cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Saraswati
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 696 Documents
Penekanan aspek sosiologis pada tiga dimensi karakter tokoh utama dalam penyutradaraan drama televisi “tarian bumi” Made Rai Budaya Bumiarta
Saraswati Jurnal Ilmiah Mahasiswa S1 FSMR
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.589

Abstract

Film Televisi "Tarian Bumi" merupakan hasil dari penciptaan karya seni audio visual berjudul "Penekanan Aspek Sosiologis Pada Tiga Dimensi Karakter Tokoh Utama Dalam Penyutradaraan Drama Televisi Tarian Bumi". Karya ini menceritakan tentang seorang perempuan kasta sudra yang ingin menaikan derajat hidupnya. Namun setelah berhasil dan memiliki seorang anak, sang anak malah memutuskan untuk meninggalkan segala ikatan kebangsawanannya.Beranjak dari ketertarikan dengan lekuk dan gerak gemulai tarian Oleg Tamulilingan. Kemudian dipadukan dengan sistem kasta adat yang terdapat di pulau bali. Berusaha menciptakan sebuah drama televisi yang mengangkat budaya kearifan lokal. Menonjolkan aspek sosiologis masyarakat Bali sebagai inspirasi utama pembentuk tiga dimensi karakter tokoh dalam karya drama televisi “Tarian Bumi”.Perwujudan karya menggunakan penekanan aspek sosiologis untuk memperkuat dan menonjolkan latar belakang sosial dari tokoh utama. Penekanan aspek sosiologis ditunjukan melalui setting atau lokasi, properti, make-up dan kostum serta dialog.Kata kunci : drama televisi, aspek sosiologis, tiga dimensi karakter
Jurnal ilmiah gaya expository pada penyutradaraan program feature “muslim ways” episode “jilbabers” Nastiti Dwi Lestari
Saraswati Jurnal Ilmiah Mahasiswa S1 FSMR
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.590

Abstract

Laporan pertanggungjawaban tugas akhir karya seni “Gaya Expository” pada Penyutradaraan program feature “Muslim Ways” ini berisi tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan proses konsep dan kinerja dalam menciptakan program feature. Konsep yang digunakan untuk merancang program dengan menggunakan pendekatan gaya expository. Objek yang dipilih untuk dijadikan tema program tersebut adalah Jilbaber. Jilbaber adalah istilah bagi pengguna jilbab, berbagai macam jilbab menjadi hal menarik untuk di bahas. Maksud dan tujuan dari penciptaan karya seni ini adalah membuat program feature dengan gaya penyajian expository dengan objek jilbab yang memberikan informasi seputar berbagai macam hijab style, eksistensi jilbab sampai hukum menutup aurat. Konsep estetik yang digunakan dalam penciptaan Karya Seni ini menggunakan Gaya Penyajian Pendekatan Expository. Gaya penyajian ini adalah gaya yang paling efektif dalam menyampaikan informasi yang tidak bisa didukung dengan visual.
12. Jurnal Ilmiah Penciptaan Program Magazine “Rokr” (Rumah Orang Kreatif) Dengan Penokohan Humoris Sebagai Pengantar Informasi Episode Kertas Siti Rohimah
Saraswati Jurnal Ilmiah Mahasiswa S1 FSMR
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.591

Abstract

Karya Seni Program Televisi Magazine ini mengemas tentang kreativitas yang berasal dari barang atau benda yang berada disekitar dan dekat dengan masyarakat. Tujuan program ini memberikan tayangan yang ringan, positif dan bermanfaat. Program “ROKr” ini memiliki target segmentasi remaja tetapi tidak menutup kemungkinan bagi semua umur.Kertas adalah benda yang dekat dan selalu digunakan oleh masyarakat. Kertas dapat dibuat menjadi sebuah karya sesuai dengan ide kreatif dari pembuatnya. Karakteristik kertas yang mudah dibentuk, seperti dilipat, digulung, digunting, disobek dll sehingga kertas dapat dibuat bermacam-macam kerajinan. Sampah kertas pun dapat dirubah menjadi sebuah kerajinan, tanpa proses daur ulang sampah kertas dapat dimanfaatkan menjadi sebuah kerajinan sesuai dengan ide kreatif pembuatnya.Program Magazine ini menggunakan penokohan humoris pada pembawa acara sebagai pengantar pesan. Karakteristik pembawa acaranya yaitu aktif dari segi tingkah laku dan ucapan, memiliki sifat humoris dan rasa ingin tahu yang tinggi. Konsep naratif dari pembawa acara yaitu berjalan-jalan mencari kreativitas yang berada dimasyarakat untuk diinformasikan kepada penonton, sehingga dapat menarik perhatian penonton dari bentuk penyajian acaranya.Kata kunci : Magazine, Kreatif, kertas, penokohan humoris.
Penyutradaraan Dokumenter Televisi dengan Gaya Expository “Perubahan Eksistensi Kentrung” STRI AGNEYASTRA DITE
Saraswati Jurnal Ilmiah Mahasiswa S1 FSMR
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.592

Abstract

Karya Tugas Akhir Penciptaan yang berjudul Perubahan Eksistensi Kentrung merupakan sebuah karya yang mencoba mengenalkan kembali kepada masyarakat tentang salah satu kesenian tradisi asli masyarakat Jawa, khususnya Jawa Timur dan Jawa Tengah yaitu Seni Kentrung. Pada masa sekarang ini, Seni Kentrung ini mengalami perubahan eksistensi karena pengaruh perkembangan kebudayaan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Perkembangan zaman tersebut mengakibatkan pola pikir masyarakat berubah dan mulai meninggalkan tradisi-tradisi yang mengiringi sebelumnya sehingga Indonesia perlahan kehilangan identitas sebagai negara yang ragam budaya dan tradisi. Perubahan-perubahan tersebut tentunya tidak hanya pada kemasannya, namun juga fungsi dari Seni Kentrung itu sendiri.Dokumenter Perubahan Eksistensi Kentrung menggunakan konsep Gaya Expository dengan memaparkan informasi melalui statement-statement dari narasumber yang juga berfungsi sebagai pembentuk alur cerita. Fungsinya adalah tidak memaksakan subjektivitas sutradara dalam karya terlalu dalam melalui informasi yang disusun.Kata Kunci: Dokumenter, Seni Kentrung, Expository.
Penciptaan Program Dokumenter Televisi “Jogja Last Friday Ride” Dengan Pendekatan Expositori Theodorus Hendra Adhitya
Saraswati Jurnal Ilmiah Mahasiswa S1 FSMR
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.593

Abstract

Karya video dokumenter “JOGJA LAST FRIDAY RIDE - Perayaan Bagi Siapapun yang Suka Bersepeda” menyoroti sebuah kegiatan bersepeda di Yogyakata, yaitu Jogja Last Friday Ride (JLFR). Kegiatan ini sudah dimulai sejak tahun 2010 dan diikuti ribuan pesepeda. Selebihnya karya ini akan mengulas mengenai bagaimana berawalnya aktivitas JLFR, seperti apa pesan yang dibawa oleh aktivitas ini, siapa saja yang terlibat dan seperti apa perkembangan dari aktivitas JLFR hingga saat ini.Media dokumenter dipilih agar penyampaikan pesan mengenai aktivitas JLFR bisa tersaji sesuai perspektif pembuatnya yang juga ikut mengikuti aktivitas JLFR. pendekatan ekspositori diaplikasikan untuk membangun argumentasi yang bersifat didaktis dan memaparkan informasi secara langsung kepada penonton hingga mempertanyakan baik-buruk fenomena keberadaan sepeda dan aktivitas JLFR, dan mengarahkan penonton pada kesimpulan.Video dokumenter ini menitik beratkan wawancara dan narasi sebagai inti cerita, dengan mengoptimalkan peran narasi dan wawancara sebagai alur cerita yang menggunakan struktur berbertutur tiga babak dengan memasukkan dua tipe pembicara yaitu narator dan narasumber untuk memaparkan secara runtut mengenai awal kemunculan aktivitas JLFR, masalah yang muncul dan perkembangan terakhir mengenai aktivitas ini. Penggunaan narasi dilakukan guna memberikan persuasi pada penonton untuk memahami keberadaan sepeda dan aktivitas JLFR. Narasumber yang diwawancara dalam karya ini adalah penggagas, admin dan pihak-pihak yang mengamati aktivitas JLFR.Video dokumenter “JOGJA LAST FRIDAY RIDE - Perayaan Bagi Siapapun yang Suka Bersepeda” mencoba menyuguhkan fakta, konsep dan mengungkapkan dinamika yang terjadi di sepanjang aktivitas JLFR juga bagaimana sebuah aktivitas bersepeda di Yogyakarta bisa bertahan, berkembang, maju, dan menjadi sebuah gerakan sepeda terbesar seNusantara.Kata kunci: dokumenter, ekspositori, aktivitas JLFR.Pendahuluan
Penyutradaraan program feature “alam sekitar” episode sumber air tanah Dengan gaya expository Yanti Budi Irawati
Saraswati Jurnal Ilmiah Mahasiswa S1 FSMR
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.594

Abstract

Pertanggungjawaban Karya Seni ini “ Penyutradaraan program feature Alam Sekitar Episode Sumber Air tanah dengan Gaya Expository” ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai pengelolaan air untuk mendapat pasokan air bersih yang terbagi dalam pembahasan air secara umum, kebutuhan terhadap pasokan air bersih, pengolahan air tanah dangkal (sumur) dan mata air. Objek yang diangkat adalah sumber air tanah karena berada disekitar masyarakat dan kebutuhan terhadap air cukup besar. Karya seni berbentuk program feature dimana mempunyai beberapa format didalamnya namun tetap membahas satu pokok bahasan. Format tersebut antara lain dokumenter, vox pop, animasi dan wawancara.Konsep estetik penciptaan Karya Seni ini menggunakan gaya expository yaitu gaya penyajian yang memaparkan informasi melalui narasi, narator menjadi penutur tunggal dalam program ini, statement narasumber hanya menjadi pendukung informasi. Gaya penyajian sebagai pendukung visual menggunakan animasi dua dimensi sebagai alat peragaan dari narasi dimana shot tidak bisa diambil gambar secara live shot.Kata kunci : Penyutradaraan Program Feature, Sumber Air Tanah, Expository, Animasi 2D.
ANALISIS PERAN TOKOH DALAM TAHAPAN TANGGA DRAMATIK : Tokoh Lolly pada Drama “Lolly Love” Trans TV Yustitia Andromeda
Saraswati Jurnal Ilmiah Mahasiswa S1 FSMR
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.595

Abstract

Research on "Analysis The Role Of A Figure In Stages Stepladder Saw A Dramatic: Figures Lolly It On Plays "Lolly Love" Trans TV" is aimed to know what Lolly appear, as a figure where it's advent, and how the influence of the emergence of another figure Lolly stages of the dramatic stairs. This research using use a theory of dramatic from Aristoteles namely protasis, epitasio, catastasis, and catastrophe. Besides that theory, used also theory about viewpoint and the types of a figure in the drama.An object research are chosen in this research is drama "Lolly Love" 2013 a period of january until april. This population chosen in that period because in that period is the latest period for the first time in 2012. A method of research used in this research is analysis contents. A unit of analysis used divided into three parts large, namely sampling units, recording units, listing and contextunits. Analysis of data done by observing each story in every episode on program drama "Lolly Love".This research result indicates four pattern Lolly role, namely Lolly as the main character and protagonis figures, Lolly as a close person ( friend the main character ), and utility figures Lolly, Lolly as an observer, and utility figures, Lolly as a close person ( friends or sister the main character ) and deutragonisfigures. The emergence of another figure Lolly it is always changing, in each story not everything in stages of the dramatic stairs Lolly appear. Viewpoints used in the eleventh story showing 10 story use the third person viewpoints and one story use the mix viewpoints. A figure Lolly in each story have influenceindividual in each story in any stage of the dramatic stairs. Existing or whether or not the influence of inflicted due to the emergence of another Lolly referring to a reference which will be explained in research.Keywords: figures Lolly, stepladder dramatic, television drama
DUA TIPE PEMBICARA DAN STRUKTUR TIGA BABAK PADA DOKUMENTER EXPOSITORY “BIS KOTA YOGYAKARTA, HIDUP SEGAN MATI TAK MAU!” Muttiah Endraswari Lumban Gaol
Saraswati Jurnal Ilmiah Mahasiswa S1 FSMR
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.596

Abstract

Bis kota Yogyakarta sebagai salah satumoda transportasi masal pada saatini mulai tersingkir keberadaannya. Kultur masyarakat dalam menggunakan jasatransportasi mulai bergeser dengan kehadiran kendaran pribadi yang kian marakseperti mobil dan sepeda motor. Haltersebut semakin diperburuk dengankemudahan dalam kepemilikan kendaran-kendaran pribadi. Kondisi itu berjalanterus menerus dan tanpa disadari olehsemua pihak, bahwa pada kenyataannya biskota Yogyakarta saat ini sedang bertarung dengan masalah yang menyelimutinya.Kondisi dan keberadaan bis kota Yogyakarta pada saat ini menjadi temayang menarik untuk dibahas dan disajikan melalui sebuah program dokumenterexpository, yaitu dokumenter yang memaparkansecara persuasif tentang materibahasannya. Agar lebih menarik dalampenyajian dan penyampaian infomasimaupun pesannya, maka digunakan konsep ‘dua tipe pembicara’ dan ‘strukturtiga babak’. Dua tipe pembicara merupakan agen pencerita yang menyampaikanisi cerita, yaitu narator dan aktor. Narator sebagai pembicara fiktif diluar visualdan aktor adalah pembicara yang juga sebagai aktor di dalam visual, dimanakeduanya saling mengisi dalam menyampaikan isi cerita. Alur penceritaannyamenggunakan struktur tiga babak, yaitu babak I sebagai pengenalan subjek, babakke II konflik permasalahan, dan babak III merupakan solusi dari permasalahan.Dengan menggunakan konsep-konsep diatas, dokumenter expository iniakan semakin menarik; lebih mudah diterima pesan dan informasinya sehinggamasyarakat dapat memberikan pandangan dan simpulan atas tema yang disajikan.Nowadays, the presence of city busone of mass transportation inYogyakarta has been eliminating. Thecommunity culture to utilize masstransportation began to shift to private transportation such as private car andmotorcycle. It is getting worse with aneasiness of obtaining ownership permits.That condition is running constantly withoutnoticed by all parties. In fact, citybuses currently fighting withit is overwhelming problems.This condition and the presence of citybuses becoming topic of interest tobe discussed and presented by Documentary Expository Program, documentarythat explain the material persuasively to make it more interesting in presentingand delivering the information. Then we used two concept : ‘two type of speaker’and ‘three round structure’. Twi type of speaker is storyteller who present plot ofstory, namely narrator and actor. Narrator asfictitious speaker is beyond visualrange and actor as speaker and also as actor in plot. The plot ofstoryline is using2three round structure; 1stround as subjectintroduction, 2ndround as conflict issuesand 3rdround as problem solving.Documentary Expository will be moreinteresting by using the aboveconcept, since the information and the message more easily to be accepted bysocieties, so that the society have their own point of view and conclusion of thethemes presented.
PERANCANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEBAGAI SARANA MENUMBUHKAN MINAT ANAK UNTUK MENYUKAI SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN SEJAK USIA DINI Danang Syarifudin
Saraswati Jurnal Mahasiswa Desain Komunikasi Visual
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.597

Abstract

Perancangan multimedia interaktif ini dibuat karena banyak orangtua yang mengalami masalah pemberian gizi pada anak usia dini. Multimedia interaktif yang dihasilkan dari proses perancangan ini berupa CD-interaktif, digunakan sebagai alat bantu pembelajaran untuk memperkenalkan vitamin yang terkandung di dalam sayuran dan buah-buahan. Tujuannya supaya dapat membantu menumbuhkan minat anak untuk menyukai sayuran dan buah-buahan sejak usia dini. Topik yang diambil adalah permasalahan orangtua dalam pemberian gizi untuk anak. Sayuran dan buah-buahan merupakan makanan yang mengandung multivitamin dan sangat dibutuhkan untuk proses pertumbuhan anak. Pengetahuan tentang vitamin yang terkandung di dalam sayuran dan buah-buahan sangat penting untuk diberikan dan diajarkan kepada anak sejak dini.Agar perancangan multimedia interaktif ini dapat tersampaikan dengan baik dan mudah dipahami oleh anak maka dibutuhkan analisis data mengenai permasalahan gizi dan metode pengumpulan data untuk menentukan tema dan media. CD-interaktif merupakan media yang tepat untuk digunakan sebagai alat bantu pembelajaran pengenalan vitamin yang terkandung di dalam sayuran dan buah-buahan. CD-interaktif ini dapat mencakup deskripsi, gambar, animasi, suara, musik, tombol navigasi, dan permainan yang sangat disukai anak-anak. Dengan menggunakan media yang baru, diharapkan anak akan lebih untuk menyukai dan mau mengonsumsi sayuran dan buah-buahan sejak dini. Perancangan ini juga bermanfaat bagi masyarakat untuk memperkenalkan media pembelajaran yang efisien, menarik dan interaktif.Kata Kunci:Multimedia Interaktif, CD-interaktif, vitamin, sayuran dan buah-buahan, anak usia dini
PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI HERITAGE BANGUNAN BERSEJARAH DI KOTA JEPARA Muhammad Choir
Saraswati Jurnal Mahasiswa Desain Komunikasi Visual
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.598

Abstract

Heritage yaitu sejarah dan nilai-nilai yang dimiliki suatu bangsa atau Negara selama bertahun-tahun dan dianggap sebagai bagian penting dari karakter bangsa tersebut. Apresiasi masyarakat terhadap heritage sangat kurang, dan tingkat pemahaman masyarakat terhadap heritage masih sangat sempit. Tidak jarang masyarakat memandang bahwa heritage hanyalah sebuah bangunan kuno yang tidak menarik untuk dikunjungi.Di Jepara Jawa Tengah terdapat bangunan-bangunan bersejarah dari peninggalan kerajaan Islam, peninggalan pemerintahan kolonial Hindia Belanda dan peninggalan penjajahan bangsa Portugis. Kurangnya perawatan bangunan bersejarah di Jepara dari fihak terkait mengakibatkan rusaknya bangunan-bangunan bersejarah tersebut bahkan ada pula bangunan yang sengaja dihancurkan untuk dibangun bangunan baru yang menghilangkan nilai sejarahnya di masa lampau.Buku ilustrasi ini bertujuan untuk mambantu Pemda Jepara dalam pengadaan buku yang membahas sejarah dan seluk-beluk bangunan peninggalan sejarah di Jepara. Pembuatan buku ilustrasi ini menggunakan sketsa gambar manual dengan finishing digital painting, serta dengan fotografi arsitektur untuk menambahkan kesan natural dan memberikan gambaran secara nyata mengenai bangunan bersejarah kepada target audience.Target audience pada buku ilustrasi ini adalah semua kalangan, dari usia 6-50 tahun. Dalam membaca buku ilustrasi ini untuk target audience yang berusia diatas 17 tahun memberikan bimbingan secara khusus kepada target audience yang berusia dibawah 17 tahun.Melalui karya desain ini, diungkapkan tentang heritage bangunan bersejarah di Jepara, mulai dari sejarah dan seluk-beluk bangunan yang di angkat kedalam buku ilustrasi ini. Dengan adanya buku ilustrasi ini diharapkan agar masyarakat melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia khususnya heritage bangunan peninggalan sejarah di Jepara.Kata kunci : Buku ilustrasi, ilustrasi, digital painting, fotografi, Heritage Jepara