cover
Contact Name
Arifa Chan
Contact Email
uppublikasi@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
uppublikasi@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Published by Kementerian Pertanian
ISSN : 23561297     EISSN : 25287222     DOI : -
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar (JTIDP) published by Indonesian Center for Estate Crops Research and Development is a peer-reviewed and open access journal that publishes significant and important research from area of agricultural science on industrial and beverage crops.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2017): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar" : 8 Documents clear
Respons Tanaman Karet Belum Menghasilkan terhadap Pemupukan Organik dan Anorganik di Tanah Latosol Sukabumi Saefudin Saefudin
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 1 (2017): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v4n1.2017.p49-56

Abstract

Kebutuhan pupuk tanaman karet belum menghasilkan (TBM) dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya adalah jenis tanah, jenis klon, umur tanaman, dan teknis budi daya. Informasi kebutuhan pupuk tanaman karet TBM pada berbagai jenis tanah masih terbatas. Tujuan penelitian  adalah mengetahui respons tanaman karet TBM terhadap pemupukan  organik dan anorganik di tanah latosol Sukabumi, Jawa Barat.  Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Pakuwon, Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri), Sukabumi,  mulai bulan Juni 2014 sampai Juni 2016. Penelitian menggunakan rancangan petak terpisah dengan 3 ulangan. Petak utama adalah takaran pupuk organik (0, 2, dan 4 kg/pohon), sedangkan anak petak adalah takaran pupuk anorganik (50%, 75%, 100%, dan 125% dari takaran rekomendasi umum). Pengamatan dilakukan terhadap lilit batang, panjang cabang ujung, jumlah dan kerapatan daun pada cabang ujung, panjang tangkai daun, panjang dan lebar anak daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat  interaksi yang nyata antara perlakuan takaran pupuk organik dengan pupuk anorganik terhadap semua parameter pertumbuhan tanaman karet TBM pada tanah latosol Sukabumi. Pemupukan organik berpengaruh nyata terhadap karakter lilit batang, serta panjang dan lebar anak daun. Semakin banyak pupuk organik diberikan maka lilit batang semakin meningkat, tetapi ukuran panjang dan lebar anak daun semakin menurun.
Peningkatan Adopsi Teknologi dan Mutu Kakao di Provinsi Sumatera Barat Nusyirwan Hasan; Rifda Roswita
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 1 (2017): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v4n1.2017.p23-30

Abstract

Sumatera Barat merupakan salah satu kawasan pengembangan kakao di wilayah barat Indonesia yang luasnya mencapai 150.319 ha, namun produktivitas dan mutunya masih rendah karena belum diadopsinya inovasi teknologi budi daya dan pascapanen kakao oleh petani. Salah satu strategi untuk meningkatkan adopsi teknologi inovasi teknologi budi daya dan pascapanen dapat dilakukan melalui berbagai media dan saluran komunikasi yang dikenal dengan spectrum diseminasi multi channel (SDMC). Tujuan penelitian adalah meningkatkan adopsi inovasi teknologi kakao dan mutu kakao oleh petani di Sumatera Barat. Penelitian dilaksanakan di dua kabupaten sentra produksi kakao, yaitu  Padang Pariaman dan Pasaman, Sumatera Barat, mulai bulan Maret sampai Desember 2013. Tahapan penelitian meliputi (1) survei awal (base line survey) untuk mengetahui tingkat adopsi inovasi dan kebutuhan inovasi teknologi budi daya, serta pascapanen kakao; (2) diseminasi inovasi teknologi menggunakan pola/model SDMC yang diawali dengan advokasi, pelatihan, penyebaran media cetak, demplot inovasi teknologi, dan temu lapang; serta (3) survei akhir untuk mengetahui peningkatan adopsi inovasi teknologi budi daya dan pascapanen kakao. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendahnya adopsi teknologi petani kakao karena tingkat pendidikan dan pengalaman masih kurang. Inovasi teknologi budi daya dan mutu yang dibutuhkan oleh petani di kedua sentra produksi kakao di Sumatera Barat adalah pemangkasan, pemupukan, sambung samping, sanitasi kebun, pembuatan rorak, pengendalian hama penyakit, fermentasi, dan pengeringan biji kakao. Rata-rata peningkatan adopsi inovasi teknologi setelah diseminasi di Kabupaten Padang Pariaman dan Pasaman, masing-masing sebesar  45,54% dan 53,31%. Adopsi inovasi teknologi mutu kakao melalui fermentasi berdampak pada perbaikan mutu biji menjadi mutu kelas III-A dan memenuhi Standar Nasional Indonesia.
Analisis Agroekologi dan Kebutuhan Irigasi Suplemen Untuk Tanaman Kakao di Provinsi Lampung Bariot Hafif
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 1 (2017): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v4n1.2017.p1-12

Abstract

One of the factors that affect the productivity of cacao plants is water availability. Water deficit will negatively affect the development of cacao flowers and beans. Water stress is reported as one of the causes of low productivity on plantation crops in Lampung Province. The study was aimed to analyze the characteristics of agroecology and supplemental irrigation required for growth and production of cacao in Lampung. The research was carried out in the District of Pesawaran, Tanggamus, East Lampung, and South Lampung, Lampung Province, from 2012 to 2015. The study was conducted with the survey method and literature study for the collection of the primary and secondary data, related to the characteristics of the land agroecology. Geographically, the main cacao growing areas in this region is divided into two regions, western region consist of Pesawaran and Tanggamus District and east region comprise of East Lampung and South Lampung District. Based on agroecological zones, the planting of cacao in both regions is in accordance with the recommendations of land use. However, land suitability analysis showed that some of the agroecological characteristics of land becomes a limiting factor for the growth and production of cacao, including soil pH < 5.5, low cations exchange capacity (CEC) (< 16 cmol(+)/kg), air humidity > 75%, and in some areas there is an erosion hazard. Another obstacle is the water deficit that occurs during 140 days within 1 year of cacao growth cycle that occurred in July until mid-November. There are two factors that can be applied  to increase cacao productivity in Lampung province, i.e. (1)  an improvement of cacao cultivation technology that can address the characteristics of agroecology as a limiting factor of growth, and (2) an application of a supplemental irrigation technology to avoid cacao from water stress. The requirement of supplemental irrigation is 340.5 mm in western region and 209.7 mm in eastern region of Lampung.
Analisis Keragaman Genetik 28 Nomor Koleksi Kakao (Theobroma cacao L.) Berdasarkan Marka SSR Ilham Nur ardhi Wicaksono; Rubiyo Rubiyo; Dewi Sukma; Sudarsono Sudarsono
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 1 (2017): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v4n1.2017.p13-22

Abstract

Analisis keragaman genetik koleksi plasma nutfah kakao menggunakan marka molekuler mempunyai peranan penting dalam program perakitan klon unggul baru. Ketersediaan klon komersial dan klon unggul lokal meningkatkan peluang keberhasilan perakitan klon unggul baru sehingga analisis keragaman genetik materi tersebut perlu dilakukan. Tujuan penelitian adalah menganalisis keragaman genetik 28 nomor koleksi kakao berdasarkan marka SSR yang berguna dalam pemilihan tetua persilangan. Penelitian  dilakukan  di Laboratorium Terpadu Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri), Sukabumi, dan Laboratorium Biologi Molekuler Tanaman (PMB), Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, mulai bulan November 2015 sampai Mei 2016. Analisis keragaman genetik dilakukan pada 28 klon kakao yang terdiri dari 13 klon unggul lokal dan 15 klon komersial. Ekstraksi DNA dilakukan dengan menggunakan prosedur berbasis CTAB (cetyltrimethylammonium bromide). Selanjutnya, DNA diamplifikasi dengan teknik PCR (polymerase chain reaction) menggunakan 20 pasang primer SSR (simple sequence repeats). Hasil penelitian menunjukkan semua marka SSR yang digunakan bersifat polimorfik dengan rata-rata nilai PIC (polymorphism information content) cukup tinggi, yaitu 57%. Pohon filogenetik yang dianalisis menggunakan program DARwin (Dissimilarity Analysis and Representation for Windows) versi 6.05 terbagi menjadi 3 kelompok besar yang menempatkan klon unggul lokal dan klon komersial bersama-sama dalam tiap-tiap kelompok. Klon unggul lokal diduga mempunyai asal usul yang dekat dengan klon komersial yang sudah dibudidayakan di Indonesia. Selain itu,beberapa klon kakao berpotensi menjadi tetua persilangan karena mempunyai jarak genetik cukup jauh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa marka SSR merupakan alat bantu cukup potensial untuk menentukan tetua persilangan yang diharapkan dapat meningkatkan peluang heterosis pada keturunannya.
Mitra Bebestari yang Terlibat, Pedoman Penulisan, Cover Belakang JTIDP Vol 4 No 1 Board Editor
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 1 (2017): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengaruh Tetua Jantan terhadap Komponen Buah dan Biji Hasil Persilangan Enam Genotipe Kakao Mulia Cici Tresniawati; Dani Dani; Edi Wardiana
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 1 (2017): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v4n1.2017.p41-48

Abstract

Pada proses persilangan, gejala genetik berupa pengaruh langsung tetua jantan sebagai sumber tepung sari terhadap penampilan buah dan biji hasil persilangan disebut sebagai gejala xenia. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh tetua jantan terhadap karakter komponen buah dan biji hasil persilangan beberapa genotipe kakao mulia. Penelitian dilakukan di Afdeling Kalikempit  PTPN XII, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada ketinggian tempat 340 m dpl dengan jenis tanah Latosol dan tipe iklim C, mulai bulan Mei sampai Desember 2014. Enam perlakuan kombinasi persilangan yang diuji adalah (1) DR 38 x DR 1, (2) DR 38 x DR 38, (3) DR 2 x DR 1, (4) DR 2 x DR 2, (5) DRC 16 x DR 38, dan (6) DRC 16 x DRC 16. Pengamatan dilakukan terhadap karakter kuantitatif dan kualitatif komponen buah dan biji. Hasil penelitian menunjukkan tetua jantan DR 1 yang disilangkan dengan tetua betina DR 2 berkontribusi terhadap peningkatan bobot buah segar (34,70%), bobot biji segar/buah (44,32%), dan bobot satu biji segar (31,00%), serta terhadap bentuk ujung buah dan keberadaan leher botol. Tetua jantan DR 38 yang disilangkan dengan tetua betina DRC 16 berkontribusi terhadap peningkatan bobot buah segar (47,01%) dan biji (31,22%), serta terhadap warna buah matang dan keberadaan leher botol. Seluruh kombinasi persilangan menghasilkan warna biji putih di atas 85% sehingga termasuk kualitas baik. DR 2 dan DR 38 dapat digunakan sebagai tetua jantan untuk meningkatkan jumlah biji dengan warna putih.
Cover depan, Halaman Jurnal & Editor, Mitra Bebestari, Pengantar Redaksi, Halaman Abstrak, Daftar Isi JTIDP Vol 4 No 1 Board Editor
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 1 (2017): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analisis Efisiensi Teknis Perkebunan Kakao Rakyat di Provinsi Lampung Dewi Mulia Sari; Anna Fariyanti; Netti Tinaprilla
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 1 (2017): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v4n1.2017.p31-40

Abstract

Produktivitas yang rendah masih merupakan masalah utama pada perkebunan kakao rakyat, salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah rehabilitasi tanaman. Tujuan penelitian adalah (1) menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi biji kakao, (2) menganalisis tingkat efisiensi teknis, dan (3) menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap efisiensi teknis pada perkebunan kakao rakyat di Provinsi Lampung. Penelitian dilakukan dengan metode survei di Kabupaten Tanggamus dan Pringsewu, Lampung, mulai bulan September sampai November 2015. Sampel petani ditentukan secara purposive, sebanyak 32 petani masing-masing untuk perkebunan kakao yang direhabilitasi dengan teknik sambung samping dan yang tidak direhabilitasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode analisis frontier stokastik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 4 faktor yang memengaruhi produksi kakao rakyat di Provinsi Lampung, di antaranya luas lahan, pupuk kimia, tenaga kerja dalam keluarga (TKDK), dan tenaga kerja luar keluarga (TKLK). Perkebunan kakao tersebut dinilai efisien secara teknis (ET = 0,82), dan faktor-faktor yang memengaruhinya adalah umur petani, jumlah tanggungan keluarga petani, keanggotaan kelompok tani, dan aplikasi sambung-samping. Rehabilitasi dengan teknik sambung samping memiliki nilai ET = 0,92 dibandingkan dengan yang tidak direhabilitasi ET = 0,73. Hasil penelitian ini memberikan implikasi bagi upaya peningkatan produktivitas kakao rakyat di Provinsi Lampung, khususnya pemerintah daerah setempat yang diharapkan lebih meningkatkan perhatiannya terhadap faktor-faktor yang nyata memengaruhi produksi kakao rakyat di daerahnya. Selain itu, diharapkan juga adanya peningkatan dukungan dan fasilitasi terhadap program rehabilitasi kakao dengan metode sambung-samping.

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol 9, No 1 (2022): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 8, No 3 (2021): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 8, No 2 (2021): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 8, No 1 (2021): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 7, No 3 (2020): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 7, No 2 (2020): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 7, No 1 (2020): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 6, No 3 (2019): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 6, No 2 (2019): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 6, No 1 (2019): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 5, No 3 (2018): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 5, No 2 (2018): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 5, No 1 (2018): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 3 (2017): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 2 (2017): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 1 (2017): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 3, No 3 (2016): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 3, No 2 (2016): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 2, No 3 (2015): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 2, No 2 (2015): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 2, No 1 (2015): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 3 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 3 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 2 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 2 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 3 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 4, No 3 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 4, No 2 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 4, No 2 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 4, No 1 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 4, No 1 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 3, No 3 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 3, No 3 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 3, No 2 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 3, No 2 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 3, No 1 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 3, No 1 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 2, No 3 (2011): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 2, No 2 (2011): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 2, No 2 (2011): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri More Issue