Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

STUDI FENOMENOLOGIS TENTANG PEMAHAMAN PASIEN HIPERTENSI DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGOBATAN DI POLIKLINIK RSUD AMBARAWA Yuli Hastuti, Retno; Zukhri, Saifudin; Natalya, Wiwiek
MOTORIK Jurnal Ilmu Kesehatan (Journal of Health Science) Vol 1, No 1 (2006)
Publisher : STIKES Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius, karena jika tidak terkendali akan berkembang dan menimbulkan komplikasi. Hipertensi bagi banyak orang bukan lagi hanya sekedar keluhan kronis, melainkan suatu jalan hidup yang tergantung pada obat-obatan dan kunjungan teratur ke dokter untuk resep ulang dan chek-up. Untuk melaksanakan ini sangat diperlukan pemahaman dari pasien hipertensi tentang pelaksanaan program pengobatan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data in dept interview dan observasi tidak terstruktur. Hasil penelitian dengan mengunakan wawancara yang dikelompokkan dalam tema, tema pertama tentang pengertian hipertensi menurut responden adalah penyakit dengan tensi tinggi dengan istirahat dan minum obat, sedangkan tema ketiga yaitu mempertahankan kestabilan tekanan darah dengan melaksanakan program pengobatan. Dari tema yang ada menunjukkan bahwa pasien hipertensi sudah melaksanakn program pengobatan dengan baik ditandai dengan pengetahuan dan sikap pasien dalam mengatasi hipertensi yang diderita. Pelaksanaan ini selain karena pemahaman dari pasien sendiri juga adanya dukungan dari keluarga dan masyarakat sekitar sehinggapasien dapat menjalaninya. Peran dari petugas kesehatan dalam hal ini perawat dan dokter yang selalu memberi perawatan, pendidikan kesehatan juga sangat mempengaruhi dalam keberhasilan pelaksanaan program pengobatan.
HUBUNGAN ANTARA KADAR TIMAH (Pb) HITAM DALAM DARAH DENGAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) (The Relationship Of Blood Lead Leveland Hemoglobin Level) -, saifudin zukhri; -, Bambang Soempeno; -, Doeljacman Moeljohardjo Moeljohardjo
MOTORIK Jurnal Ilmu Kesehatan (Journal of Health Science) Vol 2, No 4 (2007)
Publisher : STIKES Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The increased number of motor vehicles which not balace by widing or prolonging of road will accumulate emission on the air. One of the emission component was lead (Pb). Some researchs indicated that had negative effects to health. This study was aimed to know the relationship between blood lead level and hemoglobin level of the street boys in Yogyakarta. This was an analytical observasional (non experimental) research with cross sectional study. The subjects of this study were 30 street boys (10-18 years old) which resided in special cross roads of main road in Yogyakarta, i.e.Malioboro (post office), PKU Muhammadiyah Hospital, Gramedia Book Store and Mirota Campus. Two milliliters of blood were drawn up from the cubital vein of the subject to examine the blood lead level (ug/dl) with Atomic Absorbent Spectrophotometry, and to examine the hemoglobin level (g/dl) with cyanmethemoglobin metode by microlab spectrophotometry 300. There were only 26 of 30 subjects which fulfilled the criterions to be analyzed. Data were analyzed by Spearman’s Rho correlation test and multiple regression. A p value af d”0,05 was set as a significant level. The result showed that the average of streer boy’s blood lead level were 150,8 ± 41,20 ug/dl. All of the street boys had the blood lead level more than 10 ud/dl (the blood leadlevel threshold for children was defined by ATSDR). The average of hemoglobin level of the street boys were 10,28 ± 1,51 g/dl, which 70,08 % of them suffered anemia (hemoglobin level <12g/dl). Bivariate Spearman’s Rho correlations test result demontrated thatblood lead level and history of alcohol intake had negative correlation with the hemoglobin level (r = -0,663 and -0,396 respectively). Age,nutrition status, smoking habit, and expose duration had no correlation significantly with the hemoglobin level. Multiple regression test result showed that blood lead level was the only factor that predict the hemoglobin level. Contributions of blood leaf level were 36,7 % toward hemoglobin level, so the contributions of other factory that influenced hemoglobin level were 63,3 %. Increased of  1 ug/dl of blood lead level was responsible to 0,22 g/dl decreased of hemoglobin level. It was concluded that blood lead level had negative linier correlation with the hemoglobin level.   Key word : lead, hemoglobin, anemia
HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA Wahyuningsih, Endang; Zukhri, Saifudin
MOTORIK Jurnal Ilmu Kesehatan (Journal of Health Science) Vol 1, No 2 (2006)
Publisher : STIKES Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Depresi pernafasan bayi baru lahir dikarenakan faktor kehamilan dam faktor persalinan. Faktor kehamilan dari sebab maternal salah satunya adalah grande multipara. Untuk paritas tiga atau lebih dapat meningkatkan ersiko persalinan dengan tindakan. Selain faktor kehamilan dan persalinan, depresi pernafasan bayi juga disebabkan oleh faktor antepartum dan intrapartum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara paritas ibu bersalin dengan asfiksia neonatorum. Penelitian ini merupakan peneliltian deskriptif korelasional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 orang yang diambil dengan teknik purposive sampling yaitu dengan menggunakan batasan satu bulan, Uji statistic yang digunakan adalah Chi-square dengan taraf signifikansi 5%. Dari hasil penelitian ternyata tidak ada hubungan antara paritas ibu bersalin dengan asfiksia neonatorum. Untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menyertakan variabel usia ibu, umur kehamilan, ANC dan jenis persalinan. Kata kunci : paritas, asfiksia
POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA 1 - 3 TAHUN DI DESA BUNTALAN ICLAERN -, Suyami -; -, Saifudin Zukhri; -, Lis Suryani
MOTORIK Jurnal Ilmu Kesehatan (Journal of Health Science) Vol 5, No 9 (2010)
Publisher : STIKES Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan fisik kognitif , moral, emosi, sosial merupakan periode penting dalam kehidupan seorang anak. Anak usia bawah tiga tahun memasuki dasar dan masa kritis dalam perkembangan sosialnya, jika salah dalam perkembangannya dapat terjadi gangguan anti sosial hal ini disebabkan karena ketidak matangan secara sosial. Orang pertama yang dekat dengan anak pada usia awal adalah ibu atau orang tuanya, permasalahanya adalah bagaimana pola asuh orang tua yang dihubungkan dengan perkembangan sosial anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua terhadap perkembangan sosial anak usia 1-3 tahun. Penelitian ini adalah diskriptif analitik corelasi dengan pendekatan belah lintang Jumlah responden sebanyak 100 pasangan ibu dan anak usia 1-3 tahun di Desa Buntalan, klaten tengah, alat ukur yang digunakan berupa kuesioner tertutup dan lembar DDST. Analisa yang digunakan adalah product moment. Dari 100 responden tersebut didapat data pola asuh dengan kategori demokratis (58%), dengan perkembangan anak advance (48,2%),normal (38%, caution (5,2%, delay (8,6%). Pola asuh permisif (16%), dengan perkembangan anak advance (31.25%), normal (25%), caution (6,25%), delay (37,5%), dan untuk pola asuh otoriter (26%). dengan. Hasil uji statistik r hitung 0,4378 > r tabel 0,256, dengan taraf signifikansi 0,00 (p: < 0, 01)yang berarti ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan anak usia 1-3 tahun di desa buntalan. Berdasarkan uji statistik diperoleh basil pola asuh orang tua pada kategori demokratis perkembangan sosial anaknya advance, pola asuh otoriter perkembangan sosial anaknya yaitu delay.
FORMULASI PERMEN JELLY BUNGA TURI (Sesbania grandiflora.L) DENGAN VARIASI KADAR GELATIN DAN KARAGENAN Deti Andasari, Sholikhah; Zukhri, Saifudin; Nurjanah, Prihatin
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 9, No 1 (2018)
Publisher : CERATA Jurnal Ilmu Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bunga Turi memiliki kandungan vitamin A, B, C, karbohidrat, protein dankandungan gizi lainnya. Bunga turi juga memiliki efek immunomodulator danantioksidan. Bunga turi dapat digunakan sebagai bahan pembuatan permen jelly. Tujuandari penelitian ini adalah untuk mengetahui perngaruh variasi gelatin dan karagenanterhadap kualitas permen jelly serta untuk mengetahui konsentrasi gelatin dankaragenan yang tepat dalam pembuatan permen jelly. Konsentrasi gelatin yang digunakan 12%, 13%, 14% dan konsentrasi karagenanyang digunakan 3,5% dan 4%. Pengujian kualitas permen jelly meliputi organoleptis,kadar air, kadar abu, dan gula reduksi. Data yang diperoleh diuji menggunakanANOVA dilanjutkan dengan uji LSD jika menunjukkan adanya beda nyata padaperlakuan.Hasil penelitian menunjukkan penambahan gelatin dan karagenan berpengaruhterhadap hasil kadar air dan kadar abu permen jelly bunga turi. Permen jelly bunga turiperlakuan terbaik berdasarkan uji kesukaan responden yaitu permen jelly denganpenambahan gelatin 12% dan karagenan 4%. Rerata kadar air 10.1014%; kadar abu1.0315%; dan gula reduksi 2.5542%. Kadar air, kadar abu, dan gula reduksi permenjelly bunga turi sudah memenuhi syarat mutu SNI 3547.2-2008, yaitu dengan kadar airmaksimal 20.0%; kadar abu maksimal 3.0%; dan gula reduksi maksimal 25.0%.Kata Kunci: Bunga Turi (Sesbania grandiflora L.), gelatin, karagenan, permen jelly
UJI EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI LENGKUAS MERAH (Alpinia purpurata K. Schum) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Candida albicans Ayu Wardani, Alfian; Zukhri, Saifudin; Nurhaini, Rahmi
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 8, No 1 (2017)
Publisher : CERATA Jurnal Ilmu Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infeksi  merupakan  penyakit  yang  selalu  berubah  dan  disebabkan  oleh mikroorganisme seperti jamur. Candida albicans merupakan jamur yang banyak menyerang  manusia.  Pengembangan  obat-obatan  tradisional  yang  berasal  dari alam  mendapat  perhatian  dari  pemerintah  maupun  masyarakat.  Rimpang lengkuas  merah  (Alpinia  purpurata  K.  Schum)  merupakan  salah  satu  tanaman yang mengandung minyak atsiri yang berkhasiat sebagai antijamur. Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  efektivitas  minyak  atsiri lengkuas merah  (Alpinia purpurata K. Schum) terhadap pertumbuhan Candida albicans.  Dalam  penelitian  ini  penyulingan  minyak  atsiri  rimpang  lengkuas merah  (Alpinia  purpurata  K.  Schum)  dilakukan  dengan destilasi  uap-air  dan diperoleh  rendemen  sebesar  0,507% v/b.  Dilanjutkan  pembuatan  variasi konsentrasi  minyak  atsiri  12%,  14%,  dan  16%.  Uji  efektivitas  mikrobiologi dilakukan  pada  satu  kelompok  kontrol  dan  tiga  kelompok  perlakuan.  Kelompok kontrol  yaitu  n-hexana   (kontrol  negatif)  dan  kelompok  perlakuan  yaitu  minyak atsiri  konsentrasi  12%,  14%,  dan  16%  dengan  menggunakan  metode  cakram kertas (disk diffusion). Hasil  penelitian  menunjukkan  minyak  atsiri  rimpang  lengkuas  merah (Alpinia purpurata K. Schum) memiliki kemampuan sebagai antijamur terhadap pertumbuhan Candida albicans. Efektivitas tersebut  ditunjukkan dengan  adanya zona  bening  disekitar  cakram  kertas  yang  disebut  dengan  diameter  hambat. Diameter hambat [12%] adalah 16 mm, [14%] adalah 18mm dan [16%] adalah 19,3 mm. Dari hasil uji one way ANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna  (P  < 0,05) antara daya hambat yang dihasilkan dari pengujian minyak  atsiri  rimpang  lengkuas  merah  (Alpinia  purpurata  K.  Schum)  terhadap pertumbuhan  Candida  albicans.  Dari  hasil  uji  efektivitas  juga  menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi minyak atsiri semakin besar pula daya hambat yang dihasilkan terhadap Candida albicans. Kata kunci : Uji Efektivitas, Rimpang Lengkuas Merah, Candida albicans.
PENGARUH PENGGUNAAN BERULANG MINYAK GORENG TERHADAP PENINGKATAN KADAR ASAM LEMAK BEBAS DENGAN METODE ALKALIMETRI Ayu, Afifa; Rahmawati, Farida; Zukhri, Saifudin
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 6, No 1 (2015)
Publisher : CERATA Jurnal Ilmu Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Makanan jajanan sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, salah satu contohnya ialah gorengan. Dalam mengolah bahan pangan menjadi gorengan diperlukan minyak goreng. Selama proses penggorengan minyak goreng mengalami berbagai reaksi kimia. Apabila minyak goreng tersebut digunakan terus menerus akan memberikan dampak negatif bagi kesehatan tubuh.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan berulang minyak goreng  terhadap peningkatan kadar asam lemak bebasnya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode titrasi asam-basa (alkalimetri). Hasil penelitian semua sampel minyak goreng pada penggunaan 0 kali masih memenuhi batas maksimal yang di tetapkan oleh SNI (< 0,30%). Pada sampel A penggunaan 2 kali telah menunjukkan kadar asam lemak bebas > 0,30% sehingga sudah melebihi batas maksimal yang telah ditentukan oleh SNI (0,40%), sampel B pada penggunaan 3 kali sudah melebihi batas SNI (0,44%), pada sampel C sampai penggunaan 4 kali masih memenuhi batas maksimal SNI (0,30%), dan pada sampel D penggunaan 4 kali sudah melebihi batas maksimal SNI (0,32%). Setelah dianalisis dengan ANOVA satu jalan semua sampel minyak goreng yang digunakan dari penggunaan 0 kali, 2 kali, 3 kali dan 4 kali memiliki perbedaan yang signifikan dengan nilai p < 0,05.       Kesimpulan, semakin sering penggunaan minyak goreng secara berulang dapat meningkatkan kadar asam lemak bebasnya. Kata kunci : penggunaan, asam lemak bebas, minyak goreng dan alkalimetri
Optimasi Formula Sirup Ekstrak Etanol Daun Sukun (Artocarpus altilis) Dengan Pemanis Sorbitol dan Co – Solvent Propilen Glikol Nurul Hidayati; Ivan Nuryanto; Saifudin Zukhri
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 10 No 2 (2019): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Breadfruit leaves (Artocarpus altilis) are effective in reducing high blood sugar levels. One of the uses of breadfruit is by making it into syrup. The manufacture of breadfruit leaf ethanol extract is expected to improve the bitter taste of breadfruit leaves. This study aims to determine the effect of variations of sorbitol and propylene glycol and to obtain the optimum value of sorbitol and propylene glycol on the physical properties and hedonic value of syrup preparations. Breadfruit leaveswas extracted by multilevel maceration with 70% ethanol. Thick breadfruit leaf extract made syrup preparations in 5 runs with variations of sorbitol: propylene glycol, namely Run 1 (20%: 25%), Run 2 (35%: 10%), Run 3 (31.25%: 13.75% ), Run 4 (27.5%: 17.5%) and Run 5 (23.75%: 21.25%). The syrups were tested for their physical properties including organoleptic, viscosity, pH and hedonic tests. The test results are optimized with Simplex Lattice Design. The optimum formula of the predicted results is verified by analysis of one sample t-test with a 95% confidence level.The results showed an increase in sorbitol and propylene glycol increased the pH and hedonic values but did not affect the viscosity value of syrup preparations. Sorbitol concentration of 30,0005% and propylene glycol 14.9995% produced syrup with pH and hedonic value optimum differed insignificantly with p-values> 0.05.
FORMULASI DAN UJI MUTU FISIK SEDIAAN KRIM ANTI JERAWAT DARI EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) Saifudin Zukhri; Sholikhah Deti Andasari; Muchson Muchson
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 9 No 2 (2018): Desember
Publisher : STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Extract leaves pepaya compound containing karpain alkaloid can bring to a bitter taste and having activity of obstruent against bacteria propionibacterium acnes that causes for acne.This report aims to understand extract leaves papaya can be made in the preparation anti acne cream, and influence distinction concentration extract leaves pepaya of physical preparations quality and cream having influence optimal with low extract leaves pepaya % 1, 2 %, 3 %. Extract of papaya leaves made by maceration for 5 days using solvent ethanol 96 %. Extract of papaya leaves made cream with M/ A type. Cream extract leaves papaya made with low different, the 1st formula with low extract 1%, 2nd formulas with low extract 2%, 3rd formula with low extract 3% and 4th formula without concentration extract. Cream and physical tested quality, quality testing covering the physical: organoleptic, the homogenity, the southwestern spread, the southwestern attaching, the pH, and the southwestern protection. Data analyzed normality with kolmogrov-smirnov followed by test homogeneity with homogency of variances and analyzed by statistic one-way anova if there is a difference followed by tukey HSD. The result showed that leaves papaya with concentration 1% , 2% , 3% can be made of preparations cream affecting physical cream quality preparations .Cream extract leaves papaya on formula II (concentration extract 2 %) has its attaching of 1.65±0.23 seconds , the spread 6.40±0.17 cm is the result of higher than the to a formula I (concentration extract 1 %) power attaching of 1.08±0.05 seconds, the spread of 6.26±0.30 cm and formula iii (concentration extract 3%) has its attaching 1.25 ± 1.11 seconds, the spread 7.03±0.32 cm.
Penetapan Kadar Protein Pada Belut Sawah (Monopterus albus Zuieuw) Liar Dan Budidaya Sholikhah Deti Andasari; Saifudin Zukhri
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (49.202 KB)

Abstract

Belut merupakan salah satu sumber protein hewani yang baik dalam jumlah maupun mutunya. Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Protein mempunyai fungsi khas yaitu membangun serta memelihara sel-sel jaringan tubuh. Tujuan penelitian ini memberikan gambaran tentang kadar protein pada belut liar dan belut budidaya. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode observasional. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah belut yang dibudidaya masyarakat di daerah Polanharjo sebanyak 3 ekor dan belut sawah dari pencari belut yang diperoleh di sawah di daerah Wedi sebanyak 3 ekor. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu yang dibuat peneliti. Masing-masing sampel diekstraksi terlebih dahulu dengan metode sentrifugasi. Setelah ekstrak protein diperoleh kemudian dihitung kadar proteinnya dengan Spektrofotometri Visibel. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kadar protein yang terkandung pada belut budidaya adalah 0,124% sedangkan kadar protein pada belut liar adalah 0,109%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kadar protein pada belut budidaya lebih besar secara signifikan dibandingkan dengan belut liar.