cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Psikopedagogia
ISSN : 23016167     EISSN : 25287206     DOI : 10.12928
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 373 Documents
Strategi Pengembangan Kesehatan Mental Di Lingkungan Sekolah Hanurawan, Fattah
PSIKOPEDAGOGIA Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 1, No 1: June 2012
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.493 KB) | DOI: 10.12928/psikopedagogia.v1i1.2572

Abstract

Abstrak: Kesehatan mental adalah suatu keadaan psikologis yang menunjukkan kemampuan seseorang untuk mengadakan penyesuaian diri terhadap masalah-masalah yang dihadapi. Pendidik memiliki tugas untuk mengembangkan kesehatan mental pada seluruh komponen sekolah, seperti diri peserta didik, rekan kerja, maupun dirinya sendiri. Kesehatan Kecerdasan emosi dapat membantu keseimbangan kesehatan mental seseorang dalam menghadapi masalah-masalah hidup dalam lingkungan pendidikan. Terdapat berbagai strategi yang dapat dilakukan dalam upaya mengembangkan kesehatan mental.Kata kunci: kesehatan mental, lingkungan sekolah.
Upaya Meningkatan Eksplorasi Karier Anak Berkebutuhan Khusus Purwanta, Edi
PSIKOPEDAGOGIA Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 1, No 2: December 2012
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.309 KB) | DOI: 10.12928/psikopedagogia.v1i2.2462

Abstract

Perkembangan karier individu  dimulai sejak masa kanak-kanak. Perkembangan tersebut sejalan dengan perkembangan dirinya. Penguasaan tugas perkembangan merupakan salah satu  realisasi perkembangan kariernya. Demikian juga halnya  dengan anak berkebutuhan khusus. Mereka lebih banyak membutuhkan waktu, stimulasi yang konkret, mempertimbangkan tingkat kekhususan  dan problem yang dihadapinya dalam setiap periode perkembangan kariernya.Eksplorasi kaier  merupakan  upaya individu untuk lebih memahami diri dan lingkungan karier serta upaya mempertemukan antara kelebihan yang ia miliki dan kesempatan karier yang ada. Eksplorasi karier terjadi setiap jenjang perkembangan karier, dengan tujuan untuk mengenal diri dan lingkungannya, sehingga  ia dapat memperoleh penyesuaian karier yang optimal. Dengan eksplorasi karier yang lengkap diharapkan mereka dapat mencapai perkembangan karier yang optimal sesuai dengan  kekhususannya.Beberapa upaya meningkatan eksplorasi karier yang sesuai untuk anak berkebutuhan khusus  adalah melalui curriculum infusion, magang  khususnya lewat shelter workshop, experiential learning. Berbagai upaya  tersebut sangat bergantung pada tingkat kekhususannya,  motivasi, dan  keterbukaan  mitra magang.  Bila ketiga hal tersebut diperhatikan  eksplorasi karier  mereka  akan  memperoleh hasil yang optimal.
Hubungan Pola Asuh Otoritatif, Kontrol Diri, Ketrampilan Komunikasi dengan Agresivitas Siswa Diponegoro, Ahmad Muhammad
PSIKOPEDAGOGIA Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 2, No 2: December 2013
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.005 KB) | DOI: 10.12928/psikopedagogia.v2i2.2578

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh otoriatif, kontrol diri, ketrampilan komunikasi dengan agresivitas secara terpisah. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala Agresivitas, skala Pola Asuh Otoritatif, skala Kontrol Diri, dan skala ketrampilan Komunikasi yang disusun sendiri. Model skala yang digunakan adalah skala Likert. Dalam penelitian ini populasinya adalah siswa kelas X, yang berjumlah 7 kelas dengan jumlah keseluruhan 229 siswa dengan rumus slovien Pengambilan sampel dalam penelitian ini berjumlah 70 siswa dari 229 siswa yang ada, sehingga diharapkan sampel yang ditetapkan sudah representatif. Hasil penelitian menyebutkan variabel yang memberikan kontribusi terbesar adalah variabel Ketrampilan Komunikasi (X3) yaitu 13,44%, kemudian Pola Asuh (X1) dengan kontribusi 10,11% dan variabel kontrol diri (X2) memiliki kontribusi 3,92%. Hasil analisis pertama memperoleh nilai F = 7,211, p = 0,000 (p < 0,05), dan R2 = 0,213. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara pola asuh otoritatif (X1), kontrol diri (X2), dan Ketrampilan komunikasi (X3) secara bersama-sama terhadap agresivitas (Y).
Bullying dan Upaya Meminimalisasikannya Sucipto, Sucipto
PSIKOPEDAGOGIA Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 1, No 1: June 2012
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.503 KB) | DOI: 10.12928/psikopedagogia.v1i1.2566

Abstract

Tulisan ini ingin mengajak pembaca mengerti tentang apa bullying, jenis bullying, dan cara meminimalisasikannya dengan cara-cara yang tepat agar mengerti bahaya yang diakibatkan perilaku bullying di kalangan remaja, baik dari pihak korban maupun pelaku bullying. Ternyata perilaku bullying banyak terjadi di sekolah, tetapi masih jarang sekali diperhatikan oleh para pendidik (yang bertanggung jawab), sehingga banyak diantara mereka hal tersebut sangat lumrah, padahal itu merupakan perilaku yang tidak baik.Upaya meminimalisasikan bullying, yaitu: 1) cermati gejala-gejala perubahan anak, dan segeralah lakukan pendekatan padanya, 2) tenanglah dalam bertindak, sambil meyakinkan anak bahwa ia telah mendapat perlindungan dari perilaku bullying mendatang, 3) laporkan kepada guru/pihak sekolah untuk segera dilakukan penyelidikan tentang apa yang telah terjadi, 5) meminta pihak sekolah untuk memberikan info tentang apa yang sebenarnya telah terjadi, dan 6) mengajarkan anak cara-cara menghadapi bullying.Kata kunci: bullying; upaya meminimalisasikannya
Pengembangan Manajemen Bimbingan dan Konseling Berbasis ICT Bachrie, Saefoel
PSIKOPEDAGOGIA Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 2, No 1: June 2013
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.306 KB) | DOI: 10.12928/psikopedagogia.v2i1.2456

Abstract

Pengembangan Manajemen Bimbingan dan Konseling Berbasis ICT. Penelitian ini bertujuan utama mendeskripsikan dan menganalisis manajemen program bimbingan dan konseling komprehensif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian quasi-eksperimen dengan desain nonrandomized prestest-posttest control group. penelitian ini instrumen yang dipakai adalah skala sebagai instrumen utama, observasi, dan wawancara sebagai instrumen pendukung. Metode penentuan sampel menggunakan simple random sampling. hasil penelitian diperoleh Hasil temuan penelitian yang dilakukan menunjukkan rerata yang tinggi pada keenam aspek yang diteliti. Terdapat peningkatan efektivitas yang signifikan pada penggunaan ICT dalam manajemen bimbingan dan konseling komprehensif. Kata kunci : Bimbingan dan Konseling, ICT
Contribution of Educational Management to Optimal Service of Educational Development Arikunto, Suharsimi
PSIKOPEDAGOGIA Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 2, No 2: December 2013
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.221 KB) | DOI: 10.12928/psikopedagogia.v2i2.2573

Abstract

Education has a momentous and influential role in developing this country. The specific function of educational management may not be fully depended on the central government. In line with local autonomy era, local government (municipality) must also be able to initiate and play its extended role in order to enhance the educational quality at the local level. On the other hand the existence of higher education institutions at local levels, in particular those offering educational management or concentration on educational policy management, have to be able to develop their competencies to collaborate with the municipal educational offices towards further development and improvement of the educational quality at the local levels. This paper will explain several ways that can be done by the Educational Management or Administration in collaboration with the Municipal Educational and Cultural Office to initiate and play its extended role in order to enhance the educational quality at the local level.
Perbedaan Emotional Focused Coping Mahasiswa Kost Dengan Mahasiswa Yang Tinggal Dengan Orang Tua Pada Mahasiswa Jurusan Bimbingan Dan Konseling Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Hestiningrum, Erni
PSIKOPEDAGOGIA Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 1, No 2: December 2012
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.736 KB) | DOI: 10.12928/psikopedagogia.v1i2.2463

Abstract

Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui apakah emotional focused coping mahasiswa kost lebih tinggi daripada emotional focused coping mahasiswa yang tinggal dengan orang tua pada mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling. Tuntutan jaman yang kompleks dan tinggi menuntut para generasi muda untuk menyelesaikan pendidikannya sampai ke Perguruan Tinggi. Karena  banyak para lulusan SMA yang mau tidak mau harus meneruskan ke Perguruan Tinggi di luar daerah asal tempat tinggal. Yogyakarta sebagai kota pendidikan banyak mahasiswa yang berasal dari luar daerah terpaksa harus tinggal di tempat kost, artinya para mahasiswa kost ini harus mampu sendiri dalam menghadapi segala hal yang berkaitan dengan kehidupannya baik dalam rangka pemenuhan kebutuhan biologis seperti makan, minum, berteduh maupun kebutuhan psikologisnya seperti penyesuaian diri dengan lingkungan kost, lingkungan kampus serta lingkungan pergaulan yang luas Hal tersebut berbeda dengan mahasiswa yang berasal dari Yogyakarta, beberapa masalah yang dihadapi mereka bisa konsultasi dengan orang Ada berbagai jenis masalah yang sering dialami oleh remaja, misalnya masalah hubungan sosial, masalah pribadi, masalah hubungan dengan orang tua atau masalah dengan lawan jenis. Masalah yang dialami dan dirasakan remaja bersumber dari kebutuhan remaja untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan keinginan untuk memperoleh status di tengah masyarakatnya (Mappiare, 1982)
Layanan Pendidikan Bagi Anak Gifted Idrus, Muhammad
PSIKOPEDAGOGIA Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 2, No 2: December 2013
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.341 KB) | DOI: 10.12928/psikopedagogia.v2i2.2579

Abstract

Many gifted children are not receiving appropriate educational services for them. By neglecting to give them the proper education which they should received, will making gifted children can not growing and developing aspects of their giftedness.Monks proposed the concept of “Triadic model of giftedness” which proposed by Renzulli by adding elements of family, school and peers (milieu or the environment), to furnish the Renzulli concept which consists of creative, task commitment, and ability above average. Monks concepts consider the proper education for gifted children to develop their giftedness, such as special classes, accelerated classes or enrichment classes.
Hubungan Kecemasan Sosial dan Kematangan Emosi dengan Kematangan Seksual Remaja SMP di Kabupaten Bantul Yogyakarta Lestari, Endang Sri
PSIKOPEDAGOGIA Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 1, No 1: June 2012
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.4 KB) | DOI: 10.12928/psikopedagogia.v1i1.2568

Abstract

This research aims to find out some factors related to the sexual maturity, such as the social anxiety and emotional maturity on the adolescents of the SMP in Kabupaten Bantul, Yogyakarta. The hypotheses which are presented in this research are: First; there is a relation between the social anxiety and emotional maturity towards the sexual maturity; Second, there is a negative relation between the social anxiety and sexual maturity; Third, there is a positive relation between the emotional maturity and sexual maturity.The research participants were 70 male and female adolescents in SMP N 2 Banguntapan, Kabupaten Bantul. The data gathering was carried out in two phases, First, by applying the sampling area technique in order to determine the research location and Second, by applying the cluster random sampling technique to determine the research sample subject. Meanwhile, the research instrument which was employed was the scale of social anxiety, emotional maturity and sexual adolescents maturity. The double-regression technique was applied to analyze the data in this research.The result of this research showed that: First, there was a relation between social anxiety and emotional maturity towards the sexual maturity in adolescentsof the SMP in Kabupaten Bantul, Yogyakarta (R=0,667, R2=0,445, F-regression= 26,911 and the significant level for about p< 0,01). Second, there was a negative relation between the social anxiety and sexual maturity in adolescentof the SMP in Kabupaten Bantul, Yogyakarta (R partial=0,632, p=0,01). Third, there was a positive relation between the emotional maturity and sexual maturity in adolescebtsof the SMP in Kabupaten Bantul, Yogyakarta (R partial=0,358, level p<0,01).Key words:  Sexual Maturity, Social Anxiety, Emotional Maturity.
Program Bimbingan Pribadi-Sosial untuk Meningkatkan Kecerdasan Moral Siswa (Studi Pengembangan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Setu Bekasi) Kasman, Rusdi
PSIKOPEDAGOGIA Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 2, No 1: June 2013
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.859 KB) | DOI: 10.12928/psikopedagogia.v2i1.2457

Abstract

Program Bimbingan Pribadi-Sosial untuk Meningkatkan Kecerdasan Moral Siswa. Penelitian bertujuan menghasilkan program bimbingan pribadi-sosial yang efektif dan feasible untuk meningkatkan kecerdasan moral siswa. Metode  penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (research and development) dengan desain penelitian pre-eksperimen one group pretest posttest. Teknik  pengumpulan data dilakukan melalui angket dan wawancara. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel bertujuan (purposive sampling). Hasil penelitian menujukkan: (1) secara umum tingkat kecerdasan moral siswa di SMAN 1 Setu Bekasi mengarah pada kondisi kritis sehingga membutuhkan upaya preventif; (2) penanganan permasalahan kecerdasan moral di SMAN 1 Setu Bekasi masih responsif dan cenderung represif; (3) program bimbingan pribadi-sosial terbukti efektif meningkatkan kecerdasan moral siswa.Kata kunci : Pribadi-Sosial, Kecerdasan Moral

Page 2 of 38 | Total Record : 373