cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal RANAH
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
KONSEP DIRI DAN PENYEBARAN WACANA DALAM CYBERSPACE: TANTANGAN BAGI PENELITIAN ANTROPOLOGI Kumoro, Nindyo Budi
Jurnal RANAH Vol 2, No 01 (2012)
Publisher : Jurnal RANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi informasi melahirkan dunia baru bagimanusia, yaitu yang sekarang disebut dengan “ruang maya”atau cyberspace. Struktur cyberspace dalam internet memberiruang yang bebas bagi setiap individu untuk melakukan tindakanapapun. Orang juga tak lagi pasif menerima informasi-informasidari media massa, namun dapat secara aktif memproduksi danmenyebarkan informasinya sendiri. Saat ini kekuasaan wacanatidak lagi dipegang oleh pusat-pusat penyebar informasi sepertinegara atau media massa melainkan pada setiap individu yangdapat mengakses teknologi informasi. Di sisi lain fenomena inijuga memicu booming informasi di mana orang tak lagi dapatmembedakan yang bermanfaat atau tidak, yang pantas atautidak. Tentunya penggunaan interaksi dalam dunia maya iniberpengaruh pada kehidupan masyarakat nyata dan membentukpola-pola baru dalam hubungan sosial manusia.Kata Kunci: cyberspace, realitas, identitas, wacana
JEJARING SOSIAL: LAHAN REPRODUKSI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN Christianto, Gregorius Septian
Jurnal RANAH Vol 2, No 01 (2012)
Publisher : Jurnal RANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kita mungkin sering mendengar pernyataan: kenyataan didunia nyata telah dipindahkan ke dunia maya. Terkait denganitu, tulisan ini mencoba melihat bagaimana fenomena kekerasanmuncul di internet dengan mengambil contoh kasus padajejaring sosial. Kekerasan terhadap perempuan tak hanya terjadisecara langsung di “dunia nyata”, namun juga melalui mediainternet. Jejaring sosial, sebagai ruang publik baru menjadilahan baru tempat kekerasan terhadap perempuan. Tulisan inimencoba memaparkan bagaimana fenomena kekerasan terhadapperempuan direproduksi ke dalam ruang baru, yakni jejaringsosial di internet.Kata Kunci: jejaring sosial, gender, perempuan, kekerasan
BUDAYA MANUSIA DIGITAL Belvage, Rio Heykhal
Jurnal RANAH Vol 2, No 01 (2012)
Publisher : Jurnal RANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenomena cyberspace sudah bukan lagi hal yang wah dimasyarakat kita—terutama di perkotaan. Komunikasi manusiadi cyberspace dengan sesamanya terjalin melalui teks, gambar,video dan suara. Manusia mengenali dirinya melalui hal itu—yang entah disadari ataupun tidak merepresentasikan identitasmanusia cyber. Melalui pendekatan eksistensialisme saya akanmencoba menerapkan bagaimana aliran filsafat ini berbicaraketika ia digunakan untuk meneropong dunia cyberspace—dengan disertai beberapa penerapan dari konsep yang dicetuskanoleh para pemikir kebudayaan.Kata Kunci: cyberspace, manusia cyber, kebudayaan, digital
JANGAN MELIHAT BUKU DARI WAJAHNYA1: STUDI TENTANG INTERAKSI DAN KOMUNIKASI DALAM FACEBOOK Budiawan, Odit
Jurnal RANAH Vol 2, No 01 (2012)
Publisher : Jurnal RANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini mencoba memaparkan secara detail bagaimana prosesinteraksi dan komunikasi di dalam jejaring sosial Facebook.Bagaimana Facebook mampu menyebar dan “menjangkiti”hampir seluruh penduduk dunia, menjadikan dunia tanpa batas.Kajian ini terkait dengan Facebook sebagai ruang publik baru.Kata Kunci: jejaring sosial, Facebook, interaksi, komunikasi
ANTROPOLOGI DIGITAL DAN HIPERTEKS: SEBUAH PEMBAHASAN AWAL Hidayah, Sita
Jurnal RANAH Vol 2, No 01 (2012)
Publisher : Jurnal RANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKTulisan ini adalah sebuah pengantar mengenai antropologi digital pada umumnya. Tulisan ini dibuat berdasarkan pengamatan bahwa meski akses internet di Indonesia tumbuh dengan kecepatan eksponesial, dan hampir tidak ada lagi aspek kehidupan yang tak termediasi teknologi digital, jagad digital masih menjadi tanah tak dikenal—terra incognito antropologi Indonesia. Selain ingin mengangkat antropologi digital dalam perbincangan ilmiah, tulisan ini ingin mengajak para pembaca untuk mencermati komunitas-komunitas online yang terus bermunculan dan juga melihat potensi netnografi dan etnografi hiperteks dalam memperkaya kajian mengenai manusia dan kemanusiaan Indonesia.Kata Kunci: antropologi digital, netnografi, hiperteks, komunitas online
JEJARING SOSIAL: MEMUPUS SEKALIGUS MENGALIENASI Rahmadian, Gaffari
Jurnal RANAH Vol 2, No 01 (2012)
Publisher : Jurnal RANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKJejaring sosial sebagai sebuah fenomena sosial yang berkembangdi Indonesia ditandai dengan kemunculan Friendster pada tahun2000-an. Maraknya jejaring sosial sebagai sebuah fenomenasosial ini tidak terlepas dari pengaruh ekonomi kapitalis yangberkembang di Indonesia sendiri yang selanjutnya membawamasyarakat Indonesia menjadi masyarakat konsumsi. Dalamanalisisnya Marx mengatakan bahwa keterputusan pekerjadari barang yang diproduksi akhirnya mengalienasi pekerjadi dalam masyarakat yang kapitalis. Lalu ketika masyarakatkapitalis tersebut bertransformasi menjadi masyarakat konsumtifbentuk alienasinya pun berubah. Hal inilah yang saya lihatdalam fenomena jejaring sosial yang berkembang di masyarakatIndonesia saat ini.Kata Kunci: jejaring sosial, alienasi, interaksi, kapitalisme
JEJARING SOSIAL: RUANG BESI PADA KONSTRUKSI INOVASI DAN IDENTITAS BUDAYA MASSA Rasyadian, Yuda
Jurnal RANAH Vol 2, No 01 (2012)
Publisher : Jurnal RANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saya memperkuat konteks komoditas dan inovasi sebagai latarbelakang dalam melihat jejaring sosial adalah hasil dari dayakreativitas manusia untuk menciptakan cara-cara baru dalamkomunikasi yang memiliki interdependensi dengan tetakankomoditas sosial serta ekonomi yang baru untuk membentukidentitas. Singkatnya, saya mencoba menganalisis bagaimanajejaring sosial dapat membuat—meminjam istilah Weber—“ruang besi” dalam kehidupan manusia.Kata Kunci: jejaring sosial, simbol, ruang besi, kapitalisme

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2012 2012