cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Tata Boga
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 184 Documents
PENGARUH PROPORSI TEPUNG DAN PROPORSI CAIRAN TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK KUE KEMBANG GOYANG TAUHIDIYAH, LINDA; ISMAWATI, RITA
Jurnal Tata Boga Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Tata Boga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kue kembang goyang merupakan camilan tradisional berbentuk bunga dengan teknik deep frying yang bisa dikonsumsi oleh semua masyarakat. Tujuan penelitian ini, yaitu: (1) mengetahui pengaruh proporsi tepung, mengetahui pengaruh proporsi cairan, dan mengetahui pengaruh interaksi proporsi tepung dan proporsi cairan yang meliputi: bentuk, warna, aroma, kerenyahan, rasa, dan tingkat kesukaan. (2) mengetahui kandungan gizi kue kembang goyang produk terbaik. (3) serta mengetahui harga jual. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi terhadap sifat organoleptik dengan 9 sampel yang dilakukan oleh 30 panelis, yang terdiri dari 10 panelis terlatih (dosen) dan 20 panelis semi terlatih (mahasiswa). Selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis anava ganda (two way anava). Selanjutnya dilakukan uji kandungan gizi dari produk yang terbaik untuk mengetahui energi, karbohidrat, protein, lemak, zat besi, fosfor, dan kalsium, serta dilakukan perhitungan harga jual. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Proporsi tepung berpengaruh terhadap bentuk dan kerenyahan tetapi tidak berpengaruh terhadap warna, aroma, rasa, dan tingkat kesukaan; Proporsi cairan berpengaruh terhadap warna, aroma, rasa, dan tingkat kesukaan tetapi tidak berpengaruh terhadap bentuk dan kerenyahan; Interaksi proporsi tepung dan proporsi cairan tidak berpengaruh terhadap sifat organoleptik kue kembang goyang, meliputi: bentuk, warna, aroma, kerenyahan, rasa, dan tingkat kesukaan. 2) Produk terbaik adalah produk X1Y1 dengan proporsi tepung 1 : 1 : 1 dan proporsi cairan 6 : 1 per 100 g mengandung energi 385,2 kkal, karbohidrat 38,4 g, protein 4,6 g, lemak 2,48 gram, zat besi (Fe) 3,62 mg, fosfor (P) 159,6 mg, dan kalsium (Ca) 21,5 mg; 5) Harga jual kue kembang goyang per 50 g adalah Rp 8.600,00.Kata kunci : kue kembang goyang, proporsi tepung, proporsi cairan, sifat organoleptik.
ANALISIS KANDUNGAN PROKSIMAT DAN ASAM LEMAK CAMILAN IKAN SUNDUK (HEMIRAMPHIDAE) PRODUKSI UKM “SUGIYONO” DI BRONDONG-LAMONGAN FEBRIYANTI, FIFI; DEWI SOEYONO, RAHAYU
Jurnal Tata Boga Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Tata Boga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Camilan bergizi ini merupakan camilan ringan yang terbuat dari ikan sunduk yang digoreng dengan minyak banyak (deep frying) yang diberi berbagai bumbu untuk meningkatkan kualitas cita rasa ikan sunduk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: kandungan proksimat dan kandungan asam lemak camilan ikan sunduk (Hemiramphidae) Produksi UKM ?Sugiyono? Di Brondong-Lamongan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Brondong, Lamongan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2018. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data adalah wawancara, observasi, dokumentasi dan uji laboratorium. Analisis data kualitatif yang digunakan pada penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, kemudian dilanjut dengan proses penarikan kesimpulan. Hasil kandungan proksimat menunjukkan bahwa karbohidrat sebesar 49.17%, protein sebesar 42.90%, lemak sebesar 4.48%, air sebesar 1.02%, dan abu sebesar 2.41%. Hasil kandungan asam lemak menunjukkan bahwa asam lemak omega 3 sebesar 0,27%, asam lemak omega 6 sebesar 1,45%, dan asam lemak omega 9 sebesar 11,96%. Kata kunci : Camilan ikan sunduk, analisis kandungan proksimat, asam lemak.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POLA KONSUMSI MAKANAN TRADISIONAL JAWA TIMUR PADA REMAJA DI KELURAHAN PAKIS SURABAYA KURNIA SARI, DESI; WAHINI, MEDA
Jurnal Tata Boga Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Tata Boga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pola konsumsi makanan tradisional Jawa Timur ialah informasi tentang jenis dan jumlah makanan tradisional yang dikonsumsi remaja khususnya di Surabaya Jawa Timur. Pada riset ini adalah pola konsumsi yang terdiri dari makanan utama, kudapan dan minuman. Penelitian bertujuan untuk: 1) mengetahui pola konsumsi makanan tradisional pada remaja; 2) mengetahui faktor yang berpengaruh pada pola konsumsi makanan tradisional remaja. Jenis penelitian pada penelitian ini adalah ex post facto. Populasi penelitian ialah keluarga dengan kriteria anak remaja usia 16-18 tahun, berjumlah 79 kepala keluarga. Data diperoleh melalui bantuan kuisioner dan wawancara langsung. Analisis data menggunakan univariate untuk menjabarkan karakteristik remaja, ibu, status ekonomi sosial keluarga; pola konsumsi tradisional remaja digunakan metode food frequency; untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pola konsumsi makanan tradisional Jawa Timur pada remaja menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) pola konsumsi makanan tradisional Jawa Timur dinilai cukup baik pada sebagaian remaja, dibuktikan dengan frekuensi konsumsi 1-3 kali konsumsi dalam seminggu; 2) Faktor yang berpengaruh adalah usia remaja, pengetahuan gizi, sikap persepsi, tingkat pendidikan ibu, pengetahuan ibu, pola asuh makan dan lingkungan sosial budaya berpengaruh pada pola konsumsi makanan tradisional jawa timur pada remaja. Penelitian ini mengindikasikan bahwa selain keterlibatan ibu di dalam keluarga, lingkungan juga ikut berperan dalam membentuk pola konsumsi makanan pada remaja terutama dalam hal makanan tradisional. Kata kunci: pola konsumsi , makanan tradisional, remaja
PROPORSI BUAH BELIMBING WULUH (AVEREHOA BELIMBI)- PEPAYA (CARICA PAPAYA L.) DAN SUHU PENGERINGAN TERHADAP SIFAT ORGANOLAPTIK SELAI LEMBARAN INSANURJANAH, MIFTAKUL; SUTIADININGSIH, ANY
Jurnal Tata Boga Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Tata Boga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proporsi belimbing wuluh dan pepaya terhadap sifat organoleptik selai lembaran, mengetahui kandungan gizi hasil jadi produk selai lembaran terbaik yang meliputi kandungan (karboidrat, vitamin A, vitamin C, serat) dan kadar air. Penelitihan dilakukan dengan cara eksperimen, menggunakan desain penelitihan 3x3, memiliki variabel bebas adalah proporsi bubur buah belimbing wuluh dan bubur buah papaya dengan perbandingan (40%:60%, 50%:50%, 60%:40%) serta suhu pengeringan (40°C, 50°C, 60°C). Variabel selai lembaran terikat adalah warna, aroma, rasa, tekstur, dan kelenturan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi melalui uji organoleptik yang meliputi: tekstur, warna, aroma, rasa, kelenturan dan tingkat kesukaan. Pengolahan data dianalisis dengan menggunakan uji anova ganda dengan uji lanjut Duncan. Produk selai lembaran belimbing wuluh pepaya terbaik selanjutnya di uji kandungan gizinya meliputi kandungan (karboidrat, vitamin A, vitamin C) serat, dan kadar air dilakukan di laboratorium Balai Penelitian dan Konsultasi Industri Surabaya. Hasil penelitian menunjukan bahwa ; 1) Proporsi bubur belimbing dan bubur pepaya berpengaruh terhadap sifat selai lembaran tekstur, warna, aroma, kelenturan dan kesukaan, tetapi tidak berpengaruh terhadap rasa selai lembaran. 2) suhu pengeringan berpengaruh terhadap sifat organolaptik tekstur, warna, aroma, rasa, kelenturan dan kesukaan selai lembaran. 3) Interaksi proporsi bubur belimbing dan bubur papaya dan suhu pengeringan berpengaruh terahadap sifat organolaptik meliputi tekstur, warna, aroma, rasa, kelenturan dan kesukaan selai lembaran; 4) Hasil jadi selai lembaran belimbing wuluh dan papaya terbaik yaitu produk dengan proporsi 40%+60% dan Suhu pengeringan 40oC. Hasil uji kimia pada selai lembaran belimbing wuluh dan papaya diperoleh karboidrat 48,61%, vitamin A 135,8 mg, vitamin C 152,5 mg, Serat 8,42%, Kadar air 12,75%. Selai lembaran belimbing wuluh dan pepaya dapat diterima juga praktis untuk dikonsumsi. Kata kunci : selai lembaran, belimbing wuluh, pepaya, suhu pengeringan, bubur buah
PENGARUH PROPORSI TEPUNG JAGUNG DAN TEPUNG KACANG MERAH TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK SERTA KANDUNGAN GIZI BROWNIES KUKUS ROSA RADITA KASIH, DEWI; PURWIDIANI, NIKEN
Jurnal Tata Boga Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Tata Boga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakBrownies kukus tepung jagung dan tepung kacang merah dimasak dengan cara dikukus. Tujuan penelitian untuk mengetahui: 1) pengaruh proporsi tepung jagung dan tepung kacang merah terhadap sifat organoleptik yang meliputi warna, tekstur, aroma, rasa, dan kesukaan brownies kukus, dan 2) kandungan gizi brownies kukus hasil uji organoleptik terbaik meliputi karbohidrat, protein, lemak, kalsium, fosfor, dan serat. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan perlakuan proporsi tepung jagung dan tepung kacang merah yaitu: (1:1), (3:2), (7:3), dan (4:1). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara observasi 30 panelis. Analisis data menggunakan statistik uji Anova tunggal (One Way Anova) dengan program SPSS dan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT). Uji kandungan gizi meliputi karbohidrat, protein, lemak, kalsium, fosfor, dan serat. Penelitian menunjukkan: 1) proporsi tepung jagung dan tepung kacang merah berpengaruh nyata terhadap sifat organoleptik aroma, rasa, dan kesukaan brownies kukus, namun tidak berpengaruh nyata terhadap warna, dan tekstur, dan 2) brownies kukus terbaik yaitu formula J4K1 dengan proporsi tepung jagung dan tepung kacang merah (4:1). Berdasarkan uji kimia pada produk terbaik kandungan gizi brownies kukus terdiri dari karbohidrat 55,08%, protein 7,81%, lemak 5,72%, kalsium 21,80 mg, fosfor 381,5 mg, dan serat 3,82%. Pada satu takaran saji brownies kukus seberat 34 g/potong dapat mensuplai gizi anak umur 7-9 tahun sebanyak : energi 5,84 % (108 kkal), karbohidrat 7,23% (18,36 g), protein 5,33% (2,61 g), lemak 2,66% (1,91 g), kalsium 0,77% (7,27 mg), fosfor 12,32% (123,17 mg), dan serat 4,93% (1,28 g). Kata Kunci : Brownies kukus, Tepung Jagung, dan Tepung Kacang Merah Abstract Steamed brownies of corn flour and red bean flour are cooked by steaming. The research aims to: 1) the effects of the proportion of corn flour and red bean flour on organoleptic properties including color, texture, aroma, taste and preference for steamed brownies, and 2) the nutritional content of steamed brownies from the best organoleptic tests including carbohydrates, proteins, fats, calcium, phosphorus, and fiber. This type of research is an experimental study with the treatment of the proportion of corn flour and red bean flour, namely: (1: 1), (3: 2), (7: 3), and (4: 1). Data collection techniques in this research were conducted by observing 30 panelists. Data analysis used single ANOVA (One Way Anova) test statistics with SPSS program and Duncan Multiple Range Test (DMRT) advanced test. Tests for nutrient content include carbohydrates, protein, fat, calcium, phosphorus, and fiber. The results: 1) the proportion of corn flour and red bean flour has a significant effect on the organoleptic properties of aroma, taste, and preference for steamed brownies, but does not significantly affect color, texture, and 2) the best steamed brownies, namely J4K1 formula with the proportion of corn flour and red bean flour ( 4: 1). Based on chemical tests on the best products the nutritional content of steamed brownies consisted of 55.08% carbohydrates, 7.81% protein, 5.72% fat, 21.80 mg calcium, 381.5 mg phosphorus, and 3.82% fiber. At one serving of steamed brownies weight 34 g / piece can supply the nutrition of children aged 7-9 years as much as: energy 5.84% (108 kcal), carbohydrates 7.23% (18.36 g), protein 5.33% ( 2.61 g), 2.66% fat (1.91 g), 0.77% calcium (7.27 mg), 12.32% phosphorus (123.17 mg), and 4.93% fiber (1 , 28 g). Keywords: Steamed Brownies, Corn Flour, and Red Bean Flour
PENGARUH PENAMBAHAN DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA LAM) DAN TULANG AYAM TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK DAN TINGKAT KESUKAAN NUGGET AYAM AL MARDIYAH, BALQIS; ASTUTI, NUGRAHANI
Jurnal Tata Boga Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Tata Boga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nugget adalah suatu bentuk produk olahan daging yang populer di seluruh dunia, terbuat dari daging giling yang dicetak atau dipotong dan dilapisi dengan tepung roti kemudian digoreng. Nugget yang umum dikenal di masyarakat berupa nugget ayam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Bagaimana pengaruh penambahan tulang ayam dan daun kelor pada nugget ayam ditinjau dari sifat organoleptik (warna, aroma, tekstur, kekenyalan, dan rasa); 2) Bagaimana komposisi nugget ayam dengan penambahan tulang ayam dan daun kelor terbaik; 3) Bagaimana tingkat kesukaan anak-anak terhadap nugget ayam dengan penambahan tulang ayam dan daun kelor terbaik; 4) Bagaimana kandungan gizi (protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, serat, vitamin A dan vitamin C) nugget ayam dengan penambahan tulang ayam dan daun kelor terbaik. Jenis penelitian adalah eksperimen dengan 9 perlakuan terdiri dari 2 faktor dengan 3 tingkat penambahan yaitu daun kelor 5%, 10%, 15% dan jumlah tulang ayam 4%, 5,25%, 6,5%. Pengambilan data menggunakan lembar observasi dengan panelis terbatas ahli sebanyak 5 orang. Analisis data yang digunakan adalah uji friedman. Untuk mencari hasil perlakuan terbaik digunakan uji indeks efektivitas. Hasil produk dengan perlakuan terbaik diuji tingkat kesukaannya oleh 30 anak usia 4-6 tahun dan diuji kimiawi di laboratorium untuk mengetahui kandungan protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, serat, vitamin A dan vitamin C.Hasil penelitian menyatakan: 1) Penambahan daun kelor dan tulang ayam berpengaruh terhadap warna, aroma, tekstur dan rasa namun tidak berpengaruh terhadap kekenyalan nugget ayam; 2) Berdasarkan hasil uji index efektivitas didapatkan hasil produk terbaik yaitu dengan penambahan 10% daun kelor dan 4% tulang ayam; 3) Tingkat kesukaan anak terhadap produk nugget ayam terbaik (penambahan 10% daun kelor dan 4% tulang ayam) mencapai 73%; 4) Uji kimiawi kandungan gizi nugget ayam terbaik (penambahan 10% daun kelor dan 4% tulang ayam) diperoleh 11,56% karbohidrat, 19,81% protein, 9,88% lemak, 241,6 mg kalsium, 128,5 mg fosfor, 2,63% serat, 86,55 mcg vitamin A dan 26,52 mg vitamin C. Kata Kunci: Nugget Ayam, daun kelor, tulang ayam.
HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN BALITA, ALOKASI WAKTU IBU, DENGAN POLA KONSUMSI MAKAN PADA KELUARGA DI DESA BALONGDOWO KABUPATEN SIDOARJO APRILIA KUSUMAWATI, RISKA; WAHINI, MEDA
Jurnal Tata Boga Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Tata Boga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pola konsumsi makan keluarga merupakan kebiasaan makan keluarga yang dilihat dari jumlah dan jenis makanan yang dimakan setiap hari. Pola konsumsi makan dapat dikatakan baik dengan melihat bagaimana pola asuh makan yang diterapkan oleh ibu pada anak dan keluarga serta pengalokasian waktu ibu dalam sehari untuk pemenuhan kebutuhan makan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; 1) bagaimana pola asuh makan balita; 2) bagaimana alokasi waktu ibu; 3) bagaimana pola konsumsi makan; 4) hubungan pola asuh makan keluarga dengan pola konsumsi makan; dan 5) hubungan alokasi waktu ibu dengan pola konsumsi makan keluarga. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional, yang dilakukan pada keluarga di Desa Balongdowo Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo. Populasi penelitian ialah keluarga dengan memiliki anak usia balita 2-4 tahun, dengan sampel berjumlah 63 kepala keluarga. Data diperoleh dengan bantuan kuisioner. Analisis data menggunakan univariate untuk mendeskripsikan karakteristik balita, karakteristik ibu, karakteristik keluarga; dan untuk melihat hubungan pola asuh makan balita, alokasi waktu ibu, dengan pola konsumsi menggunakan analisis korelasi rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) pola asuh makan balita sebagian besar baik pada ibu yang bekerja; 2) alokasi waktu ibu dalam sehari sebagian besar untuk kegiatan domestik, kegiatan domestik yang dilakukan oleh ibu untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi makan adalah penyediaan makan, penyediaan makan selama 1,06-2,18 jam untuk ibu bekerja dan lebih dari 2,18 jam untuk ibu tidak bekerja; 3) Pola konsumsi makan pada keluarga sebagian besar adalah baik; 4) Ada hubungan yang signifikan antara pola asuh makan dengan pola konsumsi makan keluarga; 5) Tidak ada hubungan yang signifikan antara alokasi waktu ibu dengan pola konsumsi makan keluarga. Kata Kunci: pola asuh makan balita, aloaksi waktu ibu, pola konsumsi makan
PENGARUH SUBTITUSI PATI GANYONG (CANNA EDULIS KERR) DAN PENAMBAHAN IKAN GABUS (CHANNA STRIATA) TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK KERUPUK INDAH SARI AGUSTINA, NUR
Jurnal Tata Boga Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Jurnal Tata Boga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PENGARUH SUBTITUSI PATI GANYONG (Canna edulis kerr) DAN PENAMBAHAN IKAN GABUS (Channa striata) TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK KERUPUK Abstrak Kerupuk merupakan produk makanan ringan masyarakat Indonesia yang disukai mulai dari anak-anak, remaja, muda, tua, kaya dan miskin. Tujuan penelitian ini ialah bagaimana pengaruh subtitusi pati ganyong penambahan ikan gabus terhadap sifat organoleptik kerupuk meliputi: warna, aroma, rasa, kerenyahan, pengembangan dan kesukaan. Penelitian yang dilakukan ialah eksperimen menggunakan 9 perlakuan dari 2 faktor dengan 3 tingkat subtitusi pati ganyong yaitu 30%, 40%, 50% dan penambahan ikan gabus 20%, 30%, 40%. Uji kimiawi di laboratorium pangan untuk mengetahui kandungan protein, lemak, karbohidrat, kalsium, dan fosfor. Subtitusi pati ganyong berpengaruh pada semua sifat organoleptik kerupuk. Penambahan ikan gabus berpengaruh pada warna, aroma, rasa, dan kerenyahan, namun tidak berpengaruh pada pengembangan dan tingkat kesukaan. Produk terbaik yaitu subtitusi pati ganyong sebesar 50% dan penambahan ikan gabus 30%. Kandungan gizi pada kerupuk ikan gabus dan pati ganyong per 100g kerupuk matang memiliki kandungan protein 15,81%, lemak 1,66%, karbohidrat 75,90%, kalsium 64,80 mg/100g, dan fosfor 28,50 mg/100g. Kata Kunci: Kerupuk, Pati Ganyong, dan Ikan Gabus.
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN GIZI IBU DAN PENGHASILAN ORANG TUA TERHADAP POLA KONSUMSI MAKANAN ANAK SEKOLAH TAMAN KANAK (TK) DHARMA WANITA KEDUNGTURI TAMAN SIDOARJO NUR RAHMAH, BELLA
Jurnal Tata Boga Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Jurnal Tata Boga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) mengetahui hubungan tingkat pengetahuan gizi ibu terhadap pola konsumsi makan anak dan 2) mengetahui hubungan penghasilan orangtua terhadap pola konsumsi makan anak. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yang bersifat cross sectional, Penelitian ini dilakukan di TK Dharma Wanita Kedungturi Taman Kab. Sidoarjo. Populasi dan sampel penelitian ini adalah seluruh siswa di TK Dharma Wanita (TK A dan B). Metode analisis data menggunakan Correlation Pearson. menunjukkan bahwa: 1) tidak terdapat hubungan antara pengetahuan orangtua dengan pola konsumsi makan anak TK Dharma Wanita Kedungturi Taman, Sidoarjo (signifikansi (p) sebesar 0,59) dan 2) tidak terdapat hubungan antara penghasilan orangtua dengan pola konsumsi makan anak TK Dharma Wanita Kedungturi Taman, Sidoarjo (signifikansiz(p) sebesar 0,329). Kata Kunciz:Tingkat Pengetahuan Gizi Ibu, Penghasilan Orang Tua,Pola Konsumsi Makanan. Abstract Intention of this research are to know: 1) Relation of mother knowledge level of nutrition to consumption pattern of eat child, 2) Relation of parent production to consumptionzpattern of eat child. This correlational researchzwas cross sectional, This research was conducted in Dharma Wanita kindergarten Kedungturi Taman Village Sidoarjo. Population and sample research was the all students in Dharma Wanita kindergarten. Data analysiszresearch with Correlation Pearsonzindicated that: 1) There was not relation of mother knowledge level of nutrition with consumption pattern eat of child Dharma Wanita kindergarten Kedungturi Taman Village , Sidoarjo with (significance value (p) as 0,59) and 2) There was not relation income parent with consumption pattern eat of child Dharma Wanita kindergarten Kedungturi Taman Village, Sidoarjo with (significance value (p) as 0,329). Keywords :Mother Knowledge Level of Nutrition, Income Parent, Consumption Pattern of Eat Child.
PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG UMBI GARUT DAN PENAMBAHAN PUREE UBI JALAR UNGU TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK ROTI BAGELEN FAJAR BUDIARTI, TIARA
Jurnal Tata Boga Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Jurnal Tata Boga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Roti bagelen terbuat dari roti manis yang dikeringkan. Penelitian tentang pengaruh substitusi tepung umbi garut dan penambahan puree ubi jalar ungu. Bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung umbi garut dan penambahan puree ubi ungu terhadap sifat organoleptik roti bagelen yang meliputi warna kulit, warna penampang, pori-pori, aroma, rasa, kerenyahan, dan kesukaan, serta nilai gizi roti bagelen dengan hasil organoleptik terbaik. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yaitu substitusi tepung umbi garut dan penambahan pureQ jalar ubi ungu. Variabel terikat yaitu sifat organoleptik roti bagelen. Pengumpulan data menggunakan observasi secara organoleptik yang dilakukan oleh panelis. AnalisisQdata menggunakan uji anava two way dilanjutkan dengan uji Duncan. Produk terbaik dari hasil organoleptik dilakukan uji proximate untuk mengetahui kandungan karbohidrat, lemak, protein, energi, vitamin A, vitamin B, kalium, kalsium, fosfor. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh significant substitusi tepung umbi garut terhadap warna kulit, warna penampang, aroma, rasa, keremahan dan tingkat kesukaan.Adanya pengaruh significant penambahan puree ubi jalar ungu terhadap warna kulit, warna penampang, pori-pori, dan aroma. Berpengaruh secara significant interaksi substitusi tepung umbi garut dan penambahan puree ubi jalar ungu terhadapwarna kulit, warna penampang, dan aroma. Hasil terbaik diperoleh dari produk roti bagelen dengan substitusi tepung umbi garut 50% dan penambahan puree ubi ungu 90 gram dengan warna kulit ?Ungu sedikit kekuningan?, warna penampang ?ungu kekuningan?, pori-pori ?sedang dan rata?, aroma ?sedikit beraroma umbi garut dansedikit beraroma ubi ungu?, rasa ?sedikit berasa umbi garut dan sedikit berasa ubi ungu?, kerenyahan cukup renyah?, tingkat kesukaan ?cukup suka?. Kandungan gizi setiap 100 gram roti bagelen meliputi karbohidrat 78,61%, lemak 6,05%, protein 9, 85%, energi 402,50 kkal,Qvitamin A 18, 85 mg, vitamin B 2,05 mg, kalium 21,50 mg, kalsium 16,70 mg, fosfor 98,60 mg. Kata kunci : Roti Bagelen, Tepung Umbi Garut, Puree Ubi Ungu,Uji Organoleptik. Abstract Bagelen bread is made from dried sweet bread. Research on the effect of substitution of arrowroot tuber flour and the addition of purple sweet potato puree. The aim was to determine the effect of substitution of arrowroot tuber flour and the addition of purple sweet potato to the organoleptic properties of bagel bread which included skin color, crossing color, pore, aroma, taste, crispness, and preference, and nutritional value of bagelen bread with the best organoleptic results.This type of research is experimental with two variables namely independent variables and dependent variables. The independent variable is the substitution of arrowroot tuber flour and the addition of purple sweet potato puree. The dependent variable is the organoleptic nature of bagelen bread. Data collection uses organoleptic observations conducted by panelists. Data analysis used two way anava test followed by Duncan test. The best product from organoleptic results is a proximate test to determine carbohydrate, fat, protein, energy, vitamin A, B vitamins, potassium, calcium, phosphorus. The results showed a significant substitution of arrowroot tuber flour on skin color, cross-sectional color, aroma, taste, weakness and level of preference. There is a significant effect of adding purple sweet potato puree to skin color, cross-sectional color, pores, and aroma. It has a significant effect on the substitution interaction of arrowroot tuber flour and the addition of purple sweet potato puree toskin color, cross-sectional color and aroma. The best results were obtained from bagelen bread products with the substitution of 50% arrowroot tuber flour and the addition of 90 grams of purple yam puree to the skin color "Purple slightly yellowish", the color of "yellowishQpurple", "medium and flat" pores, aroma "slightly flavorful arrowroot tubers and slightly purple scented ", taste" slightly flavored arrowroot tuber and slightly purple sweet potato ", crispness" quite crunchy ", the level of preference" quite like ". The nutritional content of every 100 grams of bagelen includes carbohydrates 78.61%, fat 6.05%, protein 9, 85%, energy 402.50 kcal, vitamin A 18, 85 mg,Qvitamin B 2.05 mg, potassium 21.50 mg,calcium 16.70 mg, phosphorus 98.60 mg. Keywords: Bagelen bread, arrowroot tuber flour, purple yam puree, nutritional content.