Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

PENERAPAN SISTEM GUGATAN SEDERHANA (SMALL CLAIM COURT) DALAM PENYELESAIAN PERKARA WANPRESTASI DI PENGADILAN NEGERI MAKASSAR SRI WAHYUNINGSIH; LUKMAN ILHAM; IRSYAD DAHRI
Jurnal Tomalebbi Volume V, Nomor 1, Maret 2018
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.697 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui,(1) Penerapan sistem Gugatan Sederhana (Small Claim Court) dalam penyelesaian perkara wanprestasi di Pengadilan Negeri Makassar (2) Kendala penerapan sistem Gugatan Sederhana (Small Claim Court) dalam Penyelesaian Perkara Wanprestasi di Pengadilan Negeri Makassar. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif normatif dengan teknik pengumpulan data yaitu melalui observasi, wawancara, dokumentasi.Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Penerapan sistem gugatan sederhana telah berusaha memenuhi ketentuan tata cara penyelesaian gugatan sederhana sesuai dengan PERMA Nomor 2 Tahun 2015 ditinjau dari aspek kriteria perkara dan prosedur tahapan beracara gugatan sederhana, namun belum cukup efektif dalam hal limitasi waktu penyelesaian dimana terdapat satu perkara yang melebihi batasan waktu penyelesaian yakni lebih dari 25 hari sejak sidang pertama. (2) Penerapan gugatan sederhana dalam penyelesaian perkara wanprestasi di Pengadilan Negeri Makassar terdapat kendala internal dan eksternal dalam pelaksanaannya (a) kendala internal tidak adanya peraturan yang jelas mengenai mekanisme eksekusi khususnya upaya paksa terhadap putusan-putusan gugatan sederhana, (b) kendala eksternal yaitu domisili tergugat yang pada blangko pendaftaran hanya berdasarkan keyakinan penggugat sehingga memunculkan kemungkinan tergugat telah pindah domisili dan berbeda yuridiksi hukum dengan penggugat dan masih kurangnya sosialisasi mengenai tata cara penyelesaian gugatan sederhana membuat pihak berperkara tidak paham mengenai alur proses penyelesaian perkara. Kata Kunci : Penerapan, Gugatan Sederhana, Wanprestasi,  ABSTRACT: This study aims to determine, (1) Application of a Small Claim Court system in the settlement of a case of default in the Makassar District Court (2) Constraints in the application of a Small Claim Court in Settlement of Default Cases in the Makassar District Court. This type of research uses descriptive normative method with data collection techniques, namely through observation, interviews, documentation. From the results of the study indicate that (1) The application of a simple lawsuit system has attempted to fulfill the requirements for simple lawsuit settlement in accordance with PERMA Number 2 of 2015 in terms of Case criteria and procedure for the stages of a lawsuit are simple, but not effective enough in terms of limitation of the time of settlement where there is a case that exceeds the time limit for completion of more than 25 days from the first trial. (2) The application of a simple lawsuit in the settlement of a default case in the Makassar District Court has internal and external constraints in its implementation (a) internal constraints in the absence of clear regulations regarding the mechanism of execution, especially forced efforts against simple lawsuit, (b) external constraints, namely The defendant's domicile, whose registration is only based on the plaintiff's conviction, raises the possibility that the defendant has moved domicile and different legal jurisdictions with the plaintiff and the lack of socialization regarding the procedure for settling a simple lawsuit makes the litigant unaware of the process of settlement. Keywords: Application, Simple Suit, Default
STRATEGI PEMENANGAN ANGGOTA LEGISLATIF PEREMPUAN TERPILIH DALAM PEMILIHAN LEGISLATIF 2014 ( STUDI PADA KANTOR DPRD KOTA MAKASSAR). MABRUR ALAM; LUKMAN ILHAM
Jurnal Tomalebbi Volume III, Nomor 2, Juni 2016
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.943 KB)

Abstract

Penelitian Ini bertujuan Untuk mengetahui latar belakang kaum perempuan untuk maju dalam dunia politik khususnya dalam Pemilihan legislatif Tahun 2014 di DPRD kota Makassar Dan Untuk mengetahui sejauh mana strategi pemenangan yang dilakukan oleh para calon legislatif perempuan di Kota Makassar. Dalam penelitian ini digunakan  desain penelitian kualitatif. yang bertujuan untuk menggambarkan proses atau strategi pemenangan calon legislatif perempuan dalam memenangkan pemilihan legislatif tahun 2014. Dalam penelitian ini subjek penelitiannya adalah semua angggota dewan perempuan di DPRD kota Makassar yang berjumlah delapan orang, teknik penarikan sampelnya menggunakan total sampling yakni penentuan sampel sesuai dengan jumlah populasi yang ada. Adapun Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan Kepustakaan, sedangkan Teknik analisis data yang digunkan ialah analisis deskriptif yakni menjabarkan peristiwa-peristiwa yang diteliti. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang kaum perempuan maju dalam pemilihan umum legislatif tahun 2014 yakni (1)rendahnya keterwakilan perempuan di dunia politik, (2) pengabdian kepada masyarakat, (3) dukungan dari keluarga, (4) adanya pemberlakuaan Kouta 30% perempuan dalam dunia politik. Sementara Itu Strategi pemenangan yang dilakukan oleh kaum perempuan dalam pemilihan legislatif 2014 yakni : (1) pembentukan tim, (2) , mapping wilayah, (3) Kampanye, (4) meraih simpati dari tokoh masyarakat yang menjadi daerah pemilihan (5) Investasi sosial.Kata Kunci : Strategi Pemenangan, Anggota Legislatif Perempuan This study aims to find out the background of women's progress in politics, especially in the parliamentary elections of 2014 in the city of Makassar DPRD And To determine the extent of winning strategies undertaken by women candidates in Makassar. This study used a qualitative research design. which aims to describe the process or winning strategies of women candidates in winning legislative elections in 2014. In this research study was the subject of all the members of the board of women in Parliament Makassar totaling eight people, the sampling technique sampling sample using the total sample determination in accordance with the number of population which exists. As for the data collection techniques used were interviews and literature, while the data analysis technique is used mainly descriptive analysis that describes the events studied. The results of this study indicate that the background of women forward in the legislative elections of 2014: (1) the low representation of women in politics, (2) community services, (3) the support of the family, (4) the pemberlakuaan Kouta 30% of women in the world of politics. While That strategy winning is done by women in legislative elections held in 2014, namely: (1) the formation of the team, (2), mapping the area, (3) Campaign, (4) gain the sympathy of the public figures who become electoral districts (5) Social investment ,Keywords: Winning Strategies, Member of the Legislative Women
IMPLEMENTASI ASAS SEDERHANA CEPAT DAN BIAYA RINGAN DALAM PERKARA PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA KELAS IIB MAMUJU SULAWESI BARAT YUNI ULFA DIAYANTI; LUKMAN ILHAM; HASNAWI HARIS
Jurnal Tomalebbi Vol 5, No 2 (2018): Volume V, Nomor 2, Juni 2018
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.445 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Penerapan asas sederhana, cepat dan biaya ringan dalam perkara perceraian di Pengadilan Agama Kelas II B Mamuju Sulawesi Barat, dan 2) Faktor yang mempengaruhi penerapan asas sederhana, cepat dan biaya ringan dalam perkara perceraian di Pengadilan Agama Mamuju. Untuk mencapai tujuan tersebut maka peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, jenis penelitian kualitatif, sumber data primer yaitu informan penggugat sebanyak 2 orang, hakim 3 orang dan panitera 2 orang dan data sekuder yaitu dokumen, buku, jurnal dan perundang-undangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi, Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Penerapan asas sederhana, cepat dan biaya ringan dalam perkara perceraian di Pengadilan Agama Kelas II B Mamuju Sulawesi Barat belum berjalan dengan efektif. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor dari pihak Pengadilan dan faktor dari pihak penggugat/tergugat; (2) Faktor yang mempengaruhi penerapan asas sederhana cepat dan biaya ringan dalam perkara perceraian di Pengadilan Agama Mamuju adalah: a) Faktor dari pihak pengadilan yaitu kurangnya hakim dan pegawai, luasnya wilayah hukum, hakim berada diluar pada saat jadwal sidang karena adanya kegiatan dinas luar, sidang sering ditunda dan tidak  sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan, tidak adanya Posbakum, Panitera lambat membuat berita acara sehingga hakim lambat membuat putusan dan biaya perkara sering tidak sesuai dengan SOP. b) Faktor dari pihak penggugat/tergugat adalah tidak hadir saat persidangan, tidak dapat menghadirkan saksi, alamat tergugat yang tidak jelas, jauhnya wilayah tempat tinggal dan belum semua daerah terjangkau teknologi informasi.  Kata Kunci: Implementasi, Asas Sederhana Cepat dan Biaya Ringan, Perceraian  ABSTRACT: This study aims to determine 1) the application of simple, fast and low-cost principles in divorce cases in the Religious Courts of Class II B Mamuju West Sulawesi, and 2) Factors affecting the application of simple, fast and low-cost principles in divorce cases in the Religious Courts Mamuju. To achieve this goal the researcher used a qualitative descriptive approach, a type of qualitative research, a primary data source, namely 2 plaintiff informants, 3 judges and 2 court clerks and secondary data namely documents, books, journals and legislation. Data collection techniques used are interviews, observation and documentation. The data analysis technique used is descriptive qualitative. The results of this study indicate that: (1) The application of simple, fast and low-cost principles in divorce cases in the Religious Courts Class II B Mamuju West Sulawesi has not been effective. This is due to several factors, namely factors from the Court and factors from the plaintiff / defendant; (2) Factors that influence the application of simple and fast principles and low costs in the divorce case in the Mamuju Religious Court are: a) Factors on the part of the court, namely the lack of judges and employees, the extent of the jurisdiction, the judge being outside at the hearing due to external service activities , hearings are often postponed and not in accordance with a predetermined time schedule, absence of Posbakum, Registrar is slow to make minutes, so judges are slow to make decisions and court fees are often not in accordance with SOP. b) Factors from the plaintiff / defendant are not present at the trial, unable to present witnesses, address of the defendant that is unclear, far from the area of residence and not all areas of information technology are affordable. Keywords: Implementation, Simple Fast and Low Cost Principle, Divorce
PERAN SATUAN RESERSE NARKOBA DALAM PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA PADA KALANGAN REMAJA DI KEPOLISIAN RESORT MAROS A. SRIWAYUNI MUMANG; MANAN SAILAN; LUKMAN ILHAM
Jurnal Tomalebbi Volume IV, Nomor 3, September 2017
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.113 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan. (1) Untuk Mengetahui Peran Satuan Resrse Narkoba Dalam Pemberantasan Penyalahgunaan Narkotika Pada Kalangan Remaja Di Kepolisian Resort Maros. (2) Untuk Mengetahui Faktor Pendukung Dan Penghambat Satuan Resrse Narkoba Dalam Pemberantasan Penyalahgunaan Narkotika Pada Kalangan Remaja Di Kepolisian Resort Maros. Untuk mencapai tujuan tersebut maka peneliti menggunakan tehnik pengumpulan data melalui, wawancara, dan dokumentasi. Dengan mengambil informan sebanyak 7 orang yaitu empat orang dari satuan resrse narkoba, satu orang staf BNK. Dan dua orang penyalahguna narkotika. Data yang telah di peroleh dari hasil penelitian diolah menggunakan teknik analisis data kualitatif kemudian disajikan secara deskriptif yaitu dengan mmenguraikan, menjelaskan, menggambarkan dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) peran satuan reserse narkoba dalam pemberantasan penyalahgunaan narkotika pada kalangan remaja di kepolisan resort maros dalam melakukan upaya upayanya belum berjalan dengan optimal dimana dalam melaksanakan upaya pre emtif yaitu melakukan kegiatan sosialisasi baik itu di sekolah maupun dimasyarakat belum rutin dilakukan karena anggaran yang kurang mencukupi, kemudian dalam upaya preventif yaitu pengawasan yang dilakukan belum mampu menekan penyalahgunaan narkotika pada kalangan remaja, dan upaya represif yaitu penindakan yang dilakukan dengan mengungkap kasus penyalahgunaan narkotika pada kalangan remaja terkadang masih mengalami kebocoran. (2) faktor pendukung satuan resrse narkoba dalam pemberantasan penyalahgunaan narkotika pada kalangan remaja di kepolisian resort maros seperti peran masyarakat, dan faktor penghambat satuan resrse narkoba dalam pemberantasan penyalahgunaan narkotika pada kalangan remaja di kepolisian resort maros yaitu faktor anggaran, kurangnya sarana dan prasarana, dan kurangnya personil satuan reserse narkoba kepolisian resort maros.Kata Kunci : Pemberantasan, Penyalahgunaan NarkotikaABSTRACT:  This study aims. (1) To Know The Role Of The Drug Resrse Unit In Combating Narcotics Abuse Of The Youth At The Maros Resort Police. (2) To Know The Supporting Factors And Inhibitors Of Drug Resrse Unit In Combating Narcotics Abuse For Youth On Police Resort Maros. To achieve these objectives, the researchers used data collection techniques through, interviews, and documentation. By taking informants as much as 7 people that four people from drug resrse unit, one person BNK staff. And two narcotics abusers. The data have been obtained from the results of the research processed using qualitative data analysis techniques and then presented descriptively by describing, explaining, describing and drawing conclusions. The results of this study indicate that: (1) the role of drug trafficking unit in eradication of narcotics abuse among adolescents in maros resort police in doing effort effort not yet running optimally where in carrying out the effort of pre emtif is doing socialization activity both at school and society not yet routine done because the budget is insufficient, then in the preventive effort that supervision has not been able to suppress the abuse of narcotics among adolescents, and repressive efforts that the action taken by uncovering cases of abuse of narcotics among teenagers sometimes still leak. (2) supporting factors of drug resrse unit in eradication of narcotics abuse among adolescents at maros resort police such as community role, and inhibiting factors of drug resrse unit in eradication of narcotics abuse among adolescent at maros resort police ie budget factor, lack of facilities and infrastructure, and lack of personnel of police drug crime detective unit maros resort.Keywords: Eradication, Narcotics Abuse
PEMBINAAN MORAL NARAPIDANA NARKOTIKA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KLAS II A SUNGGUMINASA KABUPATEN GOWA NUR ILHANA; LUKMAN ILHAM; MUSTARI .
Jurnal Tomalebbi Volume IV, Nomor 3, September 2017
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.718 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian bertujuan untuk mengetahui, program pembinaan moral narapidana narkotika di lapas narkotika Sungguminasa, pelaksanaan pembinaan moral, dan faktor yang mempengaruhi dalam pelaksanaan pembinaan moral. Untuk mencapai tujuan tersebut peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui, wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh dari hasil penelitian diolah dengan menggunakan analisis kualitatif untuk mengetahui pembinaan moral narapidana narkotika di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas II A Sungguminasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Program pembinaan moral di Lembaga pemasyarakatan Narkotika Klas II A Sungguminasa meliputi pembinaan kesadaran beragama, pembinaan kesadaran berbangsa dan bernegara, dan pembinaan kesadaran hukum 2) Pelaksanaan pembinaan moral narapidana narkotika di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas II A Sungguminasa belum terlaksana maksimal yang disebabkan karena masih kurangnya partisipasi  narapidana dalam mengikuti pembinaan dan kurangnya pengawasan dari petugas lapas 3) Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pembinaan moral narapidana narkotika di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas II A Sungguminasa yakni faktor internal maupun eksternal dari narapidana. faktor internal yaitu motivasi narapidana dalam mengikuti pembinaan. Sedangkan faktor eksternal antara lain sarana dan prasarana yang belum memadai dalam pelaksanaan pembinaan. kuantitas dan kualitas petugas lapas, serta terbatasnya anggaran.Kata Kunci: Pembinaan Moral, Narapidana, Lembaga Pemasyarakatan,  ABSTRACT: The study aims to find out, the program of moral guidance of narcotic inmates in Saranuminasa Narcotics Prison, the implementation of moral coaching, and factors that influence in the implementation of moral coaching. To achieve that goal the researcher uses data collection techniques through, interview, observation and documentation. Data obtained from the results of research processed by using qualitative analysis to determine the moral guidance of Narcotic prisoners in Class II Narcotics Prison A A Sungguminasa. The results of the study indicate that (1) the program of moral guidance in Class II Narcotics Prison A Sungguminasa includes the promotion of religious awareness, the development of national and state consciousness, and the development of legal awareness 2) The implementation of moral guidance of narcotic prisoners in Class II Narcotics Prison A Sungguminasa not yet done maximal due to lack of participation of prisoners in following the guidance and lack of supervision from prison officers 3) Factors affecting the implementation of moral guidance of narcotic prisoners in the Class II Narcotics Prison A Sungguminasa namely internal and external factors of inmates. internal factors namely the motivation of prisoners in following the coaching. While external factors include facilities and infrastructure that have not been adequate in the implementation of coaching. quantity and quality of prison officers, and limited budget.Keywords: Moral Coaching, Prisoners, Penitentiaries
ANALISIS PENILAIAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI SMA NEGERI 9 MAKASSAR AULIYA RAHMAH; LUKMAN ILHAM
Jurnal Tomalebbi Volume II, Nomor 3, Desember 2015
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.264 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Penerapan prinsip penilaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn di SMA Negeri 9 Makassar. (2) Penerapan pendekatan penilaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn di SMA Negeri 9 Makassar. (3) Penerapan teknik dan instrumen hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn di SMA Negeri 9 Makassar. (4) Penilaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn di SMA Negeri 9 Makassar yang mencakup ranah kognitif, psikomotor, dan afektif. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, populasinya adalah 3 orang guru di SMA Negeri 9 Makassar. Sedangkan sampelnya adalah 2 orang dengan menggunakan teknik Non-Probability Sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa: 1) Penerapan prinsip penilaian observasi yang dilakukan oleh guru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn di SMA Negeri 9 Makassar telah dilaksanakan dengan baik. Hal ini dibuktikan melalui hasil observasi yang telah dilakukan penulis yaitu guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan atau pendapatnya, tugas yang diberikan dikerjakan di buku tugas atau kertas selembar, proses pembelajaran yang dilakukan disesuaikan dengan RPP yang dibuat oleh guru, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperbaiki nilainya, dan penilaian dapat diakses oleh semua pihak termasuk penulis, serta guru memberikan motivasi kepada siswa diakhir proses belajar mengajar. (2) Pendekatan penilaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn menggunakan pendekatan penilaian acuan kriteria (PAK) sesuai dengan kurikulum 2013 yang mengacu pada standar KKM sebesar 2,66. (3) Teknik dan instrumen yang digunakan dalam penilaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn berupa penilaian observasi untuk penilaian kompetensi sikap yang terbagi dua yaitu sikap spiritual dan sikap sosial, untuk penilaian kompetensi keterampilan dilakukan penilaian portofolio dan penilaian kompetensi pengetahuan dilakukan oleh guru PKn melalui tes tertulis, tes lisan, serta penugasan yang berupa isian dan uraian. (4) Penilaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn di SMA Negeri 9 Makassar telah mencakup ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor.Kata Kunci: Penilaian, Hasil BelajarABSTRACT: This study aims to determine: 1) Application of the principles of assessment of learning outcomes of students in the subjects of Civics in SMAN 9 Makassar. (2) Application of student learning outcomes assessment approach to the subject Civics in SMAN 9 Makassar. (3) The application of techniques and instruments student learning outcomes in subjects Civics in SMAN 9 Makassar. (4) the results of student learning in Civics in SMAN 9 Makassar which includes cognitive, psychomotor, and affective. This research is a qualitative descriptive study, the population is 3 teacher at SMA Negeri 9 Makassar. While the sample is 2 by using the technique of Non-Probability Sampling. Data collected by interview, observation and documentation. While data analysis used is qualitative descriptive analysis techniques. Based on the results of the study showed that: 1) The application of the principle of assessment on observations made by teachers to the learning outcomes of students in the subjects of Civics in SMAN 9 Makassar have been executed better. This is proved by the results of observations that have been done with the author that the teacher gives students the chance to ask a question or opinion, the given task is done in workbooks or paper sheet, their lessons tailored to the RPP made by the teacher, the teacher gives students to improve its value, and the assessment can be accessed by all parties, including the author, as well as the teachers give motivation to students at the end of the learning process. (2) The approach student learning outcomes assessment in the subjects Civics approach the reference assessment criteria (PAK) in accordance with the curriculum in 2013 which refers to the KKM standard by 2.66. (3) techniques and instruments used in the assessment of student learning outcomes on the subjects of Civics form of assessment observations for the assessment of the competence of attitude that is two spiritual attitudes and social attitudes, for the assessment of competence skills to do a portfolio assessment and competence assessment of knowledge carried out by teachers Civics through written tests, oral tests, as well as the assignment of the form fields and descriptions. (4) the results of student learning in Civics in SMAN 9 Makassar include cognitive, affective, and psychomotor. Keywords: Assessment, Learning Outcomes
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP KINERJA ANGGOTA DPRD KOTA MAKASSAR (STUDI PADA MASYARAKAT KECAMATAN TAMALANREA KOTA MAKASSAR) MUHAMMAD ARIEF PRATAMA; LUKMAN ILHAM
Jurnal Tomalebbi Volume III, Nomor 2, Juni 2016
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.017 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan korelasi dan deskriptif. Penelitian ini dilakukan melalui survei dengan menggunakan kuesioner yang disebar kepada sampel dari populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah 108.984 jiwa. Sedangkan sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan rumus slovin, Jumlah sampel 204 orang yang didapatkan dengan menggunakan rumus slovin akan dibagi menjadi 6 sehingga jumlah sampel masing-masing kelurahan yakni 34 responden. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling.Teknik analisis data yang digunakan yaitu a)Statistik deskriptif b)Uji Asumsi berupa (1) Uji Normalitas, (2) Uji Linieritas, c) Uji Korelasi, d) Uji Detrminasi (R2), e) Uji t, f) Uji Korelasi Ganda, g) Uji F. Hasil analisis korelasi diperoleh korelasi antara tingkat kepercayaan dengan kinerja anggota DPRD (r) adalah 0,727. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang positif antara tingkat kepercayaan dengan kinerja anggota DPRD. Dari analisis uji t, bahwa nilai t Hitung sebesar 15,047. didapatkan angka sebesar 1,971. Karena t hitung > t (15,047 > 1,971), artinya ada hubungan yang signifikan antara tingkat kepercayaan terhadap kinerja anggota DPRD Kota Makassar.Hasil analisis korelasi diperoleh antara tingkat kepuasan dengan kinerja anggota DPRD (r) adalah 0,809, menunjukkan terjadi hubungan yang positif antara tingkat kepuasan dengan kinerja anggota DPRD. Dari analisis uji t, t hitung > t (19,572 > 1,971),ada hubungan yang signifikan antara tingkat kepuasan terhadap kinerja anggota DPRD Kota Makassar.Dari analisis korelasi ganda di atas diperoleh korelasi antara tingkat kepercayaan dan tingkat kepuasan terhadap kinerja anggota DPRD Kota Makassar (R) adalah 0,827, terjadi hubungan yang positif antara tingkat kepercayaan dan tingkat kepuasan terhadap kinerja anggota DPRD Kota Makassar. Dari analisis uji F, didapatkan bahwa nilai F Hitung sebesar 217,205. Berdasarkan F Tabel didapatkan angka sebesar 3,04. Karena F hitung > F Tabel (217,205 > 3,04), maka Ho ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan antara tingkat kepercayaan dan kepuasan terhadap kinerja anggota DPRD Kota Makassar.Kata Kunci : Tingkat Kepercayaan, Kepuasan Masyarakat, Kinerja Anggota DPRD This study is a quantitative research using correlation and descriptive approach. This research was conducted through a survey using a questionnaire that was distributed to a sample of the population. The population in this study is 108 984 inhabitants. While the sample is determined by a formula slovin, number of samples of 204 people who obtained using the formula slovin will be divided into 6 so that the number of samples each village that is 34 respondents. The sampling technique used in this study is simple random sampling.Teknik data analysis used is a) Descriptive statistics b) Test assumptions are (1) Normality Test, (2) Test of linearity, c) Correlation, d) Test Detrminasi (R2 ), e) Test t, f) correlation Ganda, g) F. Test results of correlation analysis obtained correlation between the level of trust with the performance of members of parliament (r) is 0.727. This shows that there is a positive relationship between the level of trust in the performance of legislators. From the analysis of the t test, that the value t count amounted to 15.047. obtains the figure of 1,971. Because t count> t (15.047> 1.971), meaning that there is a significant relationship between the level of confidence in the performance of legislators Makassar.Hasil obtained correlation analysis between the level of satisfaction with the performance of members of Parliament (r) is 0.809, showed a positive relationship between the level of satisfaction with the performance of legislators. From the analysis of the t test, t> t (19.572> 1.971), there was a significant relationship between the level of satisfaction with the performance of legislators Makassar.Dari multiple correlation analysis is obtained correlation between the level of trust and satisfaction with the performance of legislators Makassar ( R) is 0.827, occurs a positive relationship between the level of trust and satisfaction with the performance of legislators Makassar. From the analysis of the F test, it was found that the value of F count of 217.205. Based on figures obtained Table F of 3.04. Since F arithmetic> F table (217.205> 3.04), then Ho is rejected, it means that there is a significant relationship between the level of trust and satisfaction with the performance of legislators Makassar.Keywords: Confidence, Public Satisfaction, Performance DPRD Member
PERANAN DINAS SOSIAL TERHADAP PENYANDANG DISABILITAS DITINJAU DARI PERDA KOTA MAKASSAR NO. 6 TAHUN 2013 . NURSIAH; MANAN SAILAN; LUKMAN ILHAM
Jurnal Tomalebbi Volume IV, Nomor 4, Desember 2017
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.066 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan peranan dinas sosial terhadap penyandang disabilitas ditinjau dari Perda Kota Makassar no. 6 tahun 2013, (2) Mendeskripsikan proses pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas ditinjau dari Perda Kota Makassar no. 6 tahun 2013. Untuk mencapai tujuan tersebut maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dengan sumber data primer adalah Kepala Seksi Rehabilitasi Penyandang disabilitas, Staf Rehabilitasi Penyandang Disabilitas, Kepala Humas Panti Sosial Bina Daksa Wirajaya Makassar, dan Penyandang Disabilitas/Cacat. Data yang telah diperoleh dari hasil penelitian diolah menggunakan teknik analisis secara kualitatif dengan model interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Dinas Sosial Kota Makassar di bidang Rehabilitasi Penyandang disabilitas telah berjalan baik dalam penyelesaian kewajiban dan tanggung jawab dengan peranan yaitu melalui kerja sama dengan pihak panti sosial, memberikan dukungan, mengalokasikan anggaran, membina dan mengawasi pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas. 2) Proses pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas ditinjau dari perda kota makassar no. 6 tahun 2013 terdapat pada pasal 36 ayat 1 yaitu melalui proses rehabilitasi medik, poses rehabilitasi pendidikan, proses rehabilitasi pelatihan, dan proses rehabilitasi sosial. Kata Kunci: Peran, Dinas Sosial, Penyandang Disabilitas  ABSTRACT: This study aims to: (1) Describe the role of social service to persons with disabilities in terms of Perda Makassar no. 6 of 2013, (2) Describe the process of fulfilling the rights of persons with disabilities in terms of the Makassar City Regulation no. 6 years 2013. To achieve these objectives, the researchers used data collection techniques through observation, interviews, and documentation. With primary data source are Disability Rehabilitation Section Head, Disability Rehabilitation Staff, Head of Public Relations of Bina Daksa Wirajaya Makassar Social Institution, and Disabled / Disabled Persons. The data have been obtained from the results of research processed using qualitative analysis techniques with interactive models. The results of this study indicate that: 1) Makassar Social Affairs Department in the field of Disability Rehabilitation has been running well in the settlement of obligations and responsibilities with the role that is through cooperation with social institutions, provide support, allocate budget, foster and supervise the fulfillment of rights persons with disabilities. 2) The process of fulfilling the rights of PwDs in terms of Makassar city regulation no. 6 of 2013 is contained in Article 36 paragraph 1 that is through the process of medical rehabilitation, education rehabilitation post, rehabilitation process training, and social rehabilitation process. Keywords: Roles, Social Services, Persons with Disabilities
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP TRADISI MATTUNDA WENNI PAMMULANG DALAM PERKAWINAN ADAT BUGIS DIKELURAHAN BORONG RAPPOA KECAMATAN KINDANG KABUPATEN BULUKUMBA NASTIA .; LUKMAN ILHAM
Jurnal Tomalebbi Volume 1, Nomor 3, Desember 2014
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.306 KB)

Abstract

Persepsi Masyarakat Terhadap Tradisi Mattunda Wenni Pammulang Dalam Perkawinan Adat Bugis Dikelurahan Borong Rappoa Kecamatan Kindang. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui pelaksanaan tradisi mattunda wenni pammulang dalam perkawianan adat bugis, 2) mengetahui persepsi masyarakat terhadap tradisi mattunda wenni pammulang dalam perkawinan adat bugis, 3) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi sehingga masyarakat mempertahankan keberlangsungan tradisi mattunda wenni pammulang di Kelurahan Borong Rappoa Kecamatan Kindang Kabupaten Bulukumba. Penelitian ini merupakan penelitian model ex post facto yang desainnya dirancang dengan menggunakan desain deskriptif kualitatif. Adapun populasi dalam penelitian ini keseluruhan masyarakat kelurahan Borong Rappoa yaitu sebanyak  2459 jiwa dimana jumlah keseluruhan KK 476 dari 3 dusun yaitu 56 KK di dusun Palayya, 209 KK di dusun Bangsalayya, dan 211 KK di dusun Borong Rappoa. Yang dijadikan sampel  sebanyak 30 KK dari 3 (tiga) dusun dikelurahan borong rappoa dimana tiap-tiap dusun diwakili oleh 10 KK sebagai sampel dengan menggunakan penarikan sampel dengan teknik cluster random sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi sedangkan teknik dalam analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1). Pelaksanaan tradisi mattunda wenni pammulang, yaitu dilaksanakan dalam dua bentuk  pertama, penangguham yamg dijalankan ketika telah menjalankan akad nikah, dalam masa penantian resepsi pernikahan. Kedua, penangguhan disaat setelah melakukan akad nikah dan resepsi perkawinan, 2). Persepsi masyarakat tentang mattunda wenni pammulang (penangguhan malam pertama) banyak membawa nilai positif diantaranya telah disebutkan sebelumnya bahwa salah satu faedah dibalik  penagguhan itu memberikan kesempatan kepada calon suami istri untuk saling mengenal terlebih dahulu, dan keingin tahuan istri akan kesanggupan suami untuk bercampur dan tekad suami untuk benar-benar membina rumah tangga,3). Faktor-faktor yang mempengaruhi sehingga masyarakat mempertahankan kelangsungan dari tradisi mattunda wenni pammulang yang pertama, yaitu Masyarakat memandang bahwa jika pasangan suami istri gegabah atau tergesah-gesah melakukan hubungan suami istri akan menimbulkan suatu bala’. Yang kedua,yaitu masyarakat memahami bahwa pernikan, bukan hanya pemitraan dua insan yang berbeda, akan tetapi suatu penyatuan dua keluarga baik ia masih ada ikatan kekeluargaan atau pun orang jauh.Kata Kunci : tradisi mattunda wenni pammulang, perkawinan adat bugis
PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG EKSISTENSI MAPPERE DALAM ADAT PERKAWINAN DI DESA KANAUNGAN KECAMATAN LABBAKANG KABUPATEN PANGKEP SARINA .; LUKMAN ILHAM
Jurnal Tomalebbi Volume III, Nomor 4, Desember 2016
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.504 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui  persepsi masyarakat tentang adat mappere dalam perkawinan di Desa Kanaungan Kecamatan Labbakang Kabupaten Pangkep, 2) mengetahui pelaksanaan adat mappere sehingga masih eksis sampai saat ini, 3) mengetahui nilai-nilai sosial masyarakat. Penelitian menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi,wawancara, dokumentasi. Data yang diperoleh dari hasil penelitian diolah dengan menggunakan analisis deskriftif kualitatif untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang eksistensi mappere dalam adat perkawinan di Desa Kanaungan Kecamatan Labbakang Kabupaten Pangkep, pelaksanaan adat mappere, nilai-nilai sosial masyarakat. Hasil peneltian ini menunjukkan bahwa: 1. Persepsi masyarakat Desa Kanaungan Kecamatan Labbakang kabupaten Pangkep Terhadap Eksistensi Mappere dalam Perkawinan  tergolong positif dan mendukung, mengingat  mappere Tidaklah bertentangan dengan nilai-nilai sosial dalam masyarakat  serta norma  agama, 2. Pelaksanaan adat Mappere sebelum akaq nikah mempelai laki-laki berayun enam kali putaran karena dia yang mendirikan ayunan, tapi pada saat duppa pere’ (diayungkanlah kedua mempelai secara bergantian) masing-masing diayung enam kali putaran, tiga kali putaran dengan menggunakan  sarung panjang ,dan tiga kali  menggunakan tali panjang, sebelum kedua mempelai diayung ada ritual terlebih dahulu yaitu macera manu( mengambil darah ayam dari jenggernya) dilanjutkan dengan menaikkkan kue tujuh  macam dan lappa-lappa tujuh buah sebagai pengikut ayunan, 3. Nilai-nilai yang terkandung dalam pelaksanaan adat mappere adalah nilai sosial dalam  masyarakat yaitu nilai kebersamaan dan memperarat tali kekeluargaaan ,nilai kerja sama dalam bentuk gotong royong dan adapun nilai religius  yaitu nilai kesyukuran dan nilai agama.Kata kunci: Persepsi, Mappere, Adat PerkawinanABSTRACT: This study aims to: 1) determine the public perception of customary marriages in the village mappere in the District Kanaungan Labbakang Pangkep, 2) determine a custom implementation mappere that still exist today, 3) determine the values of society. The study used data collection techniques through observation, interviews, documentation. Data obtained from the research results were processed using qualitative descriptive analysis to determine the public perception of the existence of mappere in traditional wedding in the village of the District Kanaungan Labbakang Pangkep, implementation mappere customs, social values of society. The results of this research showed that: 1. The public perception Kanaungan village district subdistrict Pangkep Labbakang Mappere Against Existence in Marriage relatively positive and supportive, given mappere It is not contrary to social values in society and religious norms, customs Mappere 2. Implementation of the bride before marriage akaq man swinging six rounds because he who set up the swing, but when duppa pere '(diayungkanlah the bride alternately) each diayung six rounds, three rounds by using a glove length, and three times using a long rope, before diayung the bride and groom are the rituals beforehand that Macera manu (chicken blood draw from the comb) followed by cake menaikkkan seven kinds and lappas-lappas seven as followers swing, 3. the values contained in a custom implementation mappere is social value in the community is that common values and to the ropes memperarat keluargaaan, the value of cooperation in the form of mutual assistance and as for the religious values a value gratitude and religious values.Keywords: Perception, Mappere, Customary Marriages