cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Inovasi Pendidikan Fisika
  • inovasi-pendidikan-fisika
  • Website
ISSN : 23024496     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Jurnal Inovasi Fisika Indonesia(IFI) merupakan jurnal peer-reviewed, ISSN: 2302-4313, yang dikelola dan diterbitkan oleh Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Jurnal ini tersedia gratis untuk seluruh pembaca dan mencakup perkembangan dan penelitian dalam bidang fisika. Jurnal ini diperuntukkan bagi mahasiswa Program Studi Fisika Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya.
Arjuna Subject : -
Articles 413 Documents
MENINGKATKAN HIGHER-ORDER THINKING SKILLS SISWA MENGGUNAKAN KOLABORASI METODE THINK-PAIR SQUARE DAN COOPERATIVE TWO-STAGE EXAM RAMADHITA MUKADAR, MASYITAH
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 5, No 1 (2016): Vol. 5 No. 1 Tahun 2016
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan keterlaksanaan pembelajaran yang menerapkan kolaborasi metode think-pair square dan cooperative two-stage exam, mendeskripsikan higher-order thinking skills siswa, dan mendeskripsikan respon siswa terhadap proses pembelajaran. Pre-experimental design dengan one group pre-test post-test design dan replikasi digunakan dalam penelitian ini. Tes, observasi, dan angket digunakan dalam pengempulan data. Subyek penelitian adalah siswa di tiga kelas XII MIA di SMAN 2 Lamongan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Persentase rata-rata keterlaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen sebesar 76%, pada kelas replikasi 1 sebesar 89% dan pada kelas replikasi 2 sebesar 79,44%. (2) Peningkatan higher-order thinking skills siswa pada kelas eksperimen dengan nilai gain <g> 0,23 dalam kategori rendah, pada kelas replikasi 1 sebesar 0,38 dalam kategori sedang, dan pada kelas replikasi 2 dengan nilai gain <g> sebesar 0,36 dalam kategori sedang. (3) Respon positif didapatkan pada proses pembelajaran dengan persentase rata-rata pada kelas eksperimen sebesar 79%, pada kelas replikasi 1 sebesar 76% dan pada kelas replikasi 2 sebesar 78%. Dengan demikian, pembelajaran menggunakan kolaborasi metode think-pair square dan cooperative two-stage exam dapat meningkatkan higher-order thinking skills siswa. Kata Kunci: higher-order thinking skills, think-pair square, cooperative two-stage exam   Abstract The purpose of this study is to describe the quality of learning process that applies collaborative methods of think-pair square and cooperative two-stage exam, to describe students’ higher-order thinking skills, and to describe students’ response towards the learning process. Pre-experimental design with one group pre-test post-test design was used in this study. Test, observations, and questionnaires were used to obtain the data. The subjects of the study are students in three classes from grade XII MIA in SMAN 2 Lamongan. The study showed that: (1) the average percentage of the learning process quality in experimental class is 76%, in replication class 1 is 89% and in replication class 2 is 79, 44%. (2) The increase in students higher-order thinking skills is calculated and the value of gain <g> in experimental class is 0, 23 which is a low category, in replication class 1 is 0,38 which is a medium category, and in replication class 2 is 0,36 which is also a medium category. (3) Positive responses are obtained during the learning process with an average percentage in experimental class is 79%, in replication class 1 is 76% and in replication class 2 amounted to 78%. Thus, learning process using collaborative methods of think-pair square and cooperative two-stage exam can increase students’ higher-order thinking skills. Keywords: higher-order thinking skills, think-pair square, cooperative two-stage exam  
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI FLUIDA STATIS DI KELAS X SMA NEGERI 1 WARU SIDOARJO HERDINI RAHAYU, NURSANTI
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 5, No 1 (2016): Vol. 5 No. 1 Tahun 2016
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurikulum 2013 dalam proses penilaian menekankan pada kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Untuk mencapai ketiga kompetensi tersebut, Kurikulum 2013 diimplementasikan melalui proses pembelajaran yang tepat, yaitu proses pembelajaran yang menstimulasi peserta didik untuk belajar lebih aktif seperti melatihkan keterampilan proses sains yang meliputi mengamati, mengelompokkan/klasifikasi, menafsirkan, meramalkan, mengajukan pertanyaan, merumuskan hipotesis, merencanakan percobaan, menggunakan alat/bahan, menerapkan konsep dan mengomunikasikan. Penelitian ini bertujuan melatihkan keterampilan proses sains kepada siswa menggunakan pendekatan saintifik Kurikulum 2013 dengan menerapkan model pembelajaran guided discovery. Jenis penelitian yang digunakan adalah pre experimental dengan desain one group pretest-posttest menggunakan 2 kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas replikasi yang berdistribusi normal dan homogen. Variabel penelitian meliputi variabel bebas yaitu pembelajaran  dengan model pembelajaran guided discovery, variabel terikat yaitu keterampilan proses sains siswa yang berorientasi pada pendekatan saintifik Kurikulum 2013, serta variabel kontrol fluida statis pada sub materi tekanan hidrostatis dan gaya Archimedes. Hasil analisis uji-t peningkatan (gain), diperoleh H0 ditolak dan H1 diterima pada taraf kesalahan 5%, bahwa kompetensi pengetahuan siswa pada kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas replikasi mengalami peningkatan yang signifikan. Keterampilan proses sains siswa pada kelas eksperimen dan kelas replikasi setelah dilakukan model pembelajaran guided discovery mendapatkan nilai ketuntasan lebih besar dari 2,66 dengan kategori B-. Nilai rata-rata sikap siswa di kedua kelas masuk dalam kriteria sangat baik dan baik. Keterlaksanaan model pembelajaran guided discovery memperoleh nilai rata-rata dengan kategori sangat baik. Respon siswa dari kedua kelas juga menunjukkan persentase tinggi dengan kriteria sangat baik. Kata Kunci: model pembelajaran guided disovery, keterampilan  proses sains siswa, fluida statis,
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN SPOT CAPTURING PADA MATERI PERPINDAHAN KALOR DI SMAN 1 CAMPURDARAT NUR ASTUTI, SITI
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 5, No 1 (2016): Vol. 5 No. 1 Tahun 2016
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa, dan respon siswa setelah diterapkan metode pembelajaran spot capturing serta mendeskripsikan keterlaksanaan dan kendala – kendala selama penerapan metode pembelajaran spot capturing. Rancangan penerapan menggunakan pre – experimental dengan desain One-Group Pretest-Posttest Design. Subjek uji coba penelitian ini yaitu kelas X-1, kelas X-8,  dan kelas X-9. Uji n-gain dilakukan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkannya metode pembelajaran spot capturing. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diperoleh, keterlaksanaan metode pembelajaran spot capturing pada materi perpindahan kalor di SMAN 1 Campurdarat terlaksana dengan baik. Peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkannya metode pembelajaran spot capturing pada materi perpindahan kalor di kelas X SMAN 1 Campurdarat meningkat dengan kategori sedang. Penerapan metode pembelajaran spot capturing di kelas X SMAN 1 Campurdarat mendapatkan respon yang baik. Kendala yang dihadapi dihadapi saat penerapan metode pembelajaran spot capturing adalah kesalahan teknis pada pemutaran animasi saat pembelajaran berlangsung dan waktu untuk memperagakan fenomena terlalu singkat.  Kata Kunci: Metode Pembelajaran Spot Capturing, Hasil Belajar   Abstract  This research aims to describe conducting, improving students’ outcomes, students’ respon after applied spot capturing method, and to describe obtacles when face application of spot capturing method. This research designed  the use of  pre – experimental by research designed One-Group Pretest-Posttest. The subject of the research was all of the classes X-1, classes X-8, class and X-9 class. N-gain test was done to knew “how is improving students’ outcomes by using of spot capturing method”. Based on the analyzed and discussion were applied spot capturing method of haet subject at SMAN 1 Campurdarat very well. The improve of studets’ achievement after that implementation of spot capturing method of heat subject at X class in SMAN 1 Campurdarat can improve with medium category. The responses’ students at SMAN 1 Campurdarat of implementation of spot capturing method get a good response. Obstacles encountered when the implementation of spot capturing method were technical error at showing animation when lesson study and visual time too short.  Keywords: Spot capturing method, students’ outcomes
PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATERI ALAT-ALAT OPTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 PLAOSAN, MAGETAN KHASANAH, USWATUN
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 5, No 1 (2016): Vol. 5 No. 1 Tahun 2016
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran, hasil belajar dan respon siswa pada pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada materi alat-alat optik untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X di SMA Negeri 1 Plaosan, Magetan. Desain penelitian menggunakan one group pretest-posttest, dengan memberi tes (pretest) sebelum diterapkan penerapan pembelajaran kooperatif tipe (NHT) dan posttest setelah dilakukan penerapan pembelajaran kooperatif tipe (NHT). Sampel menggunakan tiga kelas X yaitu . Analisis data penelitian menunjukkan keterlaksanaan pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe NHT termasuk kategori baik mencapai 81%. Analisis gain score ketiga kelas menunjukkan kategori peningkatan sedang berturut-turut 0,65, 0,64, dan 0,69. Hasil uji t terhadap  hasil belajar menunjukkan peningkatan signifikan (thitung > ttabel).  Respon siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) sebesar 89 % dengan kategori baik sekali.   Kata kunci : NHT (Numbered Heads Together), hasil belajar, respon siswa, dan alat-alat optik.     ABSTRACT The aims of this research are to describe the learning process, the result of the learning and students’ response of the cooperative Numbered Heads Together (NHT) on optical instrumens lesson to improve students’ outcomes at the tenth grade of SMA NEGERI 1 PLAOSAN, MAGETAN. This research uses one group pretest-posttest, the researcher gives pretest before applying kooperatif (NHT) and gives post test after the applying kooperatif (NHT). The subject of this research are three class of the tenth grade, . the result of the analysis, the model of cooperative Numbered Heads Together works well, which presentage is 81 %. based on the analysis of gain score, finds that all of the classes get the medium increasing result with the score are 0,65, 0,64, dan 0,69. further, based on T tes, the increasing of the students’ achievement shows significant. because thitung > ttabel.  The students of  have possitive response of the cooperative Numbered Heads Together learning. It shows 89 % which is include as very good catagory.   Key Words: NHT (Numbered Heads Together), the result of the study, students’ response,  and optic tools.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI KURIKULUM 2013 UNTUK MATERI GERAK LURUS DENGAN MEDIA PHET DI SMK N 12 SURABAYA ANSORI, ZIDNI
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 5, No 1 (2016): Vol. 5 No. 1 Tahun 2016
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS KEGIATAN LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ELASTISITAS KELAS X SMA NEGERI 2 SIDOARJO RATNASARI, JUFITA
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 5, No 2 (2016): Vol. 5 No. 2 Tahun 2016
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan hasil penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis kegiatan laboratorium pada materi elastisitas di kelas X SMA Negeri 2 Sidoarjo. Jenis penelitian ini yaitu pre eksperimental dengan bentuk one-group pre test-post test design. Sasaran penelitian yakni pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis kegiatan laboratorium kelas X-MIA 4 (kelas eksperimen), kelas X-MIA 5, dan X-MIA 6 (kelas replikasi) di SMA Negeri 2 Sidoarjo. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode validasi, observasi, tes, dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis kegiatan laboratorium pada tahap pendahuluan, kegiatan inti, penutup dan pengelolaan waktu terlaksana dengan rata-rata 3,71 termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil belajar siswa pada aspek pengetahuan dianalisis dengan n-gain dan uji-t berpasangan. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan yakni kelas X-MIA 4 dengan nilai <g> sebesar 0,61, kelas X-MIA 5 dengan nilai <g> sebesar 0,63, dan kelas X-MIA 6 dengan nilai <g> sebesar 0,65. Ketiga kelas mengalami peningkatan hasil belajar dengan kategori sedang. Berdasarkan analisis uji-t berpasangan diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil belajar yang signifikan pada kelas eksperimen dan kelas replikasi. Respon siswa terhadap model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis kegiatan laboratorium berkategori baik dengan persentase sebesar 77% hingga 80%. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis kegiatan laboratorium dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X di SMA Negeri 2 Sidoarjo pada materi elastisitas.   Kata kunci: Inkuiri terbimbing, kegiatan laboratorium, hasil belajar, respon siswa, elastisitas Abstract This study aimed to describe the results of the application of guided inquiry-based learning laboratory activities on the elasticity of the material. This type of research is the study design pre experimental with one-group pre test-post test design. The objectives of research namely class X-MIA 4 (the experimental class), class X-MIA 5, and X-MIA 6 (replications class) in SMAN 2 Sidoarjo. The results showed that Process guided inquiry-based learning laboratory activities by an average of 3,71 included in a verry good category. Improving student learning outcomes in the competence of the knowledge obtained n-gain score and paired t-test. The results of student learning has increased the class X-MIA 4 obtained value <g> of 0,61, class X-MIA 5 obtained value <g> of 0,63, and class X-MIA 6 gain’s  value <g> of 0,65. Third class showed that learning outcomes in the medium category. Based on the analysis of paired t-test showed that there was an increase of learning outcomes significantly in experimental class and class replication. The response of students after learning applied an activity-based guided inquiry labs get a percentage of 77% to 80% with a good category. Thus, this research can be concluded that the application of guided inquiry-based learning model laboratory operations can be applied to improve the results of class X student at SMAN 2 Sidoarjo on the elasticity of the material. Keywords: Guided inquiry, laboratory activities, learning outcomes, student response, elasticity
PROFIL SELF-EFFICACY SISWA KELAS X SMAN PLOSO PADA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSEP MATERI ELASTISITAS NUR ROHMAH, FATIMAH
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 5, No 2 (2016): Vol. 5 No. 2 Tahun 2016
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Self-efficacy merupakan keyakinan diri seseorang untuk menyelesaikan tugas dengan kemampuannya sendiri. Self-efficacy memberikan dampak tersendri bagi individu dalam meningkatkan kemampuannya. Model pembelajaran konsep merupakan pembelajaran induktif yang membantu siswa untuk menemukan konsep dan memunculkan sikap self-efficacy dalam setiap sintaksnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran konsep dan mendiskripsikan self-efficacy siswa pada pembelajarn konsep. Metode penelitian ini adalah pre experimental design dengan menggunakan one shot case study. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlaksanaan model pembelajaran konsep adalah baik. Self-efficacy yang dimiliki siswa kelas X MIA 4 yaitu 9,73% kategori sangat tinggi, 75% kategori tinggi dan 15,62% cukup tinggi serta terdapat hubungan positif sebesar 0,675 antara self-efficacy dengan hasil belajar siswa setelah diteapkan model pembelajaran konsep materi elastisitas.   Kata Kunci: pembelajaran konsep, self-efficacy, elastisitas
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI REACT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI FLUIDA STATIS DI KELAS X SMAN 1 GEDANGAN NURZAINI, MIFTAHUL
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 5, No 2 (2016): Vol. 5 No. 2 Tahun 2016
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan keterlaksanaan pembelajaran, peningkatan keterampilan proses sains, dan respon siswa setelah diterapkan pembelajaran kontekstual dengan strategi REACT. Rancangan penelitian yang digunakan adalah pre-experimental dengan desain one-group pretest-posttest design. Subjek uji coba dalam penelitian ini yaitu kelas X MIA 2 sebagai kelas eksperimen, kelas X MIA 3 sebagai kelas replikasi 1, dan kelas X MIA 4 sebagai kelas replikasi 2. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode validasi, observasi, tes, dan angket. Hasil peningkatan keterampilan proses dianalisis menggunakan gain ternormalisasi dan uji-t berpasangan. Berdasarkan hasil perhitungan gain ternormalisasi, peningkatan keterampilan proses sains siswa pada ketiga kelas penelitian berturut-turut 0,93, 0,83, dan 0,86. Peningkatan keterampilan proses sains pada ketiga kelas penelitian tersebut dalam kategori tinggi. Berdasarkan hasil perhitungan uji-t berpasangan diperoleh bahwa thitung>ttabel sehingga terjadi peningkatan keterampilan proses sains siswa secara signifikan dengan taraf signifikan 0,05. Keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dengan strategi REACT pada pertemuan I dan II mendapatkan skor dalam  kategori sangat baik pada ketiga kelas penelitian. Selain itu, penerapan pembelajaran kontekstual dengan strategi REACT ini mendapatkan respon yang baik dari siswa.   Kata Kunci: pembelajaran kontekstual, strategi REACT, keterampilan proses sains Abstract                   This research aims to describe conducting learning, improving science process skills, and student response after applied of contextual learning with REACT strategy. This research design the use of pre-experimental design with one-group pretest-posttest design. The subjects of the research are X MIA 2 as an experimental class, X MIA 3 as first repeating class and X MIA 4 as a second repeating class. The method of collecting data that used in this research are the validation, observation, test, and questionnaire method. The result of improving science process skills were analyzed by using normalized gain and paired t-test. Based on n-gain calculations, increasing science process skills of students in the three class of research consecutive are 0.93, 0.83, and 0.86. The improve science process skills in the three class of research in the high category. Based on the calculations of paired t-test that thitung>ttabel so the students’ science process skill increase significantly with significance level of 0,05. The conducting contextual learning with REACT strategy at first and second meetings got category score is very good in the three research classes. In addition, the application of contextual learning with REACT strategy is getting good response from the students.   Keywords: contextual learning, REACT strategy, science process skill
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS SIMULASI GAME PADA POKOK BAHASAN GERAK PARABOLA UNTUK MENDUKUNG KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA SYAWALUDDIN ABDILLAH, MUHAMMAD
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 5, No 2 (2016): Vol. 5 No. 2 Tahun 2016
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian pengembangan media pembelajaran interaktif berbasis simulasi game pada pokok bahasan gerak parabola untuk mendukung ketuntasan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kelayakan media pembelajaran interaktif berbasis simulasi game   berdasarkan tiga aspek yaitu validitas dari dosen ahli, keefektifitasan serta kepraktisan dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode Reseach and Develpoment ( R& D)  hingga tahap pengembangan produk sehingga hanya dilakukan sampai uji coba terbatas.  Hasil dari penelitian pengembangan ini menunjukan bahwa media interaktif berbasis simulasi game  dinyatakan layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran dengan skor 3,11 berdasarkan validasi dari dosen ahli. Sedangkan respon positif siswa diperoleh persentase sebesar 95,45% menyatakan media simulasi game  sangat layak dan hasil belajar siswa diperoleh ketuntasan sebesar 73,33%. Adapun kepraktisan media pembelajaran berdasarkan keterlaksanaan media simulasi game  dalam pembelajaran diperoleh persentase sebesar 84,00% dinyatakan terlaksana. Dari penilaian 3 aspek tersebut yaitu validasi dosen ahli, kepraktisan dan keefektifitasan dalam proses pembelajaran bahwa media simulasi game  yang dikembangkan dikatakan layak.   Kata Kunci: Pembelajaran Interaktif, Simulasi Game,   Abstract Have been conducted research on the development of media-based interactive learning simulation game on the subject of parabolic motion to support the completeness of student learning outcomes. This study aims to determine the feasibility of media-based interactive learning simulation games based on three aspects: the validity of lecturers, effectiveness and practicality in the learning process. This study uses Reseach and Develpoment (R & D) to the product development phase that are performed only limited testing. Results from the study show that the development of interactive media-based simulation game to be eligible for use in the learning process with a score of 3.11 based on validation of lecturers. While the positive response of students obtained a percentage of 95.45% said media simulation game very worthy and student learning outcomes obtained completeness of 73.33%. The practicality of media-based learning simulation game implemented media in the learning obtained a percentage of 84.00% declared accomplished. The assessment of 3 aspect is validation  lecturers, practicality and effectiveness in the learning process that the media simulation game developed is feasible.   Keywords: Interactive Learning, Simulation Game  
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI FLUIDA STATIK KELAS X DI SMAN 1 KREMBUNG SIDOARJO THOYYIBAH, AMILATUTH
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 5, No 2 (2016): Vol. 5 No. 2 Tahun 2016
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran guided inquiry, keterampilan berpikir kritis siswa (kompetensi pengetahuan, sikap, dan keterampilan), aktivitas keterampilan  berpikir kritis siswa, dan respon siswa.  Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian  pre experimental dengan rancangan penelitian  “One Group Pre-test Post-test” dengan 1 kelas implementasi dan 2 kelas replikasi, yang masing-masing kelas berjumlah 36 siswa. Data diperoleh dengan  melakukan observasi, pemberian soal pre-test  dan post-test, serta angket respon siswa. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran guided inquiry berkategori sangat baik. Sedangkan untuk keterampilan berpikir kritis siswa, pada kompetensi pengetahuan  hasil pre-test dan post-test dianalisis dengan  n-gain untuk mengetahui besarnya peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa, n-gain score untuk kelas implementasi sebesar 0,79, kelas replikasi I sebesar 0,79, dan kelas replikasi II sebesar 0,72 dengan kategori tinggi. Selanjutnya dilakukan uji-t untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara hasil pre-test dan post-test yang menunjukkan bahwa peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa terjadi secara signifikan. Setelah itu dilakukan uji ANAVA, diketahui bahwa peningkatan keterampilan berpikir kritis  pada ketiga kelas tersebut konsisten. Selanjutnya untuk kompetensi sikap pada ketiga kelas berkategori baik. Untuk kompetensi keterampilan, berkategori baik. Aktivitas keterampilan berpikir kritis berketegori sangat baik, demikian pula untuk respon siswa  berkategori sangat baik. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan  model pembelajaran guided inquiry dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis  siswa pada materi fluida statik kelas  X  di SMAN 1 Krembung.   Kata Kunci: Model pembelajaran guided inquiry, keterampilan berpikir kritis siswa, fluida statik.   Abstract This research aims to describe the implementation of  learning and teaching process by applying guided inquiry learning and teaching model, students’ critical thinking skill, activities, and responses. This sudy is a “One Group Pre-test Post-test” quantitative descriptive design using 1 implementation class and 2 replication classes, each of them has 36 students. The data was collected by doing observation, giving a pre-test before conducting treatment and giving post-test after conducting treatment and questionnaire for students. The results of the study obtained showed that the implementation of guided inquiry learninng and teaching model could be implemented well and it got very good responses from students. Meanwhile, for students’ critical thinking skill, on the result of pre-test and post-test analyzed by    n-gain test to know the improvement of students’  critical thinking, n-gain score for implementation class is 0.79, replication I is 0.79, and replication II is o.72 with high category. Then, significant t-test was done to find out whether there was a significant difference on the results of pre-test and post-test wich showed that the improvement of students’ critical thinking skill was significant. After that, ANAVA test was conducted, and it was found that the improvement of students’ critical thinking of the three classes was consistent. From the result obtained, it can be concluded that the implementation of guided inquiry learning and teaching model can improve students’ critical thinking on static fluid matter of class X at SMAN 1 Krembung Sidoarjo.   Keywords: Guided inquiry learning and teaching model, students’ critical thinking skill, static fluid.

Page 3 of 42 | Total Record : 413