Claim Missing Document
Check
Articles

ATENUASI NOISE DENGAN MENGGUNAKAN FILTER F-K DAN TRANSFORMASI RADON PADA DATA SEISMIK 2D MULTICHANNEL Wiguna, Elisa Tri; Nainggolan, Tumpal B; Ramalis, Taufik Ramlan
ISSN
Publisher : Jurusan Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehadiran noise merupakan salah satu permasalahan pada data seismik. Noise yang terekam merupakan multiple yang terjadi di laut, dikarenakan perulangan refleksi gelombang. Gelombang melalui lapisan yang berbeda-beda dan memiliki densitas yang berbeda pula. Selain itu, kehadiran lintasan yang miring pada penampang dapat memicu terjadinya multiple. Sehingga semua refleksi gelombang yang terjadi akan terekam, sedangkan yang dibutuhkan adalah hanya penampang struktur bawah permukaan laut. Hal ini menyebabkan interpretasi terhadap data seismik yang kita miliki menjadi lebih rumit. Oleh karena itu, noise dilemahkan agar sinyal primer yaitu reflektor yang diharapkan dapat lebih jelas terlihat pada rekaman data seismik dan dapat menampilkan struktur penampang bawah permukaan laut dengan baik.Metode filter F-K menghilangkan multiple berdasarkan frekuensi sinyal reflektor dengan frekuensi noise. Dilakukan filter frekuensi yang sesuai dengan reflektor dan multiple menjadi terlemahkan. Karena noise juga memiliki frekuensi tertentu, maka difilter frekuensi noise tersebut. Filter F-K memisahkan frekuensi multiple dan reflektor berdasarkan lapisan penampang yang terekam. Sedangkan metode Transformasi Radon menghilangkan multiple dari sinyal refleksi primer berdasarkan perbedaan moveout antara multiple dan sinyal primer. Transformasi Radon dapat memisahkan sinyal multiple dan sinyal primer, dan analisis permilihan moveout dapat dilakukan. Perbandingan kedua metode tersebut dapat dianalisis dan digunakan untuk interpretasi geologi. Analisis yang didapat pada interpretasi geologi yaitu mendapatkan informasi mengenai struktur geologi.
SISTEM AKUISISI ASTRONOMI DAN PROGRAM MULTIMEDIA DALAM MENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Ramalis, Taufik Ramlan
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 13, No 1 (2009): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v13i1.305

Abstract

Penelaahan secara langsung terhadap fenomena angkasa bumi dan benda langit dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA) di Indonesia masih kurang. Fasilitas teleskop Schmidt Cassegrain (f: 2800 mm; D: 280 mm) dimanfaatkan untuk mengembangkan model pembelajaran fenomena angkasa bumi dan benda langit. Teleskop ini mempunyai batas ambang pengamatan skala terang hingga magnitudo 14,5. Teleskop Schmidt Cassegrain ini dilengkapi dengan unit prosesor Sky Sensor. Prosesor ini dapat mengarahkan teleskop ke obyek langit secara akurat, tetapi proses mencari fokus masih dilakukan secara manual. Melalui data based Sky Sensor dapat dipilih benda langit, bintang standar, Nebula, Planet dan Bulan, Galaksi, Komet, dan satelit buatan.Telah dibuat perangkat sistem jaringan akuisisi astronomi yang menyambungkan komputer di laboratorium IPBA (lantai dua) dengan teleskop Schmidt-Cassegrain yang beroperasi pada observing deck di menara (lantai delapan). Perangkat tersebut dirancang sehingga dapat menggerakkan teleskop pada obyek yang dipilih, dan juga dapat melakukan proses focussing secara otomatis. Selanjutnya citra obyek langit tersebut dapat ditayangkan pada layar, sehingga dapat dilihat oleh seluruh peserta didik dengan mudah. Perangkat seperti ini akan menjadikan sebuah model pembelajaran IPBA dengan suasana yang dapat membawa peserta didik berpikir aktif dalam memahami proses fisis fenomena angkasa bumi dan benda langit secara langsung. Perangkat sistem jaringan akuisisi ini telah melengkapi laboratorium IPBA Fisika UPI dengan sebuah observatorium pendidikan publik, yang akan menambah kazanah dan infrastruktur ilmu pengetahuan bumi dan antariksa di Indonesia.Paket pembelajaran IPBA dengan menggunakan citra benda langit melalui sistem akuisisi dan  program komputer multimedia ini, dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Selain itu, sistem jaringan akuisisi yang menghubungkan teleskop di menara lantai delapan dan komputer di laboratorium IPBA lantai dua, dapat dijadikan sarana untuk pendidikan masyarakat dan astronom amatir dengan cara menjalin kerja sama pengamatan, sehingga diharapkan dalam jangka panjang dapat memberi kontribusi dalam proses budaya ilmiah bangsa Indonesia.Kata kunci: akuisisi, observing deck, keterampilan berpikir.
ANALISIS PETA KOMPETENSI HASIL UJIAN NASIONAL SMA DI JAWA BARAT (Survey di Kota Bandung dan Kota Cimahi) Kaniawati, Ida; Ramalis, Taufik Ramlan
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 17, No 1 (2012): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v17i1.242

Abstract

Penelitian untuk memetakan kompetensi siswa SMA hasil belajar berdasarkan hasil Ujian Nasional (UN) dilakukan untuk menganalisis pencapaian kompetensi dasar dalam Standar Kompetensi Lulusan (CSG). Sampel ditentukan oleh teknik proporsional stratified random sampling (pengambilan sampel dilakukan bertingkat dengan mempertimbangkan proporsi karakteristik penduduk dan acak). Data dianalisis secara kualitatif. The Resultof studyshowed: (1) sesuai dengan sekolah-sekolah sampel, sekolah profil peserta didik tinggi kompetensi dalam mata pelajaran yang diujikan di kota Bandung dan Kota Cimahi bervariasi mengenai kedua proses kognitif dan dari bahan dasar, (2) jumlah CSG rata-rata bermasalah pada 9 subjek PBB antara 10-25 CSG. Indonesia languge 10 CSG, Matematika 15 CSG, Fisika 15 CSG, Kimia 18 CSG, Biologi 15 CSG, ekonomi dan geografi 13 CSG CSG 11. Dengan materi pelajaran bermasalah bervariasi antara Subjek PBB, juga sesuai proses kognitif.  Kata kunci: ujian nasional, standar kompetensi lulusan, profil kompetensi pelajar sekolah menengah
IMPLEMENTASI PENILAIAN BERBASIS KELAS DALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SAINS FISIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIP DI SEKOLAH DASAR Suyana, Iyon; Ramalis, Taufik Ramlan
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 6, No 2 (2005): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v6i2.348

Abstract

Guru-guru IPA SD di Kecamatan Menes belum pernah melaksanakan PBK atau penilaian berbasis kelas dalam pembelajaran karena merasa kesulitan dalam melaksanakannya, belum mengetahui manfaatnya dan menghawatirkan akan menurunkan prestasi ranah kognitif siswa. Melalui pembelajaran Kooperatip Numbered Head Together (NHT) dicobakan pembelajaran dengan melakukan asesmen kinerja di Kelas VI 4 pada SD di Kecamatan Menes dengan topik Listrik untuk mendapatkan bagaimana prestasi siswa setelah pembelajaran dan respon guru terhadap pelaksanaan asesmen kinerja dalam suatu pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan asesmen kinerja mampu mengungkapkan kinerja siswa untuk aspek-aspek; Pengetahuan dasar nama dan fungsi komponen, ketrampilan dasar rangkaian, ketrampilan merangkai alat, kemampuan melakukan percobaan, kemampuan mendiagnosis dan menganalisis rangkaian, ketrampilan sosial dan kemampuan mengaplikasikan konsep dan ketrampilan percobaan dalam situasi baru. Disamping itu pelaksanaan PBK dalam pembelajaran tidak menurunkan prestasi ranah kognitif siswa. Respon guru positip terhadap pelaksanaan PBK.Kata Kunci : Penilaian berbasis kelas, asesmen kinerja, prestasi belajar
PROFIL DAN ANALISIS MATERI IPBA DALAM KTSP Liliawati, Winny; amalis, Taufik Ramlan
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 12, No 1 (2008): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v12i1.315

Abstract

Materi IPBA dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), untuk SD terintegrasi dalam mata pelajaran IPA dengan porsi 23,53 % dari jumlah keseluruhan materi IPA yang diberikan, untuk SMP diberikan pada mata pelajaran IPA dan IPS dengan porsi IPA 6,94% dan IPS 5,26%, untuk SMA diberikan pada mata pelajaran fisika dan geografi dengan porsi fisika 2,70% dan geografi 55,56% dari keseluruhan materi dikelas X atau 19,23% untuk program IPS. Dengan jumlah porsi materi IPBA yang relatif kecil dalam KTSP, maka pembelajaran harus dipersiapkan dengan baik. Penulis harapkan pemerintah untuk meninjau kembali materi IPBA dalam KTSP disesuaikan dengan kebutuhan sekarang ini ditinjau dari aspek keilmuan serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Keyword : IPBA dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
PENCITRAAN BAWAH PERMUKAAN DASAR LAUT PERAIRAN SERAM DENGAN PENAMPANG SEISMIK 2D DAN BATIMETRI Zuhrial, Rizky Ihsan; Bernhard, Tumpal; Ramalis, Taufik Ramlan
ISSN
Publisher : Program Studi Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di dunia geofisika selalu dibutuhkan pencitraan yang dapat menggambarkan suatu objek daerah dengan ketelitian. Adanya beberapa macam jenis pencitraan membuat saintis lebih mudah untuk melihat secara langsung kondisi kekinian dari alam bawah bumi. Salah satunya adalah dasar bawah laut. Dalam periode teknologi modern ini, seismik adalah salah satu metode yang sangat tepat dalam mendefinisikan kebutuhan ilmuwan pada akuisisi di laut. Akuisisi data seismik dengan tahapan-tahapan yang perlu dilakukan mampu untuk menampilkan sebaik mungkin hasil dari  metode seismik. Sebenarnya dengan kecanggihan teknologi dan penerapannya di era modern ini, para peneliti bisa mendapatkan pencitraan penampang bawah laut dengan cepat. Hasil dari pencitraan yang sering digunakan secara cepat adalah batimetri. Tak dipungkiri bahwa hasil dari metode seismik dan batimetri memiliki ciri khasnya masing-masing. Dalam keberlanjutannya interpretasi terhadap data seismik yang kita miliki dan batimetri yang di input menjadi lebih berbeda.Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman bahwa tiap-tiap pencitraan dasar bawah laut mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Tentunya terlihat pada celah warna dan struktur bawah permukaan laut yang. Perbandingan hasil dari metode seismik dan batimetri tersebut dianalisis sehingga menjadi  bahan interpretasi geologi wilayah Indonesia bagian timur. Analisis yang dihasilkan pada penelitian ini mampu membedakan metode seismik dan batimetri dari sisi pencitraan dan interpretasi geologi dengan tujuan untuk mendapatkan informasi mengenai struktur geologi dalam bentuk lapisan sedimen dan diduga terdapat sumber daya alam sebagai potensi kekayaan daerah perairan Seram, Papua Barat.
ANALISIS KEJADIAN HUJAN ES DI WILAYAH BANDUNG BERDASARKAN KONDISI ATMOSFER DAN CITRA SATELIT ANALYSIS OF HAILSTONE AT TERRITORIAL BANDUNG BASES ATMOSPHERIC CONDITION AND SATELLITE IMAGE Hidayati, Rahmah; Ramalis, Taufik Ramlan; Mujtahiddin, Muhammad Iid
ISSN
Publisher : Program Studi Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenomena hail atau hujan es merupakan fenomena ekstrem yang jarang terjadi di Indonesia disebabkan wilayah Indonesia memiliki freezing level yang relatif lebih tinggi dibandingkan negara lainnya. Bentuknya yang berupa butiran es menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat, yang kadang menyambut dengan antusias, padahal jika hujan es terjadi dalam jumlah yang cukup besar dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Proses terjadinya hujan es memiliki kaitan yang erat dengan perubahan lingkungan seperti perubahan suhu, kelembaban dan tekanan udara yang dapat menjadi patokan dalam melihat tanda-tanda terjadinya hujan es. Untuk dapat menganalisis terjadinya hujan es di wilayah Bandung, digunakan teknik analisa kondisi cuaca permukaan dan data citra satelit. Teknik analisis kondisi cuaca permukaan dapat menunjukkan tanda-tanda sebelum, saat dan sesudah terjadi hujan es dengan merajah grafik menggunakan unsur cuaca terkait. Dari teknik tersebut dapat dilihat perilaku menyimpang dari hujan es. Sedangkan pengamatan melalui citra satelit digunakan agar dapat mengetahui gambaran citra awan yang menunjukkan munculnya awan Cumulunimbus (Cb) yang dapat mengakibatkan hujan lebat hingga hujan es. Dari teknik ini juga dapat diketahui suhu puncak awan, dimana terjadi penurunan yang signifikan jika awan Cb terbentuk. Hasil dari analisis teknik kondisi cuaca permukaan didapat tanda-tanda indikasi hujan es dilihat dari grafik yang dirajah, seperti suhu udara dan kelembaban relatif yang menunjukkan kenaikan signifikan dan tekanan udara yang menunjukkan pola berulang dengan puncak pertama lebih rendah dibanding puncak kedua. Sedangkan citra satelit, didapat gambaran pertumbuhan awan Cb dan kenaikan suhu puncak awan.
Pengembangan tes kemampuan literasi sains pada materi momentum dan impuls dengan Analisis Item Response Theory (IRT) Putri, Della Apriyani Kusuma; Ramalis, Taufik Ramlan; Purwanto, Purwanto
Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.511 KB) | DOI: 10.12928/jrkpf.v5i1.9212

Abstract

Kemampuan literasi sains adalah suatu kemampuan yang memungkinkan seseorang untuk membuat suatu keputusan dengan pengetahuan konsep dan proses sains yang dimilikinya. Berbagai macam permasalahan yang terjadi di era globalisasi ini menuntut siswa untuk tidak hanya cakap dalam aspek kognitif tapi juga mampu memberi keputusan untuk memecahkan permasalahan, sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan literasi sains adalah kemampuan yang penting dan harus dimiliki siswa. Oleh karena itu, dibutuhkan instrumen untuk mengukur kemampuan literasi sains. hal inilah yang mendasari peneliti mengembangkan instrumen kemampuan literasi sains. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan mengetahui karakteristik tes kemampuan literasi sains fisika siswa SMA pada materi momentum dan impuls berdasarkan aspek literasi sains yang dikemukakan oleh Gormally. Metode penelitian yang diterapkan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development) yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Sebelum diuji coba tes telah divalidasi oleh tiga orang validator dan menghasilkan kesimpulan bahwa tes cukup baik dan dapat diuji coba. Hasil analisis menggunakan Item Response Theory menunjukkan bahwa model 3PL adalah model yang sesuai dengan karakteristik tes. Sedangkan karakteristik tes yang meliputi daya pembeda, tingkat kesukaran, dan faktor tebakan termasuk dalam kategori baik. Science literacy skills is an ability that allows one to make a decision with the knowledge of the concepts and processes of science has. A wide variety of problems that occur in a globalized world requires students to not only proficient in cognitive but also able to make a decision to solve the problem, so it can be said that the ability of science literacy is an important capability and must be owned by the students. Therefore, the instrument is required to measure the ability of science literacy. This problem is underlying instrument researchers develop scientific literacy capabilities. The purpose of this research is to develop scientific literacy proficiency test for high school students on the physics material of momentum and impulse based on aspects of scientific literacy proposed by Gormally. The research method applied is research and development (Research and Development) which is the research methods used to produce a particular product and test the effectiveness of the product. Before tested, the test has been validated by a validator of three people and lead to the conclusion that the test quite well and can be tested. The result using analysis Item Response Theory shows that the model 3PL is a model match to the characteristics of the test. Whereas the characteristics of the test which includes distinguishing, level of difficulty and guess factors included in good categories.
SISTEM AKUISISI ASTRONOMI DAN PROGRAM MULTIMEDIA DALAM MENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Ramalis, Taufik Ramlan
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 13, No 1 (2009): JPMIPA: Volume 13, Issue 1, 2009
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v13i1.35783

Abstract

Penelaahan secara langsung terhadap fenomena angkasa bumi dan benda langit dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA) di Indonesia masih kurang. Fasilitas teleskop Schmidt Cassegrain (f: 2800 mm; D: 280 mm) dimanfaatkan untuk mengembangkan model pembelajaran fenomena angkasa bumi dan benda langit. Teleskop ini mempunyai batas ambang pengamatan skala terang hingga magnitudo 14,5. Teleskop Schmidt Cassegrain ini dilengkapi dengan unit prosesor Sky Sensor. Prosesor ini dapat mengarahkan teleskop ke obyek langit secara akurat, tetapi proses mencari fokus masih dilakukan secara manual. Melalui data based Sky Sensor dapat dipilih benda langit, bintang standar, Nebula, Planet dan Bulan, Galaksi, Komet, dan satelit buatan. Telah dibuat perangkat sistem jaringan akuisisi astronomi yang menyambungkan komputer di laboratorium IPBA (lantai dua) dengan teleskop Schmidt-Cassegrain yang beroperasi pada observing deck di menara (lantai delapan). Perangkat tersebut dirancang sehingga dapat menggerakkan teleskop pada obyek yang dipilih, dan juga dapat melakukan proses focussing secara otomatis. Selanjutnya citra obyek langit tersebut dapat ditayangkan pada layar, sehingga dapat dilihat oleh seluruh peserta didik dengan mudah. Perangkat seperti ini akan menjadikan sebuah model pembelajaran IPBA dengan suasana yang dapat membawa peserta didik berpikir aktif dalam memahami proses fisis fenomena angkasa bumi dan benda langit secara langsung. Perangkat sistem jaringan akuisisi ini telah melengkapi laboratorium IPBA Fisika UPI dengan sebuah observatorium pendidikan publik, yang akan menambah kazanah dan infrastruktur ilmu pengetahuan bumi dan antariksa di Indonesia. Paket pembelajaran IPBA dengan menggunakan citra benda langit melalui sistem akuisisi dan program komputer multimedia ini, dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Selain itu, sistem jaringan akuisisi yang menghubungkan teleskop di menara lantai delapan dan komputer di laboratorium IPBA lantai dua, dapat dijadikan sarana untuk pendidikan masyarakat dan astronom amatir dengan cara menjalin kerja sama pengamatan, sehingga diharapkan dalam jangka panjang dapat memberi kontribusi dalam proses budaya ilmiah bangsa Indonesia.
PROFIL DAN ANALISIS MATERI IPBA DALAM KTSP Liliawati, Winny; Ramali, Taufik Ramlan
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 12, No 2 (2008): JPMIPA: Volume 12, Issue 2, 2008
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v12i2.35773

Abstract

Materi IPBA dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), untuk SD terintegrasi dalam mata pelajaran IPA dengan porsi 23,53 % dari jumlah keseluruhan materi IPA yang diberikan, untuk SMP diberikan pada mata pelajaran IPA dan IPS dengan porsi IPA 6,94% dan IPS 5,26%, untuk SMA diberikan pada mata pelajaran fisika dan geografi dengan porsi fisika 2,70% dan geografi 55,56% dari keseluruhan materi dikelas X atau 19,23% untuk program IPS. Dengan jumlah porsi materi IPBA yang relatif kecil dalam KTSP, maka pembelajaran harus dipersiapkan dengan baik. Penulis harapkan pemerintah untuk meninjau kembali materi IPBA dalam KTSP disesuaikan dengan kebutuhan sekarang ini ditinjau dari aspek keilmuan serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Co-Authors A. Suhandi Achmad Samsudin Agus Setiawan Ahmad Zulkarnain Zain Alif Yanuar Zukmadini Angga Bagja Nugraha Anna Permanasari Annisa Nurjanah Ayubi, Yuyu Rachmat Bayong Tjasyono Chandra, Didi Teguh Della Apriyani Kusuma Putri Desi Ratna Ningsih Destiani, Rinta Dewi, Fanny Herliyana Didit Ardianto Diki Rukmana Duden Saepuzaman, Duden Efendi, Ridwan Eko Sujarwanto Elisa Tri Wiguna Erlina Megawati Fanni Zulaiha Fauziyyah, Asri Nur Lathifah Fitriani, Dian Nonik Fratiwi, Nuzulira Janeusse Harry Firman Hasbi, Julia Edwina Haura Fauziyyah Halilah HERNANI - Heryani, Tiastuti Putri Hilda Permata I. Ismail, I. Ida Kaniawati Ika Alfianti Ika Mustika Sari Indri Liani Sartika Iyon Suyana Khairul Amri Laurenty, Fretycia Liliasari , Liza Yulianti M. Qonit Abdullah Muhammad Iid Mujtahiddin, Muhammad Iid Muhammad Lukman Hakim Muliandi, arief Mulvia, Rahmadhani Muslim Muslim Nilna Faizah Nurdini Nurdini, Nurdini Nurul Fadilla Nuryani Rustaman Okta Miadi Parlindungan Sinaga Perdani, Anggie Siti Purwanto, Purwanto Puspitasari Tri Puspitasari Putra, Apriza Hongko Putri, Della Apriyani Kusuma Rahmah Hidayati, Rahmah Rahmat Hidayat Revi Novia Ridwan, Irwan Muhammad Rizky Ihsan Zuhrial, Rizky Ihsan Rochman, Syaiful Rosmiati Rosmiati Rukmana, Diki Saeful Karim Satriawan, Muhammad Selly Feranie Sri Mulyani Sri Mulyani Sulsilah, Hani Susilawati Susilawati Suwarna, Irma Rahma Tasya Fitria Alifa Tri Isti Hartini, Tri Isti Tumpal B Nainggolan Tumpal Bernhard, Tumpal Unang Purwana Utami, Dea Annisa Vine Risa Riani Winny Liliawati