cover
Contact Name
Alvyn C. Hendriks
Contact Email
ahendriks@unai.edu
Phone
+6281312468128
Journal Mail Official
jurnal.koinonia@unai.edu
Editorial Address
Jalan Kol. Masturi No 288, Parongpong 40559 Kab. Bandung Barat
Location
Kab. bandung barat,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Koinonia : Fakultas Filsafat Universitas Advent Indonesia
ISSN : 20860935     EISSN : 23385960     DOI : prefix 10.35974/koinonia
Jurnal Koinonia is the research journal prepared for those who want to broaden their knowledge in the area of Biblical and Theological studies. In line with this intent, Koinonia welcomes articles coming both from national and international writers. Below is the scope of this journal: Systematic and Historical Theology, Applied Theology (Missiology, Ministry, Leadership and Management), Biblical Studies: Old Testament, New Testament, Pastoral Counseling and Christian Education.
Articles 138 Documents
COMPARATIVE ANALYSIS OF PROVERBS 3:19-20 AND PROVERBS 24:3-4 AN EXEGETICAL STUDY Jemmy C. Najoan
Jurnal Koinonia Vol 11 No 2 (2019): KOINONIA: Desember 2019
Publisher : Fakultas Filsafat Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.941 KB) | DOI: 10.35974/koinonia.v11i2.2352

Abstract

Walaupun terdapat sebuah hubungan secara tematik antara Amsal 3:19-20 danAmsal 20:3, 4, penelitian untuk membandingkan kedua bagian ini sangatlah sedikitditemui di kalangan sarjana Alkitab. Beberapa sarjana menolak akan penelitian yangbertujuan untuk mencari tahu hubungan antara kedua bagian ini karena, menurutmereka, kedua bagian ini berada pada pengelompokkan yang berbeda. Selanjutnya,yang lain mengatakan bahwa pendekatan pada interpretasi dalam hal petunjuk yangada dalam Amsal berbeda dengan pendekatan terhadap bagian dari perkataan orangorang bijak dalam buku ini. Dengan menggunakan penelitian exegesis, penelitian inimenunjukan bahwa kedua bagian ini berhubungan. Analisa unit dan penempatan daridua bagian ini menunjukan bahwa sebuah hubungan yang sangat dekat antara duabagian ini. Hubungan ini jug didukung oleh analisa dari beberapa ciri-ciri yangmemiliki kesaamaan yang ditemukan dari pada pasal dimana kedua bagian iniberada. Selanjutnya, analisa grammar dan sintaks juga memberikan terang yang lebihjauh lagi yang menunjukkan bahwa kedua bagian ini berhubungan. Analisa inimenunguatkan akan hubungan antara kedua bagian ini. Dalam analisa ini, aspek dariperfektif dan imperfektif dari kata kerja yang ada dalam ayat-ayat ini menguatkanakan hubungan dari dua bagian ini. Hasil dari analisa yang dilakukan menunjukkanbahwa Amsal 3:19-20 dan Amsal 24:3-4 pada akhirnay menunjukkan bahwaPenciptaan adalah model dari pembangunan rumah sedangkan pembangunan rumahadalah metafora dari Penciptaan.
COMPARATIVE ANALYSIS OF PROVERBS 3:19-20 AND PROVERBS 24:3-4 AN EXEGETICAL STUDY Najoan, Jemmy C.
Jurnal Koinonia Vol 11 No 2 (2019): KOINONIA: Desember 2019
Publisher : Fakultas Filsafat Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.941 KB)

Abstract

Walaupun terdapat sebuah hubungan secara tematik antara Amsal 3:19-20 danAmsal 20:3, 4, penelitian untuk membandingkan kedua bagian ini sangatlah sedikitditemui di kalangan sarjana Alkitab. Beberapa sarjana menolak akan penelitian yangbertujuan untuk mencari tahu hubungan antara kedua bagian ini karena, menurutmereka, kedua bagian ini berada pada pengelompokkan yang berbeda. Selanjutnya,yang lain mengatakan bahwa pendekatan pada interpretasi dalam hal petunjuk yangada dalam Amsal berbeda dengan pendekatan terhadap bagian dari perkataan orangorang bijak dalam buku ini. Dengan menggunakan penelitian exegesis, penelitian inimenunjukan bahwa kedua bagian ini berhubungan. Analisa unit dan penempatan daridua bagian ini menunjukan bahwa sebuah hubungan yang sangat dekat antara duabagian ini. Hubungan ini jug didukung oleh analisa dari beberapa ciri-ciri yangmemiliki kesaamaan yang ditemukan dari pada pasal dimana kedua bagian iniberada. Selanjutnya, analisa grammar dan sintaks juga memberikan terang yang lebihjauh lagi yang menunjukkan bahwa kedua bagian ini berhubungan. Analisa inimenunguatkan akan hubungan antara kedua bagian ini. Dalam analisa ini, aspek dariperfektif dan imperfektif dari kata kerja yang ada dalam ayat-ayat ini menguatkanakan hubungan dari dua bagian ini. Hasil dari analisa yang dilakukan menunjukkanbahwa Amsal 3:19-20 dan Amsal 24:3-4 pada akhirnay menunjukkan bahwaPenciptaan adalah model dari pembangunan rumah sedangkan pembangunan rumahadalah metafora dari Penciptaan.
FAITH AMIDST THE STORM Alvyn C. Hendriks
Jurnal Koinonia Vol 11 No 2 (2019): KOINONIA: Desember 2019
Publisher : Fakultas Filsafat Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.668 KB) | DOI: 10.35974/koinonia.v11i2.2353

Abstract

Orang-orang menghadapi masalah yang berbeda dalam hidup, mungkin dalamhubungan, profesi, pendidikan, mata pencaharian, dan bahkan hiburan. Orang-orangmenghadapi masalah, mungkin di darat, di laut, dan di udara. Masalah-masalah initermasuk keuangan, penyakit, kematian, kecelakaan, musibah — badai petir, badai,gempa bumi — pengangguran, dan makanan. Tantangan-tantangan ini dapatmenimpa siapa pun dari semua lapisan masyarakat. Tanpa rasa hormat, itu dapatmempengaruhi muda atau tua, kaya atau miskin, dan profesional atau nonprofesional. Sementara beberapa jelas bergulat ketika masalah-masalah hidupmuncul mengalami ketakutan dan keputusasaan, beberapa jelas mengatasinya. Apayang membuat perbedaan? Makalah ini membahas iman — suatu hal yang pentinguntuk menantang setiap prahara yang ditentang oleh siapa pun.
FAITH AMIDST THE STORM Hendriks, Alvyn C.
Jurnal Koinonia Vol 11 No 2 (2019): KOINONIA: Desember 2019
Publisher : Fakultas Filsafat Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.668 KB)

Abstract

Orang-orang menghadapi masalah yang berbeda dalam hidup, mungkin dalamhubungan, profesi, pendidikan, mata pencaharian, dan bahkan hiburan. Orang-orangmenghadapi masalah, mungkin di darat, di laut, dan di udara. Masalah-masalah initermasuk keuangan, penyakit, kematian, kecelakaan, musibah — badai petir, badai,gempa bumi — pengangguran, dan makanan. Tantangan-tantangan ini dapatmenimpa siapa pun dari semua lapisan masyarakat. Tanpa rasa hormat, itu dapatmempengaruhi muda atau tua, kaya atau miskin, dan profesional atau nonprofesional. Sementara beberapa jelas bergulat ketika masalah-masalah hidupmuncul mengalami ketakutan dan keputusasaan, beberapa jelas mengatasinya. Apayang membuat perbedaan? Makalah ini membahas iman — suatu hal yang pentinguntuk menantang setiap prahara yang ditentang oleh siapa pun.
NIKODEMUS: TEPATKAH SEBUTAN BAGINYA “MURID RAHASIA”? Stimson B. Hutagalung
Jurnal Koinonia Vol 11 No 2 (2019): KOINONIA: Desember 2019
Publisher : Fakultas Filsafat Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.447 KB) | DOI: 10.35974/koinonia.v11i2.2355

Abstract

A figure in the New Testament who is quite well known among Christians but notedin only one book that is in the book of John is Nicodemus. He was a Pharisee and amember of the Sanhedrin, the highest judicial institution for the Jewish people. Hisadmiration for the teachings of Jesus made him want to meet and talk with Him. Buthis status, position and education were very different in contrast to Jesus who had noformal education. The meeting could undermine his credibility as a respected,honorable assembly. That is why Nicodemus met Jesus at night after all the residentsentered their homes, after the situation was quiet outside so that no one would see themeeting. Because of this event, a view and opinion emerged which stated thatNicodemus was afraid to declare himself to be a disciple of Jesus openly and onlydeclared himself to be a disciple of Jesus after his death at Golgotha. It seems thatpeople often ignore Nicodemus' courage when expressing his faith in the SanhedrinAssembly's courtroom.
NIKODEMUS: TEPATKAH SEBUTAN BAGINYA “MURID RAHASIA”? Hutagalung, Stimson B.
Jurnal Koinonia Vol 11 No 2 (2019): KOINONIA: Desember 2019
Publisher : Fakultas Filsafat Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.447 KB)

Abstract

A figure in the New Testament who is quite well known among Christians but notedin only one book that is in the book of John is Nicodemus. He was a Pharisee and amember of the Sanhedrin, the highest judicial institution for the Jewish people. Hisadmiration for the teachings of Jesus made him want to meet and talk with Him. Buthis status, position and education were very different in contrast to Jesus who had noformal education. The meeting could undermine his credibility as a respected,honorable assembly. That is why Nicodemus met Jesus at night after all the residentsentered their homes, after the situation was quiet outside so that no one would see themeeting. Because of this event, a view and opinion emerged which stated thatNicodemus was afraid to declare himself to be a disciple of Jesus openly and onlydeclared himself to be a disciple of Jesus after his death at Golgotha. It seems thatpeople often ignore Nicodemus' courage when expressing his faith in the SanhedrinAssembly's courtroom.
THE TRINITY OF GOD: BIBLICAL EVIDENCES Reymand M. Hutabarat
Jurnal Koinonia Vol 11 No 2 (2019): KOINONIA: Desember 2019
Publisher : Fakultas Filsafat Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.678 KB) | DOI: 10.35974/koinonia.v11i2.2357

Abstract

Bukti Alkitabiah tentang Ketritunggalan Allah ada di dalam Alkitab. PerjanjianLama dan Perjanjian Baru dengan jelas membuktikan adanya oknum tritunggal, yaituAllah Bapa, Anak atau Yesus, dan Roh Kudus. Bukti pertama ialah penggunaanistilah Kita dan Kami di dalam Perjanjian Lama. Bukti kedua ialah adanya kerjasama di antara Allah Bapa dan Roh Kudus dalam pengutusan Yesus sebagai Penebuske dunia ini (Yes. 46:16b). Bukti ketiga ialah, bahwa Yesus sendiri mengaku bahwaRoh Kuduslah yang mengutus-Nya ke dunia ini, katanya: "Roh Tuhan ada pada-Ku... dan la telah mengutus Aku" (Luk. 4:18). Bukti keempat ialah adanya kerja samadi antara Allah Bapa dan Anak (Yesus) dalam pengutusan Roh Kudus ke dunia ini(Yoh. 14:16,26). Ketiga oknum KeAllahan hadir pada waktu Yesus dibaptiskanibarat tiga serangkai yang tidak terpisahkan (Mat 3:15-17) sebagaimana ketigaoknum itu disatukan dalam rumus baptisan (Mat 28:19) dan dalam rumus doa berkat(II Kor 13:13). Ketiga oknum itu disatukan dalam salam yang ditujukan rasulYohanes pewahyu kepada ketujuh jemaat yang terdapat di Asia Kecil (Why. 1:4,5).
THE TRINITY OF GOD: BIBLICAL EVIDENCES Hutabarat, Reymand M.
Jurnal Koinonia Vol 11 No 2 (2019): KOINONIA: Desember 2019
Publisher : Fakultas Filsafat Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.678 KB)

Abstract

Bukti Alkitabiah tentang Ketritunggalan Allah ada di dalam Alkitab. PerjanjianLama dan Perjanjian Baru dengan jelas membuktikan adanya oknum tritunggal, yaituAllah Bapa, Anak atau Yesus, dan Roh Kudus. Bukti pertama ialah penggunaanistilah Kita dan Kami di dalam Perjanjian Lama. Bukti kedua ialah adanya kerjasama di antara Allah Bapa dan Roh Kudus dalam pengutusan Yesus sebagai Penebuske dunia ini (Yes. 46:16b). Bukti ketiga ialah, bahwa Yesus sendiri mengaku bahwaRoh Kuduslah yang mengutus-Nya ke dunia ini, katanya: "Roh Tuhan ada pada-Ku... dan la telah mengutus Aku" (Luk. 4:18). Bukti keempat ialah adanya kerja samadi antara Allah Bapa dan Anak (Yesus) dalam pengutusan Roh Kudus ke dunia ini(Yoh. 14:16,26). Ketiga oknum KeAllahan hadir pada waktu Yesus dibaptiskanibarat tiga serangkai yang tidak terpisahkan (Mat 3:15-17) sebagaimana ketigaoknum itu disatukan dalam rumus baptisan (Mat 28:19) dan dalam rumus doa berkat(II Kor 13:13). Ketiga oknum itu disatukan dalam salam yang ditujukan rasulYohanes pewahyu kepada ketujuh jemaat yang terdapat di Asia Kecil (Why. 1:4,5).
ANALISIS AJARAN KITAB 1 TESALONIKA 5:1 - 11 KEPASTIAN JANJI TUHAN DIDASARKAN ATAS KEYAKINAN PADA KITAB SUCI-NYA Bartolomeus Diaz Nainggolan
Jurnal Koinonia Vol 12 No 1 (2020): KOINONIA: Juni 2020
Publisher : Fakultas Filsafat Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.227 KB) | DOI: 10.35974/koinonia.v12i1.2358

Abstract

Paul invites everyone to make a commitment to be ready for His coming. When weaccept the gospel and become a child of light, when we live the truth of the gospel infaith, our hope and love can grow more similar in the image of Christ.
ANALISIS AJARAN KITAB 1 TESALONIKA 5:1 - 11 KEPASTIAN JANJI TUHAN DIDASARKAN ATAS KEYAKINAN PADA KITAB SUCI-NYA Nainggolan, Bartolomeus Diaz
Jurnal Koinonia Vol 12 No 1 (2020): KOINONIA: Juni 2020
Publisher : Fakultas Filsafat Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.227 KB)

Abstract

Paul invites everyone to make a commitment to be ready for His coming. When weaccept the gospel and become a child of light, when we live the truth of the gospel infaith, our hope and love can grow more similar in the image of Christ.

Page 8 of 14 | Total Record : 138