cover
Contact Name
Muhammad Farkhan
Contact Email
farkhan@uinjkt.ac.id
Phone
+6285881159046
Journal Mail Official
alturats@uinjkt.ac.id
Editorial Address
Jl. Tarumanegara, Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan Banten, Indonesia 15419
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Buletin Al-Turas
ISSN : 08531692     EISSN : 25795848     DOI : https://dx.doi.org/10.15408/bat
JOURNAL BULETIN ALTURAS (ISSN 0853-1692; E-ISSN: 2579-5848) is open access journal that is published by Faculty of Adab and Humanities, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. It serves to disseminate research and practical articles that relating to the current issues on the study of history, literature, cultures, and religions. This journal warmly welcomes contributions from scholars of related disciplines by using Bahasa Indonesia, English, and Arabic.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 516 Documents
Peristiwa Lampung 1989 Abdul Syukur
Buletin Al-Turas Vol 8, No 1 (2002): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5870.287 KB) | DOI: 10.15408/bat.v7i1.4089

Abstract

Peristiwa Lampung 1989 adalah peristiwa lokal yang sangat terkait dengan masalah politik tingkat nasional, terutama menyangkut hubungan antara kalangan Islam dengan Pemerintah Orde Baru yang sempat memburuk setelah  Presiden Soeharto mengajukan gagasan menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Gagasan ini disampaikan  secara berturut-turut pada acara KOngres Nasional Pramuka 12 April 1976, Perinagtan Hari Pramuka ke-XV 14 Agustus 1976 dan Pidato Kenegaraan 16 Agustus 1976.
Qadiyyah Wuqu' al-Alfaaz al-A'jamiyyah fii al-Qur'aan al-Kariim Malibary, Ahmad Akrom
Buletin Al-Turas Vol 14, No 2 (2008): BULETIN AL-TURAS
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (896.423 KB) | DOI: 10.15408/bat.v14i2.4383

Abstract

dalam bentuk scan
"Dunia" di Balik Tulisan Jawi: Aktualisasi Budaya Melayu dan Islam Fathurrahman, Oman
Buletin Al-Turas Vol 7, No 1 (2001): BULETIN AL-TURAS
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/bat.v7i11.6899

Abstract

Dalam konteks "tulisan" (writing), ada beberapa pertanyaan yang biasa diajukan, antara lain: apa sebenarnya hakikat tu lisan? Siapa yang membutuhkan tulisan? Apa fungsi sosial tulisan bagi masyarakat pemakainya? dan beberapa pertanyaan sejenis lainnya. Pertanyaan-pertanyaan semacam ini-kendati tidak selalu secara eksplisit diungkapkan-mewarnai pembahasan beberapa buku yang melakukan telaah atas tulisan, baik secara sinkronis maupun diakronis (lihat, misalnya, Gelb 1980; Gaur 1987; Coulmas 1989, dll.)
Syariah Law and The Rights of Non-Muslims: The Importance of Reinterpreting traditional Syariah And Disseminating Progressive Syariah Sukron Kamil
Buletin Al-Turas Vol 22, No 1 (2016): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (757.144 KB) | DOI: 10.15408/bat.v22i1.2933

Abstract

Abstract During the era of Reformasi the face of Indonesian politics was marked by, among other things, the kindling in a number of regions of the formalizing of Islamic law through regional bylaws, and in other areas through public policy. Efforts to achieve this started at the third level, that is at the level of regulating aspects of religious services and worship, going beyond Islamic family and economic law, and this was also the case with formalizing shariah law at national level.Despite the positive impacts of thissuch as improved security, seen from the perspective of the rights of non-Muslims the implementation of regional Islamic regulations or public policy is a threat, in part because of its positioning as something that may trigger the violation of non-Muslim rights. Examples of this are freedom of worship, freedom to establish schools, the right to take positions of leadership and inter-faith marriage. Moreover, parts of this implementation directly infringe the rights of non-Muslims, such as the obligation to wear a veil. From the Islamic legal perspective, shariah bylaws or regulation have also crossed the boundaries of traditional shariah law, particularly in the requirement to wear a veil and in freedom of worship. Shariah bylaws are a close reflection of traditional Islamic law. Because of this, the shariah law already embodied in regional legislation must be reinterpreted to make it something of benefit to people, providing a sound footing for accomodating such contemporary demands as basic human rights. In any case, the shariah that becomes formalised in bylaws should be progressive and modern, and this is the shariah law that needs to be publicised and supported. Key Words: shariah bylaws,dzimmî, mainstream, hudîûd, khalwat, jizyah, ahl al-kitâb, takwil,and istishlâh.  ------- Abstak Selama era reformasi, wajah perpolitikan Indonesia ditandai dengan adanya, antara lain, menjamurnya jumlah daerah-daerah yang memberlakukan hukum Islam melalui peraturan daerah, melalui kebijakan publik.Usaha untuk memeroleh hal ini dilakukan dengan tiga tingkatan, yaitu pada tingkat pemberlakuan aspek-aspek keagamaan, pelayanan dan peribadatan, kemudian berlanjut pada masalah hukum ekonomi dan keluarga islami, dan hal ini juga menjadi masalah pemberlakuan hukum syariah pada tingkat nasional.Meskipun dampak positif semacam ini dapat meningkatkan keamanan, ditinjau dari perspektif hak-hak non-muslim terhadap pemberlakuan peraturan daerah atau kebijakan publik menjadi sebuah ancaman, dikarenakan posisinya sebagai sesuatu yang bisa memicu pelanggaran  hak-hak non-muslim. Contohnya adalah kebebasan beribadah, kebebasan medirikan sekolah, hak untuk mengambil alih kepemimpinan dan perkawinan beda keyakinan. Di samping itu, sebagian dari implementasi ini dapat berpengaruh pada pelanggaran hak-hak non-muslim, misalnya kewajiban untuk memakai jilbab. Dari perspektif hukum Islam, hukum/peraturan syariah telah melanggar batas hukum syariah tradisional, khususnya dalam mewajibkan penggunaan jilbab dan kebebasan beribadah.Perda syariah merupakan refleksi hukum islam klasik. Hal ini dikarenakan hukum islam mencakup peraturan daerah yang harus ditafsirkan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat, dengan menampung aspirasi suara bawah. Keywords: shariah bylaws,dzimmî, mainstream, hudîûd, khalwat, jizyah, ahl al-kitâb, takwil,and istishlâh.
Medan Makna Rasa dalam Bahasa Melayu Dialek Jakarta Darsita Darsita
Buletin Al-Turas Vol 12, No 2 (2006): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1088.241 KB) | DOI: 10.15408/bat.v12i2.4236

Abstract

A sense of field experience of Betawi peopke in daily dialect (Bahasa Melayu Dialek Jakarta/BMD) is expressed by body language (the five senses, link, body, part of the body, etc...)
Hambatan Membaca Aksara Arab Bagi Anak Disleksia di Sanggar Baca Jendela Dunia Karlina Helmanita
Buletin Al-Turas Vol 22, No 2 (2016): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (709.553 KB) | DOI: 10.15408/bat.v22i2.4047

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hambatan anak disleksia ketika belajar membaca aksara Arab dengan melihat jenis disleksia yang dialami responden, mengidentifikasi hambatan yang dihadapi anak disleksia, memberikan metode alternatif guna meminimalisir hambatan membaca aksara Arab bagi anak-anak disleksia; mengetahui lebih dekat tahapan membaca yang dicapai anak diseleksia, sampai memberikan perlakuan (treatment) yang dapat membantu anak disleksia membaca aksara Arab secara berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tehnik pengumpulan data secara deduktif-induktif secara bolak-balik sampai data dianggap cukup dan dapat mengantarkan pada temuan penelitian. Karenanya proses pengumpulan data menggunakan teknik observasi, rekaman, dan partisipasi aktif kepada 2 orang anak disleksia di Sanggar Baca Jendela Dunia. Temuan penelitian ini merekomendasikan kepada 1) Pelaku pendidikan non formal---guru ngaji, TK dan TP Alquran, dan mentor atau relawan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang menangani baca tulis latin maupun Arab--- secara lebih sistematis, terprogram dalam menangani anak-anak disleksia ketika membaca aksara Arab, termasuk melalui baca al-Quran; 2) Orangtua dalam mendidik, membimbing, mengawasi, dan memberikan perhatian terhadap cara mengatasi hambatan membaca aksara Arab dapat ditangani secara setara dengan baca tulis latin; 3) Para penggiat di bidang linguistik Arab hendaknya dapat mengembangkan pendekatan, perlakuan (treatment) yang tepat untuk anak-anak disleksia, khususnya dalam penanganan kegiatan membaca aksara Arab. ---Abstract The goal of this research is to find out the handicaps of child’s dyslexia in learning to read Arabic letters by observing the type of dyslexia undergone by respondents, indentifying the handicaps occurred to dyslexia, providing alternative method in order to minimize the handicaps in learning Arabic letters for dyslexia; to get close to know reading steps achieved by dyslexia, giving treatment that can help dyslexia in learning Arabic letters continuesly. This research uses qualitative method by collecting deductive-inductive data adequately to come into a conclusion of this research. Therefore, the process of collecting data is by using observation, recording, and actively participation for two children dyslexia in Sanggar Baca Jendela Dunia. The research findings can give recommendations as follows: 1) informal educators, such as islamic teachers, kindergarten, and Al-Qur’an learning institution, and mentor or volunteers of Social Reading Institution (Taman Bacaan Masyarakat) who can handle Arabic reading-writing systematically and well-organized to cope with dyslexia in reading Arabic letters, including to read Al-Qur’an; 2) Parents in educating, guiding, observing, and to give attention to overcome the handicaps in reading Arabic letters can be handled equally to Latin alphabets; 3) The practioners of Arabic linguists should develop effective approach and  treatment for dyslexia, especially in handling to read Arabic letters.  DOI: 10.5281/zenodo.556799
"Kana" Al-Naqisah Al-Nazrah fi Ba'di masa 'iliha Ahmad Akrom Malibary
Buletin Al-Turas Vol 5, No 1 (1999): BULETIN AL-TURAS
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.997 KB) | DOI: 10.15408/bat.v5i8.4364

Abstract

Dalam bentuk scan
Islam di Spanyol; Sebuah Tinjauan Peradaban Saidun Derani
Buletin Al-Turas Vol 9, No 1 (2003): BULETIN AL-TURAS
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/bat.v9i1.6889

Abstract

Makalah ini bermaksud mengemukakan pembahasan perkembangan politik Islam di Andalusia; berbagai dinasti dan rivalitas di antara mereka dengan penguasa Kristen Eropa; keruntuhan kekuasaan politik Islam, perkembangan peradaban Islam dan pusat-pusat peradaban, serta aspek-aspek peradaban, serta aspek-aspek peradaban yang mengolonial di Andalusia. Terakhir, dianalisis juga sumbangan peradaban Islam dari wilayah barat ini bagi peradaban Eropa.
Kekerabatan Bentuk Kosakata Perabot Dapur dalam Bahasa Arab Sudan dan Suriah Darsita Suparno; Ali Qosebaty
Buletin Al-Turas Vol 26, No 1 (2020): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (825.261 KB) | DOI: 10.15408/bat.v26i1.8781

Abstract

The study is aimed at investigating differences of Amiyah Sudanese and Syrian Arabic lexical forms and meanings in the field of kitchen appliances.  It is a study of comparative historical linguistics that uses corpuses of both languages obtained from four Sudanese and Syrian native speaker students who utilize these tools in their everyday modern live. The authors collect the data by themselves applying their own compiled vocabulary list and Swadesh vocabulary list. The findings show that “kitchen appliances@ vocabularies in the Sudanese and Syrian are related to each other. This is evidenced by the the word pairs which (a) are identical or cooccurrence; (b) have a phonemic correspondence or recurrence; and (c) have phonetical similarity with one phoneme difference. In addition, the kitchen appliances usage changes too along with the need in identifying the new words or terms for the new kitchen appliances. It is concluded that the lexical form of Sudanese  and Syrian Arabic is systematically compatible, in terms of sound aspects; however sounds of the Sudanese language change in the Syrian vocabulary. Studi ini bertujuan menyelidiki perbedaan bentuk dan makna dari kosakata bahasa Amiyah Sudan dan bahasa Arab Suriah dalam kosakata dapur dan apa saja bentuk dan makna kata-kata majemuk dalam peralatan dapur ini. Penelitian ini merupakan kajian Linguistik Historis Komparatif dengan menggunakan data dari kedua bahasa tersebut yang diperoleh dari empat mahasiswa penutur jati Sudan dan Suriah yang menggunakan alat masak tersebut setiap hari di era modern. Data dikumpulkan dengan mengacu pada daftar kosakata bahasa Swadesh dan daftar kosakata lainnya. Penelitian ini memperlihatkan bahwa kosakata "peralatan dapur" di Sudan dan Suriah saling terkait. Ini dibuktikan dengan penemuan pasangan kata yang: (a) identik atau terjadi bersamaan (b) memiliki korespondensi fonemik, atau re-aliran fonemik (c) memiliki kesamaan fonetis, dan memiliki satu perbedaan fonem. Penggunaan peralatan dapur juga berubah dengan begitu banyak nama-nama peralatan dapur yang dibutuhkan juga berbeda. Bertumpu pada hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa bentuk leksikal dari Sudan dan Suriah secara sistematis kompatibel, dalam hal aspek suara, ada beberapa suara dari bahasa Sudan yang berubah dalam kosa kata bahasa Syria. تهدف هذه الدراسة  إلى البحث في كيفية اختلاف أشكال ومعاني المفردات العربية السودانية والسورية في المفردات المطبخية و أشكالها ومعانيها المركبة. و حصل الباحث البيانات من أربعة متحدثين سودانيين وسوريين وهم يستخدمون الادوات المطبخية كل يوم في العصر. يتغير استخدام الأدوات المطبخية مع وجود العديد من أسماء معدات المطابخ المطلوبة أيضًا. تم جمع البيانات باستخدام إشارة إلى قائمة المفردات Swadesh  وقوائم المفردات الأخرى التي جمعها المؤلف. تستخدم الدراسات اللغوية التاريخية المقارنة بيانات من اللغتين للمقارنة. أظهرت النتائج أن مفردات "أدوات المطبخ" في السودان وسوريا مترابطة. و يتضح هذا من خلال اكتشاف الكلمات الثنائية التي: (أ) متطابقة (ب) لها مراسلات صوتية، أو أن إعادة التدفق الصوتي (ج) لها أوجه تشابه صوتية، ولها اختلاف صوتي واحد. و بناءً على النتائج، يمكن أن يستنتج الباحث أن الشكل المعجمي للسودان وسوريا متوافق بشكل منهجي، من حيث الجوانب الصوتية، هناك بعض الأصوات من اللغة السودانية التي تتغير في المفردات السريانية.
Peranan Komunitas Arab dalam Bidang Sosial-Keagamaan di Betawi 1900-1942 Muhammad Haryono
Buletin Al-Turas Vol 21, No 1 (2015): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.401 KB) | DOI: 10.15408/bat.v21i1.3832

Abstract

AbstrakKomunitas Arab-Hadhrami di Betawi peranannya dirasa amat besar bagi masyarakat Betawi, tidak hanya terkenal sejak dahulu keahliannya dalam bidang politik dan perdagangan, namun juga dalam bidang sosial-keagamaan. Wujud nyata dari peranan yang dimainkan oleh orang-orang Arab tersebut terlihat sekali ketika memasuki awal abad XX, yakni dengan didirikannya sebuah organisasi modern yang bergerak di bidang sosial-keagamaan yang bernama Jamiat Kheir. Organisasi ini terkenal bukan saja karena keberhasilannya mendirikan sekolah-sekolah modern dan melahirkan tokoh-tokoh Islam penting, tetapi juga karena kegiatan sosial-keagamaannya   yang diwujudkan dalam bentuk pendirian beberapa panti asuhan, Islamic center, majelis taklim, percetakan dan juga fasilitas umum seperti; perpustakaan, masjid, dan rumah sakit. Kegiatan itu pun masih tetap berlangsung hingga kini dalam program kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh ar-Rabithah al-Alawiyyah. Fakta ini cukup menjadi suatu bantahan atas pernyataan seorang tokoh Orientalis Barat yakni, L.W.C Van den Berg yang kemudian diikuti oleh kalangan orientalis lainnya seperti K.A Steenbrink dan C. Snouck Hurgronje, yang menyatakan bahwa motivasi utama orang-orang Arab datang ke Nusantara hanyalah untuk berdagang dan mencari keuntungan materi semata. Oleh karena itu, tujuan penilitian ini adalah untuk membuktikan bahwa tidak semua orang-orang Arab yang datang ke Nusantara khususnya di Betawi, bertujuan hanya untuk berdagang dan mencari keuntungan materi semata.---AbstractHadrami Arab community in Batavia felt immense role for the Betawi people, not only famous since ancient expertise in the fields of politics and trade, but also in the socio-religious. Concrete manifestation of the role played by the Arabs was seen once when entering the early twentieth century, namely the establishment of a modern organization that is engaged in socio-religious named Jamiat Kheir. This organization is famous not only for its success establishing modern schools and gave birth to Islamic figures is important, but also because of the socio-religious activities are realized in the form of the establishment of several orphanages, Islamic centers, taklim, printing and also public facilities such as; libraries, mosques, and hospitals. The campaign was still going on today in the program activities carried out by al-Rabita al-Alawiyyah. This fact is quite become a rebuttal to the statement of a prominent Western orientalists namely, LWC Van den Berg followed by the orientalists such as KA Steenbrink and C. Snouck, which states that the primary motivation of the Arabs came to the archipelago are for trade and looking for material gains alone. Therefore, the purpose of this research is to prove that not all Arabs who came to the archipelago, especially in Betawi, aiming only to trade and seek material gains alone.

Page 7 of 52 | Total Record : 516


Filter by Year

1995 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 31, No 1 (2025): Buletin Al-Turas Vol 30, No 2 (2024): Buletin Al-Turas Vol 29, No 2 (2023): Buletin Al-Turas Vol 29, No 1 (2023): Buletin Al-Turas Vol 28, No 2 (2022): Buletin Al-Turas Vol 28, No 1 (2022): Buletin Al-Turas Vol 27, No 2 (2021): Buletin Al-Turas Vol 27, No 1 (2021): Buletin Al-Turas Vol 26, No 2 (2020): Buletin Al-Turas Vol 26, No 1 (2020): Buletin Al-Turas Vol 25, No 2 (2019): Buletin Al-Turas Vol 25, No 1 (2019): Buletin Al-Turas Vol 24, No 2 (2018): Buletin Al-Turas Vol 24, No 1 (2018): Buletin Al-Turas Vol 23, No 2 (2017): Buletin Al-Turas Vol 23, No 1 (2017): Buletin Al-Turas Vol 22, No 2 (2016): Buletin Al-Turas Vol 22, No 1 (2016): Buletin Al-Turas Vol 21, No 2 (2015): Buletin Al-Turas Vol 21, No 1 (2015): Buletin Al-Turas Vol 20, No 2 (2014): Buletin Al-Turas Vol 20, No 1 (2014): Buletin Al-Turas Vol 19, No 2 (2013): Buletin Al-Turas Vol 19, No 1 (2013): Buletin Al-Turas Vol 18, No 2 (2012): Buletin Al-Turas Vol 17, No 1 (2011): Buletin Al-Turas Vol 16, No 3 (2010): Buletin Al-Turas Vol 16, No 2 (2010): Buletin Al-Turas Vol 16, No 1 (2010): Buletin Al-Turas Vol 15, No 3 (2009): Buletin Al-Turas Vol 15, No 1 (2009): Buletin Al-Turas Vol 14, No 2 (2008): BULETIN AL-TURAS Vol 14, No 1 (2008): Buletin Al-Turas Vol 13, No 2 (2007): Buletin Al-Turas Vol 13, No 1 (2007): Buletin Al-Turas Vol 12, No 3 (2006): Buletin Al-Turas Vol 12, No 2 (2006): Buletin Al-Turas Vol 12, No 1 (2006): Buletin Al-Turas Vol 11, No 3 (2005): Buletin Al-Turas Vol 11, No 2 (2005): Buletin Al-Turas Vol 11, No 1 (2005): Buletin Al-Turas Vol 10, No 3 (2004): Buletin Al-Turas Vol 10, No 2 (2004): Buletin Al-Turas Vol 10, No 1 (2004): Buletin Al-Turas Vol 9, No 2 (2003): Buletin Al-Turas Vol 9, No 1 (2003): BULETIN AL-TURAS Vol 8, No 1 (2002): Buletin Al-Turas Vol 7, No 2 (2001): BULETIN AL-TURAS Vol 7, No 1 (2001): BULETIN AL-TURAS Vol 6, No 1 (2000): BULETIN AL-TURAS Vol 5, No 2 (1999): BULETIN AL-TURAS Vol 5, No 1 (1999): BULETIN AL-TURAS Vol 4, No 1 (1998): BULETIN AL-TURAS Vol 2, No 3 (1996): Buletin Al-Turas Vol 2, No 2 (1996): BULETIN AL-TURAS Vol 2, No 1 (1996): Buletin Al-Turas Vol 1, No 2 (1995): Buletin Al-Turas Vol 1, No 1 (1995): Buletin Al-Turas More Issue