cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik
Published by Universitas Stikubank
ISSN : 14123339     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 140 Documents
PENGUKURAN KORELASI ACHIEVEMENT MOTIVE, AFFILIATION MOTIVE, DAN POWER MOTIVE DENGAN KINERJA MAHASISWA MENGGUNAKAN SPSS Lie Liana
Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik DINAMIKA TEKNIK VOL. 7 No. 1 JANUARI 2013
Publisher : Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.396 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis korelasi antara achievement motive dengan kinerja mahasiswa, affiliation motive dengan kinerja mahasiswa, dan power motive dengan kinerja mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 86 mahasiswa. Sampel dalam penelitian ini 76 mahasiswa. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Kriteria yang digunakan adalah mahasiswa yang mempunyai IPK dan telah mengisi kuesioner khasanah reaksi sosial. Data berupa isian kuesioner khasanah reaksi sosial dan IPK pada akhir semester ganjil 2011/2012. Pengolahan data dilakukan melalui uji korelasi menggunakan SPSS. Hasil dari penelitian ini adalah achievement motive mempunyai korelasi yang positif dan signifikan dengan kinerja mahasiswa, affiliation motive tidak mempunyai korelasi dengan kinerja mahasiswa, dan power motive tidak mempunyai korelasi dengan kinerja mahasiswa. Kata kunci : achievement motive, affiliation motive, power motive, kinerja mahasiswa, prestasi belajar
PENJADWALAN PRODUKSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN THEORY OF CONSTRAINTS DI LINE PERAKITAN SEPEDA MOTOR Firman Ardiansyah Ekoanindiyo; Antoni Yohanes; Antono Adhi; Agus Setiawan; Enty Nur Hayati
Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik DINAMIKA TEKNIK VOL. 7 No. 1 JANUARI 2013
Publisher : Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.209 KB)

Abstract

Penjadwalan merupakan proses pengambilan keputusan yang peranannya sangat penting dalam industri manufaktur dan jasa yaitu mengalokasikan sumber – sumber daya yang ada agar tujuan dan sasaran perusahaan lebih optimal. Penelitian ini mengambil data pada lintasan produksi line B di PT. X Semarang yang merakit tipe motor bebek dengan merk Star CX, Star Z, dan Star X 125. Lintasan produksi di line B dalam pelaksanannya tidak dapat memenuhi permintaan produk sesuai dengan jadwal yang sudah di buat departemen PPIC karena adanya penumpukan material (bottle neck) di beberapa stasiun kerja/pos. PT. X Semarang dalam penjadwalan produksinya menggunakan metode longest processing time. Sepeda motor dengan cycle time yang lama yang diproses terlebih dahulu.Goldratt mengembangkan ilmu lima langkah untuk memperbaiki sistem bottleneck  secara terus menerus. Lima langkah tersebut adalah : 1. Identifikasikan konstrain sistem. 2. Eksploitasi konstrain. 3. Subordinasikan semua bagian lain ke stasiun konstrain. 4. Tingkatkan kemampuan stasiun konstrain untuk memecahkan masalah. 5. Jika konstrain sudah terpecahkan dan muncul konstrain baru maka kembali kelangkah 1. Dari hasil pengolahan data dan analisis data yang telah dilakukan : Pada bulan Juni tahun 2011 stasiun kerja/pos bottleneck terjadi pada stasiun kerja/pos 7 dan stasiun kerja/pos 8. Sehingga pada stasiun tersebut untuk memenuhi jadwal produksi diadakan lembur selama satu jam dan empat jam dengan keuntungan perusahaan sebesar Rp. 1.040.200.050,-. Bulan Juli tahun 2011 stasiun kerja/pos bottleneck terjadi pada stasiun kerja/pos 7 dan stasiun kerja/pos 8. Sehingga pada stasiun tersebut untuk memenuhi jadwal produksi diadakan lembur selama dua jam dan lima jam dengan keuntungan perusahaan sebesar Rp. 1.148.749.450,-. Pada bulan Agustus  tahun 2011 stasiun kerja/pos bottleneck terjadi pada stasiun kerja/pos 1 sampai dengan stasiun kerja/pos 8. Untuk memenuhi jadwal produksi diadakan lembur dengan keuntungan perusahaan sebesar Rp. 1.331.163.185,-. Apabila menambah tenaga kerja sebanyak satu orang pada stasiun kerja/pos 1 sampai dengan stasiun kerja/pos 8 keuntungan perusahaan sebesar Rp. 1.334.169.185,-. Bulan September tahun 2011 stasiun kerja/pos bottleneck terjadi pada stasiun kerja/pos 1 sampai dengan stasiun kerja/pos 8. Untuk memenuhi jadwal produksi diadakan lembur dengan keuntungan perusahaan sebesar Rp. 931.182.886,-. Apabila menambah tenaga kerja sebanyak satu orang pada stasiun kerja/pos 1 sampai dengan stasiun kerja/pos 8 keuntungan perusahaan sebesar Rp. 955.199.950,-. Kata Kunci : Penjadwalan, Bottleneck, Theory of Constraints
PENGENDALIAN KUALITAS MENGGUNAKAN PENDEKATAN KAIZEN Firman Ardiansyah Ekoanindiyo
Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik DINAMIKA TEKNIK VOL. 7 No. 2 JULI 2013
Publisher : Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.353 KB)

Abstract

Dalam meningkatkan mutu atau kualitas perlu diadakan usaha-usaha pengendalian yang meliputi usaha pencegahan terhadap terjadinya kesalahan, mengurangi penyimpangan atau cacat produk, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dengan adanya sistem pengendalian mutu atau kualitas maka produk yang dihasilkan perusahaan akan menjadi lebih baik, sebaliknya jika dalam proses produksinya banyak produk yang cacat  akan terjadi pemborosan sehingga menurunkan efisiensi dan produktifitas perusahaan. Pada dasarnya Total Quality Control (TQC) atau Pengendali Mutu Terpadu didefinisikan sebagai suatu cara meningkatkan performansi secara terus menerus (continous performance improvement) pada setiap level operasi atau proses, dalam setiap area fungsional dari suatu organisasi, dengan menggunakan semua sumber daya manusia dan modal yang tersedia juga dikenal dengan nama lain sebagai TQM (Total Quality Management). Kaizen merupakan istilah bahasa Jepang terhadap konsep continous incremental improvement. Kai berarti perubahan dan Zen berarti baik, Kaizen berarti penyempurnaan. Di samping itu, kaizen berarti penyempurnaan yang berkesinambungan yang melibatkan semua orang. Filsafat kaizen menganggap bahwa cara hidup kita baik cara kerja, kehidupan sosial, maupun kehidupan rumah tangga perlu disempurnakan setiap saat.   Kata Kunci : Kualitas atau  mutu, total quality management, kaizen, perbaikan berkesinambungan atau continous performance improvement.
PENJADWALAN PRODUKSI DI LINE B MENGGUNAKAN METODE CAMPBELL-DUDEK-SMITH (CDS) Antoni Yohanes
Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik DINAMIKA TEKNIK VOL. 7 No. 2 JULI 2013
Publisher : Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.325 KB)

Abstract

Penjadualan merupakan pengaturan waktu dari suatu kegitan operasi. penjadualan mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan ataupun tenaga kerja bagai suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan operasi. Saat ini telah banyak dikembangkan berbagai macam metode dalam penjadualan produksi, antara lain penjadualan produksi yang mengutamakan waktu kerja terlebih dahulu dalam urutan proses produksinya, penjadualan berdasarkan jumlah mesin yang ada dan penjadualan produksi berdasarkan pengaturan laju produksi yang stabil terhadap ragam tingkat persediaan untuk memenuhi permintaan konsumen. Metode Campbel-Dudek-Smith (CDS), metode ini pada dasarnya memecahkan persoalan n job pada m mesin flow shop. Pada penjadualan ini diusahakan untuk mendapatkan harga makespan yang terkecil dari (m-1) kemungkinan penjadwalan. penjadualan dengan harga makespan terkecil merupakan urutan pengerjaan job  yang paling baik. Berdasarkan data yang di peroleh dari hasil riset yang dilakukan di PT. Triangle Motorindo untuk penjadualan produksi dengan menggunakan metode CDS diketahui bahwa penjadwalan untuk diterapkan di PT. Triangle Motorindo Semarang  metode CDS berdasarkan makespan total yaitu 23,1 jam dan efisiensi sebesar yaitu 35,26 %.   Kata kunci :  CDS, makespan, efisiensi
ANALISA PENYEBAB CACAT DAN PENENTUAN ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH PRODUK KEMASAN DENGAN METODE LEAN PRODUCTION DAN SIX SIGMA DI PT ESPERA SATYA OFFSET Lili Setyawati Purnomo; Enty Nur Hayati
Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik DINAMIKA TEKNIK VOL. 7 No. 2 JULI 2013
Publisher : Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Espera Satya Offset (ESO) adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang percetakan (offset) yang telah berdiri kurang lebih selama 20 tahun. Salah satu produk yang diproduksi oleh PT.Espera Satya Offset adalah FB.Bisolvon Extra Dalam memproduksi FB.Bisolvon Extra, PT. Espera Satya offset masih mengalami masalah produk cacat. Untuk mengidentifikasi masalah produk cacat yang dihadapi PT. Espera Satya Offset, dilakukan analisa dengan metode Lean Produksi dan Six Sigma yang terdiri dari proses perhitungan kualitas dengan Six Sigma dan proses penghilangan defect(cacat) dengan Lean. Pada tahap analisa kualitas menggunakan Six Sigma akan dilakukan 5 aktivitas yaitu define (D), measure (M), analyze (A), improve (I), dan control (C). Define adalah proses menentukan masalah, lalu measure adalah proses mengukur variasi produk yang terjadi, analyze adalah proses perhitungan dan di sini akan ditentukan nilai DPMO, DPO, dan nilai Sigma lalu tahap terakhir adalah improve dan control. Pada proses improve akan diberikan saran dan usulan untuk menindaklanjuti hasil analyze guna perbaikan mendatang dan tahap control dilakukan untuk menjaga kestabilan yang ada. Sedangkan penerapan lean masuk pada tahap improve dan control. Pada tahapan ini lean diterapkan guna menghilangkan waste yang ada dengan penerapan-penerapan saran untuk kemajuan perusahaan. Berdasarkan hasil analisa dengan metode Lean dan Six Sigma, karakteristik penyebab produk cacat FB.Bisolvon Extra adalah Permukaan kotor, tulisan/gambar hilang dan ketidaksesuaian warna. Dengan penyebab cacat dominan disebabkan oleh cacat permukaan kotor. Faktor penyebab produk cacat berpengaruh merata menyebabkan terjadinya cacat produk pada FB.Bisolvon Extra. Dari ketiga jenis cacat produk tersebut didapatkan 5 (lima) faktor penyebab cacat, yaitu manusia, material, metode, lingkungan dan mesin. Dengan demikian, dapat diusulkan tindakan perbaikan seperti memberikan pengarahan kepada karyawan, melakukan perawatan mesin, evaluasi kerja, pemeriksaan bahan baku, dan pemakaian alat bantu produksi, dapat meminimumkan resiko kecelakaan kerja. Kata kunci : Cacat produk, Lean Production, Six Sigma
DESAIN LAYOUT OPEN YARD STORAGE BATUBARA Eko Septianto; Maria Krisnawati
Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik DINAMIKA TEKNIK VOL. 7 No. 2 JULI 2013
Publisher : Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.075 KB)

Abstract

Pada proses produksi semen, batubara digunakan untuk bahan bakar di mesin kiln. Batubara yang dibeli dari vendor oleh PT Holcim Indonesia Tbk, kemudian disimpan di open yard storage dan roofed yard storage. Sistem penumpukan material di open yard storage menggunakan alat berat, yang menjadikan hasil penumpukannya tidak teratur. Sehingga ketika dilakukan pengukuran volume material oleh Production Planning, hasilnya kurang akurat dan membuat selisih yang besar. Pada bulan Juli – Desember 2012 selisih antara stok aktual dan stok buku adalah 19%, dan pada bulan Oktober mencapai 33%, dimana selisih yang diperbolehkan menurut Production Planning Guideline hanya 2 %. Batubara yang disimpan dengan lebih dari satu bulan di storage akan meningkatkan potensi batubara terbakar dengan sendirinya “self heating”. Hal ini akan meningkatkan product loss, resiko alat terbakar, dan bahaya terhadap pekerja. Kondisi seperti ini dapat dikontrol dengan metode pemilihan layout desain storage yang tepat, yang memperhatikan proses Fi-Fo dan menjaga kondisi stokpile agar tetap rapi hingga dilakukan proses pengukuran tiap akhir bulan. Setelah proses reklamasi, selisih inventori rataan pada bulan Maret dan April turun menjadi 8.3 %. Kata Kunci : storage, inventori, batubara, desain layout, sistem Fi-Fo
TINJAUAN TEKNIS DAN NON TEKNIS PENGEMBANGAN PELABUHAN TANJUNG BULUPANDAN MADURA Antono Adhi; Bambang Suko Priyono
Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik DINAMIKA TEKNIK VOL. 7 No. 2 JULI 2013
Publisher : Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1147.772 KB)

Abstract

Pelabuhan Tanjung Perak merupakan pelabuhan tersibuk kedua di Indonesia setelah pelabuhan Tanjung Priuk di Jakarta. Saat ini kapasitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Perak belum dapat melayani secara cepat proses bongkar muat peti kemas. Oleh karena itu perlu dikembangkan alternatif pengembangan pelabuhan baru di sekitar Tanjung Perak sebagai alternatif proses bongkar muat di Tanjung Perak. Selain di wilayah Gresik, salah satu pengembangan yang dapat dilakukan adalah di Bangkalan, Madura. Beberapa studi telah mempelajari kemungkinan pengembangan pelabuhan ini di daerah Tanjung Bulupandan. Dan beberapa pertimbangan teknis memungkinkan untuk mengembangkan pelabuhan di Tanjung Bulupandan. Kata kunci : Pelabuhan, Peti Kemas, Tanjung Perak, Tanjung Bulupandan
KEKUATAN BRANDING KEMASAN PRODUK DALAM MERAIH PASAR Agus Setiawan
Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik DINAMIKA TEKNIK VOL. 7 No. 2 JULI 2013
Publisher : Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.829 KB)

Abstract

Desain kemasan produk olahan lokal masih menjadi kendala dalam meningkatkan daya saing dan daya tarik produk bagi konsumen di pasar modern karena terlalu sederhana, akibatnya kurang bisa menarik minat konsumen. Kemasan merupakan “pemicu” karena ia langsung berhadapan dengan konsumen. Untuk itu, kemasan harus dapat mempengaruhi konsumen untuk memberikan respon positif –dalam hal ini membeli produk– karena tujuan akhir dari pengemasan adalah untuk menciptakan penjualan.   Kata Kunci : Desain Kemasan Produk, Daya Saing Produk
MODEL SISTEM PERENCANAAN PRODUKSI TERINTEGRASI DI INDUSTRI PERCETAKAN Antono Adhi
Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik DINAMIKA TEKNIK VOL. 8 NO. 1 JANUARI 2014
Publisher : Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.684 KB)

Abstract

Production planning is an important activity in production proess. Production processes will be done effectively and efficiently by a good planning, because gap of production caused by constraint and limitation will be conducted back to the first goal of production process. Monitoring and evaluation process are needed in this actvity. Production process in printing industry is also need this activity. Main activities in production panning are production scheduling and material requirement planning (MRP) based on both production ordering or forecasting. This activities of planning is very complex therefore the system must developed based on computer using optimum methods to solve, namely heuristic method. Key words: production planning, production scheduling, MRP, heuristic method
PENJADWALAN PRODUKSI DI LINE B MENGGUNAKAN METODE CAMPBELL-DUDEK-SMITH (CDS) Antoni Yohanes
Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik DINAMIKA TEKNIK VOL. 8 NO. 1 JANUARI 2014
Publisher : Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.357 KB)

Abstract

Scheduling is the timing of an operating activity . scheduling includes activities allocate facilities , equipment or labor like an operation and determine the order of the operations. When this has been developed various methods in production scheduling, among other production scheduling priority to working time in advance in order of production processes, scheduling based on the number of existing machines and production scheduling based on stable production rate setting fora variety of inventory levels to meet consumer demand .Methods Campbell - Dudek - Smith (CDS) , the method is basically solve the problem of n jobs on m machines flow shop. In this scheduling attempted to get the price of the smallest make span of (m -  ) the possibility of scheduling . with the price of the smallest make span scheduling a sequence of jobs that most excellent workmanship .Based on the data obtained from the results of research conducted at PT . Triangle Motorindo for production scheduling using CDS known that scheduling method to be applied in PT . Triangle Motorindo Semarang CDS method is based on the total make span is 23.1 hours and the efficiency of which is 35.26 %.Keywords : CDS , makespan , efficiency

Page 2 of 14 | Total Record : 140