cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Bahtera Sastra: Antologi Bahasa dan Sastra Indonesia
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 73 Documents
CITRAAN PORNOGRAFIS DALAM KOMIK CRAYON SHINCHAN (KAJIAN PRAGMATIK) Tika Kartika
Jurnal Bahtera Sastra Indonesia Linguistik : No. 1, Agustus 2014
Publisher : Jurnal Bahtera Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian yang berjudul Citraan Pornografis pada Komik Crayon Shinchan suatu kajian Pragmatik ini, merupakan suatu kajian mengenai hubungan penutur dan petutur dalam menafsirkan makna suatu tuturan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji jenis tindak tutur, mendeskripsikan tindak tutur bercitra pornografis, dan mengetahui respons pembaca terhadap tindak tutur bersifat pornografis yang terdapat dalam komik New Crayon Shinchan  volume 001 sampai 023. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Untuk mengumpulkan data digunakan teknik pendokumentasian dan pencatatan. Data penelitian ini adalah tuturan-tuturan tabu bersifat pornografis yang terdapat dalam komik New Crayon Shinchan edisi ke 1. Untuk memperkuat data, konteks yang terkandung dalam komik seperti gambar ekspresi tokoh dan setting menjadi bagian dari data. 50 angket  telah disebarkan untuk mengetahui respons pembaca terhadap citraan pornografis yang terdapat dalam komik Crayon Shinchan. Bentuk tindak tutur terbagi ke dalam tiga bagian, yaitu lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Pornografis diklasifikasikan menjadi enam jenis, yaitu persenggamaan, kekerasan seksual, masturbasi atau onani, ketelanjangan atau tampilan yang mengesankan ketelanjangan, alat kelamin, dan pornografi anak. Terkait dengan hasil penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa dari 50 respons pembaca sebanyak 35 orang (70%) mengatakan bahwa tindak tutur dalam komik Crayon Shinchan mengandung unsur pornografis dan 15 orang (30%) mengatakan bahwa komik Crayon Shinchan tidak mengandung unsur pornografis. Kata Kunci: tindak tutur, pragmatik, citran pornografis dalam komik Crayon Shinchan. 
KONSEP HIDUP DAN MATI DALAM LEKSIKON KHAUL BUYUT TAMBI (Kajian Etnolinguistik di Indramayu) Nurul Purwaning Ayu
Jurnal Bahtera Sastra Indonesia Linguistik : No. 1, Agustus 2014
Publisher : Jurnal Bahtera Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakUpacara adat merupakan upacara yang rutin dilakukan dalam keagamaan, adat istiadat, kebudayaan suatau daerah. Upacara rutin dilaksanakan setiap tahunnya tersebut memiliki leksikon yang terdapat dalam khaul Buyut Tambi. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan klasifikasi lingual dalam upacara adat khaul Buyut Tambi. Memaparkan klasifikasi kultural, deskripsi, serta cerminan konsep hidup dan mati dalam leksikon khaul Buyut Tambi. Menjelaskan cerminan dimensi hubungan vertikal dan horizontal dari leksikon khaul Buyut Tambi.Pendeketan penelitian ini pendekatan etnolinguistik. Metode yang digunakan adalah observasi partisipatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan berdasarkan klasifikasi lungual, leksikon berupa kata berjumlah 28 kata dan frasa 18 kata. Berdasarkan klasifikasi kultural, deskripsi, serta cerminan konsep hidup dan mati yang tercermin dari leksikon yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas, alat, makanan, tempat, dan hewan. Berdasarkan cerminan hubungan vertikal dan horizontal, leksikon yang mencerminkan hubungan vertikal berjumlah 5 leksikon, dan mencerminkan hubungan horizontal berjumlah 19 leksikon.
CERMIN BUDAYA DALAM LEKSIKON PERKAKAS PERTANIAN TRADISIONAL DI PANGAUBAN, KABUPATEN BANDUNG (KAJIAN ETNOLINGUISTIK) Nurshopia Agustina
Jurnal Bahtera Sastra Indonesia Linguistik : No. 1, Agustus 2014
Publisher : Jurnal Bahtera Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh pemanfaatan tanah di Desa Pangauban dipakai sebagai lahan untuk bertani dan bercocok tanam. Kegiatan masyarakat Pangauban pada musim panen bergotong royong untuk bercocok tanam, menanam sayur-sayuran, dan menanam padi. Oleh karena itu, bertani merupakan salah satu cara hidup yang mencerminkan masyarakat Desa Pangauban dalam aktivitas bertani. Tujuan dari penelitian ini untuk memperdayakan sumber daya alam melalui aktivitas bertani sebagai upaya memanfaatkan dan mempertahankan perkakas pertanian tradisional dalam bahasa Sunda agar tetap terjaga. Selain itu, memberikan sumbangan analisis bagi perkembangan disiplin ilmu etnolinguistik dalam melakukan penelitian yang lebih luas dan mendalam mengenai bahasa dan budaya. Penelitian tentang konsep cermin budaya dalam leksikon perkakas pertanian tradisional dalam bahasa Sunda menggunakan metode etnolinguistik. Teori yang melandasi penelitian ini berkaitan dengan antropolinguistik. Data penelitian berupa leksikon perkakas pertanian dalam bahasa Sunda di Desa Pangauban kecamatan pacet, Kabupaten Bandung. Hasil dari penelitian ini nantinya dapat terungkap, klasifikasi leksikon perkakas pertanian tradisional dalam bahasa Sunda di Desa Pangauban, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, deskripsi leksikon perkakas pertanian tradisional dalam bahasa Sunda di Desa Pangauban, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung dan cerminan gejala kebudayaan yang muncul berdasarkan leksikon perkakas pertanian tradisional dalam bahasa Sunda di Desa Pangauban, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung.Kata kunci: klasifikasi, deskripsi, serta cerminan gejala kebudayaan leksikon perkakas pertanian tradisional dalam bahasa Sunda.
REALISASI PRINSIP KESOPANAN TUTURAN PENGAMEN PANTURA DAN PENGAMEN PASUNDAN Dewi Anggia Huzniawati
Jurnal Bahtera Sastra Indonesia Linguistik : No. 1, Agustus 2014
Publisher : Jurnal Bahtera Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilatar belakangi oleh tuturan pengamen dalam bus yang dipandang mempunyai nilai kesopanan sangat rendah. Pengamen sejatinya telah mendapat penilaian yang buruk oleh sebagian masyarakat. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan yang bersifat deskriptif kualitatif yang hasil data berdasarkan pengamatan dan hasil interpretasi yang ada. Data yang diteliti adalah tuturan pengamen yang direkam dalam bus yang melewati daerah Indramyu untuk data tuturan pengamen Pantura dan bus yang berada di Bandung untuk data tuturan pengamen Pasundan. Setelah direkam data tersebut ditranskrip dan dikelompokan berdasarkan jenis penuturnya. Setelah itu data akan dianalisis pematuhan dan pelanggaran prinsip kesopannannya menurut teori Leech. Realisasi kesopanan pengamen Pantura yang paling dominan melanggar maksim, khususnya pengamen Pantura berkelompok, sedangkan realisasi pengamen Pasundan lebih dominan pada pematuhan maksim prinsip kesopanannya dibandingkan dengan pelanggaranya. Hal tersebut bisa dikatakan bahwa pengamen Pasundan lebih cenderung sopan dibandingkan dengan pengamen Pantura.
REPRESENTASI KRITIK SOSIAL DALAM ANTOLOGI CERPEN SENYUM KARYAMIN KARYA AHMAD TOHARI: KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA Angga Hidayat
Jurnal Bahtera Sastra Indonesia Sastra : No. 1, Agustus 2014
Publisher : Jurnal Bahtera Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh karya sastra sebagai cermin dari kenyataan. Cerpen dalam antologi Senyum Karyamin, cerpen yang dipilih merupakan cerpen yang mengandung kritik sosial dan merepresentasikan kenyataan. Adapun rumusan masalah adalah 1) bagaimana struktur teks dalam antologi cerpen Senyum Karyamin karya Ahmad Tohari?, 2) bagaimana representasi kritik sosial? dan, 3) bagaimana model representasi? Pengkajian struktur cerpen menggunakan analisis dari Tzevan Todorov, yakni analisis aspek sintaksis, aspek semantik, dan aspek verbal. Pendekatan sosiologi sastra digunakan dalam menganalisis representasi kritik sosial yang menghubungkan karya sastra dengan kemyataan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan teknik pengumpulan data berupa studi pustaka. Kata Kunci: kumpulan cerpen Senyum Karyamin, sosiologi sastra, representasi kritik sosial.
WACANA LENGSERNYA MUHAMMAD MURSI DARI JABATAN PRESIDEN MESIR DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA DAN KOMPAS (ANALISIS WACANA KRITIS MODEL THEO VAN LEEUWEEN) Rianda Pringgandani
Jurnal Bahtera Sastra Indonesia Linguistik : No. 1, Agustus 2014
Publisher : Jurnal Bahtera Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh terjadinya satu peristiwa politik besar di Timur Tengah, yakni pelengseran Muhammad Mursi dai jabatan kepresidenan Mesir. Penelitian ini mempertanyakan perbedaan sudut pandang antara harian Repbulika dan  Kompas dalam memberitakan lengsernya Muhammad Mursi. Penelitian yang menggunakan metode deksriptif ini bertujuan meneliti perbedaan sudut pandang kedua media tersebut, dengan menggunakan analisis wacana kritis model Theo van Leeuween, yang berfokus pada analisis strategi pengeluaran (exclusion) dan pemasukan (inclusion) atas aktor yang terlibat dalam peristiwa. Berdasarkan pada peneltian atas yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan, yakni bahwa pada pemberitaan tanggal 5 Juli mengenai lengsernya Mursi, Republika cenderung lebih apa adanya dalam memberitakan peristiwa tersebut, yang dibuktikan dengan dominannya penggunaan strategi verba, sementara Kompas cenderung membela militer dan menydutkan para pendukung Mursi, yang dibuktikan dengan strategi-strategi nominalisasi dan pasivasi yang digunakan. Sementara pada pemberitaan 14 Agustus mengenai bentrokan pihak militer dengan pendukung Mursi, kedua media cenderung memberitakan negatif pihak militer dan menonjolkan kelompok pendukung Mursi. Kata Kunci: Analisis Wacana Kritis, Theo van Leeuween, Muhammad Mursi, Republika, Kompas 
PUISI SAWÉR TURUN TANAH DI KECAMATAN RAJADESA KABUPATEN CIAMIS (STRUKTUR, PROSES PENCIPTAAN, KONTEKS PENUTURAN, FUNGSI, DAN MAKNA) Hari Firmansyah
Jurnal Bahtera Sastra Indonesia Sastra : No. 1, Agustus 2014
Publisher : Jurnal Bahtera Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPuisi sawér turun tanah (PSTT) merupakan puisi sawér yang terdapat di kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis. PSTT dianalisis berdasar lima aspek, yaitu struktur, proses penciptaan, konteks penuturan, fungsi dan makna. Penelitian ini menggunakan metode kuatitatif deskriptif-analisis dan pendekatan Lord atau teori formula. Analisis struktur dilakukan untuk mengetahui pola-pola teks puisi sawér yang saling berkaitan, meliputi analisis formula sintaksis, formula bunyi, formula irama, majas, dan isotopi. Analisis proses penciptaan pada teks puisi sawér turun tanah dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses penciptaan teks sawér pada saat teks sawér dituturkan dan sebelum teks sawér dituturkan. Analisis konteks penuturan teks puisi sawér turun tanah dilakukan untuk mengetahui bagaimana situasi dan kondisi pada saat teks sawér dituturkan, meliputi waktu penuturan, orang-orang yang terlibat pada saat teks dituturkan, struktur penuturan, dan tempat penuturan teks. Analisis fungsi puisi sawér turun tanah dilakukan untuk mengetahui fungsi apa saja yang terdapat pada teks sawér. Analisis makna puisi sawér turun tanah dilakukan untuk mengetahui makna yang terkandung dalam teks sawér tersebut pada saat penutur menuturkannya. Kata Kunci: Folklor; Struktur teks; Proses penciptaan; Konteks penuturan; Fungsi; Makna.
KONSEP HIDUP DAN MATI DALAM LEKSIKON KHAUL BUYUT TAMBI (KAJIAN ETNOLONGUISTIK DI INDRAMAYU) Nurul Purwaning Ayu
Jurnal Bahtera Sastra Indonesia Vol 2, No 2 (2014): Linguistik
Publisher : Jurnal Bahtera Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakUpacara adat merupakan upacara yang rutin dilakukan dalam keagamaan, adat istiadat, kebudayaan suatau daerah. Upacara rutin dilaksanakan setiap tahunnya tersebut memiliki leksikon yang terdapat dalam khaul Buyut Tambi. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan klasifikasi lingual dalam upacara adat khaul Buyut Tambi. Memaparkan klasifikasi kultural, deskripsi, serta cerminan konsep hidup dan mati dalam leksikon khaul Buyut Tambi. Menjelaskan cerminan dimensi hubungan vertikal dan horizontal dari leksikon khaul Buyut Tambi.Pendeketan penelitian ini pendekatan etnolinguistik. Metode yang digunakan adalah observasi partisipatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan berdasarkan klasifikasi lungual, leksikon berupa kata berjumlah 28 kata dan frasa 18 kata. Berdasarkan klasifikasi kultural, deskripsi, serta cerminan konsep hidup dan mati yang tercermin dari leksikon yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas, alat, makanan, tempat, dan hewan. Berdasarkan cerminan hubungan vertikal dan horizontal, leksikon yang mencerminkan hubungan vertikal berjumlah 5 leksikon, dan mencerminkan hubungan horizontal berjumlah 19 leksikon.Kata kunci: upacara adat, khaul Buyut Tambi, etnolinguistik
SIKAP PEMERTAHANAN BAHASA SUNDA DALAM KONTEKS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (KAJIAN SOSIOLINGUISTIK DI DESA SARIREJA, KECAMATAN JALAN CAGAK, KABUPATEN SUBANG) Amanda Putri Selvia
Jurnal Bahtera Sastra Indonesia Vol 2, No 2 (2014): Linguistik
Publisher : Jurnal Bahtera Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kekhawatiran punahnya suatu bahasa yang akan terjadi hampir di seluruh dunia termasuk Indonesia apabila usaha pemertahanan tidak benar-benar dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) sikap bahasa anak-anak PAUD di Desa Sarireja, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, terhadap bahasa Sunda, (2) frekuensi penggunaan bahasa Sunda, dan (3) faktor pendukung dan penghambat pemertahanan bahasa Sunda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ini memanfaatkan metode deskriptif kualitatif. Teori yang melandasi penelitian ini adalah sosiolinguistik, sikap bahasa, serta  pemertahanan bahasa dan pergeseran bahasa. Data penelitian ini berupa berbagai peristiwa tutur bahasa Sunda yang dilakukan oleh anak-anak PAUD, baik tuturan lisan maupun tulisan, dan informasi mengenai faktor pendukung dan penghambat pemertahanan bahasa Sunda yang diberikan oleh responden orang tua siswa dan pengajar PAUD. Hasil penelitian ini adalah (1) sikap bahasa anak-anak PAUD di Desa Sarireja, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, terhadap bahasa Sunda bersikap positif, (2) frekuensi penggunaan bahasa Sunda anak-anak PAUD cukup tinggi dibandingkan penggunaan bahasa Indonesia, dan (3) faktor pendukung pemertahanan bahasa Sunda di Desa Sarireja, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang meliputi: loyalitas terhadap bahasa ibu dan lingkungan keluarga. Sementara itu, faktor penghambat pemertahanan bahasa Sunda meliputi perpindahan penduduk, faktor ekonomi, dan faktor pernikahan antar etnis yang berbeda.                                                                                Kata kunci: sikap dan pemertahanan bahasa
KRITIK TEKS DAN TELAAH FUNGSI NASKAH WAWACAN BIDAYATUSSALIK Septiadi Sobar
Jurnal Bahtera Sastra Indonesia Vol 2, No 2 (2014): Sastra
Publisher : Jurnal Bahtera Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini mengangkat objek penelitian berupa naskah (manuskrip) yang berjudul Wawacan Bidayatussalik (WBS). Latar belakang penelitian ini didasari oleh keberagaman budaya Nusantara yang mengemban isi sangat kaya. Keberagaman tersebut dapat ditemukan pada teks naskah sebagai dokumen kesusastraan lampau yang mencatat perihal perkembangan sejarah, sosial, budaya dan tradisi di masyarakat. Dalam mengungkap berbagai aspek permasalahan pada naskah, penelitian ini menggunakan kajian filologis berupa kritik teks dengan penerapan metode edisi naskah standar. Kajian filologis menekankan pada aspek kajian fisik dan isi teks untuk menghasilkan edisi teks WBS. Pembahasan dilanjutkan dengan tinjauan kandungan teks dan fungsi berdasarkan edisi teks baru WBS. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada masyarakat ihwal naskah sebagai dokumen budaya, dan berkontribusi bagi bidang ilmu lain sejarah, budaya, dan agama.Kata Kunci: filologi, naskah keagamaan, edisi teks, tinjauan kandungan isi, fungsi teks, dan wawacan Bidayatussalik.