cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
KURVA S JURNAL MAHASISWA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 1,106 Documents
PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI DAERAH IRIGASI KEDANG IPIL KECAMATAN KOTA BANGUN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA ANAH, MISK
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.407 KB)

Abstract

Program Swasembada beras saat ini mempunyai penekanan dan prioritas pembangunan. Penetapan prioritas ini didasarkan pada rencana pembangunan yang berkesinambungan serta evaluasi pada rencana pembangunan sebelumnya, terutama di bidang pertaian.Guna mendukung misi pemantapan swasembada beras nasional, khususnya untuk keperluan konsumsi lokal dan mengimbangi peningkatan jumlah penduduk Kalimantan Timur dan pndudukan Kabupaten Kutai Kartanegeara, pemerintah telah melakukan upaya Pembinaan dan Perencanaan Irigasi antara lain melalui program pemeliharaan atau pemanfaatan, rehabilitasi dan pembangunan jaringan irigasi dan pemanfaatan Jaringan tata air rawa.Program tersebut selain diarahkan untuk menunjang misi pemantapan swasembada beras juga diarahkan untuk mendukung upaya-upaya pemerintah dalam rangka peningkatan kesejahteraan petani, penciptaan lapangan kerja, peningkatan kualitas lingkungan hidup khususnya di daerah pedesaan dan pengentasan kemiskinan.Kegiatan Pengembangan Irigasi untuk menunjang usaha pertanian merupakan salah satu upaya pengembangan system irigasi untuk usaha pertanian, baik untuk usaha tani tanaman pangan, hortikultura, peternakan maupun perkebunan, maka diperlukannya kegiatan perencanaan irigasi yang terpadu dengan dimulai dengan inventarisir potensi pertanian dan lahan pertanian yang akan dialiri jaringan irigasi.Daerah Irigasi Kedang Ipil di Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara yang mempunyai potensi daerah irigasi persawahan belum direncanakan secara teknis, sehingga perlu dilakukan desain teknis irigasi agar mampu meningkatkan produksi pertanian, pendapatan dan kesejahteraan petani di Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara.               .Kondisi Daerah Irigasi Kedang Ipil di Kecamatan Kota Bangun merupakan lahan sawah beririgasi, namun karena suplai air yang tidak berjalan sesuai rencana sehingga kegiatan pertanian lebih mengandalkan pada curah hujan yang turun, dimana tidak terjaminnya sumber air irigasi yang sederhana dikarenakan kondisi saluran secara teknis tidak memadai untuk mengalirkan air.Sehubungan dengan uraian tersebut di atas, maka penulis melakukan penelitian pada ruas jalan tersebut di atas dalam rangka menyelesaikan Skripsi atau skripsi Sarjana (S1) Teknik Sipil Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, dengan mengambil judul : “Perencanaan Jaringan Irigasi Irigasi Kedang Ipil, Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara”.
PENGARUH HASIL GRADASI AGREGAT KELAS B TERHADAP KEPADATAN LAPANGAN PADA RUAS JALAN SIMPANG BENTUAS – SIMPANG MUARA JAWA KIR, SYA
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1830.912 KB)

Abstract

Granules pavement is a construction is built on the foundation soil layer (sub grade), which serves to bear the weight of traffic. Aggregate Base is the foundation layer is the main ingredient composed of granular aggregate or stone material. Aggregates are granular materials are hard and compact and is the aggregate may include cobblestone, crushed stone, stone dust and sand. In addition to the base course, the aggregate has a very important role in the transport infrastructure, particularly in this case the pavement. Carrying capacity of the road pavement is determined largely by the characteristics of the aggregates used.Bentuas road intersection mouth of Java is a road that will connect with the road axis, toward the mouth of the districts and sub-districts of Java Samboja, so the road construction is carried out in order to facilitate access to traffic. The method used for data collection is a method of testing the field with a cone of sand and a method of sieving or distribution of grain in the laboratory.From the results of calculations can be concluded that, sieving or grading tests performed in the laboratory as many as 13 samples. Sieve analysis test should not exceed 2% out of the ring boundary gradation in order to achieve maximum density, if in excess of 2% will be increased compaction trajectory. While the field density testing as many as 40 samples from the site grade B aggregate densty testing in the field. Field density testing results meet the technical specifications (> 98.00%), with an average percentage of density is 101.61%.
PERENCANAAN KEMBALI PASAR KEMUNING DI SAMARINDA MAJI, SUDAR
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.111 KB)

Abstract

Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman terjadi perubahan tuntutan dan standar konsumen terhadap bangunan perencanaan kembali pasar Kemuning. "Kenapa kita membangun pasar yang cukup besar, agar cakupan bisa lebih besar lagi. Karena seiring dengan perkembangan penduduk yang semakin hari semakin meningkat, maka kebutuhan akan barang dan layanan pun juga akan otomatis meningkat," tambahnya. Karenanya, pemerintah tergerak untuk membangun pasar di Jalan Loa Bakung.  "Hal itulah yang membuat kita tergerak untuk membangun Pasar. Pasar yang akan dibangun ini bukan hanya sekedar pasar, tapi pasarnya harus memenuhi standar yang aman dan yaman," katanya. Dijelaskan Senagib, Perencanaan Kembali Pasar Kemuning dalam arti lain, pasar tersebut memiliki berbagai sarana pelayanan bagi masyarakat. Sehingga tercipta kenyamanan dan ketenteraman bagi masyarakat yang hendak berbelanja. "Jadi pasar yang akan kita bangun itu nantinya akan dilengkapi dengan berbagai jenis pelayanan, seperti parkir, keamanan, taman dan lain sebagainya. Sehingga pasar tersebut benar-benar bisa memenuhi segala kebutuhan masyarakat dan yang terpenting bisa menjamin kemanan dan kenyamanan warga yang datang," jelasnya. Dikatakan, lahan pasar tersebut hingga saat ini sudah dibebaskan seluas 6.970  meter persegi. Gedung pasar akan dibangun dua lantai. "Sekarang sudah ada lahan seluas 6.970 meter persegi di atas lahan itulah kita bangun pasar tersebut dengan gedung Dua lantai.
ANALISIS WAKTU TEMPUH PERJALANAN KENDARAAN UMUM ( TRAYEK B ) KOTA SAMARINDA Hendrawan, Doddy
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.927 KB)

Abstract

Di dalam perkembangan suatu kota mengakibatkan terjadinya peningkatan kegiatan penduduknya. Peningkatan kegiatan penduduk ini dapat dilihat dari berubahnya pola guna lahan kota tersebut. Tata guna lahan di dalam suatu kota bersifat dinamis. Artinya, guna lahan akan selalu mengalami perkembangan dan atau perubahan sejalan dengan pertambahan waktu. Satu hal yang mendasar dari perubahan ini adalah bahwa guna lahan pada satu waktu tertentu merupakan hasil dari kegiatan ekonomi dan sosial yang ada pada saat itu.Salah satu jalan dengan intesitas kegiatan yang tinggi di Kota SamarindaTujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa waktu di kota Samarinda. Data primer yang dibutuhkan adalah data kecepatan kendaraan tiap detiknya melalui survei langsung dengan menggunakan alat bantu GPS (global positioning system). Sedangkan data sekunder yang dibutuhan adalah data pendukung yang meliputi lebar dan jumlah fasilitas jalan pada jaringan jalan yang disurvei. Dari hasil penelitian dan analisa data diperoleh trayektori perjalanan, fluktuasi kecepatan per detik, dan parameter polberjenis angkutan Kota Samarinda ( Trayek B ) dianalisis menggunakan metode regresi linier berganda (program SPSS 18.0). Terdapat tiga variabel yang signifikan mempengaruhi waktu tempuh perjalanan kendaraan. Ketiga variabel tersebut memperlihatkan kesesuaian uji rasionalitas tanda terhadap waktu tempuh perjalanan. Dimana semakin bertambahnya nilai variabel bertanda positifPage 2 of 21menyebabkan waktu tempuh perjalanan kendaraan akan semakin bertambah, sedangkan semakin bertambahnya nilai variabel bertanda negatif menyebabkan waktu tempuh perjalanan kendaraan akan berkurang. Secara keseluruhan, nilai indikator tingkat kesesuaian model adalah cukup baik
PENGARUH TEBAL DINDING TERHADAP STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH PADA RENCANA RETAINING WALL JALAN MUALLAF KECAMATAN TENGGARONG Ronaldi, Adji Raymond
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.072 KB)

Abstract

Tenggarong District which is the capital of Kutai regency of course requiregood road infrastructure, as this is one of the veins, especially in the area of theCapital District, both as infrastructure and as a mode of transportation andsupporting the economic development of society. In general, landslides arefrequent natural disaster when the rainy season arrives. Landslides caused bythe movement of the material making up a slope or the road consisting of soil,rock, or a mixture of the two materials, which then undergoes mass transfer orhave movement follows the shape of the slope or the road.In some cases retaining wall construction also experienced structuralfailure or not capable of withstanding the load acting due to rolling and sliding.Failure of retaining wall construction on the course should be studied fromvarious aspects, including the dimensions used on the construction of retainingwall. As a major part of the load bearing wall thickness of the soil pressure onretaining wall kosntruksi needs to be studied in the design so as to get a robustdesign and economical.In this study, given the restrictions that are more focused on the type ofconstruction of a retaining wall that is used is the type counterfort, loads aretaken into account in the design consists of dead load, additional dead load,traffic load, the load pressure of the soil and earthquake loads, variations inthickness below the retaining wall used are two variations of thickness 0,450meters and 0,250 meters and the quality of concrete used is K.325, or 325kg/cm2. From the calculation of the construction of retaining walls that arereviewed against the wall thickness is found that the largest axial force thatworks on both the thickness variation is 1208,1509 KN greatest shear forcesworking on x-axis direction retaining wall of 1115,7013 KN. From thecalculation shows that the thick wall retaining wall will affect the ability of thewall withstand moments around, so that the thicker wall retaining the abilitywalls hold bolsters will be even greater, and vice versa thinner walls, hence theability of the wall withstand bolsters will be smaller. While the influence of thewall thickness due to the shear force is not significant.
KAJIAN STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH TERHADAP LEBAR ALAS PONDASI PADA RENCANA DINDING PENAHAN TANAH DESA MARGOMULYO KECAMATAN LOA JANAN Salas, Joni
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.608 KB)

Abstract

Landslide which occurred the road that experienced landslides, must beaddressed so that it does not interfere with the performance of the road which isthe lifeblood and driving force of development.In this study used the dimensions of retaining wall with counterfort type,with a height of 3 meters, length per segment of 10 meters with 2 widthspedestal foundation as a parameter in the calculation of the base foundationthat is 2 meters wide and 1,2 meters. Quality of concrete used is 300 kg/cm2,equivalent to 24,090 MPa. From the calculation with two alternate dimensionsobtained pedestal foundation, the largest vertical force of 1306,264 KN, themoment of greatest in x direction 1065,5 KN.m, y direction of the greatestmoments of 457,471 KN.m.From the calculation shows that the width of the base foundationretaining wall will affect the ability of the wall withstand moments bolsters,thus widening the base foundation retaining wall then the ability walls resistroll will be greater and the need for the stake will be less, and vice versagetting smaller pedestal foundation walls, the ability to withstand rolling wallwill be smaller and the need for the stake will be many more.From the calculation shows that the width of the base foundationretaining wall has more influence on the ability of the wall withstand momentsbolsters, while the ability of the moments of withstand shear effect and the sameresult .
ANALISA PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PADA KENDARAAN PRIBADI DAN KENDARAAN UMUM STUDI KASUS : PERUMAHAN PELITA V RIA, EDWIN SILVESTER
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.432 KB)

Abstract

Seiring meningkatnya jumlah penduduk kota Samarinda, terutama pada Perumahan Pelita V Samarinda juga memberikan dampak terhadap volume lalu lintas,. Kemacetan yang sering terjadi pada jam, selain itu perilaku para pengemudi yang memarkir kendaraan mereka, persoalan lain muncul akibat para pedagang kaki lima yang menggelar daganganya di atas trotoar terutama pada malam hari dan  para pengendara sepeda motor juga memarkir kendaraan di atas trotoar yang mengakibatkan semakin parahnya kemacetan yang terjadi, selain itu banyaknya para pengguna kendaraan yang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi dari pada angkutan umum dikarenakan tingkat pelayanan yang kurang, sehingga dalam hal ini mengakibatkan semakin mahalnya atau semakin tingginya biaya perjalanan dan waktu perjalananAnalisa yang dilakukan menggunakan metode Stated Preference untuk mengumpulkan informasi mengenai permintaan maupun perilaku perjalanan, penggunaan metode Stated Preference menghasilkan nilai waktu perjalanan yang tidak mendekati nilai waktu sesungguhnya dan mampu mengakomodasi preferensi tersebut dalam pengolahan data digunakan softwear SPSS denngan transformasi analisa regresi bergandaBerdasarkan hasil penentuan nilai waktu perjalanan penduduk kota samarinda Studi Kasus : Perumahan Bukit Pinang Dalam Samarinda di dapat pada pengguan kendaraan bermotor pada setiap nilai perjalanan yang dilakukan apabila mengalami percepatan atau perlambatan selama satu jam adalah Rp. 6.770,90 Rupiah / jam, pada mobil pribadi adalah Rp. 10.294,31 Rupiah / jam, dan pada angkutan kota adalah Rp. 2.102,4 Rupiah / jam.
STUDI PERHITUNGAN STRUKTUR DINDING PENAHAN TANAH PADA LONGSORAN JALAN LOA JANAN STA.0+035 – STS.0+090 KECAMATAN LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA UDDIN, SAHAR
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.219 KB)

Abstract

What is meant by a landslide is the movement of a land mass slopes downward slopestability due to the disruption of the amount of soil moved it apart from its geometric depends on theseverity and also from the shear strength (shear strength). Shear strength is not fixed, and can bedecreased due to increasing water content in the soil itself, in addition to the influence of otherdisorders. Disruption to the stability of the slope can be caused by nature and also by humanactivity itself. The first so-called natural disasters, which can be caused by earthquakes or by heavyrain is prolonged, the second is human error, and generally in the form of imposition of excessive(overloading), excavation uncontrolled, drainage is less than perfect, and deforestation.Loa thorn road is one of the areas that has undulating topography. Wave in question is thenatural state of hills and valleys, this has resulted in some segments of roads should be on theslopes. The presence of natural factors, especially rain and ground water flow that makes it loseground slope stability or ability to withstand sliding friction that occurs, automatically highwayabove it will be impaired and will also affect the level of service. So that public facilities canfunction optimally we need to hold the handling of an avalanche is one of them by making theconstruction of retaining soil so that the soil in these segments do not move or shift.From the results of calculations can be concluded that, the dimensions of retaining wall is 3 metershigh and 2.5 meters wide, 0.40 meters thick plate with a length of 55 meters, retaining wall stabilitysafe to bolster however affect the shear, so it is necessary to pile foundation meperkaku wallstructure and pile foundation.
PERHITUNGAN STRUKTUR DINDING PENAHAN TANAH PADA PEMBANGUNAN LONGSORAN PADA RUAS JALAN SOEKARNO-HATTA KM 8 BALIKPAPAN Tri Cahya, Wahyu
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.691 KB)

Abstract

Perhitungan struktur dinding penahan tanah pada pembangunan longsoran padaruas jalan Soekarno – Hatta KM 8 Balikpapan, dengan metode dinding penahan tanah(retaining wall).Ruas jalan Soekarno - Hatta adalah jalan yang disebut jalan antar kota dalampropinsi, daerah disekitar ruas jalan ini mempunyai keadaan topografi bergelombangdalam artian berbukit-bukit dan lembah, Karena hal ini pada daerah ini banyak terjaditanah longsor. Penanggulangan longsor pada ruas jalan Soekarno – Hatta KM 8direncanakan dengan membuat konstruksi dinding penahan (retaining wall),perencanaan konstruksi itu melalui tahapan-tahapan seperti, pengumpulan data aktuallapangan (topografi dan data penyelidikan tanah) sampai pada analisa bentuk, dimensidan stabilitas konstruksi. Konstruksi ini yang nantinya menahan tanah yang longsor.Sehingga kerawanan daerah longsoran khususnya di ruas jalan Soekarno – HattaKM 8 Balikpapan dapat terpecahkan dengan adanya Penanganan Longsoran denganmenggunakan Struktur Dinding Penahan Tanah, diharapkan penanganan longsorandengan menggunakan metode ini dapat mengatasi masalah Longsoran-longsoran didaerah lain bukan hanya di ruas jalan soekarno - hatta saja, tetapi di daerah-daerah lainyang ada di Indonesia khususnya di Kalimantan Timur.Pengamatan di lapangan menunjukan bahwa pengetahuan di bangku kuliahbanyak dilengkapi dengan pengetahuan dan wawasan di lapangan, khususnya di bidangmanajemen lapangan untuk mencapai proyek yang berhasil.
MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PEKERJAAN DRAINASE JL. A.W. SYAHRANI, SANGATTA KUTAI TIMUR Disusun oleh TIO, SULIS
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.058 KB)

Abstract

Manajemen Konstruksi adalah bagaimana sumber daya yang terlibat dalam proyek dapatdiaplikasikan secara tepat. Sumber daya dalam proyek konstruksi diklompokan dalam 6M(Manpower, Material, Mechines, Money, Method and Market). Manajemen memang mempunyaipengertian lebih luas dari pada itu, tetapi definisi tersebut memberikan kenyataan bahwamanajemen terutama mengelola sumber daya manusia, bukan material atau financial karenasemua manager, harus memperdulikan keahlian atau keterampilan khusus mereka harusmelaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan yangmereka inginkan.Studi ini secara khusus membahas bagaimana pelaksanaan Manajemen Konstruksi padaPekerjaan Peningkatan Drainase Jln. AW. Syahrani Sangatta, Kutai Timur. Adapun analisadilakukan dengan cara pengupulan data dan studi literatur.Analisa pada studi ini meliputi penjadwalan proyek, penyusunan kegiatan pekerjaan,perhitungan kedepan ES dan EF, perhitungan kebelakang LS dan LF, dan perhitungan jalurkritis. Dari beberapa analisa diatas didapat lintasan jalur kritis sebagai berikut pekerjaanpersiapan, pekerjaan tanah, pekerjaan drainase, pekerjaan pasangan, pekerjaan trotoar, pekerjaanrekondisi jalan.Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dengan menggunakan Precedence DiagramMethode (PDM) maka dapat disarankan bagi pihak Kontraktor Pelakasana untuk dapatmengontrol pekerjaan-pekerjaan yang termasuk dalam jalur kritis agar tidak menghambat waktupelaksanaan yang telah direncanakan.

Page 32 of 111 | Total Record : 1106