cover
Contact Name
Ade Wahyudin
Contact Email
adewahyudin@mmtc.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
adewahyudin@mmtc.ac.id
Editorial Address
Jl. Magelang Km. 6 Yogyakarta 55284
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Pekommas
ISSN : 25021893     EISSN : 25021907     DOI : 10.56873
Core Subject : Science, Education,
Pekommas is a journal published by the BBPSDMP Kominfo Makassar with the aim of disseminating information on scientific developments in communication, informatics and mass media. The manuscript published in this journal is derived from research and scientific study conducted by researchers, academics and observers of communication, informatics and mass media. Rises with frequency of 2 times a year, namely in April, October.
Arjuna Subject : -
Articles 371 Documents
Interpersonal Communication Competency of Researchers Based Personality Typilogy (Kompetensi Komunikasi Interpersonal Peneliti Berdasarkan Tipologi Kepribadian) Mia Rahma Romadona
Jurnal Pekommas Vol 1, No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30818/jpkm.2016.2010206

Abstract

Communication is one of the competencies that must be owned by the Head of LIPI researcher under Regulation No. 04 of 2009 concerning the standard of competence investigators. The lack of interpersonal communication skills in HR researcher becomes a dilemma for individual researchers and organizations, as it would result in less than the maximum dissemination of information will be the results of research into the environmental and social studies. Jung's personality typology with The Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) to describe the interpersonal communication skills, explain the indicator, and interpretation. Measurement of personality typology MBTI researchers used a questionnaire survey research center X purposive random sampling involved 42 researchers covering two reasearch group namely policy and science and technology indicators, and management of science and technology. There are twelve of personality typology balance between introvert and extrovert personality. A description of the competence of interpersonal communication as part of self-concept, related to the appearance of the researcher in communication that can help interpersonal perception of the interlocutor. Indicators that describe the ability of researchers interpersonal competence is the ability to provide feedback information or understanding of, and to others. Based on these indicators interpersonal communication skills of researchers should be a great concern and the primary strategy of HR competence development of researchers.Komunikasi merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh peneliti berdasarkan Peraturan Kepala LIPI no 04 tahun 2009 mengenai standar kompetensi peneliti. Kurangnya kemampuan komunikasi interpersonal pada SDM peneliti menjadi dilema tersendiri bagi individu peneliti dan organisasi, karena akan berakibat pada kurang maksimalnya penyebaran informasi akan hasil penelitian ke pada lingkungan penelitian dan sosial.  Tipologi kepribadian Jung dengan The Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) dapat menggambarkan kemampuan komunikasi interpersonal, menjelaskan indikatornya, dan interpretasi. Pengukuran tipologi kepribadian peneliti menggunakan survey kuesioner MBTI di pusat penelitian X  secara purposive random sampling melibatkan sebanyak 42 peneliti meliputi dua kelompok penelitian yaitu Kebijakan dan  Indikator IPTEK, dan Manajemen IPTEK. Terdapat dua belas tipologi kepribadian yang seimbang antara kepribadian introvert dan ekstrovert. Gambaran mengenai kompetensi komunikasi interpersonal sebagai bagian konsep diri, terkait penampilan peneliti dalam berkomunikasi yang dapat membantu persepsi interpersonal dari lawan bicaranya. Indikator yang menjelaskan kemampuan kompetensi interpersonal peneliti adalah kemampuan dalam memberikan umpan balik informasi atau pemahaman dari dan ke orang lain. Berdasarkan dari indikator tersebut seharusnya keterampilan komunikasi interpersonal peneliti menjadi perhatian yang penting dan menjadi strategi utama pengembangan kompetensi SDM peneliti. 
Development of Travel Attractions through the Design of Google SketchUp Based Coastal Tourist Map (Pengembangan Daya Tarik Wisata melalui Perancangan Peta Wisata Pantai Berbasis Google SketchUp) Farid Said; Ahmad Wahidiyat; Dyah Darma Andayani; Harifuddin Harifuddin; Rudi Salam
Jurnal Pekommas Vol 2, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30818/jpkm.2017.2020209

Abstract

Cartography is a science on making a map or globe. As of now the field of cartography constitute visualization in 2-dimensional form (2D). In order to fix the quality of the cartography, a map similar to thereal situation in three-dimensional visualization (3D) can be created. The research aims to design a beach tourism created by Google SketchUp application. Designing of 3D map is in accordance with the rules of software engineering that starts from planning, modeling and construction. Google SketchUp is an excellent graphics software in the manufacture of physical design such as building design, home design, etc. In addition to ease of building design, the excellence of Google SketchUp also makes it easy to build a 3D design that gives more interesting impression compared to 2D design. The instrument of expert validation performed by 3 experts validator who is a lecturer State University of Makassar. Based on the results from validator clear that the system is proper to use, thus agree with the decent category used as tourism information material which is more interesting attractions. This is evidenced by the utilization of android based applications.Kartografi merupakan suatu ilmu dalam pembuatan peta atau globe. Selama ini bidang ilmu kartografi merupakan visualisasi dalam bentuk dua dimensi (2D). Untuk memperbaiki kualitas kartografi tersebut, maka dapat dibuat peta dalam bentuk visualisasi yang menyerupai dunia nyata yakni peta dalam bentuk tiga dimensi (3D). Penelitian ini bertujuan untuk merancang peta wisata pantai dengan menggunakan aplikasi Google SketchUp. Perancangan desain peta 3D dilakukan dengan kaidah rekayasa perangkat lunak (software engineering) yang dimulai dari proses perencanaan (planning), modeling (perancangan), dan konstruksi (construction). Google SketchUp merupakan software grafis yang sangat andal dalam membuat suatu desain fisik seperti gedung, rumah, dan lain-lain. Selain mempermudah dalam membangun desain, keunggulan dari Google SketchUp juga mempermudah membangun rancangan 3D yang berguna untuk memberikan kesan yang lebih menarik bila dibandingkana aplikasi yang bersifat abstrak atau 2D. Instrumen validasi ahli dilakukan dengan tiga validator yang ahli dibidangnya. Berdasarkan hasil telaah validator, aplikasi ini dinyatakan layak sehingga memenuhi kategori layak digunakan sebagai bahan informasi objek wisata yang lebih menarik. Hal ini dibuktikan dengan pemanfaatan aplikasi berbasis android.
Study of Utilization of Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) in Pinrang (Studi Pemanfaatan Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) di Kabupaten Pinrang) Rachmawaty Djaffar
Jurnal Pekommas Vol 16, No 1 (2013): April 2013
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research was to discover the utilization of PLIK by public in Kabupaten Pinrang, South Sulawesi and to find out the public responds to PLIK. It uses descriptive-quantitative methods. The research result showed that the utilization of PLIK  was relatively in high category. Some of them utilized it as learning materials and completion of school project. They accepted PLIK well. It was proven due to their utilization of it according to their want.Penelitian ini bertujuan mengetahui pemanfaatan PLIK pada masyarakat Kabupaten Pinrang Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pemanfaatan PLIK penggunaannya dalam kategori tinggi oleh masyarakat,sebagian besar masyarakat memanfaatkan PLIK untuk digunakan sebagai bahan belajar  dan penyelesaian tugas sekolah. Respon/penerimaan masyarakat  terhadap PLIK sangat besar baik dari segi penggunaan dan pemanfaatannya terbukti masyarakat  menggunakannya dan sesuai dengan tingkat kebutuhannya.
KOMUNIKASI KELUARGA MASYARAKAT KOTA DAN DESA DI ERA TEKNOLOGI KOMUNIKASI Vience Mutiara Rumata
Jurnal Pekommas Vol 2, No 1 (2017): April 2017
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30818/jpkm.2017.2020105

Abstract

This is a research to explore the familial communication pattern in the era of communication technology. There are three domains that being explored in this research: the face to face communication, internet mediated communication, and the family communication pattern theory. This is a quantitative research. The primary data derives from survey in 12 provinces with sample of 1,189 respondents. There are two hypotheses that being tested: 1) the usage of communication technology (internet) has profund impact to the face to face communication; 2 )the usage of communication technology (internet) has profund impact to the family communication pattern. The Pearson chi-square is conducted to test the significant relations of these hypotheses. The result: the communication technology has profund impact to the family communication pattern, but not to the face to face communication. The internet communication duration in family is relatively low both in urban and rural. However, high duration and frequency of face to face communication in family is found in urban than rural. The dominant family communication type is consensual which means high dialogue and conformity.Penelitian ini mengeksplorasi kecenderungan tipe komunikasi dalam lingkungan keluarga di era teknologi komunikasi. Setidaknya tiga hal yang dieksplorasi dalam penelitian ini: pola komunikasi tatap muka, pola komunikasi via internet, serta tipe komunikasi keluarga berdasarkan teori pola komunikasi keluarga. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pengumpulan data primer melalui survei pada 12 provinsi dengan jumlah sampel responden mencapai 1.189 orang. Dua hipotesis yang diuji: 1) penggunaan teknologi komunikasi (internet) berdampak signifikan terhadap komunikasi tatap muka; dan 2) penggunaan teknologi komunikasi berdampak pada komunikasi keluarga. Hasil temuan penelitian ini adalah uji kedua hipotesis dengan pearson chi-square terdapat teknologi komunikasi berdampak signifikan terhadap tipe komunikasi keluarga, tetapi tidak berdampak signifikan terhadap komunikasi tatap muka. Hasil survei menemukan bahwa durasi komunikasi via internet dengan anggota keluarga rendah, baik di kota maupun desa. Durasi dan frekuensi komunikasi tatap muka yang tinggi hanya ditemukan di kota, tidak di desa. Tipe komunikasi keluarga yang dominan adalah konsensual baik di kota maupun desa. Artinya, komunikasi dialogis antara orang tua dan anak tinggi, tetapi orang tua memegang kendali dalam pengambilan keputusan di dalam keluarga. 
Radio Strategy to Build Network Society, Case Study of Social Media Usage in Suara Surabaya Media (Strategi Radio untuk Membangun Masyarakat Berjaringan,Studi Kasus Penggunaan Sosial Media di Suara Surabaya Media) Eka Maria Ulfa
Jurnal Pekommas Vol 1, No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30818/jpkm.2016.2010210

Abstract

Adapt to technological advances in the era of new media, conventional media should be able to perform with the new platform. Include making the convergence of new media-based Computer Mediated Communication (CMC). Working for 33 years and is filled with many achievements, Suara Surabaya (news radio in Surabaya-East Java) always tries to run the function of public sphere and building values, while maintaining the traffic report as a highlight in interactive broadcast format. To sharpen its existence as a mass media public sphere quality provider in Indonesia, Suara Surabayadistribute all content to all the conventional radio-based new media channels owned. E100 Community, container listener community in the virtual world, for example, was born and formed thanks to the loyalty of faithful listeners who often share the news on facebook E100. In this study, the method of analysis used is descriptive qualitative research based on the application of new media on society and Suara Surabaya. Techniques of data collection using interviews and observations.Beradaptasi dengan kemajuan teknologi di era media baru, media massa konvensional harus mampu tampil dalam bentuk media yang terbarukan. Diantaranya dengan melakukan konvergensi pada media-media baru berbasis computer mediated communication.  Sehingga, kekuatan media massa sebagai agen public sphere menjadi berlipat ganda. Berkarya selama 33 tahun dan kaya dengan berbagai penghargaan, radio Suara Surabaya (radio berita di Surabaya, Jawa Timur) selalu berupaya menjalankan fungsi public sphere dan building values, dengan tetap mempertahankan traffic report sebagai program unggulan dalam format siaran interaktifnya. Untuk mempertajam eksistensinya sebagai media massa penyedia public sphere berkualitas di Indonesia, Suara Surabaya mendistribusikan semua konten siaran radio konvensional ke semua kanal berbasis media baru yang dimiliki. Pengintegrasian konten siaran dalam sosial media dilakukan melalui program talk show Connected Generation. Dengan target segmentasi pendengar muda, ada komunitas virtual yang dibentuk di akun facebook E100. Dalam penelitian ini, metode analisis yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif berdasarkan penerapan society dan new media di Suara Surabaya. Teknik pengambilan data menggunakan wawancara dan observasi.
Usability Measurement and Evaluation of E-Learning to Support the Training Program for Academic Staff (Pengukuran Usability dan Evaluasi E-Learning untuk Program Pelatihan bagi Tenaga Kependidikan) theresia wati; Henki Bayu Seta; Ika Nurlaili Isnainiyah
Jurnal Pekommas Vol 2, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30818/jpkm.2017.2020208

Abstract

This article discusses the usability measurement and evaluation of e-learning being used as a media for the academic staff training program of UPN "Veteran" Jakarta. E-learning system usability will be measured based on Nielsen heuristic approach and analyzed with five independent variabels, i.e. learnability, efficiency, memorability, error and satisfaction. The data collection involved 169 respondents from academic staff as e-learning application users. Based on the results of this study, it was found that the aspects of learnability, efficiency and memorability have a significant effect on usability.Artikel ini membahas mengenai pengukuran usability pada aplikasi e-learning serta evaluasi pemanfaatan e-learning sebagai media pelatihan keterampilan tenaga kependidikan UPN “Veteran” Jakarta. Dalam penelitian ini akan diukur tingkat usability sistem berdasarkan pendekatan heuristik Nielsen dan dianalisis dengan lima variabel bebas, yaitu learnability, efficiency, memorability, error dan satisfaction. Pengambilan data dengan kuesioner melibatkan 169 responden pengguna aplikasi e-learning untuk pelatihan tenaga kependidikan. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa aspek learnability, efficiency dan memorability berpengaruh signifikan terhadap usability.
Design of Supporting Electronic Attendance Report Information System BBPPKI Makassar [Perancangan Sistem Informasi Pendukung Laporan Absensi Elektronik BBPPKI Makassar] Nur Alam
Jurnal Pekommas Vol 16, No 1 (2013): April 2013
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Implementation of policy-based electronic attendance in BBPPKI of Makassar causing the need for the role of information systems or applications in order to facilitate the management and the supporting data form filling absence electronics report. Application design is done through several stages of data collection with a literature study to read the rules or policies regarding the implementation of an electronic attendance, data analysis using modeling tools such as document flow chart, data flow diagrams and system design that includes database design, design system output and input design of the system. The results of the design is expected to produce an application that is able to simplify the management of electronic attendance especially in preparing and supporting data by filling out the form more simple, fast and accurate.Pelaksanaan kebijakan pengisian daftar hadir berbasis elektronik di BBPPKI Makassar menyebabkan perlunya peran serta sistem informasi atau aplikasi guna mempermudah dalam hal pengelolaan dan pengisian form data pendukung laporan absensi elektronik. Perancangan aplikasi ini dilakukan melalui beberapa tahap yaitu pengumpulan data dengan studi kepustakaan dengan membaca aturan-aturan atau kebijakan mengenai penerapan absensi elektronik,  analisis data dengan menggunakan alat bantu pemodelan seperti bagan alir dokumen, diagram arus data  serta  desain sistem yang meliputi desain basis data, desain keluaran sistem serta desain masukan sistem. Hasil dari rancangan tersebut diharapkan mampu menghasilkan sebuah aplikasi yang mampu mempermudah pengelolaan absensi elektronik khususnya dalam menyiapkan dan mengisi form data pendukung dengan lebih simple, cepat dan akurat.
The Role of Self-efficacy and Communication Skills of Researchers to Organizational Climate at Research Center X (Peran Efikasi Diri dan Kemampuan Komunikasi Peneliti Terhadap Iklim Organisasi di Pusat Penelitian X) Mia Rahma Romadona
Jurnal Pekommas Vol 2, No 1 (2017): April 2017
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30818/jpkm.2017.2020106

Abstract

Many previous studies explain that self-efficacy can directly support individual and organizational productivity, the R & D or research center as well as other organizations also have performance targets that must be achieved. Many cases of R & D is the difficulty of managing human resources researcher with the characteristics of creative people to be able to support the productivity of individuals and institutions. Self efficacy and communication skills good organization on the researcher is required to support the achievement of the objectives of R & D. The purpose of this study is to measure the level of self-efficacy that can impact the communication skills of researchers that will affect productivity with a conducive organizational climate. The method used in the study using case studies sector in R & D with a quantitative approach to measure the level of self-efficacy and to explain and interpret qualitative communication skills and self-efficacy on the researcher at the research center X. The result is the level of self efficacy of each researcher based on the level of functional position has a very significant difference. Self efficacy in high researchers is not accompanied by the communication skills of the organization, so that the organization's climate becomes less conducive to sharing knowledge or information. As for personal communication researchers do not have constraints and even good enough to be able to communicate. It illustrates that high self-efficacy but poor communication skills will make the productivity of the organization be less than the optimum.Banyak kajian sebelumnya yang menjelaskan bahwa efikasi diri dapat secara langsung mendukung produktivitas individu dan organisasi, untuk itu sebagaimana organisasi lainnya litbang atau pusat penelitian juga memiliki target yang  harus dicapai. Salah satu kasus litbang adalah kesulitan untuk mengelola SDM penelitinya dengan karakteristik creative people untuk dapat mendukung produktivitas individu ataupun lembaga. Efikasi diri dan keterampilan komunikasi organisasi yang baik pada peneliti dibutuhkan untuk dapat mendukung pencapaian tujuan litbang. Tujuan kajian ini adalah mengukur tingkat efikasi diri yang dapat memberikan dampak pada keterampilan komunikasi peneliti yang akan berdampak produktivitas dengan iklim organisasi yang kondusif. Metode yang digunakan dalam kajian ini menggunakan studi kasus di suatu litbang dengan pendekatan kuantitatif untuk mengukur tingkat efikasi diri dan kualitatif untuk menjelaskan dan menginterpretasikan keterampilan komunikasi dan efikasi diri pada peneliti di pusat penelitian X. Ada pun hasilnya adalah tingkat efikasi diri setiap peneliti berdasarkan jenjang jabatan fungsionalnya memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Efikasi diri pada peneliti yang tinggi tidak dibarengi dengan keterampilan komunikasi organisasinya, sehingga iklim organisasi menjadi kurang kondusif untuk melakukan sharing knowledge ataupun informasi. Adapun dalam komunikasi personal peneliti tidak memiliki kendala dan bahkan cukup baik untuk dapat berkomunikasi. Hal itu menggambarkan bahwa efikasi diri yang tinggi namun keterampilan komunikasi yang kurang baik akan menjadikan produktivitas organisasi menjadi kurang optimum.
Enhancement of Quality of Learning through Material Presentation based on Multimedia in Barrang Lompo Island (Peningkatan Kualitas Pembelajaran melalui Penyajian Materi Berbasis Multimedia di Pulau Barrang Lompo) Indo Intan
Jurnal Pekommas Vol 1, No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30818/jpkm.2016.2010202

Abstract

One of the main factors the low quality of human resources in education is learning depends on conventional methods which result in low quality of learning. This study aims to improve softskill and hardskill for teachers to enable them to manage quality learning based multimedia to produce students whom have basic competencies. The research method through four phases: assessment, training, learning, and evaluation. Data obtained through the assessment of the student to teachers, the assessment media experts to the teachers, and the assessment of student to teacher results by taking a sample of 7 teachers and 10 students. At Alfa Testing obtained an increase of indicators on aspects of the learning content, learning techniques, and learning outcomes including very good category. Gain testing showed that the presentation of learning material based multimedia including high category. Hypothesis testing showed that the presentation of material based on multimedia in all three aspects can improve the quality of learning.Salah satu faktor utama rendahnya kualitas sumber daya manusia bidang pendidikan adalah pembelajaran masih menggunakan metode konvensional yang berakibat pada rendahnya kualitas pembelajaran. Kajian ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan bagi guru agar mereka mampu mengelola pembelajaran yang berkualitas berbasis multimedia untuk menghasilkan luaran siswa yang memiliki kompetensi dasar. Metode pelaksanaan kegiatan ini melalui empat tahapan: penjajakan, pelatihan, pembelajaran, dan evaluasi. Data diperoleh melalui hasil penilaian guru terhadap siswa, hasil penilaian tim ahli terhadap guru, dan hasil penilaian siswa terhadap guru dengan mengambil sampel 7 orang guru dan 10 orang siswa. Pada Alfa Testing diperoleh peningkatan indikator capaian pada aspek konten, teknik, dan luaran pembelajaran dengan kategori Sangat Baik. Gain Testing menunjukkan bahwa penyajian pembelajaran berbasis multimedia termasuk kategori Tinggi. Hypothesis Testing menunjukkan bahwa penyajian materi berbasis multimedia pada ketiga aspek dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
Risk Level Measurement of Integrated Broadband Village Program in Papua and East Nusa Tenggara Region (Pengukuran Tingkat Risiko Program Desa Broadband Terpadu di Wilayah Papua dan Nusa Tenggara Timur) Mukhlis Amin
Jurnal Pekommas Vol 2, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30818/jpkm.2017.2020203

Abstract

This study is measuring the risk level of the sustainability program of Integrated Rural Broadband and risk mitigation planning. Observations on the operation of each component of the system such as infrastructure, information networks, services and applications, readiness support facilities, human resources and regulatory is focused by studying the level of risk that can lead to the failure of the program. Measurement of the level of risk is carried by the semi-quantitative method. The data used is the research data about Risk Management Program of Integrated Rural Broadband in Indonesia especially in Papua and East Nusa Tenggara. The measurement results have shown low risk category for four villages, the remain are at medium and high risk categories. The highest risk category is the category of Human Resources, Information Network and Support Facilities. To maintain the continuity of DBT has been built, it is recommended to do risk management based on the causes of risk which has been identified.Penelitian ini melakukan pengukuran tingkat risiko keberlangsungan program Desa Broadband Terpadu (DBT) serta perencanaan mitigasi risikonya.Pengamatan pada tiap komponen sistem penyelenggaraan  seperti infrastruktur, jaringaninformasi, layanan dan aplikasi, kesiapan fasilitas pendukung, sumber daya manusia serta regulasidifokuskan dengan mempelajari tingkat risiko yang dapat bermuara pada kegagalan program. Pengukuran tingkat risiko dilakukan dengan metode semikuantitatif. Data yang digunakan adalah data hasil penelitian tentang Penanganan Risiko Program Desa Broadband Terpadu di Indonesia khususnya di wilayah Papua dan Nusa Tenggara Timur.Hasil pengukuran menunjukkan  empat desa yang termasuk dalam kategori risiko rendah, selebihnya termasuk kategori risiko sedang dan tinggi. Kategori risiko yang paling tinggi adalah kategori Sumber Daya Manusia, Jaringan Informasi dan Fasilitas Pendukung. Untuk menjaga keberlangsungan DBT yang telah dibangun maka direkomendasikan  penanganan risiko berdasarkan penyebab risiko yang telah diidentifikasi. 

Page 9 of 38 | Total Record : 371