cover
Contact Name
Melki
Contact Email
melki@unsri.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalmaspari@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Maspari Journal
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : 20870558     EISSN : 25976796     DOI : -
Maspari Journal : Marine Science Research with eISSN: 2597-6796 (SK no. 0005.25976796/JI.3.1/SK.ISSN/2017.09 - 13 September 2017) publish by Marine Science Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Sriwijaya, particularly focuses on the marine science areas as follows: 1). Marine Biology, 2). Marine Ecology, 3). Marine Acoustic, 4). Oceanography, 5). Environment, 6). Maritime Law, 7). Marine Microbiology and Biotechnology, 8). Marine Culture, 9). Coastal Management, and 10). Marine Social Science.
Arjuna Subject : -
Articles 236 Documents
Partisipasi Masyarakat dalam Rehabilitasi Mangrove di Beberapa Desa Pesisir Kabupaten Rembang: Tinjauan Berdasarkan Tahap Perencanaan Boedi Hendrarto; Kismartini .
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 6, No 1 (2014): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.66 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v6i1.1704

Abstract

Penelitian  ini  bertujuan  untuk  menganalisis  tingkat partisipasi  masyarakat  pada  tahap perencanaan di beberapa desa pesisir Kabupaten Rembang. Lokasi penelitian dipilih secara purposive, yaitu Desa Tunggulsari,  Desa Pasarbanggi, dan  Desa  Dasun.  Pengumpulan data dilakukan dengan observasi,  wawancara,  kuisioner,  dan  studi  pustaka. Tingkat  partisipasi  diperoleh  dengan menggunakan  teknik  skoring,  dan  perbandingan  desa  pesisir  berdasarkan  partisipasinya  dilihat dengan menggunakan cluster analysis. Dari penelitian ini diketahui bahwa tingkat partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan mulai  dari  yang  paling  baik  secara  berurutan  adalah Desa  Tunggulsari,  Dusun  Kaliuntu,  Desa Pasarbanggi,  dan  Desa  Dasun.  Berdasarkan  tingkat  partisipasinya,  terdapat  dua  kelompok  yang memiliki  kemiripan,  yaitu  kelompok  pertama  yang  terdiri  atas  Desa  Dasun  dan  Desa  Pasarbanggi, dan kelompok kedua yang terdiri atas Desa Tunggulsari dan Dusun Kaliuntu.
Kondisi Tutupan Terumbu Karang Keras dan Karang Lunak di Pulau Pramuka Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu DKI Jakarta Ekki Fikri Ardiansyah; Hartoni .; Liliek Litasari
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 5, No 2 (2013): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1061.528 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v5i2.2504

Abstract

Coral reef reaserch about cover condition of hard coral and soft coral in Pramuka Island Adminisratif Regency Seribu Island DKI Jakarta was conducted on november 2011. The purpose of this reasearch 1). to know persentage cover hard coral and soft coral 2). to analyzing the diversity, evenness and dominant of coral reefs 3). to know the parameters of the water temperature, current speed and current direction, brightness, salinity, pH, and TSS in the Pramuka Island Seribu Island. The reasearch method is used survey method, the determination of the stations point with the purposive sampling. Reef data retrieval using square transects at depths of 3 and 7 meters on 5 research stations. Identification of coral reefs using vidana program. Average conditions the percentage of coral cover on the Pramuka Island is 26,6%. Hard coral cover 6.0 to 34.8% at a depth of 3 meter and at 7 meter 9.3 to 49.5%. Soft coral cover only found at station 3 at a depth of 7 meter by 1.2% and at station 5 at a depth of 3 meter by 19.7%. Diversity of coral reefs as much as 43-55 colony genus/100m2. Coral reefs are dominated by the genus Montipora and Acropora. 0.34-0.92 coral mortality index showed the mortality rate ratio is high. Waters parameters such as temperature, current speed and current direction, brightness, salinity, pH, and TSS, which is a limiting factor in the Pramuka Island coral reefs are in the range of tolerances for coral reefs.Keywords: Coral Reef, Percentage of Coverage, Pramuka Island.
ANALISIS KUALITAS AIR LAUT DI PERAIRAN SELAT BANGKA BAGIAN SELATAN Arsyat Sutarso Lumban Gaol; Gusti Diansyah; Anna Ida Sunaryo Purwiyanto
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 9, No 1 (2017): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (968.76 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v9i1.4159

Abstract

Perairan Selat Bangka bagian Selatan merupakan perairan yang banyak menerima masukan bahan organik dan anorganik dari daratan. Masukan-masukan tersebut diperkirakan dapat mempengaruhi mutu kualitas air di perairan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kualitas perairan dan mengkaji keterkaitan antar parameter-parameter kualitas perairan di kawasan Perairan Selat Bangka bagian Selatan. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober – November 2013 dengan metode grab sample. Metode yang digunakan untuk menentukan kualitas perairan adalah metode Indeks Mutu Lingkungan Perairan (IMLP) yang mengacu pada metode US-National Sanitation Foundation-Water Quality Index (NSF-WQI), sementara metode yang digunakan untuk mengkaji keterkaitan antar parameter-parameter kualitas perairan adalah metode Analisis Komponen Utama (AKU). Hasil analisis menggunakan metode IMLP menunjukkan bahwa secara keseluruhan kualitas perairan di daerah ini masih dalam kondisi baik. Hasil analisis menggunakan metode AKU menunjukkan adanya korelasi yang berbanding lurus dan berbanding terbalik antar kelompok parameter. Korelasi yang berbanding lurusditunjukkan oleh kelompok parameter I (nitrat, kecerahan dan fosfat), kelompok parameter II (kedalaman, salinitas, suhu dan pH), dan kelompok parameter III (DO, kecepatan arus, ammonia, dan turbiditas). Korelasi yang berbanding terbalik ditunjukkan oleh kelompok parameter I terhadap kelompok parameter III. KATA KUNCI: Kualitas air, Selat Bangka, IMLP, AKU, parameter perairan.
Pola Sebaran Fitoplankton serta Klorofil-a pada Bulan November di Perairan Tambelan, Laut Natuna Nurul Fitriya; Heron Surbakti; Riris Aryawati
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 3, No 2 (2011): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.596 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v3i2.1307

Abstract

Phytoplankton is one of the parameters that determine the primary productivity in the sea. Distribution and abundance of phytoplankton is influenced by physical and chemical aspects of sea water. The purpose of this study is to analyze the abundance of plankton and chlorophyll-a. The research was conducted in November 2010 in the Tambelan Waters, Natuna. 24 species of phytoplankton were found. It was dominated by the group of Bacillariophyceae such as Bacteriastrum, Ditylum, Thalassiothrix, Hemiaulus, Nitzshia, Chaetoceros and Skeletonema. While the group of dinoflagellate species found are common and many of Ceratium. The content of chlorophyll-a showed that the range of chlorophyll-a in the Tambelan waters ranged between 1.71 - 4:08 mg/m3 (in the surface layer) and 0.92 - 5:39 mg/m3 (in the layer near the bottom). This condition indicates that the research are greatly influenced by the activity of the mainland. These results are also evident from the high concentrations of chlorophyll-a in the waters near the mainland compared to offshore areas, this confirms that the distribution of chlorophyll-a concentrations in waters strongly influenced by high nutrient inputs from activities in the surrounding land.   Key Words: Chlorophyll-a, phytoplankton, Tambelan   ABSTRAK Fitoplankton merupakan salah satu parameter yang sangat menentukan produktivitas primer di laut. Sebaran dan tinggi rendahnya konsentrasi fitoplankton sangat terkait dengan kondisi oseanografi suatu perairan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat kesuburan perairan berdasarkan kelimpahan plankton dan klorofil a-fitoplankton sebagai produsen primer di wilayah kepulauan Tambelan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2010 di sekitar perairan Kepulauan Tambelan, Natuna.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa di perairan Tambelan, ditemukan 24 jenis fitoplankton. Lima jenis diatom umum dijumpai di perairan ini, yaitu Bacteriastrum, Ditylum, Thalassiothrix, Hemiaulus, Nitzshia, Chaetoceros dan Skeletonema. Sedangkan dari kelompok dinoflagellata jenis yang umum dan banyak ditemukan adalah Ceratium. Kandungan klorofil-a menunjukkan bahwa kisaran klorofil-a di lapisan permukaan di sekitar perairan Tambelan berkisar antara 1.71 – 4.08 mg/m3.  Konsentrasi klorofil-a pada lapisan dekat dasar di Perairan Tambelan berkisar antara 0.92 – 5.39 mg/m3.  Kondisi ini menandakan bahwa lokasi penelitian di sekitar kedua pulau tersebut sangat dipengaruhi oleh aktivitas dari daratan.  Hasil ini juga terlihat dari tingginya konsentrasi klorofil-a di perairan dekat daratan jika dibandingkan dengan daerah lepas pantai, ini menegaskan bahwa sebaran konsentrasi klorofil-a yang berada di perairan sangat dipengaruhi oleh masukan nutrien yang tinggi dari aktivitas di daratan sekitarnya.   Kata Kunci: Klorofil-a, fitoplankton, Tambelan
BIOAKTIVITAS SENYAWA BIOAKTIF PADA MANGROVE Avicennia marina DAN Bruguiera gymnorrhiza SEBAGAI ANTIBAKTERI YANG DIAMBIL DARI PULAU PAYUNG DAN TANJUNG API-API Renaldi .; Rozirwan .; T Zia Ulqodry
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 10, No 1 (2018): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.658 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v10i1.5788

Abstract

Jenis mangrove Avicennia marina dan Bruguiera gymnorrhiza diketahui memiliki senyawabioaktif sebagai antibakteri. Sampel A. marina diambil dari Pulau Payung dan sampel B.gymnorrhiza dari Tanjung Api-Api, Kabupaten Banyuasin. Tujuan penelitian ini untukmengetahui potensi senyawa bioaktif sebagai antibakteri dari kedua jenis mangrovetersebut. Metode penelitian meliputi pengambilan sampel mangrove bagian daun, batangdan akar, pengeringan dan penghalusan, maserasi dan ekstraksi menggunakan pelarutmetanol, uji bioaktivitas antibakteri serta analisis data menggunakan Beda Nyata Jujur(BNJ). Hasil penelitian menunjukkan bagian batang mangrove A. marina memilikibioaktivitas antibakteri paling tinggi 25,28 ± 0,73 mm untuk bakteri E. coli dan sangatberbeda nyata, sedangkan terendah 7,56 ± 0,37 mm untuk bakteri S. aureus dan tidakberbeda nyata. Untuk jenis mangrove B. gymnorrhiza, menunjukkan bioaktivitas palingtinggi 7,88 ± 2,08 sampai 8,50 ± 1,14 mm untuk bakteri E. coli dan paling rendah berkisar6,16 ± 0,07 mm untuk bakteri S. aureus. Dari kedua ekstrak jenis mangrove menunjukkanaktivitas antibakteri lebih tinggi pada A. marina dibandingkan dengan jenis B. gymnoorhiza.Kata Kunci : Antibakteria, A. marina, B gymnorrhiza, Senyawa Bioaktif
Kualitas Perairan Muara Sungsang ditinjau dari Konsentrasi Bahan Organik pada Kondisi Pasang Surut Susan MR Sembiring; Melki .; Fitri Agustriani
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 4, No 2 (2012): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.333 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v4i2.1392

Abstract

ABSTRACTThe increase of organic material into the Sungsang Estuary waters continuously can lead to changes in the composition of physical, chemical and the biological properties of these waters. The purposes of this research are assessing  the value of  the concentration of organic matter, knowing the water quality and the environmental factors that affect the content of TOM, BOD and COD in waters of Sungsang. Water sampling took on July, 8th to 9th, 2011 in Sungsang Estuary at high and low tide, Banyuasin regency, South Sumatera, then continued the analysis of water samples at the Laboratory of Aquatic, Cultivation vocation, University of Sriwijaya and the Environment Agency Palembang on July 13th  to  24th , 2011. The results showed that the average content of TOM at high tide was 7.2 mg/l and at low tide was 9.9 mg/l. BOD values ​​at high tide was 5.1 mg/l and at low tide was 4.2 mg/l. The average value of COD at high tide was 249.8 mg/l and at low tide was 295.5 mg / l. Sungsang Estuary water quality in terms of organic matter and BOD TOM within the quality standard is exceeded while the COD content of the quality standard based on the Degree of the Minister of Environment for marine biota. The relationship among salinity, pH, temperature and DO on TOM at high tide was proportional to BOD and COD, while inversely at low tide. The relationship among salinity, pH, temperature and DO and BOD of the TOM is inversely proportional to at low tide, while the COD was proporsional.Keywords: TOM, BOD, COD ABSTRAKPeningkatan bahan organik secara terus-menerus di perairan Muara Sungsang dapat mengakibatkan perubahan sifat kimia fisika perairan dan sifat biologis dari perairan tersebut. Penelitian ini bertujuan mengkaji nilai konsentrasi bahan organik, mengetahui kualitas air, serta faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi TOM, BOD dan COD. Pengambilan sampel dilaksanakan pada tanggal 8-9 Juli 2011 di Muara Sungsang saat pasang surut, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, dilanjutkan analisis sampel di Laboratorium Program Studi Budi Daya Perairan Universitas Sriwijaya dan Badan Lingkungan Hidup Palembang pada tanggal 13-24 Juli 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan rata-rata TOM saat pasang 7,2 mg/l dan surut 9,9 mg/l. Nilai BOD saat pasang 5,1 mg/l dan surut 4,2 mg/l. Nilai rata-rata COD saat pasang 249,8 mg/l dan surut 295,5 mg/l. Kualitas perairan Muara Sungsang ditinjau dari bahan organik TOM dan BOD masih berada dalam batas baku mutu sedangkan kandungan COD sudah melampaui baku mutu berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup untuk biota laut. Hubungan antara salinitas, pH, suhu dan DO terhadap TOM saat pasang adalah berbanding lurus sedangkan untuk BOD dan COD berbanding terbalik. Hubungan antara salinitas, pH, suhu dan DO terhadap TOM dan BOD saat surut adalah berbanding terbalik, sedangkan utnuk COD berbanding lurus.Kata kunci: TOM, BOD, COD
ANALISIS PASANG SURUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEAST SQUARE DAN PENENTUAN PERIODE ULANG PASANG SURUT DENGAN METODE GUMBEL DI PERAIRAN BOOM BARU DAN TANJUNG BUYUT Rio Demak Hasibuan; Heron Surbakti; Robinson Sitepu
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 7, No 1 (2015): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1080.091 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v7i1.2491

Abstract

Wilayah Palembang merupakan salah satu wilayah yang sering mengalami banjir. Sekitar tanggal 21 Februari 2013 terjadi fenomena meluapnya air sungai Musi di sekitar Palembang, berdasarkan pantauan BMKG SMB II Palembang, bahwa fenomena ini salah satunya diakibatkan oleh terjadinya bulan besar yang menyebabkan pasang di Palembang sehingga membuat air tertahan menuju ke laut. Sifat Pasut terjadi secara periodik. Hal ini dapat dikaitkan pada fenomena banjir yang terjadi di Palembang bahwa kedepannya ada kemungkinan akan terjadi banjir lagi jika dilihat dari aspek pasut penyebabnya. Fenomena tersebut menjadi alasan dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk menganalisis komponen harmonik pasang surut dengan metode Least Square dan menganalisis periode ulang pasang surut di perairan Boom Baru dan Tanjung Buyut dengan metode Gumbel.Penelitian ini dilaksanakan bulan September 2013 di Laboratorium Penginderaan Jauh dan Akustik Kelautan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya. Data Pasut diperoleh dari hasil pengamatan Pelindo II Cabang Palembang. Datadianalisis dengan metode least square dan Gumbel. Berdasarkan hasil analisis diperoleh komponen K1 dan O1 lebih dominan daripada yang lain. Pola perambatan pasut di kedua perairan terjadi dari Tanjung Buyut menuju Boom Baru. Tipe Pasut dikedua perairan berdasarkan hasil analisis adalah bertipe tunggal. Hasil ramalan pasutnya didapat bahwa hasil peramalan pasut yang lebih akurat terdapat di perairan Tanjung Buyut 80,47% daripada Boom Baru 76,47%, dan peluang terjadinya ketinggian muka air melewati MSL adalah pada periode ulang yang lebih besar dari periode ulang 2,25 tahun di Boom Baru dan lebih besar dari 2,43 tahun di Tanjung Buyut.KATA KUNCI: Gumbel, least square, pasang surut, peramalan, periode ulang.
Pencemaran bahan organik di Muara Sungai Batang Arau Padang Sumatera Barat Wike AE Putri
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 1, No 1 (2010): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.706 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v1i1.1059

Abstract

Batang Arau River and Muara Padang has many activities of human being such as agriculture, resident, hospital and anchorage. At the end, this condition will disturb biota lifecycle and environment esthetics. In fact, goverment of Padang Town has planned Muara Padang as a center of tourism in Padang. The purpose of this research is to find information about organic pollutant at Muara Padang. The water quality parameter analysis (COD) indicated that Batang Arau Rives (Station 1 and 2) was polluted by organic pollutant because not suitable with waters quality standard (Base on Kepmen No. 51/MENLH/2004 and PP RI No. 82 2001). Water quality at estuaries and sea area (Station 3,4,5,6 and 7) still good and supported of life organisms in this area.   Keywords: Batang Arau Rives, Estuary, Organic Pollutant, Padang and Water Quality     Batang Arau Sungai dan Muara Padang memiliki banyak aktivitas manusia seperti pertanian, penduduk, rumah sakit dan pelabuhan. Pada akhirnya, kondisi ini akan mengganggu siklus hidup biota dan estetika lingkungan. Bahkan, pemerintah Kota Padang telah direncanakan Muara Padang sebagai pusat pariwisata di Padang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari informasi tentang polutan organik di Muara Padang. Kualitas air parameter analisis (COD) menunjukkan bahwa Batang Arau Rives (Stasiun 1 dan 2) sudah tercemar oleh polutan organik karena tidak sesuai dengan standar mutu perairan (Berdasarkan Kepmen No 51/MENLH/2004 dan PP RI No 82 2001) . Kualitas air di daerah muara dan laut (Stasiun 3,4,5,6 dan 7) masih baik dan didukung organisme hidup di daerah ini. Kata kunci: Rives Batang Arau, Muara, Polutan Organik, Padang dan Kualitas Air
ANALISIS PERANAN SUBSEKTOR PERIKANAN TANGKAP TERHADAP PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENENTUAN KOMODITAS HASIL TANGKAPAN UNGGULAN DI KOTA SIBOLGA Haslan FI Lumbantobing; Fitri Agustriani; Isnaini .
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 8, No 2 (2016): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (901.007 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v8i2.3482

Abstract

Selama  tahun  2007-2011,  produksi  rata-rata  perikanan  tangkap  Kota Sibolga mencapai  12,67% dari  rata-rata  produksi  perikanan  tangkap Sumatera Utara  dengan  pendapatan  PDRB   sebesar 23,07%  dari total PDRB Kota  Sibolga.Penelitian   ini   bertujuan  menganalisis  peranan  subsektor perikanan  tangkapterhadap  pembangunan  daerah  dan    mengidentifikasi jenis    komoditas hasiltangkapan  unggulan  di  Kota  Sibolga. Jenis penelitian adalah  studi  kasus  yang dianalisis  secara  deskriptif  menggunakan  analisis shift  share,  multiplier effect    dan    location  quotient  (lq).    Hasil  analisis shift  share  menunjukkankontribusi  perikanan  tangkap  di  Kota  Sibolga pada tahun    2011    terhadapsektor  pertanian  sebesar  97,91%    dan    total   PDRB    sebesar  22,85%. Perhitungan LQ  berdasarkan  indikator PDRB   dan   tenaga kerja menunjukkansubsektor  perikanan  tangkap  merupakan  sektor basis  di Kota  Sibolga dengan  nilai  LQ   lebih   dari  1.  Hasil  mutiplier effect  berdasarkan  indikator PDRB dan tenaga  kerja  rata-rata    sebesar 4,22 satuan  dan    4,90   satuan. Penentuan  komoditas unggulan  untuk  subsektor perikanan  tangkap,  yaitukakap  putih  (Lates  calcarifer),  lencam  (Lethrinus spp.)  dan    kakap merah/bambangan  (Lutjanus  spp.)    dari  kelompok  ikan demersal;  ikanlayang  (Decapterus  sp.),  lemuru  (Sardinella  lemuru),  dan   teri  (Stolephorusspp.)    dari  kelompok  ikan  pelagis  kecil;    serta  ikan tongkol  como    (Euthynnus affinis)  dari    kelompok  ikan    pelagis  besar.   Dengan  diketahuinya    jenis komoditas  ikan  unggulan  maka  dapat dijadikan sebagai  komoditas  kuncidalam  pengembangan  perikanan  tangkap  untuk meningkatkan pendapatandan   kontribusi  pada  perekonomian  Kota  Sibolga KATA KUNCI:  Komoditas  unggulan,  subsektor  perikanan  tangkap.
   Komposisi dan Kelimpahan Moluska (Gastropoda dan Bivalvia) di Ekosistem Mangrove Muara Sungai Musi Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan Hartoni .; Andi Agussalim
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 5, No 1 (2013): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.828 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v5i1.1291

Abstract

ABSTRAKPenelitian mengenai komposisi dan kelimpahan moluska (gastropoda dan bivalvia) di ekosistem mangrove muara Sungai Musi Kabupaten Banyuasin provinsi Sumatera Selatan telah dilaksanakan dari bulan Juli - Agustus 2007. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi dan kelimpahan moluska terutama gastropoda dan bivalvia di ekosistem mangrove muara Sungai Musi Kabupaten Banyuasin provinsi Sumatera Selatan. Stasiun penelitian dilakukan pada 5 stasiun. Metode penempatan stasiun yang digunakan adalah purposive sampling. Pengambilan sampel moluska (gastropoda dan bivalvia) dilakukan menggunakan transek kuadrat yang berukuran 1 x 1 m2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi moluska adalah 21 spesies yang terdiri gastropoda 17 spesies dan bivalvia 4 spesies. Kelimpahan moluska tertinggi pada stasiun 2 yaitu 845.556 ind/ha sedangkan terendah pada stasiun 4 yaitu 330.000 ind/ha. Kelimpahan gastropoda tertinggi pada stasiun 2 yaitu  844.444 ind/ha sedangkan terendah pada stasiun 4 yaitu sebesar 330.000 ind/ha. Kelimpahan bivalvia tertinggi pada stasiun 5 yaitu 4.444 ind/ha. Gastropoda spesies Littoria scabra ditemukan sangat dominan disetiap stasiun. Mangrove yang ditemukan Avicennia alba, Sonneratia caseolaris, Rhizophora stylosa dan Bruguiera gymnorrhiza. Kata kunci : Gastropoda, Bivalvia, Sungai Musi ABSTRACTResearch on the composition and abundance of mollusca (gastropods and bivalves) in the Musi River estuary mangrove ecosystem Banyuasin regency of South Sumatra province has been conducted from July to August 2007. The purpose of this study was to determine the composition and abundance of mollusca, especially gastropods and bivalves in the ecosystem of the mangrove estuary of the Musi River Banyuasin district in South Sumatra province. Station research conducted at 5 stations. Station placement method used was purposive sampling. Sampling mollusca (gastropods and bivalves) are conducted using transect squares measuring 1 x 1 m2. The results showed that the composition of 21 species of mollusca are gastropods contain of 17 species and 4 species of bivalves. Mollusca abundance highest in station 2 was 845.556 ind / ha while the lowest at station 4 was 330.000 ind / ha. Gastropod abundance is highest at station 2 was 844.444 ind / ha while the lowest at station 4 was 330.000 ind / ha. Bivalves highest abundance at station 5 was 4444 ind / ha. Gastropod species found Littorina scabra very dominant in every station. Mangroves are found Avicennia alba, Sonneratia caseolaris, Rhizophora stylosa and Bruguiera gymnorrhizaKeywords: Gastropoda, Bivalvia, Musi River