cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Inovasi Pendidikan Fisika
  • inovasi-pendidikan-fisika
  • Website
ISSN : 23024496     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Jurnal Inovasi Fisika Indonesia(IFI) merupakan jurnal peer-reviewed, ISSN: 2302-4313, yang dikelola dan diterbitkan oleh Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Jurnal ini tersedia gratis untuk seluruh pembaca dan mencakup perkembangan dan penelitian dalam bidang fisika. Jurnal ini diperuntukkan bagi mahasiswa Program Studi Fisika Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya.
Arjuna Subject : -
Articles 413 Documents
IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA DAN PENYEBABNYA PADA MATERI ALAT OPTIK MENGGUNAKAN THREE-TIER MULTIPLE CHOICE DIAGNOSTIC TEST MUNAWAROH bm, RIYADLOTUL
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 5, No 2 (2016): Vol. 5 No. 2 Tahun 2016
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Miskonsepsi siswa pada materi Alat Optik telah diidentifikasi dengan menggunakan instrumen three-tier multiple choice diagnostic test. Hasil identifikasi miskonsepsi siswa kelas XI dari sampel penelitian menunjukkan bahwa miskonsepsi tertinggi terjadi pada sub materi lup dengan persentase rata-rata 35,26% yang disebabkan oleh prakonsepsi sebesar 38,15%, sedangkan miskonsepsi terendah dialami siswa pada sub materi mikroskop dan teleskop dengan persentase rata-rata 17,95%  yang masing-masing disebabkan oleh prakonsepsi sebesar 32,41% dan pemikiran humanistik sebesar 30,36%.   Kata Kunci: Miskonsepsi, three-tier diagnostic test, prakonsepsi, pemikiran humanistik dan Alat Optik        Abstract Students’ misconceptions on the chapter Optical Instruments have been identified using a three-tier multiple choice diagnostic test. The result of the identification of misconceptions to class 11th showed that the misconception is highest in sub chapter magnifying glass with an average percentage of 35.26% due to preconception of 38.15%, while the lowest misconceptions experienced by students in sub chapter microscope and telescope with an average percentage of 17.95% respectively due to preconceptions of 32.41% and 30.36% of humanistic thought.   Keywords: Misconceptions, three-tier diagnostic test, preconceptions, humanistic thought and Optical Instruments  
PROFIL REDUKSI MISKONSEPSI SISWA MATERI DINAMIKA ROTASI SEBAGAI PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ECIRR BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL MULYASTUTI, HERLINA
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 5, No 2 (2016): Vol. 5 No. 2 Tahun 2016
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil reduksi miskonsepsi siswa sebagai pengaruh diterapkannya model pembelajaran ECIRR berbantuan media audiovisual. Tes pendahuluan menunjukkan masih tingginya tingkat miskonsepsi siswa mencapai 58,7%. Upaya mereduksi miskonsepsi siswa adalah memberikan konflik kognitif pada siswa sehingga siswa sadar akan konsep yang salah pada dirinya dan membuat siswa berkeinginan untuk mengubah konsep tersebut. Tahapan tersebut ada dalam model pembelajaran ECIRR (Elicit-Confront-Identify-Resolve-Reinforce). Identifikasi miskonsepsi menggunakan instrumen tes miskonsepsi tipe three-tier menunjukkan bahwa model pembelajaran ECIRR berbantuan media audiovisual pada materi dinamika rotasi dapat mereduksi miskonsepsi siswa hingga 42,1%. Profil reduksi miskonsepsi tertinggi ada pada sub materi teorema sumbu parallel yaitu sebesar 87,0% dan profil reduksi miskonsepsi terendah ada pada sub materi torsi yaitu sebesar 0,0%   Kata Kunci: Miskonsepsi, Dinamika Rotasi, ECIRR, Three-tier. Abstract The purpose of this study is to know student’s misconceptions reduction profile on chapter rotational dynamic through the application of ECIRR learning model aided audiovisual media. Preliminary test had been given on chapter rotational dynamics showed the high level of student’s misconceptions, that is 58.7%. One of efforts to reduce student’s misconceptions by giving cognitive conflict in students, so that students aware that there are misconceptions in his self and the students wish to change the concept. This is one of phase in ECIRR (Elicit-Confront-Identify-Resolve-Reinforce) learning model. Identification of student’s misconception used three tier diagnostic test instrument and the result show that the ECIRR learning model aided audiovisual media on the chapter rotational dynamics is very successfully with measurable student activity was also very good. This learning model also can reduce up to 42.1% of student’s misconceptions. Highest student’s misconceptions reduction profile in chapter parallel axis theorem is 87.0% and lowest student’s misconceptions reduction profile in chapter torque is 0.0%.   Keywords: Misconceptions, Rotation Dynamics, ECIRR, Three-tier.
PENGARUH KEGIATAN PRAKTIKUM BERBANTUAN TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KALOR SMA NEGERI MOJOAGUNG HERMAWATI, MAFIDA
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 5, No 2 (2016): Vol. 5 No. 2 Tahun 2016
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan pembelajaran dengan kegiatan praktikum berbantuan tutor sebaya pada materi kalor SMA Negeri Mojoagung dan hasil belajar siswa setelah menggunakan kegiatan praktikum berbantuan tutor sebaya. Desain penelitian yang digunakan adalah Randomized Control-Group Pretest-Posttest Design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X IPA SMA Negeri Mojoagung yang berjumlah 5 kelas pada semester genap tahun ajaran 2015/2016. Sampel penelitian dipilih acak sebanyak empat kelas yakni satu kelas eksperimen, dua kelas replikasi, dan satu kelas kontrol. Hasil uji-t dua pihak didapatkan thitung hasil belajar siswa dari tiga kelas eksperimen berturut-turut sebesar 4,03; 3,71; dan 3,59 serta ttabel sebesar 1,98 dengan taraf signifikasi 0,05. Hasil belajar siswa kelas eksperimen berbeda dengan hasil belajar siswa pada kelas kontrol karena nilai thitung tidak memenuhi -ttabel<thitung<ttabel. Hasil uji-t satu pihak didapatkan nilai thitung tiga kelas eksperimen berturut-turut adalah 4,03; 3,71; dan 3,59 serta ttabel sebesar 1,66 dengan taraf signifikasi 0,05. Hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik daripada hasil belajar siswa kelas kontrol karena nilai thitung memenuhi thitung>ttabel. Hasil analisis keterlaksanaan pembelajaran menggunakan kegiatan praktikum berbantuan tutor sebaya pada materi kalor terlaksana dengan baik. Hasil belajar kelas eksperimen (menggunakan kegiatan praktikum berbantuan tutor sebaya) lebih tinggi dengan nilai 88,93; 89,33; dan 89,39 dari pada hasil belajar siswa pada kelas kontrol dengan nilai 80,86. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan praktikum berbantuan tutor sebaya pada materi kalor SMA Negeri Mojoagung memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa.             Kata kunci: kegiatan praktikum, tutor sebaya, hasil belajar siswa, kalor Abstract This study aimed to describe materialize aided learning lab activities on a peer tutor heat material SMA Mojoagung and student learning outcomes after using practicum assisted peer tutors. The study design used was Randomized Control-group pretest-posttest design. The study population was all students of class X SMA IPA Mojoagung amounting to 5 classes in the second semester of the 2015/2016 academic year. Samples were selected randomly as many as four classes: one class experiment, two classes of replication, and one control class. The results of t-test two parties tarithmetic student learning outcomes obtained from three consecutive experimental class of 4.03; 3.71; and 3.59 and 1.98 ttable with significance level of 0.05. The results of different experiments grade students with learning outcomes of students in the control class for tarithmetic not meet –ttable <tarithmetic <ttable. The results of t-test of the party obtained tcount three consecutive experimental class is 4.03; 3.71; and 3.59 and 1.66 ttable with significance level of 0.05. The results of experimental class students learn better than the control class student learning outcomes for tcount meet thitung> ttable. The results of the analysis materialize aided learning lab activities using peer tutors on calorific material carried out well. The results of experimental class learning (using a peer tutor-assisted practical activities) is higher by 88.93 value; 89.33; and 89.39 of the learning outcomes of students in the control class with a value of 80.86. Therefore we can conclude that practicum assisted peer tutors on the calorific content of SMA Mojoagung influence on student learning outcomes.            Keywords: practicum, peer tutoring, student learning outcomes, heat
PENGEMBANGAN BUKU AJAR IPA TERINTEGRASI AYAT-AYAT AL-QURAN PADA MATERI PERGERAKAN MATAHARI, BUMI, DAN BULAN UNTUK KELAS VIII SMP/MTS ADITAMA, RIZKY
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 5, No 2 (2016): Vol. 5 No. 2 Tahun 2016
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu cara pemerintah untuk meningkatkan kualitas siswa dari segi akhlak dan intelektual adalah dengan menyusun Kurikulum 2013 yang mengintegrasikan nilai-nilai spiritual ke dalam pembelajaran. Untuk memaksimalkan pengintegrasian tersebut, diadakan penelitian pengembangan buku ajar IPA terintegrasi ayat-ayat Al-Quran yang bertujuan untuk menguji kelayakan buku ajar tersebut dari segi valid, efektif, dan praktis. Penelitian ini menggunakan model ADDIE dengan lima tahapan pokok, yaitu analisis, perancangan, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Berdasarkan validasi oleh para ahli, kelayakan komponen materi adalah 90,63%, kelayakan komponen penyajian sebesar 89,92%, kelayakan komponen bahasa sebesar 84,17%, dan kelayakan komponen spiritual sebesar 85,52%. Persentase validitas tersebut menunjukkan bahwa kelayakan buku dari segi valid sangat baik. Kepraktisan buku ajar diketahui  dari keterlaksanaan pembelajaran. Keterlaksanaan pembelajaran sebesar 94,84% yang menunjukkan bahwa kepraktisan buku ajar sangat baik. Keefektifan buku ajar diketahui dari ketuntasan hasil belajar siswa. Ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 100% untuk kompetensi keterampilan dan 93,33% untuk kompetensi pengetahuan. Persentase ketuntasan tersebut menunjukkan keefektifan buku ajar sangat baik. Hasil tersebut juga didukung dengan persentase respon positif siswa dan guru terhadap buku ajar, yaitu sebesar 99,09% dan 96,43%. Kata Kunci: Buku Ajar IPA, Ayat-Ayat Al-Quran, Pergerakan Matahari-Bumi- Bulan   Abstract One of goverment way to increase moral and intelectual quality of student is composing Curriculum 2013 which is integrate spiritual values into the learning process. To maximize the integration, conducted the research development of natural science textbook integrated with Al-Quran verses which is aimed to verify worthiness of the book from its validity, effectiveness, and practicability. This type of the research was ADDIE model, which containing 5 main steps, they are: analysis, design, development, implementation, and evaluation. Based on experts validity, material component worthiness was 90,63%, presentation component worthiness was 89,92%, language component worthiness was 84,17%, and spiritual component worthiness was 85,52%. The validity percentage showed the worthiness of the textbook from its validity was excellent. The textbook practicability was known from learning visibility percentage. The learning visibility percentage was 94,84% thus the book practicability was excellent. The textbook effectiveness was known from the completeness of student’s learning outcome. The completeness of student’s learning outcome was 100% in skill aspect and 93,33% in knowledge aspect. The percetage of the completness showed the book efectiveness is exelent. The result also supported by the posive respons percentage of each student and teacher to the textbook were 99,09% and 96,43%. Keywords: Natural Science Textbook, Al-Quran verses, and Sun-Earth-Moon Movement.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA MATERI KALOR DI KELAS X SMAN 1 WRINGINANOM HERMAWATI, NOVILIA
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 5, No 2 (2016): Vol. 5 No. 2 Tahun 2016
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan model pembelajaran inkuiri terbimbing, kemampuan siswa dalam memecahkan masalah serta respons siswa setelah diterapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Jenis penelitian ini adalah pre experimental dengan desain penelitian one group pre-test post-test design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X MIA di SMAN 1 Wringinanom yang berjumlah empat  kelas. Sampel penelitian terdiri dari satu kelas eksperimen (X MIA 1) dan dua kelas replikasi (X MIA 4 dan X MIA 3). Hasil pre-test dan post-test diuji normalitas dan homogenitas untuk mengetahuai apakah sampel terdistribusi normal dan homogen. Berdasarkan hasil  uji normalitas dan homogenitas, didapatkan bahwa ketiga kelas sampel terdistribusi normal dan homogen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing terlaksana dengan baik. Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah  meningkat pada ketiga kelas dan berkategori sedang. Kegiatan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing mendapat respons baik dari siswa. Kata Kunci: Inkuiri Terbimbing, Kemampuan Siswa Dalam Memecahkan Masalah, Kalor.   Abstract This research aims to descript materialization guided inquiry learning model, student ability in solving problems and response of the students  following guided inquiry learning model. Design of the research is pre experimental with one group pre-test and post-test design. Population of the research is  all students of X MIA in SMAN 1 Wringinanom consisting 4 classes. Sample of the research consists of one experimental class (X MIA 1) and two replication class (X MIA 4 and X MIA 3). Result of pre-test and post-test then was analyzed by using normality and homogenous tests to determine the samples were normally distributed and homogenous . Based on the tests, results indicate that third classes sampling are normal and homogenous distributed. The results showed that the enforceability study using guided inquiry learning model carried out are well. Student ability in solving problems is increased in the third class research in the medium category. Learning activity that uses guided inquiry  obtains good response from the students. Keywords:  Guided Inquiry, StudentsAbility in Solving Problems, Heat.
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DENGAN LABORATORIUM VIRTUAL PHET PADA POKOK BAHASAN TEORI KINETIK GAS KELAS XI SMA NEGERI 2 SUMENEP TRI UTAMI, INTAN
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 5, No 2 (2016): Vol. 5 No. 2 Tahun 2016
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kelayakan LKS dengan laboratorium virtual PhET pada pokok bahasan teori kinetik gas secara teoritis dan secara empiris. Kelayakan LKS secara teoritis dapat dilihat dari perolehan hasil validasi RPP, dan validasi LKS. Kelayakan LKS secara empiris dapat dilihat dari hasil keterlaksanaan pembelajaran LKS, hasil aktivitas siswa dan hasil aktivitas guru saat kegiatan pembelajaran LKS, hasil sikap siswa saat melaksanakan kegiatan laboratorium virtual PhET, hasil keterampilan proses siswa saat melaksanakan kegiatan laboratorium virtual PhET, dan hasil angket respons siswa terhadap LKS. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan ADDIE. Uji coba terbatas dilakukan pada 20 siswa di SMA Negeri 2 Sumenep. Berdasarkan hasil telaah kelayakan LKS, secara teoritis LKS dinyatakan layak berdasarkan hasil validasi RPP sebesar 87,82% berkategori sangat baik, hasil validasi LKS (kelayakan tentang isi dan penyajian sebesar 86,00%, berkategori sangat baik, kelayakan tentang kebahasaan sebesar 85,00% berkategori sangat baik, kelayakan tentang kegrafisan sebesar 85,00% berkategori sangat baik dan kelayakan Lembar Kerja Siswa secara keseluruhan sebesar 85,00% berkategori sangat baik). Kelayakan LKS secara empiris, dapat dilihat dari hasil keterlaksanan pembelajaran LKS sebesar 100% berkategori sangat baik, hasil aktivitas siswa saat kegiatan pembelajaran LKS sebesar 88,75% berkategori sangat baik dan hasil aktivitas guru saat kegiatan pembelajaran LKS sebesar 88,75% berkategori sangat baik, hasil sikap siswa saat melaksanakan kegiatan laboratorium virtual PhET sebesar 3,42 berkategori sangat baik, hasil keterampilan proses siswa saat melakukan kegiatan laboratorium PhET sebesar 3,33 berkategori nilai B+, dan  hasil respons siswa terhadap LKS sebesar 93,00% berkateogori sangat baik. Berdasarkan deskripsi tersebut dapat dikatakan LKS dengan laboratorium virtual PhET pada pokok bahasan teori kinetik gas layak digunakan pada kegiatan pembelajaran.   Kata Kunci: Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan laboratorium virtual PhET, dan teori kinetik gas.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) YANG BERORIENTASI PADA KURIKULUM 2013 UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERPINDAHAN KALOR DI KELAS X SMAN MOJOAGUNG AYURANI, LILIK
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 5, No 2 (2016): Vol. 5 No. 2 Tahun 2016
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan, mendeskripsikan hasil belajar, dan mengetahui respon siswa setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe TPS yang berorientasi pada kurikulum 2013 pada materi perpindahan kalor. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pre-experimetal. Hasil analisis uji normalitas dan homogenitas terhadap hasil pretest didapatkan ketiga kelas terdistribusi normal dan homogen. Berdasarkan hasil uji-t signifikasi didapatkan thitung berturut-turut 10,23; 12,42; 17,67 dengan ttabel 1,70, karena thitung > ttabel maka ada perbedaan yang signifikan anantara hasil pretest dan hasil posttest. Selanjutnya dilakukan uji n-gain ternormalisasi didapatkan skor 0,65 dan 0,68 untuk kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 yang peningkatannya berkategori sedang dan kelas X MIPA 5 didapatkan skor 0,71 yang berkategori peningkatannya tinggi. Secara umum model pembelajaran kooperatif tipe TPS yang berorientasi pada kurikulum 2013 berpengaruh pada hasil belajar siswa terbukti dengan meningkatnya hasil belajar siswa. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran adalah sangat baik, hasil belajar siswa pada ketiga kelas berturut- turut mendapatkan rata- rata nilai 87,02; 87,14; 83,49 dan respon yang diberikan oleh siswa adalah sangat baik. Kata kunci: Kooperatif  tipe TPS, kurikulum 2013, hasil belajar, perpindahan kalor.   Abstract This study aims to describe the implication, learning outcomes, and find out the students response after the implementation of cooperative learning model TPS-oriented in curriculum 2013 on a heat transfer material. This research uses pre-experimental research. The results of analysis of normality and homogeneity test of the pretest results obtained three classes which normally distributed and homogeneous. Based on the t-test results obtained significance consecutive tcount 10.23; 12.42; 17.67 with 1.70 ttable, because tcount> ttable then there is a significant difference between the pretest and posttest results. Furthermore, conducted test n-normalized gain obtained scores of 0.65 and 0.68 for class X MIPA 1 and X MIPA 2 that the increase is categorized as medium and for class X MIPA 5 obtained a score of 0.71 is categorized high increase. In general, cooperative learning model TPS-oriented in curriculum 2013 affect students learning outcomes as evidenced by the increasing students learning outcomes. The results shows that the implication of learning is very good, the student learning outcomes in all three classes in a row to get the average scores of 87.02; 87.14; 83.49 and the response given by the students is very good.   Keywords: Cooperative learning type TPS, curriculum 2013, learning outcomes, heat transfer course.
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL BERPIKIR TINGKAT TINGGI (HIGH ORDER THINKING) FISIKA MATERI GAYA BERDASARKAN JENIS KELAMIN DI SMAN 3 SIDOARJO RAYMOND KAWENGIAN, EDOUARDO
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 5, No 3 (2016): Vol. 5 No. 3 Tahun 2016
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menyelesaikan soal berpikir tingkat tinggi fisika siswa laki-laki dan perempuan di SMAN 3 Sidoarjo, serta menganalisis perbedaan kemampuan menyelesaikan soal berpikir tingkat tinggi fisika antara siswa laki-laki dan perempuan di SMAN 3 Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan instrument soal Force Concept Inventory yang diujikan kepada siswa laki-laki dan siswa perempuan untuk kemudian dianalisis. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil tes kemampuan berpikir tingkat tinggi fisika materi gaya siswa laki-laki adalah sebesar 48,15. Rata-rata hasil tes kemampuan berpikir tingkat tinggi fisika materi gaya kepada siswa perempuan adalah sebesar 34,33. Serta pada hasil uji-t satu pihak, didapatkan nilai thitung(3,895) ≥ ttable(1,735), sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti bahwa rata-rata hasil tes kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa laki-laki lebih tinggi dari rata-rata hasil tes kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa perempuan. Kata Kunci: berpikir tingkat tinggi, fisika, jenis kelamin   Abstract This study has aims to describe the ability to solve high order thinking problems of physics of male and female student in SMAN 3 Sidoarjo, and to analyze the differences in the ability to solve problems of high order thinking of physics between boys and girls in SMAN 3 Sidoarjo. This study use an instrument the Force Concept Inventory tested to male students and female students for later analysis. From the results, it can be concluded that the average test results of high-level thinking skills of male students of physics material force is at 48.15. The average test results of high-level thinking skills physics style materials of female students amounted to 34.33. As well as the one hand t-test results, given a score thitung(3,895) ≥ ttable(1,735), so that H0 and H1 accepted. This means that the average test results of high order thinking skills of male students is higher than the average results of tests high order thinking skills of female students. Keywords: high order thinking, physics, gender  
PENERAPAN METODE BRAIN GYM PADA MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING MATERI GETARAN DAN GELOMBANG DI SMP TRI GUNA BHAKTI SURABAYA DIAS SAIFUNNISA, ANGGUN
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 5, No 3 (2016): Vol. 5 No. 3 Tahun 2016
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fisika merupakan salah satu llmu dalam bidang sains yang dipelajari melalui pendekatan matematis dan konseptual. Hal ini yang menyebabkan peserta didik menganggap bahwa fisika sebagai mata pelajaran yang  sulit. Kesulitan belajar ini mengakibatkan hasil  belajar peserta didik menjadi rendah. Penerapan metode pembelajaran yang bervariatif dan inovatif di dalam kelas perlu untuk dilakukan oleh seorang guru, agar pembelajaran menjadi lebih menarik, sehingga peserta didik akan aktif dalam pembelajaran. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar fisika peserta didik dapat melalui brain gym. Penelitian ini bertujuan untuk mendeksripsikan keterlaksanaan pembelajaran, hasil belajar dan respons peserta didik dengan menerapkan metode brain gym pada model pembelajaran  discovery learning pada materi getaran dan gelombang. Jenis penelitian yang digunakan adalah true experimental design. Penelitian dilakukan di SMP  Tri Guna Bhakti Surabaya dengan sampel 64 peserta didik kelas VII yang dipilih dengan teknik random assigmnet kemudian dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan instrumen observasi,  tes, dan angket. Instrumen tes berupa tes pilihan ganda yang diberikan sebelum dan setelah pembelajaran dengan instrumen yang sama. Data pre-test dianalisis dengan uji normalitas dan homogenitas. Hasil uji normalitas dan homogenitas didapatkan kedua kelas berdistribusi normal dan homogen dan post-test dianalisis dengan uji t satu pihak dan dua pihak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning metode brain gym dengan skor rata-rata sebesar 3,57 dalam kategori baik. (2) Hasil belajar peserta didik  kelas eksperimen berbeda dan lebih baik daripada hasil belajar peserta didik kelas kontrol dengan nilai ttabel masing-masing sebesar 2,00 dan 1,67 dengan nilai thitung sebesar 6,58 pada taraf kepercayaan 95%. (3) Persentase rata-rata respons peserta didik setelah melaksanakan pembelajaran mencapai 86% yang termasuk dalam kategori baik.   Kata kunci: Brain gym, discovery learning, keterlaksanaan pembelajaran, hasil belajar dan                       respons peserta didik                                                                          Abstract         Physics is one of the science subject through mathematical and conceptual approaches. This is why students assume that physics as a difficult subject. This learning difficulties lead to the study of students is low. One effort that can be done to improve the learning outcomes of physics students can go through the Brain Gym. This study aims to describe learning implementation, learning outcomes and learner responses by applying Brain Gym method on discovery learning model on the vibrations and waves material. This type of research is true experimental design. The study was conducted in Tri Guna Bhakti  junior high school with a sample of 64 students of class VII selected by random technique assigmnet then divided into two classes, namely the experimental class and control class. Data were collected using an instrument of observation, tests and questionnaires. Test instruments in the form of multiple choice tests given before and after the lesson with the same instrument. Data pre-test were analyzed with normality and homogeneity test. Normality and homogeneity test results obtained both normal and homogeneous class distribution and post-test were analyzed by t-test of the party and the two parties. The results showed that (1) learning implementation by using discovery learning model  with Brain Gym method with an average score of 3.57 in both categories. (2) The results of the experimental class students learn differently and better than the study of students with a control class ttabel value respectively of 2.00 and 1.67 with tcount of 6.58 at 95% confidence level. (3) The average percentage of learners response after implementing the learning to reach 86% which is included in both categories.   Keywords: Brain Gym, Discovery Learning, learning implementation, learning outcomes,                     learner response
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PERMAINAN MONOPOLI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI PEMUAIAN RISTYA SARI, SRIFIANING
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 5, No 3 (2016): Vol. 5 No. 3 Tahun 2016
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa pada materi pemuaian setelah mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dengan menggunakan media permainan monopoli. Desain penelitian yang digunakan adalah Control group pre-test post-test menggunakan satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Tri Guna Bhakti Surabaya. Hasil uji normalitas dan homogenitas menunjukkan bahwa semua kelas yang digunakan sebagai subjek penelitian berdistribusi normal dan homogen. Berdasarkan hasil penelitian, keterlaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dengan menggunakan media permainan monopoli secara keseluruhan dapat dilaksanakan dengan baik. Hasil belajar siswa melalui analisis uji-t satu pihak (uji pihak kanan) dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol,. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap hasil belajar ranah pengetahuan siswa kelas eksperimen. Respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dengan menggunakan media permainan monopoli pada materi pemuaian menunjukkan respon yang sangat baik.   Kata Kunci: pembelajaran kooperatif, TGT (Teams Games Tournament), permainan monopoli,                        hasil belajar   Abstract This research aims to describe the student’s learning achievement of junior high school on expansion material after learning with using monopoly media on cooperative learning model type TGT (Teams Games Tournament) have been done. Design of this research is a control group pre-test post-test with an experiment class and a control class. Subject of this research is student grade VII in SMP Tri Guna Bhakti Surabaya. The result of normality test and homogeneity test show that all of classes on grade VII are normal distribution and homogeny. Based on the result, cooperative learning type of TGT (Teams Games Tournament) activities is in good category. Learning achievement using t-test analysis can be concluded that the average of learning achievement in experimental class is higher than in control class. Student’s response to the implementation of monopoly media on cooperative learning model type TGT (Teams Games Tournament) on expansion material is very good     Key word: cooperative learning, TGT (Teams Games Tournament), Monopoly games,  Learning Achievement

Page 5 of 42 | Total Record : 413