cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Teknik Mesin
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 27 Documents
Simulasi Perpindahan Panas pada Furnace 025F-101 Hot Oil System di PT Pertamina RU IV Cilacap dengan Bantuan Solidwork 2013 Azis, Panji Haryono
Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No 1 (2014): Edisi Desember 2014
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Furnace (fired heater) merupakan alat yang mensuplai energi panas terbesar dalam perusahaan petrokimia atau perkilangan. Furnace umumnya terdiri dari dua bagian utama (section) sebagai tempat terjadinya perpindahan panas yaitu convection section dan radiant section. Salah satu unit di kilang PT. Pertamina RU IV Cilacap yang menggunakan furnace adalah unit hot oil system yang bekerja mensirkulasikan panas dari fluida kerja untuk digunakan sebagai penyuplai panas pada peralatan lain seperti heat exchanger.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi perpindahan panas serta pengaruh turbulensi aliran terhadap perpindahan panas yang terjadi di dalam furnace. Simulasi dilakukan dengan menggunakan aplikasi flow simulation dan thermal simulastion pada software Solidwork 2013.data masukan dalam simulasi merupakan data aktual dari PT. Pertamina RU IV cilacap serta data desain tentang furnace 025F-101.Dari perhitungan data yang disimulasikan dengan software Solidwork menghasilkan prosentase laju perpindahan panas konveksi 78,08% terjadi di dalam convection section dan 21,92% terjadi di radiant section, beberapa gambaran mengenai perbedaan distribusi panas yang terjadi pada tiap section, terjadinya turbulensi aliran yang berpengaruh terhadap laju perpindahan panas, distribusi panas di dalam radiant section sisi luar lebih banyak menerima panasdibandingkan di sisi dalanya, dan terjadi penurunan distribusi panas di dalam convection section terutama pada area dekat dengan cerobong.
ANALISA COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC BODY KENDARAAN MATARAM PROTO DENGAN PERANGKAT LUNAK ANSYS FLUENT 14.5 Aswir, Hail
Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No 1 (2014): Edisi Desember 2014
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan kendaraan protortyep yang aerodinamis dan streamline, serta memiliki koefisen drag dan lift yang rendah unutk meminimalisir kerja engine yang besar  sehingga  dapat menghemat penggunaan bahan bakar.Metode simulasi ini dilakukan menggunakan software yang berbasis komputasi dinamika fluida  Ansys 14.5. Dalam simulasi kendaraan yang di uji menggunakan skala 1:1 dengan diasumsi kondisi sebenarnya.Hasil simulasi didapat bahwa, nilai koefisien drag pada kendaraan Mataram Proto rata-rata sebesar 0,3 sedangkan untuk kendaraan Proto modifikasi nilai koefisien drag rata-rata sebesar 0,09 dimana sesuai dengan yang diinginkan yaitu dibawah 0,1. Pada simulasi ini juga didapat nilai koefisien lift pada kedua kendaraan dimana Mataram proto nilai koefisen lift rata-rata 0,18 sedangkan Proto Modifikasi 0,17. Dari nilai  yang didapat bahwa kendaraan Proto modifikasi lebih aerodinamis dibandingkan  Mataram Proto
PENGARUH PEMANFAATAN HYDROGEN DARI GENERATOR HHO TERHADAP UNJUK KERJA DAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR 4 TAK 100 cc Rahadi, Jarot
Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No 1 (2014): Edisi Desember 2014
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ada berbagai macam cara yang dapat dilakukan bagi pengguna Motor Bensin untuk menyiasati kenaikan harga BBM diantaranya adalah pemanfaatan gas oxyhydrogen (HHO) yang dapat diperoleh dengan cara melakukan elektrolisis air (H2O) sebagai suplemen BBM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan gas H2 dari HHO generator terhadap unjuk kerja mesin. Dengan menggunakan bahan bakar Premium sebagai bahan bakar utama dan menggunakan tambahan hydrogen dari HHO generator tipe dry cell dengan variasi katalis yang berupa KOH sebanyak 1, 2, dan 3 gram yang dilarutkan dalam 500 ml aquades. H2 yang dihasilkan dari dari variasi penggunaan katalis sebesar 1%, 3% dan 7.4%,  pengujian dilakukan menggunakan Honda Grand 100 cc. Pengujian daya dan torsi diambil setiap kenaikan putaran mesin dengan kelipatan 500 rpm, dimulai dari 3500 rpm sampai dengan 6000 rpm. Hasil yang terbaik pada penambahan H2 3% dengan efisiensi termal naik sebesar 10.6% ,menurunkan komsumsi bahan bakar spesifik sebesar 9.83% dan menurunkan emisi CO dan HC sebesar 15% dan HC sebesar 47%. Sedangkan untuk Torsi dan Bmep paling baik saat menggunakan H2 7.4% dengan kenaikan Bmep 0.5% . dan volume gas HHO yang dihasilkan paling baik pada penggunaan katalis 3 gram KOH dengan volume gas 7.36 STP pada 30 menit pengujian.
ANALISA SIMULASI HIGH PRESSURE DIE CASTING (HPDC) ALUMINIUM ALLOY DENGAN DUA VARIAN COOLING MENGGUNAKAN SOFTWARE MAGMA Sulatin, Sulatin
Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No 1 (2014): Edisi Desember 2014
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Die casting merupakan proses pembentukan komponen maupun benda kerja dengan peleburan material logam kemudian logam cair tersebut dicetak masuk ke dalam cetakan dengan menggunakan tekanan. High Pressure Die Casting (HPDC) adalah salah satu jenis die casting yang banyak digunakan dalam industri manufaktur otomotif yang memiliki aplikasi hampir 50 %. HPDC merupakan proses yang mahal baik dari segi mesin die casting maupun mold/die.  Die/mold yang bagus memiliki gating sistem, sistem venting dan sistem transfer panas yang baik. Untuk memperoleh desain die yang yang baik dalam ketiga hal tersebut dapat dianalisa dengan bantuan digital prototyping salah satu perangkat lunak CAE yang disebut simulasi casting (casting simulation). Pembuatan benda coran  yang merupakan cover sepeda motor disimulasikan dengan dua varian cooling dengan perangkat lunak MAGMA dan proses casting yang digunakan HPDC Cold Chamber. Tujuannya adalah untuk mengetahui penggunaan cooling yang bagus diantara keduanya dengan hasil yang akan dibandingkan antara lain shrinkage, temperatur filling, udara terjebak dan porositas.  
PENGARUH VARIASI SUDUT PENGAPIAN DAN PROSENTASE CAMPURAN BENSIN-ETANOL PADA SEPEDA MOTOR MATIC Pujianto, Agus
Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No 1 (2014): Edisi Desember 2014
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada motor bakar perubahan energi panas yang terjadi dari hasil pembakaran campuran bahan bakar dihasilkan daya output tidak lebih dari 30% saja . Hal ini disebabkan oleh banyaknya kerugian yang terjadi selama proses berlangsung, kerugianitu antara lain dikarenakan gesekan, gas buang, dan pendinginan. Sehingga diperlukan suatu perencaraan yang dapat meningkatan kinerja mesin sepeda motor. Pengujian menggunakan mesin sepeda motor matic 113 cc dengan merubah sudut pengapian (MAP) dan berbahan bakar bensin-etanol dengan perbandingan 5%, 10%, dan 15% . Parameter unjuk kerja mesin yang diteliti yaitu daya, torsi,konsumsi bahan bakar spesific (sfc), dan emisi gas buang.Pengujian dilakukan di atas Chasis Dynamometer di bengkel Mototech. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : 1) Perubahan sudut pengapian berpengaruh terhadap kenaikan daya mesin. Daya mesin mengalami peningkatan pada MAP 2 dengan campuran etanol 5% dan mengalami penurunan pada MAP 3 dari semua campuran. Pada campuran 10 % dan 15 % terjadi penurunan dari semua MAP. 2) Perubahan sudut pengapian berpengaruh terhadap kenaikan torsi mesin. Daya mesin mengalami peningkatan pada MAP 2 dengan campuran etanol 5% dan mengalami penurunan pada MAP 3 dari semua campuran. 3) Perubahan sudut pengapian dan campuran bahan bakar bensin-etanol berpengaruh terhadap penurunan konsumsi bahan bakar spesifik mesin. 4) Perubahan sudut pengapian dan campuran bahan bakar bensin-etanol mengurangi emisi karbon monoksida (CO) pada campuran 5% namun akan cenderung naik pada campuran etanol 10% dan 15%, sedangkan untuk emisiHidro Karbon (HC) terjadi kenaikan pada MAP 2 dengan semua campuran kemudian mengalami penurunan pada MAP 3 dengan semua campuran juga.
PENGARUH KECEPATAN PENGELASAN DAN KUAT ARUS PADA SAMBUNGAN LAS TIG TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PELAT BAJA KARBON RENDAH Suryono, Eko
Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No 1 (2014): Edisi Desember 2014
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan teknologi di bidang konstruksi yang semakin maju tidak dapat dipisahkan dari pengelasan, karena pengelasan mempunyai peranan penting dalam rekayasa dan reparasi logam. Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap hasil dari proses pengelasan tersebut diantaranya adalah tegangan busur, kecepatan pengelasan, besarnya penembusan, polaritas listrik dan penentuan besarnya arus. Dari beberapa faktor yang ada, maka muncul beberapa permasalahan, diantaranya pengaruh kecepatan dan kuat arus terhadap hasil kekuatan tarik, kekerasan dan struktur mikro dengan menggunakan las TIG (Tungsten Inert Gas) pada material baja karbon rendah.Dalam penelitian ini, spesimen yang digunakan sebanyak 9 spesimen yang akan dikenai perlakuan berbeda dalam proses pengerjaannya, yaitu keceptan las tetap terhadap variasi arus  yang digunakan yaitu arus 90A, 120A dan 150A. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mengukur kekuatan tarik, kekerasan dan perubahan struktur mikro las TIG (Tungsten Inert Gas) pada material baja karbon rendah. Hasil kuat tarik yang terbaik atau tertinggi adalah 28,1 kg/mm² yang diperoleh dari hasil pengelasan las TIG (Tungsten Inert Gas) dengan arus 150 A dan hasil kuat tarik yang terendah yaitu 13,5 kg/mm² terdapat pada hasil pengelasan dengan arus 90 A .Sedangkan pada pengelasan dengan arus 90 A nilai kekerasan logam las 33 HRC, batas las 44,4 HRC, HAZ 45,6 HRC` dan Logam induk 42 HRC. pada pengelasan arus 120 A nilai kekerasan logam las 34,4 HRC, batas las 49,4 HRC, HAZ 51 HRC dan Logam induk 43,4 HRC dan pada arus 150 A nilai kekerasan logam las 39,4 HRC, batas las 54,8 HRC, HAZ 56,6 HRC dan Logam induk 42,6 HRC.
PERANCANGAN PROSES DIE FORGING PADA PEMBUATAN KATUP MESIN SEPEDA MOTOR Suryanta, Jaka
Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No 1 (2014): Edisi Desember 2014
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses penempaan logam banyak dipakai pada industri pengolahan logam skala kecil, walaupun tidak tertutup kemungkinan untuk industri besar juga menggunakan teknik tempa dengan alat tempa mekanik. Teknik tempa pada industri kecil biasanya digunakan pada industri kerajinan logam yang membuat suatu bentuk produk baru dari bahan dasar logam. Salah satu produk tempa dalah katup. Katup berfungsi sebagai pengatur udara masuk dan gas pembakaran keluar dari ruang bakar. Katup dimana campuran udara bersih masuk disebut katup hisap (intake valve) dan tempat dimana gas keluar disebut katup buang (exhaust valve).Pada perancangan memiliki tujuan yaitu merancang die forging untuk pembuatan katup pada mesin sepeda motordan merancang proses manufaktur pembuatan mesin die forging untuk pembuatan katup pada mesin sepeda motor. Open die forging telah menggunakan palu mesin sebagai alat pembentuk. Perancangan menggunakan palu mesin ini, dapat dibuat benda kerja dengan ukuran yang lebih besar. Selain itu, tingkat kepresisian dan bentuk dapat diperoleh dengan lebih baik.Dari perencanaan dapat di ambil beberapa kesimpulan yaitu Proses desain model die forging dengan proses mendesain benda yang sebelumnya sudah ada untuk melakukan modifikasi atau perubahan kearah yang diharapkan, ada dua metode yang dapat diterapkan, yaitu: Metode CMM (Coordinat Measuring Machine) dan Metode Optical Contour Projector. Komponen  hasil  perancangan adalah holder guide bus, top plate, die clamp plate, die, guide pin, punch clamp plate, bottom plate, punch. Dalam perencanaan ini yang digunakan el adalah katup yang terbuat dari material alloy tool steel X14H14B sedang ditempa dengan menggunakan sistem cetakan berongga pada suhu 10000 C. Cetakan ( dies ) terbuat dari bahan hot work toolsteel yaitu AISI seri H11. Gaya penempaan yang dilakukan untuk menepa katup adalah 170,3 kg
ALAT BANTU PEGANG FLEKSIBEL UNTUK PROSES PENGGERINDAAN Arifin, Mahmud
Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No 1 (2014): Edisi Desember 2014
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari perancangan alat bantu pegang fleksibel ini adalah untuk mempermudah dalam proses penggerindaan batu mulia menjadi bentuk polyhedron, pengasahan mata bor (dressing), dan untuk penghalusan specimen uji kekerasan. Selain itu perancangan alat ini juga bertujuan untuk menghasilkan suatu alat yang mampu digunakan dalam berbagai macam pengerjaan sehingga mempunyai nilai jual yang tinggi di pasaran.Konsep perancangan alat ini adalah dengan menggabungkan konsep kerja dari beberapa alat yang sudah terlebih dahulu ada, kemudian digabungkan dalam satu alat yang mampu disetting untuk beberapa macam pekerjaan. Tenaga penggerak yang akan digunakan pada alat ini adalah tenaga manusia yang kemudian akan diteruskan oleh ulir penggerak untuk mengarahkan benda kerja ke batu gerinda.Hasil perancangan alat ini adalah desain dan gambar kerja produk alat bantu pegang fleksibel untuk proses penggerindaan. Dari hasil perancangan alat yang telah dilakukan terdapat komponen-komponen utama penyusun alat ini, yaitu : base frame, vertical axle, top frame, axle join, workpiece carrier, dividing head, workpiece holder, thread shaft, horizontal axle, angle pointer, pin, flexible join, chuck drill, dan specimen holder. 
Optimasi Kondisi Operasi Proses Pengelasan Shielded Metal Arc Welding pada Frame Kursi Penumpang Bus di Industri Karoseri Tri Teguh Rahayu; Saiful Huda; Agus Duniawan
Jurnal Teknik Mesin Vol. 3 No. 1 (2016): Juni 2016
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, IST AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.082 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan meningkatkan kualitas produk hasil pengelasan pada proses karoseri bus pada CV. XYZ. Proses pengelasan menggunakan metode SMAW dilakukan pada CV. XYZ. Obyek penelitian adalah frame bangku untuk bus yang menggunakan bahan baja AISI 1006 dilas menggunakan metode SMAW dengan elektorda RD260 sepsifikasi AWS 6013. Penngujian meliputi: Pengujian komposisi kimia, Pengujian tarik. Parameter pengealsan beruapa arus pengelasan dan tegangan pengelasan: Arus (I) 80, 100 , dan 120 Ampere, tegaangan (E) 40 Volt. Penelitian pada pengelasan frame bangku bus memperoleh hasil sebagai berikut: Bahan frame bangku bus mendekati baja AISI 1006, komposisi kimia bahan frame bangku bus terdiri dari: 0,0775%C, 0,2493%Mn, 0,0136%P, dan 0,0077%S. Proses penyambungan bahan frame bangku bus mengguakan arus pengelasan yang berbeda yaitu: 80, 100, dan 120 Ampere berpengaruh terhadap peningkatan harga kekerasan pada daerah HAZ dan daerah Las. Semakin tinggi arus yang digunakan maka harga kekerasan pada daerah las dan HAZ semakin tinggi. Pada bahan frame bangku bus penyambungan dengan menggunakan arus pengelasan 100 ampere menunjukkan rata-rata tegangan tarik maksimum rata-rata 37,28kg/mm2, hasil sambungan menggunakan pengelasan listrik dengan arus 80 ampere rata – rata tegangan tarik 36,53 kg/mm2, hasil sambungan menggunakan pengelasan listrik dengan arus 120 ampere rata – rata tegangan tarik max 36,97 kg/mm2. Proses penyambungan pada pembuatan frame bangku bus dengan pengelasan SMAW menggunakan arus 100 ampere lebih baik dilihat dari harga kekerasan dan kekuatan tarik hasil sambungan dibandingkan pengelasan mengunakan arus 80, dan 120 ampere.
Perancangan Fixture Untuk Proses Pemesinan Batang Piston Mesin Sepeda Motor Menggunakan Mesin Bubut Universal Pinacho S-90/180 Emmanuel Addo Adhiyaksa; Adi Purwanto; Agus Duniawan
Jurnal Teknik Mesin Vol. 3 No. 1 (2016): Juni 2016
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, IST AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.029 KB)

Abstract

Perencanaan fixture merupakan bagian dari perancangan alat bantu meliputi proses mendesain dan mengembangkan alat bantu untuk meningkatkan produktifitas dan efisiensi proses permesinan produk dalam jumlah yang banyak atau massal. Benda kerja connecting-rod pada proses pembuatan big-end dan small-end membutuhkan ketepatan ukuran agar connecting-rod dapat berfungsi dengan maksimal. Perancangan fixture pengeboran pada proses pembuatan lubang big-end dan small-end meliputi perancangan komponen diantaranya : base plate assembly, fixture assembly, dan v-block assembly. Desain fixture untuk mesin bubut universal pinacho s-90/180. Hasil perhitungan pada proses drilling benda kerja dalam pembentukan lubang big-end dan small-end dengan diameter mata bor 6 mm memiliki kecepatan potong 0,314 m/s, gaya pemotongan 87,06 kg, momen puntir, daya pemotongan 385,57 W, waktu pemotongan 5,268 s. Hasil perhitungan pada proses boring benda kerja dengan diameter mata bor 15 mm memiliki kecepatan potong 0,785 m/s, gaya pemotongan 217,664 kg, momen puntir, daya pemotongan 2006,3 W, waktu pemotongan 5,6 s. Hasil perhitungan pada proses boring benda kerja dengan diameter mata bor 30 mm memiliki kecepatan potong 1,57 m/s, gaya pemotongan 434,88 kg, momen puntir, daya pemotongan 6986,4 W , waktu pemotongan 6,175 s. Hasil perhitungan total seting-up dan proses pemesinan 129,7 s. Pada analisa perhitungan ulir untuk tiap-tiap sambungan sudah mendapatkan data yang dapat dikatakan aman.

Page 2 of 3 | Total Record : 27