cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. klaten,
Jawa tengah
INDONESIA
MOTORIK Jurnal Ilmu Kesehatan (Journal of Health Science)
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue " Vol 2, No 4 (2007)" : 7 Documents clear
HUBUNGAN ANTARA KADAR TIMAH (Pb) HITAM DALAM DARAH DENGAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) (The Relationship Of Blood Lead Leveland Hemoglobin Level) -, saifudin zukhri; -, Bambang Soempeno; -, Doeljacman Moeljohardjo Moeljohardjo
MOTORIK Jurnal Ilmu Kesehatan (Journal of Health Science) Vol 2, No 4 (2007)
Publisher : STIKES Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The increased number of motor vehicles which not balace by widing or prolonging of road will accumulate emission on the air. One of the emission component was lead (Pb). Some researchs indicated that had negative effects to health. This study was aimed to know the relationship between blood lead level and hemoglobin level of the street boys in Yogyakarta. This was an analytical observasional (non experimental) research with cross sectional study. The subjects of this study were 30 street boys (10-18 years old) which resided in special cross roads of main road in Yogyakarta, i.e.Malioboro (post office), PKU Muhammadiyah Hospital, Gramedia Book Store and Mirota Campus. Two milliliters of blood were drawn up from the cubital vein of the subject to examine the blood lead level (ug/dl) with Atomic Absorbent Spectrophotometry, and to examine the hemoglobin level (g/dl) with cyanmethemoglobin metode by microlab spectrophotometry 300. There were only 26 of 30 subjects which fulfilled the criterions to be analyzed. Data were analyzed by Spearman’s Rho correlation test and multiple regression. A p value af d”0,05 was set as a significant level. The result showed that the average of streer boy’s blood lead level were 150,8 ± 41,20 ug/dl. All of the street boys had the blood lead level more than 10 ud/dl (the blood leadlevel threshold for children was defined by ATSDR). The average of hemoglobin level of the street boys were 10,28 ± 1,51 g/dl, which 70,08 % of them suffered anemia (hemoglobin level <12g/dl). Bivariate Spearman’s Rho correlations test result demontrated thatblood lead level and history of alcohol intake had negative correlation with the hemoglobin level (r = -0,663 and -0,396 respectively). Age,nutrition status, smoking habit, and expose duration had no correlation significantly with the hemoglobin level. Multiple regression test result showed that blood lead level was the only factor that predict the hemoglobin level. Contributions of blood leaf level were 36,7 % toward hemoglobin level, so the contributions of other factory that influenced hemoglobin level were 63,3 %. Increased of  1 ug/dl of blood lead level was responsible to 0,22 g/dl decreased of hemoglobin level. It was concluded that blood lead level had negative linier correlation with the hemoglobin level.   Key word : lead, hemoglobin, anemia
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN STRES MASYARAKAT DI PEMUKIMAN SEKITAR REL KERETA API SRAGO GEDE Kusumaningrum, Sri Indah; -, Sigid Sudaryanto; -, sri Handayani
MOTORIK Jurnal Ilmu Kesehatan (Journal of Health Science) Vol 2, No 4 (2007)
Publisher : STIKES Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemukiman sehat merupakan suatu tempat tinggal secara permanen, yang berfungsi sebagai tempat bermukim, beristirahat, berekreasi dan berlindung dari pengaruh lingkungan. Salah satu perubahan lingkungan adalah adanya kebisingan yang dapat mengakibatkan gangguan pendengaran, gangguan komunikasi, gangguan tidur dan stres.   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat kebisingan dengan gangguan stres di permukiman sekitar rel kereta Srago Gede. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga di pemukiman disekitar rel kereta api Srago Gede. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Analisa data menggunakan uji chi square.   Hasil penelitian menunjukkan, 50% responden terpapar kebisingan yang tidak memenuhi syarat. Dan 43% responden mengalami gangguan stress tinggi, 27% responden mengalami gangguan stress rendah. Hasil uji chi square diperoleh nilai value = 0.034 (p<0.05) yang berarti ada hubungan antara tingkat kebisingan dengan gangguan stress.   Untuk mengurangi kebisingan, masyarakat disarankan untuk memasang gorden di jendela dan menanam tanaman tembok.   Kata kunci : Kebisingan gangguan stress
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI KLIEN DIABETESB MELITUS UNTUK MELAKUKAN LATIHAN FISIK DI DINAS KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL KABUPATEN KLATEN Purnomo, Romadhani Tri; -, Supardi -
MOTORIK Jurnal Ilmu Kesehatan (Journal of Health Science) Vol 2, No 4 (2007)
Publisher : STIKES Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengan 8,4 juta jiwa penderita diabetes melitus pada tahun 2000,menjadikan Indonesia menempati urutan keempat sebagai negara berpenduduk diabetes terbanyak di dunia.Tindakan pencegahan komplikasi diantarana adalah latihan fisik untuk mengontrol kadar glukosa darah.Diabetes merupakan penyakit degeneratif yang terjadi seumur hidup,maka penderita diabetes sering mengalami depresi dan kecemasan akibat perubahan pola hidup yang drastis unyuk mengelola penyakitnya,sehingga diperlikan dukungan keluarga.Diwilayah kerja DKKS Klaten ada penderita diabetes sudah mengalami komplikasi akibat kurangnya tindakan pencegahan terutama latihan fisik,padahal mereka masih bersama dengan keluarganya. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif korelatif dengan rancangan Crossectional.Jumlah sampel sebanyak 53 responden .Pengumpulandata dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahw aterdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan motivasi klien diabetes mellitus untuk melakukan latihan fisik dengan perhitunagn uji korelasi Rank Spearman diperoleh nilai r =  0,6000 dan p value  = 0,000. Hasil penelitian menggambarkan bahwa 56,6 % responden memiliki motivasi kuat untuk untuk melakukan latiha fisik.Faktor yang dapat meningkatkan motivasi diantaranya adalah dukungan keluarga.Penelitian selanjutnya dapat meneliti tentang hubungan tingkat pengetahuan  dengan motivasi klien diabetes untuk melakukan  latihan fisik.   Kepustakaan   : 35 Kata Kunci      : dukungan keluarga,motivasi,latihan fisik
OBSERVASI PERAWATAN TALI PUSAT TERHADAP WAKTU PENGERINGAN DAN PELEPASAN TALI PUSAT DI RUANG RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN Rakhmawati, Eka Safitri; Hastuti, Retno Yuli
MOTORIK Jurnal Ilmu Kesehatan (Journal of Health Science) Vol 2, No 4 (2007)
Publisher : STIKES Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang : Kesalahan intervensi perawatan memungkinkan bayi akan berespon yang tidak diinginkan, misalnya pada saat melakukan perawatan tali pusat tidak dilakukan secara rutin dan tidak menjaga kebersihan daerah sekitar tali pusat, yang akan mengakibatkan tali pusat menjadi basah dan lama mongering. Respon lain yang memungkinkan dapat ditimbulkan adalah terjadinya infeksi tali pusat yang mengakibatkan tali pusat lebih lama lepas. Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui waktu pengeringan dan pelepasan tali pusat setelah dilakukan perawatan di ruang C RSUP. DR. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional. Jenis penelitian ini adalah bersifat deskriptif. Rancangan penelitian yang digunakan asalah rangcangan Cohort. Penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 1 Desember 2005 sampai dengan 7 Januari 2006. Analisa data dilakukan setelah data terkumpul, diseleksi, ditabulasi dan disajikan berupa rerata waktu pengeringan dan pelepasan tali pusat. Hasil : Berdasarkan hasil observasi perawatan tali pusat terhadap 37 bayi baru lahir di ruang C RSUP.DR.Soeradji Tirtonegoro Klaten menunjukkan bahwa hasil rata-rata waktu pengeringan tali pusat adalah 2, 95 hari standar deviasi 0,468 hari dan rata-rata waktu pelepasan tali pusat adalah 6,30 hari standar deviasi 0,968 hari. Hal ini sesuai dengan teori Bobak bahwa waktu yang dibutuhkan untuk tali pusat mongering selama 3-5 hari dan waktu pelepasan tali pusat selama 6-8 hari. Kesimpulan : Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk pengeringan tali pusat adalah 2,95hari dan rata – ratawaktu pelepasan tali pusat adalah 6,30 hari. Kata Kunci : Tali pusat, waktu pengeringan, waktu pelepasan tali pusat
GAMBARAN KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI HEPATITIS B PADA BAYI USIA 0 – 6 BULAN DI BPS “BAHAGIA” SURAKARTA Uswatun Qoyyimah, Anna; -, Soetarmi
MOTORIK Jurnal Ilmu Kesehatan (Journal of Health Science) Vol 2, No 4 (2007)
Publisher : STIKES Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Imunisasi hepatitis B adalah imunisasi untuk mendapatkan kekebalan aktif terhadap penyakit hepatitis B. Kejadian ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dari imunisasi hepatitis B yang terjadi biasanya berupa nyeri pada tempat suntikan, yang mungkin disertai dengan timbulnya rasa panas atau pembengkakan. Reaksi ini akan menghilang dalam waktu 2 hari dan reaksi lain yang mungkin terjadi ialah demam ringan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kejadian ikutan pasca imunisasi hepatitis B pada bayi 0 – 6 bulan di BPS Bahagia Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan analisis interaktif dilaksanakan kepada ibu bayi yang telah mengimunisasikan bayinya dengan imunisasi hepatitis B di BPS “Bahagia” Surakarta dari bulan Nopember – Desember 2006. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 bayi dengan menggunakan tehnik purposive sampling. Teknik pengambilan data menggunakan kuesioner,wawancara dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa 50 responden yang mendapat imunisasi hepatitis B di BPS “Bahagia” Surakarta, 4% mengalami reaksi lokal ringan, 4% mengalami reaksi umum dan 82% non KIPI. Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa ikutan pasca imunisasi (KIPI) hepatitis B yang dialami oleh bayi usia 0 – 6 bulan yang mendapat imunisasi hepatitis B di klinik BPS “Bahagia” Surakarta selama bulan Nopember sampai Desember 2006 yang mengalami kejadian KIPI adalah kasus ringan.   Kata kunci : Imunisasi hepatitis B, KIPI
PENGARUH SENAM HAMIL TERHADAP PROSES PERSALINAN PADA PRIMIGRAVIDA DI RSIA ‘AISYIYAH KLATEN Wahyuni, Sri; Wahyuningsih, Endang; Wahyuningsih, Astri
MOTORIK Jurnal Ilmu Kesehatan (Journal of Health Science) Vol 2, No 4 (2007)
Publisher : STIKES Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : wanita hamil yang melakukan senam hamil secara teratur selama kehamilannya akan mengalami proses melahirkan yang jauh lebih mudah, lancar dan waktu melahirkan yang lebih singkat. Faktor yang berperan dalam persalinan adalah kekuatan mendorong janin, faktor jalan lahir dan faktor janin. Persalinan akan berjalan lancar bila ada ketenangan dan relaksasi, sehingga otot-otot Rahim berkontraksi dengan baik, ritmis dan kuat. Tujuan : tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh senam hamil terhadap proses persalinan pada primigravida si RSIA ‘Aisyiyah Klaten. Metode : jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain penelitian post test only group desain. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang. Analisa data menggunakan uji Fisher Exact Probability Test dengan program bantuan SPSS for Window 11.0 Hasil : berdasarkan hasil pengamatan diperoleh data bahwa dari 15 ibu hamil yang mengikuti senam hamil ternyata 80% proses persalinan normal dan 20% proses persalinan tidak normal. Sedangkan 15 ibu hamil yang tidak mengikuti senam 66,66% persalinan tidak normal dan hanya 33,33% proses persalinan normal. Berdasarkan uji Fisher Exact Probability test diperoleh nilai Exact Sig sebesar 0.025. nilai tersebut bila dibandingkan dengan taraf signifikansi 0.05 ternyata berada di bawah 0.05. Kesimpulan : berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara senam hamil dengan proses persalinan di RSIA ‘Aisyiyah Klaten. Kata kunci : senam hamil, proses persalinan
PENGARUH PEMBUBUHAN BERBAGAI DOSIS ABU DAUN MENGKUDU TERHADAP PENINGKATAN KADAR KALSIUM AIR HUJAN DI DESA SUMUGIH, RONGKOP, GUNUNGKIDUL -, Rokhmayanti; Widjajono, Urip; Hana Mustofa, Choiril
MOTORIK Jurnal Ilmu Kesehatan (Journal of Health Science) Vol 2, No 4 (2007)
Publisher : STIKES Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Kualitas air hujan apabila dilihat dari siklus peredarannya memiliki kandungan mineral yang lebih rendah dibandingkan dengan air tanah. Kalsium merupakan salah satu mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, Karena selain dapat menyebabkan penurunan kemampuan kontraksi otot, kekurangan kalsium juga dapat menyebabkan terjadinya osteoporosis, menyebabkan gigi keropos dan mudah tanggal, memacu terjadinya risiko penyakit jantung serta menyebabkan tidak stabilnya viskositas darah yang akan memacu terjadinya hipertensi. Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembubuhan berbagai dosis abu daun mengkudu terhadap peningkatan kadar kalsium dan untuk mengetahui dosis abu daun mengkudu yang efektif meningkatkan kadar kalsium pada air hujan. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian true eksperimen dengan design pre test post test design yang hasilnya dianalisis secara deskriptif.Hasil : Berdasarkan hasil pemeriksaan air hujan yang dibubuhi abu daun mengkudu dengan berbagai variasi dosis didapatkan hasil bahwa rerata peningkatan kadar kalsium air hujan yang dibubuhi 0,5 gr abu daun mengkudu adalah 11,35 gr dengan peningkatan Ph sebesar 1,5 . Rerata peningkatan kadar kalsium air hujan yang dibubuhi abu daun mengkudu 1 gr adalah 15,14 gr dengan peningkatan Ph sebesar 2. Sedangkan rerata peningkatan kadar kalsium air hujan yang dibubuhi 1,5 gr abu daun mengkudu adalah 15,14 gr dengan peningkatan pH sebesar 2,5 . Dari ketiga perlakuan pemberian abu daun mengkudu tidak menyebabkan peningkatan kekeruhan. Kesimpulan : Berdasarkan hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa abu daun mengkudu dapat meningkatkan kadar kalsium air hujan dan dosis abu daun mengkudu yang efektif adalah 1 gr, dengan pH 7,5 dan kekeruhan 1 NTU serta tidak menyebabkan baud an rasa.   Kata Kunci : Kalsium, abu daun mengkudu 

Page 1 of 1 | Total Record : 7