cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL PERBENIHAN TANAMAN HUTAN
ISSN : 23548568     EISSN : 25276565     DOI : -
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan is the official scientific publications from Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC). The journal publishes research findings at different aspect of forest tree seeds, include: seed sources development and management, reproductive biology, seed ecology and biology, seed handling technology, vegetative propagation technology, seed health, nursery technology, seed and seedling quality testing, seed policy and social economy.Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan publish twice a year in August and December.
Arjuna Subject : -
Articles 126 Documents
PERKECAMBAHAN BENIH SUNGKAI (Peronema canescens Jack) ASAL KHDTK BENAKAT, MUARA ENIM NFN Sahwalita; Imam Muslimin
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 3, No 2 (2015): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/bptpth.2015.3.2.61-70

Abstract

Perkecambahan adalah tahap awal dari perbanyakan generatif yang mempengaruhi pertumbuhan bibit. Permasalahan perkecambahan sungkai adalah rendahnya daya kecambah yang disebabkan oleh rendahnya kualitas benih. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi dan potensi perkecambahan benih sungkai dari KHDTK Benakat. Parameter yang diamati adalah berat 1.000 butir benih, daya berkecambah dan kecepatan berkecambah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat 1.000 butir benih adalah 4,25 gr dan jumlah rata-rata benih/kg adalah sekitar 235457 butir, daya berkecambah 13,24% serta kecepatan berkecambah 0,014 % KN/etmal.
PENENTUAN KRITERIA KECAMBAH SIAP SAPIH JENIS SAWO KECIK (Manilkara kauki (L.) DUBARD) Kurniawati Purwaka Putri; Nurin Widyani; NFN Nurhasybi
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 3, No 2 (2015): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/bptpth.2015.3.2.115-121

Abstract

Penyapihan merupakan salah satu tahap penting yang berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit selanjutnya. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan kriteria struktur kecambah yang tepat dalam penyapihan bibit sawo kecik (Manilkara kauki (L.) Dubard). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 kriteria kecambah untuk penyapihan meliputi kriteria kecambah 1 (kotiledon sudah muncul di atas permukaan media), kriteria kecambah 2 (tumbuh sepasang daun) dan kriteria kecambah 3 (tumbuh tiga helai daun). Parameter yang diamati dalam penelitian ini meliputi tinggi dan diameter bibit. Hasil penelitian menunjukan bahwa perbedaan kriteria kecambah untuk penyapihan berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi dan diameter bibit sawo kecik umur 3 bulan. Kriteria kecambah 3 (tumbuh tiga helai daun) memberikan respon tinggi terbesar (7,92 cm), sedangkan kriteria kecambah 1 (kotiledon sudah muncul di atas permukaan media) menghasilkan pertumbuhan diameter terbesar (1,92 mm).
PENENTUAN DAYA SIMPAN BENIH SUREN (Toona sureni Merr.) DI ALAM MELALUI PENYIMPANAN SOIL SEED BANK NFN Nurhasybi; Dede Jajat Sudrajat
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 4, No 1 (2016): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19761.903 KB) | DOI: 10.20886/bptpth.2016.4.1.33-41

Abstract

Kondisi di alam memperlihatkan hutan dan lahan memperbaiki dirinya melalui benih yang tersimpan di dalam tanah, yang akan tumbuh apabila dormansinya terpatahkan. Fluktuasi cahaya dan temperatur dapat mematahkan dormansi benih jenis-jenis pionir, dan proses kekeringan sebelum datang musim hujan juga dapat memecahkan dormansinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi alami yang mampu mempertahankan viabilitas benih suren (Toona sureni Merr.). Rancangan percobaan untuk pelaksanaan penelitian berupa rancangan acak lengkap pola faktorial meliputi faktor : (a) tapak (a1. di bawah tegakan dan a2. di tempat terbuka), (b) wadah simpan/ kemasan benih (b1. aluminium foil, b2. toples, b3. kain blacu, b4. kawat kasa) dan (c) Periode simpan (c1. 0, c2. 2, c3. 4, c4. 6, c5. 8, c6. 10 minggu). Parameter yang diamati adalah kadar air dan daya berkecambah. Hasil penelitian menunjukkan benih suren memerlukan wadah simpan yang tidak terlalu permeabel karena fleksibilitas yang tinggi dari kulit benihnya menyebabkan keluar masuknya uap air cukup tinggi dan mempengaruhi kadar air benihnya. Fluktuasi kadar air benih suren sangat tinggi hingga dapat bergerak dari kadar air awal 8 – 10 % menjadi 38 – 40 %, yang dapat berpengaruh negatif berupa kematian dan kerusakan fisik lainnya. Benih suren dapat bertahan selama 4 minggu (daya berkecambah 46 %) dalam penyimpanan di tanah. Penyimpanan setelah melalui periode 2 minggu umumnya viabilitas benih mengalami penurunan sangat besar hingga mencapai 20 %.
PENGARUH MEDIA DAN NAUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN PEMBIBITAN GERUNGGANG (Cratoxylom arborescens (Vahl) Blume) NFN Danu; Rina Kurniaty
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/bptpth.2013.1.1.37-42

Abstract

Pembangunan hutan tanaman gerunggang (Cratoxylom arborescens (Vahl) Blume memerlukan bibit yang bermutu. Bibit berkualitas dapat dihasilkan dengan mengoptimalkan proses fisiologis tanaman seperti fotosintesa dan metabolisme yang dipengaruhi oleh faktor luar seperti sinar matahari, tersedianya air, hara mineral dan kondisi tempat tumbuh. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari teknik pembibitan untuk memperoleh informasi pengaruh media dan naungan terhadap pertumbuhan bibit gerunggang. Media yang digunakan adalah tanah, serbuk sabut kelapa, arang sekam padi dan campuran ketiganya. Naungan yang diberikan terdiri dari tanpa naungan (0%), 25%, 50% dan 75%. Hasil penelitian menunjukkan pembibitan gerunggang asal benih menggunakan media campuran arang sekam padi dan serbuk sabut kelapa (1:2,v/v) dan naungan 25% menghasilkan tinggi bibit 11,10 cm dengan diameter batang 1,51 mm dan 11 helai daun pada umur 3 bulan.
PENGARUH SORTASI BENIH TERHADAP VIABILITAS DAN PERTUMBUHAN BIBIT AKOR (Acacia auriculiformis) Eliya Suita
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/bptpth.2013.1.2.65-70

Abstract

Akor (Acacia auriculiformis), merupakan jenis penghasil kayu energi. Jenis ini mempunyai ukuran benih yang bervariasi. Untuk mendukung keberhasilan penanaman, diperlukan penyediaan benih bermutu. Salah satu cara untuk mendapatkan benih yang berkualitas baik yaitu dengan cara menseleksi benih berdasarkan berat atau ukuran benih. Tujuan kegiatan penelitian adalah mengetahui pengaruh sortasi benih terhadap perkecambahan benih dan pertumbuhan bibit akor. Seleksi benih menggunakan alat Seed Gravity Table. Benih-benih yang sudah diklasifikasikan sesuai ukuran benih, masing- masing dikecambahkan. Hasil dari kecambah normal dipindahkan ke polybag, kemudian bibit diukur tingginya setiap bulan sampai 3 bulan. Persentase berat benih terbanyak yang diseleksi dengan Seed Gravity Table terdapat pada benih ukuran Kelompok Benih 3 (KB3) (55,82%) dan terkecil pada benih ukuran KB4 (8,01%). Daya berkecambah benih dan pertumbuhan tinggi bibit hasil sortasi umumnya memperlihatkan bahwa benih kriteria KB1 dan KB2, lebih baik dibandingkan benih ukuran KB4.
PENGUJIAN VIABILITAS BENIH WERU (Albizia procera Benth.) Eliya Suita; NFN Nurhasybi
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/bptpth.2014.2.1.9-17

Abstract

Untuk mendukung keberhasilan penanaman, diperlukan penyediaan benih bermutu.  Di bawah kondisi alam benih sulit berkecambah. Untuk mempercepat perkecambahan dan mendorong keseragaman berkecambah, benih harus diberi perlakuan pendahuluan terlebih dahulu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengujian perlakuan pendahuluan dan metode uji yang tepat untuk benih Weru. Metode uji meliputi pengujian perlakuan pendahuluan: Kontrol (tanpa perlakuan), Benih direndam dalam air kelapa selama 1, 2 dan 24 jam, benih disiram air panas (suhu 1000 C) kemudian dibiarkan dingin selama 24 jam, benih direndam dengan H2SO4 selama 10 dan 20 menit, kemudian benih di tabur dengan metode : UDK (Uji Di atas Kertas), UAK (Uji Antar Kertas), UKDdp (Uji Kertas Digulung dengan posisi didirikan), Media pasir tanah (1:1), Media pasir tanah (1:1) ditutup plastik selama 1 minggu pertama. Kadar air benih weru cukup rendah, yaitu di bawah 10%, sehingga dapat dimasukkan dalam kategori benih ortodoks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pendahuluan dan metode uji perkecambahan terbaik untuk jenis weru adalah benih direndam dengan H2SO4 selama 10 menit dengan metode uji UKDdp yang menghasilkan daya berkecambah dan kecepatan berkecambah (93% dan 18,08%KN/etmal).
FASE PEMBUNGAAN DAN PEMBUAHAN TANAMAN KRANJI (Pongamia pinnata (L) Pierre.) DI CARITA-BANTEN Dharmawati F Djam'an; Pande Gede Putra
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15949.861 KB) | DOI: 10.20886/bptpth.2014.2.2.59-65

Abstract

Kranji (Pongamia pinnata) adalah tanaman pantai yang mempunyai 2 peran sebagai sumber energi terbarukan yaitu kayunya sebagai bahan bakar dan bijinya mengandung minyak nabati sebagai pengganti kerosin. Penelitian dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui morfologi bunga, periode berbunga dan berbuah, menggunakan metode deskriptif dan observasi dalam populasi di Carita-Banten. Pengamatan dimulai dari pembentukan tunas bunga sampai menghasilkan buah dengan mengamati perubahan secara fisik dari organ reproduksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa periode perkembangan bunga dan buah adalah 8 bulan yang dimulai dari bulan April sampai Desember. Fase pembungaan dari awal sampai terbentuknya calon buah memerlukan waktu 7 minggu, untuk menghasilkan buah tua memerlukan waktu 126 sampai 133 hari dihitung sejak bunga mekar (anthesis).
PENGARUH UMUR BAHAN SETEK TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK AKOR (Acacia auriculiformis A. Cunn. Ex Benth) nurmawati siregar
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2617.005 KB) | DOI: 10.20886/bptpth.2014.2.2.109-117

Abstract

Akor (Acacia auriculiformis) termasuk salah satu jenis sumber energi biomassa mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan untuk pengembangannya adalah ketersediaan bibit bermutu. Bibit bermutu dapat diperoleh dari perbanyakan generatif (biji) dan vegetatif (setek). Melalui setek dapat diproduksi bibit bermutu dalam jumlah yang cukup, setiap waktu dan tidak tergantung dengan musim. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan perbanyakan vegetatif dengan setek adalah juvenilitas (umur bahan setek), oleh karena itu dilakukan penelitian pengaruh umur bahan setek. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan umur bahan setek yaitu umur 2,3,4 dan 5 bulan, ulangan tiga kali dan setiap unit perlakuan terdiri dari 45 setek. Respon pertumbuhan yang diamati meliputi: waktu tumbuh tunas setek, persentase tumbuh setek, panjang akar, jumlah akar, panjang tunas, berat kering akar, berat kering tunas, ratio tunas dengan akar dan analisis ratio C/N. Umur bahan setek berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang diamati kecuali persen tumbuh setek. Bahan setek yang paling optimal digunakan untuk jenis akor adalah pada umur 3 - 4 bulan.
PENGGUNAAN MIKORIZA DAN PUPUK NPK DALAM PEMBIBITAN JABON MERAH (Anthocephalus macrophyllus (Roxb.) Havil NFN Danu; Rina Kurniaty; Nina Mindawati
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.359 KB) | DOI: 10.20886/bptpth.2015.3.1.51-59

Abstract

Pembangunan hutan tanaman jabon merah (Anthocephalus macrophyllus (Roxb.) Havil) memerlukan bibit yang bermutu. Bibit berkualitas dapat dihasilkan dengan mengoptimalkan proses fisiologis tanaman seperti fotosintesa dan metabolisme yang dipengaruhi oleh faktor luar seperti sinar matahari, air, hara mineral dan kondisi tempat tumbuh. Penambahan inokulan mikoriza dan pupuk sebagai penyedia hara dapat memacu pertumbuhan dan meningkatkan daya hidup bibit. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh penggunaan mikoriza dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan bibit jabon merah. Penambahan mikoriza 5 gram dan NPK 0,5 - 1,0 gram/polybag media tanah solum B dapat menghasilkan bibit jabon merah dengan tinggi 28,33 – 30,33 cm dan diameter 5,42 – 6,70 mm pada umur 5 bulan.
Utilization of Mycorrhizae and NPK Fertilizer in Nyawai (Ficus variegata Blume) Seedling Cultivation NFN Danu; Rina Kurniaty; Y.M.M Anita Nugraheni
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 4, No 2 (2016): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1069.129 KB) | DOI: 10.20886/bptpth.2016.4.2.95-107

Abstract

Nyawai (Ficus variegata  Blume) is a priority alternative tree species in the establishment of timber plantations. One of the factors determining the success of the development of nyawai forest plantations is the use of high quality seedlings because high quality seedlings would result high productivity stands. Application of fertilizer and mycorrhizal fungi can improve seedling quality. The purpose of this study is to get an optimum combination of fertilizer and mycorrhizal to produce high quality nyawai seedlings. Nyawai fruits were collected from Cibodas Botanical Garden  Cianjur, Ir. H. Djuanda Grand Forest Park (Bandung), and Cikampek Forest Research. The experimental design used was randomized block design (RBD) with factorial pattern. Each replication consisted consisted of 30 seedlings Germination was done by sowing seed on the sprouting tubs contained by sterilized media. Transplanting media used sub soil plus mycorrhizal soil: without mycorrhizal (C0 ), Glomus sp.  (C1 ), Acaulospora sp.  (C2 ) and NPK : 0.0 g  (P0 ), 0.5 g / polybag  (P1 ), 1.0 g / poybag  (P2 ). To produce  nyawai seedling can use a mix media of subsoil + 30% coconut coir dust (coco peat) +10% rice husk (v / v), CMA Glomus  sp and Acaulospora  sp  able to colonize with the roots of nyawai seedlings.

Page 2 of 13 | Total Record : 126