cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Tomalebbi
ISSN : 23556439     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Humanities, Social,
Jurnal Pemikiran, Penelitian Hukum dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Memuat Tulisan yang Menyangkut Pemikiran atau Gagasan Hasil Penelitian Hukum dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2018): Volume V, Nomor 2, Juni 2018" : 15 Documents clear
PENERAPAN SISTEM FULL DAY SCHOOL DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI SMAN 11 PANGKEP KABUPATEN PANGKEP MUFLIHA NUR; HASNAWI HARIS; . MUSTARING
Jurnal Tomalebbi Vol 5, No 2 (2018): Volume V, Nomor 2, Juni 2018
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.16 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan, (1) Untuk mengetahui proses pembentukan karakter melalui sistem Full day school di SMAN 11 Pangkep Kabupaten Pangkep. (2) Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat proses pembentukan karakter melalui sistem Full day school di SMAN 11 Pangkep Kabupaten Pangkep. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif dan menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yaitu 10 orang guru, 10 orang peserta didik, dan 5 orang orang tua peserta didik. Sedangkan data sekunder yaitu peraturan perundang–undangan dan dokumen.teknik pengumpulan data meliputi: Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yaitu: (1) Proses pembentukan karakter pada sistem full day school di SMAN 11 Pangkep meliputi nilai karakter religius dilakukan melalui pembiasaan sholat berjamaah, pembiasaan berperilaku sopan dan santun, disiplin dilakukan melalui pembiasaan datang tepat waktu dan pembiasaan mematuhi aturan yang berlaku, gemar membaca dilakukan melalui pembiasaan memanfaatkan waktu istirahat, kerja keras dilakukan dengan upaya bersungguh-sungguh dalam mengatasi hambatan belajar dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya, serta komunikatif dilakukan dengan pembiasaan memanfaatkan waktu istirahat untuk berbagi cerita dengan teman dan berkomunikasi dengan guru serta pembentukan karakter dalam penerapan sistem full day school bertumpu pada kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah (2) faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor pendukung yaitu: peran guru, sarana dan prasarana, pembina kegiatan ekstrakurikuler dan metode yang sesuai. Sedangkan faktor penghambat yaitu perbedaan karakteristik peserta didik yang berbeda-beda karena masih ada beberapa peserta didik yang masih sulit diatur. Sementara yang lain hanya dirasakan di awal-awal diterapkannya sistem tersebut yaitu di bulan pertama dan kedua penerapan sistem full day school. Kata Kunci : Full day school, Karakter, Peserta Didik ABSTRACT: This study aims, (1) to find out the process of character formation through the Full day school system in SMAN 11 Pangkep, Pangkep Regency. (2) To find out the supporting and inhibiting factors of the process of character formation through the Full day school system at SMAN 11 Pangkep, Pangkep Regency. This type of research is descriptive and uses a qualitative approach. The data sources used are primary data and secondary data. Primary data are 10 teachers, 10 students, and 5 parents of students. While secondary data are laws and documents. Data collection techniques include: Observation, Interview and Documentation. Data analysis used in this study is data reduction, data presentation and conclusion drawing. Based on the results of the study, namely: (1) The process of character formation in the full day school system at SMA 11 Pangkep includes the value of religious characters carried out through congregational prayer, habituation to behave politely and politely, discipline is done through habituation to arrive on time and habituation to obey the rules, love of reading is done through habituation to take time off, hard work is done with an earnest effort in overcoming learning barriers and completing tasks as well as possible, and communicative is done by habituating to take breaks to share stories with friends and communicate with teachers and character building in the application of a full day school system rests on extracurricular activities in schools (2) supporting factors and inhibiting factors. Supporting factors are: the role of the teacher, facilities and infrastructure, coaches of extracurricular activities and appropriate methods. While the inhibiting factor is the difference in the characteristics of different students because there are still some students who are still difficult to manage. While others only felt at the beginning of the implementation of the system in the first and second months of the implementation of full day school system. Keywords: Full day school, Character, Students
PENERAPAN NILAI KARAKTER BANGSA DI UNIT KEGIATAN MAHASISWA PRAMUKA GUGUSDEPAN 08.095 DAN GUGUSDEPAN 08.096 DI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR . SAMSIDAR; ANDI KASMAWATI; . RIFDAN
Jurnal Tomalebbi Vol 5, No 2 (2018): Volume V, Nomor 2, Juni 2018
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.362 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelian ini bertujuan: (1) mengetahui penerapan nilai karakter bangsa dalam kegiatan pramuka di UKM Pramuka UNM (2) mengetahui faktor pendukung dan penghambat penerapan nilai karakter bangsa dalam kegiatan pramuka di  UKM Pramuka UNM. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah, observasi, wawancara serta dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah anggota UKM Pramuka UNM. Sebanyak 8 orang. Analisis data yang digunakan adalah mendeskripsikan hal-hal berdasarkan hasil pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Penerapan nilai karakter bangsa dalam kegiatan pramuka di UKM pramuka UNM menerapkan nilai karakter bangsa terutama nilai religius, nilai disiplin, nilai tanggung jawab, nilai toleransi dan nilai kreatif. Hal tersebut dapat dilihat melalui berbagai kegiatan yang dilaksanakan. Faktor yang mendukung dalam penerapan nilai karakter bangsa yaitu universitas, Pembina dan anggota UKM pramuka lainyya. Dan faktor penghambat penerapan nilai karakter bangsa di UKM Pramuka yaitu dimana masih adanya anggota UKM Pramuka yang kurang memahami dan mengamalkan kode kehormatan Pramuka. Kata Kunci: Nilai karakter bangsa, Pramuka  ABSTRACT: This study aims to: (1) determine the application of national character values in scouting activities in UNM Scout SMEs (2) know the supporting factors and inhibitors of the application of national character values in scouting activities at UNM Scout SMEs. This research is qualitative research. Data collection techniques used are, observation, interviews and documentation. The informants in this study were members of the UNM Scout UKM. A total of 8 people. Data analysis used is describing things based on the results of data collection. The results showed that: 1. The application of national character values in scouting activities at UNM scout SMEs applied the values of national character, especially religious values, values of discipline, values of responsibility, values of tolerance and creative values. This can be seen through various activities carried out. Factors that support the implementation of the nation's character values are universities, coaches and other SC scout members. And the inhibiting factor of the implementation of the nation's character values in Scout SMEs is where there are still members of UKM Scouts who do not understand and practice the Scout honor code. Keywords: National character value, Scouts
EKSISTENSI PERKAWINAN SILARIANG DALAM PERSPEKTIF HUKUM ADAT DI DESA KAPITA KECAMATAN BANGKALA KABUPATEN JENEPONTO PUPUT NURMARHAMA; MUHAMMAD SUDIRMAN; . MUSTARI
Jurnal Tomalebbi Vol 5, No 2 (2018): Volume V, Nomor 2, Juni 2018
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.043 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Eksistensi Perkawinan Silariang yang ditinjau dari  Hukum Adat Di Desa Kapita Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto.Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dimana informan yang diambil dari keseluruhan tokoh masyarakat, aparat desa dan keluarga pelaku silariang di Desa kapita Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto yang berjumlah 10 orang. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) masyarakat Desa Kapita Kabupaten Jeneponto memandang silariang sebagai perbuatan menyimpang dari ajaran agama, norma sosial, dan hukum adat. terdapat perbedaan pandangan terutama pada pihak keluarga pelaku silariang.(2) realitatif penyebab silariang di Desa Kapita Kabupaten Jeneponto antara lain, Pertama, ketiadaan restu dari orang tua pelaku silariang, baik salah satu pihak orang tua atau keduanya. Kedua, faktor ekonomi dalam arti tuntutan persyaratan yang tidak dapat dipenuhi oleh pihak laki-laki berupa uang belanja (doe’ panai)yang realtif mahal. Ketiga, faktor perilaku yang tidak sesuai harapan orang tua perempuan dimana pemuda yang melamar anaknya memiliki tingkah laku buruk, pengangguran dan faktor personalitas lainnya. Keempat, faktor pergaulan bebas pada kalangan remaja yang tidak terlepas dari pengaruh lingkungan dan kurangnya perhatian keluarga. (3) Upaya pencegahan perkawinan Silariang di Desa Kapita Kecamatan Bangkala Kabupaten Jenepontoantara lain; Pertama, dengan pendekatan pendidikan yang terkait dengan sosialisasi konsep hukum pernikahan, baik dalam perspektif hukum positif, hukum agama, maupun norma-norma sosial dan hukum adat yang mengatur tata cara dan prosesi pernikahan. Kedua, pendekatan kultural dalam arti seluruh elemen masyarakat perlu menererapkan atau membudayakan sebuah aturan pada kalangan remaja yang dianggap berpotensi melakukan silariang, Ketiga, penguatan peranan orang tua sebagai role model atau sosok figur yang mampu menjadi teladan yang baik di tengah keluarga dan dalam kehidupan anak-anaknya. Kata Kunci: Perkawinan Silariang, Hukum Adat ABSTRACT: This study aims to determine the existence of Silariang marriage in terms of Customary Law in Kapita Village, Bangkala Subdistrict, Jeneponto District. The method used is a qualitative method where the informants were taken from all community leaders, village officials and families of silariang perpetrators in Kapita Village, Bangkala Subdistrict, Regency Jeneponto numbering 10 people. Data collection techniques are observation, interviews and documentation. The results showed that (1) the Kapita village of Jeneponto district viewed silariang as deviating from religious teachings, social norms and customary law. there are differences in views, especially on the family of the silariang perpetrators. (2) the realistic cause of silariang in Kapita Village, Jeneponto Regency, among others, First, the absence of blessing from the parents of silariang perpetrators, either one of the parents or both. Second, economic factors in the sense that the requirements are not met by men in the form of spending money (doe 'panai) which is relatively expensive. Third, behavioral factors that do not match the expectations of female parents where young people who apply for their children have bad behavior, unemployment and other personality factors. Fourth, the factors of promiscuity among adolescents are inseparable from the influence of the environment and lack of family attention. (3) Efforts to prevent Silariang marriages in Kapita Village, Bangkala District, Jeneponto Regency, among others; First, with an educational approach related to the socialization of the concept of marriage law, both in the perspective of positive law, religious law, and social norms and customary law which regulate the procedures and processions of marriage. Second, cultural approach in the sense that all elements of society need to apply or cultivate a rule among adolescents who are considered to have the potential to do silariang, Third, strengthening the role of parents as role models or figures who are able to be good examples in the family and in children's lives his son. Keywords: Silariang Marriage, Customary Law
PENINGKATAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PPKn DI SMA NEGERI 8 JENEPONTO KABUPATEN JENEPONTO WIDARWANI, .; MUSTARING, .; KASMAWATI, ANDI
Jurnal Tomalebbi Vol 5, No 2 (2018): Volume V, Nomor 2, Juni 2018
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.791 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemahaman guru PPKn di SMA Negeri 8 Jeneponto terhadap kompetensi kepribadiannya. Mengetahui  upaya yang dilakukan oleh Guru PPKn di SMA Negeri 8 Jeneponto dalam meningkatkan Kompetensi Kepribadiannya. Mengetahui kendala yang dihadapi guru PPKn di SMA Negeri 8 Jeneponto dalam meningkatkan kompetensi kepribadian guru.Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui, dokumentasi, observasi, dan wawancara. Data yang telah diperoleh dari hasil penelitian di olah dengan menggunakan analisis Kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pemahaman guru PPKn di SMA Negeri 8 Jeneponto terhadap kompetensi kepribadian guru tergolong tinggi dilihat dari pengetahuan guru PPKn mengenai kompetensi kepribadian guru serta pemahamannya terhadap setiap indikator kompetensi kepribadian guru yang meliputi kepribadian  mantap dan stabil, kepribadian dewasa, kepribadian arif dan bijaksana, dan kepribadian yang berwibawa. (2) upaya yang dilakukan guru PPKn di SMA Negeri 8 Jeneponto dalam meningkatkan kompetensi kepribadian guru yaitu mengikuti kegiatan keagamaan, mengukuti kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) serta mengikuti kegiatan  Uji Kompetensi Guru (UKG). (3) Kendala yang dihadapi oleh guru PPKn di SMA Negeri 8 Jeneponto dalam meningkatkan Kompetensi Kepribadian Guru yaitu masih kurangnya pendidikan maupun pelatihan yang menekankan pada Kompetensi Kepribadian Guru. Selama ini baik dari pihak sekolah maupun pemerintah lebih berfokus kepada pendidikan dan pelatihan Kompetensi Pedagogik yaitu kemampuan guru menguasai kurikulum dan pengelolaan pembelajaran peserta didik. Kata Kunci: Peningkatan, Kompetensi Kepribadian.  ABSTRACT: This study aims to find out how the understanding of PPKn teachers in SMA Negeri 8 Jeneponto is against their personality competencies. Knowing the efforts made by PPKn Teachers at SMA Negeri 8 Jeneponto in increasing their Personality Competencies. Knowing the obstacles faced by PPKn teachers in SMA Negeri 8 Jeneponto in improving teacher's personality competencies. Researchers use data collection techniques through documentation, observation, and interviews. The data that has been obtained from the research results is processed using Qualitative analysis. The results of the study show that: (1) the understanding of PPKn teachers in SMA Negeri 8 Jeneponto on teacher personality competency is high as seen from the knowledge of PPKn teachers regarding the teacher's personality competencies and their understanding of each indicator teacher personality competencies which include steady and stable personality, adult personality, wise and wise personality, and authoritative personality. (2) the efforts made by PPKn teachers at SMA Negeri 8 Jeneponto in improving teacher personality competencies, namely participating in religious activities, attending the Subject Teacher Training (MGMP) activities and participating in the Teacher Competency Test (UKG) activities. (3) The constraints faced by PPKn teachers at SMA Negeri 8 Jeneponto in improving Teacher Personality Competencies are the lack of education and training that emphasize Teacher Personality Competencies. So far, both the school and the government have focused more on education and training on Pedagogic Competence, namely the ability of teachers to master the curriculum and learning management of students. Keywords: Improvement, Personality Competence.
PELAKSANAAN PEMBINAAN NARAPIDANA WANITA KLAS II B KABUPATEN PINRANG (STUDI KASUS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KABUPATEN PINRANG) . NURDIA; IRSYAD DAHRI; LUKMAN ILHAM
Jurnal Tomalebbi Vol 5, No 2 (2018): Volume V, Nomor 2, Juni 2018
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.495 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1)Pelaksanaan pembinaan narapidana wanita di lembaga permasyarakatan kelas IIB Kabupaten Pinrang, 2) Hambatan-hambatan yang dihadapi lembaga permasyarakatan kelas IIB Kabupaten Pinrang  terhadap narapidana wanita. Jenis penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif. Sumber data ini menggunakan data primer yaitu informan  narapidana wanita sebanyak 5 orang, Kepala LAPAS dan petugas LAPAS sebanyak 2 orang, dan data sekunder yaitu diperoleh dari lembaga pemasyarakatan Klas II B Kabupaten Pinrang.Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriftif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1)Pelaksanaan pembinaan narapidana wanita yang dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Kabupaten Pinrang yaitu a) pembinaan kepribadian meliputi a. kerohanian  misalnya diajarkan sholat 5 waktu, mengaji, yasinan, mendengarkan ceramah. b. jasmani (olahraga) misalnya senam dan volly b) pembinaan kemandirian meliputi pembinaan keterampilan misalnya menjahit dan membuat kerajinan tangan agar narapidana setelah keluar dari LAPAS kemampuan yang dimiliki dapat dikembangkan. 2) Hambatan-hambatan yang dihadapi LAPAS Klas II B Kabupaten Pinrang yaitu faktor internal yaitu jumlah narapidana terlalu banyak yang berjumlah 300 narapidana dengan jumlah tersebut ini dapat memicu narapidana emosi dan terjadi selisih paham antara narapidana. Faktor eksternal yaitu keluhan-keluhan keluarga narapidana yang menjenguk karena jauh dari jalan poros. Kata Kunci: Pembinaan, Narapidana Wanita   ABSTRACT: This study aims to determine 1) Implementation of the formation of female prisoners in the penitentiary class IIB Pinrang District, 2) Barriers faced by Pinrang District IIB classrooms against female prisoners. This type of research is a qualitative approach. This data source uses primary data, that is 5 female inmate informants, 2 heads of LAPAS and LAPAS officers, and secondary data obtained from the Klas II B Correctional Institution in Pinrang Regency. Data collection techniques used are observation, interviews, and documentation. The data analysis technique used is qualitative descriptive. The results of the study show that 1) The implementation of female prisoner guidance is carried out in the Pinrang Regency Class II B Correctional Institution, namely a) personality coaching including a. spirituality for example taught to pray 5 times, recite, yasinan, listen to lectures. b. physical (sports) such as gymnastics and volleyball b) fostering independence includes skill building such as sewing and making handicrafts so that inmates after their ability to leave LAPAS can be developed. 2) Obstacles faced by LAPAS Class B B Pinrang Regency are internal factors, namely the number of prisoners is too many, amounting to 300 inmates with this number can trigger emotional inmates and there is a difference between prisoners. External factors are family complaints of prisoners who visit because they are far from the axis road. Keywords: Coaching, Female Prisoners

Page 2 of 2 | Total Record : 15