Buletin Al-Turas
JOURNAL BULETIN ALTURAS (ISSN 0853-1692; E-ISSN: 2579-5848) is open access journal that is published by Faculty of Adab and Humanities, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. It serves to disseminate research and practical articles that relating to the current issues on the study of history, literature, cultures, and religions. This journal warmly welcomes contributions from scholars of related disciplines by using Bahasa Indonesia, English, and Arabic.
Articles
516 Documents
The Darkness in Umairoh
Hasnul Insani
Buletin Al-Turas Vol 15, No 1 (2009): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1171.002 KB)
|
DOI: 10.15408/bat.v15i1.4315
This research aims to find information about gender issues exploited by the author in The Jakarta Post short story ascribed by Yanusa Nugroho entitled Umairoh. The objectives of the research are 1. To investigate how women are described and positioned in the short story 2. To assess the implied attitudes of the author toward gender in the short story. 3. To identify the attitudes of the editors toward gender in the short story. The research results that; first women are described and positioned in the short story as suffered and powerless human beings. Second, the author implies that both women and men have ambivalent attitudes toward gender. Third, the editors let gender issues go to the public without qualification.
Konflik dan Integrasi: Potret Keagamaan Masyarakat Sawangan
Ulfah Fajarini
Buletin Al-Turas Vol 11, No 3 (2005): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1381.665 KB)
|
DOI: 10.15408/bat.v11i3.4218
This study is an antropological analysis on conflicts and integrations in percieving the teachings of Islam between Nahadlatul Ulama (NU) followers who base their perception on the Ahlusunnah wal Jamaah doctrines and the Muhammadiyah followers who in some way or other are influenced by Wahabid doctrines, among the communities living at Sawangan, Depok, West Java. Among the Sawangangan communities the two groups are significantly distinct able due tho their different interpretations as practical guidance in reacting to matters pertaining in their social life, so that teher seems to be two separate social structures. Inspite of the seperation phenomenans there are other phenomennas showing integrations in actions and attitudes toward matters constitute common interesr, for example in reacting toward prostution and gambling practices which both of the two groups think as factors corrupting the morality of the younger generation and also integrating their energy for common interest uniting local social structure.
Islam dalam Jagad Pikir Melayu
Junaidi Junaidi
Buletin Al-Turas Vol 20, No 1 (2014): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15408/bat.v20i1.3745
Abstrak Agama dan kebudayaan merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia. Adakalanya agama dipengaruhi kebudayaan atau sebaliknya kebudayaan yang dipengaruhi agama. Masuknya Islam ke tanah Melayu memberikan pengaruh terhadap corak kebudayaan dan pemikiran Melayu. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji nilai-nilai Islam yang terdapat dalam teks Tunjuk Ajar Melayu dengan menggunakan pendekatan strukturalis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam Tunjuk Ajar Melayu terdapat nasihat, pesan, pikiran dan gagasan untuk memegang teguh Islam dalam kehidupan orang Melayu. Dalam Tunjuk Ajar Melayu diungkapkan posisi adat dan syarak, Islam sebagai identitas orang Melayu, anjuran bertakwa kepada Allah, Islam untuk pembentukkan karakter anak dan persiapan menuju akhirat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Islam sangat berpengaruh dalam pembentukan pemikiran Melayu sehingga Islam dianggap sebagai identitas utama orang Melayu. --- Abstract Religion and culture are important in human life. Sometimes, a religion is influenced by culture or in any case culture is influenced by religion. The coming of Islam to Malay land influenced on the characteristic of Malay culture and minds. This research aims to analyze the Islamic values on text of “Tunjuk Ajar Melayu” by using structuralis approach. Findings of research show that “Tunjuk Ajar Melayu” consist of advices, messages, thoughs, and ideas to keep Islam in the life of Malay people. It expresses the position of “adat” and “syarak”, Islam as identity of Malay people, messages of devoting to Allah, Islam to build the children character and preparation toward hereafter. This research concludes Islam greatly influences in building Malay culture and minds, and therefore Islam is regarded as main identity for Malay people.
Interaksi Kebudayaan antara Persia dan Arab-Islam
M. Yakub
Buletin Al-Turas Vol 15, No 3 (2009): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1488.684 KB)
|
DOI: 10.15408/bat.v15i3.4272
Cultural interaction between Persia and Islam occurred through nimerous ways, such as expansion process,(expansion of region by way of invasion). Through this process, Persia enriched the di-versity of Arabic-Islam cultures wich can be seen among others in implementation of administration of state intitutions (wizarah) wich was unique feature of Persia during the time when Abbasid Dynasty was in reign. Relocation of Abbasid capital drom Damasqus to Baghdad and translation activities formed an intense acculturation among the two cultures wich resulted in the growth and advencement of sciences. this was incited by the development of Arabic language, both as a language of administration and languge of science.
Fungsi Tradisi Ta'Ziah di Iran Menurut Ulama Syiah
Imam Subchi
Buletin Al-Turas Vol 10, No 2 (2004): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1491.271 KB)
|
DOI: 10.15408/bat.v10i2.4134
Iranian is well known as Syiah school followers. One of their tradition whichis internalized strongly and heredited fromgeneration to generation is ta'ziah. This heredition is contributed by their Mollah. The people who visit and build the graveof their Mollah will gain syafa'at Raulullah.
Pertempuran Pesing Dan Pengungsian Ke Balaraja
M. Dien Madjied
Buletin Al-Turas Vol 2, No 2 (1996): BULETIN AL-TURAS
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15408/bat.v2i4.6868
Dalam teori perang sering digunakan kata pertempuran dan pengungsian. Pertempuran mengandung makna melakukan suatu perlawanan hebat terhadap lawan di medan perang dengan menggunakan senjata. Perlawanan itu dapat timbul karena ada sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendak sendiri, baik disengaja atau tidak hingga dapat menumbuhkan rasa tidak disengaja atau tidak hingga dapat menumbuhkan rasa tidak senang bahkan langsung meningkat menjadi pertempuran.
Catatan Hasil Kegiatan Penelitian Arkeologi
Sodrie Riyanto
Buletin Al-Turas Vol 2, No 1 (1996): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (3732.132 KB)
|
DOI: 10.15408/bat.v2i3.6951
Pembangunan arkeologi di Indonesia ke dalam tiga periode. masa prasejarah, masa klasik, dan masa Islam/Barat tidak lain merupakan salah satulangkah strategis yang bersifat ilmiah yang didasarkan pada aspek kronologis. Tentu saja hal ini mengingat betapa panjangnya jangkauan kronologi bagi arkeologi Indonesia. Pada kenyataannya ke tiga periodesasi tersebut tidak mempunyai batas yang tegas terutamajika dikembalikan kepada hakekat disiplin arkeologi itu sendiri yang teori dan metodologi serta tekniknya tidak ditentukanoleh masing-masing periodesasi.
Budaya Satire pada Masa Dinasti Umayyah dalam Syair Hijā’ Al-Farazdaq
Cahya Buana
Buletin Al-Turas Vol 25, No 2 (2019): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (66.161 KB)
|
DOI: 10.15408/bat.v25i2.11744
Hijā’ atau satire adalah salah satu genre syair yang mengandung konten sinisme atau ejekan. Jenis puisi ini berkembang pesat pada masa Dinasti Umayyah. Penyair yang sangat terkenal dengan genre ini di antaranya adalah al-Farazdaq. Kajian ini bermaksud untuk mengungkap jenis budaya satire yang berkembang pada masa Bani Umayyah melalui syair al-Farazdaq serta latar belakang munculnya budaya tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut, saya akan menggunakan metode penelitian qualitatif melalui pendekatan budaya dan sejarah pada teks-teks syair hija al-Farazdaq. Berdasarkan hasil analisis terungkap bahwa budaya satire yang berkembang pada masa Bani Umayah dalam puisi hija al-Farazdaq adalah jenis satire personal (al-hijā al-syakhsyi) yaitu satire yang menyerang pribadi seseorang dengan cara mengejeknya melalui hal-hal yang bersifat fisik, satire moral (al-hijā al-akhlāqi) yaitu sindiran-sindiran yang ditujukan kepada lawan karena dianggap memiliki moralitas yang rendah, satire politik (al-hijā al-siyāsi) yang digunakan untuk kepentingan politik, satire sosial (al-hijā al-ijtimāi) yaitu sindiran yang terkait perilaku sosial yang kurang lazim terjadi pada masyarakat pada umumnya dan satire agama (al-hijā al-dīnī) yaitu satire-satire yang digunakan untuk menyindir perilaku keagamaan seseorang. Adapun latar belakang munculnya budaya satire di antaranya disebabkan oleh motif politik, ekonomi dan fanatisme kesukuan. Hijā' or satire is a genre of poetry that contains cynicism or mockeries. This type of poetry developed rapidly during the Umayyad Dynasty. This study was intended to reveal the type of satirical culture in the era of Umayyads through al-Farazdaq’s poetry and the background of its emergence. To achieve this purpose, I used a qualitative research method implementing cultural and historical approaches to read critically hija al-Farazdaq's poetic texts. The result of analysis revealed there were five kinds of satirical culture developing during the Umayyads in the poetry hija al-Farazdaq. There were a personal satire (al-hijā al-syakhsyi) attacked someone by mocking him through things that were physical; a moral satire (al-hijā al-akhlāqi), namely allusions that addressed the opponents because they were considered to have low morality; a political satire (al-hijā al-siyāsi) which was used for political purposes; a social satire (al-hijā al-ijtimāi) which was an allusion related to social behavior that were less common in the society in general; and a religious satire (al-hijā al-dīnī) which was used to insinuate one's religious behavior. The background for the emergence of satire culture were due to political, economic and tribal fanaticism.
Dakwah Kultural Sunan Sendang Duwur
Novita Siswayanti
Buletin Al-Turas Vol 21, No 1 (2015): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (625.458 KB)
|
DOI: 10.15408/bat.v21i1.3823
AbstrakSunan Sendang Duwur salah seorang waliyullah yang peranannya disejajarkan dengan Walisongo dalam menyiarkan Islam di Tanah Jawa. Sunan Sendang berdakwah secara kultural mengakulturasikan budaya yang mentradisi di Desa Sendang Duwur dan menginternalisasikan nya dengan nilai-nilai Islam. Ajarannya tentang “mlakuho dalan kang benar, ilingo wong kang sak burimu” (berjalanlah di jalan yang benar, dan ingatlah pada orang yang ada di belakangmu) hingga kini masih relevan yang berakulturasi dengan budaya setempat adalah tradisi selametan dan sedekahan yang diisi dengan pembacaan tahlil dan bancaan. Selain itu Masjid Sendang Duwur yang arsitekturnya vulnavular Joglo dan berakulturasi dengan budaya Hindu Jawa juga merupakan jejak dakwah kultural Sunan Sendang Duwur. Dalam penelitian ini berupaya untuk mengkaji dakwah kultural Sunan Sendang Duwur yang penuh kedamaian di mana salah satu metode dakwahnya adalah tut wuri handayani lan tut wuri hangiseni. Metode dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan sejarah dengan melihat dan mengkaji seluruh aspek kehidupan sang tokoh. Dengan perspektif ini, diharapkan dapat diungkap keseluruhan sosok Sunan Sendang Duwur, mulai dari latar belakang keluarga, latar sosial, pendidikan, peranannya dalam dakwah kultural di Desa Sendang Duwur Paciran Lamongan yang hingga kini dakwahnya masih terimplimentasi dan diterapkan dalam kehidupan tradisi dan budaya masyarakat Sendang Duwur.---AbstractSunan Sendang Duwur one Waliyullah whose role is aligned with the broadcast Walisongo Islam in Java. Sunan Spring preaching culturally mengakulturasikan mentradisi culture in the village of Spring Duwur and internalize it with Islamic values. His doctrine of "mlakuho role in kang true, ilingo wong kang sak burimu" (walk on the right path, and remember the people who were behind) are still relevant acculturated to the local culture is a tradition selametan and sedekahan filled with readings tahlil and bancaan. Besides the mosque Spring Duwur whose architecture vulnavular Joglo and acculturated by Javanese Hindu culture is also a cultural propaganda trail Sunan Spring Duwur. In this study sought to examine the cultural propaganda Sunan Spring Duwur peaceful where one method of preaching is wuri Handayani lan tut tut wuri hangiseni.Metode in this study is a qualitative method approach by looking at the history and examines all aspects of the life of the hero. With this perspective, is expected to reveal the overall figure of Sunan Sendang Duwur, ranging from family background,social background,education, its role in preaching the cultural village Spring Duwur Paciran Lamongan, which till now his preaching had done implementation and applied in the life of the tradition and culture of the people Sendang Duwur.
Ilmu dalam Sejarah: Menyoal Perjalanan Ilmu dan Filsafat Ilmu
Johan Wahyudhi
Buletin Al-Turas Vol 18, No 2 (2012): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1782.851 KB)
|
DOI: 10.15408/bat.v18i2.4295
Everything around us is in in the law of creation. We can see the same thing when we read history of science which has dialoguistic relation with the philosophy of science. In the case, human, as an intellectual actor who creates science, roles as the conqueror of every challange taht comes from his own environment and nature. As we know, the ratio and common sense are two main softwares to download so much knowledge from many phenomebas in this universe. As long as the time, human has depended on classical tradition in absorbing wisdomswhich are formed to be science in present and fut