cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
KURVA S JURNAL MAHASISWA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 1,106 Documents
PERENCANAAN SALURAN PEMBUANG III JARINGAN IRIGASI KOTA BANGUN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA SUT.YH, SELIR IRAMA
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (954.146 KB)

Abstract

Kegiatan budidaya pertanian baik dalam pengembangan tanaman pangan, hortikultura, peternakan maupun perkebunan, ketersediaan air dan system irigasi merupakan faktor yang sangat strategis dan penting. Tanpa adanya dukungan kedua hal tersebut sekiranya dimensi perencanaan tidak dapat mampu menunjang kegiatan pembangunan dalam arti luas.Air secara sangat cepat menjadi sumberdaya yang makin langka dan tidak ada sumber penggantinya dari jumlah yang sedikit yang mungkin dapat dimanfaatkan tersebut, manusia masih menghadapi permasalahan yang amat mendasar. Pertama, adanya variasi musim dan ketimpangan spasial ketersediaan air. Pada musim hujan, beberapa bagian dunia mengalami kelimpahan air yang luar biasa besar dibandingkan dengan bagian lain sehingga berakibat terjadinya banjir dan kerusakan lain yang ditimbulkannya.Pada musim kering, kekurangan air dan kekeringan menjadi bencana yang mengerikan di beberapa bagian dunia lainnya yang mengakibatkan terjadinya bencana kelaparan dan kematian.Pemerintah Indonesia terus menggalakkan program swasembada beras  dan guna mendukung misi pemantapan swasembada beras nasional, khususnya untuk keperluan konsumsi lokal dan mengimbangi peningkatan jumlah penduduk Kalimantan Timur dan penduduk Kabupaten Kutai Kartanegara, pemerintah telah melakukan upaya Pembinaan dan Perencanaan Irigasi antara lain melalui program pemeliharaan atau pemanfaatan, rehabilitasi dan pembangunan jaringan irigasi dan pemanfaatan jaringan tata air.Program tersebut selain diarahkan untuk menunjang misi pemantapan swasembada beras juga diarahkan untuk mendukung upaya-upaya pemerintah dalam rangka peningkatan kesejahteraan petani, penciptaan lapangan kerja, peningkatan kualitas lingkungan hidup khususnya di daerah pedesaan dan pengentasan kemiskinan.Kegiatan Pengembangan Irigasi untuk menunjang usaha pertanian merupakan salah satu upaya pengembangan system irigasi untuk usaha pertanian, baik untuk usaha tani tanaman pangan, hortikultura, peternakan maupun perkebunan, maka diperlukannya kegiatan perencanaan irigasi yang terpadu dengan dimulai dengan inventarisir potensi pertanian dan lahan pertanian yang akan dialiri jaringan irigasi.Jaringan Irigasi Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara yang mempunyai potensi daerah irigasi persawahan belum direncanakan secara teknis, termasuk saluran pembuangnya yang terdiri dari tiga saluran pembuang, sehingga perlu dilakukan desain teknis irigasi agar mampu meningkatkan produksi pertanian, pendapatan dan kesejahteraan petani di Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara.Kondisi Jaringan Irigasi Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan lahan sawah beririgasi, namun karena suplai air yang tidak berjalan sesuai rencana sehingga kegiatan
STUDI DRAINASE PADA PERSIMPANGAN JALAN KADRI OENING DAN JALAN PANGERAN SURYANATA KOTA SAMARINDA Ardian, Yuli Arianto
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.416 KB)

Abstract

Disposal of excess water which is not desirable in an area of intersection as the Road Kadrie Oening and Princes Street Suryanata and ways alleviation consequences caused by excess water is then made drainage channel as one of the elements of the public infrastructure needed by the people around the site in order towards city life that is safe, comfortable, clean, healthy and free of flooding. Drainage infrastructure here serves to drain surface water from the road as the surface water control measures to improve the area around the location of the intersection of muddy puddles and flooding                    The intent of this study was to determine the drainage system in the area - area of intersection Kadrie Suryanata Oening and Prince Street in the city of Samarinda.                    Rainfall intensity side channel at the intersection of Princes Street Kadri Oening and Suryanata in Samarinda, with a return period of 2, 5, 10 and 25 years using the Log Pearson III as follows;LokasiDebit Rancangan (Q) m3/dtk Periode Ulang 2 TahunPeriode Ulang 5 TahunPeriode Ulang 10 TahunPeriode Ulang 25 Tahun    Lokasi 10,31350,52780,66630,8609  Lokasi 20,10310,17360,21920,2832  Lokasi 30,47440,79861,00821,3026  Lokasi 40,10420,17540,22140,2861  Lokasi 50,09940,16720,21110,2728  Lokasi 60,11200,18850,23790,3074  Lokasi 70,51080,85991,0851,4025  Lokasi 80,13720,23090,29150,3766  Lokasi 90,37070,62400,78771,0177  Lokasi 100,40150,67580,85311,1023  Lokasi 110,24920,41940,52950,7095  Lokasi 120,26320,44300,55930,7226  Lokasi 130,12710,21400,27400,3490  Lokasi 140,49010,82501,04141,3456  Lokasi 150,30270,50950,64320,8311  Lokasi 160,24920,41940,52950,6841  Debit ( Q ) The channel is 1.4025 m3 / sec . Dimensional cross section of the channel drainage systems on waterways divided ;a.             Channel side ( lengthwise ) on the left and right side in Jalan Kadri Oening and Princes Street Suryanata should be improved by changing the dimensions of the channel and to be easy in the implementation of the field then the channel is made uniform with concrete material taken 1.5 m size B and H are taken 1 , 2 m , the planning of drainage channels made under the pavement then cover with pavement facilities .b.             Transverse cross-section of the water channel (culvert) or rectangular made of stone masonry and cover plate of concrete, with a cross-sectional dimension; Height (h) = 1,5 meters, width (b) = 1,5 meters. The cover plate of the concrete culvert with size; Thick plates = 20 cm; Principal reinforcement Ø = 12, a distance of 200 cm (D12 – 200); Dividers diameter reinforcement Ø = 8, a distance of 250 cm (D8 – 250).
EVALUASI KINERJA LALU LINTAS RUAS JALAN ANGGUR DAN KS. TUBUN DALAM (ARGA MULYA) SAMARINDA AGUSTYAS, HERO
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.16 KB)

Abstract

Jalan Anggur dan Jalan Argamulya merupakan salah satu ruas jalan dimana daerah perkotaan yang sering terjadi kemacetan, tundaan, kecelakaan dan gangguan lalu lintas lainnya yang pada akhirnya akan menyebabkan kerugian waktu  biaya dan kerugian lainnya yang tidak sedikit nilainya bagi para pengguna jalan. Hal ini juga akibat kurang disiplinya pengguna jalan itu sendiri.Jalan Anggur dan Jalan Ks. Tubun merupakan salah satu ruas jalan dimana daerah perkotaan yang sering terjadi kemacetan, tundaan, kecelakaan dan gangguan lalu lintas lainnya yang pada akhirnya akan menyebabkan kerugian waktu  biaya dan kerugian lainnya yang tidak sedikit nilainya bagi para pengguna jalan. Hal ini juga akibat kurang disiplinya pengguna jalan itu sendiri.            Hasil Analisi jalan Anggur hari sabtu tanggal 30 MeiArah1 (Simpang 3 Anggur ke Simpang 3 UPTD Monogisidi) 2015 Volume Kendaraan 1454,60 Smp/Jam, DS 0,91, V 33,12 Km/Jam Tingkat Pelayanan E. Arah 2 (Simpang Tiga UPTD Monogisidi ke Simpang 3 Anggur) Volume Kendaraan 1363,25 Smp/Jam, DS 0,86, V 37,11 Km/Jam Tingkat Pelayanan E. hari minnggu tanggal 31 Mei 2015 Arah1  (Simpang 3 Anggur ke Simpang 3 UPTD Monogisidi) Volume Kendaraan 1830,6 Smp/Jam, DS 1,11, V 33,28 Km/Jam Tingkat Pelayanan F. Arah 2 (Simpang Tiga UPTD Monogisidi ke Simpang 3 Anggur) Volume Kendaraan 1647 Smp/Jam, DS 1,03, V 33,32 Km/Jam Tingkat Pelayanan F. hari Senin tanggal 01 Juni 2015 Arah1  (Simpang 3 Anggur ke Simpang 3 UPTD Monogisidi) 2015 Volume Kendaraan 1644,5 Smp/Jam, DS 1,02, V 32,32 Km/Jam Tingkat Pelayanan F. Arah 2 (Simpang Tiga UPTD Monogisidi ke Simpang 3 Anggur) Volume Kendaraan 1390,75 Smp/Jam, DS 0,87, V 32,96 Km/Jam Tingkat Pelayanan D. hari Selasa tanggal 02 Juni 2015 Arah1  (Simpang 3 Anggur ke Simpang 3 UPTD Monogisidi) 2015 Volume Kendaraan 1938 Smp/Jam, DS 1,21, V 30,93 Km/Jam Tingkat Pelayanan F. Arah 2 (Simpang Tiga UPTD Monogisidi ke Simpang 3 Anggur) Volume Kendaraan 1716,9 Smp/Jam, DS 1,07, V 32,58 Km/Jam Tingkat Pelayanan F.            Hasil Analis jalan Arga Mulya hari Sabtu tanggal 23 Mei 2015 Arah 1 (Simpang 3 Kstubun  Ke Simpang 4 Kstubun ) Volume Kendaraan 2318,76 Smp/Jam, DS 1,4, V 24,72 Km/Jam Tingkat Pelayanan F . Arah 2 (Simpang 4 Kstubun Ke Simpang 3 Kstubun) Volume Kendaraan 2187,4 Smp/Jam, DS 1,37, V 25,17 Km/Jam Tingkat Pelayanan F. hari Minggu tanggal 24 Mei 2015 Arah 1 (Simpang 3 Kstubun  Ke Simpang 4 Kstubun ) Volume Kendaraan 2287,4 Smp/Jam, DS 1,44, V 25,17 Km/Jam Tingkat Pelayanan F . Arah 2 (Simpang 4 Kstubun Ke Simpang 3 Kstubun) Volume Kendaraan 1913,2 Smp/Jam, DS 1,2, V 40,52 Km/Jam Tingkat Pelayanan F. hari Senin tanggal 25 Mei 2015 Arah 1 (Simpang 3 Kstubun  Ke Simpang 4 Kstubun ) Volume Kendaraan 2318,25 Smp/Jam, DS 1,6, V 24,26 Km/Jam Tingkat Pelayanan F . Arah 2 (Simpang 4 Kstubun Ke Simpang 3 Kstubun) Volume Kendaraan 1844,2 Smp/Jam, DS 1,41, V 24,4 Km/Jam Tingkat Pelayanan F. hari Selasa tanggal 26 Mei 2015 Arah 1 (Simpang 3 Kstubun  Ke Simpang 4 Kstubun ) Volume Kendaraan 2327,76 Smp/Jam, DS 1,46, V 38,33 Km/Jam Tingkat Pelayanan F . Arah 2 (Simpang 4 Kstubun Ke Simpang 3 Kstubun) Volume Kendaraan 1844,2 Smp/Jam, DS 1,61, V 31,86 Km/Jam Tingkat Pelayanan F.
ANALISIS KINERJA RUAS TERHADAP PARKIR PADA BADAN JALAN PANGLIMA BATUR DI KOTA SAMARINDA HIDAYATI, NILA
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.733 KB)

Abstract

 Berdasarkan data Pemerintah Kota Samarinda bahwa bangunan di pinggir jalan tidak memiliki lahan parkir dari tahun ke tahun, sehingga penggunaan badan jalan sebagai lahan parkir di kota Samarinda khususnya di Jalan Panglima Batur menyebabkan kemacetan. Hal ini disebabkan masyarakat menggunakan badan jalan sebagai tempat parkir dan pemilik tempat usaha atau kantor tidak memiliki lahan parkir dan menggunakan badan jalan sebagai tempat parkir.Maksud dari penelitian ini adalah mengetahui dan menghitung pengaruh parkir pada badan jalan (on street parking) terhadap kinerja ruas Jalan Panglima Batur di SamarindaAdapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat pelayanan pada jam puncak (peak hour) ruas Jalan Panglima baturBerdasarkan analisis kinerja dengan metode MKJI’97 didapat ;Tingkat pelayanan jam puncak (peak hour) ruas jalan adalah :Segmen 1-   Kondisi ruas jalan tanpa ada parkirSebesar v/c rasio = 0,595 < 0,75, maka tingkat pelayanan (LOS) = C, yang berarti Arus stabil, kecepatan dikontrol oleh arus lalu lintas, pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan.-   Kondisi ruas jalan ada parkirSebesar v/c rasio = 0,81 > 0,75, maka tingkat pelayanan (LOS) = D, yang berarti Arus stabil, kecepatan dikontrol oleh arus lalu lintas, pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan.Segmen 2-  Kondisi ruas jalan tanpa ada parkirSebesar v/c rasio = 0,650 < 0,75, maka tingkat pelayanan (LOS) = C, yang berarti Arus stabil, kecepatan dikontrol oleh arus lalu lintas, pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan.-  Kondisi ruas jalan ada parkirSebesar v/c rasio = 0,675 < 0,75, maka tingkat pelayanan (LOS) = C, yang berarti Arus stabil, kecepatan dikontrol oleh arus lalu lintas, pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan.Segmen 3-  Kondisi ruas jalan tanpa ada parkirSebesar v/c rasio = 0,675 < 0,75, maka tingkat pelayanan (LOS) = C, yang berarti Arus stabil, kecepatan dikontrol oleh arus lalu lintas, pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan.-  Kondisi ruas jalan ada parkirSebesar v/c rasio = 0,636 < 0,75, maka tingkat pelayanan (LOS) = C, yang berarti Arus stabil, kecepatan dikontrol oleh arus lalu lintas, pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan
KINERJA MUTU BETON PELAKSANAAN PEMBUATAN SALURAN DRAINASE PADA JALAN DAMAI POROS SANGATTA KABUPATEN KUTAI TIMUR KURNIAWAN, WAWAN
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22.888 KB)

Abstract

Sangatta merupakan daerah perkotaan yang sedang berkembang sesuai fungsinya sebagai Kabupaten Kutai Timur, dan menjadi pusat pemerintahan, pusat perekonomian daerah. Adapun bentang alamnya menunjukkan pola dataran sebagian bergelombang dan sebagian terdapat bukit – bukit. Perkembangan penduduk mendominasi lahan pada lokasi jalan utama atau jalan poros. Semakin meningkatnya pembangunan infrastruktur pada suatu kawasan seperti gedung, jalan, jembatan, perumahan, drainase, sarana ibadah dan lain sebagainya perlu adanya penataan yang baik dan terperencanaa sehingga perkembangannya tertata dengan bail pula.Maksud dengan dilaksanakannya penelitian untuk mengetahui kualitas beton pada pelaksanaan pekerjaan saluran drainase. Sedangkan tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut : Untuk mengetahui kualitas beton pada kegiatan pembuatan saluran drainase dengan uji kuat tekan beton dan Untuk mengetahui penyebab dari menurunya nilai kuat tekan beton setelah pengecoran dilaksanakan.Kuat tekan beton menunjukan kualitas pekerjaan saluran drainase pada saluran drainase sebelah kanan pengujian kuat tekan rata-rata (f’cr) = 314,606 Kg/cm2, standar deviasi (S) = 53,715 Kg/cm2, dan kuat tekan beton karakteristik (f’c) = 256,594 Kg/cm2. Saluran Drainase sebelah Kiri pengujian kuat tekan rata-rata (f’cr) = 324,809 Kg/cm2, standar deviasi (S) = 48,140 Kg/cm2, dan kuat tekan beton karakteristik (f’c) = 272,817 Kg/cm2.
GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL KALIMANTAN DI SAMARINDA Pangasih, Feliksdinata
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.897 KB)

Abstract

Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Kalimantan di Samarinda merupakan bangunanbentang lebar yang didalamnya difungsikan sebagai tempat untuk mempertunjukan acarakesenian yang berasal dari pulau kalimantan yang berlokasi di kota Samarinda. Kesenian tersebutdiantaranya seperti seni tari, seni musik, seni drama, dan ragam kesenian lain yang dapatdipertunjukan di depan publik.Selain fungsi utama sebagai tempat mempertunjukan kesenian dari daerah kalimantan,kawasan Gedung pertunjukan Seni Tradisional Kalimantan juga bertujuan sebagai kawasanwisata di kota Samarinda. Dengan dilengkapi fasilitas penunjang untuk memanjakanpengunjungnya seperti cafe, coffee shop, toko souvenir, galeri ATM, lobby utama, plaza, ruangpers, tribun penonton full AC, lift pengunjung, kawasan hijau yang asri, parkir yang sangatnyaman, utilitas dan sistem keamanan yang terintegrasi dan berbagai fasilitas lainnya
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN KAKU METODE NAASRA DAN AASHTO JALAN LOA JANAN – BATAS TENGGARONG KUTAI KARTANEGARA MAULANA, ULENG
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1221.585 KB)

Abstract

Pada Studi Perbandingan Lapis Perkerasan Kaku dengan Metode NAASRA,  dan AASHTO 1993 pada Ruas Jalan Loa Janan – Batas Tenggarong “Kutai Kartanegara’’ merupakan studi perbandingan dua metode yaitu NAASRA (National Association of Australian State Road Authorities) dan AASHTO 1993 (American Association of State Higway and transportation officials) yang dititik beratkan pada perencanaan lapis perkerasan kaku yang lebih ekonomis. Metode NAASRA yang merupakan metode wujud asli dari metode Bina Marga dimana metode tersebut banyak di gunakan dalam merencanakan lapis perkerasan kaku untuk pembangunan jalan di Indonesia, dan metode AASHTO 1993 adalah metode yang banyak di gunakan untuk merencanakan lapis perkerasan kaku untuk pembangunan jalan di Amerika. Metode AASHTO ini pun di gunakan dalam perencanaan lapis perkerasan kaku untuk pembangunan jalan di Indonesia yang berskala besar. Ini lebih akurat dibandingkan dengan metode NAASRA atau Bina Marga ( seperti pembangunan Jalan bebas hambatan, jalan tol atau jalan – jalan yang sering di lalui oleh kendaraan degan kapasitas beban yang besar ). dalam perencanaannya untuk membandingkan metode mana yang lebih ekonomis dalam perencaan lapis perkerasan kaku untuk jalan sepanjang tujuh kilo dua ratus meter  ( STA 05+250 s/d STA 12+ 450 ) maka dalam studi ini menggunakan harga satuan dari lokasi studi pada tahun 2014 dan perbandingan harga yang di dapat dari kedua metode tersebut menggunakan angka prosentase.
PERFORMANCE CONCRETE IN ROAD RIGID PAVEMENT MUARA PAHU – MOUNTAIN BAYAN IN THE DEPARTMENT OF PUBLIC WORKS DISTRICT WEST KUTAI UDDIN, ASPAR
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Highway traffic is to serve both motor vehicles and non-motorized traffic with weights ranging from mild to severe, of course, this depends on the functional hierarchy of roads that are both outside and inside the city. Road maintenance concrete can be said to be zero even though its initial cost is higher than the asphalt road which always require regular maintenance, periodic maintenance, and upgrading of roads, it is appropriate if the concrete used on road sections were very busy as little as any road repairs done will invite congestion that would be a very broad impact.The purpose of the study is to examine the quality of the concrete results of the field work is in accordance with the mix design. While the aim to determine the quality of concrete were carried out in the field and to determine the implementation methods of casting, compaction, testing slump test, concrete for specimen retrieval and maintenance of the field test object.Results of research for the quality of cement concrete compressive strength characteristics of the field an average of thirty (30) samples f'cField= 247.687 Kg/cm2. Strength concrete compressive 85% of the characteristic (f'c x 0.85) = 210.534 Kg/cm2. Concrete compressive strength characteristics of an average of four (4) samples meet the required compressive strength characteristics of the plan are f'cField = 251.552 Kg/cm2 > f'cplant = 225,000 Kg/cm2. Concrete compressive strength characteristics of a standard deviation (f'c + 0.82 x S) = 250.559 Kg/cm2 > f'cPlant = 225,000 Kg/cm2.
RANCANGAN BETON NORMAL DAN BETON SERAT KELAPA DENGAN PASIR TANAH MERAH SERTA BATU PECAH KUTAI BARAT FIRAERA W GAMAS, WENDY
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Design of Normal Concrete and Concrete Coconut Fibers with Tanah Merah Sand and Crushed Stone Kutai Barat.Final Project Faculty of Civil Engineering Department of the University 17 Agustus 1945 Samarinda.Normal concrete is concrete that has a weight of 2200 - 2500 kg/m3 using natural aggregates were broken or without broken.Fiber-reinforced concrete is a mixture of concrete plus fiber, generally in the form of rods with a size of 5-500 μm with a length of about 25 mm. Fiber material may be asbestos fibers, plastic fibers (polypropylene), or a piece of steel wire. The fibers in concrete prevents cracks that makes concrete more ductile than ordinary concrete. The purpose of this study was to compare the compressive strength value produced normal concrete and fiber-reinforced concrete that uses coarse crushed aggregate of Kampung Keay Kutai Barat and fine aggregate from Tanah Merah North Samarinda.This study uses a mix design method (Indonesian National Standard) SNI 03-2847-2002 conducted in the laboratory using the maximum size of coarse aggregate is 40 mm. The sample used for normal concrete and concrete variation of 0.25% coconut fiber and a variation of 0.5% respectively using 30 samples and the total number of samples is 90 samples.From the test results normal concrete compressive strength at 28 days compressive strength value of the average need (f'cr) is 108.050 and the compressive strength implied (f'c) is 87.987 Kg/Cm2 of the average compressive strength needs to be targeted (f'cr) = 255 Kg/Cm2 and2the compressive strength implied (f'c) = 175 Kg/Cm2. Concrete compressive strength testing of fiber variation of 0.25% at 28 days the value of the average compressive strength of the targeted (f'cr) is 94.342 Kg/Cm2 and the compressive strength implied (f'c) is 77.619 Kg/Cm2 of compressive strength average need targeted (f'cr) = 255 Kg/Cm2 and the compressive strength implied (f'c) = 175 Kg/Cm2. Concrete compressive strength testing of fiber variation of 0.5% at 28 days the compressive strength average (f'cr) is 87.343 Kg/Cm2 and the compressive strength implied (f'c) is 70.633 Kg/Cm2 from the mean compressive strength average need targeted (f'cr) = 255 Kg/Cm2 and the compressive strength implied (f'c) = 175 Kg/Cm2.
EVALUASI SISA MATERIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN OUTER RINGROAD JEMBATAN MAHULU – JALAN JAKARTA – JALAN M.SAID PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAN, IH
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (953.569 KB)

Abstract

Material is one of the important components in building construction. The use ofmaterials in the field often lead to the rest of the material is quite high, material wasteminimization efforts will help contractors increase profits as much as possible in addition toreduce the influence of the environmental impact.This study was conducted to determine the quantity of waste material, the source and thecausal factors and material management at the project above. Data were obtained through twoways: (1) a questionnaire distributed to field managers, site supervisors, field implementers,foremen, and other office holders are still involved in the projects, (2) field observations.The results showed that the largest quantities of waste material in a row is a pile,aggregate B, mountain stone, sand, soil deposits, the aggregate S, cement, lean concrete, andready mix concrete. Under the category of indirect percentage of residual waste material isgreater than the direct waste, except cement and piles where the majority of the rest of thematerial that occurs in the physical form field so greatly affect the environmental impact and therest of the material happens to be minimized.

Page 31 of 111 | Total Record : 1106