Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

BENTUK PENDEKATAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KELUARGA DI DESA TAMBANGAN KECAMATAN KAJANG KABUPATEN BULUKUMBA IRFAN, MUHAMMAD; AGUS, ANDI ACO; SUDIRMAN, MUHAMMAD
Jurnal Tomalebbi Volume IV, Nomor 4, Desember 2017
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.362 KB)

Abstract

ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Bagaimana konsep pendekatan pendidikan karakter dalam keluarga. (2) Bentuk pendekatan pendidikan karakter yang diterapkan dalam keluarga. (3) Untuk mengidentifikasi apa saja yang menjadi faktor penghambat yang dialami keluarga (orang tua) dalam penanaman pendidikan karakter pada anak. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan mengambil 7 orang informan sebagai data primer yaitu satu keluarga setiap dusun di Desa Tambangan Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba. Data yang diperoleh dari hasil penelitian diolah menggunakan teknik analisis data kualitatif dengan tiga komponen utama, yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Konsep pendekatan pendidikan karakter yang diterapkan di dalam keluarga yaitu: pengajaran agama yang menekankan pada pembentukan ahklak, pengajaran nilai-nilai lokal, hidup dalam kesederhanaan  (tallasa kamase-mase), karakter anak sebagai salah satu penilain cerminan keluarga   dan  pengajaran langsung orang tua sebagai teladan. (2) Bentuk pendekatan pendidikan karakter yang diterapkan dalam keluarga yaitu, Kejujuran, Keteladanan, Kedisiplinan, Kesopanan. MendukungKegiatan Anak dan Cinta Anak-Anak (3) Penghambat pendidikan karakter, faktor internal yaitu keluarga dan faktor bawaan dan faktor eksternal  Lingkungan,  teman sebaya dan media massa. Kata Kunci: Pendekatan, Pendidikan Karakter, Keluarga. ABSTRACT: Forms of Character Education Approach in the Family in Tambangan Village, Kajang Sub-District, Bulukumba District. Essay. Department of Education Pancasila and Citizenship, Faculty of Social Sciences, State University of Makassar. Carried by the guidance of H. ibn and H. This study aims to determine (1) How the concept of character education approach in the family. (2) Form of character education approach applied in the family. (3) To identify what are the inhibiting factors experienced by the family (parents) in the cultivation of character education in children. To achieve that goal, the researcher uses data collection technique through observation, interview, and documentation by taking 7 informants as primary data that is one family each hamlet in Tambangan Village, Kajang Sub-district, Bulukumba Regency. Data obtained from the results of the research processed using qualitative data analysis techniques with three main components, namely data reduction, data presentation, conclusion, and verification. The result of the research shows that: (1) The concept of character education approach applied in the family is: the teaching of religion which emphasizes the formation of ahklak, the teaching of local values, life in simplicity (tallasa kamase-mase), the child character as one of the reflection family and direct parental teaching as role models. (2) The form of character education approach applied in the family that is, Honesty, Exemplary, Discipline, Decency. Supporting Children's Activities and Love of Children (3) Inhibiting character education, internal factors of family and innate factors and external factors Environmental, peers and mass media. Keywords: Approach, Character Education, Family.
PERAN ORANGTUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN ANAK DI DESA KALIMPORO KECAMATAN BANGKALA KABUPATEN JENEPONTO NELI AMELIA GUNTUR; ANDI KASMAWATI; MUHAMMAD SUDIRMAN
Jurnal Tomalebbi Volume V, Nomor 1, Maret 2018
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.898 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Bentuk pendisiplinan anak yang dilakukan keluarga di Desa Kalimporo Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto,  (2) Faktor yang Pendukung dan Penghambat  penanaman disiplin anak lingkungan keluarga di di Desa Kalimporo Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian analisis deskriptif. Focus penelitian yaitu bentuk pendisiplinan  anak. Tahap kegiatan yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap hasil laporan, sumber data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar pedoman wawancara, prosedur pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengecekan keabsahan data yaitu triangulasi teknik dan triangulasi sumber sedangkan analisis data yang digunakan yaitu menjelaskan, menguraikan, dan menggambarkan sesuai permasalahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)  Orang tua tetap mengawasi anaknya baik dari segi waktu maupun perilaku,  (2) Faktor Pendukung dan Penghambat dalam penanaman disiplin dibagi menjadi faktor yaitu kurangnya konsistensi orang tua dalam memberikan keteladanan dan karena kesibukan kerja. Kata Kunci: Peran Orang tua, Sikap Disiplin, Anak  ABSTRACT: This study aims to describe: (1) Forms of child discipline carried out by families in Kalimporo Village, Bangkala Subdistrict, Jeneponto Regency, (2) Supporting and Inhibiting Factors for planting children's family environment discipline in Kalimporo Village, Bangkala District, Jeneponto District. This study uses a qualitative approach with the type of descriptive analysis research. Focus of research is the form of child discipline. The activity phase is the planning stage, the implementation phase, and the report results stage, the data sources used are primary and secondary data. The instrument used in this study is the interview guide sheet, the procedure of data collection, namely observation, interviews and documentation. Checking the validity of the data is technical triangulation and source triangulation while the data analysis used is explaining, describing, and describing according to the problem. The results show that (1) parents keep an eye on their children both in terms of time and behavior, (2) Supporting and Inhibiting Factors in planting discipline are divided into factors namely lack of consistency of parents in giving exemplary and because of work busyness. Keywords: Role of Parents, Discipline Attitude, Children  
EFEKTIFITAS PELAKSANAAN KURSUS CALON PENGANTIN (STUDI PADA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN BIRINGKANAYA KOTA MAKASSAR) SITI RUGAYA; MUHAMMAD SUDIRMAN
Jurnal Tomalebbi Volume III, Nomor 4, Desember 2016
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.809 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaiman pelaksanaan kursus calon pengantin di KUA Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar. Faktor-faktor yang menghambat dan mendukung pelaksanaan kursus calon pengantin di KUA Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar. Dan bagaimana Efektifitas pelaksanaan kursus calon pengantin di Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar. Untuk mencapai tujuan tersebut maka peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi lapangan (field research). Penelitian ini bertempat di KUA Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar. Sumber data dari penelitian ini adalah sumber data primer (peserta kursus calon pengantin di KUA Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar), sumber data sekunder (berkas KUA). Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan ialah analisis data deskriptif kualitatif. Hasil penelitian diperoleh data bahwa pelaksanaan kursus calon pengantin di KUA Kecamatan Biringkanaya belum sejalan dengan apa yang telah diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Bimas Islam No. DJ.II.491 tahun 2009 tentang kursus calon pengantin. Faktor penghambat pelaksanaan kursus calon pengantin di KUA Kecamatan Biringkanaya adalah kurangnya sarana dan prasarana penunjang seperti pengeras suara proyektor dan akomodasi kegiatan, waktu yang tidak memadai, sikap peserta suscatin yang acuh tak acuh, tempat domisili peserta serta tidak ditunjang sumber dana yang memadai. Sedangkan faktor pendukung terlaksananya kursus calon pengantian antara lain: a) semangat (animo) peserta untuk mengikuti meskipun hanya 218 dari 270 pasangan calon pengantin yang mendaftar pada bulan januari sampai bulan mei 2016 atau sekitar sekitar 80,74 persen dan hanya 52 peserta atau hanya sekitas 19,26 persen saja yang tidak hadir. Pelaksanaan kursus calon pengantin di KUA Kecamatan Biringkanya Kota Makassar belum dilaksanakan secara optimal, karena baru dilaksanakan 2 sampai 3 jam pelajaran dan belum sejalan dengan apa yang telah diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Bimas Islam No. DJ.II.491 tahun 2009 tentang kursus calon pengantin. Pada pasal 3 ayat (4) ditegaskan bahwa pelaksanaan kursus calon pengantin diberikan sekurang-kurangnya 24 jam pelajaran.Kata Kunci: Efektivitas, Kursus Calon Pengantin ABSTRACT: This study aims to determine how the implementation of the course the bride and groom in the District KUA Biringkanaya Makassar. Factors that hinder and support the implementation of the course the bride and groom in the District KUA Biringkanaya Makassar. And how the effectiveness of the courses in the district bride Biringkanaya Makassar. To achieve these objectives, the researchers used a qualitative approach to the type of field study research (field research). This study took place in the District KUA Biringkanaya Makassar. The data source of this research is the primary data source (of course participants bride in the District KUA Biringkanaya Makassar City), secondary data sources (file KUA). The technique of collecting data through interviews, observation and documentation. Analysis of the data used is descriptive qualitative data analysis. The results of the study data showed that the implementation of the course the bride and groom in the District KUA Biringkanaya not in line with what has been stipulated in the Regulation of the Director General of Islamic Guidance No. DJ.II.491 in 2009 about the course the bride and groom. Factors inhibiting the implementation of the course the bride and groom in the District Biringkanaya KUA is the lack of facilities and infrastructure such as loudspeakers projector and accommodation activities, a lack of time, the attitude of the participants suscatin indifferent, place of domicile of participants, and not supported by adequate financial resources. While the factors supporting the implementation of the replacement candidate courses, among others: a) zest (zest) participants to attend even though only 218 of the 270 couples brides who enroll in January until the month of May 2016 or about approximately 80.74 per cent and only 52 participants or just sekitas 19.26 percent are not present. Implementation of course the bride and groom in the District KUA Biringkanya Makassar City has not been implemented optimally, due to newly implemented 2 to 3 hours of lessons and not in line with what has been stipulated in the Regulation of the Director General of Islamic Guidance No. DJ.II.491 in 2009 about the course the bride and groom. In Article 3, paragraph (4) confirmed that the implementation of the course the bride is given at least 24 hours of lessons.Keywords: Effectiveness, Course bride 
PENGELOLAAN TAMBANG BATU DAN TANAH MENURUT UNDANG-UNDANG No. 32 TAHUN 2009 DI KELURAHAN BONTOKADATTO KABUPATEN TAKALAR . PUTRIANI; MUHAMMAD AKBAL; MUHAMMAD SUDIRMAN
Jurnal Tomalebbi Vol 5, No 2 (2018): Volume V, Nomor 2, Juni 2018
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.464 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimana pengelolaan  tabang batu dan tanah menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 di Kelurahan Bontokadatto Kabupaten Takalar. (2) Dampak pengelolaan tambang batu dan tanah (3) Upaya pemerintah dalam mengawasi  pengelolaan tambang batu dan tanah. Untuk mencapai tujuan tersebut maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan mengambil 8 orang informan sebagai  sumber data primer yang terdiri dari 1 orang dari Kelurahan Bontokadatto, 1 orang dari Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup, 4 orang petambang lokal dan usaha, 2 orang masyarakat umum. Sedangkan data sekunder diperoleh dari perundang-undangan dan dokumen. Analisis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Pengelolaan tambang batu dan tanah menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup belum dilaksanakan secara maksimal di karenakan tingkat pemahaman  masyarakat dan pemerintah terkait Undang-Udang tersebut masih sangat kurang, hal ini dapat di lihat dari banyaknya pengelolaan tambang ilegal baik tambang lokal maupun tambang usaha di Kelurahan Bontokadatto Kabupaten Takalar. (2) Dampak pengelolaan tambang batu dan tanah pada mulanya memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan masyarakat Akan tetapi seiring berjalangnya waktu dampak pengelolaan tambang batu dan tanah lebih memberikan kontribusi negatif terhadap masyarakat dan lingkungan hidup seperti rusaknya lingkungan, rusaknya jalan, banyaknya debu dan dampak lainnya, hal ini disebabkan karena  banyaknya usaha pertambangan batu dan tanah yang bersifat ilegal yang tidak di lengkapi surat izin dan dokumen UKL-UPL dalam mengelola Tambang Batu dan Tanah. (3) Upaya pemerintah dalam mengawasi pengelolaan tambang batu dan tanah belum berjalan sebagaimana mestinya, hal ini disebabkan karena pengawasan hanya dapat dilakukan apabila terdapat laporan dari masyarakat yang merasa dirugikan. Selain itu  tidak adanya perda khusus serta penerbitan izin lingkungan  yang langsung dilimpahkan ke pihak Provensi Sulawesi Selatan memberikan batasan pemerintah setempat dalam melakukan pengawasan seperti saling mengharapkan antara istansi satu dengan istansi lain. Kata Kunci: Pengelolaan Tambang Batu dan TanahABSTRACT: This study aims to find out: (1) How is the management of stone and soil structures according to Law No. 32 of 2009 in the District of Bontokadatto, Takalar Regency. (2) Impact of management of rock and land mines (3) Government efforts to supervise the management of stone and land mines. To achieve this goal the researcher used collection techniques through observation, interviews, and documentation by taking 8 informants as the primary data source consisting of 1 person from Bontokadatto Village, 1 person from the Hygiene and Environment Office, 4 local miners and businesses, 2 people in general. While secondary data is obtained from legislation and documents. Data analysis used in this qualitative research is data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results of this study indicate that: (1) Management of stone and land mines according to Law No. 32 of 2009 concerning Environmental Protection and Management has not been implemented optimally because the level of understanding of the community and government related to the Shrimp Law is still very lacking, this can be seen from the many illegal mining management both local and business mines in the Bontokadatto Village, Takalar Regency . (2) The impact of the management of rock and land mining initially contributed positively to the environment and the community. However, as time went on the impact of the management of rock and soil mines made more negative contributions to the community and the environment such as damage to the environment, damage to roads, amount of dust and other impacts This is due to the many illegal mining and land mining businesses that are not equipped with UKL-UPL permits and documents in managing the Batu and Tanah Mine. (3) The government's efforts in supervising the management of rock mines and land have not gone as they should, this is because supervision can only be done if there are reports from the public who feel aggrieved. In addition, the absence of special regional regulations and the issuance of environmental permits that are directly delegated to the South Sulawesi Provention provide restrictions on local government in conducting supervision such as mutual expectation between one institution and another. Keywords: Stone and Soil Mine Management
KESADARAN HUKUM MASYARAKAT MENGENAI PEMBATASAN PERKAWINAN DIBAWAH UMUR DI DESA KUPA KECAMATAN MALLUSETASI KABUPATEN BARRU HARIATI .; MUHAMMAD SUDIRMAN
Jurnal Tomalebbi Volume IV, Nomor 1, Maret 2017
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.614 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesadaran hukum masyarakat mengaenai pembatasan perkawinan di bawah umur dan faktor yang mempengaruhi tingkat kesadaran hukum masyarakat mengenai pembatasan perkawinan di bawah umur di Desa Kupa Kecamatan Mallusetasi Kabupaten Barru. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber data primer melalui wawancara dengan pelaku perkawinan di bawah umur, orang tua pelaku perkawinan di bawah umur, Kepala KUA setempat dan Pegawai Pembantu Pencatat Nikah (PPPN) setempat. Data yang telah diperoleh dari hasil penelitian diolah dengan menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) tingkat pengetahuan masyarakat mengenai perkawinan di bawah umur ini masih kurang, rendahnya tingkat pengetahuan orang tua, anak dan masyarakat menyebabkan kecenderungan menikahkan ankanya yang masih di bawah umur. (2) Faktor yang mempengaruhi tingkat kesadaran hukum masyarakat mengenai perkawinan di bawah umur yaitu (a) faktor ekonomi, (b) faktor rendahnya tingkat pengetahuan, (c) faktor kemauan sendiri, serta (d) faktor pergaulan bebas.Kata Kunci: Pembatasan Perkawinan Dibawah Umur   ABSTRACT: This study aims to determine the level of legal awareness of the community regarding the limitation of underage marriage and the factors that affect the level of legal awareness of the community regarding the limitation of underage marriage in the village of Kupa Mallusetasi District Barru regency. Sources of data used in this study are primary data sources through interviews with underage marriage offenders, underage marriage parents, local KUA Chief and a local Marriage Assistant Officer (PPPN). The data that have been obtained from the research results are processed by using qualitative analysis. The results of this study indicate that: (1) the level of public knowledge about underage marriage is still lacking, the low level of knowledge of parents, children and society causes the tendency to marry ankanya who are still under age. (2) Factors affecting the level of legal awareness of the community regarding underage marriage are (a) economic factors, (b) factors of low knowledge level, (c) own volitional factors, and (d) free association factors.Keywords: Restriction of Underage Marriage
PENGELOLAAN ZAKAT DI KABUPATEN ENREKANG (STUDI DI BADAN AMIL ZAKAT KABUPATEN ENREKANG) MUHAMMAD SUAIB NASIR; . MUSTARING; MUHAMMAD SUDIRMAN
Jurnal Tomalebbi Volume IV, Nomor 4, Desember 2017
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.907 KB)

Abstract

ABSTRAK. Pengelolaan Zakat di Kabupaten Enrekang (Studi di Badan Amil Zakat Kabupaten Enrekang). Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar. Skripisi ini dibimbing Oleh Lukman Ilham dan  Mustaring. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui,(1) Pendayagunaan Zakat di Kabupaten Enrekang oleh Baznas Enrekang, (2) Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan Pengelolaan Zakat di Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan menggambarkan pelaksanaan pendayagunaan zakat di Kabupaten Enrekang dan Faktor yang mempengaruhi pengelolaan zakat di Kabupaten Enrekang. Teknik pengumpulan data yaitu melalui observasi, wawancara, dokumentasi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pengelolaan zakat dalam hal ini pendayagunaan zakat oleh Baznas Enrekang di Kabupaten Enrekang telah berjalan dan telah dirasakan asas manfaatnya. Namun penelitian ini belum bisa mengukur keberhasilan meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kemiskinan. (2) Faktor pendukung pengelolaan zakat yaitu adanya legalitas, dukungan pemerintah, dan asas manfaat. Adapun faktor penghambat yaitu sosialisasi belum maksimal, belum maksimalnya peran UPZ, keberadaannya sempat mendapatkan cemoohan dan penolakan, fokus pengumpulan masih terbatas, minimnya pengetahuan tentang amil, kurangnya kesadaran membayar zakat. Kata Kunci : Pendayagunaan, Pengelolaan Zakat   ABSTRACT. Management of Zakat in Enrekang Regency (Study in the Amil Zakat Agency of Enrekang Regency). Pancasila Education and Citizenship Study Program Faculty of Social Sciences Makassar State University. This script was guided by Lukman Ilham and Mustaring. This study aims to find out, (1) Utilization of Zakat in Enrekang Regency by Baznas Enrekang, (2) Factors affecting the implementation of Zakat Management in Enrekang District. This type of research uses descriptive qualitative method, describing the implementation of zakat utilization in Enrekang District and the factors that influence zakat management in Enrekang Regency. Data collection techniques are through observation, interviews, documentation. From the results of the study showed that (1) zakat management in this case the utilization of zakat by Baznas Enrekang in Enrekang Regency has been running and the principle of benefits has been felt. However, this research cannot measure the success of improving welfare and reducing poverty. (2) supporting factors for zakat management, namely legality, government support, and the principle of benefit. The inhibiting factors are socialization that has not been maximized, the role of the UPZ has not been maximized, its existence could get ridicule and rejection, the focus of collection is still limited, lack of knowledge about amil, lack of awareness of paying zakat.Keywords: Utilization, Management of Zakat
EKSISTENSI PERKAWINAN SILARIANG DALAM PERSPEKTIF HUKUM ADAT DI DESA KAPITA KECAMATAN BANGKALA KABUPATEN JENEPONTO PUPUT NURMARHAMA; MUHAMMAD SUDIRMAN; . MUSTARI
Jurnal Tomalebbi Vol 5, No 2 (2018): Volume V, Nomor 2, Juni 2018
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.043 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Eksistensi Perkawinan Silariang yang ditinjau dari  Hukum Adat Di Desa Kapita Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto.Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dimana informan yang diambil dari keseluruhan tokoh masyarakat, aparat desa dan keluarga pelaku silariang di Desa kapita Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto yang berjumlah 10 orang. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) masyarakat Desa Kapita Kabupaten Jeneponto memandang silariang sebagai perbuatan menyimpang dari ajaran agama, norma sosial, dan hukum adat. terdapat perbedaan pandangan terutama pada pihak keluarga pelaku silariang.(2) realitatif penyebab silariang di Desa Kapita Kabupaten Jeneponto antara lain, Pertama, ketiadaan restu dari orang tua pelaku silariang, baik salah satu pihak orang tua atau keduanya. Kedua, faktor ekonomi dalam arti tuntutan persyaratan yang tidak dapat dipenuhi oleh pihak laki-laki berupa uang belanja (doe’ panai)yang realtif mahal. Ketiga, faktor perilaku yang tidak sesuai harapan orang tua perempuan dimana pemuda yang melamar anaknya memiliki tingkah laku buruk, pengangguran dan faktor personalitas lainnya. Keempat, faktor pergaulan bebas pada kalangan remaja yang tidak terlepas dari pengaruh lingkungan dan kurangnya perhatian keluarga. (3) Upaya pencegahan perkawinan Silariang di Desa Kapita Kecamatan Bangkala Kabupaten Jenepontoantara lain; Pertama, dengan pendekatan pendidikan yang terkait dengan sosialisasi konsep hukum pernikahan, baik dalam perspektif hukum positif, hukum agama, maupun norma-norma sosial dan hukum adat yang mengatur tata cara dan prosesi pernikahan. Kedua, pendekatan kultural dalam arti seluruh elemen masyarakat perlu menererapkan atau membudayakan sebuah aturan pada kalangan remaja yang dianggap berpotensi melakukan silariang, Ketiga, penguatan peranan orang tua sebagai role model atau sosok figur yang mampu menjadi teladan yang baik di tengah keluarga dan dalam kehidupan anak-anaknya. Kata Kunci: Perkawinan Silariang, Hukum Adat ABSTRACT: This study aims to determine the existence of Silariang marriage in terms of Customary Law in Kapita Village, Bangkala Subdistrict, Jeneponto District. The method used is a qualitative method where the informants were taken from all community leaders, village officials and families of silariang perpetrators in Kapita Village, Bangkala Subdistrict, Regency Jeneponto numbering 10 people. Data collection techniques are observation, interviews and documentation. The results showed that (1) the Kapita village of Jeneponto district viewed silariang as deviating from religious teachings, social norms and customary law. there are differences in views, especially on the family of the silariang perpetrators. (2) the realistic cause of silariang in Kapita Village, Jeneponto Regency, among others, First, the absence of blessing from the parents of silariang perpetrators, either one of the parents or both. Second, economic factors in the sense that the requirements are not met by men in the form of spending money (doe 'panai) which is relatively expensive. Third, behavioral factors that do not match the expectations of female parents where young people who apply for their children have bad behavior, unemployment and other personality factors. Fourth, the factors of promiscuity among adolescents are inseparable from the influence of the environment and lack of family attention. (3) Efforts to prevent Silariang marriages in Kapita Village, Bangkala District, Jeneponto Regency, among others; First, with an educational approach related to the socialization of the concept of marriage law, both in the perspective of positive law, religious law, and social norms and customary law which regulate the procedures and processions of marriage. Second, cultural approach in the sense that all elements of society need to apply or cultivate a rule among adolescents who are considered to have the potential to do silariang, Third, strengthening the role of parents as role models or figures who are able to be good examples in the family and in children's lives his son. Keywords: Silariang Marriage, Customary Law
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Muhammad Sudirman; M. Coesamin; Pentatito Gunowibowo
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS LAMPUNG Vol 1, No 8 (2013): Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This is quasi-experimental research with posttest only control group design that aimed to determine the effectiveness of STAD cooperative learning using audio-visual media towards students' mathematics achievement. The population was all students of X grade of SMA Negeri 15 Bandar Lampung with samples were all students of X1 and X2 class that were selected by purposive random sampling technique. Based on the analysis of data, it can be concluded that there was no difference students’  achievement between STAD cooperative learning using audio-visual media and conventional learning.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain penelitian posttest only control group design yang bertujuan  untuk mengetahui efektivitas pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pemanfaatan media audio visual terhadap hasil belajar matematika siswa. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 15 Bandar Lampung dengan sampel siswa kelas X1 dan X2 yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive random sampling. Berdasarkan analisis data dari pengujian hipotesis diperoleh kesimpulan tidak ada perbedaan hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pemanfaatan media audio visual dibandingkan pembelajaran konvensional. Kata kunci: audio visual, hasil belajar matematika, STAD
IMPLEMENTASI PROGRAM KAMPUS MENGAJAR DI SMP NEGERI 47 MAKASSAR Muhammad Sudirman; Bakhtiar Bakhtiar; Fira Yunita
Jurnal Tomalebbi Volume 10, Nomor 4 (Desember 2023)
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract. This study aims to determine, (1) the implementation of the teaching campus student work program at SMP Negeri 47 Makassar, (2) the inhibiting and supporting factors that influence the implementation of the teaching campus student work program, (3) the benefits of the teaching campus program. Data collection techniques through interviews and documentation. Data obtained through interviews. Together with 7 students, the principal, 1 student section, and 1 staff, and 7 teachers. Data was also obtained from student final reports. The data obtained from the research were then collected and processed by qualitative data analysis.The research results show that. (1) The implementation of the student work program begins with making observations to find out what the situation and school environment are like and then students discuss with their team mates with DPL to discuss what work programs are appropriate and needed at school. Then the work program is conveyed through the school communication forum. All work programs that have been created aim to improve literacy and numeracy, technology adaptation, and school administration assistance. (2) Factors supporting the implementation of the teaching campus student work program are with the help and support from the school and students, teamwork, and book donations, the inhibiting factors for campus students teaching batch 3 are insufficient time estimates, few human resources , and lack of funds. Whereas the things that hinder campus students from teaching batch 4 are inadequate facilities or infrastructure such as the absence of laboratories and microscopes, and the lack of support and appreciation from the school on several matters. In addition, another obstacle is the lack of interest and motivation in learning students at the beginning of the assignment. (3) The benefit of the teaching campus program is tohone the spirit of leadership and students' sense of responsibility. In addition to sharpening the spirit of leadership, students also get benefits in the form of soft skills such as public speaking, critical thinking, problem solving. Experience in helping improve the quality of education through the learning process is also gained by students by collaborating with teachers in creating creative and innovative learning processes. In addition to teaching campus students, teaching can also provide benefits for students, in this case so that students get inspiration and motivation to learn. Then for schools it is hoped that there will be an increase in the effectiveness of the learning process in schools, including in an emergency condition of the Covid-19 pandemic.Keywords: Implementation, teaching campus program, student work programAbstrak.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, (1) pelaksanaan program kerja mahasiswa kampus mengajar di SMP Negeri 47 Makassar, (2) faktor penghambat dan pendukung yang mempengaruhi pelaksanaan program kerja mahasiswa kampus mengajar, (3) manfaat program kampus mengajar. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi.Data yang diperoleh melalui wawancara. Bersama 7 orang mahasiswa, kepala sekolah, 1 orang bagian kesiswaan, dan 1 orang staf, dan 7 orang guru. Data juga diperoleh dari laporan akhir mahasiswa.Data yang diperoleh dari penelitian kemudian dikumpulkan dan diolah dengan analisis data secara kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa. (1) Pelaksanaan program kerja mahasiswa diawali dengan melakukan observasi untuk mengetahui seperti apa keadaan dan lingkungan sekolah kemudian mahasiswa berdiskusi dengan rekan satu tim bersama DPL untuk membahas program kerja apa yang tepat dan dibutuhkan di sekolah. Kemudian program kerja tersebut disampaikan melalui forum komunikasi sekolah. Semua program kerja yang telah dibuat bertujuan untuk meningkatkan literasi dan numerasi, adaptasi teknologi, dan bantuan administrasi sekolah. (2) Faktor pendukung pelaksanaan program kerja mahasiswa kampus mengajar adalah dengan adanya bantuan dan dukungan dari pihak sekolah serta peserta didik, kerja sama tim, dan donasi buku, faktor penghambat mahasiswa kampus mengajar angkatan 3 adalah estimasi waktu yang kurang, sumber daya manusia yang sedikit, dan kekurangan dana. Sedangkan hal yang menghambat mahasiswa kampus mengajar angkatan 4 adalah fasilitas atau sarana dan prasarana yang kurang memadahi seperti tidak adanya labolatorium dan mikroskop, dan kurangnya dukungan dan apresiasi dari pihak sekolah pada beberapa hal.Selain itu, hambatan lainnya adalah kurangnya minat dan motivasi belajar peserta didik pada awal penugasan. (3) Manfaat program kampus mengajar, adalah mengasah jiwa kepemimpinan mahasiswa. Selain mengasah jiawa kepemimpinan juga mendapatkan manfaat dalam bentuk Soft skillsdidapatkan mahasiswa seperti Public speaking, critical thinking, problem solving.Pengalaman dalam membantu meningkatkan kualitas pendidikan melalui proses pembelajaran juga didaptkan oleh mahasiswa dengan berkolaborasi dengan guru dalam menciptakan proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Selain bagi mahasiswa program kampus mengajar juga dapat memberi manfaat bagi peserta didik, dalam hal ini agar peserta didik mendapatkan inspirasi dan motivasi belajar. Kemudian bagi sekolah diharapkan terjadi peningkatan efektivitas proses pembelajaran di sekolah termasuk dalam kondisi darurat pandemic covid-19.Kata kunci: Implementasi, program kampus mengajar, program kerja mahasiswa
STRATEGI PENANGGULANGAN KENAKALAN PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 1 BUA PONRANG KEC. PONRANG KAB. LUWU Kasmawati, Andi; Sudirman, Muhammad; Al Fitrianti Iwan
Ash-Shahabah : Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol. 10 No. 2 (2024): Ash-Shahabah: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Islam Makassar (UIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to determine: (1) Forms of student delinquency at SMP Negeri 1 Bua Ponrang. (2) Factors that cause student delinquency at SMP Negeri 1 Bua Ponrang. (3) Strategies used by teachers in dealing with student delinquency at SMP Negeri 1 Bua Ponrang. This research is qualitative research with a qualitative descriptive approach, the types of data used in the research are primary data and secondary data. Data collection techniques were obtained through observation, interviews, and documentation. The data analysis used is data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the research show that: (1) Forms of student delinquency at SMP Negeri 1 Bua Ponrang (a) minor or ordinary delinquency, namely not doing assignments, behaving and speaking impolitely, playing truant and smoking. (b) mischief which leads to violations and crimes, namely fighting and shouting. (2) Factors causing student delinquency at SMP Negeri 1 Bua Ponrang (a) self-factors (internal), namely weak self-control and lack of understanding of religious values. (b) family, school and community factors (external). External factors (family environment) include family disharmony and broken homes (family disintegration), lack of attention and affection from parents, and economic limitations which cause difficulties in meeting children's needs. External factors (school environment) include students' interactions with peers who are less supportive. External factors (community environment) are the environment where students live which is less conducive, children live in an environment that is criminal and full of violence. (3) Strategies used by teachers in dealing with student delinquency at SMP Negeri 1 Bua Ponrang (a) preventive strategies, namely explaining school rules and regulations during MPLS, as a model or role model, building positive relationships and strengthening cooperation between schools and people. parents of students, activating various religious activities at school, and carrying out active supervision at school. (b) repressive (controlling) strategies, namely writing agreements, summoning parents or guardians of students, and giving sanctions or light punishments. (c) curative (healing) strategy, namely taking a direct approach to students who have problems and emphasizing moral development.