cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas (Andalas Journal of Public Health)
Published by Universitas Andalas
ISSN : 19783833     EISSN : 24426725     DOI : -
Core Subject : Health,
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT ANDALAS (JKMA) menerbitkan artikel penelitian (research article), artikel telaah/studi literatur (review article/literature review), laporan kasus (case report) dan artikel konsep atau kebijakan (concept/policy article), di semua bidang ilmu kesehatan masyarakat yang meliputi: Epidemiologi Biostatistik Kesehatan Lingkungan Pendidikan Kesehatan dan Perilaku Administrasi & Kebijakan Kesehatan Gizi Masyarakat Kesehatan dan Keselamatan Kerja Kesehatan Reproduksi Sistem Informasi Kesehatan
Arjuna Subject : -
Articles 498 Documents
PENYAKIT FILARIASIS Masrizal Masrizal
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 7, No 1 (2012): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v7i1.105

Abstract

Filariasis (penyakit kaki gajah) adalah penyakit raenular menahun yang disebabkan oleh cacing filarial dan ditularkan oleh nyamuk Mansonia, Anopheles, Culex, Armigeres. Cacing tersebut hidup di saluran dan kelenjar getah bening dengan manifestasi klinik akut berupa deraam berulang, peradangan saluran dan saluran kelenjar getah bening. Pemberantasan filariasis perlu dilaksanakan dengan tujuan menghentikan transmisi penularan, diperlukan program yang berkesinambungan dan memakan waktu lama karena mengingat masa hidup dari cacing dewasa yang cukup lama. Dengan demikian perlu ditingkatkan surveilans epidemiologi di tingkat Puskesmas untu penemuan dini kasus filariasis dan pelaksanaan program pencegahan dan pemberantasan fiilariasis. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat di daerah endemis mengenai cara penularan dan cara pengendalian vektor (nyamuk). Jika penularan terjadi oleh nyamuk yang menggigit pada malam hari di dalam rumah maka tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan penyemprotan, menggunakan pestisida residual, memasang kawat kasa, tidur dengan menggunakan kelambu, memakai obat gosok anti nyamuk dan membersihkan tempat perindukan nyamuk seperti kakus yang terbuka, ban-ban bekas, batok kelapa dan membunuh larva dengan larvasida. Lakukan pengobatan misalnya dengan menggunakan diethylcarbamazine citrate.
BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI PRIA SEBAGAI PESERTA KB DI KELURAHAN TEMBILAHAN KOTA TAHUN 2008 Desmalita Desmalita; Dien GA Nursal; Suryati Suryati
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 3, No 2 (2009): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v3i2.64

Abstract

Male participation is actual form of caring and responsibility of male/husband in execution of family planning program and reproduction health. In Indonesia, male participation was only 1,3%, covered condom 0,9 % and vasectomy 0.4'%. While target in Mid-Term Development Planning is 4,5% in the year 20/0. In Sub-district Tembilahan Kola, attainment of male KB is only 4S people ( 1,34%) and 3569 KB participants. This research was aimed to know factor related to male participation asfamily planningprogram participant in Sub District Tembilahan Kola work region of District TembilahanPublic Health Center Sub Province Indragiri Hilir Riatt 200S. Research design was cross sectional, done at two population of male becoming KB participant (31 sample) and population of male which is not become KB participant (31 sample). The research was done by questionnaire, by interviewing the responders. The univariat and bivariat analyses was done using SPSS 1 4. Result of research found that there was significant relationship between education, level of knowledge, and the role of wife. While there was no significant relationship between services reachability of KB with maleparticipation as participant in family planning program in sub district Tembilahan Kota.lt is necessary to give informationAnd education is required in the effort of improving male participation as KB participant, spreadingof information and motivation matching with characteristic level of education. Increases equipment supply offacilities and basic facilities of KB and the extension of service reachability of male contraception in sub-district Tembilahan Kola.
MANAJEMEN PENGEMBANGAN DAN PENYELENGGARAAN POS KESEHATAN KELURAHAN DI KELURAHAN JATI KECAMATAN PADANG TIMUR Reshi Wirna Noftavia; Ice Yolanda Puri; Denas Symond
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 6, No 2 (2012): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v6i2.96

Abstract

Pos Kesehatan Kelurahan adalah upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang dibentuk di kelurahan dalam rangka mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang analisis manajemen pengembangan dan penyelenggaraan Poskeskel di Kelurahan Jati, Kecamatan Padang Timur. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan desain deskriptif yang dilaksanakan di Kelurahan Jati pada bulan Januari sampai dengan Juni 2011 dengan informan berjumlah 20 orang. Data diolah dengan menginventarisasi dalam bentuk matrik hasil wawancara dan disajikan dalam bentuk narasi serta dinalisis dengan pendekatan analisis isi dan cara triangulasi serta dengan analisis SWOT untuk menyusun perencanaan strategi. Hasil penelitian ini adalah tenaga pelaksana ada dan telah mendapatkan sosialiasi dan pelatihan, dana dari masyarakat serta sarana dan prasarana khusus belum ada, pelaksanaan manajemen menggunakan medote edukatif, bidan Poskeskel telah mengikutipelatihan, pelaksanaan program kegiatan selama ini hanya melaporkan dan mencatat setiap kali terjadi masalah kesehatan. Sedangkan untuk aspek eksternal adalah peraturan daerah dan kebijakan pemerintahan tingkat kelurahan belum ada, peran serta masyarakat belum bisa digambarkan, pengetahuan kesehatan masyarakat cukup baik tapi belum menerapkan PHBS dengan baik, tingkat perekonomian masyarakat umumnya masih tergolong menengah ke bawah atau kurang mampu. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa manajemen pengembangan dan penyelenggaraan Poskeskelbelum optimal dan belum sesuai harapan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN BBLR Dl WILAYAH KERJA PUSKESMAS AIR DINGIN TAHUN 2013 Suryati Suryati
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 8, No 2 (2014): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v8i2.129

Abstract

Indonesia memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan MDGs, di antaranya adalah menurunkan angka kematian anak balita. Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu penyebab tingginya angka kematian bayi di Padang. Kejadian BBLR tertinggi di kota Padang terdapat di Puskesmas Air Dingin, yaitu 37 bayi (10,6%) pada tahun 2011 dan 39 bayi (7,5%) pada tahun 2012. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kejadian bayi BBLR. Penelitian dilakukan dari April - Agustus 2013, dengan desain case control study. Penelitian menggunakan total sampel yaitu 39 ibu yang mempunyai bayi BBLR dan 39 ibu yang mempunyai bayi berat lahir normal untuk kontrol. Penggumpulan data menggunakan kuesioner dan buku KIA. Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian : usia berisiko untuk hamil pada kasus 15,4% dan pada kontrol 23,1%; penambahan berat badan berisiko pada kasus 64,1% pada kontrol 15,4%; Anemia waktu hamil pada kasus 82,9% pada kontrol 37,1%; KEK pada kasus 64,1% pada kontrol 10,3%; jarak kehamilan berisiko pada kasus 45,6% pada kontrol 23,1%; punya riwayat penyakit berisiko pada kasus 12,8% dan pada kontrol 17,9%. Hasil analisis bivariat ada hubungan penambahan berat badan (p=0,000), anemia (p=0,000), KEK (p= 0,000) dan jarak kehamilan (p=0,005) dengan BBLR. Disarankan kepada pihak Puskesmas untuk meningkatkan penyuluhan, pemberian TTD dan makanan tambahan untuk ibu hamil.
PROGRAM LATIHAN BAGI KELOMPOK LANSIA Afriwardi Afriwardi
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 3, No 1 (2008): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v3i1.55

Abstract

The increase of older people can be seen in our health service .Some of the older people is living in a bad condition where they need helpfrom their children or family. The study to stay young is most interest to reduce the aging of human body that coz malfunction of human body. Training to the older people need to be given to slower down their aging and degenerative disease. The planning ofthese program is good for the older people to get the optimal effect. The training program should be to the role of exercise that is good, well, arrange, andprogressive.
BAKTERI SALMONELLA TYPHI DAN DEMAM TIFOID Yatnita Parama Cita
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 6, No 1 (2011): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v6i1.87

Abstract

Salmonella typhi (S. typhi) adalah salah satu bakteri Gram Negatif yang menyebabkan demam tifoid. Demam tifoid sangat endemik di Indonesia. Hal ini terjadi terus menerus di seluruh daerah dengan angka morbitas 157/100.000 penduduk di daerah semi perkotaan. Dalam makalah ini akan membahas tentang S. typhi dan DemamThypoid, biologi molekular,patogenisitas, diagnosa dan pengobatan.
IMPLEMENTASI PENANGGULANGAN GIZI BURUK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI LIMAU KABUPATEN PADANG PARIAMAN Adriwasti Masro; Edison Edison; Lily Gracediani
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 8, No 1 (2013): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v8i1.119

Abstract

Kejadian  gizi buruk  akan  menyebabkan  balita  mengalami gangguan  perhrmbuhan  dan  perkembangan otak sehingga  akan rnenurunkan  intelektual  dan  produktifitas.  Penanggulangannya memerlukan  pendekatan  yang menyeluruh  yang  meliputi  penyembuhan  dan  pemulihan  rawat  inap  dan  rawat  jalan.  Kejadian  gizi buruk  di Puskesmas  Sungai  timau  tahun  2010  sebanyak  1 I  orang,  dua diantaranya  meninggal,  dan tahun  201  1 sebanyak  9 orang  dan  1 orang diantaranya  masih mengalami gizi buruk sampai  tahttn 2012.  Tujuan  penelitian  ini  adalah mengetahui  implementasi  penanggulangan  gizi  buruk di wilayah  kerja  Puskesmas  Sungai  Limau.  Metode penelitian  ini  menggpnakan  pendekatan  kualitatif.  Pengumpulan  datanya didapat  dengan  menggunakan  teknik indepth  interview terhadap  13  informan,  menggunakanteV,aikfocus  groupdiscusion2kelompokyaitu  8 informan kelompok kader dan  7 informan  kelompok wali  korong dan dilaksanakan  bulan  Juli-Novemb  er 2012.Hasil  dapat disimpulkan  bahwa  implementasi  penanggulangan  gizi buruk belum  maksimal.  Disarankan ke  pemerintahan kecam4tan  dan  puskesmas  perlunya  koordinasi  dan  kerja  sama  semua  lintas  sektor  dalam  melengkapi  tenaga, dana,  sarana  dan  prasarana  sertaketerlibatan  dalam  kegiatan  implementasi  penanggulangan  gizi  buruk.
REGULASI DAN PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) RUMAH SAKIT DI PROPINSI SUMATERA BARAT Bambang Ristiono; Nizwardi Azkha
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 4, No 1 (2009): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v4i1.44

Abstract

The study is related to the implementation of regulation’s policy on hospital safety and occupational health in West Sumatera. Hospital will implement regulation that local government established if there is effective mechanism. Regulation is an authoritative ride regarding to detail procedures that declare on local government policy.  The study aims to describe regulation policy of health department on behalf of Local Government for the implementation of hospital safety and occupational health in order to see effective regulation factors to make hospital obedient and will to implement regulation policy that established. Methods: The method of the study was case study with explorative descriptive. Dependent variable in the study was hospital safety and occupational health in West Sumatera, while the Independent variable was regulation policy of local government in implementing hospital safety and occupational health with factors in it, that cover sanction and reward, watch, regulation focus, human resource, financial, commitment, public control, and transparency. Objective: The study was obtained in Health Department and district hospital in West Sumatera that covers 6 district hospitals, ie. 2 hospitals with 12 accredited statuses, 2 hospitals with 5 accredited statuses, 2 hospitals with unaccredited status, and private hospital. Subject of the study was hospital manager and hospital manager in health Department of West Sumatera Province and district/city. Data were collected by dept. interview and spreading questionnaire that was obtained because of the difficulty of location and the busy of respondents. The result of the study shows that regulation of hospital safety and occupational health is weak, low commitment of hospital management toward hospital safely and occupational health, in order to make effective regulation of hospital safety and occupational health, it need the support of human resource, financial, sanction and reward, transparency, and public control. In order to make hospital safety and occupational health implemented well, health department of West Sumatera Province has to: complete the existing rule and socialized it to all hospitals, presence government and hospitals’ presence, increasing hospital's commitment and support to make effective regulation. The result of study wished to be used local government as a reference in implementing and maintaining regulation policy of hospital safety and occupational health, especially in West Sumatera in the future.
FAKTOR-FAKTOR RESIKO OSTEOPOROSIS DAN UPAYA PENCEGAHANNYA Meri Ramadani
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 4, No 2 (2010): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v4i2.78

Abstract

Osteoporosis adalah suatu kondisi di mana tulang menjadi rapuh sehingga berisiko lebih tinggi untuk terjadinya fraktur (pecah atau retak) dibandingkan tulang yang normal. Osteoporosis terjadi karena ketidakseimbangan antara pembentukan tulang baru dan resorpsi tulang tua. Osteoporosis biasanya tidak memiliki tanda-tanda atau gejala khusus sampai akhirnya terjadi fraktur. Karena inilah osteoporosis sering disebut sebagai 'silent disease '. Faktor-faktor resiko terjadinya osteoporosis adalah faktor yang bisa dirubah (alcohol, merokok,BMI kurang, kurang gizi, kurang olahraga,jatuh berulang) dan factor yang tidak bisa diubah (umur,jenis kelamin, riwayat keluarga, menopause, penggunaan kortikosteroid, rematoid arthritis). Karena puncak kepadatan tulang dicapai pada sekitar usia 25 tahun, maka sangatlah penting untuk membangun tulang yang kuat di sepanjang usia, sehingga tulang-tulang akan tetap kuat di kemudian hari. Asupan kalsium yang memadai merupakan bagian penting untuk membangun tulang yang kuat.
GAMBARAN KEBUTUHAN DAN PERILAKU REMAJA PUTRI PADA WAKTU MENSTRUASI DALAM SITUASI DARURAT BENCANA DI SUMATERA BARAT Suryati Suryati
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 7, No 2 (2013): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v7i2.110

Abstract

Kondisi Negara Indonesia sangat rentan terhadap bencana alam, begitu juga di Sumatera Barat. Belum selesai rehabilitasi gempa September 2007, pada tanggal 30 September 2009 datang lagi gempa yang lebih kuat. Dalam situasi darurat bencana di Sumatera Barat ini, tenaga kesehatan dan masyarakat khususnya remaja putri yang berjumlah sekitar 66 1.809 orang dihadapkan pada situasi di mana tidak tersediannya Kit Remaja Putri yang menghadapi menstruasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang apa saja yang dibutuhkan remaja putri pada waktu menstruasi, dan bagaimana bentuk perilaku mereka. Metode penelitian ini mengguhakan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah semua remaja putri yang berurnur 10-21 tahun pada waktu terjadi bencana gempa tahun 2009 yang berjumlah 661.809 orang. Pengambilan sampel secara purposive, yaitu di daerah terpilih yang mengalami bencana gempa terberat di Kabupaten Padang Pariaman, yaitu di Kecamatan Sungai Limau dan Kecamatan Ulakan Tapakis yang berjumlah 143 orang. Data dianalisis secara univariat. Darihasilpenelitian ditemukan : 1) 73,43% responden berurnur 13-19 tahun. 2) 95,10% membutuhkan duk/softex, 55,24% membutuhkan celana dalam, dan 19% obat-obatan. Bentuk perilaku responden karena tidak tersedia Kit Remaja Putri adalah : malu untuk bertemu orang lain 45%, takut bergerak/melakukan aktifrtas 43%, tidur/duduk saja di tenda pengungsian 34%, mengurung diri 15%, dan menangis saja 3,50%. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada pihak kesehatan dan badan penanggulangan bencana, untuk bisa menyediakan Kit Remaja Putripada waktu terjadi bencana.

Page 7 of 50 | Total Record : 498


Filter by Year

2006 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 17 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 16 No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 16 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 15, No 2 (2021): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 15 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 15 No 1 (2020): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 15, No 1 (2020): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 14 No 2 (2020): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 14, No 2 (2020): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 14 No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 14, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 13, No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 13 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 13 No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 13, No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 12 No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 12, No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 12, No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 12 No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 11, No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 11 No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 11 No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 11, No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 10 No 2 (2016): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 10, No 2 (2016): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 10, No 1 (2015): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 10 No 1 (2015): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 9, No 2 (2015): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 9 No 2 (2015): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 9 No 1 (2014): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 9, No 1 (2014): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 8, No 2 (2014): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 8 No 2 (2014): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 8, No 1 (2013): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 8 No 1 (2013): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 7 No 2 (2013): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 7, No 2 (2013): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 7, No 1 (2012): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 7 No 1 (2012): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 6, No 2 (2012): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 6 No 2 (2012): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 6 No 1 (2011): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 6, No 1 (2011): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 5 No 2 (2011): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 5, No 2 (2011): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 5 No 1 (2010): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 5, No 1 (2010): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 4, No 2 (2010): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 4 No 2 (2010): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 4 No 1 (2009): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 4, No 1 (2009): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 3, No 2 (2009): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 3 No 2 (2009): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 3, No 1 (2008): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 3 No 1 (2008): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 2 No 2 (2008): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 2, No 2 (2008): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 2 No 1 (2007): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 2, No 1 (2007): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 1, No 2 (2007): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 1 No 2 (2007): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 1 No 1 (2006): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 1, No 1 (2006): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas More Issue