cover
Contact Name
Erwin Hikmatiar
Contact Email
jurnal.salam@uinjkt.ac.id
Phone
+6281282648901
Journal Mail Official
jurnal.salam@uinjkt.ac.id
Editorial Address
Jl. Ir. H. Juanda No. 90 Ciputa Tangsel
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i
ISSN : 23561459     EISSN : 26549050     DOI : 10.15408
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i (ISSN 2356-1459) is a national journal published by the Faculty Sharia and Law Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, INDONESIA. The focus is to provide readers with a better understanding of Indonesia social and sharia culture and present developments through the publication of articles, research reports, and book reviews. SCOPE of SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i specializes in Indonesian social and sharia culture, and is intended to communicate original researches and current issues on the subject. This journal warmly welcomes contributions from scholars of related disciplines. SCOPE of SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i specializes in Indonesian social and sharia culture, and is intended to communicate original researches and current issues on the subject. This journal warmly welcomes contributions from scholars of related disciplines.
Articles 30 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 6 (2021)" : 30 Documents clear
Meniti Jejak Tindak Pidana Korupsi Melalui Digital Forensic M Makhfudz
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol 8, No 6 (2021)
Publisher : Faculty of Sharia and Law UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v8i6.23242

Abstract

The development of corruption crimes proceed to increase, namly by utilizing network, which is known as cyber crime, as such digital forensic is needed. To posses this, mastery of every evidence principle can talk, which can create electronic evidence, in the form of conversations, though reconstructing these electronic evidence. Keywords : Cyber crime, every evidence can talk, digital prensic. ABSTRAK Perkembangan kejahatan korupsi terus meningkat yaitu dengan menggunakan / memanfaatkan jaringan yang dikenal cyber crime, sehingga dibutuhkan digital forensic. Untuk hal tersebut dibutuhkan penguasaan prinsip “every evidence can talk” yang dapat membuat alat bukti elektronik berupa percakapan dengan cara menkontruksi alat bukti elektronik. Kata Kunci : Cyber crime, every evidence can talk digital forensic
Limitation of Indonesian Administrative Criminal Law For Pandemic Treatment Against Health Protocols Violation Firman Arif Pribadi; Nurus Zaman; Eny Suastuti
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol 8, No 6 (2021): November-Desember
Publisher : Faculty of Sharia and Law UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v8i6.23398

Abstract

Criminal Law to deal with Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) is under the spotlight during the handling of the pandemic. Criminal Law is intended to be used when the patient's moral responsibility to declare that he has been abroad having not been fulfilled, and the government's health protocols are ignored. Meanwhile, various laws for Covid-19 pandemic treatment does not provide strict norms; on the contrary, it is sometimes using blanket offence formulation. This study explores the limits of Administrative Criminal Law in the health sector and pandemic management to impose penalties for health protocols violation. Using the normative systematic interpretation method, the study results show no difference formulation of criminal law norms in special laws, which are administrative with criminal law norms in special laws. However, the difference exists within the theoretical realm. Administrative criminal law is not aimed at free individuals and is not socially and psychologically illegal. Still, it is aimed at humans as players of particular roles required to conform with other forms of action according to their role. Unfortunately, administrative criminal law exists outside the Criminal Code, primarily aimed at freeing individuals and socially and psychologically illegal. Law enforcement practices cannot provide a gradation for these two groups of laws—conditions where the fundamental rights of citizens are threatened by the power to impose penalties. This study proposes broadening justification and excuse in the Indonesian Criminal Code, which is appropriate for the character of administrative criminal law.Keywords: Blanket Offence Formulation; Excuse; Justification AbstrakHukum Pidana untuk Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) menjadi sorotan selama penanganan pandemi. Hukum Pidana dimaksudkan untuk digunakan ketika tanggung jawab moral pasien untuk menyatakan bahwa ia telah di luar negeri belum terpenuhi, dan protokol kesehatan pemerintah diabaikan. Sementara itu, berbagai undang-undang penanganan pandemi Covid-19 tidak memberikan norma yang tegas; sebaliknya, kadang-kadang menggunakan rumusan blanket offence. Kajian ini menelusuri batasan Hukum Pidana Administrasi di bidang kesehatan dan manajemen pandemi untuk menjatuhkan sanksi bagi pelanggaran protokol kesehatan. Dengan menggunakan metode interpretasi sistematis normatif, hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan rumusan norma hukum pidana dalam undang-undang khusus yang bersifat administratif dengan norma hukum pidana dalam undang-undang khusus. Namun, perbedaannya ada dalam ranah teoretis. Hukum pidana administrasi tidak ditujukan untuk individu yang bebas dan tidak ilegal secara sosial dan psikologis. Namun, itu ditujukan pada manusia sebagai pemain peran tertentu yang diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan bentuk tindakan lain sesuai dengan perannya. Sayangnya, hukum pidana administrasi ada di luar KUHP, terutama ditujukan untuk membebaskan individu dan ilegal secara sosial dan psikologis. Praktik penegakan hukum tidak dapat memberikan gradasi bagi kedua kelompok hukum ini—kondisi di mana hak-hak dasar warga negara terancam oleh kekuasaan untuk menjatuhkan hukuman. Penelitian ini mengusulkan perluasan justifikasi dan dalih dalam KUHP Indonesia, yang sesuai dengan karakter hukum pidana administrasi.Kata Kunci: Formulasi Blanket Offense; Mengizinkan; Pembenaran
Increasing Application for Marriage Dispensation during the COVID-19 Pandemic in the Sociology Review of Law at the Jombang Religious Court Rahayu Hartini; Jamik Imam Utomo
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol 8, No 6 (2021): November-Desember
Publisher : Faculty of Sharia and Law UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v8i6.23059

Abstract

This paper discusses the increasing application for Marriage Dispensation during the corona virus pandemic which is viewed from the sociological aspect of law. Applications for dispensation for marriage are more complicated and must be submitted through the Religious Courts, but the facts on the ground show that the number of applications for dispensation for marriage is increasing during this pandemic. The situation during this pandemic which makes sociological factors, the occurrence of imbalances in the structure of society makes the dysfunction of the community's inability to maintain their nature. The legal issues are: (1) What are the factors that increase the number of applications for a marriage dispensation in the Jombang Religious Courts (2) What are the considerations of the Jombang Religious Court judges in granting the marriage dispensation. This research is juridical and sociological in Jombang Religious Court. By using a statue approach, conceptual, with primary and secondary data types and analyzed descriptively qualitatively. The discussion of the research results shows that: 1). The increasing application for Marriage Dispensation during this pandemic is caused by the association of children with restrictions on learning activities so that their time is used more for playing gadgets that are not common and the lack of parental supervision, this makes many factors that can plunge them. 2). The basis of the judge's consideration in granting the application for dispensation for marriage is based on "benefit and harm" then the court will grant the request for dispensation. Because it is feared that if they are not married, they will increase sin and disrupt the legal rights of children who are born under the law.Keywords: Application; Marriage Dispensation; Pandemic; Sociology of Law; Religious Courts AbstrakTulisan ini membahas tentang meningkatnya permohonan Dispensasi Perkawinan pada masa pandemi virus corona ditinjau dari aspek sosiologis hukum. Permohonan dispensasi nikah memang lebih rumit dan harus diajukan melalui Pengadilan Agama, namun fakta di lapangan menunjukkan jumlah permohonan dispensasi nikah semakin meningkat di masa pandemi ini. Situasi di masa pandemi ini yang menjadikan faktor sosiologis, terjadinya ketidakseimbangan dalam struktur masyarakat menjadikan disfungsi ketidakmampuan masyarakat dalam menjaga kodratnya. Permasalahan hukum tersebut adalah: (1) Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan meningkatnya jumlah permohonan dispensasi nikah di Pengadilan Agama Jombang (2) Apa saja pertimbangan hakim Pengadilan Agama Jombang dalam memberikan dispensasi nikah. Penelitian ini bersifat yuridis dan sosiologis di Pengadilan Agama Jombang. Dengan menggunakan pendekatan patung, konseptual, dengan jenis data primer dan sekunder serta dianalisis secara deskriptif kualitatif. Pembahasan hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). Meningkatnya permohonan Dispensasi Nikah di masa pandemi ini disebabkan oleh pergaulan anak dengan pembatasan kegiatan belajar sehingga waktunya lebih banyak digunakan untuk bermain gadget yang tidak lazim dan kurangnya pengawasan orang tua, hal ini menjadikan banyak faktor yang dapat menjerumuskan mereka. 2). Dasar pertimbangan hakim dalam mengabulkan permohonan dispensasi perkawinan didasarkan pada “manfaat dan kerugian” maka pengadilan akan mengabulkan permohonan dispensasi. Karena dikhawatirkan jika tidak menikah akan menambah dosa dan mengganggu hak-hak hukum anak yang lahir di bawah hukum.Kata Kunci: Penerapan, Dispensasi Perkawinan, Pandemi, Sosiologi Hukum, Peradilan Agama.
Role Model Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka Pada Program Studi Non-Agama Rizqon Halal Syah Aji; Muhammad Hartana Iswandi Putra
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol 8, No 6 (2021): November-Desember
Publisher : Faculty of Sharia and Law UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v8i6.23821

Abstract

Higher education in Indonesia presents a complex problem. The influence of the digitalization era and also the impact of the pandemic caused the world of Indonesian education to experience significant changes. The application of the concept of the Merdeka Learning Campus Merdeka (MBKM) curriculum concept is an effort to answer problems in the higher education environment, including the UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. This study aims to determine the effectiveness of the implementation of the MBKM curriculum. To step up the objectivity of the research, a survey method was used on 135 student respondents from non-religious study programs, with the respondent's criteria being at least in the fifth semester of lectures. From the survey results, it was found that students tend to want to do apprenticeship programs and choose to implement them in companies, both international, national and e-commerce. Then the students were seen to be interested in doing entrepreneurial activities and undergoing student exchanges to other campuses. From the results of this survey, it is hoped that actions can be taken to implement activities in the semester that are deemed appropriate to the teaching and learning processes that exist in the campus environment. So that this will have an impact on the effectiveness and efficiency of the implementation of the MBKM program.Keywords: Learning Process; Curriculum; Free to Learn; Independent Campus AbstrakPendidikan tinggi di Indonesia menyajikan masalah yang kompleks. Pengaruh era digitalisasi dan juga dampak pandemi menyebabkan dunia pendidikan Indonesia mengalami perubahan secara signifikan. Penerapan konsep kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah upaya menjawab persoalan di lingkungan perguruan tinggi tidak kecuali pada lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penerapan kurikulum MBKM. Untuk melangkah objektifitas penelitian yang dituju, maka digunakan metode survei terhadap 135 responden mahasiswa yang berasal dari program studi non agama, dengan kriteria responden adalah minimal berada di semester kelima perkuliahan. Dari hasil survei yang didapat bahwa mahasiswa cenderung ingin melakukan program pemagangan dan memilih melaksanakannya di perusahaan, baik internasional, nasional maupun e-commerce. Kemudian mahasiswa terlihat akan ketertarikannya melakukan aktivitas kewirausahaan dan menjalani pertukaran pelajar ke kampus lain. Dari hasil survei ini diharapkan dapat diambil tindakan pelaksanaan kegiatan di semester yang dirasa sesuai dengan proses pengajaran dan pembelajaran yang ada dilingkungan kampus. Sehingga hal ini akan berdampak pada keefektifitasan dan efisiensi pelaksanaan program MBKM.Kata Kunci: Proses Pembelajaran; Kurikulum; Merdeka Belajar; Kampus Merdeka
Diferensiasi Pendirian Perseroan Terbatas Pasca Berlakunya Undang-Undang Cipta Kerja Andys Karismawan; M Saleh
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol 8, No 6 (2021)
Publisher : Faculty of Sharia and Law UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v8i6.23243

Abstract

The dynamics in the development of Limited Liability Companies after the enactment of the Job Creation Act and also the government's efforts to increase or encourage the growth of Micro, Small and Medium Enterprises. In this case, the government through the Job Creation Act gave birth to a new concept related to Limited Liability Companies. Where the new concept related to the Limited Liability Company is stated in Article 153A of Law Number 11 of 2020 which states that a company with the criteria of micro and small businesses can be established by one person and established with a statement letter. In the regulation of Limited Liability Companies for Micro and Small Businesses in the Job Creation Act, it creates a legal conflict with the concept of a single establishment. Because without the elements of an agreement, these provisions create inconsistencies with the Limited Liability Company Law. These problems arise because the role of the Notary in the establishment of a Limited Liability Company for Micro and Small Business is eliminated. The researcher uses the normative research method and the type of descriptive research. The analysis is carried out by comparing the concept of the Company in the Company Law Number 40 of 2007 and the Limited Liability Company in the Job Creation Act with the concept of Single Member Limited Liability. The results of this analysis suggest that it is mandatory to make a statement on the establishment of a Limited Liability Company for Micro and Small Medium Enterprises using a notarial deed so that the validity of the statement letter can be used as perfect evidence, as well as a clause in the statement letter for the establishment of a Limited Liability Company for Micro and Small Medium Enterprises to accommodate all wishes of the sole founder. in accordance with the provisions of the Company Law.Keywords: Differentiation; Establishment; Limited Liability Company AbstrakDinamika dalam perkembangan Perseroan Terbatas pasca berlakunya Undang-Undang Cipta Kerja dan juga merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan atau mendorong poertumbuhan Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah. Dalam hal ini, pemerintah melalui Undang-Undang Cipta kerja melahirkan konsep baru terkait Perseroan Terbatas. Dimana konsep baru terkait Perseroan Terbatas tersebut dituangkan dalam Pasal 153A Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 yang menyatakan Perseroan dengan kriteria usaha Mikro dan kecil dapat didirikan satu orang dan didirikan dengan surat pernyataan. Dalam pengaturan Perseroan Terbatas untuk Usaha Mikro dan Kecil dalam Undang-Undang Cipta Kerja menimbulkan konflik Hukum dengan konsep Pendirian tunggal. Karena tanpa adanya unsur Perjanjian, ketentuan tersebut menimbulkan Inkonsistensi dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas. Permasalahan tersebut muncul karena dihilangkannya peran Notaris dalam Pendirian Perseroan Terbatas Usaha Mikro dan Kecil. Peneliti menggunakan metode Penelitian normatif serta tipe Penelitian deskriptif. Untuk analisis dilakukan dengan cara membandingkan antara konsep Perseroan dalam Undang-Undang Perseroan Nomor 40 tahun 2007 dan Perseroan Terbatas dalam Undang-Undang Cipta kerja dengan konsep Single Member Limited Liability. Hasil dari analisa ini menyarankan diwajibkannya pembuatan pernyataan Pendirian Perseroan Terbatas Usaha Mikro dan Kecil Menengah menggunakan akta notaris agar keabsahan dari surat pernyataan tersebut dapat dijadikan sebagai alat bukti yang sempurna, serta klausul surat pernyataan Pendirian Perseroan Terbatas Usaha Mikro dan Kecil Menengah mengakomodasi segala kehendak pendiri tunggal sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Perseroan.Kata Kunci: Diferensiasi; Pendirian; Perseroan Terbatas
Perlindungan Hukum Bagi Kreditur Terhadap Perampasan Objek Jaminan Fidusia Oleh Negara Moh. Saleh; Dwi Fajra Fakhrizal
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol 8, No 6 (2021)
Publisher : Faculty of Sharia and Law UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v8i6.24310

Abstract

Creditors and debtors have entered into numerous fiduciary guarantee agreements; creditors play a critical role in economic activity in general and in the guarantee in particular. Numerous cases have harmed creditors over time, but legal protection against creditors is still considered weak due to a lack of regulations strengthening creditors' ability to assert their rights. Then, the need for legal certainty in fiduciary agreements is addressed through normative juridical means, as the case of fiduciary agreements has encountered issues relating to the object of fiduciary assurances taken by the state in order to provide creditors with a strong basis for demanding legal protection of their rights. The purpose of this study is to ascertain the legal consequences of seizing fiduciary guarantee objects and to provide legal protection against creditors asserting their rights, as the Fiduciary Guarantee Law continues to have a weak regulatory foundation due to its imbalanced approach to the execution of fiduciary guarantees between creditors and debtors. As a result, socialization of the implementation of fiduciary guarantees and strict legal protection for creditors is expected.Keywords: guarantee, fiduciary, legal protection. AbstrakPerjanjian jaminan fidusia sudah banyak yang dilakukan oleh para kreditur dan debitur, kreditur mempunyai peran yang sangat penting bagi kegiatan ekonomi pada umumnya serta adanya penjaminan khususnya. Seiring berjalannya waktu banyak kasus yang merugikan pihak kreditur akan tetapi perlindungan hukum terhadap pihak kreditur hingga saat ini masih dianggap lemah sebab masih kurangnya peraturan yang menguatkan kreditur apabila ingin menuntut haknya. Maka perlu adanya kepastian hukum didalam perjanjian fidusia melalui yuridis normatif, sebab dalam perkembangannya kasus perjanjian fidusia memiliki permasalahan terkait dengan objek jaminan fidusia yang di rampas oleh negara, maka agar kreditur memiliki dasar yang kuat untuk menuntut haknya perlu perlindungan hukum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akibat hukum dari adanya perampasan objek jaminan fidusia serta perlindungan hukum terhadap kreditur untuk menuntut haknya, sebab dalam Undang-undang Jaminan Fidusia masih memiliki dasar pengaturan yang lemah sebab tidak diimbangi ketegasan dalam pelaksanaan eksekusi jaminan fidusia antara kreditur dan debitur. Maka diharapkan perlu adanya sosialisasi terkait dengan pelaksanaan jaminan fidusia dan perlindungan hukum yang tegas bagi kreditur.Kata Kunci : Jaminan, fidusia, perlindungan hukum.
Tanggngjawab Pidana Pelaksanaan Penyidikan Tindak Pidana Cukai Rokok Atas Pelanggaran Cukai Rokok Ilegal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 Deddy Afdhal; Ramlani Lina Sinaulan; Mohamad Ismed
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol 8, No 6 (2021)
Publisher : Faculty of Sharia and Law UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v8i6.23093

Abstract

Discussion on criminal responsibility for conducting investigations into criminal acts of cigarette excise on illegal cigarette excise violations based on Law No. 39 OF 2007. The approach method used in this legal research is a normative juridical approach which is supported by empirical juridical by detailing the description, namely research that Deductive analysis begins with an analysis of the articles in the laws and regulations governing the issue of conducting investigations into criminal acts of cigarette excise on illegal cigarettes based on Law number 39 of 2007 and legal responsibility for perpetrators of excise crimes for the implementation of law number 39 of 2007. The executor in the field of excise is the Directorate General of Customs and Excise so that the enforcement of the Excise Law is carried out by the ranks of the Directorate General of Customs and Excise, both from the central level and the level of service and supervision in the smallest units in the region. The enforcement of the Excise Law by the Directorate General of Customs and Excise is carried out through two types of sanctions, namely administrative sanctions and criminal sanctions.Keywords: Criminal Liability; Cigarette Excise Violation Abstrak Pembahasan mengenai Tanggungjawab pidana pelaksanaan penyidikan tindak pidana cukai rokok atas pelanggaran Cukai rokok ilegal berdasarkan Undang-undang nomor 39 TAHUN 2007. Metode pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian hukum ini adalah metode pendekatan yuridis normatif yang  didukung  dengan  yuridis empiris dengan merinci uraian  yaitu suatu penelitian yang secara deduktif dimulai analisa terhadap pasal-pasal dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur terhadap permasalahan Pelaksanaan penyidikan tindak pidana cukai rokok atas rokok ilegal berdasarkan Undang-undang nomor 39 tahun 2007 dan Tanggungjawab hukum atas pelaku tindak pidana cukai atas pelaksanaan undang-undang nomor 39 tahun 2007. Pelaksana dibidang cukai adalah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sehingga penegakan Undang-Undang Cukai dilakukan oleh jajaran Diretorat Jenderal Bea dan Cukai, baik dari tingkat pusat maupun tingkat pelayanan dan pengawasan di unit terkecil di daerah. Penegakan Undang-Undang Cukai oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dilakukan melalui dua jenis pengenaan sanksi, yaitu sanksi administrasi dan sanksi pidana.Kata Kunci:  Tanggungjawab Pidana; Pelanggaran Cukai Rokok; Tindak Pidana  Cukai
Efektivitas Kinerja Amil Dan Motivasi Internal Terhadap Intensitas Muzaki Dalam Berzakat Melalui Lembaga Amil Zakat Di Jawa Timur Muhammad Yusuf Aria Widjaja; Ghosyi Harfiah Ningrum; Reza Dwi Firnanda; Lia Nor Anila
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol 8, No 6 (2021)
Publisher : Faculty of Sharia and Law UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v8i6.22977

Abstract

AbstrakTingginya jiwa sosial masyarakat dalam rangka menstabilkan tingkat perekonomian indonesia yang menurun menjadikan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu dari tingkat kinerja amil dan motivasi muzakki terhadap intensitasnya untuk berzakat melalui Lembaga Amil Zakat khususnya di Jawa Timur. Menggunakan pendekatan kuantitatif yang dipadukan dengan jenis penelitian survey deskriptif, pengumpulan data berasal dari penyebaran kuesioner kepada 25 Lembaga Amil Zakat yang aktif di Jawa Timur. Objek penelitian ini adalah Muzakki yang pernah melakukan pembayaran zakat pada Lembaga Amil Zakat resmi di Jawa Timur yang telah terdaftar pada Forum Zakat Nasional. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial tingkat kinerja amil memiliki koefisien regresi sebesar -0,785 < 2,026 dengan signifikansi lebih sebesar 0,437 > 0,05, maka berarti bahwa kinerja amil tidak berpengaruh signifikan terhadap intensitas muzakki dalam berzakat melalui Lembaga Amil Zakat di Jawa Timur. Kata kunci : Zakat, Kinerja Amil, Motivasi Internal, Intensitas Muzakki  AbstractThe high level of social life of the community in order to stabilize the declining level of the Indonesian economy makes this study aim to determine the factors that influence it, one of which is the level of amil performance and muzakki's motivation to the intensity of tithing through the Amil Zakat Institution, especially in East Java. Using a quantitative approach combined with a descriptive survey type of research, data collection came from distributing questionnaires to 25 Amil Zakat Institutions active in East Java. The object of this research is Muzakki who has paid zakat at the official Amil Zakat Institution in East Java which has been registered with the National Zakat Forum. The analytical method used is multiple regression analysis. The results showed that partially the level of amil performance had a regression coefficient of -0.785 < 2.026 with a greater significance of 0.437 > 0.05, meaning that the amil performance had no significant effect on the intensity of muzakki in tithing through the Amil Zakat Institution in East Java. Keywords: Zakat, Amil Performance, Internal Motivation, Muzakki Intensity
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Strategi Pencegahan Narkoba Terhadap Hasil Tes Santri Kelas XII Di Mahad Al-Zaytun Indramayu Iskandar Saefullah
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol 8, No 6 (2021)
Publisher : Faculty of Sharia and Law UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v8i6.23990

Abstract

Leadership Style and Drug Abuse Strategies are the focus of this study on drug test results. This study aims to determine the effect of Leadership Style (X1) and Drug Prevention Strategy (X2) on Drug Test Results for Class XII Students (Y) at Mahad Al-Zaytun Indramayu. The population of this study were all students of class XII, amounting to 595 students. While the research sample was 100 students who were determined by proportional random sampling technique with an error rate of 5%, using the N.Slovin formula. Based on the results of this study, using SPSS 20.0 for windows, the resulting multiple linear regression analysis is Y= 2.621 + 0.549 X1 + 0.594 X2. Furthermore, the result of t-count for the variable X1 (Influence of Leadership Style) is 14,315. While the value of t table for N = 100 is 0.000. So, t count > t table or 14,315 > 0.000 So it can be concluded that the influence of leadership style (variable X1) has a significant effect on drug test results in class XII students (variable Y). The t value for the variable X2 (Drug Prevention Strategy) is 13,450. While the value of t table for N = 100 is 0.000. So, t count > t table or 13,450 > 0.000. So it can be concluded that the Drug Prevention Strategy (variable X2) has a significant influence on Drug Test Results in class XII students (variable Y). Furthermore, the ANOVA test or F test obtained the F count result of 194.371. While the F table ( 0.05) for N = 100 is 3.09. So F count is greater than F table or 194.371 > 3.09, so it can be said that the Influence of Leadership Style (X1) and Drug Prevention Strategy (X2) variables simultaneously have a significant effect on the variable Drug Test Results in class XII students (Y ) on Mahad Al-Zaytun Indramayu.Keywords: Leadership Style; Strategy; Drug Test Results; Mahad Al-Zaytun Abstrak Gaya Kepemimpinan dan Strategi Penyalahgunaan Narkoba yang menjadi titik perhatian dalam penelitian ini terhadap hasil tes narkoba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Gaya Kepemimpinan (X1) dan Strategi Pencegahan Narkoba (X2) terhadap Hasil Tes Narkoba Santri kelas XII (Y) di Mahad Al-Zaytun Indramayu. Populasi penelitian ini  semua santri kelas XII yang berjumlah 595 santri.  Sedangkan sampel penelitian adalah 100 santri  yang ditentukan dengan teknik proportional random sampling dengan tingkat kesalahan 5%,dengan menggunakan rumus N.Slovin. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dengan menggunakan SPSS 20.0 for windows, analisis regresi linier berganda yang dihasilkan adalah Y=  2,621 +  0,549 X1  +   0,594 X2. Selanjutnya hasil t hitung untuk variabel X1 (Pengaruh Gaya Kepemimpinan) sebesar 14,315. Sedangkan nilai t tabel untuk N = 100 adalah 0.000. Jadi, t hitung > t tabel atau 14,315>0.000 Maka dapat disimpulkan bahwa Pengaruh Gaya Kepemimpinan (variabel X1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Hasil Tes narkoba pada santri kelas XII (variabel Y).  Nilai t hitung untuk variabel X2 (Strategi Pencegahan Narkoba) sebesar 13,450. Sedangkan nilai t tabel untuk N = 100 adalah 0.000. Jadi, t hitung > t tabel atau 13,450>0.000.Maka dapat disimpulkan bahwa Strategi Pencegahan Narkoba (variabel X2) mempunyai yang pengaruh yang signifikan terhadap Hasil Tes Narkoba pada Santri kelas XII (variabel Y). Selanjutnya uji ANOVA atau F test didapatkan hasil F hitung sebesar 194.371. Sedangkan F tabel ( 0,05) untuk N = 100 adalah 3,09. Jadi F hitung lebih besar dari F tabel atau 194.371 >3,09 maka dapat dikatakan bahwa variabel Pengaruh Gaya Kepemimpinan (X1) dan variabel Strategi Pencegahan Narkoba (X2) secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Hasil Tes narkoba pada santri kelas XII (Y) pada Mahad Al-Zaytun Indramayu. Kata Kunci : Gaya Kepemimpinan; Strategi; Hasil Tes Narkoba; Mahad Al-Zaytun
Independent Creation Sebagai Salah Satu Dalil Untuk Membantah Tuduhan Peniruan Ciptaan Rahmi Aulia Putri
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol 8, No 6 (2021)
Publisher : Faculty of Sharia and Law UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v8i6.23377

Abstract

Similarities or copyright infringement often occur, resulting in disputes. This is based on the fact that many people have copyrighted works that are identical or substantially similar to other people's works, whether intentional or not. For this matter, there were accusations of copyright infringement and a lawsuit was filed because the plaintiff felt that his rights had been violated. In this case, independent creation can act as a disputing argument and defence for the defendant in the context of the defence of the accusation of copyright infringement, namely by proving that the imitation was not carried out because the work was created independently by the defendant. Based on this, this article attempts to analyze the application of independent creation as an argument to refute allegations of copyright infringement by making comparisons with systems in Indonesia, the Netherlands and the United States, as well as setting criteria in resolving the refutation of accusations of copyright infringement. This research was conducted through normative juridical research and conducted a literature study and comparison with the legal system in the United States and the Netherlands.Keywords: independent creation, copyright, copyright infringement, copyright law protection, copyright law violation AbstrakKemiripan maupun pelanggaran dalam hak cipta seringkali terjadi hingga mengakibatkan adanya sengketa. Hal ini didasari oleh banyak orang yang memiliki karya cipta yang identik maupun mirip secara subtansial dengan karya orang lain baik disengaja ataupun tidak. Atas hal tersebut maka terjadi tuduhan atas pelanggaran hak cipta berupa peniruan ciptaan dan gugatan yang diajukan karena penggugat merasa haknya dilanggar. Dalam hal ini, independent creation dapat berperan sebagai dalil pembantah dan pembelaan bagi tergugat dalam rangka pembelaan atas tuduhan peniruan ciptaan yakni dengan membuktikan bahwa peniruan tersebut tidak dilakukan karena karya diciptakan secara independen oleh tergugat. Berdasarkan hal tersebut, artikel ini mencoba untuk menganalisa penerapan mengenai independent creation sebagai dalil untuk membantah tuduhan peniruan ciptaan dengan melakukan perbandingan dengan sistem di Indonesia, Belanda dan Amerika Serikat, dan serta penetapan kriteria dalam penyelesaian pembatahan tuduhan peniruaan ciptaan. Penelitian ini dilakukan melalui penelitian yuridis normatif dan melakukan studi kepustakaan serta perbandingan dengan sistem hukum di Amerika Serikat dan Belanda.Kata kunci: independent creation, hak cipta, pelanggaran hak cipta, perlindungan hukum hak cipta, pelanggaran hukum hak cipta

Page 3 of 3 | Total Record : 30


Filter by Year

2021 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 2 (2025): Summer Edition Vol. 12 No. 2 (2025): Summer Edition Vol. 12 No. 1 (2025): Spring Edition Vol 12, No 1 (2025): Spring Edition Vol 11, No 4 (2024): Winter Edition Vol. 11 No. 4 (2024): Winter Edition Vol. 11 No. 3 (2024): Autum Edition Vol 11, No 3 (2024): Autum Edition Vol 11, No 2 (2024): Summer Edition Vol. 11 No. 2 (2024): Summer Edition Vol 11, No 1 (2024): Spring Edition Vol. 11 No. 1 (2024): Spring Edition Vol 10, No 6 (2023) Vol. 10 No. 6 (2023) Vol 10, No 5 (2023): Article-in-Press Vol 10, No 5 (2023) Vol 10, No 4 (2023) Vol 10, No 3 (2023) Vol. 10 No. 3 (2023) Vol 10, No 3 (2023): Article-in-Press Vol 10, No 2 (2023) Vol 10, No 1 (2023) Vol 10, No 1 (2023): Article-in-Press Vol 9, No 6 (2022) Vol. 9 No. 6 (2022) Vol 9, No 5 (2022) Vol 9, No 4 (2022) Vol 9, No 3 (2022) Vol 9, No 3 (2022): Mei - Juni Vol 9, No 2 (2022): Maret-April Vol 9, No 2 (2022) Vol 9, No 1 (2022) Vol 9, No 1 (2022): Januari-Februari Vol 8, No 6 (2021) Vol 8, No 6 (2021): November-Desember Vol 8, No 5 (2021): September - Oktober Vol 8, No 5 (2021) Vol 8, No 4 (2021): Juli - Agustus Vol 8, No 4 (2021) Vol 8, No 3 (2021) Vol 8, No 3 (2021): Mei-Juni Vol 8, No 2 (2021) Vol 8, No 2 (2021): Maret-April Vol 8, No 1 (2021) Vol 8, No 1 (2021): Januari-Februari Vol 7, No 10 (2020): Special Issue Coronavirus Covid-19 Vol 7, No 8 (2020): Special Issue Coronavirus Covid-19 Vol 7, No 7 (2020): Special Issue Coronavirus Covid-19 Vol 7, No 6 (2020): Special Issue Coronavirus Covid-19 Vol 7, No 5 (2020): Special Issue Coronavirus Covid-19 Vol 7, No 3 (2020): Special Issue Coronavirus Covid-19 Vol 7, No 12 (2020) Vol 7, No 11 (2020) Vol 7, No 9 (2020) Vol. 7 No. 6 (2020) Vol 7, No 6 (2020) Vol 7, No 5 (2020) Vol 7, No 4 (2020) Vol 7, No 2 (2020) Vol 7, No 1 (2020) Vol 6, No 5 (2019) Vol 6, No 4 (2019) Vol 6, No 3 (2019) Vol 6, No 2 (2019) Vol 6, No 1 (2019) Vol 5, No 4 (2018) Vol 5, No 3 (2018) Vol 5, No 2 (2018) Vol 5, No 1 (2018) Vol 4, No 3 (2017) Vol 4, No 2 (2017) Vol 4, No 1 (2017) Vol 3, No 3 (2016) Vol 3, No 2 (2016) Vol 3, No 1 (2016) Vol 2, No 2 (2015) Vol 2, No 1 (2015) Vol 1, No 2 (2014) Vol 1, No 1 (2014) More Issue