cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota cimahi,
Jawa barat
INDONESIA
P2M STKIP Siliwangi
ISSN : 23559004     EISSN : 25807706     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 201 Documents
ANALISIS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA DI SD/MI KOTA BANDUNG Putra, Harry Dwi; Nurfauziah, Puji
P2M STKIP Siliwangi Vol 2, No 1 (2015): Volume 2 No. 1 Mei 2015
Publisher : IKIP Siliwangi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (862.425 KB) | DOI: 10.22460/p2m.v2i1p7-18.157

Abstract

ABSTRAK Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan guru berorientasi pada penerapan matematika dalam kehidupan nyata adalah Pendekatan Matematika Realistik (PMR). Di Indonesia dikenal dengan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). PMR merupakan suatu teori dalam pendidikan matematika yang dikembangkan pertama kali di negeri Belanda oleh Hans Freudhental dengan nama Realistic Mathematic Education (RME). Teori ini didasarkan pada persepsi bahwa matematika adalah aktivitas manusia dan matematika harus dihubungkan secara nyata dalam konteks kehidupan siswa. Kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada aktivitas siswa untuk mencari, menemukan, dan membangun pengetahuan, sehingga pembelajaran terpusat pada siswa. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran secara mendalam mengenai proses pembelajaran matematika berbasis PMRI di SD/MI Kota Bandung dengan latar alamiah atau tanpa perlakuan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Bentuk penelitian yang digunakan adalah participant observation dengan jenis observasi terbuka. Peneliti berperan sebagai observer langsung dan pewawancara. Dalam penelitian ini digunakan metode observasi kelas untuk mendapatkan gambaran proses pembelajaran matematika berbasis PMRI, yang kemudian akan dijadikan dasar sebagai pemilihan subjek penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di tiga sekolah dasar, yaitu SDPN Sabang, SDPN Setiabudi, dan MIN Cicendo, sebagai sekolah mitra pembelajaran matematika berbasis PMRI. Subjek penelitian yang akan dipilih adalah siswa kelas III, karena peneliti ingin mengetahui secara khusus bagaimana penerapan PMRI terhadap materi matematika di kelas III SD/MI. Berdasarkan skor skala diferensial semantik yang dilakukan oleh dua observer rerata skor yang diperoleh oleh SDPN Sabang, SDPN Setiabudi, dan MIN Cicendo berturut-turut adalah 2,46, 2,04, dan 2,32. Ketiga rerata skor ini berada pada kriteria baik dengan interval (3, 2, 1, 0, -1, -2, -3) dan memenuhi karakteristik dalam pendekatan PMRI. Kata Kunci: Pembelajaran Matematika, Pendidikan Matematika Realistik Indonesia.  ABSTRACT One of learning approachment which can be used in Mathematics appliances in the real life is a Realistic Mathematics Approachment (PMR). In Indonesia, it is known as The Indonesian Realistic Mathematics Education (PMRI). The theory is based on the assumption that mathematics is about human activities and must be connected to the student’s real life. The purposes of the research are to describe about the process of Mathematics learning based PMRI in SD/MI in Bandung naturally. The research is qualitative and using the participant observation which used opened observation. The researcher is as an direct observer and interviewer. The research is used class observation methods to find some description about the process of mathematics learning based PMRI. The research is held in SDPN Sabang, SDPN Setiabudi, and MIN Cicendo as a school which has a PMRI based. The subjects of the research are the third grade, because the researcher want to know deeply about the application of PMRI in the third grade of SD/MI. according to the score of semantic differential scale by the two observer, the score mean (averages) of SDPN Sabang, SDPN Setiabudi, and MIN Cicendo are 2,46, 2,04, and 2,32. The three of the score is considered in the good criteria with the interval (3, 2, 1, 0, -1, -2, -3) and meets the characteristic in PMRI approachment. Key Words: Mathematics Learning, Indonesian Realistic Mathematics Education.
PEMBERDAYAAN ANGGOTA PERSATUAN ISTERI PRAJURIT (PERSIT) DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN MELALUI PROGRAM POS PELAYANAN TERPADU (POSYANDU) DI BRIGADE INFANTERI 15 KUJANG II CIMAHI Anita Rakhman; Prita Kartika
Jurnal Ilmiah P2M STKIP Siliwangi Vol 2, No 2 (2015): Volume 2 No. 2 November 2015
Publisher : IKIP Siliwangi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.455 KB) | DOI: 10.22460/p2m.v2i2p137-147.173

Abstract

ABSTRAK  Penelitian ini membahas tentang pemberdayaan para anggota Persatuan Isteri Prajurit (Persit) dalam meningkatkan kemandirian melalui Kegiatan Pos Pelayanan Terpadu di Brigade Infanteri 15 Kujang II Cimahi. Tujuannya untuk mendeskripsikan kegiatan Pos Pelayanan Terpadu di Brigade Infanteri 15 Kujang II Cimahi dan untuk mendeskripsikan manfaat dari pemberdayaan anggota Persatuan Isteri Prajurit (Persit) dalam melaksanakan kegiatan Pos Pelayanan Terpadu di Brigade Infanteri 15 Kujang II Cimahi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Instrumen dalam penelitian ini adalah yang melakukan penelitian itu sendiri, yaitu peneliti. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh kader Poyandu Mawar Brigif 15 Kujang II Cimahi sesuai dengan kegiatan pokok menurut Departemen Kesehatan RI tahun 2006 diantaranya:kesehatan Ibu dan anak, imunisasi, pencegahan dan penanggulangan diare, gizi. Manfaat yang diperoleh kader posyandu dalam melaksanakan kegiatan di Posyandu Brigade Infanteri 15 Kujang II Cimahi yaitu kader posyandu merasa percaya diri dalam lingkungan sosialnya, kader mempunyai banyak teman (sosialisasinya baik), kader menjadi lebih mandiri dan disiplin, kader merasa terhormat bias bergabung sebagai kader Posyandu sehingga sosialisasi dengan warga Asrama lebih dekat, kader juga merasa bertambah pengetahuannya tentang kesehatan dasar bagi ibu dan anak. Kata Kunci: Pemberdayaan, Persatuan Isteri Prajurit (Persit), Pos Pelayanan Terpadu.  ABSTRACT This study discusses the empowerment of the members of the Union of Soldiers Wife (Persit) in increasing the self-reliance through activities in the Integrated Service Post 15 Cleaver II Infantry Brigade Cimahi. The aim is to describe the activities in the Integrated Service Post 15 Cleaver II Infantry Brigade Cimahi and to describe the benefits of empowering members of the Union of Soldiers Wife (Persit) in carrying out activities in the Integrated Service Post 15 Cleaver II Infantry Brigade Cimahi. This study is a qualitative research. Instruments in this study is that doing research itself, which researchers. Data was collected in three ways: observation, interviews and documentation. Activities carried out by cadres Poyandu Rose Brigif 15 Cleaver II Cimahi according to the principal activity according to the Ministry of Health in 2006 include: mother and child health, immunization, prevention and control of diarrhea, malnutrition. The benefits cadre's in conducting at the Posyandu Infantry Brigade 15 Cleaver II Cimahi namely cadre's feeling confident in their social environment, the cadres have many friends (socialization good), cadres become more independent and disciplined, cadre honored bias join as Posyandu so that familiarization with hostel residents closer, cadres also feel increased knowledge about basic health for mother and child. Keywords: Empowerment, Warrior Wives Association (Persit), Integrated Service Post.
PENGARUH KETERLIBATAN SISWA DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER TERHADAP MOTIF BERPRESTASI BELAJAR SISWA DI SMKN 6 BANDUNG Ronny Mugara
Jurnal Ilmiah P2M STKIP Siliwangi Vol 2, No 1 (2015): Volume 2 No. 1 Mei 2015
Publisher : IKIP Siliwangi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (757.124 KB) | DOI: 10.22460/p2m.v2i1p64-76.166

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya gejala sebagian siswa yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler mempunyai motif berprestasi yang rendah, maka titik permasalahan yang dirumuskan sebagai berikut :” Adakah Pengaruh Keterlibatan Siswa dalam Kegiatan Ekstrakurikuler terhadap Motif Berprestasi Belajar Siswa di SMKN 6 Bandung”. Metode yang dipilih adalah penelitian deskriptif kuantitatif, sedangkan pengumpulan data menggunakan angket dengan jawaban tertutup untuk mengukur sajauh mana Pengaruh Keterlibatan Siswa dalam Kegiatan Ekstrakurikuler (Variabel X) terhadap Motif Berprestasi Belajar Siswa di SMKN 6 Bandung (Variabrel Y). Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X dan XI yang terlibat dalam kegiatan ektrakurikuler di SMKN 6 Bandung, sedangkan sampelnya adalah sampel total sebanyak 75 orang siswa. Dari hasil perhitungan koefisen korelasi didapat harga r = 0,596. Dengan demikian, korelasi antara variabel X dan variabel Y termasuk korelasi cukup/ sedang, dan ternyata harga t hitung lebih besar dari t tabel pada taraf siginikansi 95 % dan 90 %, sehingga hipotesis yang diajukan diterima. Sedangkan hubungan antara kedua variabel ditandakan dengan bentuk hubungan linier dengan persamaan Y = 15,58 + 0,997 X. Hubungan tersebut berarti positif, artinya kenaikan variabel X diikuti oleh kenaikan variabel Y. Harga koefisien determinasi diperoleh sebesar 35,522 %. Ini menunjukkan besarnya pengaruh Keterlibatan Siswa dalam Kegiatan Ekstrakurikuler terhadap Motif Berprestasi Belajar Siswa sebesar 35,522 %, sedangkan sisanya sebesar 64,478 % dipengaruhi oleh faktor lain, dimana pada penelitian ini faktor lain tersebut tidak diteliti. Berdasarkan hasil penelitian ini, dimana besarnya pengaruh keterlibatan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler cukup/ sedang, maka perlu dilakukan langkah-langkah evaluasi bagi pihak-pihak terkait, sehingga para aktivis terus meningkatkan motif berprestasi belajarnya. Kata Kunci: Ekstrakurikuler, Motif Berprestasi ABSTRACT This research is motivated by the presence of symptoms most of the students involved in extracurricular activities had a low achievement motive, then point the problem is formulated as follows: "Is the Effect of Student Involvement in Extracurricular Activities for Student Achievement Motive in SMKN 6 Bandung". The method chosen is descriptive quantitative research, while collecting data using questionnaires with closed answer to gauge where sajauh Influence Student Involvement in Extracurricular Activities (Variable X) for Student Achievement Motive in SMKN 6 Bandung (Variabrel Y). The population in this study were all students of class X and XI are involved in extracurricular activities at SMK 6 Bandung, while the sample is a sample of a total of 75 students. From the calculation of the price obtained correlation coefficient r = 0.596. Thus, the correlation between the variables X and Y include sufficient correlation / medium, and it turns out the price of t is greater than t table at level siginikansi 95% and 90%, so the hypothesis is accepted. While the relationship between these two variables is marked with a linear relationship with the form of the equation Y = 15.58 + 0.997 X. This relationship means positive, meaning the increase in the variable X followed by a rise in the variable Y. Price determination coefficient obtained for 35.522%. It shows the influence of Student Involvement in Extracurricular Activities for Student Achievement Motive of 35.522%, while the remaining 64.478% is influenced by other factors, which in this study such other factors not examined. Based on these results, where the influence of student involvement in extracurricular activities sufficient/ moderate, it is necessary to take measures for the evaluation of the relevant parties, so that activists continue to improve learning achievement motive. Keywords: Extracurricular , Achievement Motive.
ANALISIS KEBUTUHAN SISWA DALAM MATERI BUKU TEKS BAHASA INGGRIS TINGKAT SMK Sri Supiah Cahyati; Cynantia R; Siska Rizkiani
Jurnal Ilmiah P2M STKIP Siliwangi Vol 2, No 2 (2015): Volume 2 No. 2 November 2015
Publisher : IKIP Siliwangi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.962 KB) | DOI: 10.22460/p2m.v2i2p209-216.180

Abstract

ABSTRAK Pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berbeda dengan pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Menengah Umum lainnya. Di SMK, orientasinya adalah mempersiapkan siswa agar mampu berkiprah di dunia kerja. Melihat fenomena di atas, guru-guru Bahasa Inggris di SMK diharapkan memiliki kemampuan dalam menganalisis kebutuhan siswa sehingga mereka dapat merancang proses belajar- mengajar yang sesuai, terutama dalam keterampilan berbahasa Inggris (Listening, Speaking, Reading, dan Writing) dan komponen dalam bahasa Inggris (Grammar & Vocabulary). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi beberapa informasi faktual mengenai kebutuhan siswa SMK dalam pembelajaran bahasa Inggris,.dan menganalisis kesesuaian antara kandungan dalam buku teks pelajaran Bahasa Inggris dengan siswa di SMK dari segi kebutuhan siswa (students’ needs). Subjek yang diteliti adalah siswa SMK dan buku pelajaran bahasa Inggris, baik edisi KTSP maupun edisi Kurikulum 2013, dari 7 (tujuh) SMK yang menyelenggarakan jurusan TKJ di daerah Bandung dan Cimahi. Hasil menunjukkan kebutuhan siswa terhadap pembelajaran bahasa Inggris adalah untuk memenuhi kebutuhan profesi akademik dan masa depan siswa, yang melibatkan kemampuan bahasa dan beberapa komponen bahasa. Sedangkan dalam hal kesesuaian antara kandungan dalam buku teks bahasa Inggris dengan jurusan siswa di SMK TKJ dari segi students need, hasil menunjukkan bahwa buku teks bahasa Inggris lebih menjabarkan kompetensi bahasa Inggris secara umum dan tidak terarah pada jurusan TKJ itu sendiri. Kata Kunci: Analisis Kebutuhan Siswa, Buku Teks Bahasa Inggris, SMK.  ABSTRACT Learning English in Vocational High School (SMK) is different from teaching English in Senior High School. In SMK, the orientation is to prepare students to be able to take part in the work field. Consequently, English teachers in vocational school are expected to have the ability to analyze the needs of the students so that they can design an appropriate teaching-learning process. The aim of this study was to identify some factual information about the needs of vocational students in learning English, especially in the English-language skills (Listening, Speaking, Reading and Writing) and some of language components in English (Grammar & Vocabulary), and to analyze the conformity between the content of English textbooks with the vocational students’ needs. The subjects in this study were the vocational students and English textbooks, both SBC and Curriculum 2013 edition, of 7 (seven) SMK which organized the TKJ department in Bandung and Cimahi. The results showed that the needs of students towards learning English is to meet the academic professions and the future needs of the students, which involved the skills of the language and some of the language components. Whereas in the case of conformity between the content of the English textbooks and the vocational students’ needs, it was found that the English textbooks was more focused on describing the English language competences generally and not directed to the Department of TKJ itself. Keywords: Students’NeedsAnalysis, English Textbooks, Vocational School
19THE ANALYSIS OF STUDENTS’ TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) USED IN LEARNING PRACTICE OF TRANSLATING AND INTERPRETING Anita Rakhman; Isry Laila Syatroh
Jurnal Ilmiah P2M STKIP Siliwangi Vol 2, No 1 (2015): Volume 2 No. 1 Mei 2015
Publisher : IKIP Siliwangi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (922.268 KB) | DOI: 10.22460/p2m.v2i1p19-30.160

Abstract

ABSTRACT Due to the Motto of STKIP Siliwangi Bandung “ The Leader of Learning Innovation”, this research deals with The Analysis of Student Teams Achievement Division (STAD) used in Learning Practice of Translating and Interpreting. This research explores the implementation of Students’ Team Achievement Divisions (STAD) and find out the advantages and disadvantages of Students’ Team Achievement Divisions (STAD) used in learning Practice of Translating and Interpreting. The objective of the research was to motivate students and encourage them to be active in learning, to accelerate student achievement, to improve behavior in learning, and to find out the students’ ability with Student Teams-Achievement Divisions (STAD) method. Data collection technique focused on participant observation, interviews, and documentation. Student Team-Achievement Division (STAD) is one type of cooperative learning model using small groups with a number of members of each group of 4-5 students in heterogenic way. It begins by delivering the objectives of learning, delivering of material, group activities, quizzes and group rewards. Students’ Team Achievement Divisions (STAD) method also is an effective method of cooperative learning. As with other learning methods, STAD method also has advantages and disadvantages. In the learning process there are good interaction among students, good attitude, increased interpersonal skills. It’s effective in increasing student participation and can train students to be more focus, more concentrate in answering questions from the teacher. It can make students eager to learn. But if the chief of the group can not resolve conflicts that arise constructively, it will be less effective in a group work. And if the number of groups is not considered, that is less than four, it would tend to withdraw and less active during the discussion. And if the number of groups of more than five, then chances for them to be passive in task completion Keywords: Student Team Achievement Division (STAD), Cooperative Learning.  ABSTRAK Karena Motto dari STKIP Siliwangi Bandung "The Leader of Learning Innovation", ini penawaran penelitian dengan Analisis Tim Mahasiswa Berprestasi Divisi (STAD) yang digunakan dalam Pembelajaran Praktek Penerjemahan dan Juru Bahasa. Penelitian ini mengeksplorasi pelaksanaan Mahasiswa Divisi Tim Achievement (STAD) dan mengetahui kelebihan dan kekurangan dari Mahasiswa Divisi Tim Achievement (STAD) yang digunakan dalam pembelajaran Praktek Penerjemahan dan Juru Bahasa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memotivasi siswa dan mendorong mereka untuk aktif dalam pembelajaran, untuk mempercepat prestasi siswa, untuk meningkatkan perilaku dalam belajar, dan untuk mengetahui kemampuan siswa dengan Divisi Mahasiswa Tim-Prestasi metode (STAD). Teknik pengumpulan data difokuskan pada observasi partisipan, wawancara, dan dokumentasi. Mahasiswa Divisi Tim-Achievement (STAD) merupakan salah satu jenis model pembelajaran kooperatif menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota masing-masing kelompok 4-5 siswa dengan cara yang heterogen. Ini dimulai dengan memberikan tujuan pembelajaran, menyampaikan materi, kegiatan kelompok, kuis dan hadiah kelompok. Divisi Tim Prestasi (STAD) metode siswa juga merupakan metode yang efektif pembelajaran kooperatif. Seperti metode belajar lainnya, metode STAD juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Dalam proses pembelajaran ada interaksi yang baik antara siswa, sikap yang baik, peningkatan keterampilan interpersonal. Ini efektif dalam meningkatkan partisipasi siswa dan dapat melatih siswa untuk lebih fokus, berkonsentrasi lebih dalam menjawab pertanyaan dari guru. Hal ini dapat membuat siswa bersemangat untuk belajar. Tetapi jika kepala kelompok tidak dapat menyelesaikan konflik yang muncul secara konstruktif, akan kurang efektif dalam kerja kelompok. Dan jika jumlah kelompok tidak dianggap, yang kurang dari empat, itu akan cenderung menarik diri dan kurang aktif selama diskusi. Dan jika jumlah kelompok lebih dari lima, maka kemungkinan bagi mereka untuk menjadi pasif dalam penyelesaian tugas. Kata Kunci: Tim Mahasiswa Prestasi Divisi (STAD), Cooperative Learning.
POLA ASUH ORANG TUA SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN SIKAP TANGGUNG JAWAB PADA ANAK DALAM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI Novi Widiastuti; Dewi Safitri Elshap
Jurnal Ilmiah P2M STKIP Siliwangi Vol 2, No 2 (2015): Volume 2 No. 2 November 2015
Publisher : IKIP Siliwangi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (740.737 KB) | DOI: 10.22460/p2m.v2i2p148-159.174

Abstract

ABSTRAK  Perkembangan teknologi saat ini mengakibatkan perubahan pada berbagai bidang kehidupan yakni bidang ekonomi, sosial, dan budaya. Teknologi komunikasi berkembang sangat pesat hingga masuk pada semua kalangan. Handphone atau smartphone kini sudah menjadi nyawa benda yang sangat berarti dalam kehidupan karena sangat bermanfaat. Selain memudahkan seseorang dalam berkomunikasi, smartphone ini mampu mendekatkan yang jauh, meski tanpa disadari sebetulnya smartphone menjauhkan yang dekat. Dampak positif dan negatif sangat dirasakan oleh masyarakat. Selain teknologi itu memang dirasa sangat memudahkan pekerjaan, namun dampak negatif yang muncul yaitu maraknya pornografi, penculikan, pemerkosaan, transaksi narkoba, bahkan transaksi prostitusi kini ikut meramaikan pemberitaan di Indonesia. Bahaya yang sangat mengancam anak-anak saat ini adalah pornografi dan pelecehan seksual. Oleh karena itu perlu adanya pengawasan dari orang tua selaku madrasah pertama bagi anak agar penggunaan smartphone menjadi lebih bertanggungjawab. Survey dilakukan untuk mengetahui pola asuh orang tua di kota Cimahi. Hasil penelitian ini yaitu  64% anak kecanduan HP, dan 36% anak tidak kecanduan HP. Dari data anak yang kecanduan HP berasal dari keluarga yang menerapkan pola asuh permisif 47%, pola asuh otoriter 34%, dan pola asuh demokratis 19%. Latar belakang pendidikan orang tua yang  anaknya kecanduan HP sebagian besar berpendidikan SD, SMP, dan SMA meskipun ada juga yang berpendidikan S1 dan S2.  Sedangkan anak yang tidak kecanduan HP berasal dari keluarga yang menerapkan pola asuh demokratis 55%, pola asuh otoriter 28%, dan pola asuh permisif 17%. Orang tua memiliki latar belakang pendidikan SMA, S1, dan S2 meskipun ada juga yang berpendidikan SD, dan SMP namun berhasil mendidik anak mereka menjadi generasi yang tidak kecanduan HP.  Pola asuh demokratis yang mampu menumbuhkan rasa tanggung jawab anak dalam menggunakan HP adalah sebagai berikut: (a)Menentukan peraturan dan disiplin dengan memperhatikan dan mempertimbangkan alasan-alasan yang dapat diterima, dipahami dan dimengerti oleh anak; (2) memberikan pengarahan tentang perbuatan baik yang perlu dipertahankan dan yang tidak baik agar di tinggalkan; (3) Memberikan bimbingan dengan penuh pengertian; (4) Dapat menciptakan keharmonisan dalam keluarga; (5) Dapat menciptakan suasana komunikatif antara orang tua dan anak serta sesama keluarga. Kata Kunci : Penggunaan Teknologi, Pola Asuh Orang Tua, Tanggung Jawab.  ABSTRACT Current technological developments lead to changes in many areas of life that is economic, social, and cultural. Communication technology is growing very rapidly up to get in on all the circles. Mobile phone or smartphone has now become the life of a very meaningful thing in life because it is very beneficial. In addition to facilitate a person to communicate, the smartphone is capable of a much closer, though unwittingly distanced smartphone actually close. Positive and negative impact is felt by the community. In addition the technology was deemed very easy job, but it appears that the negative impact of the proliferation of pornography, kidnapping, rape, drug dealing, prostitution transaction even now enliven the news in Indonesia. Dangers threatening children today is pornography and sexual harassment. Hence the need for supervision of parents as the first madrasah for children to become more responsible use of smartphones. The survey was conducted to determine the pattern of parenting in Cimahi. Results of this research that 64% of children addicted to HP, and 36% of children are not addicted to HP. Data from HP addicted children come from families who apply 47% permissive parenting, authoritarian upbringing 34%, and 19% democratic parenting. The educational background of parents whose children are addicted HP majority of elementary education, junior and senior high school although there are also educated S1 and S2. While the children are not addicted HP come from families who apply 55% democratic upbringing, authoritarian upbringing 28%, and 17% permissive parenting. Parents have high school education background, S1, and S2 although there are also educated elementary and junior high school but managed to educate their children into a generation that is not addicted to HP. Democratic parenting that can foster a sense of responsibility in children using HP are as follows: (a) Determine the rules and discipline to pay attention and consider the reasons which can be accepted, understood and understood by children; (2) provide guidance on good deeds that need to be maintained and that is not good in order to be left behind; (3) Provide guidance with understanding; (4) Can create harmony in the family; (5) It creates a communicative atmosphere between parents and children and the families. Keywords: Use of Technology, Parenting Parent, Responsibility.
VALIDITY AND RELIABILITY OF ENGLISH SUMMATIVE TESTS AT JUNIOR HIGH SCHOOL IN WEST BANDUNG Acep Haryudin
Jurnal Ilmiah P2M STKIP Siliwangi Vol 2, No 1 (2015): Volume 2 No. 1 Mei 2015
Publisher : IKIP Siliwangi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (894.281 KB) | DOI: 10.22460/p2m.v2i1p77-90.167

Abstract

ABSTRACT This study is purposed to measure the validity and reliability of English summative test items for the third grade of Junior High School in West Bandung. This research is categorized as quantitativedescriptive analysis because it is intended to describe the difficulty level, discriminating power, distracters effectiveness, validity and reliability of the English Summative Test. The finding of this study are that there are 16 items (53,33%) regarded as easy test items in difficulty level that range from 70-1.00 and 12 items (40%) of total items have satisfactory discriminating power range from 0,20-0,40. In the term of the effectiveness of distractor, 17 items (56,7%) of the distractors are poor. Therefore, this tes has easy difficulty level, satisfactory discriminating power and poor distractors.  Moreover, there are 21 items (70%) of the test regarded valid because the value of correlation coefficient result is greater (>) than table value (rt) = 0.213 for the 5% level. Meanwhile, the number of correlation coefficient (r) of the test is in the amount of 0.71. The correlation number of 0.71 lies between the interval  0.70-0.90 with a high interpretation. It can be concluded that the English Summative test has good validity and high reliability. Keywords: Validity, Reliability, English Summative Tests  ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengukur Validitas dan Reliabilitas item tes sumatif bahasa Inggris yang  diujikan  kepada siswa  SMPN kelas tiga di Bandung Barat. Penelitian ini dikategorikan sebagai analisis deskriptif karena ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat kesulitan, daya pembeda, efektifitas pengecoh, validitas dan reliabilitas item tes bahasa Inggris. Temuan didalam penelitian ini adalah bahwa terdapat 16 item (53,33%) dianggap sebagai tes item yang mudah didalam tingkat kesulitan dari 70-1.00 dan 12 item (40%) dari total item memiliki daya pembeda yang memuaskan dari 0,20-0,40. Kaitannya dengan epektifitas pengecoh, 17 item (56,7%) adalah pengecoh lemah. Dengan demikian, tes ini memiliki tingkat kesulitan yang mudah,  daya pembeda yang memuaskan, dan pengecoh yang lemah. Selain itu, terdapat 21 item (70%) dari tes dianggap valid karena nilai dari hasil korelasi koefisiensi adalah lebih besar (>) dari nilai tabel (rt)=0,213 untuk tingkat 5%. Sementara, jumlah korelasi koefesiensi (r) dari tes adalah sejumlah 0,71. Korelasi nomor 0,71 berada diantara interval 0,70-0,90 dengan penafsiran/interpretasi tinggi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Tes Sumatif  Bahasa Inggris memiliki validitas yang baik dan realibilitas yang tinggi.      Kata Kunci: Validitas, Reliabilitas dan Tes Sumatif Bahasa Inggris
TEACHERS’ TECHNIQUES AND PROBLEMS IN TEACHING READING Yanuarti Apsari; Yana Yana
Jurnal Ilmiah P2M STKIP Siliwangi Vol 2, No 2 (2015): Volume 2 No. 2 November 2015
Publisher : IKIP Siliwangi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (853.481 KB) | DOI: 10.22460/p2m.v2i2p217-233.181

Abstract

 ABSTRACT This study is aimed at exploring teachers’ techniques in teaching reading comprehension at one senior high school in Bandung Barat and investigating exploring the problems that the teachers encountered in teaching reading. This study employed a case study research design which used two data collection, observation and questionnaire. Two English teachers were purposively selected to participate in this research. Then, they were analyzed and reported descriptively. After being analyzed, the data revealed that the respondents used the teaching reading comprehension techniques in three reading stages: pre-reading, while-reading, and post-reading stages. In pre-reading stage, they applied Previewing technique and Vocabulary Instruction Technique; Pre-Reading Questions and Brainstorming Technique and discussing text type. Then, in while reading stage, they used Question-Answering Techniques, Vocabulary Instruction Technique, Recitation and Reading aloud. In post-reading stage, they conducted reviewing technique and follow up strategy. The data also indicated that in teaching reading comprehension, there were four problems encountered by the respondents in teaching reading: lack of students’ vocabulary mastery, lack of motivation in reading, students were not used to read a lot on a regular basis and teaching time allocation. With reference to the findings, it is recommended for English teacher to select appropriate technique in teaching reading which is relevant to the students’ needs. In addition, the teachers also are expected to improve their ability in teaching practice. It can be done through joining some trainings and workshops about techniques in teaching, reading a lot of sources, and sharing information with others teachers. Key Words: Teacher’s Techniques, Reading Comprehension and Problem.  ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi teknik guru dalam membaca pemahaman mengajar di salah satu SMA di Bandung Barat dan menyelidiki menjelajahi masalah yang dihadapi guru dalam membaca mengajar. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus yang menggunakan dua pengumpulan data, observasi dan kuesioner. Dua guru bahasa Inggris secara sengaja dipilih untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Kemudian, mereka dianalisis dan dilaporkan secara deskriptif. Setelah dianalisis, data menunjukkan bahwa responden menggunakan teknik membaca pemahaman ajaran dalam tiga tahap membaca: pra-membaca, sementara-membaca, dan tahap pasca-membaca. Pada tahap pra-membaca, mereka menerapkan teknik dan Teknik Kosakata Instruksi Meninjau; Pre-Reading Pertanyaan dan Brainstorming Teknik dan mendiskusikan jenis teks. Kemudian, di saat membaca panggung, mereka menggunakan Pertanyaan-Menjawab Teknik, Kosakata Instruksi Teknik, Zikir dan Membaca dengan suara keras. Pada tahap pasca-membaca, mereka yang dilakukan meninjau teknik dan menindaklanjuti strategi. Data ini juga menunjukkan bahwa dalam membaca pemahaman ajaran, ada empat masalah yang dihadapi oleh responden dalam membaca ajaran: kurangnya penguasaan kosakata siswa, kurangnya motivasi dalam membaca, siswa tidak digunakan untuk banyak membaca secara dan pengajaran waktu yang teratur alokasi. Dengan mengacu pada temuan, disarankan untuk guru bahasa Inggris untuk memilih teknik yang tepat dalam membaca mengajar yang relevan dengan kebutuhan siswa. Selain itu, guru juga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam praktek mengajar. Hal ini dapat dilakukan melalui beberapa bergabung pelatihan dan lokakarya tentang teknik dalam mengajar, membaca banyak sumber, dan berbagi informasi dengan guru lain. Kata Kunci: Teknik Guru, Pemahaman Membaca dan Masalah. 
IMPLEMENTASI PENYUSUNAN INSTRUMEN EVALUASI YANG DIGUNAKAN OLEH WIDYAISWARA DALAM MENGUKUR KEBERHASILAN PELATIHAN DI BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL LEMBANG Lenny Nuraeni; Dewi Safitri Elshap; Prita Kartika
Jurnal Ilmiah P2M STKIP Siliwangi Vol 2, No 1 (2015): Volume 2 No. 1 Mei 2015
Publisher : IKIP Siliwangi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.922 KB) | DOI: 10.22460/p2m.v2i1p31-39.161

Abstract

ABSTRAK Masalah dalam penelitian ini yaitu, “Bagaimana prosedur penyusunan instrumen evaluasi pelatihan yang digunakan oleh widyaiswara untuk mengukur keberhasilan pelatihan di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Lembang”. Penelitian ini bertujuan untuk untuk memperoleh data dan informasi tentang prosedur penyusunan instrumen evaluasi pelatihan di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Lembang, untuk memperoleh data dan informasi tentang prosedur pengujian instrumen evaluasi pelatihan di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Lembang, serta untuk memperoleh data dan informasi pengolahan data hasil evaluasi pelatihan di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Lembang. Landasan teoritis yang dibahas dalam penelitian ini adalah mengenai konsep pelatihan, konsep evaluasi dan pengertian instrumen evaluasi. Metode yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah metode deskriftif dengan teknik pengumpulan data adalah wawancara, observasi, studi dokumentasi dan studi literatur. Subjek utama penelitian ini adalah widyaiswara dan pengelola pelatihan di BBPPKS Lembang. Berdasarkan hasil temuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Prosedur penyusunan dan pengembangan instrumen tes yang dilakukan oleh widyaiswara di BBPPKS Lembangdimulai dari menetapkan tujuan tes, menetapkan hasil belajar yang akan diukur,mempersiapkan tabel spesifikasi (kisi-kisi), menetapkan isi materi tes, Menetapkan butir tes, menyiapkan norma aturan, dan mempersiapkan kunci skoring. 2) Prosedur pengujian instrumen evaluasi di BBPPKS Lembang tidak dilakukan pengujian validitas item soal dan pengujian reliabilitas instrumen evaluasi. Hal ini didasari alasan bahwa sifat pelatihan di BBPPKS Lembang yang dinamis sehingga tidak cukup waktu untuk melakukan pengujian tersebut, selain itu ada faktor kekurang pahaman beberapa widyaiswara menggunakan teknik statistik dalam pengujian tersebut.Tetapi secara keseluruhan instrumen evaluasi tersebut telah melewati langkah-langkah pengujian seperti validitas logis, validitas isi, validitas konstruk, validitas empiris, objektivitas, taraf kesukaran dan praktikabilitas. 3) Tahapan pengolahan data hasil evaluasi di BBPPKS Lembang Lembang dimulai dari pemeriksaan hasil evaluasi pembelajaran, perekapan data hasil evaluasi, pemberian skor, perubahan skor menjadi nilai dan analisis serta penafsiran data hasil evaluasi untuk pengambilan keputusan selanjutnya dilakukan secara berurutan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan oleh lembaga. Dari hasil analisis data yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa 1) Prosedur penyusunan dan pengembangan instrumen tes yang dilakukan oleh widyaiswara di BBPPKS Lembang telah sesuai dengan langkah-langkah penyusunan instrumen evaluasi pembelajaran yang baik. 2) Prosedur pengujian instrumen evaluasi di BBPPKS Lembang belum memenuhi kriteria ciri-ciri tes yang baik karena tidak dilakukan pengujian validitas item soal dan pengujian reliabilitas instrumen evaluasi. 3) Secara keseluruhan pengolahan data di Lembaga BBPPKS Lembang telah dilakukan dengan baik, tahapan pengolahan data hasil evaluasi yang dimulai dari pemeriksaan hasil evaluasi pembelajaran, perekapan data hasil evaluasi, pemberian skor, perubahan skor menjadi nilai dan analisis serta penafsiran data hasil evaluasi untuk pengambilan keputusan selanjutnya dilakukan secara berurutan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan oleh lembaga. Kata Kunci: Implementasi Penyusunan Instrumen Evaluasi Pelatihan, BBPPKS Lembang     ABSTRACT Problems in this study, namely, "How is the procedure of preparation of training evaluation instruments used by trainers to measure the success of the training at the Center for Education and Social Welfare Training Lembang". This study aimed to obtain data and information on procedures for the preparation of an evaluation instrument training at the Center for Education and Social Welfare Training Lembang, to obtain data and information on the testing procedures of evaluation instruments of training at the Center for Education and Social Welfare Training Lembang, as well as to obtain data and data processing information on the evaluation of training at the Center for Education and Social Welfare Training Lembang. Theoretical foundation discussed in this study is the concept of training, evaluation and understanding the concept of evaluation instruments. The method used in this research is descriptive method with data collecting technique is interview, observation, documentation studies and literature studies. The main subject of this study are trainers and training managers in BBPPKS Lembang. Based on the findings of this study are as follows: 1) The procedure for preparing and developing instrument tests conducted by trainers in BBPPKS Lembangdimulai of set purpose test, establish learning outcomes to be measured, prepare a table of specifications (lattice), specify the content of the test material , Establish test items, setting norms rules, and prepare the scoring key. 2) The testing procedure evaluation instrument in Lembang BBPPKS not done testing the validity and reliability testing item about evaluation instruments. It is based on the reason that the nature of the training in Lembang BBPPKS a dynamic that is not enough time to do such testing, there are factors besides lack of understanding some trainers use statistical techniques in testing tersebut.Tetapi overall evaluation instrument has passed the testing measures such as validity logical, content validity, construct validity, empirical validity, objectivity, the level of difficulty and praktikabilitas. 3) Stages of data processing evaluation results in BBPPKS Lembang Lembang start of the examination results of the evaluation of learning, perekapan evaluation data, scoring, score changes into value and the analysis and interpretation of evaluation data for decision making is then performed in sequence in accordance with the procedures specified by the institution. From the results of data analysis, it can be concluded that 1) the procedure for preparing and developing instrument tests conducted by trainers in BBPPKS Lembang in accordance with the steps the preparation of good learning evaluation instruments. 2) The testing procedure evaluation instrument in Lembang BBPPKS not meet the criteria of the characteristics of a good test because it is not a matter of testing the validity and reliability test item evaluation instruments. 3) Overall data processing at the Institute BBPPKS Lembang has done well, the stages of data processing results of the evaluation starts from the examination results of the evaluation of learning, perekapan evaluation data, scoring, score changes into value and the analysis and interpretation of evaluation data for decision making then performed sequentially in accordance with the procedures specified by the institution. Keywords: Formulation Implementation Evaluation Instrument Training, BBPPKS Lembang
PERSEPSI, POLA PENGASUHAN, DAN PERAN SERTA KELUARGA PEMULUNG TENTANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (STUDI DESKRIPTIF PADA KELUARGA PEMULUNG DIKAMPUNG CIBATU DESA CILAME KECAMATAN NGAMPRAH KABUPATEN BANDUNG BARAT) Lenny Nuraeni; Fifiet Dwi Tresna Santana
Jurnal Ilmiah P2M STKIP Siliwangi Vol 2, No 2 (2015): Volume 2 No. 2 November 2015
Publisher : IKIP Siliwangi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (717.642 KB) | DOI: 10.22460/p2m.v2i2p160-168.175

Abstract

ABSTRAK Persepsi, pola pengasuhan dan peran serta keluarga pemulung tentang pendidikan anak usia dini  (studi deskriptif pada keluarga pemulung di Kampung Cibatu Desa Cilame Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat). Kajian Teoritik Laporan ini terdiri dari konsep persepsi, Konsep Keluarga, Konsep Pola Asuh Orang Tua, Konsep Pendidikan Anak Usia Dini, Konsep Peran Serta Orang Tua.  Penelitian menggunakan metode studi kasus yaitu menekankan pada aspek tertentu yang dikaji secara mendalam. Adapun pendekatan yang diambil adalah pendekatan kualitatif, karena pada hakekatnya penelitan ini bertujuan untuk menganalisis dan menafsirkan suatu fakta, gejala dan peristiwa berdasarkan apa yang terjadi dilapangan mengenai “Bagaimana Persepsi Keluarga Pemulung tentang Pendidikan Anak Usia Dini (Studi pada Keluarga Pemulung di Kampung Cibatu Desa Cilame Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat Barat)”. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa kesimpulan sebagai berikut :1) Persepsi Keluarga Pemulung tentang Pendidikan Anak Usia Dini: Harapan keluarga pemulung yang paling terbesar adalah kelak anak-anak mereka dapat menyelesaikan sekolah mereka dengan baik, dan berprestasi serta mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dari orang tua mereka, sehingga mereka dapat keluar dari garis kemiskinan dan pada akhirnya meningkatkan derajat keluarga mereka ditengah-tengah masyarakat. Namun dikenyataannya bahwa keluarga pemulung masih melibatkan anak-anak mereka dalam mencari nafkah, dimana para orang tua tidak memberikan waktu bagi anak-anak mereka untuk bermain dan belajar dengan baik tanpa harus ikut memikirkan dan berusaha dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka, 2) Pola  pengasuhan Anak Usia Dini (AUD) yang dilakukan oleh keluarga pemulung yang mengikutsertakan anaknya ke lembaga PAUD adalah dominan menggunakan pola pengasuhan demokratis, sedangkan pola pengasuhan yang dilakukan oleh keluarag pemulung yang tidak mengikutsertakan anaknya ke lembaga PAUD adalah Otoriter dan Laizes Faire dan pengasuhan yang lebih dominan terhadap anak yaitu dilakukan oleh ibu, 3) Peran serta orang tua (keluarga pemulung) dalam program PAUD di masyarakat. Semua keluarga pemulung di Kampung Cibatu Desa Cilame Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat memberikan partisipasi tenaga. Hal tersebut dikarenakan partisipasi dalam bentuk tenaga merupakan partisipasi yang murah dan mudah diberikan oleh keluarga pemulung. Sebagian besar keluarga pemulung memberikan partisipasinya dalam bentuk ketrampilan dan kemahiran serta sosial. Bagi keluarga pemulung yang menyertakan anaknya ke lembaga PAUD, hanya dapat membantu melalui ketrampilan yaitu membuat mainan dari barang-barang bekas serta sosial yaitu berupa menyebarkan informasi-informasi seputar penyelenggaraan kegiatan-kegiatan di PAUD. Kata Kunci:  Persepsi, Pola Pengasuhan dan Peran Serta Keluarga Pemulung tentang Pendidikan Anak  Usia Dini.  ABSTRACT Perception, parenting and the role of scavenger families about early childhood education (descriptive studies on scavenger families in Kampung Desa Cibatu Cilame Ngamprah District of West Bandung regency). Theoretical study report consists of the concept of perception, Family Concept, Concept Parenting Parents, Early Childhood Education Concept, Concept of Participation of Parents. Research using the case study method is particular emphasis on aspects studied in depth. The approach taken is a qualitative approach, because in essence this research aims to analyze and interpret the facts, symptoms and events based on what is happening in the field of "How Perception of Family Scavenger on Early Childhood Education (Studies in Family Scavenger Kampung Cibatu Village Cilame Ngamprah sub-districts of West Bandung Regency West) ". From the research results that the following conclusions: 1) Perception of Family Scavenger on Early Childhood Education: Hope family scavenger most biggest is the future of their children can finish their school well, and achievement as well as getting a better job than people their parents, so that they can get out of poverty and ultimately improving the degree of their families in the midst of society. However dikenyataannya that family scavenger still involve their children in making a living, where parents did not allow time for their children to play and learn well without having come to think and try to meet their needs, 2) the pattern of parenting Children Early (AUD) conducted by the family of scavengers who engage their children to institutions of early childhood education is the dominant use nurture democratic, whereas parenting is done by keluarag scavengers that do not involve their children to institutions of early childhood education is authoritarian and Laizes Faire and nurturing more dominant against children that is carried by the mother, 3) participation of parents (family scavenger) in early childhood education programs in the community. All scavenger families in Kampung Desa Cibatu Cilame Ngamprah District of West Bandung regency give force participation. That is because participation in the form of labor is cheap and easy participation by family scavengers. Most families scavengers provide participation in the form of skills and social skills as well. For the scavenger families encourage their children to early childhood institutions, can only be helped through skills that make toys of second-hand goods in the form of social and disseminate information about the implementation of activities in early childhood. Keywords: Perception, Parenting and Family Participation Scavengers on Early Childhood Education. 

Page 2 of 21 | Total Record : 201