Mete merupakan salah satu jenis produk olahan makanan yang sangat digemari oleh masyarakatIndonesia.Para pekerja pengupas biji mete saat ini menggunakan alat yang berbahan kayu dan pada saatmenggunakan alat yang saat ini posisi tubuh membungkuk yang mengakibatkan terasa sakit pada bagian tubuhtertentu leher bagian atas, leher bagian bawah, bahu, pinggang, bokong, pantat, punggung, tangan kanan, lengan danpekerja merasa cepat lelah. Permasalahan ini perlu diatasi dengan meredesain alat pengupas biji mete yangdigunakan pekerja sesuai dengan prinsip ergonomi guna meningkatkan kualitas kesehatan pekerja.Metode yang digunakan meredesain alat pengupas biji mete adalah dengan prinsip Ergonomi dan QualityFunctionDeployment.Kuesioner disebarkan sebanyak 24 eksemplar kepada pekerja untuk mengumpulkan data melalui nordic bodymap, mengumpulkan data tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan untuk mengetahui harapan dari pekerjaterhadap alat pengupas biji mete melalui Quality Function Deployment serta mengumpulkan data antropometriuntuk menentukan desain yang baru sesuai prinsip ergonomi pekerja. Ukuran alat pengupas biji mete yang sudah diredesain lebar dan panjang 41.43 cm, tinggi 52.09 cm, panjang kacip 47.62 cm, dan diameter pegangan 6,65 cm.Hasil dari House Of Quality tingkat kepentingan tertinggi adalah pengoprasian mudah dengan nilai 3.5, sedangkantingkat kepuasan nilai tertinggi adalah pengoprasian mudah dengan nilai 3.21. Redesain alat di uji menunjukanhasil terjadi penurunan keluhan kesakitan pada bagian leher atas 45.8%, leher bagian bawah 33.4%, bahu kanan37.5%, pinggang 29.1%, bokong 37.5%, pantat 33.4%, punggung 33,3%, tangan kanan 16.7%, lengan atas kanan20.8% menunjukan presentase mengalami penurunan dengan menggunakan alat setelah redesain meningkatkankualitas kesehatan pekerja.Kata Kunci : Redesain, Ergonomi, Quality Function Deploymant, Kualitas Kesehatan Pekerja