cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Mintakat: Jurnal Arsitektur
ISSN : 14117193     EISSN : 26544059     DOI : 10.26905
Core Subject : Social, Engineering,
Mintakat: Jurnal Arsitektur (JAM) dalam versi jurnal online yang terbit di tahun 2017 ini sebenarnya adalah format baru dari penerbitan offline sejak tahun 2000. Jurnal ini diterbitkan oleh oleh Group Konservasi Arsitektur & Kota, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Merdeka Malang. Dalam format online JAM merencanakan akan terbit 2 (dua) kali dalam setiap volume pada bulan Maret dan September.
Arjuna Subject : -
Articles 113 Documents
Kasepuhan Sinar Resmi: Menjaga Warisan Budaya Dari Kaki Gunung Halimun Mawaddahni, Sari
Mintakat: Jurnal Arsitektur Vol. 25 No. 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Architecture Department University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jam.v25i1.13609

Abstract

Permukiman kasepuhan Sinar Resmi merupakan salah satu permukiman masyarakat adat dengan kekhasan budaya serta keindahan bentang alam yang menarik sebagai destinasi edubudaya. Adat istiadat dan aturan karuhun masih dijalankan olah masyarakatnya hingga saat ini. Pelestarian warisan budaya sangat penting untuk menjaga keberlanjutan tradisi budaya baik tangible maupun intangible agar dapat disampaikan kepada generasi penerus. Pemerintah mulai melakukan upaya pelestarian, namun masih belum merata dan seringkali mengalami konflik dengan masyarakat setempat karena adanya perbedaan persepsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik fisik dan sosiobudaya permukiman Kasepuhan Sinar Resmi menggunakan metode penelitian deskriptif, dan diperoleh hasil karakteristik permukiman kasepuhan Sinar Resmi dipengaruhi oleh konsistensi dalam menjalankan tatali paranti karuhun. Pengelolaan kebijakan dari pihak pemerintah maupun masyarakat sangat dibutuhkan untuk menjaga keberlanjutan permukiman kasepuhan Sinar Resmi sebagai warisan budaya.Kata kunci: warisan budaya, masyarakat adat, pola permukiman, pelestarian
Serbuk Kayu sebagai Alternatif Bahan Utama dalam Pembuatan Material Plafond Komposit Efandaru, James; Setyawan, Valerio Sultan Agni; Putra, Heristama Anugerah
Mintakat: Jurnal Arsitektur Vol. 24 No. 2 (2023): September 2023
Publisher : Architecture Department University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jam.v24i2.9812

Abstract

Pembangunan konstruksi di Indonesia berkembang begitu cepat, sehingga diperlukan bahan material yang ramah lingkungan. Pemanfaatan bahan material yang berasal dari limbah dapat berfungsi untuk menjaga keberlangsungan lingkungan. Plafon merupakan penutup langit-langit pada suatu bangunan yang banyak digunakan dalam bangunan tempat tinggal maupun bangunan komersial. Salah satu penyebab terjadinya permasalahan lingkungan yakni limbah industri yang berlebihan sehingga dapat mencemari lingkungan. Untuk dapat mengurangi dan memberikan dampak positif pada lingkungan perlu kajian bagaimana penggunaan limbah material bangunan yang sudah tidak layak digunakan tapi dapat menjadi layak kembali untuk digunakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode experimental, yang dilakukan dengan melakukan percobaan untuk mendapatkan hasil yang sesuai. Temuan pada penelitian memberikan jawaban adanya suatu potensi yang besar terhadap penggunaan material daur ulang. Bahan utama material serbuk kayu digunakan untuk material bangunan. Material yang dihasilkan adalah plafon yang terbentuk dengan bahan dasar utama serbuk kayu yang dicampur dan menghasilkan daya kuat lentur yang baik sehingga dapat digunakan sebagai plafon pada rumah tinggal maupun bangunan komersial.------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Construction development in Indonesia is growing so fast, that environmentally friendly materials are needed. Utilization of materials originating from waste can function to maintain environmental sustainability. The ceiling is a ceiling covering in a building that is widely used in residential buildings and commercial buildings. One of the causes of environmental problems is excessive industrial waste that can pollute the environment. To be able to reduce and have a positive impact on the environment, it is necessary to study how to use building material waste that is no longer suitable for use but can be used again. The method used in this study uses the experimental method, which is carried out by conducting experiments to get the appropriate results. The findings in this study provide an answer to the existence of a great potential for the use of recycled materials. The main ingredient of sawdust is used for building materials. The resulting material is a ceiling that is formed with the main ingredient of sawdust mixed and produces good bending strength so that it can be used as a ceiling in residential and commercial buildings.
Healing Architecture dalam Urban Entertainment Hub di Kota Tangerang Selatan Pratiwi, Hegar; Mawarni, Ida Ayu Sawitri Dian; Buwono, Hanugrah Adhi
Mintakat: Jurnal Arsitektur Vol. 24 No. 2 (2023): September 2023
Publisher : Architecture Department University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jam.v24i2.10823

Abstract

Modernisasi dan globalisasi mengubah pola hidup dan bersosial masyarakat dari yang kompleks menjadi multi kompleks. Hal ini menyebabkan masyarakat menjadi lebih sulit untuk bersosialisasi dan beradaptasi, terutama pada masyarakat perkotaan salah satunya masyarakat kota Tangerang Selatan yang berbatasan langsung dengan Jakarta tentunya sebagian besar masyarakat memiliki kegiatan yang cukup padat. Dari kondisi tersebut muncul beberapa permasalahan baru di perkotaan termasuk masalah kesehatan mental masyarakat, yaitu stres. Lingkungan arsitektur sangat erat kaitannya dengan kesehatan fisik dan mental seseorang, karena arsitektur dapat menjadi wadah untuk membantu pemulihan dari kondisi tersebut. Maka dari itu, perlu adanya suatu tempat yang dapat menjadi wadah untuk masyarakat meredakan dan mengurangi stres dari rutinitas kehidupan sehari-hari yang padat. Masyarakat kota Tangerang Selatan khususnya di kawasan Bintaro memiliki kegiatan untuk mengurangi stres dengan cara berolahraga, tingginya minat masyarakat untuk berolahraga dilihat dari beberapa komunitas yang ada di kota Tangerang Selatan. Bintaro Loop merupakan salah satu komunitas pesepeda yang aktif melakukan kegiatan bersepeda di akhir pekan, rute yang dilaluinya berada di kawasan CBD Emerald, Bintaro. Dalam merancang sebuah tipologi arsitektur Urban Entertainment Hub, diharapkan menjadi langkah yang tepat untuk meredakan dan mengurangi stres masyarakat kota Tangerang Selatan. Dengan menggunakan pendekatan healing architecture dan metode perancangan Evidance-based Design (EBD) desain berfokus dengan menekankan konektivitas antara bangunan dan alam. Berbentuk pusat perbelanjaan, desain dapat mewadahi beberapa kegiatan dengan fasilitas yang telah disediakan yang dinilai dapat membantu meredakan dan mengurangi stres pengguna.---------------------------------------------------------------------------------------------------------------Modernization and globalization have changed the way of life and society from being complex to being multi-complex. This causes it to be more difficult for people to socialize and adapt, especially in urban communities, one of which is the community of South Tangerang City which is directly adjacent to Jakarta, Of course, most people have quite busy activities. From these conditions, several new problems emerged in urban areas, including community mental health problems, namely stress. The architectural environment is closely related to a person's physical and mental health because architecture can be a place to help recover from these conditions. Therefore, it is necessary to have a place that can be a place for people to relieve and reduce stress from the busy routine of daily life. The people of the city of South Tangerang, especially in the Bintaro area, have activities to reduce stress by exercising, The high interest of the community to exercise can be seen from several communities in the city of South Tangerang. Bintaro Loop is a cyclist community that actively conducts cycling activities on weekends, The route it passes is in the Emerald CBD area, Bintaro. In designing an architectural typology for the Urban Entertainment Hub, it is hoped that this will be the right step to relieve and reduce stress for the people of South Tangerang City. By using a healing architecture approach and the evidence-based design (EBD) design method, the design focuses on emphasizing connectivity between buildings and nature. In the form of a shopping center, the design can accommodate several activities with the facilities provided which are considered to help relieve and reduce user stress.

Page 12 of 12 | Total Record : 113