cover
Contact Name
RR. Yunita Bayu Ningsih
Contact Email
y.bayuningsih@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
y.bayuningsih@gmail.com
Editorial Address
Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya,Jl. Srijaya Negara Bukit Besar, Kec.Ilir Barat 1 Kota Palembang, Sumatera
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Pertambangan
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : -     EISSN : 25491008     DOI : 10.36706
Jurnal Pertambangan merupakan jurnal dengan topik dibidang pertambangan meliputi kegiatan eksplorasi, eksploitasi, pengolahan dan pemurnian, K3 serta lingkungan pertambangan. Jurnal ini diterbitkan 4 (empat) kali dalam setahun (3 bulanan) . Jurnal Pertambangan dipublikasikan oleh Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 8 No 2 (2024): Mei 2024" : 7 Documents clear
PENGARUH ATRIBUT CLEAT TERHADAP PERMEABILITAS BATUBARA DAERAH KUNGKILAN, KABUPATEN LAHAT, SUMATERA SELATAN Novita, A. F.; Rochmana, Y. Z.
Jurnal Pertambangan Vol 8 No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jp.v8i2.1600

Abstract

Cleat merupakan rekahan alami yang muncul sebagai dampak dari pembebanan maupun struktur. Rekahan pada batubara menjadi alur lintasan fluida pada batubara untuk mengalir masuk ataupun keluar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi gas metana batubara melalui analisis cleat pada area Kungkilan, Kabupaten Lahat yang termasuk ke dalam Cekungan Sumatera Selatan. Pengambilan data atribut cleat menggunakan metode observasi lapangan yaitu dengan melakukan pengukuran kedudukan (strike-dip), atribut cleat berupa spacing dan aperture dengan menggunakan metode scanline pada sembilan lokasi penelitian, dan dilanjutkan perhitungan nilai permeabilitas batubara menggunakan rumus darcy. Dari pengukuran tersebut hasil arah umum face cleat adalah timur laut-barat daya dan butt cleat berarah barat laut-tenggara dengan menghasilkan atribut cleat dengan rata-rata aperture pada face cleat 0,02-0,1 cm dan butt cleat yaitu 0,03-0,2 cm, sedangkan spacing pada face cleat 2,9 hingga 5,7 cm dan pada butt cleat 3,8-7,9 cm. Berdasarkan perhitungan dari persamaan permeabilitas, hasil permeabilitas yang diperoleh kisaran yaitu 2,27 mD-42,95 mD yang setelah dirata-rata pada model match sticks sebesar 15,635 mD serta 3,02 mD-57,27 mD setelah rata-rata model cubes yaitu 21,598 mD. Hasil keterdapatan permeabilitas yang bernilai rendah diperoleh di seam d pada LP 1 sedangkan nilai tertinggi diperoleh di seam c pada LP 8. Maka dapat ditarik kesimpulan adanya korelasi antara atribut cleat dengan permeabilitas dan di beberapa coal seam terutama seam c memiliki kualitas permeabilitas untuk gas metana batubara cukup baik. Hal tersebut selaras dengan pandangan Peter (2008), dimana dalam pemanfaatan gas metana batubara, permeabilitas yang optimal yaitu 30 mD-50 mD.
KEBUTUHAN KIPAS PADA CABANG B1A DAN CABANG B1E1 DI TUNNEL T-8 KARIM Risgunadi, N.; Hutajulu, Y. Y.; Indrajaya, F.; Sukmawatie, N.; Inso, Y. D.
Jurnal Pertambangan Vol 8 No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jp.v8i2.2203

Abstract

Kegiatan produksi di Tunnel T-8 Karim dilakukan di cabang B1A dan cabang B1E1. Pada saat aktivitas peledakan, kandungan gas karbon monoksida dapat mencapai 75 ppm di cabang B1A dan temperatur serta kelembaban yang tinggi. Penelitian ini bertujuan merencanakan kebutuhan kipas menggunakan simulasi untuk menyuplai udara bersih dan mengeluarkan gas-gas berbahaya seperti karbon monoksida (CO) lebih cepat dengan memperhatikan jarak suplai udara yang berasal dari luar tunnel dan jalur udara bersih serta kotor. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan menghitung data-data primer dan sekunder untuk mendapatkan nilai kuantitas dan kualitas udara. Dengan memperhitungkan kebutuhan udara pada front penambangan serta memperhatikan pergerakan aliran udara sehingga dapat menerapkan sistem overlap. Kebutuhan kipas secara simulasi sebagai berikut [1] Main Axial Fan dengan volume debit udara sebesar 15 m3/s [2] Satu unit Forcing Fan dengan volume debit udara sebesar 10 m3/s pada jalur lori sesudah cabang A [3] Satu unit Forcing Fan dengan volume debit udara sebesar 10 m3/s di cabang B1 dengan ventilation duct diameter 60 cm sampai di area front penambangan cabang B1A [4] Satu buah Exhaust fan dengan volume debit udara sebesar 6 m3/s di dekat shaft dengan ventilation duct diameter 60 cm dari front cabang B1A [5] Satu unit Forcing Fan dengan volume debit udara sebesar 8,5 m3/s di cabang B1E dengan ventilation duct diameter 60 cm sampai front cabang B1E1 dan [6] Satu buah Exhaust fan dengan volume debit udara sebesar 3 m3/s di area front cabang B1E1 dengan ventilation duct diameter 50 cm sampai di dekat shaft.
PERENCANAAN TEKNIS SEKUENS PENGUPASAN OVERBURDEN PADA TAHUN 2023 DI PT TATA BARA UTAMA JOBSITE BBE-MAL KABUPATEN MUSI BANYUASIN Prayoga, A.; Yulanda, Y. A.; Prabawa, A. D.; Megasukma, Y.
Jurnal Pertambangan Vol 8 No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jp.v8i2.2214

Abstract

PT Tata Bara Utama (TBU) merupakan kontraktor yang bergerak pada bidang pertambangan yang berdomisili di Sumatera Selatan dengan lingkup kerja pengupasan lapisan tanah penutup (overburden). Target produksi overburden tahun 2023 telah disepakati 4.000.000 BCM dengan target coal expose 850.000 ton. Untuk mencapai target tersebut perlu dilakukan perencanaan kapasitas alat dan sekuen penambangan. Perencanaan sekuen penambangan pada TBU hanya dilandaskan pada keadaan normal dengan mengacu pada jam hujan rata-rata. Sementara faktor curah hujan merupakan faktor yang susah untuk diprediksi namun berpengaruh besar terhadap ketercapaian produksi yang dapat berakibat terhadap pencapaian coal expose. Penelitian tentang perbandingan dua skenario jam hujan berbeda yang terdiri dari jam hujan rata-rata (pendekatan moderat) dan jam hujan tertinggi (pendekatan pesimis) belum pernah dilakukan. Tujuan dari penelitian ini untuk membandingkan normal scenario (NSC) dengan worst scenario (WSC) pada jam hujan tertinggi sehingga dapat memberikan alternatif sekuen pencapaian target coal expose pada kemungkinan kondisi terburuk. Metode penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan mengintegrasikan teori dan data lapangan yang terdiri dari data primer dan sekunder. Data diolah dengan menggunakan perangkat lunak pertambangan untuk membantu pembuatan skenario penambangan. Hasil dari pengolahan data menghasilkan rancangan desain pit dan disposal tahun 2023 yang dibagi menjadi 4 kuartal dengan dua skenario berbeda. Skenario NSC menghasilkan total overburden 4.073.351 BCM dengan jumlah coal expose 879.966 ton sedangkan skenario WSC menghasilkan total overburden 3.648.841 BCM dengan jumlah coal expose 877.933 ton. Pada skenario WSC target expose batubara masih tetap bisa tercapai namun tidak menyisakan working bench untuk tahun selanjutnya.
REKOMENDASI GEOMETRI PELEDAKAN BATUAN ANDESIT UNTUK HASIL FRAGMENTASI YANG BAIK Pebrianto, R.; Al Hadi, A.; Asof, M.; Paloma, N.
Jurnal Pertambangan Vol 8 No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jp.v8i2.2296

Abstract

Berdasarkan geometri peledakan aktual bulan November-Desember 2023, diperoleh hasil distribusi fragmentasi aktual 30 kali peledakan menggunakan software Split desktop 2.0. Rata-rata jumlah material yang berukuran ≤80 cm sebanyak 63,38% dan menghasilkan ukuran ≥80cm (boulder) batu andesit sebesar 36,61%. Proses pembongkaran batu andesit di PT MBS dilakukan menggunakan proses drilling and blasting, dengan standar hasil peledakan yang berukuran ≤80 cm sebanyak 70% dan yang berukuran ≥80 cm sebanyak 30%. Berdasarkan hasil perhitungan dan pengamatan langsung, kegiatan peledakan ini belum memenuhi standar perusahaan dimana didapatkan fragmentasi berukuran ≤80 cm sebanyak 63,38% dan boulder ≥80 cm sebanyak 36,61%. Melalui penelitian ini ingin diketahui geometri peledakan yang diterapkan di perusahaan; mengukur distribusi fragmentasi batuan andesit aktual menggunakan metode kuz-ram dan software split desktop 2.0; membuat rancangan ulang geometri peledakan secara teoritis menurut C.J Konya (1990); dan membandingkan distribusi hasil fragmentasi aktual dan rancangan ulang. Metode penelitian ini menggunakan persamaan C.J Konya untuk menghitung redesign geometri peledakan, dan menggunakan metode Kuz-Ram dan Software Split Desktop untuk menghitung ukuran fragmentasi secara perkiraan dan aktual. Sehingga dilakukan redesign jarak burden dari 2,27 m menjadi 2 m, spacing 2,32 m menjadi 2,74 m, stemming 2,32 m menjadi 2 m, subdrilling 0,5 m menjadi 0,6 m, kedalaman lubang ledak 6,11 m menjadi 8,6 m, nilai powder factor 0,42 kg/bcm (0,17 kg/ton) menjadi 0,58 kg/bcm (0,23 kg/ton). Distribusi fragmentasi geometri redesign menggunakan software Split Desktop 2.0 didapatkan ukuran ≤80 cm sebanyak 94,31% dan menggunakan analisis kuz-ram sebanyak 22,477%.
PREDIKSI OVERBREAK PADA PELEDAKAN TAMBANG BAWAH TANAH MENGGUNAKAN METODE EMPIRIK, STATISTIK DAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE Akbar, S.; Simangunsong, G. M.; Widodo, N. P.; Fadillah, T.
Jurnal Pertambangan Vol 8 No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jp.v8i2.2332

Abstract

Teknik peledakan masih menjadi metode yang umum digunakan dalam penggalian tambang bawah tanah karena efisien dari segi waktu dan biaya. Meskipun begitu, metode ini memiliki serangkaian dampak negatif seperti halnya overbreak. Apabila tidak ditangani dengan baik, overbreak bisa saja mengarah ke masalah keselamatan dan peningkatan biaya yang menghambat kemajuan pekerjaan terowongan. Prediksi overbreak dibutuhkan untuk menemukan desain dan implementasi peledakan yang mempertimbangkan kondisi massa batuan di lapangan merupakan salah satu metode mencegah overbreak di kemudian hari. Penelitian ini dilakukan untuk memprediksi overbreak dengan menerapkan metode empirik, statistik, dan artificial intelligence (AI). Secara historis, overbreak terjadi akibat pengaruh dari beberapa faktor yaitu faktor teknis peledakan, kondisi massa batuan, dan dimensi terowongan. Variabel yang merepresentasikan ketiga faktor tersebut dan dijadikan masukan dalam membangun model prediksi adalah specific charge, perimeter powder factor, maximum charge per delay, hole depth, advance factor, tunnel section area, dan nilai Q-system. Metode empirik yang digunakan adalah persamaan Verma (2016), Multiple Regression Analysis (MRA) mewakili metode statistik, dan pendekatan AI menggunakan model Artificial Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS). Nilai Root Mean Square Error (RMSE) untuk masing-masing metode adalah 0,064 (Empirik), 0,029 (MRA), dan 0,22 (ANFIS). Hasil tersebut mengindikasikan metode statistik dengan model MRA lebih baik digunakan untuk metode prediksi overbreak.
PENENTUAN FAKTOR KORESI WAKTU KERJA EFEKTIF DAN CYCLE TIME SISTEM SHOVEL-DUMP TRUCK BERBASIS ANALISIS MULTIVARIABEL Harlin, V. R.; Ibrahim, E.; Toha, M. T.
Jurnal Pertambangan Vol 8 No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jp.v8i2.2365

Abstract

Perencanaan kebutuhan dumptruck untuk pengupasan overburden mempertimbangkan target overburden dan kemampuan produksi dumptruck. Variabel utama yang mempengaruhi produksi dumptruck adalah waktu kerja efektif dan cycle time, yang ditentukan melalui pengamatan langsung dan perhitungan teoritis. Produksi dumptruck bervariasi karena multivariabel yang mempengaruhi waktu kerja efektif dan cycle time. Penelitian ini bertujuan mengestimasi waktu kerja efektif dan cycle time aktual tahunan dengan menentukan faktor koreksi menggunakan metode AHP. Hasil pengamatan menunjukkan waktu kerja efektif sebesar 69,20%, sementara pemodelan menghasilkan 52,57% dengan faktor koreksi 0,38. Terdapat selisih 24,03% lebih kecil dari waktu kerja efektif aktual. Cycle time pengamatan aktual adalah 23,06 menit, teoritis 11,24 menit, dan pemodelan 14,16 menit dengan faktor koreksi 0,24. Terdapat selisih 38,59% lebih besar dari cycle time aktual dibandingkan dengan pemodelan dan selisih 51,25% lebih kecil dibandingkan dengan aktual. Multivariabel dominan yang mempengaruhi waktu kerja efektif meliputi disiplin kerja (17,00%), maintanance & repair (41,90%), pengisian bahan bakar (6,10%), cuaca (29,30%), dan luas area di front dan disposal (5,70%). Sedangkan variabel yang mempengaruhi cycle time meliputi topografi (35,10%), sliperry (32,70%), kepadatan jalan (17,40%), jarak pandang (7,40%), dan penyiraman jalan (7,50%).
OPTIMASI RECOVERY CASSITERITE (SnO2) PADA KIP TIMAH 19 PT TIMAH TBK Ferdian, R.; Toha, T.; Ibrahim, E.; Yusuf, M.; Komar, S.
Jurnal Pertambangan Vol 8 No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jp.v8i2.2392

Abstract

Recovery cassiterite merupakan salah satu indikator dalam keberhasilan proses pemisahan cassiterite dengan mineral pengotornya. Kapal Isap Produksi (KIP) Timah 19 merupakan armada operasional penambangan milik PT Timah Tbk yang beroperasi di wilayah laut Kundur, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau. Proses pencucian bijih timah (cassiterite) pada KIP Timah 19 menggunakan Pan American Jig sebagai alat konsentrasinya, namun nilai recovery-nya masih di bawah standar perusahaan yaitu berkisar 90%-94%. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi variabel operasi jig yang mempengaruhi rendahnya capaian recovery cassiterite dalam proses pencucian bijih timah untuk mendapatkan recovery yang optimal sesuai dengan persyaratan perusahaan (di atas 96%). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif evaluatif dengan melakukan perubahan pada variabel operasi jig untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengoptimalan recovery pada jig dapat tercapai setelah dilakukan perubahan atau penyesuaian salah satu variabel operasi jig, yaitu dengan panjang 32 mm, 26 mm dan 19 mm dan frekuensi pukulan jig sebesar 140 pukulan per menit. Recovery akhir dari jig primer BB 1 dan BB 2 meningkat dari 94,27% dan 96,58% menjadi 98,60% dan 98,73%.

Page 1 of 1 | Total Record : 7