Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Meningkatkan Kemampuan Beradaptasi Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Siswa Kelas X MAN 2 Kudus Sutarti, -; Masturi, -; Sucipto, -
Jurnal Sosial Budaya Vol 6, No 2 (2013): Jurnal Sosial dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.287 KB)

Abstract

Dalam upaya pencapaian hasil belajar yang optimal, kemampuan siswa dalam beradaptasi di dalam lingkungan sekolah, baik dengan teman, guru, kurikulum juga saat pembelajaran sangatlah penting karena berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa. Kemampuan beradaptasi siswa tidaklah sama satu dengan lainnya. Hal itu dikarenakan ada faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan beradaptasi siswa. Dari hasil pengamatan banyak peserta didik masih kurang beradaptasi. Salah satunya ditandai dengan banyaknya penyimpangan dalam beradaptasi siswa Kelas X MAN 2 Kudus. Dalam usaha untuk meningkatkan kemampuan beradaptasi siswa, maka peneliti menggunakan layanan bimbingan kelompok untuk meningkatkan kemampuan beradaptasi siswa Bentuk penelitian dari penelitian ini adalah penelitian tindakan bimbingan konseling, Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MAN 2 Kudus. Siswa kelas tersebut berjumlah 24 siswa, yang terdiri dari 8 laki-laki dan 16 perempuan. Dalam kelas X tersebut di berikan angket tentang beradaptasi, setelah itu angket analisis untuk mengetahui siswa yang masih rendah dalam beradaptasi, selanjutnya diberikan bimbingan kelompok untuk meningkatkan kemampuan beradaptasi. Adapun prosedur PTBK pada tiap siklus akan dilakukan dalam empat tahap yaitu tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap observasi, dan refleksi. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan angket. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian: Berdasarkan hasil observasi ketepatan peneliti dan anggota juga hasil wawancara diperoleh temuan bahwa pelaksanaan meningkatkan kemampuan beradaptasi siswa melalui layanan bimbingan kelompok hasilnya sudah sangat tinggi. Ada peningkatan ketepatan peneliti dan anggota dari siklus I ke siklus II 22% untuk peneliti dan 32% untuk anggota. Sedangkan hasil wawancara pada akhir siklus ke II menunjukan jumlah terbanyak pada tingkat tinggi.
Bullying dan Upaya Meminimalisasikannya Sucipto, Sucipto
PSIKOPEDAGOGIA Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 1, No 1: June 2012
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.503 KB) | DOI: 10.12928/psikopedagogia.v1i1.2566

Abstract

Tulisan ini ingin mengajak pembaca mengerti tentang apa bullying, jenis bullying, dan cara meminimalisasikannya dengan cara-cara yang tepat agar mengerti bahaya yang diakibatkan perilaku bullying di kalangan remaja, baik dari pihak korban maupun pelaku bullying. Ternyata perilaku bullying banyak terjadi di sekolah, tetapi masih jarang sekali diperhatikan oleh para pendidik (yang bertanggung jawab), sehingga banyak diantara mereka hal tersebut sangat lumrah, padahal itu merupakan perilaku yang tidak baik.Upaya meminimalisasikan bullying, yaitu: 1) cermati gejala-gejala perubahan anak, dan segeralah lakukan pendekatan padanya, 2) tenanglah dalam bertindak, sambil meyakinkan anak bahwa ia telah mendapat perlindungan dari perilaku bullying mendatang, 3) laporkan kepada guru/pihak sekolah untuk segera dilakukan penyelidikan tentang apa yang telah terjadi, 5) meminta pihak sekolah untuk memberikan info tentang apa yang sebenarnya telah terjadi, dan 6) mengajarkan anak cara-cara menghadapi bullying.Kata kunci: bullying; upaya meminimalisasikannya
Bullying dan Upaya Meminimalisasikannya Sucipto Sucipto
PSIKOPEDAGOGIA Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 1, No 1: June 2012
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.503 KB) | DOI: 10.12928/psikopedagogia.v1i1.2566

Abstract

Tulisan ini ingin mengajak pembaca mengerti tentang apa bullying, jenis bullying, dan cara meminimalisasikannya dengan cara-cara yang tepat agar mengerti bahaya yang diakibatkan perilaku bullying di kalangan remaja, baik dari pihak korban maupun pelaku bullying. Ternyata perilaku bullying banyak terjadi di sekolah, tetapi masih jarang sekali diperhatikan oleh para pendidik (yang bertanggung jawab), sehingga banyak diantara mereka hal tersebut sangat lumrah, padahal itu merupakan perilaku yang tidak baik.Upaya meminimalisasikan bullying, yaitu: 1) cermati gejala-gejala perubahan anak, dan segeralah lakukan pendekatan padanya, 2) tenanglah dalam bertindak, sambil meyakinkan anak bahwa ia telah mendapat perlindungan dari perilaku bullying mendatang, 3) laporkan kepada guru/pihak sekolah untuk segera dilakukan penyelidikan tentang apa yang telah terjadi, 5) meminta pihak sekolah untuk memberikan info tentang apa yang sebenarnya telah terjadi, dan 6) mengajarkan anak cara-cara menghadapi bullying.Kata kunci: bullying; upaya meminimalisasikannya
Ekspresi Gambar Anak dalam Respresentasi Deviasi Perilaku Diri
 Dwi Nur Hidayah; Nur Fajrie; Sucipto Sucipto
DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar Vol 3, No 1 (2020): VOLUME 3, NUMBER 1, 2020
Publisher : Program Studi PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.587 KB) | DOI: 10.21831/didaktika.v3i1.30408

Abstract

The purpose of this research is to analysis the work of illustrated images in representing deviation of self behaviour’s elementary school students. This research method is qualitative with a case study approach chosen as a study participant of 3 students. The Data collection techniques used are in-depth interviews, documentation, observation. Analysis of the validity of the data used in this study is use triangulation and then analyze the data by reducing data, presenting data and verifying. The results obtained are image expressions of thoughts, ideas, and self-concepts regarding the cause of the deviation of expression symbols in the visualization of student images. Keywords: Expression, child image, behavior deviation, elementary school
Improving The Skill Of Group Guidance By Using Peer Practice Training (For The Student Of Guidance And Counseling Program, Teacher Training And Education Faculty Universitas Muria Kudus In The Academic Year 2010/2011 Sucipto -
Jurnal Sosial dan Budaya Vol 7, No 1 (2014): Jurnal Sosial dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.69 KB)

Abstract

Latar belakang penelitian adalah keterampilan mahasiswa dalam bimbingan kelompok masih rendah. Hal ini disebabkan metode perkuliahan masih diselenggarakan secara teoritis, dan seandainya praktik, maka mahasiswa belum diberi kesempatan menjadi pemimpin kelompok. Figur dosen masih melekat kuat untuk menjadi pemimpin kelompok. Rumusan masalah adalah bagaimana menerapkan pelatihan praktik sebaya untuk meningkatkan keterampilan melaksanakan layanan bimbingan kelompok bagi mahasiswa Prodi BK Universitas Muria Kudus? Tujuan penelitian adalah membantu mahasiswa meningkatkan ketrampilan melaksanakan layanan bimbingan kelompok dengan pelatihan praktek sebaya. Hipotesis penelitian adalah Keterampilan bimbingan kelompok mahasiswa prodi bimbingan dan konseling FKIP Universitas Mahasiswa Muria Kudus Tahun Akademik 2010/2011 dapat ditingkatkan melalui pelatihan teman sebaya. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan kemampuan dosen dalam memberikan pelatihan sebaya bimbingan kelompok dari taraf baik (73%) pada siklus I menjadi sangat baik (86%) pada siklus II. Sementara keterampilan bimbingan kelompok mahasiswa pada kategori kurang (46%) pada siklusI menjadi baik (74%) pada siklus II, artinya mahasiswa menguasai dalam melaksanakan tahapan dan aspek-aspek secara utuh dan runtut dalam memimpin bimbingan kelompok serta mampu menjadi fasilitator secara mantap.
Meningkatkan Kemampuan Beradaptasi Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Siswa Kelas X MAN 2 Kudus - Sutarti; - Masturi; - Sucipto
Jurnal Sosial dan Budaya Vol 6, No 2 (2013): Jurnal Sosial dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam upaya pencapaian hasil belajar yang optimal, kemampuan siswa dalam beradaptasi di dalam lingkungan sekolah, baik dengan teman, guru, kurikulum juga saat pembelajaran sangatlah penting karena berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa. Kemampuan beradaptasi siswa tidaklah sama satu dengan lainnya. Hal itu dikarenakan ada faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan beradaptasi siswa. Dari hasil pengamatan banyak peserta didik masih kurang beradaptasi. Salah satunya ditandai dengan banyaknya penyimpangan dalam beradaptasi siswa Kelas X MAN 2 Kudus. Dalam usaha untuk meningkatkan kemampuan beradaptasi siswa, maka peneliti menggunakan layanan bimbingan kelompok untuk meningkatkan kemampuan beradaptasi siswa Bentuk penelitian dari penelitian ini adalah penelitian tindakan bimbingan konseling, Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MAN 2 Kudus. Siswa kelas tersebut berjumlah 24 siswa, yang terdiri dari 8 laki-laki dan 16 perempuan. Dalam kelas X tersebut di berikan angket tentang beradaptasi, setelah itu angket analisis untuk mengetahui siswa yang masih rendah dalam beradaptasi, selanjutnya diberikan bimbingan kelompok untuk meningkatkan kemampuan beradaptasi. Adapun prosedur PTBK pada tiap siklus akan dilakukan dalam empat tahap yaitu tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap observasi, dan refleksi. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan angket. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian: Berdasarkan hasil observasi ketepatan peneliti dan anggota juga hasil wawancara diperoleh temuan bahwa pelaksanaan meningkatkan kemampuan beradaptasi siswa melalui layanan bimbingan kelompok hasilnya sudah sangat tinggi. Ada peningkatan ketepatan peneliti dan anggota dari siklus I ke siklus II 22% untuk peneliti dan 32% untuk anggota. Sedangkan hasil wawancara pada akhir siklus ke II menunjukan jumlah terbanyak pada tingkat tinggi.
PELATIHAN PENGEMBANGAN TEMA KREATIVITAS BAGI GURU PAUD GERBANG HARAPAN KECAMATAN BAE KUDUS sucipto sucipto; Richma Hidayati
Muria Jurnal Layanan Masyarakat Vol 3, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/mjlm.v3i1.4906

Abstract

Penentuan tema sangat terbuka artinya satuan PAUD dapat menentukan tema yang akan digunakan dalam pembelajaran sesuai denga minat anak, situasi dan kondisi lingkungan, serta kesiapan guru mengelola kegiatan. Penentuan tema tidak sekedar mudah diterapkan tetapi perlu memperhatikan beberapa prinsip agar pembelajaran yang dilaksanakan lebih menarik dan mendalam. Keluasan tema tergantung dari kemampuan guru dalam menguasai tema tersebut. Hal penting yang harus diperhatikan guru dalam mengembangkan tema adalah kebermaknaan tema dalam membangun pengalaman belajar yang bermutu bagi anak usia dini. Karenanya dalam menentukan tema menjadi penting bila diawali dengan identifikasi tema dan sekaligus ketertarikan anak terhadap topik tertentu. Pembelajaran anak usia dini dapat dikembangkan dengan menggunakan tema. Melalui tema pembelajaran, peserta didik akan lebih mudah mengenal suatu konsep pengetahuan dan dapat mempelajari sesuatu yang bersifat konkrit. Dengan demikian, indikator perkembangan anak dapat tercapai secara optimal.
PELATIHAN PEMBUATAN PROGRAM POP BIMBINGAN DAN KONSELING BAGI GURU MI NU BANAT KUDUS RICHMA HIDAYATI; Sucipto Sucipto
Muria Jurnal Layanan Masyarakat Vol 3, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.648 KB) | DOI: 10.24176/mjlm.v3i1.4907

Abstract

Abstract Tidak seperti di SMP dan SMA sederajat yang kinerja guru BK di sekolah telah tersusun sangat rapid an sistematis, terdapat panduan khusus yang masuk dalan kurikulum dengan jam masuk kelas yang jelas, serta didukung dengan adanya Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) tingakt SMP dan SMA yang memudahkan pelaksanaan layanan di SMP dan SMA bisa berjalan dengan efisien. BK di MI maupun di SD belum terbentuk jelas di Kurikulum, pelaksanaan BK di MI Nu banat Kudus belum berjalan dengan optimal. Bahkan banyak guru maple yang beranggapan bahwa guru BK hanya menangani anak-anak yang bermasalah saja tanpa ada perencanaan program yang matang di setiap tahun dan sietiap jenjang kelasnya. Guru BK di sana, belum pernah membuat program BK khuus yang digunakan sebagai patokan dalam pelaksanaan Layanan BK. Program POP BK yang menjadi dasar dalam pembuatan program Bk sesuai dengan Kurikulum K13 mulai dari program tahunan, program semester, dan program bulanan belum pernah dibuat, sehingga menyulitkan para guru ketika akan memberikan layanan yang tepat. Antara guru Mapel dan guru Bk juga sering terjadi selisih paham karena belum adanya sinkronisasi layanan BK dengan Mapel di dalam kelas. Oleh karena permasalahan tersebut, maka program pengabdian kepada masyarakat ini akan melakukan pelatihan bagi guru BK dan Guru Mapel dalam pembuatan program POP BK di sekolah yang bisa membantu perkembangan peserta didik secara optimal dan bisa terintegrasi dengan mata pelajaran dan tema dalam kurikulum K13.
Penerapan Model Jigsaw Berbantu Permaianan Ultra 3D untuk Peningkatkan Pemahaman Matematis Titin Safitri; Sucipto Sucipto; Henry Suryo Bintoro
ANARGYA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.345 KB) | DOI: 10.24176/anargya.v1i2.2714

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan peningkatan aktivitas belajar siswa, mendeskripsikan peningkatan keterampilan mengajar guru dalam mengelola pembelajaran, dan menemukan peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa menggunakan model pembelajaran Jigsaw dengan permainan ular tangga tiga dimensi (ULTRA 3D) pada sifat-sifat bangun datar pada kelas III SD N 3 Ngeling. Penelitian tindakan kelas ini telah dilaksanakan di kelas III SD N 3 Ngeling dengan subjek penelitian 28 siswa dan peneliti sebagai guru. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif dan kualitatif. Hasil Penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan pemahaman matematis pada materi sifat-sifat bangun datar yang signifikan yang mencapai rata-rata presentase antara siklus I (71,43%) dan siklus II (82,14%). Rata-rata aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dari skor rata-rata 2,31 dengan kriteria cukup baik pada siklus I, mengalami peningkatan menjadi 2,53 pada siklus II dengan kriteria baik. Hasil keterampilan mengajar guru juga mengalami peningkatan dari skor rata-rata 3,07 dengan kriteria baik, meningkat menjadi skor rata-rata sebesar 3,35 pada siklus II dengan kriteria sangat baik 
PERAN BALAI PEMASYARAKATAN DALAM BIMBINGAN KLIEN NARKOBA GUNA MENCEGAH PENGULANGAN KEJAHATAN NARKOBA Sucipto Sucipto; Hidayatullah Hidayatullah; Iskandar Wibawa
Jurnal Suara Keadilan Vol 19, No 2 (2018): Jurnal Suara Keadilan
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/sk.v19i2.3227

Abstract

Pembinaan dan bimbingan kepada klien oleh Balai Pemasyarakatan sangat penting dalam mendukung program Pemerintah dalam mengurangi tindak kejahatan, khususnya tindak pidana narkotika. Pembinaan dan bimbingan kepada klien narkoba oleh Bapas saat ini hanya diberikan bagi klien yang mengajukan Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat. Tujuan dari pembinaan dan bimbingan tersebut adalah setelah narapidana bebas atau keluar dari Lembaga Pemasyarakatan mempunyai keahlian dan yang terpenting yaitu tidak melakukan kejahatan kembali. Penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian deskriptif analitis dengan metode pendekatan yuridis empiris untuk melihat secara lengkap permasalahan penelitian yang bersumber dari data primer dan data sekunder. Pengambilan data dilakukan dengan cara studi lapangan (wawancara) dan studi kepustakaan, data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dan disajikan dalam bentuk deskriptif. Hasil penelitian ini diketahui bahwa klien narkoba di Balai Pemasyarakatan Pati pada tahun 2016 jumlahnya adalah 61 orang, terdiri dari 59 laki-laki dan 2 perempuan. Pada tahun 2017 jumlah narapidana binaan di Bapas Pati jumlahnya ada 78 Narapidana, yang terdiri dari 72 laki-laki dan 6 perempuan, dengan demikian jumlah narapidana di Bapas Pati dari tahun 2016 ke tahun 2017 mengalami peningkatan. Peran Bapas sangat strategis dalam membina dan membimbing narapidana, karena Bapas mempunyai tanggungjawab yang besar, yaitu mendidik dan membina narapidana untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan dapat diterima kembali di masyarakat. Kendala-kendala yang muncul dalam melakukan bimbingan terhadap klien narkoba di Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Pati, antara lain terbatasnya petugas di Bapas Pati, minimnya anggaran, masih adanya klien yang kurang bersungguh-sungguh dalam mengikuti bimbingan dan pembinaan serta sarana dan prasarana di Bapas Pati yang kurang. Konsep pembimbingan yang baik bagi klien di masa mendatang, bagi klien warga binaan pada umumnya dan klien warga binaan kasus narkoba pada khususnya yaitu dengan membimbing warga binaan dari awal, yaitu dari sejak warga binaan masuk ke Rutan atau Lapas.