cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Pengajaran MIPA
ISSN : 14120917     EISSN : 24433616     DOI : -
Core Subject :
Journal of Mathematics and Science Teaching or Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (JPMIPA) was founded in 1993 and published qualitative and or quantitative research concerning mathematics and science teaching. JPMIPA is published by Faculty of Mathematics and Science Education Universitas Pendidikan Indonesia (FPMIPA-UPI) in association with Indonesian Society for Science Educators (JPII), twice a year in April and October with 16 articles per number or 32 articles per year.
Arjuna Subject : -
Articles 419 Documents
VARIAN NON-DELESI 9 PASANG BASA DNA MITOKONDRIA MANUSIA SAMPEL FORENSIK BALI Gumilar, Gun Gun; Noer, A Saifuddin
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 6, No 1 (2005): JPMIPA: Volume 6, Issue 1, 2005
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v6i1.34984

Abstract

One of human mitochondrial DNA (mtDNA) variant is a 9 base pairs (bp) deletion in the COII/tRNALys intergenic region. In construction mtDNA nomenclature, 9-bp deletion database consist of primary and secondary data is needed, including Bali bombing forensic samples. Here we report a 9-bp non-deletion mtDNA variant from Bali bombing forensic samples to complete primary data. Polymerase Chain Reaction (PCR) technique with 2 set primer was used to detect 9-bp deletion. The PCR result was detected by agarose gel electrophoresis, which showed two bands (0.1 and 0.4 kb) for non-deletion variant control, and one band (0.4 kb) for deletion variant control. If the sample has 9-bp deletion, only one of the primer pairs could amplify a fragment of 0.4 kb. If the sample does not have 9-bp deletion, the other primer pair will amplify a 0.1 kb product. The result showed that none of the 24 samples has 9-bp deletion. These results are contributed to the human mtDNA database and nomenclature construction.
PENGEMBANGAN MODUL PENGETAHUAN LINGKUNGAN BERBASIS POTENSI LOKAL UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI Marlina, Reni; Hardigaluh, Basuki; Yokhebed, Yokhebed
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 20, No 1 (2015): JPMIPA: Volume 20, Issue 1, 2015
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v20i1.36209

Abstract

ABSTRAKMahasiswa pendidikan Biologi tidak hanya harus memiliki kompetensi pedagogik namun juga kompetensi kepribadian, sehingga tidak hanya cakap dalam penguasaan materi pembelajaran, namun juga memiliki sikap ilmiah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur kelayakan modul pengetahuan lingkungan berbasis potensi lokal bermuatan studi kasus dalam membentuk sikap peduli lingkungan mahasiswa pendidikan Biologi. Modul tersebut divalidasi oleh ahli materi dan ahli media. Berdasarkan kriteria kevalidan, maka rata-rata total validasi dari ahli materi dan ahli media diperoleh sebesar 2,62 dan 2,63 yang termasuk dalam kategori valid. Modul kemudian diujicobakan pada enam mahasiswa pendidikan Biologi dan hasil angket kepedulian lingkungan menghasilkan skor rata-rata 74,28 yang termasuk dalam kategori baik.ABSTRACTBiology education students should not only have pedagogic competence but also personality, so that they are not only proficient in mastering learning material, but also has a scientific attitude. The purpose of this study was to measure the feasibility of environmental education module based on local potency in the form of case studies in developing biology education students’ environmental awareness. The module is validated by subject experts and media experts. Based on the criteria of validity, the average validation score were 2.62 from subject matter experts and 2.63 from media experts which were categorized as valid. The module then tested on six biology education students and environmental awareness questionnaire resulted in an average score of 74.28 which was categorized as good.
THE DEVELOPMENT OF INTERACTIVE LEARNING CD IN CHEMISTRY FOR HIGH SCHOOLS BASED ON INTERTEXTUALITY AS A LEARNING MODEL ALTERNATIVE Anwar, Sjaeful; Sonjaya, Yaya; Wiji, Wiji
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 16, No 2 (2011): JPMIPA: Volume 16, Issue 2, 2011
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v16i2.36044

Abstract

ABSTRACT The study application of intertextuality learning model using the CD learning has been conducted in 3 high schools, SMA A, SMA B, and SMA C, during on May 2010. Selection of these three schools are expected to represent the school with low quality to high quality. During the process of learning trials take place, students can actively follow by providing a good response. From the displays are given, students can grasp the concepts of salt hydrolysis on the material well, although sometimes these views should be given back and forth for three levels of representation can link. In general, students responded well to the implementation of this intertextual learning strategy because it was interested in the learning process is done and easy to understand the concepts provided in a systematic and always connects with concepts already learned. The response of teachers towards the implementation of this intertextual learning model provides a positive outlook, in this case because the learning process undertaken to facilitate teachers to deliver material salt hydrolysis systematically arranged through third-level engagement representations and packaged in a multimedia form so that the concepts presented to received by students in one piece and easy. Application of learning models on material intertextual salt hydrolysis was able to improve the mastery of the concepts in the material. Increasing students' mastery of the concept of material obtained by hydrolysis salt N-gain value calculation, the overall values obtained N-gain of 0.67 which means the implementation of learning strategy on material intertextual hydrolysis of this salt can enhance the mastery of concepts with high criteria. This data also supported students' mental models for dissolution process of various salts. This model was also to increase student motivation in learning. Increased student motivation most high school students owned by C, which in most low pretest value compared other high school.Keyword : intertextuality learning modelABSTRAK Studi aplikasi model pembelajaran intertekstual menggunakan CD pembelajaran telah dilakukan di 3 SMA, yaitu SMA A, SMA B dan SMA C selama bulan Mei 2010. Pemilihan tiga sekolah ini diharapkan dapat mewakili sekolah dengan kualitas rendah sampai kualitas tinggi. Selama proses ujicoba pembelajaran berlangsung, siswa dapat mengikuti secara aktif dengan memberikan respon yang baik. Dari tampilan-tampilan yang diberikan, siswa bisa memahami konsep-konsep pada materi hidrolisis garam dengan baik meskipun terkadang tampilan tersebut harus diberikan secara bolakbalik untuk dapat mempertautkan ketiga level representasi. Secara umum, siswa merespon dengan baik terhadap implementasi strategi pembelajaran intertekstual ini karena merasa tertarik dengan proses pembelajaran yang dilakukan dan memudahkan untuk memahami konsep-konsep yang diberikan secara sistematis dan selalu menghubungkan dengan konsep-konsep yang sudah dipelajari. Tanggapan guru terhadap implementasi strategi pembelajaran intertekstual ini memberikan pandangan yang positif, hal tersebut dikarenakan dengan proses pembelajaran yang dilakukan dapat memudahkan guru untuk menyampaikan materi hidrolisis garam yang disusun secara sistematis melalui pertautan ketiga level representasi dan dikemas dalam bentuk multimedia sehingga konsepkonsep yang disampaikan dapat diterima oleh siswa dengan utuh dan mudah. Aplikasi model pembelajaran intertekstual pada materi hidrolisis garam ternyata mampu meningkatkan penguasaan konsep-konsep pada materi tersebut. Peningkatan penguasaan konsep siswa terhadap materi hidrolisis garam diperoleh berdasarkan perhitungan nilai N-gain, secara keseluruhan diperoleh nilai N-gain sebesar 0,67 yang berarti implementasi strategi pembelajaran intertekstual pada materi hidrolisis garam ini dapat meningkatkan penguasaan konsep dengan kriteria tinggi. Hal ini didukung juga data model mental siswa untuk proses pelarutan berbagai garam. Model ini ternyata juga dapat meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran. Peningkatan motivasi siswa paling tinggi dimiliki oleh siswa SMA C, yang dalam nilai pretes paling rendah dibandingan SMA lainnya.Kata kunci : model pembelajaran intertekstualitas
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KIMIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN KETERAMPILAN BERPIKIR SISWA SMA Darsati, Siti
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 8, No 1 (2006): JPMIPA: Volume 8, Issue 1, 2006
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v8i1.35372

Abstract

Tujuan penyusunan model pembelajaran kimia ini untuk meningkatkan keterampilan proses dan keterampilan berpikir siswa SMA. Model Pembelajaran Laju Reaksi untuk SMA mengandung 17 konsep, meliputi konsep abstrak, konsep yang berdasarkan prinsip dan konsep yang menyatakan simbol. Keterampilan Berpikir Kritis dan Keterampilan Proses Sains yang dikembangkan lebih banyak pada keterampilan menyimpulkan. Model ini telah di implementasikan pada 2 SMA di Kodya/Kabupaten Bandung.
ANALISIS PETA KOMPETENSI HASIL UJIAN NASIONAL SMA DI JAWA BARAT (Survey di Kota Bandung dan Kota Cimahi) Kaniawati, Ida; Ramalis, Taufik Ramlan
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 17, No 1 (2012): JPMIPA: Volume 17, Issue 1, 2012
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v17i1.36055

Abstract

ABSTRAKPenelitian untuk memetakan kompetensi siswa SMA hasil belajar berdasarkan hasil Ujian Nasional (UN) dilakukan untuk menganalisis pencapaian kompetensi dasar dalam Standar Kompetensi Lulusan (CSG). Sampel ditentukan oleh teknik proporsional stratified random sampling (pengambilan sampel dilakukan bertingkat dengan mempertimbangkan proporsi karakteristik penduduk dan acak). Data dianalisis secara kualitatif. The Resultof studyshowed: (1) sesuai dengan sekolah-sekolah sampel, sekolah profil peserta didik tinggi kompetensi dalam mata pelajaran yang diujikan di kota Bandung dan Kota Cimahi bervariasi mengenai kedua proses kognitif dan dari bahan dasar, (2) jumlah CSG rata-rata bermasalah pada 9 subjek PBB antara 10-25 CSG. Indonesia languge 10 CSG, Matematika 15 CSG, Fisika 15 CSG, Kimia 18 CSG, Biologi 15 CSG, ekonomi dan geografi 13 CSG CSG 11. Dengan materi pelajaran bermasalah bervariasi antara Subjek PBB, juga sesuai proses kognitif.ABSTRACTResearch to map the competencies of high school students learning outcomes based on results of National Examination (UN) is done to analyze the achievement of basic competencies in the Competency Standards Graduates (CSG). The sample is determined by proportional stratified random sampling techniques (sampling conducted stratified by considering the proportion of the characteristics of the population and random). Data were analyzed qualitatively. The Resultof studyshowed: (1) in accordance with the sample schools, high school learners competence profile in subjects tested in Bandung city and Cimahi City varied regarding both the process cognitive and from basic material; (2) CSG average amount is problematic at 9 subject UN between 10-25 CSG. Indonesian Languge 10 CSG, Math 15 CSG, Physics 15 CSG, Chemistry 18 CSG, Biology 15 CSG, economics 13 CSG and geography 11 CSG. With a problematic subject matter varied among Subject UN, too accordingly cognitive processes.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN BERPIKIR RASIONAL SISWA SMA Rusniawati, Inge; Kaniawati, Ida
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 4, No 2 (2003): JPMIPA: Volume 4, Issue 2, 2003
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v4i2.35638

Abstract

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada beberapa guru fisika di salah satu SMAN di kota Bandung, diperoleh bahwa selama ini proses pembelajaran di sekolah masih bersifat “teacher centered” serta sebagian besar siswa masih bersikap pasif selama proses pembelajaran dan masih kurangnya keberanian siswa dalam bertanya. Dalam pembelajaran IPA khususnya fisika, erat kaitannya dengan menyajikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan konsep yang akan dipelajari yang menuntut siswa untuk belajar berpikir dan mengembangkan keterampilan berpikirnya sehingga dapat memecahkan suatu permasalahan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mengetahui peningkatan kecakapan berpikir rasional siswa dalam pembelajaran fisika di SMA dengan diterapkannya model pembelajaran pemecahan masalah, 2) Mengetahui efektifitas model pembelajaran pemecahan masalah terhadap peningkatan kecakapan berpikir rasional siswa dalam pembelajaran fisika di SMA, 3) Mengetahui respons siswa terhadap pembelajaran fisika dengan menggunakan model pembelajaran pemecahan masalah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi eksperiment) dengan desain penelitian Randomized Control Group Pretes-Postes Design. Sampel penelitian diambil sebanyak dua kelas, sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen dari enam kelas XI IPA pada salah satu SMAN di Bandung, dengan masing-masing kelas berjumlah 37 orang siswa (kelas eksperimen) dan 39 orang siswa (kelas kontrol). Instrumen penelitian yang digunakan adalah: 1) tes kecakapan berpikir rasional, 2) format observasi guru dan 3) angket respons siswa. Setelah dilakukan penelitian, ditemukan bahwa peningkatan kecakapan berpikir rasional siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Efektivitas model pembelajaran pada kelas eksperimen pada kategori sedang dan kelas kontrol pada kategori rendah. Sedangkan berdasarkan hasil angket respons siswa sebesar 51,35 % merasa senang dengan diterapkannya model pembelajaran pemecahan masalah.
PROMOTING STUDENTS’ CONCEPTUAL CHANGE ON THE CONCEPT OF ECOSYSTEM THROUGH PDEODE (PREDICT-DISCUSS-OBSERVE-EXPLAIN-DISCUSS-EXPLAIN) TEACHING STRATEGY Nugraha, Ikmanda; Anggraeni, Sri; Amprasto, Amprasto
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 21, No 1 (2016): JPMIPA: Volume 21, Issue 1, 2016
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v21i1.36257

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini menyelidiki perubahan konseptual pada pemahaman siswa tentang konsep ekosistem.Variasi dari strategi pengajaran POE (Predict-Discuss-Explain) yakni PDEODE (Predict-Discuss-Explain-Observe-Discuss-Explain) diterapkan selama penelitian ini. Sampel penelitian adalah 28 siswa di salah satu Sekolah Menengah Atas di Bandung. Ide-ide siswa tentang konsep ekosistem diungkap dengan menggunakan ujian 10 soal yang disebut sebagai ECT (Ecosystem Conceptual Test). Perubahan konseptual siswa dalam hal pema-haman tentang konsep ekosistem dievaluasi dengan ECT pada pretes, postes, dan delayed posttest. Hasil uji ANOVA satu arah menunjukkan nilai ketiga tes berbeda signifikan (p0,05) yang menunjukkan bahwa PDEODE membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik. Selain itu, tidak adanya perbedaan yang signifikan antara postes dan delayed posttest mengindikasikan bahwa strategi pengajaran ini dapat membantu siswa untuk mempertahankan pemahaman baru mereka.ABSTRACTThis study investigated conceptual change in students’ understanding of ecosystem concept. The PDEODE (Predict-Discuss-Explain-Observe-Discuss-Explain) teaching strategy, a variant of classical POE (Predict-Discuss-Explain) was implemented during the study. Sample was 28 senior high school students in one of senior high school in Bandung. Students’ ideas about ecosystem concept were revealed by a ten questions-test called ECT (Ecosystem Conceptual Test). Conceptual change in student’s understanding of ecosystem concept was evaluated by administering ECT in pretest, posttest, and delayed posttest.Tests’ score were then analyzed quantitatively and qualitatively. One-way ANOVA test result showed statistically significant score difference (p0.05) in each test which suggested PDEODE helped the students to achieve better understanding. Moreover, no statistically significant differences were found between posttest and delayed posttest scores, indicating that the teaching strategy helped the student to retain their new conceptions.
USAHA GURU FISIKA DALAM MENGEMBANGKAN PROFESIONALNYA (Studi Kasus di Kota Makassar) Muhammad Djajadi; Bambang Sumintono; Nora Mislan
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 17, No 2 (2012): JPMIPA: Volume 17, Issue 2, 2012
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v17i2.36102

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini mengidentifikasi usaha guru fisika untuk belajar serta konten yang harus dipelajari pada suatu program pengembangan profesional. Penelitian dilakukan kepada guru fisika di 17 SMPN yang ada di Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan instrumen pengumpulan datanya menggunakan kuesioner dengan pertanyaan terbuka, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sementara metode kuantitatif sederhana digunakan dengan kuesioner dimana 36 guru fisika berpartisipasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kompetensi pengetahuannya, guru fisika melakukannya dengan berbagai cara: belajar mandiri, bertukar pikiran dengan sesama guru, belajar melalui internet, mengikuti program pelatihan dan kursus-kursus, dan melanjutkan pendidikan. Selanjutnya didapatkan pula bahwa sebagian besar guru fisika (78%) menginginkan ICT sebagai konten yang harus dipelajari dalam mengembangkan profesionalnya. Meskipun banyak juga guru yang memilih konten materi pengajaran, konten kurikulum dan pengajaran, dan konten pengetahuan pedagogi sebagai alternatif kedua. ABSTRACTThis study attempts to identify physics teacher learning in term of professional development program. The study was conducted to physics teacher from 17 junior high schools in Makassar. This study used qualitative approach where several data collection methods such as questionnaire, interview, observation, and documentation were employed. A simple quantitative method  utilized where questionnaire distributed and 36 physics teachers participated. The results showed that for physics teachers their competency can be raised by: self-learning, involve in teachers discussion program, accesing the internet, futher training, and continuing education. Moreover, most physics teachers (78%) want that information and communication technology as the main content to be learned by them. Besides, many teachers are choosing the content of teaching materials, curriculum and teaching, and pedagogical content knowledge as other alternatives.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN GENERIK FISIKA PADA MAHASISWA CALON GURU MELALUI PEMBELAJARAN FISIKA DASAR YANG TERINTEGRASI DAN BERBASIS INKUIRI Kaniawati, Ida
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 8, No 2 (2006): JPMIPA: Volume 8, Issue 2, 2006
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v8i2.35690

Abstract

Artikel ini merupakan sebuah hasil penelitian quasi experiment terhadap mahasiswa calon guru fisika yang sedang mengikuti perkuliahan Fisika Dasar I. Model pembelajaran yang diterapkan adalah berbasis inkuiri yang dilaksanakan secara terintegrasi antara kuliah dan praktikum. Tujuan dari penerapan model pembelajaran tersebut adalah untuk meningkatkan kemampuan generik fisika pada mahasiswa calon guru. Kemampuan Generik fisika yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang diterapkan adalah kemampuan membangun konsep, kemampuan pengamatan langsung, kemampuan penggunaan bahasa simbolis dan kemampuan inferesi logika. Berdasarkan analisis gain ternormalisasi (0,75), pembelajaran yang diterapkan dapat secara efektif meningkatkan Kemampuan Generik Fisika yang dikembangkan.Respon mahasiswa terhadap pembelajaran yang diterapkan menunjukkan respon positif dalam hal proses pembelajaran bagi calon guru bahan ajar yang digunakan dan dapat meningkatkan motivasi belajar fisika. Hasil obervasi menunjukkan bahwa melalui pembelajaran yang diterapkan baik dalam aspek kesiapan dan partisipasi mahasiswa, respon dalam menyelesaikan tugas dan kegairahan mengikuti perkuliahan menunjukkan pada katagori baik. Sedangkan faktor waktu masih belum menunjukkan efisiensi yang baik. Hal ini merupakan kendala yang dihadapi sehingga perlu dipikirkan bagaimana strategi yang harus dilakukan untuk mengefisiensikan waktu tetapi tujuan pembelajaran tetap tercapai.
KONSEPSI ALTERNATIF MAHASISWA CALON GURU FISIKA TENTANG GAYA-GAYA YANG BEKERJA PADA BALOK Linuwih, Suharto
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 18, No 1 (2013): JPMIPA: Volume 18, Issue 1, 2013
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v18i1.36120

Abstract

ABSTRAKTelah dilakukan penelitian kualitatif keberadaan konsepsi alternatif pada mahasiswa pendidikan fisika tentang gaya-gaya yang bekerja pada balok. Sejumlah besar mahasiswa pendidikan fisika disodori dua soal, satu soal tentang konteks gaya-gaya yang bekerja pada balok yang terletak di atas lantai kasar, dan satu soal tentang gaya-gaya pada balok yang didorong namun balok tetap diam. Hasil analisis jawaban tes tertulis mengindikasikan adanya kosepsi alternatif mahasiswa pendidikan fisika, sehingga perlu dilakukan wawancara lebih lanjut terhadap 48 mahasiswa. Penentuan responden yang diwawancarai didasarkan atas sampel yang mempunyai informasi data konsepsi paralel paling banyak (opportunistic sampling). Berdasarkan hasil analisis kualitatif terhadap jawaban siswa saat tes tertulis maupun tes wawancara didapatkan kesimpulan: (1) ada konsepsi alternatif yang terjadi pada mahasiswa dengan berbagai tingkat semester dengan kualitas berpikir yang semakin baik pada semester lebih tinggi, namun ada juga konsepsi paralel yang terjadi pada semua tingkat semester dengan ciri yang sama,(2) beberapa latar belakang penyebab konsepsi alternatif ialah faktor intuisi, fragmentasi, pembelajaran, apresiasi konseptual dan faktor kerangka teori spesifik.ABSTRACTQualitative research has been conducted dealing with a variety of alternative conception of dynamic force that occurred in students of physics teacher candidates. A large number of students are challenged with two questions about force diagram on free-body. One question is about the concept of the forces that exert on the beam located freely on rough surface floor and the other question is about any forces that exert on objects but it remains stay. Most of the written test answers indicate alternative conception of physics student, so we need further interview. The respondents were interviewed based on samples that have the most abundant data information on conception patterns of the dominant alternative conception (opportunistic sampling). It was concluded: (1) there are alternative conceptions that occurred at various levels of the semester, with a better quality of thinking at the higher semester, and there are alternative conceptions that occurred at all levels of the semester, but with the same characteristics, (2) some factors that caused alternative conceptions are intuition, fragmented student conceptions, the factor of learning, conceptually appreciation, and specific theoretically frameworks.

Filter by Year

1993 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 27, No 2 (2022): JPMIPA: Volume 27, Issue 2, 2022 Vol 27, No 1 (2022): JPMIPA: Volume 27, Issue 1, 2022 Vol 26, No 2 (2021): JPMIPA: Volume 26, Issue 2, 2021 Vol 26, No 1 (2021): JPMIPA: Volume 26, Issue 1, 2021 Vol 17, No 2 (2012): JPMIPA: Volume 17, Issue 2, 2012 Vol 25, No 2 (2020): JPMIPA: Volume 25, Issue 2, 2020 Vol 25, No 1 (2020): JPMIPA: Volume 25, Issue 1, 2020 Vol 25, No 2 (2020): Jurnal Pengajaran MIPA - Oktober 2020 Vol 25, No 1 (2020): Jurnal Pengajaran MIPA - April 2020 Vol 24, No 2 (2019): JPMIPA: Volume 24, Issue 2, 2019 Vol 24, No 1 (2019): JPMIPA: Volume 24, Issue 1, 2019 Vol 24, No 1 (2019): Jurnal Pengajaran MIPA - April 2019 Vol 23, No 2 (2018): JPMIPA: Volume 23, Issue 2, 2018 Vol 23, No 1 (2018): JPMIPA: Volume 23, Issue 1, 2018 Vol 23, No 2 (2018): Jurnal Pengajaran MIPA - Oktober 2018 Vol 23, No 1 (2018): Jurnal Pengajaran MIPA - April 2018 Vol 22, No 2 (2017): JPMIPA: Volume 22, Issue 2, 2017 Vol 22, No 1 (2017): JPMIPA: Volume 22, Issue 1, 2017 Vol 22, No 2 (2017): Jurnal Pengajaran MIPA - Oktober 2017 Vol 22, No 1 (2017): Jurnal Pengajaran MIPA - April 2017 Vol 21, No 2 (2016): JPMIPA: Volume 21, Issue 2, 2016 Vol 21, No 1 (2016): JPMIPA: Volume 21, Issue 1, 2016 Vol 20, No 2 (2015): JPMIPA: Volume 20, Issue 2, 2015 Vol 20, No 1 (2015): JPMIPA: Volume 20, Issue 1, 2015 Vol 19, No 2 (2014): JPMIPA: Volume 19, Issue 2, 2014 Vol 19, No 1 (2014): JPMIPA: Volume 19, Issue 1, 2014 Vol 18, No 2 (2013): JPMIPA: Volume 18, Issue 2, 2013 Vol 18, No 1 (2013): JPMIPA: Volume 18, Issue 1, 2013 Vol 17, No 1 (2012): JPMIPA: Volume 17, Issue 1, 2012 Vol 16, No 2 (2011): JPMIPA: Volume 16, Issue 2, 2011 Vol 16, No 1 (2011): JPMIPA: Volume 16, Issue 1, 2011 Vol 15, No 2 (2010): JPMIPA: Volume 15, Issue 2, 2010 Vol 15, No 1 (2010): JPMIPA: Volume 15, Issue 1, 2010 Vol 14, No 2 (2009): JPMIPA: Volume 14, Issue 2, 2009 Vol 13, No 1 (2009): JPMIPA: Volume 13, Issue 1, 2009 Vol 12, No 2 (2008): JPMIPA: Volume 12, Issue 2, 2008 Vol 11, No 1 (2008): JPMIPA: Volume 11, Issue 1, 2008 Vol 9, No 2 (2007): JPMIPA: Volume 9, Issue 2, 2007 Vol 9, No 1 (2007): JPMIPA: Volume 9, Issue 1, 2007 Vol 8, No 2 (2006): JPMIPA: Volume 8, Issue 2, 2006 Vol 8, No 1 (2006): JPMIPA: Volume 8, Issue 1, 2006 Vol 6, No 2 (2005): JPMIPA: Volume 6, Issue 2, 2005 Vol 6, No 1 (2005): JPMIPA: Volume 6, Issue 1, 2005 Vol 5, No 2 (2004): JPMIPA: Volume 5, Issue 2, 2004 Vol 5, No 1 (2004): JPMIPA: Volume 5, Issue 1, 2004 Vol 4, No 2 (2003): JPMIPA: Volume 4, Issue 2, 2003 Vol 4, No 1 (2003): JPMIPA: Volume 4, Issue 1, 2003 Vol 3, No 1 (2002): JPMIPA: Volume 3, Issue 1, 2002 Vol 2, No 2 (2001): JPMIPA: Volume 2, Issue 2, 2001 Vol 2, No 1 (2001): JPMIPA: Volume 2, Issue 1, 2001 Vol 1, No 1 (1993): JPMIPA: Volume 1, 1993 More Issue