cover
Contact Name
Ade Wahyudin
Contact Email
adewahyudin@mmtc.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
adewahyudin@mmtc.ac.id
Editorial Address
Jl. Magelang Km. 6 Yogyakarta 55284
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Pekommas
ISSN : 25021893     EISSN : 25021907     DOI : 10.56873
Core Subject : Science, Education,
Pekommas is a journal published by the BBPSDMP Kominfo Makassar with the aim of disseminating information on scientific developments in communication, informatics and mass media. The manuscript published in this journal is derived from research and scientific study conducted by researchers, academics and observers of communication, informatics and mass media. Rises with frequency of 2 times a year, namely in April, October.
Arjuna Subject : -
Articles 371 Documents
Kontestasi Frame Surat Kabar National dalam Liputan “Aksi Bela Islam” nfn Karman
Jurnal Pekommas Vol 2, No 1 (2017): April 2017
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30818/jpkm.2017.2020109

Abstract

This article deals with how daily newspapers of Indonesia frame reality of the collective action of Muslims. That action becomes a magnet for national and international mass media because involving a large number of Muslim, and has a problem complexity (legal, politic, religion) and political interests (contestation for Jakarta governor). The media gets involved in that complexity because they are harnessed as a political instrument, by conducting framing. This study aims to find daily newspaper frame by analyzing the content qualitativly. Those newspapers are Kompas, Republika, Suara pembaruan, and Media Indonesia during November 2016. By analyzing their editorials, we find that their frames regarding Muslim collective action are different to each other. Even, frames of Republika and Suara Pembaruan are contested. Republika regards the Muslim action as a respond to get justice and basic right because of their religion blasphemy. Republika considers it as a legal issue. Suara Pembaruan views the Muslim action as a political issue (governor election of DKI Jakarta), which makes use of religion issue. Media Indonesia sees the action as a political issue as well. Kompas regards it as political and religion issue. We conclude that although expected to be impartial –as part of democratic values, mass media keep in-partiality in crucial issues e.g., religion. This study gives our understanding that mass media can be partial in the certain contexts. Tulisan ini membahas bagaimana surat kabar harian membingkai realitas aksi umat Islam. Aksi tersebut menarik pemberitaan media massa nasional dan internasional karena melibatkan muslim dalam jumlah besar, memiliki kompleksitas persoalan (hukum, politik, agama, dan kepentingan), yaitu kontestasi pemilihan gubernur Jakarta 2017. Media terlibat dalam kompleksitas tersebutdan digunakan sebagai instrumen, yaitu politik pemberitaan. Kajian ini bertujuan menemukan bingkai surat kabar harian nasional dengan melakukan analisis isi kualitatif terhadap surat kabar nasional, yaitu: Kompas, Republika, Suara Pembaruan, dan Media Indonesia selama periode November 2016. Dengan menganalisis tajuk rencana mereka, kajian menemukan bahwa frame surat kabar di Indonesia berbeda satu sama lain. Frame surat kabar Republika dan Suara Pembaruan bahkan saling bertentangan. Republika menganggap aksi umat Islam sebagai respon untuk memperoleh keadilan dan hak asasi karena penistaan agama mereka (masalah hukum). Suara Pembaruan melihat aksi sebagai masalah politik (pemilihan gubernur DKI Jakarta) yang menggunakan isu agama. Media Indonesia melihat aksi juga sebagai masalah politik. Kompas melihat aksi sebagai persoalan agama dan politik. Kajian  menyimpulkan bahwa walaupun diharapkan tidak memihak sebagai bagian dari nilai-nilai demokrasi, media massa tetap saja memihak dalam isu yang krusial seperti agama. Penelitian ini memberikan pemahaman bahwa media umum sekalipun bisa menjadi media partisan pada konteks tertentu.
Use of Information Technology among Performers Micro Small Medium Enterprises in the Border Area (Study in Belu, East Nusa Tenggara) (Penggunaan Teknologi Informasi di Kalangan Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah di Daerah Perbatasan (Studi di Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur)) Baso Saleh; Yayat D. Hadiyat
Jurnal Pekommas Vol 1, No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30818/jpkm.2016.2010204

Abstract

Conditions in the communities along the border are generally poor with a low level of welfare and living in isolated areas. One effort to improve the economy of the border area communities is through the empowerment of micro, small, and medium enterprises (SMEs). The presence of information technology (IT) to change the way in the business by providing new opportunities and challenges for the development of SMEs. The purpose of this study was to describe the use of IT in the development of SMEs. The method used in this study is a mixed methods of data collection and data analysis as well as a mix of quantitative and qualitative approaches through several phases of the research process. the results of this study, can generally be described that the use of IT among SMEs in Belu relatively popular in the community, both in terms of the ability of businesses to operate computers and in terms of accessing the internet. However, if viewed from the use of computers and the Internet to support the management or the management of their SMEs in general is still relatively low. The results also clearly illustrate that the issue of SMEs educational level is highly correlated with their ability to utilize IT as a means of supporting the management of SMEs.Kondisi masyarakat di sepanjang perbatasan umumnya miskin dengan tingkat kesejahteraan yang rendah dan tinggal di wilayah terisolir. Salah satu upaya meningkatkan perekonomian masyarakat wilayah perbatasan adalah melalui pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hadirnya teknologi informasi (TI) mengubah cara dalam bisnis dengan memberikan peluang dan tantangan baru bagi pengembangan UMKM. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan pemanfaatan TI dalam pengembangan UMKM. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mix method yaitu  pengumpulan data dan menganalisis data serta perpaduan pendekatan kuantitatif dan kualitatif melalui beberapa fase proses penelitian. Hasil penelitian ini, secara umum dapat digambarkan bahwa penggunaan TI di kalangan pelaku UMKM di Kabupaten Belu relatif sudah memasyarakat, baik dalam hal kemampuan para pelaku usaha mengoperasikan komputer maupun dalam hal mengakses internet. Namun jika dilihat dari pemanfaatan komputer dan internet untuk mendukung pengelolaan atau manajemen UMKM mereka pada umumnya relatif masih rendah. Hasil penelitian ini juga sangat jelas menggambarkan bahwa persoalan tingkat pendidikan pelaku UMKM sangat berkorelasi dengan kemampuan mereka memanfaatkan TI sebagai sarana pendukung pengelolaan UMKM.
Telecommuting Application Opportunity in Indonesian Government (Peluang Pemanfaatan Telecommuting dalam Pemerintahan di Indonesia ) Noor Patria Budhiekusuma
Jurnal Pekommas Vol 2, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30818/jpkm.2017.2020205

Abstract

The development of information technology and communication has reached standard significant influence in various fields, especially in an effort to reach competitive advantage. Mastery of ICT believed to increase productivity and efficiency in the organization/company, although some researchers make an exception in productivity paradox phenomenon. The development of ICT allow the the emergence of new innovations at the organization/company, one of which is telecommuting. Facilities and opportunities in telecommuting could be implemented under consideration internal organization/company. Opportunities to use telecommuting more broadly likely be applied in Indonesia especially in the field of government, of a wide geographical area as one consideration. Other consideration, governments implementation that always referred to regulations governing every aspect of government including information management. The Act of the Republic of Indonesia Number 14 of 2008 on Public Information Openness regulating the information service and openly by improving the quality of and keep secrecy information of being excluded. This research study against possible telecommuting in the implementation of governance in the country with regard to the quality of information and data of government according to the regulations apply. The conclusion of research is, telecommuting probable adopted in the implementation of governance in the country by right methods and appropriate regulations, to keep the purpose and dimension the quality of conforming parameter methodology the quality of information and data for the purpose the end was improving the quality of the information for the community.Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi telah mencapai taraf pengaruh yang signifikan di berbagai bidang, terutama dalam usaha mencapai keunggulan kompetitif. Penguasaan terhadap TIK diyakini meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam organisasi/perusahaan meski beberapa peneliti membantahnya dengan mengemukakan fenomena IT Productivity Paradox. Perkembangan TIK memungkinkan munculnya inovasi baru dalam organisasi/perusahaan, salah satunya adalah telecommuting. Fasilitas dan peluang dalam telecommuting dapat diimplementasikan berdasarkan pertimbangan internal organisasi/perusahaan. Peluang pemanfaatan telecommuting secara lebih luas kemungkinan dapat diterapkan di Indonesia khususnya dalam bidang pemerintahan, dengan cakupan wilayah geografis yang luas sebagai salah satu pertimbangan. Pertimbangan lain, pelaksanaan pemerintahan selalu mengacu pada regulasi yang mengatur setiap aspek pemerintahan termasuk pengelolaan informasi. Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik mengatur pengelolaan dan pelayanan informasi secara terbuka dengan meningkatkan kualitas dan tetap menjaga kerahasiaan informasi yang dikecualikan. Penelitian ini melakukan kajian terhadap kemungkinan implementasi telecommuting dalam pemerintahan di Indonesia dengan memperhatikan faktor kualitas informasi dan data pemerintahan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, telecommuting sangat mungkin diadopsi dalam pelaksanaan pemerintahan di Indonesia dengan metode yang tepat dan sesuai dengan regulasi, untuk menjaga tujuan dan dimensi kualitas sesuai parameter metodologi kualitas informasi dan data sehingga perbaikan kualitas layanan informasi untuk masyarakat dapat dilakukan.
Classification of SME and Potential Areas Based on Map as Economic Development Strategy (Klasterisasi UMKM dan Potensi Wilayah Berbasis Peta Sebagai Strategi Pengembangan Ekonomi Daerah) aji supriyanto; Basukianto Basukianto; Jeffry Alfa Rozaq
Jurnal Pekommas Vol 2, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30818/jpkm.2017.2020204

Abstract

The development of MSMEs in a region can not be separated from the potential existence of the region. Ideally the development of MSMEs in a region, based on the potential of existing areas in the area. This study aims to identify and analyze the requirements in the framework of regional economic development as well as to know and provide information on the presence of MSME in accordance with the potential of existing areas. The case studies studied are SMEs licensed in Semarang City. The method used is the development of life-based information system. In order to provide the right information, easy and useful in policy making, then do the design and implementation of map-based information development. To facilitate the decision making, SMEs are designed in cluster. The benefit of this research is to provide easily understood information about MSME cluster specially based on asset and last turnover of business in a region and its suitability with potential of existing area, with information in the form of text and map.Perkembangan UMKM pada suatu daerah tidak lepas dari keberadaan potensi wilayah daerah tersebut. Secara ideal berkembangnya UMKM suatu daerah, didasarkan atas potensi wilayah yang ada pada daerah tersebut. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis persyaratan dalam rangka pengembangan ekonomi daerah serta mengetahui dan memberikan informasi keberadaan UMKM sesuai dengan  potensi wilayah yang ada. Studi kasus yang diteliti adalah UMKM yang memiliki izin di Kota Semarang. Metode yang digunakan adalah pengembangan sistem informasi berbasis siklus hidup. Guna memberikan informasi yang tepat, mudah dan berguna dalam pengambilan kebijakan, selanjutnya dilakukan desain dan implementasi pengembangan informasi berbasis peta. Untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan maka UMKM didesain secara klaster. Manfaat penelitian ini adalah memberikan informasi yang mudah dipahami tentang klaster UMKM khususnya berdasarkan aset dan omset terakhir usaha pada suatu wilayah dan kesesuainnya dengan potensi wilayah yang ada, dengan informasi berupa teks dan peta.
Simulation of Social Reality Through New Media Study on Yogyakarta Students Smartphones Users (Simulasi Realitas Sosial Melalui New Media Studi pada Mahasiswa Yogyakarta Pengguna Smartphone) Yanti Dwi Astuti
Jurnal Pekommas Vol 2, No 1 (2017): April 2017
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30818/jpkm.2017.2020108

Abstract

This research is tries to uncover thesimulation of social reality of social media and instant messaging application through smartphone that removed the student communication landscape become borderless in Yogyakarta. Smartphone application has creating a new space which brought a second reality for the student to communicate. Transformation phenomena from the real interaction society towards virtual society are important and interesting study further. In terms of analyzing this study uses the theory of symbolic interactionism, CMC and simulacra with descriptive qualitative method. The data came from observation, interviewing, documentation by snowball and purposive sampling techniques and Yogyakarta student as the primary source. The research result shows that social networking and instant messenger have created social reality simulation of Yogyakarta students in new media  through a sign which are the reflection of the reality. Another invention also told us that the smartphone advantages have changed the action and mindset pattern of the Yogyakarta student, they usually used it to communicating, doing study task, entertainment, online shopping business, spreading some information, posting some selected and edited pictures, downloading scientific journals, e-book, producing and spreading memes character, symbol, picture and videos that they deliberately created.Penelitian ini mengungkap simulasi realitas sosial pada aplikasi jejaring sosial dan instant messaging melalui new media yang mengubah lanskap komunikasi mahasiswa Kota Yogyakarta yang menjadi tanpa batas. Ruang buatan yang diciptakan oleh aplikasi smartphone menjadi realitas kedua bagi mahasiswa untuk berkomunikasi. Fenomena transformasi dari interaksi masyarakat nyata menuju interaksi masyarakat virtual ini penting dan menarik untuk diteliti. Penelitian ini melihat realitas virtual yang diciptakan mahasiswa melalui smartphone bersanding dengan realitas nyata yang menggunakan teori interaksionisme simbolik, CMC dan simulakra dengan pendekatan kualitatif yang berjenis deskriptif. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi dengan teknik snowball dan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jejaring sosial dan instant messaging telah membentuk simulasi realitas mahasiswa Yogyakarta di media baru melalui tanda/citraan yang merupakan refleksi dari realitas, bahkan menutupi realitas yang sebenarnya dan menciptakan simulakrum yang terkadang tidak ada hubungannya dengan realitas. Temuan lain juga mengatakan bahwa pemakaian smartphone banyak mengubah pola pikir dan tindakan mahasiswa Yogyakarta lebih untuk melakukan komunikasi, mengerjakan tugas kuliah, mencari hiburan, bisnis online shopping, menebarkan informasi, mengunggah foto, mengunduh jurnal dan e-book, memproduksi dan menyebarkan gambar-gambar meme yang lucu atau yang berkaitan dengan aktivitas tertentu dan melakukan pencitraan diri melalui simbol, gambar dan video yang sengaja mereka ciptakan.
Analisis Kebutuhan Model Media Audio Cerita Wayang Bagi Remaja Mariana Susanti; Sri Wahyuni
Jurnal Pekommas Vol 2, No 1 (2017): April 2017
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30818/jpkm.2017.2020104

Abstract

Puppet was the cultural heritage of Indonesia and a world heritage whose many advantages and some disadvantages. Indonesian youth was considered away from the puppet. Unit of Educational and Culture of Radio Media Development addressed this phenomenon by conducting a needs analysis of puppet stories as audio media character education for the younger generation, in particular adolescent ages 12-18 years. The analysis was conducted to uncover the adolescent perception about the puppet and how their need about the puppet which was broadcasted through the radio. This study used the survey method and involved radio stations in Middle Java and Eastern Java, which had been partnered with BPMRPK and had founded school and student community. The results showed that teens are considered the main attractive of the puppet performances was at the story. Teens considered puppet stories would be interesting if the radio broadcast program was made by adjusting the present context. Most teens need a puppet story radio broadcast in the form of a recording, duration of 30 minutes, and aired every day.Wayang merupakan warisan budaya Nusantara sekaligus warisan budaya dunia yang memiliki banyak kelebihan dan kekurangan. Sekarang ini generasi muda Indonesia dianggap tidak lagi memerhatikan keberadaan wayang. Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan dan Kebudayaan (BPMRPK) menyikapi fenomena ini dengan melakukan analisis kebutuhan tentang cerita wayang sebagai media audio pendidikan karakter bagi generasi muda, khususnya remaja usia 12-18 tahun. Analisis dilakukan untuk mengungkap pandangan remaja tentang kesenian wayang dan bagaimana kebutuhan remaja tentang kesenian wayang yang disiarkan melalui media radio. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan melibatkan stasiun radio mitra di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang memiliki sekolah binaan atau komunitas pelajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja menganggap daya tarik utama pertunjukan wayang adalah pada cerita. Remaja menganggap cerita wayang akan menarik bila dijadikan program siaran radio dengan menyesuaikan konteks masa kini. Sebagian remaja membutuhkan siaran radio cerita wayang dalam bentuk rekaman yang berdurasi 30 menit dan disiarkan setiap hari. 
Family Communication Strategy to Improve Gender Equality for Girls in Coastal of South Sulawesi Province (Strategi Komunikasi Keluarga untuk Meningkatkan Kesetaraan Gender bagi Anak Perempuan di Kawasan Pesisir Provinsi Sulawesi Selatan) Jeanny Maria Fatimah
Jurnal Pekommas Vol 1, No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30818/jpkm.2016.2010208

Abstract

Education coastal communities still need serious attention, because girls do not become a priority for continuing education. Assuming that the boy would become head of the family, in charge of the family and became a central figure in the family community. The family is the central point to provide gender equality for girls to pursue higher education is equal to boys through family communication approach. The purpose of this study was to understand the communication strategy of the family in promoting gender equality for girls in the coastal areas. The research method used mixed-method research that combines qualitative and quantitative research. Sources of data become the subject of research are the parents and the girls, then the data through observation, interviews, and questionnaires.Research shows that family communication strategy to promote gender equality girls in coastal areas is the context of communication between parents and children as an effort to change cultural stereotypes of ethnic Bugis and poverty. Family communication strategy refers to the communication patterns of openness, empathetic attitude, supportive attitude, a positive attitude and the attitude of equality in communication of family members for the sake of equality and fairness girls. Based family communication strategy for the achievement of gender equality more viable livelihoods and improving the welfare of poor families living on the coast of South Sulawesi.Pendidikan masyarakat pesisir masih memerlukan perhatian serius, dikarenakan anak perempuan tidak menjadi proritas untuk melanjutkan pendidikan. Asumsi bahwa anak laki-laki menjadi kepala keluarga, penanggung jawab keluarga dan menjadi figur sentral dalam komunitas keluarga. Keluarga merupakan titik sentral untuk memberikan kesetaraan gender bagi anak perempuan untuk melanjutkan pendidikan tinggi setara dengan anak laki-laki melalui pendekatan komunikasi keluarga. Tujuan penelitian ini adalah memahami strategi komunikasi keluarga dalam meningkatkan kesetaraan gender bagi anak perempuan di daerah pesisir. Metode penelitian menggunakan kualitatif deskriptif. Metode kualitatif jenis studi kasus (case study).Sumber data sekaligus subjek penelitian adalah orang tua dan anak perempuan.  Selanjutnya teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan kuesioner. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi keluarga untuk meningkatkan kesetaraan gender anak perempuan di kawasan pesisir pantai merupakan konteks komunikasi antara orangtua dan anak sebagai upaya perubahan stereotipe budaya etnik Bugis dan faktor kemiskinan. Strategi komunikasi keluarga merujuk pada pola komunikasi keterbukaan, sikap empatik, sikap mendukung, sikap positif dan sikap kesetaraan dalam berkomunikasi anggota keluarga demi kesetaraan dan keadilan anak perempuan.  Strategi komunikasi keluarga berbasis keadilan gender untuk pencapaian penghidupan yang lebih layak dan peningkatan kesejahteraan hidup keluarga miskin di pesisir pantai Sulawesi Selatan. Education coastal communities still need serious attention, because girls do not become a priority for continuing education. Assuming that the boy would become head of the family, in charge of the family and became a central figure in the family community. The family is the central point to provide gender equality for girls to pursue higher education is equal to boys through family communication approach. The purpose of this study was to understand the communication strategy of the family in promoting gender equality for girls in the coastal areas. The research method used mixed-method research that combines qualitative and quantitative research. Sources of data become the subject of research are the parents and the girls, then the data through observation, interviews, and questionnaires.Research shows that family communication strategy to promote gender equality girls in coastal areas is the context of communication between parents and children as an effort to change cultural stereotypes of ethnic Bugis and poverty. Family communication strategy refers to the communication patterns of openness, empathetic attitude, supportive attitude, a positive attitude and the attitude of equality in communication of family members for the sake of equality and fairness girls. Based family communication strategy for the achievement of gender equality more viable livelihoods and improving the welfare of poor families living on the coast of South Sulawesi.
Maintain Print Media Market through Augmented Reality Content (Study on Tribun Jogja Newspaper) [Mempertahankan Pasar Media Cetak melalui Konten Augmented Reality (Studi pada Koran Tribun Jogja)] Fitri Yuliantri Permana
Jurnal Pekommas Vol 2, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30818/jpkm.2017.2020202

Abstract

The use of technology is an important thing that must be considered by the media business in order to maintain its existence. Tribun Jogja, a local print newspaper in D.I. Yogyakarta and Central Java region south, adding Augmented Reality (AR) content as an effort to integrate technology with conventional media. This study uses case study methody to analyze how the process of adding AR content to Tribun Jogja print newspaper and its impact on the internal organization. From the result of research got that AR content making is done through the decision process of the editorial meeting by considering the availability of data and characteristics of news/information. The use of AR technology has a strategic position, that is to prepare for change and branding as a local print newspaper that is always ahead of innovation. In the organization, the addition of AR affects the changes in news management and also the demands of human resources capable of producing multiplatform news.Penggunaan teknologi adalah hal penting yang harus diperhatikan oleh pelaku bisnis media agar dapat mempertahankan eksistensinya. Tribun Jogja, koran cetak lokal di wilayah D.I. Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian selatan, menambahkan konten Augmented Reality (AR) sebagai upaya memadukan teknologi dengan media konvensional. Penelitian ini menggunakan metode  studi kasus untuk menganalisis bagaimana proses penambahan konten AR pada koran cetak Tribun Jogja dan dampaknya pada internal organisasi. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pembuatan konten AR dilakukan melalui proses keputusan rapat redaksi dengan mempertimbangkan ketersediaan data dan karakteristik berita/informasi.  Penggunaan teknologi AR mempunyai posisi strategis, yaitu untuk mempersiapkan diri menghadapi perubahan dan branding sebagai koran cetak lokal yang selalu terdepan dalam inovasi. Dalam organisasi, penambahan AR berpengaruh pada perubahan manajemen pemberitaan dan tuntutan tersedianya SDM yang mampu menghasilkan berita multiplatform. 
Management of Campus Community Radio in Makassar City [Pengelolaan Radio Komunitas Kampus di Kota Makassar ] Emilsyah Nur
Jurnal Pekommas Vol 16, No 1 (2013): April 2013
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30818/jpkm.2013.1160105

Abstract

This study aims to determine the campus and community radio management problems faced ranging from: Strengthening Networks (frequency), advocacy (legal legitimacy and policy), Fundraising (availability of facilities and supporting facilities pre-Broadcasting), Financial (broadcasting operational availability of funds), International and Intergovernmental Relationsanary. The Members of Community Radio. The research was conducted in the city of Makassar from January to March 2013 by taking a sample of 3 (three) informants who represent the college radio radio in Makassar with a technique of qualitative descriptive case study. Observation methods were used in data collection and in-depth interviews  with a proportional random sampling. The results showed that the management of the campus and community radio creativity in Makassar still have problems in the field of regulation of frequency allocation policy, a certain freedom in certain broadcasting, Human Resource Readiness, supporting infrastrktur and broadcasting facilities, and financial support for the campus radio operations.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan radio komunitas kampus dan permasalahan yang dihadapi mulai dari : Penguatan Jaringan (frekwensi), Advokasi (legitimasi hukum dan kebijakan), Fundraising (ketersediaan sarana dan pra-sarana pendukung Penyiaran), Financial (Ketersediaan dana operasional penyiaran), dan Hubungan Internasional Antar Negara Anggota Radio Komunitas. Penelitian ini dilaksanakan di kota Makassar dari bulan Januari sampai Maret 2013 dengan mengambil sampel sebanyak 3 (tiga) informan radio kampus yang mewakili keseluruhan radio kampus yang ada di Makassar dengan teknik deskritif kualitatif dengan menggunakan studi kasus. Metode pengumpulan datanya menggunakan observasi dan wawancara mendalam (indepth interview) dengan penarikan sampel acak proposional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan serta kreatifitas radio komunitas kampus di kota Makassar masih mengalami hambatan dibidang regulasi kebijakan alokasi frekwensi, kebebasan dalam penyiaran tertentu, kesiapan SDM pengelola siaran radio kampus, infrastrktur pendukung sarana penyiaran, dan financial dukungan operasional radio kampus tersebut.    
Penentuan Kualitas Pembelajaran Guru Sekolah Dasar Penggunaan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Indra Samsie; Kamna Mujahid; Resti Rante Lembang
Jurnal Pekommas Vol 2, No 1 (2017): April 2017
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30818/jpkm.2017.2020103

Abstract

The system determining the quality of classroom learning at primary school teachers still done conventionally so the decision was taken to determine the quality of teachers by learning that sometimes does not correspond to the criteria set by the school and its analysis was not optimal. The method used for data collection were observation and interviews, while the methods used to determine the quality of classroom learning using Simple Additive weighting method (SAW). After going through the process of testing and assessment of the obtained results that the process of inputting the data with the average value of 94%, see the system as a whole with the average value of 92%, the ease of use of the system with an average value of 94%, the results of the analysis criteria with value an average of 84%, and the provision of the decision by the SAW method with an average value of 96%. The system determining the quality of learning by SAW method with the overall function testing resulted in an average value of 92% thus concluded the system determining the quality of teaching elementary school teachers using SAW method feasible to implement.Sistem penentuan kualitas pembelajaran kelas pada guru-guru sekolah dasar masih dilakukan secara konvensional sehingga keputusan yang diambil untuk menentukan guru dengan pembelajaran yang berkualitas terkadang  tidak sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan oleh sekolah dan analisisnya tidak maksimal. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah observasi dan wawancara sedangkan metode yang digunakan untuk menentukan kualitas pembelajaran kelas menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW).  Setelah melalui proses pengujian dan penilaian maka diperoleh hasil yaitu proses penginputan data dengan nilai rata-rata 94%, tampilan sistem secara keseluruhan dengan nilai rata-rata 92%, kemudahan dalam penggunaan sistem dengan nilai rata-rata 94%, hasil analisis kriteria dengan nilai rata-rata 84%, dan pemberian hasil keputusan dengan metode SAW dengan nilai rata-rata 96%. Sistem penentuan kualitas pembelajaran dengan metode SAW dengan pengujian fungsi secara keseluruhan menghasilkan nilai rata-rata sebesar 92% sehingga disimpulkan sistem penentuan kualitas pembelajaran guru sekolah dasar menggunakan metode SAW layak untuk diterapkan.

Page 11 of 38 | Total Record : 371