cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Tata Boga
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 184 Documents
PENGARUH PROPORSI TEPUNG PISANG KEPOK (MUSA PARADISIACA L.) DAN TEPUNG UMBI GARUT (MARANTA ARUNDIANACEA) TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK BUTTER COOKIES ANWAR, KHOLIQ
Jurnal Tata Boga Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Tata Boga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Butter cookies parut merupakan produk kue kering yang dibuat dari tepung komposit tepung pisang kepok dan tepung umbi garut dengan proporsi berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) adanya pengaruh proporsi tepung pisang kepok dan tepung umbi garut terhadap sifat organoleptik butter cookies parut yang meliputi warna, aroma, bentuk, kerenyahan, keremahan, rasa, dan tingkat kesukaan ; 2) komposisi gizi butter cookies parut terbaik dilihat dari karbohidrat, protein, lemak, zat besi, kalsium, fosfor, dan serat. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan variabel bebas proporsi tepung pisang kepok dan tepung umbi garut yaitu 1:4, 2:3, 3:2, dan 4:1. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dengan uji organoleptik oleh 30 panelis. Analisis data menggunakan metode analisis varian tunggal (one way anova) dan uji lanjut duncan. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh proporsi tepung pisang kepok dan tepung umbi garut terhadap sifat organoleptik warna, bentuk, kerenyahan, dan keremahan. Tetapi tidak berpengaruh terhadap aroma, rasa dan tingkat kesukaan butter cookies parut. Hasil uji kandungan gizi produk butter cookies parut terbaik diperoleh dari proporsi tepung pisang kepok dan tepung umbi garut 1:4 sebagai berikut : karbohidrat 64,62 gram, protein 9,86 gram, lemak 14,61 gram, kalsium 38,16 miligram, zat besi 2,68 miligram, fosfor 61,50 miligram, dan serat 4,82 gram. Kata kunci : butter cookies parut, tepung pisang kepok, tepung umbi garut. Abstract Grated Butter cookies is a pastry product made from composite flour with kepok banana flour and arrowroot tuber flour in different proportions. This study aims to determine: 1) the influence of the proportion of kepok banana flour and arrowroot tuber flour on the organoleptic grated butter cookies properties which include color, aroma, shape, crispness, weakness, taste, and level of preference; 2) the best nutritional composition of grated butter cookies seen from carbohydrates, proteins, fats, iron, calcium, phosphorus, and fiber. This type of research is an experiment with the independent variable proportion of kepok banana flour and arrowroot tuber flour namely 1: 4, 2: 3, 3: 2, and 4: 1. Data collection was carried out by observation with organoleptic tests by 30 panelists. Data analysis used a single variance analysis method ( one way anova ) and a further duncan test. The results showed the influence of the proportion of kepok banana flour and arrowroot tuber flour on the organoleptic properties of color, shape, crispness, and weakness. But it has no affect on the aroma, taste and preferred level of grated butter cookies. The best results of the nutrient content of grated butter cookies were obtained from the proportion of kepok banana flour and arrowroot flour namely 1: 4 as follows: carbohydrates 64.62 grams, 9.86 grams of protein, 14.61 grams of fat, 38.16 milligrams of calcium, substances 2.68 milligrams of iron, 61.50 milligrams of phosphorus, and 4.82 grams of fiber. Keywords: Grated Butter Cookies, Kepok Banana Flour, Arrowroot Tuber Flour.
PENGARUH PROPORSI SUKROSA DAN SIRUP GLUKOSA TERHADAP HASIL JADI FOOD BAR EMPING JAGUNG DAN KACANG KORO AINI HIKMAWATI, NUR
Jurnal Tata Boga Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Tata Boga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Food bar adalah campuran bahan pangan (blended food) yang diperkaya dengan nutrisi, kemudian dibentuk menjadi bentuk padat dan kompak (a food bar form). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui 1) pengaruh proporsi sukrosa dan sirup glukosa terhadap hasil jadi food bar emping jagung dan kacang koro yang meliputi warna, aroma, kekompakan, kerenyahan, rasa, dan tingkat kesukaan; dan 2) kandungan kalori, karbohidrat, lemak, dan protein dengan uji laboratorium pada hasil jadi produk terbaik. Proporsi sukrosa dan sirup glukosa yang digunakan pada penelitian ini yaitu 3:7, 2:3, dan 1:1. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian berupa angket terhadap hasil jadi produk. Sampel dilihat oleh 30 panelis yaitu 10 orang panelis terlatih dan 20 orang panelis semi terlatih. Analisis data menggunakan uji anava tunggal dan uji lanjut Duncan. Produk food bar terbaik selanjutnya di uji kandungan gizinya yang meliputi kalori, karbohidrat, lemak, dan protein. Pengujian dilakukan di Balai Penelitian dan Konsultasi Industri (BPKI) Laboratorium Surabaya. Proporsi sukrosa dan sirup glukosa berpengaruh nyata terhadap warna, rasa, dan tingkat kesukaan (?<0,05), tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap aroma, kekompakan, dan kerenyahan. Hasil terbaik food bar adalah produk dengan proporsi sukrosa dan sirup glukosa 2:3 dengan kandungan kalori 351,50 kkal, karbohidrat 64,21%, lemak 5,18%, dan protein 9,05%, dan produk dengan proporsi sukrosa dan sirup glukosa 1:1 dengan kandungan kalori 336,80 kkal, karbohidrat 60,56%, lemak 4,96%, dan protein 7,38%.
HUBUNGAN KONDISI HIGIENE SANITASI DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN MAKANAN JAJANAN DI PASAR TRADISIONAL PAKIS SURABAYA YAHRU NAJIYAH, SOFI
Jurnal Tata Boga Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Tata Boga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Makanan jajanan siap saji yang disediakan oleh para Pedagang Kaki Lima (PKL), dituntut untuk diproses dan dijual dengan cepat, sebagian pedagang kurang memperdulikan kondisi higiene sanitasi makanan jajanan hal ini dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada konsumen. Kondisi higiene sanitasi akan mempengaruhi sikap konsumen terhadap pembelian makanan dan jajanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kondisi higine sanitasi dan sikap konsumen terhadap pembelian makanan jajanan. Penelitian ini dilakukan di Pasar Tradisional Pakis Surabaya. Sampel pada penelitian ini adalah konsumen berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dengan usia minimal 15 tahun. Data diperoleh dari hasil observasi, angket dan dokumentasi. Dikarenakan ada data yang tidak berdistribusi normal maka digunakan korealasi spearman.Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang positif (searah) antara kondisi higiene sanitasi dan sikap konsumen terhadap pembelian makanan jajanan. Hal ini menunjukkan semakin baik higiene sanitasi pedagang, maka cenderung dapat meningkatkan sikap konsumen pada pembelian makanan jajanan di PKL Pasar Tradisional Pakis Surabaya. Kata kunci: Higiene, Sanitasi, Sikap Konsumen, Makanan Jajanan, Pasar Tradisional. ABSTRACT Instant food provided by the vendors are required to be processed and sold quickly, some traders less care about hygiene and sanitation conditions of food this can cause health problems to consumers. Sanitary hygienic conditions will affect consumer attitudes toward the purchase of food and snacks. This study to find out the relationship about higine sanitation conditions and attitudes of consumers towards the purchase of street food. This research was conducted in Traditional Market Pakis Surabaya. Samples are consumer female and male with a minimum age of 15 years. Data obtained from the results of observations, questionnaires and documentation. Due to insufficient data are normally distributed then used correlation spearman.The results showed a positive relationship (unidirectional) between hygiene and sanitation conditions and consumer attitudes toward the purchase of street food. This shows the better hygiene and sanitation merchant, then tend to improve consumers attitude towards the purchase of street food in the traditional market street Pakis Surabaya. Keywords: Hygiene, Sanitation, Consumer Attitudes, Snacks Food, Traditional Market.
PENGARUH SUBTITUSI PUREE SUKUN DAN PENAMBAHAN PUREE DAUN KATUK TERHADAP SIFAT ORGANOLAPTIK MIE BASAH RENITA SOFIYAN HADI, RIZKY
Jurnal Tata Boga Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Tata Boga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pengaruh subtitusi puree sukun terhadap sifat organolaptik mie basah; 2) pengaruh penambahan puree daun katuk terhadap sifat organolaptik mie basah; 3) pengaruh subtitusi puree sukun dan penambahan puree daun katuk terhadap sifat organolaptik mie basah; 4) kandungan gizi produk mie basah terbaik subtitusi puree sukun dan penambahan puree daun katuk yang meliputi vitamin A, poliphenol, kalsium, fosfor, karbohidrat vitamin C, antosianin, riboflavin, dan protein. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan pola faktorial 3X3 dengan variabel bebas puree sukun dengan proporsi (45g, 55g, 65g) dan puree daun katuk (20g, 30g, dan 40g). Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi oleh 30 panelis. Analisis data menggunakan metode analisis varian ganda (two way anova) dan di uji lanjut Duncan. Hasil Penelitian menunjukan bahwa: 1) Substitusi puree sukun berpengaruh nyata terhadap warna, bentuk, rasa kekenyalan, dan tingkat kesukaan; 2) Penambahan puree daun katuk berpengaruh nyata terhadap warna, aroma, bentuk, rasa, kekenyalan, tekstur dan tingkat kesukaan; 3) Interaksi substitusi puree sukun dan penabahan puree daun katuk berpengaruh nyata terhadap rasa dan tekstur mie basah; 4) Mie basah subtitusi puree sukun dan penambahan puree daun katuk terbaik didapatkan dari formula A, yakni substitusi puree sukun 45g dan penambahan puree daun katuk 20g dengan kandungan gizi vitamin A sebanyak 112,51mg, poliphenol sebanyak 84,6mg, kalsium sebanyak 66,3mg, fosfor sebanyak 41,05mg, karbohidrat sebanyak 26,31%, vitamin C 9,6mg, antosianin 3,81, dan riboflavin 3,3 mg dan protein 3,05%. Kata kunci: puree sukun, puree daun katuk, mie basah Abstract This study aims to determine: 1) the sustitution effect of breadfruit puree on organolaptic properties of wet noodles; 2) the additional effect of katuk leaf puree to organolaptic properties of wet noodles; 3) the influence of breadfruit puree substitution and the addition of katuk leaf puree to the organolaptic properties of wet noodles; 4) the best nutritional content of wet noodle products substituted for breadfruit puree and the addition of katuk leaf puree which includes vitamin A, polyphenol, calcium, phosphorus, carbohydrate vitamin C, anthocyanin, riboflavin, and protein. The type of this research is experiment with 3X3 factorial pattern with independent variable breadfruit puree with proportion (45g, 55g, 65g) and katuk leaf puree (20g, 30g, and 40g). Data collection is done by observation by 30 panelists. Data analysis used a two-way anova analysis method and in Duncans advanced test. Research results show that: 1) Breadfruit puree substitution has a significant effect on color, shape, elasticity, and level of preference; 2) Additional of katuk leaf puree significantly affects the color, aroma, shape, taste, elasticity, texture and level of preference; 3) The interaction of substitution of breadfruit puree and filling of katuk leaf puree significantly affected the taste and texture of wet noodles; 4) Wet noodles substituted with breadfruit puree and the addition of the best katuk leaf puree were obtained from formula A, which is the substitution of 45g breadfruit puree and the addition of katuk 20g leaf puree with a nutritional content of 112.51mg, 84.6mg of polyphenols, 66.3mg of calcium , phosphorus as much as 41.05mg, carbohydrate as much as 26.31%, vitamin C 9.6mg, anthocyanin 3.81, and riboflavin 3.3 mg and protein 3.05%. Keywords: breadfruit puree, katuk leaf puree, wet noodles
PENERAPAN PROGRAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DENGAN PENDEKATAN TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI DASAR MENERAPKAN LIPATAN DAUN DAN ALAS HIDANGAN UNTUK SISWA LAMBAN BELAJAR DI SMKN 8 SURABAYA WAHYUNI INDAH PERMATA, TRI; DEWI SOEYONO, RAHAYU
Jurnal Tata Boga Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Tata Boga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana penerapan program pembelajaran individual dengan pendekatan tutor sebaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa, serta untuk mengetahui aktivitas guru, aktivitas siswa, dan respon siswa pada kompetensi dasar menerapkan lipatan daun dan alas hidangan. Subyek penelitian adalah siswa lamban belajar kelas X Jasa Boga 2 di SMK Negeri 8 Surabaya. Penelitian ini menggunakan quasi experimental design dengan menggunakan desain pre-test dan post-test group. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, tes (pre-test dan post-test), angket, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis data statistik non parametrik, yaitu mann whitney test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada penerapan program pembelajaran individual dengan pendekatan tutor sebaya dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan tahap analisis. Tahap persiapan meliputi penyusunan perangkat pembelajaran dan telah melewati uji validasi dengan skor rata-rata 84% untuk rencana perangkat pembelajaran, sebesar 80% untuk silabus, sebesar 79% untuk handout, sebesar 77% untuk lembar kerja siswa, dan soal pre-test dan post-test. Skor rata-rata dari setiap perangkat pembelajaran menunjukkan kategori yang baik dan sangat baik. Pada tahap pelaksanaan dan analisis menunjukkan hasil bahwa pada hasil belajar dalam penerapan program pembelajaran individual dengan pendekatan tutor sebaya mendapat nilai rata-rata 77 yang telah melewati batas ketuntasan. Aktivitas guru selama pembelajaran mendapat persentase sebesar 89% yang masuk dalam kategori sangat baik, aktivitas siswa mendapat persentase sebesar 95,8% yang juga masuk dalam kategori sangat baik, serta respon siswa mendapat persentase sebesar 83% yang masuk dalam kategori baik. Kata Kunci : program pembelajaran individu, pendekatan tutor sebaya, hasil belajar, siswa lamban belajar. Abstract This study aims to describe how the application of individual learning programs with peer tutoring approaches to improve student learning outcomes, and to find out teacher activities, student activities, and student responses to the basic competencies of applying leaf folds and dishes. The subjects of the study were slow learner students of grade cullinary service 2 at SMK Negeri 8 Surabaya. This research uses quasi experimental design using a pre-test and post-test group design. Data collection techniques use the method of observation, tests (pre-test and post-test), questionnaires, and documentation. The data analysis technique used non parametric statistical data analysis, namely Mann Whitney test. The results of the study show that the application of individual learning programs with peer tutoring approaches is divided into three stages, namely the stages of preparation, implementation, and analysis. The preparation phase includes the preparation of learning devices and has passed the validation test with an average score of 84% for the learning device plan , 80% for syllabus, 79% for handouts, 77% for student worksheets and pre-test and post-test questions. The average score of each learning device shows good and very good categories. At implementation and analysis shows the results that the learning outcomes in the application of individual learning programs with peer tutors approach gets an average value of 77 which has exceeded the completeness limit. Teacher activity during learning gets a percentage of 89% which falls into the very good category, student activities get a percentage of 95.8% which also falls into the very good category, and student responses get a percentage of 83% which falls into the good category. Keywords: Individual Learning Program, Peer Tutors, Learning Outcomes, Slow Learner
PENGARUH SUBTITUSI SARI NANAS ( ANANAS COSMOSUS) DAN PROPORSI PEKTIN, GELATIN TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK PERMEN JELLY WAHYU PRASETYO ATMAJI, R.
Jurnal Tata Boga Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Tata Boga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

permen Jelly adalah permen yang bertekstur lunak, yang diproses dengan komponen hidrokolid dengan penambahan pektin, gelatin, glukosa dan sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) pengaruh subtitusi sari nanas dan proporsi pektin, gelatin terhadap sifat organoleptik permen jelly, 2) pengaruh proporsi pektin, gelatin terhadap sifat organoleptik permen jelly, 3) pengaruh interaksi subtitusi sari nanas dan proporsi pektin, gelatin terhadap sifat organoleptik permen jelly, 4) kandungan gizi yaitu gizi serat, karbohidrat, kadar air, dan kalori Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan desain faktorial 3x2 dimana variabel bebas adalah subtitusi sari nanas : proporsi pektin, gelatin. Sari nanas 25% : proporsi pektin 50%, gelatin 50%. Sari nanas 50% : proporsi pektin 50%, gelatin 50%. Sari nanas 75% : proporsi pektin 50%, gelatin 50%. Sari nanas 25% : proporsi pektin 75%, gelatin 25%. Sari nanas 50% : proporsi pektin 75%, gelatin 25%. Sari nanas 75% : proporsi pektin 75%, gelatin 25%. Variabel terikat pada penelitian ini warna, aroma, rasa kekenyalan, dan tingkat kesukaan. Teknik pengambilan data menggunakan lembar observasi dengan cara uji organoleptik yang dilakukan oleh 10 panelis terlatih dan 20 panelis semi terlatih. Analisis data dari menggunakan uji anava ganda dan uji lanjut Duncan. Hasil terbaik permen jelly nanas selanjutnya dilakukan uji lab. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) subtitusi sari nanas berpengaruh terhadap sifat organnoleptik permen jelly yang meliputi warna, aroma, rasa, kekenyalan, dan tingkat kesukaan. 2) proporsi pektin, gelatin berpengaruh tehadap sifat organoleptik permen jelly nanas yang meliputi warna, kekenyalan, tingkat kesukaan. Namun tidak berpengaruh terhadap aroma dan rasa.3) interaksi subtitusi sari nanas dan proporsi pectin, gelatin berpengaruh terhadap warna, kekenyalan, tingkat kesukaan. Namun tidak berpengaruh terhadap aroma dan rasa. 4) kandungan gizi permen jelly nanas terbaik dari hasil penelitian subtitusi sari nanas 75% dengan proporsi pektin 50%, gelatin 50%. Dengan koposisi gizi yaitu serat 3,01%, karbohidrat 73,16%, air 23,80%, kalori 305,8 Kal/100 g. Kunci: Permen Jelly, Sari Nanas, Proporsi Pektin, Gelatin.
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY PADA PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR MENERAPKAN PENCUCIAN DAN PENYIMPANAN PERALATAN DI SMKN 2 JOMBANG IRAWANTO, TRIMA
Jurnal Tata Boga Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Tata Boga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Model pembelajaran Guided Inquiry adalah model pembelajaran yang mengedepankan penyelidikan secara sistematis yang dilakukan siswa untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi dengan mencari jawaban sendiri. Model Pembelajaran Guided Inquiry adalah model pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan saintifik yang direkomendasikan oleh kurikulum 2013 yang diharapkan mampu untuk mengatasi permasalahan pembelajaran di SMKN 2 Jombang. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang: (1) keterlaksanaan penerapan model pembelajaran Guided Inquiry kompetensi pada pembelajaran KD Menerapkan Pencucian dan Penyimpanan Peralatan di SMKN 2 Jombang; (2) pengaruh penerapan model pembelajaran Guided Inquiry terhadap hasil belajar kompetensi dasar Menerapkan Pencucian dan Penyimpanan Peralatan siswa SMKN 2 Jombang; dan (3) respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran Guided Inquiry pada pembelajaran KD Menerapkan Pencucian dan Penyimpanan Peralatan di SMKN 2 Jombang. Jenis Penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain ?two group pretest-posttest design?. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas X JB 1 Program Keahlian Jasa Boga di SMK Negeri 2 Jombang. Kelas ini dipilih untuk mewakili kelas eksperimen sedangkan untuk kelas kontrol adalah kelas X JB 4 Keahlian Jasa Boga. Teknik pengambilan data menggunakan metode observasi, metode test dan angket respon siswa. Teknik analisis data menggunakan Skala Guttman, dan Uji statistik Independent T Test dan Skala Likert. Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa: (1) keterlaksanaan model pembelajaran Guided Inquiry memperoleh rata-rata presentasi 100% (sangat baik); (2) hasil belajar kognitif siswa kelas X JB 1 SMKN 2 Jombang pada kelompok eksperimen mendapatkan rata-rata nilai 82,32 yang secara signifikan lebih tinggi dari kelompok kontrol yang mendapat rata-rata nilai sebesar 72,5, sehingga disimpulkan terdapat pengaruh yang siginifikan penggunaan Model Pembelajaran Guided Inquiry;dan (3) penggunaan model pembelajaran Guided Inquiry mendapatkan respon siswa sebesar 95,43 % yang termasuk sangat baik. Kata kunci: Guided Inquiry, keterlaksanaan pembelajaran, hasil belajar, respon siswa
PENGARUH POLA ASUH MAKAN IBU PADA STATUS GIZI ANAK PRASEKOLAH , FATMAWATI
Jurnal Tata Boga Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Tata Boga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pola asuh makan ibu adalah praktik-praktik pengasuhan yang diterapkan ibu kepada anaknya, meliputi cara dan sikap ibu dalam menyediakan makanan yang berdampak pada status gizi anak prasekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1)Pola asuh makan ibu; (2)Status gizi anak prasekolah; (3)Pengaruh pola asuh makan ibu pada status gizi anak prasekolah. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan Expost Facto dilakukan melalui pengambilan sample berjumlah 65 ibu yang memiliki anak usia prasekolah, dengan menggunakan metode stratified random Sampling. Sedangkan instrument penelitian menggunakan kuisioner berupa angket tertutup dan dokumentasi, yang kemudian dilakukan analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)Pola asuh makan ibu dinyatakan baik; (2)Status gizi anak prasekolah dinyatakan normal; (3)Adapun pengaruh pola asuh makan ibu pada status gizi dinyatakan berpengaruh karena pola asuh makan dan pengetahuan gizi ibu sama-sama memiliki peran terhadap status gizi anak prasekolah dengan kata lain pengetahuan gizi yang baik tanpa dibarengi pola asuh makan secara maksimal tidak akan menghasilkan status gizi baik pada anak usia prasekolah. Penelitian ini mengindikasikan bahwa selain dipengaruhi oleh individu anak, ibu dan keluarga, lingkungan sekolah juga ikut berperan dalam menentukan status gizi anak prasekolah. Kata kunci: Pola asuh makan, Status gizi, Prasekolah
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KOMPETENSI DASAR TEKNIK PENGOLAHAN MAKANAN KELAS X JASA BOGA SMK NEGERI 2 JOMBANG WIDYATAMI, NORMASITA; PURWIDIANI, NIKEN
Jurnal Tata Boga Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Tata Boga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) aktivitas guru dalam pembelajaran; 2) aktivitas,siswa selama. proses. pembelajaran; 3) hasil belajar.siswa terhadap penerapan model. pembelajarann kooperatif tipe make a match padaa kompetensi dasar teknik pengolahan makanan; dan 4) respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran. Penilitian ini termasuk penelitian pre experimen design dengan desain penelitian one shot case study, dengan responden guru dan siswa kelas X Jasa Boga berjumlah 33 siswa. Teknik pengambilan data dengann tes tulis, angket respon siswa, dan observasi. Instrumen penelitian yang digunakan, lembar aktivitas guru dan aktivitas siswa, penilaian sikap dan tes tulis, lembar angket respon siswa terhadap model pembelajarann kooperatif tipe make a match. Hasil penelitian diketahui: 1) aktivitas guru dalam pembelajaran mencapai rata-rata skor 4,6 (sangat baik); 2) aktivitas siswa dalam pembelajaran mencapai rata-rata skor 3,55 (kategori baik); 3) hasil belajar siswa pada penilaian sikap spiritual mencapai rata-rata skor 3,51 (sangat baik), penilaian sikap sosial mencapai rata-rata skor 3,71 (sangat baik), penilaiann tes hasil belajar dengan ketuntasan mencapai 86,6. Hasil belajar siswa menunjukan sangat baik. dengan kentuntasan 100%; dan 4) respon siswa dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dengan siswaa menjawab ?ya? mencapai 98%. Kesimpulan dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada kompetensi dasar teknik pengolahan makanan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kata Kunci: Pembelajaran Kooperatif, Make A Match, Hasil Belajar, Teknik Pengolahan Makanan.
EFEKTIVITAS PENERAPAN PERANGKAT PENYULUHAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI MTSN 1 SUMENEP AZKA DALILA, AIMEE; HANDAJANI, SRI
Jurnal Tata Boga Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Tata Boga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyuluhan sebagai kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran, disamping sikap dan perbuatan untuk ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di MTsN 1 Sumenep, menggunakan perangkat buku saku dan poster serta instrumen penilaian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektivitasan dan keterlaksanaan penyuluhan. Penelitian ini merupakan penelitian terapan yang dapat diaplikasikan dengan metode deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VIII, berjumlah 33 orang. Data dikumpulkan dengan teknik tes berupa tes tulis (pretest-posttest), non tes berupa angket dan observasi, serta dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis Uji Paired Sample T-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Keefektivitasan penyuluhan dilihat dari hasil pretest-posttest pengetahuan dan pre-post skala sikap mengalami peningkatan yang signifikan dan 2) Keterlaksanaan penyuluhan dilihat dari minat peserta penyuluhan dan observasi kegiatan penyuluhan dengan kategori penerimaan yang sangat baik. Penelitian ini mengindikasikan bahwa penerapan perangkat penyuluhan PHBS di MTsN 1 Sumenep berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap terkait materi penyuluhan. Peanekaragaman perangkat penyuluhan interaktif disarankan agar dapat meningkatkan pemahaman dan motivasi belajar peserta penyuluhan. Kata Kunci: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Perangkat Penyuluhan, Pengetahuan dan Sikap