cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.kespro@gmail.com
Editorial Address
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Gedung 5 lt. 4 Jl. Percetakan Negara no. 29 Jakarta 10560 Indonesia 
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Reproduksi
ISSN : 2087703X     EISSN : 23548762     DOI : https://doi.org/10.22435
Core Subject : Health,
Jurnal Kesehatan Reproduksi (Journal of Reproductive Health) offers a specific forum for advancing scientific and professional knowledge of the reproductive health field among practitioners as well as academics in public health and researchers. Coverage includes a vast range of reproductive health issues, such as: 1.Woman and child’s health 2.Male reproductive health 3.Youth and elderly health 4.Family planning 5.Sexually transmitted infections and HIV-AIDS 6.Prevention and control of abortion 7.Gender issues 8.Infertility 9.Other reproductive health issues in terms of clinical and public health.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 9 No 2 (2018): JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI VOLUME 9 NO. 2 TAHUN 2018" : 8 Documents clear
ANALISA PROSES PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI: STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT SWASTA X DAN RUMAH SAKIT PEMERINTAH Y DI JAKARTA Novianti Novianti; Mujiati Mujiati; Nurillah Amaliah
Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol 9 No 2 (2018): JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI VOLUME 9 NO. 2 TAHUN 2018
Publisher : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.098 KB) | DOI: 10.22435/kespro.v9i2.90.125 - 133

Abstract

Latar Belakang: Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan permulaan menyusu dini dimana bayi mulai menyusu dengan sendirinya segera setelah lahir. IMD merupakan hal penting untuk menunjang keberhasilan ASI Eksklusif. Tujuan: Penelitian ini ditujukan untuk menilai gambaran praktik pelaksanaan IMD di Rumah Sakit Pemerintah dan Rumah Sakit Swasta di Jakarta. Metode: Desain penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam terhadap 15 informan ibu yang masih dirawat di ruang perawatan ibu nifas dimasing-masing Rumah Sakit. Hasil: Penelitian ini pada akhirnya menunjukkan bahwa sebagian besar informan di RS Swastaberhasil melakukan proses IMD, dan hanya sebagian kecil informan yang gagal melakukan proses IMD. Pada RSUD sebagian besar informan gagal melakukanproses IMD sesaat setelah persalinan. Hanya ada seorang informan yang berhasil melakukan proses IMD sampai kurang lebih 2 jam. Kesimpulan: Implementasi peraturan pelaksanaan IMD harus dievaluasi kembali terkait dengan pengawasan dari Kementerian Kesehatan selaku pembuat kebijakan terhadap institusi kesehatan. Sebaiknya harus ada peraturan khusus yang mengatur mengenai pelaksanaan IMD pada semua metode persalinan
DETERMINAN BERAT BAYI LAHIR DI PUSKESMAS PRINGSEWU, LAMPUNG: LAPORAN KOHORT IBU TAHUN 2016-2017 Hikmah Ifayanti; Khoidar Amirus; Nurhalina Sari
Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol 9 No 2 (2018): JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI VOLUME 9 NO. 2 TAHUN 2018
Publisher : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.856 KB) | DOI: 10.22435/kespro.v9i2.416.99 - 107

Abstract

Latar belakang: Neonatus dengan berat lahir di atas atau di bawah indeks kurva normal memiliki risiko tingkat morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi. Di Provinsi Lampung, kejadian berat lahir rendah tahun 2015 sebesar 2,5 persen dan tahun 2016 menjadi 2,03 persen. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai faktor-faktor yang berhubungan langsung dan tidak langsung dengan berat bayi lahir di wilayah kerja Puskesmas Pringsewu Kabupaten Pringsewu tahun 2016-2017. Metode: Penelitian menggunakan desain studi cross sectional dengan sampel sebanyak 213 bayi lahir hidup dari laporan kohort ibu pada bulan Oktober 2016 sampai Desember 2017. Analisis data dengan model analisis jalur. Hasil: Kunjungan antenatal care (ANC) berhubungan tidak langsung dengan berat bayi lahir melalui masa gestasi, sedangkan ukuran lila ibu dan masa gestasi berhubungan langsung dengan berat bayi lahir. Setiap kenaikan 1 kali jumlah kunjungan ANC maka masa gestasi akan naik sebesar 0,35 minggu. Setiap kenaikan lingkar lengan atas (LiLA) ibu 1 cm, maka berat bayi akan naik sebesar 0,25 gram dan setiap kenaikan masa gestasi 1 minggu maka berat bayi akan naik sebesar 0,49 gram. Kesimpulan: Kunjungan ANC, masa gestasi, ukuran LiLA ibu berhubungan dengan berat bayi lahir. Disarankan kepada Puskesmas Pringsewu untuk dapat mengoptimalkan program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi, melakukan penyuluhan gizi persiapan kehamilan, dan sosialisasi gerakan hidup sehat.
HUBUNGAN KELAHIRAN KEMBAR DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI INDONESIA: ANALISIS DATA SDKI 2012 Sarinah Bintang; Syahrizal Syarif; Helda Helda; Nikson Sitorus
Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol 9 No 2 (2018): JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI VOLUME 9 NO. 2 TAHUN 2018
Publisher : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.111 KB) | DOI: 10.22435/kespro.v9i2.906.87 - 97

Abstract

Background: Neonatal Mortality Rate (NMR) is one indicator of the Sustainable Development Goals (SDGs) and contributes to the infant mortality rate. Twin birth is one of the risk factors for neonatal death, 6 times compared to single birth. The possibility of an increase in twin birth rates, and the high risk posed, could contribute negatively to efforts to reduce neonatal deaths in Indonesia.Objective: This study aims to determine the proportion of twin births, also analyzing association of twin birth with neonatal mortalityMethod: This study used the 2012 Indonesian Health Demographic Survey (IDHS), a cross-sectional designs that covers all provinces. The population was all children born alive in 2007-2012 from women of childbearing age who met the inclusion and exclusion criteria. The study sample was 15,083 live births. Result: The twin births rate in Indonesia by 14 per 1,000 births, increased from previous study 7,2 per 1.000 births in 1997-2007. There was significant association between twin births with neonatal mortality (POR 2,39; 95% CI 1,43-4,01; p-value 0,00), after controlled parity and birth weight. Conclusion: The proportion of twin births in Indonesia has increased almost doubled. Twins is high risk of neonatal death because they are born with low birth weight.
PERSEPSI IBU TERKAIT PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE DI KOTA KUPANG Maria Lupita Nena Meo
Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol 9 No 2 (2018): JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI VOLUME 9 NO. 2 TAHUN 2018
Publisher : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.883 KB) | DOI: 10.22435/kespro.v9i2.935.79 - 86

Abstract

Background: A minimum standard of antenatal care visit is four times with the first visit (K1) as early as possible since the delayed menstrual period. Delayed access to antenatal care could influence the outcome of childbirth. Objective: This study was aimed to explore mothers’ perceptions regarding utilization of Antenatal care services in order to identify the reasons why mothers are late to access antenatal care and what are the barriers in accessing antenatal care. Method: A qualitative study with a phenomenological approach was conducted in this research. Data were collected using an in-depth interview in Oepoi primary health care center which had the lowest K1 and K4 coverage. Six main informants and two supporting informants were obtained using a purposive sampling technique and we also handle triangulation of source. Results: The cause of delay in accessing ANC services begins with the mothers' lack of understanding regarding the pregnancy which leads to the failure to recognize, plan, and accept the pregnancy. Another cause is socio-cultural factor related to the status of women in family and society. The family's economic status and inadequate ANC services experience are also considered to influence accessibility to ANC services. Conclusion: The three main problems that caused the delay in accessing antenatal care services are mothers' perception of pregnancy, mothers' perception of ANC services, and mothers' perception of accessibility to ANC services. Therefore, this study suggests health care providers to continuously provide information regarding the benefits and standards of ANC services in order to change the perception of the mother, family and society.
HUBUNGAN KEPEMILIKAN BUKU KIA TERHADAP PENINGKATAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN MATERNAL DI INDONESIA Suparmi Suparmi; Anissa Rizkianti; Iram Barida Maisya; Ika Saptarini
Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol 9 No 2 (2018): JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI VOLUME 9 NO. 2 TAHUN 2018
Publisher : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.416 KB) | DOI: 10.22435/kespro.v9i2.1014.159 - 166

Abstract

Background: One effort to reduce maternal mortality (MMR) is to increase the use of maternal and child health books (MCH books) as a source of information and maternal health record. However, there are still limited research findings related to the ownership of MCH books. Objective: This study aimed to measure the relationship of MCH book ownership to the increased utilization of maternal health services in Indonesia. Method: Secondary data analysis of the 2016 National Health Indicator Survey (Sirkesnas) was used with a cross-sectional design. The population is all women 10-54 years who gave birth to the last child in the last three years. The number of samples was 7149 respondents. The dependent variable includes antenatal visits, delivery assisted by health professionals and delivery in a health facility. The independent variable is the ownership of the MCH book and the characteristics of the mother (age, occupation, education and residence). Multivariate analysis used multiple logistic regression with 95 percent confidence interval. Results: More than half (57.5%) of mothers have MCH books. After being controlled by maternal characteristics (age, education, place of residence and occupation), MCH book ownership is related to the use of antenatal care services (OR = 2.31, 95% CI: 0,000), delivery by health professionals (OR = 4.49, 95% CI: 0,000), and delivery in a health facility (OR = 2.71, 95% CI: 0,000). Conclusion: The ownership of the MCH handbook is related to the increased utilization of antenatal (K4) services, delivery assisted by health professionals and delivery in a health facility. Latar belakang: Salah satu upaya menurunkan angka kematian ibu (AKI) adalah meningkatkan pemanfaatan buku kesehatan ibu dan anak (buku KIA) sebagai sumber informasi dan pencatatan kesehatan ibu. Namun, masih terbatas hasil penelitian yang berhubungan dengan kepemilikan buku KIA. Tujuan: Studi ini bertujuan mengukur hubungan kepemilikan buku KIA terhadap peningkatan pemanfaatan pelayanan kesehatan maternal di Indonesia. Metode: Analisis data sekunder Survei Indikator Kesehatan Nasional (Sirkesnas) 2016 digunakan dengan desain potong lintang. Populasi adalah semua wanita 10-54 tahun yang melahirkan anak terakhir dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Jumlah sampel adalah 7149 responden. Variabel dependen meliputi kunjungan antenatal, persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dan persalinan di fasilitas kesehatan. Variabel independen adalah kepemilikan buku KIA dan karakteristik ibu (umur, pekerjaan, pendidikan dan tempat tinggal). Analisis multivariat menggunakan regresi logistik ganda dengan derajat kepercayaan 95 persen. Hasil: Lebih dari separuh (57,5%) ibu memiliki buku KIA. Setelah dikontrol oleh karakteristik ibu (umur, pendidikan, tempat tinggal dan pekerjaan), kepemilikan buku KIA berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan pemeriksaan kehamilan (OR = 2,31, 95% CI: 0,000), persalinan oleh tenaga kesehatan (OR = 4,49, 95% CI: 0,000), dan persalinan di fasilitas kesehatan (OR = 2,71, 95% CI: 0,000). Kesimpulan: Kepemilikan buku KIA berhubungan dengan peningkatan pemanfaatan layanan antenatal (K4), persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dan persalinan di fasilitas kesehatan.
PERAN JAMINAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN TENAGA KESEHATAN SEBAGAI PENOLONG PERSALINAN DI INDONESIA (ANALISIS DATA SUSENAS 2017) Farida Kusumaningrum; Prastuti Soewondo
Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol 9 No 2 (2018): JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI VOLUME 9 NO. 2 TAHUN 2018
Publisher : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.93 KB) | DOI: 10.22435/kespro.v9i2.1092.109-124

Abstract

Background: The global maternal mortality ratio in 2015 was 216 deaths per 100,000 live births due to complications during pregnancy and delivery. The utilization of birth attendants is one of the important indicators that play a role for increasing safe delivery so that it can prevent maternal and child mortality. Objective: Knowing the role of health insurance and other related factors towards the utilization of skilled birth attendants in Indonesia. Method: This study uses Susenas data in 2017 with the sample size of 38,485 reproductive age women. The analysis uses logistic regression with the Logit model. Result: The logit test results show that the model is able to explain the data of 9.93 percent. Prob> Chi2 significance value of 0,000 means that all independent variables have a significant effect on the dependent variable. Women who had health insurance were 1,351 times higher to use skilled birth attendant at delivery. Conclusion: The Ownership of health insurance has a significant role towards the utilization of skilled birth attendants in Indonesia in 2017. Likewise with other related factors including increasing age, education ≥ SLTA, urban living areas, parity ≤ 3 people, and economic status in quintiles 2, 3, 4 and 5.
HUBUNGAN PERSONAL REMAJA DENGAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH ORANG TUA DALAM UPAYA PENCEGAHAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH DI KABUPATEN JEMBER Iis Rahmawati; Dewi Retno Suminar; Oedoyo Soedirham; Pinky Saptandari
Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol 9 No 2 (2018): JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI VOLUME 9 NO. 2 TAHUN 2018
Publisher : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.42 KB) | DOI: 10.22435/kespro.v9i2.2028.149 - 157

Abstract

Latar belakang: Secara global, kasus seksual pranikah di kalangan remaja meningkat pesat, sehingga perlu segera ditangani lebih awal dalam lingkup keluarga (orang tua), apabila tidak segera ditangani akan mengarah ke masalah lain, seperti kehamilan yang tidak diinginkan, penyakit menular seksual, HIV dan AIDS. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh personal remaja terhadap pelaksanaan pendidikan karakter oleh orang tua dalam pencegahan perilaku seksual pranikah di Kabupaten Jember. Metode:Desain Penelitian cross-sectional dilakukan pada 229 remaja berusia 16-17 tahun dengan multistage random sampling. Kuisioner digunakan untuk mengukur personal remaja dan pelaksanaan pendidikan karakter oleh orang tua dengan menggunakan teori dan telah dimodifikasi oleh peneliti. Variable karakter remaja meliputi indikator biologis, akademik, pemahaman sosial, teman sebaya, dan pengalaman seksual dan variabel pelaksanaan pendidikan karakter oleh orang tua meliputi pengajaran, pemotivasian, peneladanan, pembiasaan dan penegakan aturan. Analisis data menggunakan SEM menggunakan software (Analysis of Moment Structures (AMOS) version 21). Hasil: pengaruh faktor personal remaja terhadap pelaksanaan pendidikan karakter oleh keluarga (orang tua) dalam pencegahan seksual pranikah oleh remaja dengan nilai P-value 0,857 ini menunjukkan bahwa faktor personal remaja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pelaksanaan pendidikan karakter oleh keluarga (orang tua) dalam pencegahan seksual pranikah oleh remaja. Kesimpulan: Perilaku seksual pranikah pada remaja tetap dilakukan, walaupun orang tua sudah melakukan pendidikan karakter pada remaja dalam pencegahan seksual pranikah, hal ini dapat disebabkan oleh pengaruh akademik (upaya untuk mendapatkan pengetahuan mengenai pengetahuan pendidikan seksual) dan remaja mencari informasi sendiri melalui internet, media masa dan lain sebagainya, sehingga apabila informasi yang didapatkan negatif akan berdampak buruk terhadap kesehatan seksual remaja.
PELUANG MENGGUNAKAN METODE SESAR PADA PERSALINAN DI INDONESIA Andi Rispah Sulistianingsih; Krisnawati Bantas
Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol 9 No 2 (2018): JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI VOLUME 9 NO. 2 TAHUN 2018
Publisher : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.662 KB) | DOI: 10.22435/kespro.v9i2.2046.125 - 133

Abstract

Latar Belakang: World Health Organization (WHO) 2015 menargetkan rata-rata tindakan metode sesar antara 10% sampai 15% sebagai upaya intervensi penyelamatan ibu dan bayi pada persalinan yang tidak bisa dilakukan secara normal. Peningkatan angka persalinan dengan metode sesar di seluruh dunia termasuk Indonesia merupakan masalah yang sangat memprihatinkan mengingat konsekuensi kesehatan jangka pendek maupun panjang bagi ibu dan bayi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor dan besar peluang menggunakan metode sesar pada persalinan di Indonesia. Metode: penelitian cross sectional dengan menggunakan data sekunder SDKI 2017. Variabel yang diteliti yaitu metode persalinan, faktor sosiodemografi, riwayat kehamilan dan riwayat persalinan ibu. Analisis menggunakan SPSS 20. Peluang pemilihan metode sesar pada persalinan di Indonesia diukur melalui persamaan regresi logistik. Hasil: faktor yang secara signifikan terkait dengan pemilihan metode sesar pada persalinan di Indonesia adalah usia ibu, pendidikan, indeks kekayaan, tempat tinggal, paritas, ukuran anak saat lahir, frekuensi anc, kehamilan anak kembar, dan komplikasi kehamilan. Peluang menggunakan metode sesar pada persalinan dengan kondisi usia ibu >35 tahun, pendidikan tinggi, tinggal di wilayah perkotaan dan mengalami komplikasi kehamilan adalah 65%. Sedangkan peluang menggunakan metode sesar berdasarkan indikasi medis dalam hal ini komplikasi kehamilan adalah 9.5%.

Page 1 of 1 | Total Record : 8