cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
IDENTITAET
ISSN : 23022841     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Online "Identitaet" diterbitkan oleh Program Studi S-1 Sastra Jerman Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya sebagai media untuk menampung karya ilmiah dalam bidang bahasa dan sastra Jerman yang dihasilkan oleh sivitas akademika. Jurnal Online "Identitaet" juga dimaksudkan sebagai sarana pertukaran informasi dan sumber rujukan yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan oleh seluruh bagian sivitas akademika dan juga masyarakat umum. Jurnal Online "Identitaet" terbit tiga kali dalam setahun.
Arjuna Subject : -
Articles 88 Documents
MOTIVASI TOKOH CLAIRE ZACHANASSIAN DALAM NASKAH DRAMA DER BESUCH DER ALTEN DAME KARYA FRIEDRICH DÜRRENMATT HARIATI, FITRI
IDENTITAET Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Drama menggambarkan kisah perjalanan manusia dan berbagai peristiwa yang dialaminya berupa konfliks drama sejak lahir dan mati, kawin dan cerai, melakukan kejahatan dan hukuman serta perang dan damai (dalam Suroso, 2015: 10). Drama mempunyai keunikan dan keistimewaan sendiri karena drama merefleksikan kehidupan secara sempurna. Kehidupan dalam drama menggambarkan para tokoh merefleksikan perangai kehidupan persoalan beserta masyarakat beserta pemecahannya dalam satu jalan cerita. Oleh karena itu rumusan masalah dalam penelitian ini ialah 1) bagaimana penggambaran tokoh utama pada naskah drama der Besuch der alten Dame karya Friedrich Dürrenmatt dan 2) bagaimana motivasi tokoh Claire Zachanassian pada naskah drama der Besuch der alten Dame karya Friedrich Dürrenmatt. Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu 1) mendeskripsikan tokoh utama pada naskah drama der Besuch der alten Dame karya Friedrich Dürrenmatt dan 2) mendeskripsikan motivasi tokoh Claire Zachanassian pada naskah drama der Besuch der alten Dame karya Friedrich Dürrenmatt. Analisis karakter tokoh utama menggunakan teori Cohen, sedangkan penelitian motivasi menggunakan teori Atkinson. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil pembahasan penokohan dan motivasi tokoh utama yakni, melalui analisis karakter diketahui tokoh utama Claire Zachanassian dalam drama der Besuch der alten Dame, tokoh Claire dapat dianalisis melalui tiga segi yaitu, segi fisiologi, sosiologi, dan psikologis. Adapun hasil pembahasan motivasi berprestasi, diketahui tokoh Claire memenuhi ciri-ciri yang disebutkan oleh Atkinson sebagai individu dengan motivasi berprestasi yang tinggi. Kata kunci: motivasi berprestasi, karakter, drama
PERUBAHAN PERILAKU SONJA DALAM FILM FUCKING BERLIN FARIS SETYAWAN, MUHAMMAD
IDENTITAET Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Film pada umumnya menggambarkan tentang kehidupan manusia dan memberikan nilai-nilai moral yang baik bahkan buruk, ini tercermin dalam perilaku Sonja. Dalam film ini ada perilaku positif serta negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perubahan perilaku tokoh Sonja, pada awalnya Sonja seperti mahasiswi biasa kemudian berubah menjadi seorang pelacur untuk melunasi hutangnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengungkap dengan jelas perilaku serta perubahan perilaku yang terkandung dalam film Fucking Berlin. Berdasarkan hal tersebut yang diteliti adalah sebagai berikut: 1) Bagaimanakah perilaku tokoh Sonja dalam film Fucking Berlin, 2) Bagaimanakah perubahan perilaku tokoh utama dalam film Fucking Berlin karya Florian Gottshick. 3) Bagaimanakah dampak perubahan perilaku tokoh utama terhadap diri sendiri dalam film Fucking Berlin karya Florian Gottshick. Penelitian ini merupakan penelitian deksriptif kualitatif, penelitian ini mendeskripsikan data kualitatif dalam bentuk kalimat yang menunjukkan perilaku, serta perubahan perilaku dalam film Fucking Berlin, data tersebut dianalisis menggunakan teori psikologi behaviorisme menurut Skinner. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa dalam film Fucking Berlin membahas 1) Perilaku tokoh utama yang baik, pintar serta rajin, 2) Perubahan perilaku tokoh Sonja yang sadar dirinya mengalami perubahan sehingga menjadi seorang pelacur, 3) Dampak perubahan perilaku Sonja adalah dampak yang terjadi pada diri sendiri.Kata kunci: Analisis, Psikologi behaviorisme, film
MASKULINITAS PADA TOKOH “MARISA” DALAM FILM “KRIEGERIN” KARYA DAVID WNENDT MAULIDYA HURIN INN, RIZKA
IDENTITAET Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Film dianggap sebagai media komunikasi yang ampuh terhadap massa yang menjadi sasarannya, karena sifatnya yang audio visual, yaitu gambar dan suara. Dengan gambar dan suara, film mampu bercerita banyak dalam waktu singkat. Film pun memiliki banyak unsur, mulai dari jalan cerita, konflik, sinematografi, dan karakter tokoh. Hal ini membuktikan adanya unsur intrinsik karya sastra pada pembentukan film. Dewasa ini terdapat berbagai ragam film, Meskipun cara pendekatannya berbeda-beda, semua film dapat dikatakan mempunyai satu sasaran, yaitu menarik perhatian orang terhadap muatan-muatan masalah yang dikandung. Contohnya seperti masalah maskulinitas yang sedang ramai diperbincangkan. Film Kriegerin karya David Wnendt ini mengangkat isu maskulinitas dengan adanya tokoh Marisa. Penelitian ini menggunakan teori BSRI oleh Sandra Bem untuk menghitung indikator maskulinitas Marisa. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis kuantitatif dengan cara mendeskripsikan lalu mengkalkulasi data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku secara umum. Tujuan penelitian ini adalah agar pembaca mengetahui kadar maskulinitas yang muncul pada tokoh Marisa pada film Kriegerin. Kata Kunci: film, masculinity.
MOTIF TOKOH UTAMA DALAM DONGENG DAS MӒDCHEN OHNE HӒNDE KARYA BRÜDER GRIMM EMMATRIFENA, KERENHAPUKH
IDENTITAET Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Motif merupakan suatu alasan atau dorongan yang menyebabkan seseorang bertindak untuk memenuhi kebutuhan atau mencapai suatu tujuan yang akan dicapai. Setiap manusia dilahirkan dengan adanya kebutuhan dalam diri. Tindakan seseorang selalu didasari oleh keinginan internal. Kondisi semacam ini dapat dimungkinkan terjadi juga dalam dunia dongeng. Dengan demikian motif dalam dongeng Das Mädchen ohne Hände dapat diangkat dalam suatu penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang apa saja penyebab datangnya motif instrinsik yang dialami oleh tokoh utama dalam dongeng Das Mädchen ohne Hände. Proses penelitian motif intrinsik pada tokoh utama akan diidentifikasikasi dengan teori Maslow, yaitu teori hierarki kebutuhan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuliatitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dongeng Das Mädchen ohne Hände. Data yang terdapat dalam penelitian ini berupa kata, kalimat, dan wacana dalam setiap paragraf yang menunjukkan adanya motif pada tokoh dalam dongeng Das Mädchen ohne Hände karya Brüder Grimm. Data dikumpulkan dengan membuat korpus data. Hasil dari penelitian ini terdapat 13 data yang menunjukkan adanya motif intrinsik berdasarkan kebutuhan yang mempengaruhinya, yakni: 2 kebutuhan fisiologi, 5 kebutuhan rasa aman, 4 kebutuhan kepemilikan dan cita, 1 kebutuhan harga diri, dan 1 kebutuhan aktualisasi diri. Kata kunci : Motif, Dongeng, Das Mädchen ohne Händ
NILAI MORAL DALAM DONGENG HÄNSEL UND GRETEL DAN NENEK PAKANDE MOHAMAD ADINAGARA, BERLIANA
IDENTITAET Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persamaan dan perbedaan Nilai ? nilai moral Hänsel und Gretel dan Nenek Pakande. Penelitian ini menggunakan pendekatan sastra bandingan. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif dengan menggunakan metode sastra bandingan. Data penelitian berupa data kata maupun kalimat dan berisi klasifikasi tentang persamaan dan perbedaan nilai-nilai moral dalam dogeng Hänsel und Gretel dan Nenek Pakande.Sumber data adalah dua dongeng yang berasal dari Negara yang berbeda yang berjudul Hänsel und Gretel dan Nenek Pakande yang di unduh dari media internet.Teknik pengadaan data yang digunakan adalah teknik baca dan catat. Data dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif. Keabsahan data diperoleh dengan validitas semantik..Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) Wujud moral yang terkandung dalam kedua dongeng tersebut ada 3, yaitu moralitas manusia dengan diri sendiri yaitu bertanggung jawab, mengerjakan sesuatu dengan sepenuh hati, dan pemalas, moralitas manusia dengan masyarakat yaitu saling menolong, semena-mena, serakah,dan moralitas manusia dengan Tuhan yaitu manusia akan mendapat hukuman atau pahala sesuai dengan apa yang dilakukan. Dalam kedua dongeng tersebut tidak ditemukan adanya moralitas manusia dengan alam. (2) Bentuk penyampaiaan moral pada kedua dongeng disampaikan secara langsung dan tidak langsung. Kata Kunci: Sastra Bandingan,Moral, DongengZiel dieser Studie war die Ähnlichkeiten und Unterschiede in Wert zu beschreiben - moralische WerteHänsel und Gretel und Großmutter Pakande. Diese Studie verwendet den Ansatz der vergleichenden Literaturwissenschaft. Der Ansatz in dieser Studie ist ein objektiver Ansatz Methoden der vergleichenden Literatur verwendet wird. Die Forschungsdaten sind Daten, Wörter und Sätze und Klassifizierung der Ähnlichkeiten und Unterschiede der Zeichenfiguren und moralischen Werte in dogeng Hänsel und Gretel und Großmutter Pakande.Sumber enthält die Daten zwei Mythos aus verschiedenen Ländern Hänsel und Gretel und Großmutter Pakande aufgerufen, internet.Teknik Medien aus den Datenerfassungstechniken heruntergeladen verwendet werden gelesen und aufgezeichnet. Die Daten wurden mittels qualitativer beschreibende Technik analysiert. Die Gültigkeit der von semantik..Hasil Validität der Studie gewonnenen Daten sind wie folgt. (1) Als moralische in diesen beiden Geschichten enthalten ist, gibt es drei, nämlich die menschliche Moral mit sich selbst, die verantwortlich ist, etwas mit ganzem Herzen und Faulenzer, die menschliche Moral in der Gesellschaft, das sich, willkürlich, gierig, und die Moral des Menschen mit Gott, dem Mensch wird bestraft oder belohnt nach dem, was getan wird helfen, in diesen beiden Geschichten fanden keine Moral der menschlichen Natur. (2) Die zweite moralische fable penyampaiaan geliefert direkt und indirekt. Schlüsselwörter: Werte, Moral, ein Märchen.
ANALISIS PLOT DALAM FILM DAS PARFUM : DIE GESCHICHTE EINES MÖRDERS WAHYUDHA BUYUNG PRASETYA, YERIANSEN
IDENTITAET Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ANALISIS PLOT DALAM FILMDAS PARFUM : DIE GESCHICHTE EINES MÖRDERSYeriansen Wahyudha Buyung PrasetyaProgram Studi Sastra Jerman, Fakultas Bahasa dan Seni,Universitas Negeri SurabayaWahyudhayeriansen@gmail.comR.r. DYAH WOROHARSI P.Program Studi Sastra Jerman, Fakultas Bahasa dan Seni,Universitas Negeri SurabayaAbstrakIstilah sastra secara etimologis diturunkan dari bahasa Latin Literatura (Iittera: huruf atau karya tulis). Istilah itu dipakai untuk menyebut tatabahasa dan puisi. Istilah Inggris Literature, istilah Jerman Literatur, dan istilah Perancis Litterature berarti segala macam pemakaian babasa dalam bentuk tertulis. Dalam bahasa Indonesia, kata sastra diturunkan dari bahasa Sansekerta (Sas- artinya mengajar, memberi petunjuk atau instruksi, mengarahkan; akhiran ?tra menunjukkan alat atau sarana) yang artinya alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi atau pengajaran. Penelitian analisis plot dalam film Das Parfum: Die Geschichte Eines Mörders ini bertujuan untuk, mendeskripsikan plot berdasarkan tinjauan kriteria waktu yang terdapat dalam film Das Parfum: Die Geschichte Eines Mörders. Berdasarkan hal ini, masalah yang diteliti adalah: Bagaimana plot berdasarkan tinjauan kriteria waktu yang terdapat dalam film Das Parfum: Die Geschichte Eines Mörders. Penelitian ini menggunakan pendekatan struktur naratif dengan metode penelitian deskriptif dan bentuk penelitian kualitatif. Pendekatan struktur naratif digunakan dalam penelitian ini sebagai alat untuk menganalisis struktur plot yang terdapat dalam sub-skript film. Plot dalam film dapat terjadi dalam berbagai urutan sehingga peneliti menggunakan teori struktur naratif klasik berdasarkan Tasrif beserta tambahan teori Nurgiyantoro dan Bergmann sebagai penunjang penelitian untuk mendeskripsikan plot berdasarkan tinjauan kriteria waktu pada sub-skript film. Pada penelitian ini, peneliti akan memfokuskan penelitian perihal kalimat yang paling menunjukkan ciri-ciri plot berdasarkan tinjauan kriteria waktu pada sub-skript film Das Parfum: Die Geschichte Eines Mörders. Berdasarkan hasil penelitian analisis, disimpulkan bahwa plot berdasarkan tinjauan kriteria waktu yang terdapat dalam film Das Parfum : Die Geschichte Eines Mörders, yaitu menunjukkan plot sorot-balik. Apabila digambarkan skema plot terbentuk D1 ? A ? B ? C ? D2 ? E. Simbol D1 = Tahap Klimaks Pertama: Durasi waktu ke 00:54-03:39, pada tahap klimaks pertama menampilkan kaitan penyorot-balikan peristiwa tahap klimaks kedua pada durasi waktu ke 01:52:57-02:12:57. Tahap klimaks pertama ditampilkan pembacaan vonis untuk Jean Baptiste oleh pemerintah Kota Grasse, Jean mendapatkan hukuman berisi siksaan akibat pembunuhan terhadap perempuan-perempuan di Kota Grasse. Simbol A = Tahap Penyituasian: Durasi waktu ke 03:40-01:11:06, pada tahap penyituasian secara khusus menerangkan kisah kehidupan tokoh Jean Baptiste dari Jean lahir hingga Jean dewasa. Simbol B = Tahap Pemunculan Konflik: Durasi waktu ke 01:11:07-01:22:07, pada tahap pemunculan konflik ditampilkan secara singkat suatu peristiwa dari aksi tokoh Jean Baptiste Granouille membunuh seorang gadis petani bunga di laboratorium Kota Grasse. Simbol C = Tahap Peningkatan Konflik: Durasi waktu ke 01:22:08-01:52:56, pada tahap peningkatan konflik peristiwa-peristiwa secara intensif menerangkan peningkatan aksi pembunuhan semakin memakan banyak korban yang dilakukan oleh tokoh Jean Baptiste Granouille. Simbol D2 = Tahap Klimaks Kedua: Durasi waktu 01:52:57-02:12:57, pada tahap klimaks kedua merupakan peristiwa puncak kemenangan tokoh Jean Baptiste Granouille, Jean lolos dari eksekusi yang akan dilakukan oleh algojo, dan Jean berhasil mengelabui seluruh warga Kota Grasse yang menyaksikan eksekusi dengan wangi parfum yang Jean ciptakan dari ekstraksi para gadis Kota Grasse. Simbol E = Tahap Penyelesaian: Durasi waktu ke 02:12:58-02:27:40, pada tahap penyelesaian menerangkan peristiwa tokoh Jean Baptiste Granouille yang memutuskan kembali ke Kota Paris, sesaat Jean telah sampai di Kota Paris menampilkan peristiwa tokoh Jean Baptiste Granouille mengakhiri hidupnya dengan menggunakan seluruh parfum hingga para gelandangan memakan tubuh Jean, sehingga tubuh Jean sirna. Peristiwa kematian tokoh Jean Baptiste Granouille menandakan kesudahan cerita film.Kata kunci: Analisis, Plot, Film, Das Parfum : Die Geschichte Eines Mörders
SIMBOL RAD DALAM NOVEL UNTERM RAD KARYA HERMANN HESSE HIKHMATUS SYIAM, FANIDYA
IDENTITAET Vol 5, No 1 (2016): Identitaet-VOL V No 1-Februari 2016
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyak ditemukannya kata Rad serta judul Unterm Rad yang berkaitan dengan penggunaan kalimat figuratif Unter die Räder kommen, kemudian fakta bahwa karya tersebut terbit pada masa berkembangnya simbolisme merupakan latar belakang penelitian ini. Dari sanalah rumusan masalah apa makna simbol Rad dalam Novel Unterm Rad berasal. Untuk mengetahui makna simbol tersebut akan digunakan teori lima kode Roland Barthes, yang telah digunakan Barthes untuk menganalisis teks. Teori ini disebut juga kode pembacaan dengan pendekatan semiotik. Kode-kode tersebut adalah kode hermeneuitik, kode semik, kode simbolik, kode proairetik dan kode budaya. Pada penelitian ini digunakan teknik close reading untuk memperoleh informasi-informasi yang mendukung penelitian. Penelitian ini adalah sebuah penelitian kualitatif yang mengutamakan kedalaman penghayatan. Penelitian dilakukan dengan langkah-langkah berikut: 1) memebaca objek penelitian dengan cermat, 2) mengidentifikasi leksia, 3) menganalisis leksia dan kode di dalam leksia, 4) mendeskripsikan leksia dan kode yang terkandung dalam leksia, 5) menganalisa keterkaitan makna simbol-simbol, 6) mendiskribsikan keterkaitan makna simbol-simbol. Data penelitian berupa paparan bahasa kata, kalimat yang mencermikan adanya simbol Rad. Hasil penelitian menunjukkan bahwa simbol makna yang utama pada novel Unterm Rad adalah kemalangan. Simbol-simbol Rad mengacu pada Hans dan menggambarkan duka yang dialaminya. terdapat 6 leksia bersimbol Rad yang menarasikan kemalangan tersebut. Kata kunci : Simbol, Rad, Kode
MORALITAS TOKOH DALAM CERITA ANAK “EINE WOCHE VOLLER SAMSTAGE” KARYA PAUL MAAR RIZKY ARTHANTI, LANNY
IDENTITAET Vol 5, No 1 (2016): Identitaet-VOL V No 1-Februari 2016
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Morality by Poepoprodjo (1998: 118) is a quality of human’s behavior, which indicated that the behavior is good or bad. In the children’s story “Eine Woche voller Samstage” by Paul Maar have many morality lessons for the readers. The formulation of the problems is : How the morality in the children’s story “Eine Woche voller Samstage” by Paul Maar? And the purpose of the research is to identify the morality in the  story. This research is the qualitative research. Then to analyse used the Theorie by Poespoprodjo called determinants of morality, consist of : (1) The self act, (2) Motif, (3) Condition. The techniqueanalyse consist of : (1) reading and understanding the story, (2) Analyse the character in the story with Charracteranalyse Method. (3) The Datas classified in the words, sentences, and frase, (4) Make any conclusion from the descriptions result. The descriptions results in the every character in this children’s story have good morality and bad morality. Keywords : Morality, story, Maar.
METAFORA DALAM PUISI-PUISI GEORG TRAKL VIRGIANA PUTRI MITANTI, MASHITA
IDENTITAET Vol 5, No 1 (2016): Identitaet-VOL V No 1-Februari 2016
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tags: poetry, metaphor, poetic means.                                                        One of the usage of literature is emotion, thought, and express feelings in the form of literary works, for example, Poem. To be able to express his emotion, thought and feelings, as the poet used special figurative language and choice of words as a means of his poetic imagination, for example, Metaphor. Metaphor is a means of poetic imagination or the rhetorical gesture, with the metaphor allows us to understand a thing or a process in terms of another thing or another operation. Georg Trakl is one the poet who often used metaphors in his poems. From those reason, the researcher studied the metaphor in the Trakl poems.                       Based on the explanation om  preface, the problems of this research are: 1). How is the metaphors that found in Georg Trakl poems ?, 2) How is the usage of poetic device in Georg Trakl poems to change conventional metaphor onto unconventional metaphor ?, and 3). To what terms do the metaphors in Trakl poems refer?. The purpose of this research are: 1). To describe the metaphorical domains that used Trakl in his poems, 2) To describe the poetic device that used in Trakl’s poems to change conventional metaphor unconventional metaphor, and 3). To find the metaphorical terms that imply Trakl in his poems.                       Kind of this research in this study is qualitative study. The primary data source used in this study are six choosen poems of Georg Trakl. The data are taken from metaphorical words, phrases, and sentences in Trakl poems.                       The results of this research show us that the dominant source domain of funds in Trakl poems are from (a) Plants; (b) light and darkness; (c) cooking and eating; (d) heat and coldness, then the dominant target domains are in terms of (a) life and death; (b) people; and (c) Religion. The poetic devicee that found in Georg Trakl’s poems are, are Extending, Elaborating, and Composing.
MAJASAN PADA PUISI-PUISI LOBPREISUNG DALAM BUKU KUMPULAN PUISI  DIE SONNE AMBARWATI, IKA
IDENTITAET Vol 5, No 1 (2016): Identitaet-VOL V No 1-Februari 2016
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nurgiyantoro (2014:217) menjelaskan bahwa penggunaan majas dalam puisi merupakan suatu keharusan. Majas atau pemajasan merupakan istilah bahasa figuratif. Majas adalah teknik pengungkapan bahasa, penggayabahasaan, yang maknanya tidak menunjuk pada makna harfiah kata-kata yang mendukungnya, melainkan pada makna yang ditambahkan atau makna tersirat. Tujuan dari penelitian ini adalah: mendeskripsikan Jenis-jenis majas apa sajakah yang terdapat pada puisi–puisi Lobpreisung dalam buku kumpulan puisi Die Sonne  dan Pesan implisit dan eksplisit apakah yang ingin disampaikan pengarang melalui majas yang terdapat pada puisi-puisi Lobpreisung dalam buku kumpulan puisi Die Sonne. Penelitian ini menggunakan teori majas/majas Keppler dan Nurgiyantoro sejumlah 23 majas. Penelitian majas pada puisi-puisi Lobpreisung dalam buku kumpulan puisi Die Sonne penerbit Andrea Wüstner ini adalah penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2002:3) mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskripsi berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Dalam penelitian ini ditemukan adanya majas pada lima puisi dalam buku kumpulan puisi Die Sonne menurut Keppler (2006) dan Nurgiyantoro (2014) yaitu: (a) metafora implisit dan eksplisit, (b) sinekdok pars pro toto dan totem pro parte, (c) personifikasi, (d) hiperbola, (e) antonomasia, (f) sinestesia, (g) paradoks, (h) perbandingan, (i) perifrase dan (j) pleonasmus. Pesan yang ingin disampaikan pengarang adalah pujian terhadap Tuhan melalui ciptaan-Nya yaitu matahari. Dengan ditemukannya majas yang terdapat pada lima puisi Lobpreisung dalam buku kumpulan puisi Die Sonne diharapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan wawasan serta pengetahuan tentang majas dalam puisi Jerman.   Kata kunci: majas, puisi, Lobpreisung.