cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah HUBUNGAN INTERNASIONAL
  • JurnalIlmiahHubunganInternasiona
  • Website
ISSN : 26142562     EISSN : 24068748     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
JIHI can be a reference and literature source for academician in International Relations area as it consists of articles and research reports on International Relations Issues. Articles and research reports are written by academics who is the expert on its field like Security Studies, International Political Economy, Regime, International Organization, Gender and International Relations, Diplomacy, Media and International Relations, etc.
Arjuna Subject : -
Articles 302 Documents
Orientasi Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia di bawah Pemerintahan Jokowi-JK Situmorang, Mangadar
Jurnal Ilmiah HUBUNGAN INTERNASIONAL Vol 11, No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional
Publisher : Jurnal Ilmiah HUBUNGAN INTERNASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.469 KB)

Abstract

Prinsip dasar kebijakan poltik luar negeri sebuah negara boleh saja berakar pada sejarah, ideologi, dan konstitusi politik. Namun pelaksanaannya sangat dipengaruhi oleh kepentingan, kepemimpinan, dan dinamika politik internal dan internasional tertentu. Tulisan ini mencoba mencermati faktor kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kaitannya dengan dua faktor lain di dalam pelaksanaan kebijakan luar negeri Indonesia beberapa tahun ke depan. Walau tampak agak prediktif, bahkan spekulatif, tulisan ini sepenuhnya deskriptif dengan mengandalkan argumentasi teoritis dan informasi yang tersedia. Subjektivitas penulis selanjutnya tidak bisa dihindarkan untuk sampai pada penegasan bahwa kebijakan politik luar negeri Indonesia di bawah pemerintahan Jokowi berbeda dari pemerintahan sebelumnya. Di bawah pemerintahan Jokowi, Indonesia akan lebih berorientasi kedalam (inward-looking) yang antara lain disebabkan oleh tekanan politik domestik.
Analisis Bentuk Legalisasi Konvensi Jenewa 1949 tentang Perlindungan Korban dalam Konflik Bersenjata Internasional S, Anita Afriani
Jurnal Ilmiah HUBUNGAN INTERNASIONAL Vol 11, No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional
Publisher : Jurnal Ilmiah HUBUNGAN INTERNASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (791.561 KB)

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi Konvensi Jenewa 1949 sebagai sebuah produk hukum humaniter internasional, dengan menggunakan perspektif politik hukum internasional. Artikel ini selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan konsep Legalisasi yang digunakan untuk menunjukkan bahwa aspek hukum dan aspek politik saling mempengaruhi dalam proses penyusunan sebuah produk hukum internasional, dalam hal ini Konvensi Jenewa 1949. Melalui konsep tersebut dapat dianalisis seberapa besar kekuatan mengikat sebuah produk hukum internasional yang terefleksikan melalui bentuk hukumnya. Artikel ini mencoba menjelaskan persoalan efektifitas sebuah perjanjian internasional tidak hanya dalam tahap implementasi saja, namun persoalan tersebut sesungguhnya telah dimulai sejak dini ketika dalam tahap penyusunan sebuah perjanjian internasional. Pilihan nomenklatur Konvensi sebagai bentuk perjanjian internasional melihatkan adanya keinginan negara-negara yang terikat dalam perjanjian tersebut memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan dan mematuhi isi perjanjian tersebut karena sifatnya yang mengikat secara hukum pasca ratifikasi dan dikategorikan sebagai Hukum Keras. Sementara itu melalui analisis dengan menggunakan Konsep Legalisasi dilihat bahwa bentuk Legalisasi Konvensi Jenewa adalah moderat dimana tingkat obligasinya tergolong tinggi, tingkat presisi tergolong tinggi dan tingkat delegasinya tergolong rendah. Artinya meskipun tanggung jawab setiap negara telah tertulis dengan jelas dan terperinci, namun perjanjian ini belum memiliki pendelegasian otoritas kepada pihak ketiga untuk mengimplementasikan, menginterpretasikan, dan mengaplikasikan peraturan-peraturan tersebut; menyelesaikan perselisihan; dan juga kemungkinan membuat peraturan baru. Tanpa aspek ketiga maka dalam perjanjian tersebut cenderung aspek politis akan dominan dibandingkan aspek hukum sehingga memungkinkan untuk dipolitisasi meskipun pilihan bentuk hukumnya adalah Hukum Keras. 
In Suspension: Memory of Indonesian Migrant Women Returnees in Cities Park, Kilim
Jurnal Ilmiah HUBUNGAN INTERNASIONAL Vol 11, No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional
Publisher : Jurnal Ilmiah HUBUNGAN INTERNASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.494 KB)

Abstract

This paper attempts to propose new ways to understand Indonesian migrant women workers and their lives, particularly at the intersection of memory and urban life. I explore the role of memory in the urban life of Indonesian migrant women returnees by examining the ways in which their memory affects seemingly mundane yet central details of their new life and opens up a space to expose and disrupt the workings of state and society that pushes women into the margin. Focusing on a growing number of migrant women who are settling themselves in urban areas upon completing their work overseas, I consider how their memory, suspended in the present, contributes to normalizing the anomaly by confronting and refusing public articulations of power vis-a-vis the feminine and the rural in Indonesia.
Analisis Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Konflik di Timor Timur sebelum Kemerdekaannya dari Indonesia Indrawan, Jerry
Jurnal Ilmiah HUBUNGAN INTERNASIONAL Vol 11, No 2 (2015): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional
Publisher : Jurnal Ilmiah HUBUNGAN INTERNASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.587 KB)

Abstract

Sebelum Kemerdekaannya, Timor Timur (sekarang Timor Leste) selalu terjebak dalam situasi konflik. Konflik-konflik seperti ini membuat Timor Timur sulit untuk melepaskan dirinya dari kemiskinan dan keresahan (kekacauan) politik. Sampai akhirnya pergolakan internal tersebut membawa kemerdekaan kepada negeri bekas provinsi ke-27 Indonesia itu. Ada empat faktor yang terlibat dalam konflik di Timor Timur sebelum kemerdekannya dari Indonesia. Mereka adalah: Timor Timur Sendiri, Indonesia, Portugal, dan Australia. Insiden di Santa Cruz dan Liquica semakin memprovokasi rakyat Timor Timur untuk berjuang demi kemerdekaannya, sampai kemerdekaan itu akhirnya datang di tahun 1999. Selain dua insiden tadi, terdapat empat faktor yang mendasari mengapa rakyat Timor Timur berjuang demi kemerdekaannya. Faktor-faktor tersebut adalah: kemiskinan, keragaman etnis, sistem politik yang represif,d an degradasi sumber daya. Tulisan ini akan menganalisa empat faktor tersebut sebagai penyebab kemerdekaan Timor timur. Metodologi penelitian dilakukan secara kualitatif melalui riset pustaka. Sumber data primer didapatkan dari buku dan situs internet.
Kepentingan Nasional Ekuador terhadap Eksplorasi Minyak di Taman Nasional Yasuni Darmawan, Adityo
Jurnal Ilmiah HUBUNGAN INTERNASIONAL Vol 11, No 2 (2015): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional
Publisher : Jurnal Ilmiah HUBUNGAN INTERNASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.215 KB)

Abstract

Masalah kelestarian lingkungan sering berbenturan dengan masalah pembangunan. Salah satu masalah yang terjadi di Ekuador adalah dilema antara pengembangan eksplorasi minyak dengan pelestarian Taman Nasional Yasuni. Bantuan dunia internasional yang tidak maksimal mendorong Ekuador memutuskan mundur dari rezim Yasuni-ITT Trust Fund. Sikap Ekuador untuk keluar dari rezim internasional dikaji melalui perspektif realisme dalam hubungan internasional. Temuan penelitian ini adalah Ekuador menerapkan prinsip-prinsip dalam teori realisme. akan tetapi, pada penerapan konsep kemandirian Ekuador cenderung tidak konsisten. Meskipun pemaksimalan kepentingan nasional itu penting, tetapi akan sulit bagi negara menerpakan prinsip kemandirian dengan murni saat sekarang ini.
Democracy Deficit in China: A Choice or Foreordained Wijaya, Trissia
Jurnal Ilmiah HUBUNGAN INTERNASIONAL Vol 11, No 2 (2015): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional
Publisher : Jurnal Ilmiah HUBUNGAN INTERNASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.606 KB)

Abstract

This paper attempts to analyze both internal and external determinants which influence the persistence of the democracy deficit in China, as Beijing successfully surpressed its peoples demand for democrartic change and freedom. This paper also examines how the longevity of one-party regimes has simply made democracy such a forgettable discourse. Meanwhile, this paper argues three watersheds of undemocratized China. First, the historical precedence has shown that attempts of electoral democracy have not been successful in China. Second, there is an absence of constructive engagement toward China by external powers, such as the European Union and the United States (henceafter, "US"). Third, democracy lacks strong support from large sections of Chinese society. This paper also sees the another perspective of how the monopolized power of Chinese Communist Party (henceafter, "CCP") has been substituting the implementation of liberal democracy through the meritrocacy system and creatingthe dependencies of middle class to government.
Testing Theories of the Determinants of An Individual Foreign Policy Preferences in Georgia Sari, Angguntari C.
Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol 13, No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional
Publisher : Parahyangan Center for International Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.56 KB) | DOI: 10.26593/jihi.v13i2.2542.91-103

Abstract

AbstractPublic opinion has an impact on states’ foreign policy. In the case of Georgia, the pro-Russian or pro-United States attitude among the people is determined by several factors. The strategic value of Georgia for these two most powerful states in the world makes their study of the mass opinion’s preferences toward major power an interesting and a valuable one. In this article, I test two sets of factors that shape the individual preferences toward major powers, and employ logistic regression model to explain the relationship between four independent variables with the dependent variable. I argue that religiosity, role of government, and economic satisfaction are still the best predictors of the pro-Russian policy. Key words: Georgia, public opinion, Russia, United States, logistic regressionAbstrakKebijakan luar negeri suatu negara dipengaruhi oleh pendapat para masyarakatnya. Pertanyaannya adalah apa yang mempengaruhi pandangan masyarakat mengenai kebijakan yang selayaknya diambil oleh pemerintah? Artikel ini meneliti faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pandangan masyarakat di Georgia mengenai rekan ideal bagi negara mereka. Georgia sendiri merupakan negara yang memiliki nilai strategis bagi negara besar seperti Rusia dan Amerika. Oleh karenanya, kajian mengenai determinan opini publik mengenai siapa diantara kedua negara besar tersebut yang layak menjadi mitra Georgia penting untuk dilakukan. Melalui metode kuantitatif, khususnya pendekatan regresi logistik, artikel ini berusaha melanjutkan penelitian yang terdahulu. Penelitian sebelumnya melihat korelasi antara faktor agama, peran pemerintah, dan kepuasan ekonomi dengan pilihan masyarakat terhadap mitra kerjasama luar negeri Georgia. Satu hal yang luput dari penelitian sebelumnya adalah peran nilai politik. Berdasar analisa melalui model regresi logistik, faktor agama, peran pemerintah, dan kepuasan ekonomi masih menjadi faktor penentu utama pilihan masyarakat Georgia mengenai siapa diantara Amerika dan Rusia yang dianggap ideal menjadi mitra hubungan bilateral negara mereka. Kata kunci: georgia; opini publik; rusia; amerika; regresi logistik.
Bhutan: Globalisasi, Demokrasi, dan Tantangan terhadap Kebahagiaan Masyarakat Martha, Jessica
Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol 10, No 2 (2014): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional
Publisher : Parahyangan Center for International Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.754 KB) | DOI: 10.26593/jihi.v10i2.1314.%p

Abstract

Kehadiran globalisasi di suatu negara pasti akan membawa dampak positif dan negatif. Secara khusus, tulisan ini mengkaji sejauh mana pengaruh globalisasi terhadap Bhutan. Sebelumnya, Bhutan merupakan negara tertutup dan memiliki identitas nasional (agama dan budaya) yang sangat kuat. Selain itu, Bgutan juga menerapkan indikator unik untuk mengukur kesejahteraan negaranya yang dikenal dengan sebutan Gross National Happines (GNH). Dengan semua yang dimiliki oleh Bhutan, negara ini pun dinyatakan sebagai salah satu negara paling bahagia di dunia. Kemudian perubahan juga terjadi dalam sistem pemerintahnnya. Semua perubahan yang terjadi membuat Bhutan harus bisa mencapai keseimbangan antara identitas nasional dan pengaruh-pengaruh luar akibat arus globalisasi. Pada akhirnya di dalam tulisan ini dinyatakan bahwa globalisasi ternyata tidak selamanya membawa dampak yang positif bagi Bhutan. Selain itu, Bhutan pun harus lebih mengembangkan kapabilitas negaranya agar tidak kalah saing dengan negara-negara lainnya.
Pembahasan Defence Cooperation Agreement Indonesia - Singapura oleh DPR dan Pemerintah Indonesia dan Implikasinya bagi Teori Birokratik Politik Sari, Angguntari C.; D, Mira Permatasari; Syawfi, Idil
Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol 9, No 2 (2013)
Publisher : Parahyangan Center for International Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3713.012 KB) | DOI: 10.26593/jihi.v9i2.1044.%p

Abstract

Abstract: This paper aims to examine the extent to which the internal discussion of the Defence andCooperation Agreement between Indonesia and Singapore consistent with the bureaucratic politicstheory. Using the null hypotesis and process tracing methods, this paper tests the bureaucratic politictheory, which was first introduced in the foreign policy studies by Graham Allison and PhilipZelikiow. Specifically, this paper asks the following questions: Who are the foreign policy makers inIndonesia with regards to the faith of DCA? What are their stances toward the future of DCA? Howdoes each decision makers advance their own opinion on this matter? What influence their stance?Does the final outcome reflect each actors initial preference over the outcome? Based on the paperscontent and other authors observation, this paper argues that the internal discussion regarding thefuture of DCA is not entirely consistent with the argument made by Allison and Zelikow inbureuacratic politics theory. .Keywords : bureaucratic politic, foreign policy, Indonesia foreign policy
Efektivitas Friends of Nature dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan di Tiongkok Rohma, Masitoh Nur
Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol 12, No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional
Publisher : Parahyangan Center for International Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.586 KB) | DOI: 10.26593/jihi.v12i2.2652.175-187

Abstract

Isu lingkungan menjadi perhatian publik Tiongkok sejak dekade 1990-an yang turut dipantik oleh berdirinya Friends of Nature (FON) sebagai organisasi lingkungan legal pertama di Tiongkok. Meskipun Tiongkok merupakan negara yang sangat membatasi pergerakan sosial, penerapan undang-undang tentang syarat-syarat berdirinya organisasi kemasyarakatan merupakan salah satu alat hukum bagi legalisasi FON. Dengan regulasi yang ketat dan standardisasi yang tinggi, FON menjadi masyarakat sipil global (MSG) dengan perolehan massa dan sumber dana besar, kontinyuitas agenda yang terjaga, prestis tinggi di dunia internasional, dan perlindungan secara politis dari pemerintah. Peran media dan jaringan yang dibentuk oleh FON juga menjadi faktor bagaimana FON dapat menjadi lebih efektif. Tulisan ini membahas mengenai efektivitas MSG dalam mencapai tujuan-tujuannya. Efektivitas yang dimaksud bukan merujuk pada FON merupakan MSG yang efektif atau tidak dalam menjalankan strategi tetapi mengenai bagaimana FON menjalankan strategi-strateginya untuk dapat bekerja secara lebih efektif dalam mencapai tujuannya.Kata-kata kunci: Friends of Nature, pemerintah, regulasi, massa, sumber dana, strategi, efektivitas

Page 4 of 31 | Total Record : 302


Filter by Year

2012 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 21 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol. 20 No. 2 (2024): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol. 20 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol. 1 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Edisi Spesial Gender Vol. 19 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol. 19 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol. 18 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol. 18 No. 1 (2022): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional 2022: Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional: Edisi Khusus Papua Vol. 17 No. 2 (2021): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol. 17 No. 1 (2021): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol. 16 No. 2 (2020): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol. 16 No. 1 (2020): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional 2020: Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional: Edisi Khusus Vol. 15 No. 2 (2019): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol. 15 No. 1 (2019): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol. 14 No. 2 (2018): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol 14, No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol. 14 No. 1 (2018): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol. 13 No. 2 (2017): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol 13, No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol. 13 No. 1 (2017): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol 13, No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol 12, No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol. 12 No. 2 (2016): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol. 12 No. 1 (2016): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol 12, No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol. 11 No. 2 (2015): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol 11, No 2 (2015): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol. 11 No. 1 (2015): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol 11, No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol 10, No 2 (2014): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol. 10 No. 2 (2014): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol. 10 No. 1 (2014) Vol 10, No 1 (2014) Vol 9, No 2 (2013) Vol. 9 No. 2 (2013) Vol 9, No 1 (2013) Vol. 9 No. 1 (2013) Vol 8, No 2 (2012) Vol. 8 No. 2 (2012) More Issue