cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Studi Komunikasi dan Media
ISSN : 19785003     EISSN : 24076015     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 207 Documents
REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM MAJALAH LIFESTYLE Nina Sofiana, dkk.
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 17, No 1 (2013): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.461 KB) | DOI: 10.31445/jskm.2013.170103

Abstract

Goal of this research whose title is “representation of woman in Lifestyle magazine (content analysis in Cosmopolitan magazine within period 2003–2005)” is to obtain description of woman in lifestyle magazine which is viewed from article identity, article contents, representation of figures in article, presentation technique of article. Background of this research is lifestyle problem in consumer society of Indonesia which grow in pararrel with history of economy globalization capitalism transformation indicated by emerging shopping centers. For Indonesian, lifestyle become a serious attention almost for all peoples since lifestyle trends and modernity structure shift are interrelated by institutional reflectivity. Nevertheless, lifestyle becomes more important in self identity and daily activities. This research approach is quantitative. The method is content analysis which is used to group articles on the basis of its themes. Content analysis is used to code various article on the basis of article freqwency in Cosmopolitan magazine from 2003-2005. Sampling technique used is random sampling. This research shows that woman representation in lifestyle magazine is not fair and there is no significant difference in Lifestyle magazine artikel. Keywords: Representation; Women; Lifestyle. ABSTRAKPenelitian berjudul “Representasi Perempuan dalam majalah lifestyle (Analisis isi majalah Cosmopolitan periode 2003–2005)” ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang Representasi Perempuan dalam majalah lifestyle dilihat dari aspek- aspek identitas artikel, isi artikel, representasi tokoh di dalam artikel, teknik penyajian artikel/rubrik. Dasar penelitian ini yaitu karena persoalan gaya hidup dalam masyarakat konsumen Indonesia telah tumbuh beriringan dengan sejarah globalisasi ekonomi dan transformasi kapitalisme konsumsi yang ditandai dengan menjamurnya pusat perbelanjaan bergaya. Dalam masyarakat Indonesia urusan gaya mulai menjadi perhatian sangat serius hampir pada semua orang karena perkembangan gaya hidup dan perubahan struktural modernitas saling terhubung melalui reflektivitas institusional. Kendati demikian pilihan gaya hidup semakin penting dalam penyusunan identitas diri dan aktivitas keseharian. Penelitian menggunakan metode analisis isi dengan pendekatan kuantitatif yang digunakan untuk mengelompokkan artikel–artikel yang terkait dengan tema. Analisis ini dilakukan dengan cara mengkoding berbagai kategori artikel yang ada berdasarkan frekwensi kemunculan artikel dalam majalah Cosmopolitan dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2005. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Representasi Perempuan dalam majalah Lifestyle dilakukan dengan cara tidak seimbang dan tidak ada perbedaan signifikan antara artikel dalam majalah Lifestyle. Kata-kata kunci: Representasi; Perempuan; lifestyle.
Media Massa, Khalayak Media, The Audience Theory, Efek Isi Media dan Fenomena Diskursif Hasyim Ali Imran
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 16, No 1 (2012): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.24 KB) | DOI: 10.31445/jskm.2012.160103

Abstract

Berkaitan dengan polarisasi fenomena hubungan media massa dengan khalayak, paper ini memfokuskan telaahnya pada: 1) Keterkaitan Media dan Khalayak dengan The Audience Theory; 2) Komponen Audience dan Efek yang Ditimbulkan Isi Media; 3) Fenomena Diskursif dalam Suratkabar dengan kasus pada Harian Rakyat Merdeka. Telaahnya dilakukan dengan mengacu pada teori-teori yang relevan dengan masalah hubungan media massa dengan khalayak serta menggunakan data riset menyangkut praktik diskursif pada rubrik DPRM Harian Rakyat Merdeka. Hasilnya menunjukkan, menyangkut persoalan pertama, dalam perspektif teoritisi ternyata telah memperlihatkan perkembangan. Telaah teoritik bermula diwujudkan dalam bentuk The Hypodermic Needle Model, kemudian disusul model Two-Step Flow,Uses & Gratifications dan terakhir dalam format Reception Theory. Persoalan kedua, hasil pembahasan memperlihatkan ada tiga format: menurut perspektif pengamat; menurut teoritisi berparadigma positivistik, dan menurut teoritisi berparadigma kritikal. Persoalan ketiga, hasil pembahasan mengindikasikan bahwa Harian Rakyat Merdeka yang cenderung mengalami kemajuan pesat secara ekonomi itu justru semakin memfasilitasi individu warga untuk berpartisipasi aktif dalam diskusif melalui rubrik DPRM. Fenomena ini karenanya menjadi tidak relevan dengan kekhawatiran akan munculnya disfungsionalisasi suratkabar sebagai public space yang memfasilitasi terwujudnya public discourse ketika tumbuh menjadi komersil, sebagaimana tercetus dalam perspektif Ekonomi Politik Kritis. 
SIKAP PENYELENGGARA SIARAN TELEVISI TERHADAP PENYELENGGARAAN SIARAN TELEVISI DIGITAL Bambang Mudjianto
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 17, No 2 (2013): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.625 KB) | DOI: 10.31445/jskm.2013.170201

Abstract

Berlatar belakang fenomena variasi sikap berbagai pihak menyangkut penerapan fase-fase penyelenggaraan tv digital di Indonesia, penelitian ini mempermasalahkan sikap penyelenggara siaran televisi terhadap penyelenggaraan siaran televisi digital. Melalui survai 100 responden penelitian ini menemukan bahwa dari lima dimensi sikap menyangkut penyelenggaraan siaran televisi digital, sikap responden cenderung lebih banyak setuju pada empat dimensi, yaitu dimensi : kendala penyelenggaraan penyiaran televisi digital; potensi penyelenggaraan siaran televisi digital;  arah penyelenggaraan penyiaran siaran televisi digital bergerak; dan penyelenggaraan siaran televisi digital; Sementara sikap terkait dimensi ‘kesiapan masyarakat dan industri menghadapi migrasi analog ke digital’ responden lebih banyak bersikap netral. 
PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF SERTA PEMIKIRAN DASAR MENGGABUNGKANNYA Mohammad Mulyadi
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 15, No 1 (2011): Jurnal Studi Komunikasi dan media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.684 KB) | DOI: 10.31445/jskm.2011.150106

Abstract

Quantitative research is a research approach that represents the understanding of positivism, while qualitative research is an approach that represents a familiar naturalistic research (phenomenology). Research with quantitative and qualitative approach by some may not be mixed, but knowledge is considered wrong by researchers who noticed that each research approach has a weakness, and therefore deemed necessary to do a combination, for each approach complement each other. The reason for the selection of both research approaches is that both types of research are mutually reinforcing and complementing each other so that research results will be achieved not only an objective, structured and measurable but it will be achieved also in-depth research results and factual.   Penelitian kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang mewakili paham positivisme, sementara itu penelitian kualitatif  merupakan pendekatan penelitian yang mewakili paham naturalistik (fenomenologis). Penelitian dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif oleh sebagian kalangan tidak boleh dicampuradukan, namun pemahaman ini dianggap keliru oleh para peneliti yang melihat bahwa masing-masing pendekatan penelitian mempunyai kelemahan, dan oleh karenanya dianggap perlu untuk melakukan kombinasi, agar masing-masing pendekatan saling melengkapi. Alasan pemilihan kedua pendekatan penelitian tersebut adalah bahwa kedua jenis penelitian tersebut saling memperkuat dan saling melengkapi sehingga akan dicapai hasil penelitian yang tidak hanya obyektif, terstruktur dan terukur namun akan dicapai juga hasil penelitian yang mendalam dan faktual
PENGGUNAAN MEDIA OLEH KOMUNITAS Parulian Sitompul
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 18, No 1 (2014): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.642 KB) | DOI: 10.31445/jskm.2014.180102

Abstract

 ABSTRACTBy using concept of uses regarding concept of activity, this research tries to dealt with phenomenon of media usage in a community. By determining community of UKM Pasar Malam Tarakan in listening to Radio Grass FM Tarakan broadcasting as population and respondents, and survey as a method, this research shows that generally the result has a relevance with theoretical assumption in theory model of uses and gratification. The relevance at least appears in responden’s radio-listening activities. These ones include both before, within, and after listening to Radio Grass FM.  Keywords : Media usage; community.  ABSTRAKDengan menggunakan konsep uses dalam kaitan konsep aktifity, penelitian ini berupaya menelaah fenomena penggunaan media pada salah satu komunitas. Dengan menjadikan Kelompok UKM Pasar Malam Tarakan dalam mendengarkan siaran Radio Grass FM Tarakan, serta menjadikan survai sebagai metodenya, penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum hasilnya memang memiliki relevansi dengan asumsi-asumsi teoritis yang dikemukakan dalam model teori uses and gratification. Relevansi itu setidaknya tampak dari memang adanya aktifitas dikalangan responden itu dalam kaitan mendengarkan radio. Aktifitas dimaksud, baik pada saat sebelum mendengarkan radio Grass FM, maupun pada saat selama dan setelah mendengarkan radio Grass FM. Kata-kata kunci : Penggunaan media; Komunitas. 
Kompetensi Jurnalis Sebagai Aktor Dalam Produksi Berita Media Multiplatform Udi Rusadi
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 16, No 2 (2012): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.016 KB) | DOI: 10.31445/jskm.2012.160202

Abstract

Innovations  in  the  field  of  information  and  communication  technology  have  created  the  variety  of information distribution platform to audiences. This is prompted media companies to build and effort to develop system management of news production multiplatform which intended as an effort to keep the media companies alive and growing. By using framework of structuration theory, the pourpose of this study is to reveal the relationship between structure and agency of journalist as actor. The method used is a case study in media companies in South Kalimantan, Banjarmasin Post. The results showed that the duality of structure occurs, which the structure always provides the enabling and the obviouslimitations that cause system technology based newsproduction run. In line with the sructure roles, journalists  as  human  actors  adjust  their  competences  with  management  system  multiplatform.  The system  running  by  the  developing  of  individual  basic  competences  include  discursive  and  practical consciousness, cognitive motivation and soft competences of online media namely attitude of speedy and multi-tasking working and having the work orientation of social networking. Inovasi teknologi komunikasi dan informasi menumbuhkan aneka ragam platform distribusi informasi kepada  khalayaknya.  Hal  ini  mendorong  perusahaan  media  membangun  dan  berusaha mengembangkan sistem manajemen produksi berita multiplatform agar perusahaan media tetap eksis. Dengan  kerangka  pemikiran  teori  strukturasi,  studi  ini  bertujuan  mengungkap  keterkaitan  antara struktur  dan  agensi  dari  para  jurnalis  sebagai  aktor.  Metode  yang  digunakan  ialah  studi  kasus  di perusahaan media Banjarmasin Post di Kalimantan Selatan. Hasilnya menunjukkan, dualitas struktur terjadi, dimana struktur selalu memberikan pemungkin (enable) dan batasan-batasan yang jelas yang menyebabkan  sistem  produksi  berita  berbasis  teknologi  dijalankan.  Sejalan  dengan  peranan struktur tersebut, para jurnalis sebagai  human actormenyesuaikan kompetensinya dengan sistem manajemenmultiplatform yaitu  menjalankan  struktur  dengan  mengembangkan  kompetensi  dasar  meliputi kesadaran  diskursif,  praktis  dan  motivasi  kognitif  dan  mengembangkan  kompetensi  lunak  media onlineyaitu sikap kerja cepat, multitaskingdan memiliki orientasi kerja berjejaring sosial.
INDUSTRI TELEVISI DI INDONESIA DAN TAYANGAN IKLAN ROKOK Dede Mahmudah
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 17, No 2 (2013): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31445/jskm.2013.170206

Abstract

Berdasarkan pendekatan ekonomi politik, stasiun televisi kini dihadapkan pada kenyataan untuk menjadi institusi bisnis bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dan rating dijadikan pedoman dalam penentuan harga iklan di stasiun televisi. Namun, seringkali iklan yang disajikan tidak memperhatikan etika periklanan. Salah satunya adalah iklan-iklan rokok yang selama ini tayang di stasiun televisi. Teori pembelajaran sosial dapat digunakan untuk mengkaji peran iklan rokok di televisi dalam memengaruhi persepsi pemirsa tentang rokok dan dampak dari rokok tersebut. Iklan rokok yang mengangkat hal-hal positif, seperti kekompakan dengan teman-teman, mengesankan bahwa gambaran yang tercipta adalah rokok dapat menghasilkan norma-norma positif. Sehingga, merokok yang sebenarnya berbahaya bagi kesehatan, malah dilakukan oleh banyak orang dengan berbagai alasan positif yang muncul dalam iklan rokok. Pemirsa televisi harus lebih kritis dalam memaknai iklan. Stasiun televisi juga jangan tergiur dengan dana promosi dari pengiklan, tapi juga harus menunjukkan tanggung jawab sosial dalam memberikan tayangan iklan yang sehat bagi masyarakat. Pemerintah sebagai regulator bekerja sama dengan Badan Pengawas Periklanan juga hendaknya tegas memberikan teguran bahkan sanksi atas pelanggaran yang terjadi dalam dunia periklanan. 
KEKUASAAN MEDIA TELEVISI KOMERSIAL DAN NETRALITAS INFORMASI S. Arifianto
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 15, No 2 (2011): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31445/jskm.2011.150205

Abstract

Writing this paper departs from the emergence of the phenomenon of the use of economic interests and political power in the media content of commercial television in Indonesia by its owner. In relationship to the background, review papers focused on issues of media power commercial television and its relation to the neutrality of information. Concept used to analyze these problems are the theory of political economy of media and media impartiality. Material obtained from the analysis of literature studies, documentation, and media clippings. The results of the discussion showed that the commercial television media editorship neutrality difficult to maintain because it is contaminated by the power of the owner. This contamination has implications on the number of commercial television media to be ambivalence. This condition tends to worsen the image of an operational commercial television. In this context the medium of television can be used for the fulfillment of economic and political interests of media owners based on power. Penulisan paper ini berangkat dari munculnya fenomena penggunaan kepentingan ekonomi dan politik kekuasaan dalam pemediaan konten televisi komersial di Indonesia oleh pemiliknya.  Dalam hubungan latar belakang tersebut, telaah paper difokuskan pada persoalan kekuasan media televisi komersial dan relasinya terhadap netralitas informasi. Konsep yang digunakan untuk menganalisis permasalahan tersebut adalah teori ekonomi politik media dan imparsialitas media. Bahan analisis diperoleh dari hasil studi literatur, dokumentasi, dan kliping media. Hasil bahasan menunjukkan bahwa netralitas keredaksian media televisi komersial sulit dipertahankan karena terkontaminasi oleh kekuasaan pemilik. Kontaminasi ini berimplikasi pada banyaknya media televisi komersial yang bersikap ambivalensi. Kondisi ini cenderung memperburuk citra televisi komersial yang beroperasional. Dalam konteks ini media televisi dapat digunakan untuk pemenuhan kepentingan ekonomi dan politik dari pemilik media berdasarkan kakuasaan
REPRESENTASI UMAT ISLAM DALAM TAJUK RENCANA SURAT KABAR IBUKOTA MENGENAI KASUS MAKAM MBAH PRIOK Analisis Isi Terhadap Tajuk Rencana Suratkabar Ibukota Bambang Mudjiyanto
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 15, No 1 (2011): Jurnal Studi Komunikasi dan media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.745 KB) | DOI: 10.31445/jskm.2011.150101

Abstract

The Content of newpaper editorials in general is a representation of the newspaper viewpoint concerning social environment, such as: politic, economy, etc.  A number of newpapers tend to be different in representing it although the object that represented is same – ex. Mbah Priok tomb incident, in Jakarta Utara on April 2010. This study uses social semiotic analysis of the text model of Hallyday in the newspaper Media Indonesia, Kompas, Republika, and Tempo newspaper. Newspaper editorials in representing Muslims in the tomb Mbah Priok incident was carried out by emerging the dominant discourse. Muslims were portrayed as the victims of violence acts done by government, as parties who are victims in Mbah Priok unrest, and as antagonists who fought against the government. Isi tajuk surat kabar harian umumnya bersifat penyampaian sikap surat kabar terhadap lingkungan sosialnya seperti iklim politik, kekuasaan, ekonomi, dan sejenisnya. Berbagai surat kabar tampaknya masing-masing relatif berbeda dalam merepresentasikannya meskipun yang dipresentasikan itu sama sifatnya-misalnya seperti persitiwa kasus makam mbah priok di Jakarta utara April 2010. Penelitian ini menggunakan metode analisis semiotika sosial model Hallyday terhadap teks dalam tajuk surat kabar Media Indonesia, Kompas, Republika, dan Koran Tempo. Tajuk surat kabar dalam merepresentasikan umat muslim dalam kasus makam Mbah Priok dilakukan dengan cara memunculkan wacana dominan. Umat muslim digambarkan menjadi pihak yang menjadi korban atas tindakan kekerasan pemerintah, sebagai pihak yang menjadi korban dalam kasus kerusuhan makam Mbah Priok, dan sebagai antagonis yang melakukan perlawanan terhadap pemerintah.
PERIODE PERKEMBANGAN MEDIA MASSA Aa Bambang A.S.
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 18, No 1 (2014): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.876 KB) | DOI: 10.31445/jskm.2014.180107

Abstract

ABSTRACTMass Media constitutes the most appealing media to be observed. It is that the unbroken channel of communication to be discussed and learned, from Acta Diurna to mass communication. It is quite interesting to follow the journey of mass media from a period to another. This has come as the reason why the written begun. The used method is that the literature study. Despite the study is not a way major, on the depth and comprehensive meaning, but it is more expected to be such benchmark which is able to be the very first idea for emphasizing the study about “the history or the journey of media studies”, the practically rare thing – not to say never – to be done by bachelor in communication studies. The result of this research conducts the three periods of the journey of mass media, those are the past of mass communication, the present of mass communication, and the mass media studies. Each of the mentioned have the distinguished features, either from the main research aspect, the features of media, or the method within the study. Moreover, on the belonging and its regards to state-society, mass media takes the unique stance and absolutely determined. Keywords: Period; Mass Media. ABSTRAKMedia massa merupakan media yang paling menarik untuk dikaji.Sebagai saluran, ia tidak henti-hantinya dikaji dan didiskusikian, sejak Acta Diurnasampai komunikasi massa. Oleh karena itu, sangat menarik untuk mengikuti perkembangan media masa dari masa ke masa. Metode yang digunakan adalah kajian pustaka. Diharapkan, penelitian ini menjadi benchmarkyang menjadi idee awal untuk menekankan pentingnya kajian tentang perkembangan studi media. Kajian ini jarang –untuk tidak mengatakan tidak pernah- dilakukan oleh sarjana ilmu komunikasi. Hasil tinjauan ini menunjukkan bahwa ada 3 (tiga periode) tahap perkembangan media massa, yaitu : komunikasi mass masa lampau, komunikasi masa kini, dan studi tentang media massa. Setiap tahap memiliki karakteristik yang berbeda, baik aspek yang diteliti, karakteristik media itu sendiri, dan metode yang digunakan. Kata-kata Kunci: Periode;Media massa. 

Page 3 of 21 | Total Record : 207


Filter by Year

2011 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 28 No No. 2 (2024): JURNAL STUDI KOMUNIKASI DAN MEDIA (JSKM) Vol 28 No No 1 (2024): JURNAL STUDI KOMUNIKASI DAN MEDIA (JSKM) Vol 27 No 2 (2023): JURNAL STUDI KOMUNIKASI DAN MEDIA (JSKM) Vol 27 No 1 (2023): JURNAL STUDI KOMUNIKASI DAN MEDIA Vol 26 No 2 (2022): JURNAL STUDI KOMUNIKASI DAN MEDIA Vol 26 No 1 (2022): JURNAL STUDI KOMUNIKASI DAN MEDIA Vol 25, No 2 (2021): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 25, No 1 (2021): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 24, No 2 (2020): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 24, No 1 (2020): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 23, No 2 (2019): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 23, No 1 (2019): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 22, No 2 (2018): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 22, No 2 (2018): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 22, No 1 (2018): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 22, No 1 (2018): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 21, No 2 (2017): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 21, No 2 (2017): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 21, No 1 (2017): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 21, No 1 (2017): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 20, No 2 (2016): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 20, No 1 (2016): JURNAL STUDI KOMUNIKASI DAN MEDIA Vol 19, No 2 (2015): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 19, No 1 (2015): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 18, No 2 (2014): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 18, No 1 (2014): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 17, No 2 (2013): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 17, No 1 (2013): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 16, No 2 (2012): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 16, No 1 (2012): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 15, No 2 (2011): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 15, No 1 (2011): Jurnal Studi Komunikasi dan media More Issue