket validasi media dan perangkat pembelajaran, angket reaksi dan tes pengetahuan. Analisis data deskriptif kuantitatif persentase dan uji beda (uji-t) guna mengetahuimpeningkatan hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) pada tahap define menyatakan hasil observasi bahwa pada sekolah dasar masih minim penyuluhan mengenai anemia dengan menggunakan media pembelajaran pop up book; 2) tahap design merupakan tahapan pembuatan pop up book mulai dari penyusunan perangkat pembelajaran hingga pembuatan media pembelajaran; 3) tahap development menguji kelayakanpmedia pop up book dengan hasil: 1) kualitas desain sebesar 97% termasuk kategori ?sangat layak?; 2) kualitas materi sebesar 80% termasuk kategori ?layak?. Hasil uji pop up book pencegahan anemia kepada siswa berpengaruh terhadap hasil belajar dengan nilai post test lebih tinggi sebesar 8,75 dibandingkan dengan nilai pre test sebesar 5,656. Media pembelajaran memperoleh reaksi positif dengan nilai 86% dalam kategori ?sangat baik?.