cover
Contact Name
Agus Hindarto Wibowo
Contact Email
rekavasi@akprind.ac.id
Phone
+6285641246300
Journal Mail Official
bagushind@akprind.ac.id
Editorial Address
Jl. Kalisahak No. 28 Kompleks Balapan Tromol Pos 45 Yogyakarta 55222
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Rekavasi
ISSN : -     EISSN : 23387750     DOI : https://doi.org/10.34151/rekavasi
Jurnal Rekavasi merupakan open acces journal yang diterbitkan Prodi Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta. Jurnal ini diterbitkan 2 (dua) kali dalam setahun, setiap bulan Mei dan Desember.
Articles 208 Documents
Analisis Postur Kerja dengan Metode OWAS dan NIOSH pada Pekerja Manual Material Handling Bagian Loading-Unloading Bandara Adisutjipto Yogyakarta (Studi Kasus PT. Gapura Angkasa) Ningrum, Irwantika Dwi; Susetyo, Joko; Oesman, Titin Isna
Jurnal Rekavasi Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Rekavasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Gapura Angkasa merupakan salah satu perusahaan yang menyediakan pelayanan ground handling di Bandara Adisutjipto Yogyakarta. Salah satu aktivitas ground handling adalah loading-unloading. Pada loadingunloadingtersebut, sebagian besar kegiatan masih dikerjakan secara manual. Bila tidak tepat, kegiatan tersebut dapat mengakibatkan cidera pada pekerja, terutama cidera pada sistem muskuloskeletal. Penelitian ini mengidentifikasi dan menganalisis postur kerja para pekerja loading-unloading dengan metode Ovako Working Analysis System (OWAS) dan menghitung Recommended Weight Limit (RWL) serta pengaruh beban tersebut terhadap sistem muskuloskeletal berdasarkan kriteria Lifting Index (LI) dengan metode NIOSH. Berdasarkanpenelitian ini, identifikasi postur kerja yang berdasarkan metode OWAS pada kegiatan loading diperoleh, elemen pekerjaan ke-1 termasuk kategori risiko 4 (sangat berbahaya), elemen pekerjaan ke-2 termasuk kategori risiko 1(aman), elemen pekerjaan ke-3 termasuk kategori risiko 3 (berbahaya). Pada kegiatan unloading, elemen pekerjaan ke-1 dan ke-2 termasuk kategori risiko 1 (aman), elemen pekerjaan ke-3 termasuk kategori risiko 3 (berbahaya).Berat beban yang direkomendasikan untuk diangkat pekerja atau Recommended Weight Limit (RWL) pada kegiatan loading sebesar 2,5198 kg dan pada kegiatan unloading sebesar 3,1567 kg. Nilai LI yang dihasilkan loading sebesar4,5242 dan unloading sebesar 3,6114. Hal ini sangat berpengaruh terhadap tingkat risiko kerja yang tinggi, terutama risiko terjadi cedera pada sistem muskuloskeletal para pekerja.Kata kunci: manual material handling, Ovako Working Analysis System, recommended weight limit, lifting index
ANALISIS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE COBB DOUGLAS DAN METODE HABBERSTAD (POSPAC) (Studi Kasus di Pabrik Pengecoran Logam “PT Baja Kurnia”) Supriyanto, Firman Tejo; Yusuf, Muhammad; Wisnubroto, P.
Jurnal Rekavasi Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Rekavasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produktivitas merupakan bagian yang mempengaruhi kemajuan dan kemunduran suatu organisasi. Produktivitas yang baik tentu mampu meningkatkan performa dan kinerja perusahaan. Permasalahan produktivitas juga merupakan salah satu kendala yang dihadapi oleh PT. Baja Kurnia.Pengukuran produktivitas produksi yang berdasarkan pendekatan fungsi produksi Cobb Douglas memperoleh hasil indeks efisiensi produksi yang sebesar 5.059,384 pada tahun 2009-2012. Perubahan produksi elastisitas output dari input pada PT Baja Kurnia memperoleh hasil α sebesar 0,409 dan β sebesar 0,275 pada tahun2009-2012. Peningkatan produktivitas total disebabkan oleh peningkatan nilai input setiap tahunnya. Rasio profitabilitas dan produktivitas (Habberstad) tertinggi ditunjukkan pada tahun 2012, yaitu profit margin sebesar 0,181, return of asset sebesar 0,132 dan return of equity sebesar 0,161. Produktivitas produksi terbesar adalah 2,969 pada tahun 2012. Produktivitas organisasi terbesar adalah 161,409 pada tahun 2012. Produktivitas penjualan adalah 9,407 pada tahun 2012. Produktivitas produk terbesar adalah 1,205 pada tahun 2010. Produktivitas tenaga kerja terbesar adalah 6,074 pada tahun 2012. Produktivitas modal terbesar adalah 0,921 pada tahun 2010.Kata kunci: produktivitas, rasio profitabilitas, Cobb Douglas, Habberstad
Analisis Produktivitas pada Proses Penyepuhan dengan Metode Green Productivity Widyastuti, Netty; Parwati, Cyrilla Indri; Asih, Endang Widuri
Jurnal Rekavasi Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Rekavasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri penyepuhan perak memiliki potensi pencemaran limbah yang cukup tinggi. Limbah yang dihasilkan berupa limbah cair dan limbah padat, sisa penyepuhan. Usaha penyepuhan perak milik H. Slamet Mulyono belum memiliki pengolahan limbah, limbah yang dihasilkan tersebut dibuang langsung ke dalam septic tank. Usaha pengelolaan lingkungan perlu dilakukan dengan cara reduksi limbah (waste reduction) dengan metode green productivity, sehingga diharapkan dapat berpengaruh terhadap perbaikan kondisi lingkungan dan meningkatkan produktivitas perusahaan.Adanya pencemaran pada perusahaan dengan jumlah limbah yang berlebih dan berpotensi diidentifikasi untuk dilakukan waste reduction. Pengukuran kinerja lingkungan dilakukan melalui EPI (Environmental Performance Indicator); selain itu, pengukuran produktivitas juga dilakukan. Alternatif perbaikan dirumuskan dandipilih berdasarkan analisa finansial, estimasi kontribusi alternatif terhadap produktivitas dan estimasi kontribusi terhadap tingkat EPI. Langkah selanjutnya, rencana implementasi disusun dari alterternatif terpilih.Alternatif solusi yang terpilih untuk meminimalisir limbah dan meningkatkan produktvitas adalah pengolahan limbah dengan teknik koagulasi. Nilai keuntungan investasi dihitung dengan NPV yang sebesar Rp 53.789.550,72 selama lima tahun. Alternatif ini dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan produktivitassebesar 1,25% serta berkontribusi terhadap perbaikan kualitas lingkungan melalui penurunan jumlah limbah cair 56.160 L/tahun dengan peningkatan indeks EPI sebesar 759,57.Kata kunci: produktivitas, waste reduction, EPI, green productivity
Usulan Pemilihan Metode Upah dalam Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan dengan Menggunakan Metode Sistem Halsey, Rowan & Taylor di PT. Sapta Sentosa Jaya Abadi Triyono, Wahyu; Yusuf, Muhammad; Oesman, Titin Isna
Jurnal Rekavasi Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Rekavasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Sapta Sentosa Jaya Abadi adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan crude palm oil (minyak kelapa sawit). Perusahaan tersebut memiliki beberapa stasiun dengan pembidangan khusus. Salah satu stasiun tersebut adalah Loading Ram. Stasiun tersebut adalah stasiun penting yang berfungsi menyortir buah kelapa sawit. Stasiun Loading Ram menerapkan penerimaan karyawan lepas atau harian yang setiap dua minggu sekali dilakukan pergantian karyawan baru. Karyawan menerima upah berdasarkan jumlah output bongkar kelapa sawitdan waktu pengerjaan tanpa tambahan bonus.Peninjauan kembali sistim pengupahan menggunakan metode Halsey, Rowan dan Taylor. Ketiga metode tersebut menerapkan sistem pengupahan dengan pemberian bonus yang berbeda sesuai tingkat efisiensi waktu kerja. Penelitian ini bermaksud membandingkan ketiga metode tersebut, sehingga diketahui metode yang lebih tepat dari metode yang diberlakukan di perusahaan.Hasil analisis dan uji statistik dari ketiga metode tersebut menunjukkan bahwa metode Rowan mempunyai tingkat bonus yang lebih tinggi dibanding Metode Halsey dan Taylor. Terkait keluhan karyawan atas pengupahan di stasiun Loading Ram, Metode Rowan dianggap lebih tepat untuk diterapkan di perusahaan karena dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan.Kata kunci: Metode upah, karyawan lepas, kesejahteraan, bonus
Analisis Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja (PAK) pada Pekerja Ground Handling di Bandara Adisutjipto Yogyakarta (Studi Kasus PT. Gapura Angkasa) Saputra, Agusta Wahyu; Asih, Endang Widuri; Sodikin, Imam
Jurnal Rekavasi Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Rekavasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Gapura Angkasa merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan sisi darat pesawat atau ground handling. Bagian ground handling yang diteliti yaitu Ground Support Equipment (GSE), porter, cargo. Aktivitas ground handling rawan akan terjadinya kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dalam pelaksanaannya, sehingga penerapan K3 dan penggunaan APD yang baik sangat berpengaruh terhadap keselamatan karyawan.Penelitian ini mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan kecelakaan dan PAK, menentukan kekerapan dan keparahan kecelakaan, dan menentukan efisiensi kerja karyawan.Berdasarkan penelitian ini, jenis kecelakaan yang terjadi yaitu terpleset, terbentur, kejatuhan barang, terlindas trolley dan terkena las. Faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya kecelakaan dan PAK adalah kurangnya perhatian karyawan akan lingkungan sekitar dan faktor mikroklimat yaitu kebisingan dan temperatur. Kebisingan paling tinggi berada di area apron, yaitu sebesar 136 dBA saat ada pesawat take off dan temperature paling tinggi juga berada di area apron dengan temperature 45 oC. Kekerapan kecelakaan paling tinggi terjadi pada tahun 2012 dengan 72 kecelakaan dalam 1.000.000 jam kerja dan keparahan kecelakaan paling tinggi terjadi pada tahun 2013 dengan 19 hari dalam setiap 1.000.000 jam kerja. Tingkat efisiensi kerja porter mengalami kenaikandari 0.96% tahun 2012 menjadi 0.98% pada tahun 2013.Kata kunci: ground handling, keparahan kecelakaan, kekerapan kecelakaan, kebisingan, temperatur
Analisis Tingkat Stres Kerja Karyawan pada PT. Karoseri New Niaga Purworejo Ponggo, Agus Dwi; Simanjuntak, Risma Adelina
Jurnal Rekavasi Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Rekavasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebuah pekerjaan pada lingkungan tertentu merupakan sebuah stimulus bagi seseorang, yang terkadang mampu menjadi penyebab terjadinya kecemasan berlebihan dan menjadi benih dari bibit stres kerja. Hal ini dapat terjadi dipengaruhi oleh faktor lingkungan, tempat kerja, kegiataan organisasi dalam perusahaan, dan dari diri sendiri (personal). Untuk menghadapi dan mengurangi kejadian stres, maka perlu dukungan dan perhatian dari pihak perusahaan dengan adanya bimbingan atau konseling serta kesadaran diri sendiri dengan perhatian terhadap kebutuhan diri sendiri seperti jenis makanan, dan waktu istirahat yang cukup.Penelitian ini bertujuan untuk menganalis tingkat stres kerja karyawan pada PT Karoseri New Niaga dan mengidentifikasi faktor–faktor dominan yang menyebabkan stres kerja karyawan pada PT Karoseri New Niaga berdasarkan skor rataan terhadap kecemasan dalam menghadapi lingkungan PT Karoseri New Niaga.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 4 unsur sampel kuesioner menunjukan beberapa yang cukup tinggi. Responden penelitian yang memiliki hubungan pada dimensi intrinsik yang tergolong tinggi sebanyak 10 orang (50%). Besar responden penelitian yang memiliki hubungan kerja yang tergolong tinggi sebanyak 8 orang (40%). Responden penelitian yang memiliki peran dalam organisasi cukup mempengaruhi yang terlihat dari hasil yang tergolong tinggi, yaitu sebanyak 8 orang (40%). Sedangkan besar responden penelitian yang memiliki gejala stres awal yang tergolong tinggi sebanyak 10 orang (50%).Kata kunci: stres, lingkungan kerja, skor rataan stres
REDESIGN KERANJANG SAMPAH BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI DENGAN MENGGUNAKAN DATA ANTROPOMETRI UNTUK MENGURANGI CEDERA FISIK PADA PEMULUNG Sareng, Monika D.Y; Oesman, Titin Isna; Susetyo, Joko
Jurnal Rekavasi Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal Rekavasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemulung berperan penting dalam mengelola sampah di TPA karena membantu mengurangi jumlah timbunan sampah sehingga dapat memperpanjang umur pemakaian TPA. Alat utama yang digunakan oleh pemulung untuk mengumpulkan dan mengangkut sampah adalah keranjang yang terbuat dari bilah bambu. Keranjang tersebut menggunakan satu tali yang digantungkan pada salah satu bahu, dan ada pula yang menjunjung di atas kepala.Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan keranjang lebih ergonomis yang dapat mengurangi keluhan cedera fisik pada pemulung. Hal ini dilakukan dengan data antropometri yaitu mengukur dimensi tubuh pemulung yang berhubungan dengan penggunaan keranjang untuk mendapatkan ukuran keranjang yang sesuai. Ukuran dimensi keranjang yang diperoleh adalah panjang alas=38cm, bagian atas keranjang=50cm, tinggi keranjang=51cm, dan panjang tali keranjang=73cm.Implementasi hasil redesign keranjang pada pemulung menunjukkan bahwa keluhan pegal/ngeri/kaku/linu pada punggung dan pinggang mengalami penurunan 100%, sedangkan keluhan pegal/ngeri/kaku/linu pada pundak/bahu mengalami penurunan 83,33%. Uji beda statistik menggunakan Wilcoxon menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara sebelum dan sesudah design, =0,001. Kata kunci: pemulung, keranjang pemulung, ergonomi, antropometri
PERENCANAAN JUMLAH MESIN YANG OPTIMAL GUNA MENYEIMBANGKAN LINTASAN PRODUKSI DITINJAU DARI SIMULASI SISTEM DAN NILAI INVESTASI (Studi Kasus di CV. Creative 71 Yogyakarta) Sodikin, Imam; Susetyo, Joko; Nashrudin, Nashrudin
Jurnal Rekavasi Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal Rekavasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

CV. Creative 71 (C71) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak pada pembuatan jok bus. Banyaknya permintaan produk yang tidak didukung dengan lengkapnya fasilitas produksi sering kali menyebabkan ketidaklancaran dalam kegiatan produksi, sehingga banyak terjadi penumpukan barang yang menunggu untuk diproses. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meminimalisir antrian adalah penentuan jumlah mesin yang optimal pada lini produksi.          Pada penelitian ini menganalisis keseimbangan lintasan produksi dengan pendekatan simulasi sistem yang dibantu dengan software ProModel serta pendekatan nilai investasi menggunakan NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return) dan BCR (Benefit Cost Ratio).          Berdasarkan hasil pengolahan data dengan pendekatan simulasi sistem diperoleh hasil penambahan mesin yang optimal adalah 1 buah pada stasiun kerja pengecatan. Kemacetan pada pengecatan mengalami penurunan dari 5,95% menjadi 3,30% pada mesin pengecatan 1 dan 3,16% pada mesin pengecatan 2. Sedangkan nilai investasi dari penambahan 1 buah mesin diperoleh NPV bernilai positif yaitu Rp 701.239.105,- pada metode IRR lebih besar dari tingkat pengembalian yang diharapkan yaitu sebesar 2505,3% > 15%, dan pada metode BCR diperoleh nilai 1,143 (BCR > 1) dengan demikian dari ketiga metode menunjukkan bahwa investasi layak dijalankan.Kata Kunci :    Keseimbangan Lintasan, Simulasi Sistem, Net Present Value, Internal Rate of Return, Benefit Cost Ratio.
PENERAPAN KONSEP FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DALAM PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA Widyarto, Wahyu Oktri; Dwiputra, Gerry Anugrah; Kristiantoro, Yitno
Jurnal Rekavasi Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal Rekavasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Upaya yang dilakukan untuk menjamin kualitas produk adalah dengan mencegah dan mengeliminir kegagalan produk yang memerlukan analisa kegagalan. Untuk mengetahui, menganalisa dan mengatasi variasi produk yang terjadi, dapat digunakan suatu metode pengendalian kualitas yaitu Six Sigmamelalui tahapan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve dan Control).  Untuk mengidentifikasi potensi, penyebab serta efek kegagalan yang terjadi. Untuk tindakan ini, dapat digunakan konsep FMEA (Failure mode and effect analysis) yang mempunyai banyak aplikasi dalam lingkungan Six Sigma dalam hal mencari berbagai masalah kegagalan sehingga pemberian prioritas rencana tindakan perbaikan dapat dilakukan dengan melihat nilai RPN (Risk Priority Number) kejadian gagal  yang teridentifikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan nilai Defect Per Million Opportunities (DPMO) dan tingkat sigma, menentukan nilai RPN dan memberikan rencana tindakan perbaikan. Penelitian ini mengikuti langkah-langkah dari six sigma yaitu DMAIC dimana penentuan RPN dengan metode FMEA dilakukan pada tahap improve. Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat diperoleh bahwa nilai DPMO proses HRC adalah sebesar 677,73 dengan tingkat sigma sebesar 4,70. Hal ini dijadikan performance baseline perusahaan untuk melakukan perbaikan kualitas HRC. Hasil identifikasi CTQ dominan dapat diketahui bahwa CTQ yang sering terjadi adalah jenis rollmark. Oleh karena itu, untuk saat ini rollmark menjadi prioritas perbaikan. Analisis penyebab rollmark dengan FMEA diperoleh mode kegagalan suhu mesin diatas standard dan kinerja mesin menurun menjadi rencana tindakan perbaikan prioritas karena memiliki nilai RPN tertinggi yaitu 150. Kata Kunci: Pengendalian kualitas, Six sigma, FMEA
ANALISIS PENENTUAN RESTORAN CEPAT SAJI LOKAL TERBAIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE TOPSIS DAN AHP Oktarando, Bendi; Parwati, Indri; Sodikin, Imam
Jurnal Rekavasi Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal Rekavasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Restoran cepat saji merupakan industri makanan siap saji yang sangat berkembang pesat saat ini. Kota Yogyakarta sendiri mempunyai restoran cepat saji lokal yaitu Yogya Chicken, Olive Chicken, Popeye Chicken Express dan Quick Chicken keempat tempat ini saling bersaing dengan memasarkan produk pada kelas menengah ke bawah, karena harga yang disajikan pada produk setiap restoran tidak jauh berbeda. Banyaknya pilihan restoran cepat saji di Yogyakarta membuat para pelanggan harus pintar-pintar memilih tempat mana yang terbaik dalam beberapa kriteria yang akan dijadikan bahan acuan. Permasalahan pengambilan keputusan merupakan proses pencarian opsi terbaik dari seluruh alternatif, termasuk untuk  pemilihan tempat makan. Metode TOPSIS dan AHP dapat membantu dalam pengambilan keputusan, metode TOPSIS dijadikan alat bantu karena dapat memecahkan masalah yang mulitikriteria dari alternatif yang ada secara praktis sedangkan metode AHP dijadikan alat bantu dalam pengambilan keputusan karena dapat membantu dalam pembobotan setiap kriteria yang telah ada untuk diambil keputusan akhir.Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat bantu di dalam metode TOPSIS dan AHP untuk mencari data dari setiap restoran cepat saji lokal, jumlah kuesioner yang disebar pada setiap tempat adalah sebanyak 23 dengan beberapa kriteria yang diambil yaitu pelayanan, menu/makanan dan minuman, harga, kenyamanan, kebersihan, fasilitas pendukung dan lokasi.Hasil analisis dan pengolahan data diperoleh nilai preferensi dari setiap alternatif. Sehingga restoran cepat sajilokal terbaik menurut konsumen dari beberapa kriteria (Pelayanan, Menu/Makanan dan minuman, Harga, Kebersihan, Kenyamanan, Fasilitas pendukung, Lokasi) adalah Quick Chicken dengan nilai preferensi 0,7546, Olive Chicken dengan nilai preferensi 0,6433, Yogya Chicken dengan nilai preferensi 0,5946, dan yang terakhir adalah Popeye Chicken Express dengan nilai preferensi 0,0755. Kata kunci : Pengambilan Keputusan, TOPSIS, AHP, Restoran Fast Food

Page 2 of 21 | Total Record : 208