cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
KURVA S JURNAL MAHASISWA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 1,106 Documents
ANALISA PENGGUNAAN PASIR EX. SIMPANG PASIR PALARAN TERHADAP KUAT TEKAN BETON K 250 RAHMAN, ARIEF
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.209 KB)

Abstract

Beton suatu kata yang tak asing lagi bagi sesorang yang bergelut di dunia konstruksi, yang mana disetiap perkerjaan pembangunan kostruksi tidak terlepas apa yang dimanakan beton. Bahan- bahan untuk pembutan beton diantaranya adalah agregat halus atau di masyarakat umum disebut pasir, Di Kota Madya Samarinda banyak terdapat bahan-bahan dasar yang dapat dipergunakan untuk pembutan beton, dalam hal ini di daerah Simpang Pasir Kecamatan Palaran banyak terdapat pasir. Untuk mengetahui apakah pasir tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan konstruksi tentunya harus melalui suatu pengujian laboratorium. Hasil dari laboratorium sangat menentukan dapat atau tidaknya bahan tersebut digunakan untuksetiap perkerjaan konstruksi dengan mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI). Dengan hasil pengujian tersebut dilanjutkan pada perancangan kekuatan beton yang akan dikehendaki. Dalam hal ini perancangan beton kekuatan yang dinginkan adalah K-250, adapun hasil penelitian campuran agregat halus pasir ex.Simpang Pasir dan agregat kasar ex. Palu di dapatkan kuat tekan beton f’c 177,62 kg/cm2, campuran agregat halus pasir ex. palu dan agregat kasar ex. Palu di dapatkan kuat tekan beton f’c 255,91 kg/cm2, campuran agregat halus pasir ex.Simpang Pasir dan ex. Palu dan agregat kasar ex. Palu di dapatkan kuat tekan beton f’c 222,90 kg/cm2, tenyata dari hasil penelitian tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa material ex. Simpang belum memenuhi dari kuat tekanyang kita rencanakan yakni K-250.
ANALISIS PERHITUNGAN TEBAL LAPIS TAMBAHAN PADA JALAN PANGERAN SURYANATA – PATUNG LEMBUSWANA KOTA SAMARINDA NI, DA
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.616 KB)

Abstract

Technical planning of the program carried out in East Kalimantan province are still using Component Analysis Method ISO 1732-1989-F with manual calculation. Along with the development of technology, Technical Directorate of the Directorate General of Highways, Ministry of Public Works introduced a new method using software such as Flexible Pavement Design Software (SDPJL) in 2011. The purpose of this study was to compare the additional overlay on flexible pavement using Component Analysis Method ISO 1732-1989-F and Flexible Pavement Design Software (SDPJL). Location of the study was conducted on roads Santan-Bontang in East Kalimantan province. Primary data used is the Land Capability (CBR value), Road Condition Index (RCI), and the geometric path which was held on 14 and 15 February 2013. Secondary data traffic Daily Average (LHR), Deflection (Benkelman beam), climate and temperature data obtained from the Planning and Monitoring Unit of National Roads (P2JN) East Kalimantan. From these data, overlay is calculated using Component Analysis Method SNI 1732-1989-F and Flexible Pavement Design Software (SDPJL). Overlay of additional analysis calculations using the obtained thick Component Analysis Method AC-WC 4 cm and AC-BC 2.35 cm, while the overlay of additional calculations using the method of Flexible Pavement Design Software (SDPJL) obtained thick AC-WC 4 cm and AC-BC 13 cm. Differences the calculation caused of parameters the data used.
ANALISIS PERMODELAN TARIKAN PADA KAWASAN PENDIDIKAN DI JALAN Ir.H,JUANDA KOTA SAMARINDA, (STUDI KASUS SMAN3 , SMAN 5 , SMPN 4, SMPN 5 SAMARINDA) DRI, HAND
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.256 KB)

Abstract

AbstrakAnalisis Permodelan  Tarikan Pada Kawasan Pendidikan di Jalan Ir.H, Juanda  Kota Samarinda Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan model tarikan perjalanan pada kawasan Jalan Ir.H.Juanda, yang nantinya diharapkan dapat digunakan untuk memperkirakan banyaknya tarikan yang menuju kawasan tersebut dimasa mendatang, sehingga dapat digunakan untuk mengantisipasi permasalahan yang timbul akibat tarikan perjalanan itu.Pengambilan data primer pada penelitian ini dilakukan secara random sampling dengan cara membagikan kuisioner kepada penghuni sekolah, sedangkandata sekunder diperoleh dari pihak sekolah, metode analisis yang digunakan adalah metode analisis regresi linear berganda dengan jumlah tarikan perjalanan totalsebagai variabel terikat, sedangkan variabel bebasnya adalah waktu perjalanan, jarak perjalanan dan alasan pemilihan sekolah. Hasil dari analisis di dapatkan  model untuk perjalanan total dengan bentuk pemodelan Y=1,979-0,128X1+0,242X2 untuk tarikan perjalanan dengan menggunakan sepeda dengan bentuk pemodelan Y=1,5+1X1-0,5X2+3,477E-016X3 untuk Tarikan Perjalanan dengan Sepeda motor juga dapat merepresentasikan realita yang ada dengan bentuk pemodelan Y=1,927-0,167X1-0,081X2+0,350X3. untuk Tarikan Perjalanan dengan mobil juga dapat merepresentasikan realita yang ada dengan bentuk pemodelan Y=2,463-1,573X1+0,709X2+0,727X3 Tarikan Perjalanan dengan angkutan kota juga dapat merepresentasikan realita yang ada dengan bentuk pemodelan Y=2,655-0,129X1-0,91X2+0,254X3  . untuk Tarikan Perjalanan dengan pejalan kaki juga dapat merepresentasikan realita yang ada dengan bentuk pemodelan Y=1,799+1,102X1+-,922X2+,414X3
ANALISIS KINERJA JALAN LUAR KOTA SAMARINDA - BALIKPAPAN PADA RUAS JALAN SOEKARNO-HATTA PADA KM. 17+000 - KM. 37+000 BUDIARTO, MUHAMMAD RICO
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.188 KB)

Abstract

Muhammad Rico Budiarto , NPM : 10.11.1001.7311. 019 , the Outer Path Performance Analysis of Samarinda Balikpapan On Roads Soekarno Hatta At Kilometer 17 to 37 kilometers, Supervisor I : Rossa Agustaniah, ST.,MT. And Supervisor II : Musrifah Tohir, ST.,MT.the Outer Path Performance Analysis of Samarinda Balikpapan On Roads Soekarno Hatta At Km. 17 to KM.37. On the road Soekarno Hatta at kilometer 17 to 37 kilometers, the road conditions tend twisting - winding and around the side of the road there is a settlement there are not so dense.The intent of this research is to improve the quality and efficiency of road traffic movements outside the city, while the purpose of this study was to determine the performance of these roads and determine the category of service level indicators.Performance Analysis of the results of Roads Roads in Soekarno Hatta At Km. 17 to KM.37 on Sunday with average conditions obtained Vehicle Flow (Q) in the first segment is 731 veh / h and the second segment is 726 veh / h. Capacity (C) in the segment I & II is 2593.5 smp / h, Degree of Saturation (DS) in the first segment is the segment II was 0.281 and 0.279, Side Constraints on the first segment is 80 (L) is low and the second segment 56 (L ) is low, and Speed Travel Time on the first segment is 59.1 km / h and takes about 6.1 seconds, and the second segment is 60.2 km / h with a travel time of 5.9 seconds, while based on Service Level (Level Of Service) in the first segment is 0.281 and the second segment is 0.279 of calculations obtained a Service Level Indicator or <0.60 it can be concluded that the free flow, low volume, high speed, and the driver can select the desired speed.
PERBANDINGAN ESTIMASI ANGGARAN BIAYA ANTARA METODE SNI DAN BOW PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG JOANG / LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA SAMARINDA RAHMAN, ABD
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1122.446 KB)

Abstract

Keuntungan yang diperoleh Seorang Estimator tergantung pada kecakapannyamembuat perkiraan biaya. Bila penawaran harga yang diajukan di dalam proses lelangterlalu tinggi, kemungkinan besar Estimator akan mengalami kekalahan. Sebaliknya bilamemenangkan lelang dengan harga terlalu rendah, akan mengalami kesulitan dibelakanghari oleh karena itu perkiraan biaya memegang peranan penting dalam penyelengaraanproyek untuk merencanakan dan mengendalikan sumber daya seperti material, tenagakerja, pelayanan maupun waktu. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatanpembangunan gedung dan bangunan di bidang konstruksi, diperlukan suatu sarana dasarperhitungan harga satuan yaitu Analisa Biaya Konstruksi. Analisa biaya konstruksi yangselama ini dikenal diantaranya analisa BOW dan SNI. Dalam penyusunan harga satuanpekerjaan diperlukan data - data yang mendukung diantaranya gambar bestek, volumepekerjaan, RAB , RKS, daftar harga bahan dan upah pada daerah penelitian. Dariperhitungan analisa harga satuan yang dilakukan didapatkan perbandingan harga satuandengan metode BOW dan SNI . Dan menghasilkan anggaran biaya yang ekonomis denganmenggunakan metode SNI yaitu sebesar Rp. 6,988,980,000.00 sedangkan hasil anggaranbiaya dengan metode BOW yaitu sebesar Rp. 7,797,420,000.00 .Kata Kunci : RAB, BOW, SNI,
PERENCANAAN DINDING PENAHAN TANAH PADA RUAS JALAN TENGGARONG SEBERANG KM 10 KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG RI, JUM
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1175.62 KB)

Abstract

Tenggarong Seberang merupakan pemekaran dari Tenggarong kota atau yang biasa dikenal dengan  Kota Tenggarong, merupakan sebuah kota kecamatan sekaligus ibu kota Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Kota Tenggarong terletak pada 116°47' - 117°04' Bujur Timur dan 0°21' - 0°34' Lintang Selatan. Titik pusat tertinggi kota Tenggarong dari permukaan laut ± 500 m. Kota Tenggarong di lewati oleh aliran sungai Mahakam yang merupakan salah satu sungai terbesar di Kalimantan timur. Kondisi lahan di Tenggarong cenderung lahan rawa di daerah dataran dekat tepian sungai dan berbukit. Suhu udara rata-rata di kota Tenggarong adalah 30 °C, dengan curah hujan tahunan rata-rata 1500-2000 mm/tahun. Wilayah Tenggarong yang terbagi dalam 13 kelurahan ini memiliki luas wilayah mencapai 398,10 km2 (BPS 2010).          Dalam upaya pemekaran dan pemerataan pembangunan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melakukan terobosan dengan membangun Jembatan Kutai Kartanegara sehingga membuka jalur transportasi Tenggarong-Tenggarong Seberang-Samarinda hanya dengan jarak ± 25 Kilometer. Prasarana jalan yang dibangun menggunakan perkerasan kaku (Rigid Pavement), dengan panjang 13 kilometer dan dibuat 2 (dua) jalur dengan lebar masing-masing 8 (Delapan) meter.              Dengan perkerasan menggunakan Rigid pavement ini diharapkan agar jalan yang dibuat itu awet, kuat, mampu layan dan tahan lama sehingga pengguna jalan yang menggunakan jalan tersebut merasa aman, nyaman dan lancar. Namun sangat disayangkan karena kondisi topografi dijalur Tenggarong Seberang cenderung berbukit dan ditambah curah hujan tahun ini cenderung tinggi maka ada beberapa bagian pada sisi jalan yang mengalami kelongsoran salah satunya pada Kilometer 10. Longsoran yang terjadi pada sisi jalan ini kalau terus dibiarkan bisa mengakibatkan kerusakan pada badan jalan berupa retak/patah sehingga kinerja prasarana jalan tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya. Badan jalan yang tadinya lebar karena mengalami kerusakan menjadi sempit sehingga arus lalu lintas menjadi terganggu karena adanya pengalihan arus lalu lintas bahkan bagi pengguna jalan yang tidak berhati-hati bisa membahayakan keselamatannya.               Pada dasarnya longsoran terjadi karena pada permukaan tanah vertikal, komponen gravitasi cenderung untuk menggerakan tanah ke bawah. Apabila komponen gravitasi semakin besar sehingga perlawanan terhadap geseran yang dapat dikembangkan oleh tanah akan terlampaui, maka akan terjadi kelongsoran.          Untuk mencegah agar longsoran tidak bertambah parah yang bisa menyebabkan kerusakan badan jalan maka diperlukan suatu tindakan yang cepat dan tepat dalam penanganan longsoran yang terjadi pada ruas jalan tersebut salah satunya adalah dengan membuatkan dinding penahan tanah (Retaining wall). Asal mula dibuatnya konstruksi dinding penahan tanah adalah akibat bertambah luasnya kebutuhan konstruksi penahan yang digunakan untuk mencegah agar tidak terjadi kelongsoran menurut kemiringan alaminya. Sebagian besar bentuk dinding penahan tanah adalah tegak (vertikal) atau hampir tegak kecuali pada keadaan tertentu yang dinding penahan tanah dibuat condong kearah urugan.          Dalam penanganan longsoran ini tentunya memerlukan analisa dan kajian secara teknis dalam bentuk perencanaan, sehingga dapat dihasilkan suatu desain yang mumpuni dan tepat guna agar sesuai dengan tujuan awal dalam penanganan longsoran.
PERHITUNGAN PERSIMPANGAN JALAN PANGERAN SURYANATA-JALAN H.M. ARDAN-RINGROAD DI KOTA SAMARINDA RADITYO ARI, RENDY
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.984 KB)

Abstract

Persimpangan Jalan Pangeran Suryanata- Jalan HM. Ardan - Ringroad, salah satu simpang tak bersinyal yang berada di Kota Samarinda merupakan ibu kota Kalimantan Timur. Titik persimpangan jalan ini merupakan outer ring road penghubung jalan ke daerah Utara kota Samarinda. Pada persimpangan jalan ini, khususnya di jalan utama atau mayor harus melayani arus lalu lintas yang cukup besar. Persimpangan jalan harus mampu beroperasi secara maksimal. Kurang lancarnya bagian ini akan menyebabkan sistem transportasi menjadi kurang efektif dan kurang efisien. Diharapkan persimpangan ini dapat menanpung volume lalulintas ditentukan oleh kapasitas simpang pada jaringan jalan tersebut. Kinerja suatu simpang merupakan faktor utama dalam menentukan penanganan yang paling tepat untuk mengoptimalkan fungsi simpang. Parameter yang digunakan untuk menilai kinerja suatu simpang tak bersinyal mencakup : kapasitas, derajat kejenuhan, dan peluang antrian. Menurunnya kinerja simpang akan menimbulkan kerugian pada pengguna jalan karena terjadinya penurunan kecepatan, peningkatan tundaan dan antrian kendaraan yang mengakibatkan naiknya biaya operasi kendaraan dan menurunnya kualitas lingkungan.Maksud dari penelitian ini adalah mengetahui kinerja simpang tak bersinyal dan simpang bersinyal serta tingkat pelayanan (level of service/LOS) di persimpangan Jalan Pangeran Suryanata- Jalan HM. Ardan - Ringroad.            Adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat pelayanan (level of service/LOS) simpang tak bersinyal di Jalan Pangeran Suryanata- Jalan HM. Ardan - Ringroad kondisi saat ini.            Dari analisis didapat Tingkat pelayanan (level of service/LOS) simpang tak bersinyal berdasarkan rasio v/c pada tingkat pelayanan, maka pada kinerja eksisting Persimpangan tak bersinyal Jalan P. Suryanata – Jalan HM. Ardan – Jalan Ringroad, didapat v/c = 0,90 > 0,85 mempunyai tingkat pelayanan (LOS) = E, dimana Arus tidak stabil, kecepatan terkadang terhenti volume            Dengan melakukan perencanaan perbaikan persimpangan didapat Tingkat pelayanan (level of service/LOS) perencanan simpang bersinyal tak Jalan P. Suryanata – Jalan HM.Ardan – Jalan Ringroad dirata-rata v/c = 0,21 < 0,85 mempunyai tingkat pelayanan (LOS) = B, Arus mobil, kecepatan sedikit terbatas oleh arus lalu lintas, pengemudi dapat memperoleh kecepatan yang diinginkan
REST HOUSE DESA BATU-BATU KABUPATEN BERAU RESPIANDY, ANDRI
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1317.824 KB)

Abstract

Kebutuhan para pengguna akan adanya tempat beristirahat sejenak membutuhkan rest house yang sesuai standar dan layak memenuhi syarat dengan tidak mengesampingkan perilaku pengguna yang telah ada. Suatu rest house yang baik harus dapat memfasilitasi kebutuhan- kebutuhan para pengguna yang beristirahat berdasarkan hasil pengamatan serta evaluasi desain yang berbasis tingkat kepuasan pengguna dengan memperhatikan analisa perilaku dan kebutuhan para pengguna selama di perjalanan.  Didalam menganalisa perilaku yang perlu diperhatikan adalah bagaimana orang menggunakan elemen arsitektur secara pribadi, berpasangan, kelompok kecil, dan kelompok besar. Apa saja yang mereka lakukan, bagaimana aktifitas saling berkait, apa pengaruhnya terhadap si pengguna, dan bagaimana elemen fisik itu berpengaruh terhadap kegiatan. Proses perancangan rest house melewati beberapa tahapan, yaitu: (1) tahap pengumpulan data, (2) tahap analisis dan sintesis, dan (3) tahap konsep perancangan bangunan.  Faktor waktu berhenti yang terbatas bagi pengguna rest house menuntut kemudahan akses dan kejelasan orientasi bagi para pengguna. Organisasi fasilitas-fasilitas yang terdapat pada rest house dengan memperhatikan hubungan dan kedekatan antar fasilitas, kemudahan akses dan pencapaian, kemudahan serta besaran kelompok pengunjung yang datang.
ANALISA PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PADA KENDARAAN PRIBADI DAN KENDARAAN UMUM STUDI KASUS : PERUMAHAN PELITA V SILVESTER RIA, EDWIN
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.944 KB)

Abstract

Seiring meningkatnya jumlah penduduk kota Samarinda, terutama pada Perumahan Pelita V Samarinda juga memberikan dampak terhadap volume lalu lintas,. Kemacetan yang sering terjadi pada jam, selain itu perilaku para pengemudi yang memarkir kendaraan mereka, persoalan lain muncul akibat para pedagang kaki lima yang menggelar daganganya di atas trotoar terutama pada malam hari dan  para pengendara sepeda motor juga memarkir kendaraan di atas trotoar yang mengakibatkan semakin parahnya kemacetan yang terjadi, selain itu banyaknya para pengguna kendaraan yang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi dari pada angkutan umum dikarenakan tingkat pelayanan yang kurang, sehingga dalam hal ini mengakibatkan semakin mahalnya atau semakin tingginya biaya perjalanan dan waktu perjalananAnalisa yang dilakukan menggunakan metode Stated Preference untuk mengumpulkan informasi mengenai permintaan maupun perilaku perjalanan, penggunaan metode Stated Preference menghasilkan nilai waktu perjalanan yang tidak mendekati nilai waktu sesungguhnya dan mampu mengakomodasi preferensi tersebut dalam pengolahan data digunakan softwear SPSS denngan transformasi analisa regresi bergandaBerdasarkan hasil penentuan nilai waktu perjalanan penduduk kota samarinda Studi Kasus : Perumahan Bukit Pinang Dalam Samarinda di dapat pada pengguan kendaraan bermotor pada setiap nilai perjalanan yang dilakukan apabila mengalami percepatan atau perlambatan selama satu jam adalah Rp. 6.770,90 Rupiah / jam, pada mobil pribadi adalah Rp. 10.294,31 Rupiah / jam, dan pada angkutan kota adalah Rp. 2.102,4 Rupiah / jam.
PEMANFAATAN CLAY EX. BENGALON SEBAGAI AGREGAT BUATAN DAN PASIR EX. MUARA BADAK DALAM CAMPURAN BETON DENGAN METODE STANDAR NASIONAL INDONESIA 03-2847-2002 ISMED, MUHAMMAD
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.532 KB)

Abstract

This study used a mixed design of the Indonesian National Standard 03-2847- 2002. Were performed in the laboratory using artificial coarse aggregate maximum size is the size of the coarse aggregate artificial 10-40 mm. The sample used for the maximum size of coarse aggregate artificial amounted to 30 samples. The results of the overall test that the clay ex. Bengalon have a fairly high abrasion value is 60.08% in aggregate categories that can not be used as coarse aggregate for concrete structural class II and quality of K-125, K-175 and K-225 with abrasion condition (27-40%) , a very high absorption values ranged 20.223% that control water demand in the concrete mix is relatively difficult, and low yields an average compressive strength of 28 days produced by the method SNI 03-2847- 2002 for coarse aggregate maximum ukaran 10-40 mm ie 10 097 MPa compressive strength of the targeted (f'cr) = 25.7 MPa.

Page 23 of 111 | Total Record : 1106