cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas (Andalas Journal of Public Health)
Published by Universitas Andalas
ISSN : 19783833     EISSN : 24426725     DOI : -
Core Subject : Health,
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT ANDALAS (JKMA) menerbitkan artikel penelitian (research article), artikel telaah/studi literatur (review article/literature review), laporan kasus (case report) dan artikel konsep atau kebijakan (concept/policy article), di semua bidang ilmu kesehatan masyarakat yang meliputi: Epidemiologi Biostatistik Kesehatan Lingkungan Pendidikan Kesehatan dan Perilaku Administrasi & Kebijakan Kesehatan Gizi Masyarakat Kesehatan dan Keselamatan Kerja Kesehatan Reproduksi Sistem Informasi Kesehatan
Arjuna Subject : -
Articles 498 Documents
PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU MENGENAI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI KEEURAHAN KOTO LALANG Azrimaidaliza Azrimaidaliza; Karina Nurmy; Edison Edison
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 7, No 1 (2012): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v7i1.100

Abstract

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam mencapai perabangunan kesehatan adalah dengan mengembangkan Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Namun pelaksanaannya tidak berjalan dengan optimal. Pelaksanaan PHBS yang kurang baik berdampak pada kesehatan karena perilaku individu berkontribusi pada kondisi kesakitan dan kematian. Berdasarkan Survei Mawas Diri yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2009, diketahui pencapaian PHBS di Kelurahan Koto Lalang hanya 28,8%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan PHBS di rumah tangga. Studi Cross Sectional dilaksanakan pada seluruh ibu yang tinggal di Kelurahan Koto Lalang dengan jumlah sampel 99 orang. Sampel ditentukan dengan eara simple random sampling. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Analisis bivariat menggunakan Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95% (p value < 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan ibu kategori tinggi 53, 54%, status ekonomi miskin 44,44%, pengetahuan kategori tinggi 48,48% dan sikap positif 75,76%. Hasil analisis bivariate diketahui adanya hubungan pengetahuan dan sikap dengan pelaksanaan PHBS dalam rumah tangga. Disarankan pada Dinas Kesehatan Kota Padang, Puskesmas dan Kelurahan Koto Lalang untuk meningkatkan dan mensosialisasikan tentang PHBS kepada masyarakat. Untuk efektifitas program PHBS, perlu melibatkan masyarakat secara aktif sehmgga dapat memperbaiki kesehatan masyarakat.
PRINSIP DAN METODE ANALISIS RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN Defriman Djafri
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 8, No 2 (2014): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v8i2.133

Abstract

Analisis risiko kesehatan lingkungan merupakan penilaian atau penaksiran risiko kesehatan yang bisa terjadi di suatu waktu pada populasi manusia berisiko. Kajian prediktif ini menghasilkan karakteristik risiko secara kuantitatif, pilihan-pilihan manajemen risiko dan strategi komunikasi untuk meminimalkan risiko tersebut. Data kualitas lingkungan yang bersifat agent specific dan site specific, karakteristik antropometri dan pola aktivitas populasi terpajan dibutuhkan untuk kajian ini.
KEBIASAAN MAKAN MAKANAN ETNIK MINAHASA PROVINSI SULAWESI UTARA Grace D Kandou
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 3, No 2 (2009): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v3i2.59

Abstract

Indonesia memiliki banyak suku etnis diantaranya adalah elnis Minahasa. dengan beragam adat istiadatnya termasuk kebiasaan makan. Elnis Minahasa mempunyai kebiasaan makan yang cukup unik dengan beragam makanan khas yang sebagian besar diduga mengandung asam lemak jenuh tinggi. Sulawesi Utara merupakan salah satu daerah yang tinggi angka kematiannya akibat PJK. Dilakukan survey kebiasaan makan terhadap 528 etnis Minahasa di Kabupaten/Kota Provinsi Sulut. Jenis makanan yang sering dikonsumsi adalah 'babi garo rica ' (97%), ikan laut wokublanga (95%), tinorangsak (93%), babi kecap (91%), babi pular (79%), babi hulan (72%) RW(anjing) (70%)) sedangkan jenis sayuran seperli tinutuan (90%).
KINERJA BIDAN DALAM MENDUKUNG PROGRAM INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI KOTA PEKANBARU Mardiah Mardiah; Nur Indrawati Lipoeto; Dien GA Nursal
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 6, No 2 (2012): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v6i2.91

Abstract

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah pemberianASI segera pada bayi baru lahir sampai satujam pertama. Salah satu kunci keberhasilan program IMD ditentukan oleh kualitas kinerja bidan yang di pengaruhi faktor umur, lama kerja, pelatihan, tingkat pendidikan, status perkawinan, tingkat pengetahuan, sikap, motivasi, kepeminpinan dan imbalan. Penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja bidan dalam mendukung program IMD di Kota Pekanbaru tahun 2011. Menggunakan rancangan cross-sectional, di Kota Pekanbaru dengan sampel sebanyak 106 orang. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis secara univariat, bivariat dengan uji Chi-square dan multivariat menggunakanuji regres logistik dengan CI 95%. Hasil penelitian ini didapat bahwa bidan yang memiliki kinerja baik (5 1,9%), lebih dari separuh berusia tua (54,7%), lebih dari separuh sudah lama bekerja (53,8%), sebagian besar tidak pernah pelatihan (64,2%), pada umumnya tingkat pendidikan tinggi (92,5%), sebagian besar sudah kawin (87,7%), hampir separuh tingkat pengetahuan kurang (43,4%), hampir separuh bersikap negatif (51,9%), hampir separuh memiliki motivasi kurang (42,5%), hampir separuh kepemimpinan kurang (35,8%), dan hampir separuh imbalan kurang (42,5%). Hasil analisis bivariat didapat bahwa variabel umur, lama kerja, status perkawinan, sikap, motivasi, kepemimpinan dan imbalan tidak terdapat hubungan yang bermakna dengan kinerja bidan dengan p > 0,05. Sedangkan tingkat pelatihan, pendidikan dan tingkat pengetahuan memiliki hubungan yang bermakna dengan kinerja bidan dengan p < 0,05 . Hasil analisis multivariat didapat bahwa pelatihan merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi kinerja bidan dalam mendukungprogram IMD di Kota Pekanbaru tahun 2011. Diharapkan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru mengevaluasi kinerja bidan secara berkala dan memperhatikan faktor-faktor yang menyebabkan kinerja bidan yang belum optimal dalam pelaksanaan IMD dan memperbaiki faktor tersebut sehingga dapat meningkatkan kinerja bidan dimasa yang akan datang dalam rangka menurunkanAngka KematianBayi (AKB).
PELAKSANAAN PROGRAM PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PUBS) DI SD NEGERI 001 TANJUNG BALAI KARIMUN Fivi Melva Diana; Fatrina Susanti; Asep Irfan
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 8, No 1 (2013): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v8i1.123

Abstract

Laporan Tahunan Tahun 2011 Dinas kesehatan Kabupaten Karimun, sekolah yang telah melaksanakan PHBS hanya 22,5% dengan target 65% sedangkan target nasional intitusi pendidikan yang melaksanakanPHBS adalah 70% ditahun 2014. Rendahnya cakupan ini berdampak juga terhadap tingginya angka kesakitan yang berhubungan dengan penyakit yang berorientasi lingkungan dan perilaku. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan sikap, pengetahuan dan peran guru dengan pelaksanaan PHBS di SD negeri 001 Tanjung Balai Karimun Tahun 2013. Desain Crossectional Study, populasi adalah seluruh murid kelas IV, V dan IV, sedangkan sampel sebanyak 64 orang dan dibagi secara proporsionaluntuk masing-masingkelas. Data dikumpulkan melalui kuesioner, diolah dengan uji Chi-square. Darihasil uji statistik terdapat hubunganbermakna antara pengetahuan, dan peran guru dengan pelaksanan program PHBS pada anak sekolah di SD Negeri 001 Tanjung Balai Karimun Tahun 2013 (p>0,05).Disarankan untuk meningkatan pengetahuan melalui pelatihan, penyuluhan dan memperbanyak mediapromosi seperti poster, leaflet dll.
PERKEMBANGAN ANAK USIA 6-24 BUL AN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS KECAMATAN PADANG TIMUR PADANG Indah Gemala; Delmi Sulastri; Azrimaidaliza Azrimaidaliza
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 3, No 1 (2008): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v3i1.50

Abstract

Prevalensi gizi kurus dan sangat kurus berdasarkan indeks berat badan menurut tinggi badan pada balita masih cukup tinggi di Kota Padang. Status gizi kurang pada balita terutama usia kritis, yaitu 6-24 bulan berdampak pada perkembangan balita. Perkembangan anak juga dipengaruhi oleh pola asuh, status kesehatan dan pekerjaan ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiperkembangan anak usia 6-24 bidan dan faktor paling dominan berhubungan dengan perkembangan anak tersebut. Studi cross sectional dilakukan pada 96 anak sebagai sampel. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner terstruktur dan pengukuran antropometri. Hasil penelitian menunjukkan perkembangan anak meragukan masih cukup tinggi, 29,2% dengan kondisi gizi kurus. Pola asuh kurang baik dan ibu bekerja meningkatkan risiko perkembangan meragukan pada anak, dengan OR masing-masing 4,8 dan 4,7. Untuk itu perlu diperhatikan pola asuh anak terutama ibu yang bekerja untuk mencegah perkembangan anak yang kurang baik.
PERBEDAAN TUMBUH KEMBANG ANAK PADA POSYANDU YANG TERINTEGRASI PAUD DENGAN POSYANDU TIDAK TERINTEGRASI PAUD Fivi Melva Diana; Denas Symond; Yurizal Yurizal
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 6, No 1 (2011): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v6i1.82

Abstract

Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WYiO/World Health Organization) menunjukkan kesehatan masyarakat Indonesia terendah di ASEAN yaitu peringkat ke-142 dari 170 negara. Data hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 200, prevalensi gizi buruk di Indonesia adalah 5,4%, gizi kurang 13,0% dan masalah kependekan (stunting) 36,8%. Provinsi Sumatera Barat prevalensi gizi buruk balita sebesar 6,0%, gizi kurang sebesar 13,9% dan masalah kependekan 36,5%. Anak yang menderita KEP mengalami keterlambatan perkembangan dibandingkan dengan anak yang status gizinya normal. Pengoptimalan tumbuh kembang anak salah satunya dapat dikembangkan melalu posyandu yang terintegrasi PAUD. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan tumbuh kembang anak balita pada posyandu yang terintegrasi PAUD dan yang tidak terintegrasi PAUD. Penelitian data sekunder ini menggunakan disain crosssectional, bersumber dari penelitian "Model PengembanganAnak Usia Dini yang Holistik dan Terintegrasi pada Posyandu, Pos PAUD, Pos Integrasi dan Pos KB/TPA di KabupatenTanah Datar dan Kota Sawahlunto Propinsi Sumatera Barat Tahun 2009." Populasi adalah anak usia 2-5 tahun yang berjumlah 146 orang. Semua populasi dijadikan subjek penelitian. Data sekunder terdiri dari data perkembangan dan data Z Score BB/U, TB/U dan BB/TB anak usia 2-5 tahun, kemudian diolah dengan menggunakan program komputer. Analisis bivariat dengan uji Chisquare untuk mengetahui perbedaan proporsi status gizi dan perkembangan anak usia 2-5 tahun pada posyandu terintegrasi dengan tidak terintegrasi PAUD. Hasil penelitian ini menemukan proporsi anak usia 2-5 tahun mempunyai perkembangan tidak sesuai usianya lebih tinggi pada posyandu tidak terintegrasi PAUD sebesar 46,6%, dimana pada usia 2-3 tahun sebesar 70,6%, usia 3-4 tahun sebesar 62,5% dan usia 4-5 tahun sebesar 66,7%. Persentase anak dengan status gizi kurang dan kurus lebih tinggi pada posyandu tidak terintegrasi PAUD , sedangkan persentase anak pendek lebih tinggi pada posyandu terintegrasi PAUD. Disimpulkan ada perbedaan perkembangan dan status gizi anak usia 2-5 tahun berdasarkan indikator BB/TB pada posyandu terintegrasi dan tidak terintegrasi PAUD (p < 0,05). Disarankan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar dan Kota Sawahlunto bagian promosi kesehatan sebaiknya meningkatkan informasi dan promosi kesehatan tentang posyandu terintegrasi PAUD terutama untuk anak usia 2-5 tahun agar tumbuh kembang anak dapat dicapai dengan optimal.
PERAN MAKANAN TERHADAP KEJADIAN KARIES GIGI Sri Ramayanti; Idral Purnakarya
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 7, No 2 (2013): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v7i2.114

Abstract

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 menunjukkan bahwa hampir separuh penduduk Indonesia mengalami karies gigi. Makanan kariogenik merupakan faktor penyebab utama terjadinya karies gigi bersamasama dengan faktor mikroorganisme, gigi (host) dan waktu. Karbohidrat adalah bahan yang sangat kariogenik. Gula yang terolah seperti glukosa dan terutama sekali sukrosa sangat efektif menimbulkan karies karena akan menyebabkan turunnya pH saliva dibawah 5.5 secara drastis dan akan memudahkan terjadinya demineralisasi. Gula sukrosa mempunyai kemampuan yang lebih efisien terhadap pertumbuhan mikroorganisme asidogenik dibanding jenis karbohidrat lain. Selain itu, defisiensi beberapa vitamin dan mineraljuga mendorong terjadinya karies pada gigi seperti defisiensi vitamin A, B, C, dan D,kalsium, fosfor fluor dan zinc. Oleh karena itu, tindakan pencegahan diperlukan melalui tahapan primer, sekunder dan tersier.
KARAKTERISTIK DAN STATUS GIZI ANAK UMUR 6-24 BULAN DI DAERAH KUMUH PERKOTAAN JAKARTA Azrimaidaliza Azrimaidaliza
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 4, No 1 (2009): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v4i1.39

Abstract

Nutrition and Health Surveillance System (NSS) year 1999 - 2003 shows prevalence of underweight (weightfor age < -2 SD from NCHS media) was very high, that is above 30% on infant at rural and urban slum areas. An underweight prevalence at urban slum areas is higher than rural slum areas, especially is at urban slum area of Jakarta. In this area prevalence of underweight children 12 -23 months of age (June-September 2003) was 42%. This study aims at know the characteristic of children 6 until 24 months and factors related with their nutrient status in urban slum of Jakarta. This study was using NSS secondary data period of June-September 2003. The study results show that child 18-24 months of age have risk in having underweight 2, 8 times compared with child 12-1 7 months and child 6-11 months. Moreover, child with birth weight < 2,5 kilo (OR = 2,9 times) and birth from mother with Body Mass Index d" 18,5 (OR = 1,64 times) and upper arm circumference < 23,5 cm ( OR = 1,48 times) have bigger risk in having underweight. The cause was cumulative effect of being underweight along life. Beside that, child with low birth weight record is difficult to catch up their growth if they do not get a good caring, especially adequate food.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELANGSUNGAN PEMBERIAN EKSKLUSIF DI INDONESIA Mitra Mitra
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 4, No 2 (2010): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v4i2.73

Abstract

Angka KematianBayi (AKB) di Indonesia masihtergolong tinggi dibandingkan negara-negara lain diASEAN. Penyebab utama kematian bayi adalah infeksi, terutama ISPA dan diare. Salah satu cara untuk mencegah infeksi adalah dengan pemberian ASI ekslusif pada bayi yang berumur 0 sampai 6 bulan. Di Indonesia, persentase bayi yang mendapatkan ASI ekslusif masih rendah, yaitu 7,8%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kelangsungan pemberian ASI ekslusif di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari IDHS tahun 2002-2003 dengan desain penelitian potong lintang. Data di susun sedemikian rupa untuk menggambarkan data yang bersifat longitudinal. Jumlah sampel yang didapatkan adalah 1 .708 responden. Sampel pada penelitian ini adalah ibu yang berumur 1 5-49 tahun yang memiliki anak berumur 0 sampai 6 bulan, dengan kriteria: masih hidup, merupakan anak terakhir pada saat survei dilakukan, bukan anak kembar, masih menyusu dan dilahirkan tanpa operasi caesar. Analisis bivariate dilakukan dengan analisis Kaplan-Meier dan uji logrank. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa probabilitas kelangsungan pemberian ASI ekslusif di Indonesia adalah 8,46% dengan angka mediankelangsunganASI ekslusif 4 bulan.Faktor-faktor yang berhubungan dengan kelangsungan pemberian ASI ekslusif adalah waktu inisiasi menyusui dalam satu jam pertama setelah kelahiran, pendidikan ibu, pekerjaan ibu dan wilayah tempat tinggal ibu.

Page 6 of 50 | Total Record : 498


Filter by Year

2006 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 17 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 16 No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 16 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 15 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 15, No 2 (2021): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 15, No 1 (2020): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 15 No 1 (2020): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 14, No 2 (2020): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 14 No 2 (2020): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 14, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 14 No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 13, No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 13 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 13, No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 13 No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 12 No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 12, No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 12 No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 12, No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 11, No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 11 No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 11 No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 11, No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 10, No 2 (2016): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 10 No 2 (2016): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 10 No 1 (2015): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 10, No 1 (2015): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 9 No 2 (2015): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 9, No 2 (2015): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 9, No 1 (2014): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 9 No 1 (2014): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 8, No 2 (2014): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 8 No 2 (2014): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 8, No 1 (2013): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 8 No 1 (2013): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 7 No 2 (2013): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 7, No 2 (2013): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 7, No 1 (2012): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 7 No 1 (2012): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 6 No 2 (2012): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 6, No 2 (2012): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 6, No 1 (2011): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 6 No 1 (2011): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 5, No 2 (2011): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 5 No 2 (2011): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 5, No 1 (2010): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 5 No 1 (2010): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 4, No 2 (2010): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 4 No 2 (2010): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 4 No 1 (2009): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 4, No 1 (2009): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 3, No 2 (2009): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 3 No 2 (2009): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 3, No 1 (2008): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 3 No 1 (2008): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 2 No 2 (2008): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 2, No 2 (2008): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 2, No 1 (2007): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 2 No 1 (2007): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 1 No 2 (2007): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 1, No 2 (2007): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 1, No 1 (2006): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 1 No 1 (2006): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas More Issue