cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Indonesian Journal of Women´s Studies
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : 23381779     DOI : -
Jurnal ini dikhususkan bagi karya ilmiah Studi Wanita yang mengeksplorasi publikasi ilmiah dan merespon isu-isu gender yang dialami perempuan dalam ranah publik dan domestik lintas bidang ilmu berkaitan dengan ketidak-setaraan dan ketidak-adilan jender, seperti misalnya diskriminasi, ekspoloitasi, perdagangan wanita, penindasan, subordinasi, obyektivikasi, pengabaian dan lain sebagainya.
Arjuna Subject : -
Articles 16 Documents
Diplomasi Hibrida: Perempuan Dalam Resolusi Konflik Maluku Helmia Asyathri; Keppi Sukesi; Yayuk Yuliati
Indonesian Journal of Women's Studies Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1179.708 KB)

Abstract

Keberadaan perempuan diakui oleh masyarakat internasional sangat penting dalam proses penyelesaian konflik, namun menjadi persoalan lain ketika dihadapkan pada pertanyaan “dapatkah perempuan berperan sebagai agen resolusi konflik diluar pertemuan formal?”. Peneliti berniat menggali aktivitas perempuan di wilayah non-formal, sebagai bentuk Diplomasi Hibrida yang berpengaruh dalam resolusi konflik di Maluku. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif - kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan studi dokumentasi yang berlokasi di kota Ambon, Maluku.  Hasil penelitian ini mengidentifikasi konflik komunal di Maluku sebagai konflik sosial yang berkepanjangan, yang dinamikanya sesuai dengan model Protracted Social Conflict yang dikembangkan oleh Edward Azar. Namun berbeda dengan model Azar yang mainstream dan tidak sensitive gender, penelitian ini memperlihatkan peran perempuan di sektor informal seperti di pasar tradisional mampu mempengaruhi proses resolusi konflik Maluku. Aktifitas Papalele atau perempuan pedagang di kota Ambon, tanpa mereka sadari dapat membantu proses resolusi konflik. Perannya dalam tahapan Peacekeeping, Peacemaking, maupun Peacebuilding menjadikan mereka anomali dalam kajian resolusi konflik dan diplomasi. Dengan demikian, Papalele dan aktifitas perdagangannya di Ambon dapat dikatakan sebagai aktor dan aktifitas Diplomasi Hibrida.Kata Kunci: Diplomasi Hibrida, Resolusi Konflik, Protracted Social Conflict, Papalele, Isu Perempuan
Diskriminasi Terhadap Perempuan Indonesia Masa Kini dari Perspektif Posisi Perempuan dalam Perjanjian Lama Syarah Y.I Faot
Indonesian Journal of Women's Studies Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perspektif  Perjanjian Lama tentang posisi perempuan merupakan barometer interpretasi yang ternyata  dapat dipertanggung-jawabkan dan dapat meminimalisir diskriminasi terhadap perempuan, karena Perjanjian Lama mencatat gambaran idealnya Tuhan dalam menciptakan perempuan.  Tulisan ini bertujuan untuk menunjukkan adanya perbedaan besar antara posisi perempuan yang preskriptif dari gambaran idealitas Tuhan dalam menciptakan perempuan, dan posisi perempuan yang deskriptif secara faktual sebagai given facts. Praktik-praktik dalam masyarakat Israel kuno seperti terekam dalam Perjanjian Lama sering jauh dari gambaran idealitas Tuhan. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif, penulis berupaya  menggambarkan pemahaman, pendapat, kondisi dan perlakuan terhadap perempuan melalui observasi lapang masa kini dan membandingkannya dengan posisi perempuan menurut perspektif Perjanjian Lama sebagaimana didokumentasi dalam  literatur-literatur. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa  diskriminasi terhadap kaum perempuan terjadi karena adanya kekeliruan interpretasi tentang posisi perempuan dalam Perjanjian Lama di mana posisi perempuan yang preskriptif disamakan dengan posisi perempuan yang deskriptif. Re-interpretasi kekeliruan pandangan tentang posisi perempuan menurut Perjanjian Lama amat diperlukan.Kata Kunci: Perspektif Perjanjian Lama, posisi perempuan preskriptip, posisi perempuan deskriptip, diskriminasi perempuan
Comparative Study Strategy of Women Cigarette Factory Workers in Formal and Informal Industry Meets the Needs of Household Economics (Case In Women Workers of PT. HM. Sampoerna Tbk. And Cigarette Manufacturing Industry Household Suwayuwo Village, Sukorejo District, Pasuruan) Tyas Wening Puji Lestari; Yayuk Yuliati; Umu Hilmy
Indonesian Journal of Women's Studies Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1128.668 KB)

Abstract

Low family economy forcing women to carry out productive activities outside the home both agriculture and non-agriculture, which is in a cigarette factory. The women working as workers in the cigarette factory is part of the productive role that should be run in addition to reproductive and social role. This research was conducted with the theme Comparative Study Strategy of Women Cigarette Factory Workers in Formal and Informal Industry Meets Needs Household Economics. Researchers intend to explore deeper behind the reasons that cause women decide to work in a cigarette factory, what role do women worker, as well as the comparison of strategy women cigarette factory workers formal and informal industry in meeting the needs of the household economy. This study is denote insight of gender by using a qualitative approach with the method of collecting data through observation, documentation, in-depth interviews, and Group Interview (GI). Data were analyzed using descriptive analysis method qualitative and gender analysis using the Harvard Model Analysis. The results of this study identified that the boost increasing economic need, to improve the social status in the community, and spend leisure time are some of the reasons that cause women decide to work in a cigarette factory. Comparative analysis towards strategy of women cigarette factory workers formal and informal industry can be seen at working time, wages, health insurance, social status in the community, and work rules. 
Partisipasi dan Kontribusi Perempuan dalam Mendukung Program Nawacita di Kelurahan Bendogerit Kota Blitar Tahun 2015 Indra Kurniawati
Indonesian Journal of Women's Studies Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Women's participation is an important aspect of economic development. Participation is one of the three elements of development-oriented community in addition to justice and empowerment element. Women's participation is a decisive factor and also as an indicator of successful development. Women have a strong bond with the environment. This study aimed to describe women's participation in the waste sanitation program to support the program in the Bendogerit Village to support Nawacita Program in Blitar City 2015. This study used a qualitative method with descriptive models. The Subjects in this study were mothers as the members of Women Farmers Group "Putri Rahayu" who active in the Garbage Bank program "Anggrek" in the Bendogerit Village. The data used in the research is the source of primary data and secondary data sources. Data collection technique used In-depth Interviews, observation, literature study, and documentation. Women's participation in sanitation programs in Bendogerit village can be shown in the Garbage Bank ”Anggrek”. Women's Participation in waste sanitation program to support Nawacita programs in Bendogerit Village Blitar City, can be shown with some of the activities of women's participation in the processing of the waste. Women's participation in the planning stages on household waste management seen from their participation in activity planning meeting. Forms of participation of women in the management of household waste in Bendogerit village can be seen from the participation of the members of Garbage Bank “Anggrek” channeling with their creativity to transform plastic waste that can not be used as goods which have high sales value. The stage of enjoying the views of the economic results they get from following the activities of the management of household waste. The Constraints implementation of sanitation programs in Bendogerit village waste is located on capital funding. The Garbage Bank “Anggrek”  have not registered their main products on the part of taxpayers, so that the government of Blitar difficult to deliver assistance in the form of money for capital development  of the Garbage Bank “Anggrek”. The women's participation in the implementation of the Garbage Bank “Anggrek” is very important role in independent economic for improvingthat oriented in Tourism Industry and Creative Economy which competitive and environmentally weather.
Makna Menstruasi Bagi Perempuan Suku Naulu-Dusun Rohua Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku Yonna Euinike Tanahitumesseng; Retty Ratnawati; Mufidah Cholil
Indonesian Journal of Women's Studies Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (945.852 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mendeskripsikan makna mentruasi perempuan suku. Pandangan masyarakat tentang semua proses biologis yang terjadi pada perempuan, terkhususnya seputar masalah menstruasi, mengharuskan perempuan diam dalam ruang sosial yang diciptakan oleh masyarakat itu sendiri dan dijadikan sebagai budaya. Dalam sebuah sistem masyarakat, budaya memegang peranan penting dan membawa pengaruh yang sangat kuat. Budaya patriarki yang berkembang di Indonesia hampir memenuhi semua lapisan kehidupan masyarakat termasuk pada masyarakat suku Naulu dusun Rohua di kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku. Patriarki adalah suatu sistem otoritas laki-laki yang menindas perempuan melalui institusi sosial, politik dan ekonomi. Adanya perbedaan perlakuan antara laki-laki dan perempuan tergambar dalam kebiasaan di tiap-tiap keluarga, pembagian tugas, kedudukan, dan perlakuan tradisi. Perempuan dipenjarakan dengan tugas domestik dan menjalani tradisi Pinamou saat diasingkan dalam Posune selama menstruasi berlangsung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan Grounded Theory. Informan dalam penelitian adalah perempuan sebagai pihak yang menjalankan peran sebagai Nuhu Ne Upu e dan Pinamou, anggota keluarga dari perempuan yang diasingkan dan Nuhu Ne Upu e, serta Tokoh adat sebagai pemegang kendali aturan adat di suku Nualu-Dusun Rohua. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu, Observasi, Wawancara mendalam (in–depth interview), Dokumentasi, dan Triangulasi. Dalam rangka melestarikan ritual adat, perlakuan masyarakat patriarkal di suku Naulu dusun Rohua berhasil meyakinkan dirinya sendiri bahwa konstruksi budaya yang memandang laki-laki lebih berkuasa dari pada perempuan adalah alamiah. Kepatuhan menjalankan adat, membuat masyarakat dengan sadar mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan. Konstruksi budaya ini menghasilkan diskriminasi terhadap makna menstruasi yang terjadi pada tubuh perempuan. Tatanan hidup yang diciptakan masyarakat melalui pelestarian tradisi pengasingan Pinamou yang bertujuan untuk mengatur kehidupan bersama, tidak berjalan semestinya. Makna “pemberi kehidupan” adalah mitos yang secara sadar disematkan pada diri perempuan dan tidak diterjemahkan seutuhnya dengan baik. Perempuan harus menjalani kehidupannya di bawah pengawasan laki-laki, masyarakat dan kepercayaan yang sarat dengan sifat pengelaki-lakian.
Pengaruh Peran Gender, Masculine Dan Feminine Gender Role Stress Pada Tenaga Administrasi Universitas Brawijaya Tulus Sabrina; Retty Ratnawati; Endah Setyowati
Indonesian Journal of Women's Studies Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1148.495 KB)

Abstract

Abstract This study aims to explain and analyze the influence of gender roles, Masculine and Feminine Gender Role Stress against work commitment. This research uses quantitative approach, with purposive sampling technique. The respondents were UB's administrative staff of 96 respondents. The data were collected by using questionnaires. The analysis of this study used the simultaneous significance test (F test) and Partial significance test (t test). The results of gender role deception show that male and female respondents tend to have a feminine gender role. The result of F test shows that there is influence of gender role, Masculine Gender Role Stress (MGRS), Feminine Gender Role Stress (FGRS) together with significant work commitment on male respondent, (F count> F table) F arithmetic 4,435 < F table 2,811, and big influence 22,8%. While Sig.F 0,008 <0,05. However, the results of the female respondents in the F test did not show significant results, because (F arithmetic <F table) F arithmetic 1.438 <F table 2.822, with a large influence of 9.1%. From the result of t-test, the significant result is only evidenced from the influence of gender role on work commitment (sign 0,326) on male respondent. While the result of MGRS sera FGRS test on work commitment both on male and female respondents did not show significant result. Nevertheless, the measurements of MGRS and FGRS indicate an indication of stress on male and female respondents. In other words, masculine and feminine stereotypes are one source of stress and problems in both male and female respondents.

Page 2 of 2 | Total Record : 16