cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Studi Komunikasi dan Media
ISSN : 19785003     EISSN : 24076015     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 207 Documents
KONSTRUKSI MEDIA TENTANG SERANGAN ISRAEL TERHADAP LIBANON (Analisis Framing terhadap Berita tentang Peperangan antara Israel dan Libanon dalam Surat Kabar Kompas dan Republika) Muslim Muslim
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 17, No 1 (2013): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.029 KB) | DOI: 10.31445/jskm.2013.170104

Abstract

This research questioned Kompas and Republika in the term of their construction regarding Israel attact on Lebanon in 2006. This result showed that their construction were different to each other. Kompas elucidated the war between Israel and Lebanon was caused by status quo organization which seized two israelian soldiers and the organization was uncooperative. The organization was Hizbullah. Meanwhile, Republika regarded Israel as an agressor state that wanted to expand its border zona by building new middle east.  Keywords : Media Construction; Framing.Penelitian ini mempermasalahkan Kompas dan Republika dalam hal pengkonstruksian realitas tentang serangan Israel terhadap Libanon pada tahun 2006. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua suratkabar berbeda dalam melakukannya. Koran Kompas memaknai bahwa penyebab terjadinya peperangan antara Israel dengan Libanon, dikarenakan adanya organisasi status quo yang menangkap dua tentara Israel dan sulit diatur oleh negaranya yaitu kelompok Hizbullah. Sedangkan Republika menilai Israel merupakan sebuah negara agresor yang ingin memperluas wilayah perbatasannya dengan membentuk Timur Tengah yang baru. Kata-kata Kunci: Konstruksi Media; Framing.
Praktik Government Public Relations Paska Otonomi Daerah, Sebuah Tinjauan dengan Kasus Penyuluh KB Sebagai Government Public Relations Bidang KB Aizirman Djusan
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 16, No 1 (2012): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.967 KB) | DOI: 10.31445/jskm.2012.160104

Abstract

Multidimentional crisis that occurred in the late 1990s in Indonesia, has influenced the government management.  In  the  national  level,  it  appeared  a  legal  freedom  of  the  press,  and  changes  on government  Public  Relations  institution.  While  in  the  level  of  local  government,  it  was  applied  a regional  autonomy  through  the  Law  No.22/1999.  These changes  also  affected  other  sectors  of management, including Public Relations, which in government practice is called Government Public Relations.  It  beared  paradigm  shifting  in  the  field of  Public  Relations  after  1999,  as  well  as  the challenges on Government Public Relations practice due to the implementation of decentralization. Krisis  multidimensional  yang  terjadi  akhir  tahun  1990-an  di  Indonesia,  telah   mempengaruhi manajemen  pemerintahan  Indonesia.  Pada  skala  nasional,  terjadi  legalitas  kebebasan  pers  dan berpendapat,  serta  perubahan  institusi  Public  Relations pemerintahan.  Sementara  pada  level pemerintahan  daerah,  diberlakukan  penyelenggaraan  otonomi  daerah  melalui  Undang-Undang No.22/1999.  Perubahan-perubahan  tersebut  ikut  mempengaruhi  sektor  penyelenggaraan  lainnya, termasuk  bidang  Public  Relations,  yang  dalam  pemerintahan  disebut  Government  Public  Relations(Humas Pemerintah). Terjadi pergeseran paradigma bidang Public Relations setelah tahun 1999, serta tantangan praktik Government Public Relationsakibat implementasi desentralisasi.
PEMASARAN ELEKTRONIK MELALUI APLIKASI JEJARING SOSIAL Kautsarina Kautsarina
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 17, No 2 (2013): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.487 KB) | DOI: 10.31445/jskm.2013.170202

Abstract

Jejaring sosial atau media sosial berpotensi membantu pelaku UKM dalam memasarkan produk dan jasanya. Karena mampu menjangkau wilayah yang luas dengan hemat biaya. Melalui jejaring sosial, pelaku bisnis UKM dapat melakukan aktivitas pemasarannya seperti memperkenalkan produk, menjalin komunikasi dengan konsumen dan calon konsumen, dan memperluas jaringan bisnis. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif-deskriptif dengan teknik survei kepada para pelaku UKM di daerah Bengkulu dan Jambi. Teknik pemilihan responden adalah purposif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pelaku UKM bergerak dalam usaha penjualan barang, bukan jasa. Sedikit responden yang menjual komoditas unggulan daerah mereka masing-masing. Sebagian besar UKM memilih menggunakan akses internet dengan jaringan tanpa kabel atau mobile access. Target pasar mereka umumnya masyarakat lokal. Sedikit pelaku UKM yang membidik pasar nasional apalagi internasional. Aplikasi jejaring sosial yang banyak dipilih oleh pelaku UKM untuk memasarkan produk usahanya, yaitu Facebook, Email, Blackberry Messenger (BBM), situs jual beli, Twitter, website pribadi, dan situs milik orang lain. Aktivitas pemasaran yang banyak dilakukan antara lain mengunggah foto produk untuk memberikan gambaran kepada calon konsumen mengenai produk-produk yang ditawarkan, menuliskan status mengenai produk, menuliskan deskripsi atau tinjauan mengenai produk.
STRATEGI PROGRAM KOMUNIKASI KORPORASI Studi Kasus Pada PT Djarum Pasca PP 81/1999 dan Revisinya PP38/2000 Salihul Hadi
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 15, No 2 (2011): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.392 KB) | DOI: 10.31445/jskm.2011.150201

Abstract

The research was motivated by the emergence of the phenomenon of disruption on Corporate Communications Program Strategy / Corporate Communication PT. Djarum in the conduct of Communications towards Stakeholders, in relation with the enactment of PP 81/1999 and its revision namely PP38/2000. Research questions include : How do strategy program on Corporate Communications  PT Djarum in communicate with Stakeholders after PP81/1999 and its revisión PP38/2000 enacted ? Using the case study method, the result showed: activity of Corporate Communications   handled by the  Public Relations of PT Djarum. Using the case study method, results showed: activity of Corporate Communications   handled by the  Public Relations of PT Djarum. Public Relations is the task of maintain and develop trust in stakeholders relationship. Stakeholders are the groups that are within (internal) or outside the company (external) that have a role in determining the success of the company. Internal stakeholders are its shareholders, managers / top executives, employees and their families. External stakeholders are customers, suppliers, distributors, competitors, banks, government, press, and NGOs. Activity of Corporate Communications through the Public Relations that gave rise to the SWOT analysis, composing  the objective and target ,  and setting clear targets, carried out in accordance with the concept of Public Relations.Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemunculan fenomena terganggunya Strategi Program Komunikasi Korporasi/Corporate Communication PT. Djarum dalam melakukan kegiatan Komunikasi Terhadap Stakeholders, sehubungan dengan keluarnya PP 81/1999 dan Revisinya PP38/2000. Pertanyaan penelitian berupa : Bagaimana strategi program Komunikasi Korporasi PT. Djarum dalam melakukan kegiatan Komunikasi antara PT Djarum dengan Stakeholdersnya Pasca PP81/1999 dan Revisinya PP38/2000? Dengan menggunakan metode penelitian studi kasus hasilnya menunjukkan :  Aktifitas Corporate Communications ditangani oleh pihak Public Relations PT Djarum. Tugas Public Relations.yaitu merawat dan mengembangkan kepercayaan Stakeholders. Stakeholder adalah kelompok-kelompok yang berada di dalam (internal) maupun di luar perusahaan (eksternal) yang mempunyai peranan dalam menentukan keberhasilan perusahaan. Stakeholder internal diantaranya pemegang saham, manajer/top eksekutif,   karyawan   beserta   keluarganya.   Sedangkan  stakeholders   eksternal  diantaranya konsumen, pemasok, penyalur, pesaing, bank, pemerintah, pers, dan lembaga swadaya masyarakat. Aktifitas corporate communications melalui Public Relations yang memunculkan analisis SWOT, penyusunan objektif, dan penetapan target sasaran yang jelas,  dilakukan sesuai dengan konsep Public Relations.
Fotojurnalistik Antara Dilema Realis Dan Surealis, Tinjauan Teoritis Pada Beberapa Karya Fotojurnalistik Terkait Pembunuhan Osama bin Laden Pada Harian Kompas) Eko Nugroho
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 16, No 2 (2012): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.785 KB) | DOI: 10.31445/jskm.2012.160205

Abstract

Photography presents a new climate in fine art discourse. Clasic and realism drawings could present their  goal.  There  are  two  interesting  controversy  between  two  kind  of  photography:  1)  Realismphotography.  It  regards  photography  as  iconistic  realities;  2)  Surealism  photography.  It  regards photography  as  a  discursive  and  non-discursive  materials.  Journalistic  photos  after  September  11 incident made up journalistic photos which emerged  from witness bearing, or redundancy of way and news forms. This article will give theoretical review how to simulate reality of Osama bin Laden’s death in the journalistic photos. The conclusion of this  article indicates that Osama bin Laden had become areal figure of simulacrum which legalized any accusation or demonization into certain group (muslims).News about Osama’s death was like one about the death of horor figure showed in films. This thing is like a naration necessity. Hence, in the room of simulation, it is a must to make hypereality in the event and  certain  scenes.  This  is  like  a  dreaming  and  principles  of  surealistic  works.  Journaslitic  photos about Osama’s death could be regarded as an illusion event with a dreaming and surealism nuance. Fotografi menyajikan sebuah iklim baru dalam diskursus seni rupa. Lukisan klasik dan realis mampu menghadirkan tujuan-tujuannya. Ada dua kontroversi yang cukup menarik dari sebuah karya fotografi. 1).  Fotografi  realisme  yang  menjadikan  fotografi  sebagai  sebuah  realitas  yang  ikonis;  2)  Fotografi Surealisme  yang  menjadikan  sebuah  karya  fotografi  menjadi  materi  diskursif  dan  nondiskursif. Fotojurnalistik setelah peristiwa 11 September merupakan sebuah karya fotojurnalistik yang lahir dari sebuah witness bearingyang merupakan sebuah pengulangan langgam dan bentuk pemberitaan. Tulisan ini  ingin  memberikan  suatu  penjelasan  teoritis  berupa  tinjuan  tentang  bagaimana  simulasi  realitas pembunuhan Osama bin Laden dalam fotojurnalistik. Kesimpulannnya menunjukkan bahwa Osama bin Laden  yang  kerap  digambarkan  melalui  sebuah  berita  foto  atau  berita  visual  televisi  telah  menjadi sebuah  sosok  simulakrum  sejati  yang  mengesahkan  segala  macam  tuduhan  atau  demonisasi  pada kelompok  tertentu  (muslim).  Pemberitaan  Kematian  Osama  seperti  matinya  sosok  horor  dalam  film. Seolah-olah menjadi keharusan narasi. Karena itu menjadi keharusan, maka dalam ruang simulasi harus dibuat hiperelitasnya dalam sebuah peristiwa  dan adegan tertentu. Ini serupa dengan cara kerja mimpi dan prinsip karya surealistik. Fotojurnalistik tentang kematian Osama bin Laden dapat dikatakan sebuahperistiwa ilusi dan bercorak mimpi dan surealistik.
MEDIASI STRUKTUR POLITIK OLEH SURATKABAR (Studi Content Analysis Terhadap Suratkabar Ibukota) Hasyim Ali Imran
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 18, No 1 (2014): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1511.101 KB) | DOI: 10.31445/jskm.2014.180103

Abstract

ABSTRACTBackground of this research is the phenomenon of political structure components in political system through agenda setting in newspaper’s headline. By using content analysis on the basis of agenda setting model, this research focuses on five main problems which are substantivly related to political structure component phenomenon and selection component one in the proses of agenda setting. Recording units of this study are headline news of Kompas, Republika, Media Indonesia and Rakyat Merdeka on edition of January 2014.  This study conclude that 1) newspapers -in the position as components of political infrastructure- empirically shows an evidence that they takes role for “their existence”,  survival of political communication process in Indonesian political system; 2) media prefer to put priority on top down political communication stream rather than bottom up one; 3). “Interest” of media regarding political process between components in political suprastructure, have a relationship with problem of priority scaling of issues in the process of agenda setting. Regarding of media “Interest”, this become important input for political actors in the relation of issue expression which draws a media sailence in order that information not to create ambiguity, negative image, misunderstanding or incredibility among newspaper’s audience.          Key words : Mediating;  Political Structure ;  Newspaper. ABSTRAKBerlatarbelakangkan mempelajari fenomena pemediasian komponen-komponen struktur politik dalam sistem politik melalui pengagendaan media dalam headline suratkabar, maka dengan menggunakan studi content analysis berbasiskan model studi agenda setting, penelitian fokus menjawab lima permasalahan pokok yang secara substantif diantaranya menyangkut fenomena pemediaan komponen struktur politik dan fenomena seleksi komponen dalam proses agenda setting. Dengan menjadikan pemberitaan headline Kompas, Republika, Media Indonesia dan Rakyat Merdeka edisi Januari 2014 sebagai recording unit, penelitian diantaranya menyimpulkan, 1) pihak suratkabar dalam posisinya yang juga sebagai bagian dari pihak dalam komponen infrastruktur politik, secara empirik telah membuktikan dirinya sebagai pihak yang berperan besar bagi “hidup”-nya keberlangsungan proses komunikasi politik dalam sistem politik Indonesia saat ini; 2) Pihak media itu tampak cenderung lebih mengutamakan arus komunikasi politik yang sifatnya top down dari pada yang bersifat bottom up.; 3); “Interest”media terkait penciptaan proses komunikasi politik di antara sesama unsur dalam komponen suprastruktur politik, kemunculan fenomenanya berindikasi saling berkaitan dengan persoalan penentuan urutan tingkat kepentingan isu dalam proses pengagendaan media. Berkaitan dengan “Interest” media, ini menjadi in put penting bagi para aktor politik dalam kaitan berekspresi menyangkut isu yang menjadi perhatian media agar informasi yang beredar itu tidak menciptakan ambiguitas, citra negatif, misunderstanding atau incredibility di kalangan khalayak media suratkabar.           Kata-kata kunci : Mediasi;  Struktur Politik; Suratkabar. 
FENOMENA KOMUNIKASI DAN ILMU KOMUNIKASI (Telaah Filsafat Ilmu Berbasis Elemen Epistemologi) Hasyim Ali Imran
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 17, No 2 (2013): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.575 KB) | DOI: 10.31445/jskm.2013.170207

Abstract

Kesalahan-kesalahan di kalangan akademisi komunikasi dalam mempelajari fenomena komunikasi secara ilmiah yang dalam kenyataan masing sering dijumpai, kiranya menjadi pendorong bagi dibuatnya artikel ini. Dalam pembahasannya, tulisanini beranjak dari persoalanyang difokuskan pada soal-soal paradigama teori; paradigma penelitian; pendekatan penelitian dan hubungan paradigma teori dengan paradigma penelitian. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa berkaitan dengan paradigma teori diketahui bahwa dalam bidang pengkonseptualan teori komunikasi itu tercakup tujuh bidang, yaitu retorika; semiotika; fenomenologi; cybernatika; sosiopsikologi; sosiokultural; dan kritikal. Secara terminologis, paradigma yang dikenal dalam penelitian ilmu komunikasi utamanya mencakup empat paradigma, terdiri dari : positivistik; kritis; konstruktivis; dan participatory. Keempat paradigma dimaksud berimplikasi pada aplikasi pendekatan penelitian, yaitu pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Secara filosofis, maka dalam konteks epistemologis pertanyaan-pertanyaan yang muncul terkait dengan telaah pendekatan penelitian ini, akan selalu berbasiskan pada asumsi-asumsi ontologi, epistemologi, methodologi, axiologi dan retorik. Selanjutnya, kedua pendekatan dimaksud, dalam proses penelitian tidak terlepas juga dari ketujuh paradigma teori sebelumnya. Keterkaitan itu karena masing-masing paradigma teori yang nota bene dengan sendirinya melahirkan sejumlah teori itu, dalam aplikasinya memang memerlukan dukungan sejumlah data penelitian, yakni data penelitian melalui dua pendekatan penelitian. Dalam kaitannya dengan kedua pendekatan tersebut, maka sejumlah paradigma teori tadi karenanya dapat digolong-golongkan berdasarkan kriteria pendekatan penelitian.
FENOMENA INTERKONEKSI DI LINGKUNGAN INSTANSI PELAYANAN PUBLIK BIDANG INFORMASI DAN DOKUMENTASI Hasyim Ali Imran
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 15, No 2 (2011): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.28 KB) | DOI: 10.31445/jskm.2011.150206

Abstract

This paper dealt with the phenomenon of the interconnection of public service agencies in the field of information and documentation. This study focuses on: (1) Efforts to find state of the art regarding the interconnection study, (2) theoretical concepts related to the relevant Interconnection Study, (3) The factors thought influencing the implementation of interconnection network structure, and (4) Efforts to draw relevant hypothesis in terms of the interconnection studies. Review is done by referring to existing theories. The result shows studies related to interconnection are still relatively few issues and even, there are only two are known to enter under research study category. The rest still in the form of review paper category. Despite, from these limited studies also noted that review paper was very technical,and only one which its leads to linkage ICT  with human factorTulisan ini berupaya meninjau fenomena interkoneksi di lingkungan instansi pelayanan publik bidang informasi dan dokumentasi. Telaahnya difokuskan pada : (1) Upaya menemukan state of the art menyangkut studi interkoneksi; (2) Konsep-konsep teoritik yang relevan terkait studi Interkoneksi; (3) Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi penerapan struktur jaringan interkoneksi ; dan (4) Upaya menarik hipotesis yang relevan dalam kaitan studi interkoneksi. Tinjauan dilakukan dengan cara merujuk pada teori-teori yang ada. Hasilnya antara lain menunjukkan penelaahan terkait persoalan interkoneksi itu masih relatif minim, dan inipun hanya dua yang diketahui masuk dalam telaah berkategori riset. Selebihnya masih berupa telaah dalam kategori makalah/paper-paper ilmiah. Di samping itu, dari kajian-kajian terbatas ini juga diketahui bahwa penelaahan itu semuanya masih sangat bersifat teknis, hanya satu di antaranya yang singgungannya mengarah kepada keterkaitan ICT dengan faktor human
KONSTRUKSI MEDIA TENTANG REALITAS KORUPSI ANGGOTA PARLEMEN Analisis Teks Norman Fairclough Terhadap Teks/Berita Korupsi Anggota DPR RI Terkait Kasus Aliran Dana BI di DPR dalam Suratkabar Media Indonesia Hasyim Ali Imran
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 15, No 1 (2011): Jurnal Studi Komunikasi dan media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.225 KB) | DOI: 10.31445/jskm.2011.150102

Abstract

This research tries to address a problem on how media (Media Indonesia) construct texts/ reality news about corruption of Indonesian parliement’s member in the case of flow of funds of Bank Indonesia in Indonesian parliement and emerging discourse in the process of its construction. The goal of this research is to know how Media Indonesia construct texts/news about corruption of Indonesian parliement’s member pertaining flow of funds of  Bank Indonesia in Indonesian parliement. The assumptions on which this problems based are: first, news diccourse makes up integral part of framing process in a number of issues. Second: when media report about the content, it is indicated that there is ideology factor and power influencing news making. Third, there is  certain dominant groups  which tend to be able to control undominant groups or even to marginalize them by predominating media. Those reasons guide this research to harness paradigm of constructivism. In this relation, theoretical concept used is: News is a reality constructed and media discourse. To answer this problem, this research uses analytical method of Norman Fairclough. The result shows that in constructing corruption done by parliaments member in Bank Indonesia’s flow of funds, media direct into emerging a discourse in case of BI’s flow of funds that parliament members are more dominantly determined as corruptors. In that position, parliament’s members are positioned unfairly to each other: as main players, as proponent players, and players who are victimize for other party’s interests. Meanwhile, the discourse that parliament’s members regarded as whistle-blowers in the embezzlement of Bank Indonesia’s flow of funds, never become media’s choice. Emerging that discourse, theoretically, it is enabled by –in constructivism’s view- subject (media) are regarded as central factor of discourse activity which is able to control in order to achieve media’s vested interest.   Penelitian ini mencoba menjawab permasalahan tentang bagaimana media (Media Indonesia) mengkonstruksi teks/berita realitas korupsi Anggota DPR RI terkait kasus aliran dana BI di DPR RI dan wacana apa yang muncul dalam pengkonstruksian itu. Tujuan penelitian yaitu  Ingin mengetahui cara Suratkabar Media Indonesia dalam mengkonstruksi teks/berita tentang korupsi Anggota DPR RI dalam  kasus aliran dana BI di DPR RI. Asumsi-asumsi yang mendasari permasalahan ini adalah: pertama, wacana berita merupakan bagian integral dari proses framing sejumlah isu. Kedua, pada saat media memberitakan isinya diindikasikan adanya faktor-faktor ideologi dan kekuasaan yang memberikan pengaruh dalam pengemasan berita. Ketiga, adanya kelompok yang dominan cenderung dapat mengontrol kelompok yang tidak dominan bahkan memarjinalkan mereka dengan menguasai media. Alasan-alasan tersebut mengarahkan penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis. Dalam kaitan ini, konsep-konsep teoritik yang digunakan yaitu: Berita sebagai Konstruksi Realitas dan Wacana Media. Untuk menjawab permasalahan, penelitian ini menggunakan metode analisis teks Norman Fairclough. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pengkonstruksian realitas tentang korupsi Anggota DPR RI terkait kasus aliran dana BI di DPR RI, media mengarahkannya pada munculnya wacana bahwa dalam kasus aliran dana BI tadi, anggota dewan lebih dominan dipilih dalam posisi sebagai pemain korupsi. Sebagai pemain korupsi, anggota dewan diposisikan secara berbeda, yakni sebagai pemain utama, sebagai pemain pendukung, dan sebagaimana pemain yang menjadi korban kepentingan pihak lain. Sementara wacana anggota dewan sebagai wasit dalam kasus korupsi aliran dana BI, tidak pernah menjadi pilihan media.  Munculnya pewacanaan yang demikian, secara teoritis ini dimungkinkan karena dalam pandangan konstruktivis, subjek yang dalam hal ini media, dianggap sebagai faktor sentral dalam kegiatan wacana yang memiliki kemampuan dalam melakukan kontrol guna mencapai maksud-maksud tertentu dari media.  
MAKNA “NASIONALISME NEGARA- BANGSA” MELALUI TEKS MEDIA Somo Arifianto
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 17, No 1 (2013): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.432 KB) | DOI: 10.31445/jskm.2013.170105

Abstract

ABSTRACTNationalism has a strategic role in maintaining identity of nation-state. Although it is disputable. This article describes and analyses it from some perspectives. The results are: (a) From economic perspective, it emerges a pragmatic need to achieve dominan economic growth. It’s expected to contribute to public welfare, economic stability for nationalism, nation-state; (b). From economic, social politic perspective, globalization and local community strengthenment which is caracterized by regional authonomy. If there is mismanagement, it wil be an obstruction for nationalism; (c). From cultural perspective, there is an indication that culture tends to unravel nationalism, nation-state. Therefore, “glocalisation” of culture in local community should not be viewed as counternationalism againts nation-state, on the contrary, it strengthens nationalism, in the context of nation-state. Media contents is able to frame and articulate representation & nationalism concept.  Nation-state is not only in the cognitif level, but also in the level nationalism ideology, nation-state. Hence, nationalism spirit of nation-state must be bolstered, although only by construction on media text.  Keywords:  Media Text; Strengthenment of Nation-state nationalism ideology. ABSTRAKNasionalisme memiliki peran strategis untuk mempertahankan identitas Negara-bangsa, meski masih menjadi persoalan diskursif. Tulisan artikel ini mencoba untuk mendiskripsikan dan menganalisis dari berbagai perspektif. Hasilnya adalah: (a). Dari perspektif ekonomi,  muncul kebutuhan pragmatis untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dominan, diartikulasikan dapat mendorong tercapainya kesejahteraan masyarakat untuk menciptakan stabilitas ekonomi, demi nasionalisme, negara-bangsa; (b). Dari perspektif sosial politik, proses globalisasi dan penguatan komunitas lokal yang bercirikan otonomi daerah jika salah implementasinya bisa menjadi ancaman nasionalisme; (c). Dari perspektif budaya muncul gejala bahwa kebudayaan cenderung melepaskan keterikatannya pada nasionalisme, negara-bangsa. Proses “glokalisasi” budaya di komunitas masyarakat lokal hendaknya tidak dilihat sebagai kontra “nasionalisme negara-bangsa”, tetapi justru menjadi penguatan nasionalisme dalam kontek negara-bangsa. Pada akhirnya, teks media mampu membingkai dan mengartikulasikan representasi dan konsep nasionalisme, negara-bangsa bukan sekedar pada tataran kognitif, tetapi juga pada ideologi nasionalisme, negara-bangsa. Pada titik itulah semangat nasionalisme negara-bangsa dapat dibangkitkan, meski hanya melalui konstruksi teks media. Kata-kata Kunci: teks media, penguatan ideologi nasionalisme negara-bangsa

Page 4 of 21 | Total Record : 207


Filter by Year

2011 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 28 No No. 2 (2024): JURNAL STUDI KOMUNIKASI DAN MEDIA (JSKM) Vol 28 No No 1 (2024): JURNAL STUDI KOMUNIKASI DAN MEDIA (JSKM) Vol 27 No 2 (2023): JURNAL STUDI KOMUNIKASI DAN MEDIA (JSKM) Vol 27 No 1 (2023): JURNAL STUDI KOMUNIKASI DAN MEDIA Vol 26 No 2 (2022): JURNAL STUDI KOMUNIKASI DAN MEDIA Vol 26 No 1 (2022): JURNAL STUDI KOMUNIKASI DAN MEDIA Vol 25, No 2 (2021): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 25, No 1 (2021): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 24, No 2 (2020): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 24, No 1 (2020): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 23, No 2 (2019): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 23, No 1 (2019): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 22, No 2 (2018): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 22, No 2 (2018): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 22, No 1 (2018): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 22, No 1 (2018): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 21, No 2 (2017): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 21, No 2 (2017): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 21, No 1 (2017): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 21, No 1 (2017): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 20, No 2 (2016): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 20, No 1 (2016): JURNAL STUDI KOMUNIKASI DAN MEDIA Vol 19, No 2 (2015): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 19, No 1 (2015): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 18, No 2 (2014): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 18, No 1 (2014): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 17, No 2 (2013): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 17, No 1 (2013): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 16, No 2 (2012): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 16, No 1 (2012): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 15, No 2 (2011): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 15, No 1 (2011): Jurnal Studi Komunikasi dan media More Issue