cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
EL-HIKMAH
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue " Vol 7, No 1 (2013): Juni" : 6 Documents clear
Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk Karakter Siswa Kelas VIII SMPN 1 Mataram Tahun Pelajaran 2013/2014 Faizah, Husnul
EL-HIKMAH Vol 7, No 1 (2013): Juni
Publisher : JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manusia memiliki kemampuan untuk meningkatkan kehidupannya, baik untuk meningkatkan pengetahuan, maupun untuk mengembangkan kepribadian dan keterampilannya. Pendidikan, terutama Pendidikan Agama Islam (PAI) berperan besar dalam pembentukkan karakter peserta didik menjadi insan yang lebih baik . Manusia yang telah mencapai tujuan Pendidikan Agama Islam bisa digambarkan sebagai sosok individu yang memiliki keimanan, komitmen, ritual dan sosial pada tingkat yang diharapkan. Menerima tanpa keraguan sedikit pun akan keberadaan ajaran Islam, bersedia untuk berperilaku atau memperlakukan objek keagamaan secara positif, melakukan perilaku ritual dan sosial keagamaan secara positif, sebagaimana yang digariskan dalam ajaran Islam. Sosok pribadi yang demikian itulah yang diinginkan oleh setiap guru, supaya dimiliki oleh siswa sebagai anak didiknya. Untuk itu, SMPN 1 Mataram mengadakan program IMTAQ dan upaya kontributif lainnya.
DILEMA DESENTRALIASI PENDIDIKAN MA’ARIF NU DI NUSA TENGGARA BARAT Jumarim, Jumarim; Asyari, Akhmad
EL-HIKMAH Vol 7, No 1 (2013): Juni
Publisher : JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebijakan desentralisasi penuh dalam penyelenggaraan dan pengelolaan satuan pendidikan menjadikan PP LP Ma’arif NU menetapkan kebijakan bahwa setiap satuan pendidikan yang dikelola di bawah naungan LP Ma’arif NU mempunyai susunan organisasi yang sesuai dengan jenis, jenjang, ruang lingkup, bidang tugas, dan besarnya rombongan belajar/kelas masing-masing. Desentralisai kewenangan kepada lembaga pendidikan NU ini meliputi hak kepemilikan atas semua asset pendidikan termasuk pengadaan, pengelolaan dan pengembangannya, penentuan struktur organusasi di sekolah, keuangan, standar SDM tenaga pendidik dan kependidikannya, bahkan termasuk manajemen pembelajarannya; kurikulum, evaluasi dan sebagainya. Lantas, dimana dan bagaimana peran, tugas dan fungsi LP Ma’arif NU NTB yang dibentuk sebagai departementasi PWNU NTB bidang pendidikan? Inilah problem dasar yang digali dalam penelitian ini.
KONSEPSI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FILSAFAT BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK): Implementasinya pada Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) IAIN Mataram Fattah, Abdul
EL-HIKMAH Vol 7, No 1 (2013): Juni
Publisher : JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jamak dimaklumi bahwa bahan ajar yang dikembangkan berdasarkan teori desain instruksional memegang peranan penting dalam menciptakan kondisi belajar yang kondusif. Paling tidak terdapat tiga alasan mengapa bahan ajar itu memiliki posisi sentral, yakni (1) sebagai representasi sajian tenaga pengajar, (2) sebagai sarana pencapaian tujuan pembelajaran, dan (3) sebagai pengoptimalan pelayanan terhadap peserta didik. Untuk menunjang proses pembelajaran yang efektif dan efisien baik yang berlangsung secara face to face di dalam ruang kelas maupun untuk kebutuhan pembelajaran mandiri, maka perlu didukung dengan rancangan dan pengembangan bahan ajar yang dapat mengintegrasikan kemampuan kognisi, afeksi, dan psikomototik. Oleh karena itu, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Bagaimanakah model bahan ajar Filsafat yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran di Jurusan PAI FITK IAIN Mataram? 2) Bagaimanakah upaya mengembangkan model bahan ajar Filsafat yang dapat membantu mahasiswa meningkatkan pemahaman konsep filsafat? 3) Bagaimanakah efektivitas model bahan ajar Filsafat yang mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi?
Meninjau Pengembangan Pendidikan Islam: Menuju IAIN Mataram “With Wider Mandate” Fuadi, Abdulloh
EL-HIKMAH Vol 7, No 1 (2013): Juni
Publisher : JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Informasi-informasi penting terkait dengan tiga hal: 1. Kajian pemikiran dan teori pendidikan Islam; 2. Kajian sosio-historis pendidikan Islam; 3. Kajian metodologis pendidikan Islam. Pembahasannya tidak dihajatkan untuk fokus pada salah satu ketegori saja, namun membahas berbagai persoalan penting yang berkembang di dalam ketiga kategori tersebut. Demi untuk memenuhi hajat tersebut, maka terbagi menjadi tujuh bagian: 1) Pengembangan pemikiran filosofis pendidikan Islam; 2) Pengembangan pemikiran pendidikan Islam di Indonesia; 3) Orientasi pengembangan Pendidikan Islam; 4) Pengembangan Madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam; 5) Pengembangan guru dalam pendidikan Islam; 6) Pengembangan perguruan tinggi agama Islam; dan 7) Pengembangan model pendekatan dalam pembelajaran pendidikan agama Islam.
Peningkatan Mutu Madrasah (PMM) Melalui Implementasi ESQ dalam Pelaksanaan Tugas Pembelajaran Guru Madrasah Aliyah Musari, Musari
EL-HIKMAH Vol 7, No 1 (2013): Juni
Publisher : JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Guru mata pelajaran (MP) selain disyaratkan memiliki manajemen juga dituntut pula memiliki aneka kompetensi pribadi yang disebut Inteligenti Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ), dan Emptional Spiritual Quotient (ESQ). Ketiga potensi kepribadian ini sangat diperlukan khususnya bagi Guru MP sebagai pemimpin, khususnya di depan kelas yang sangat rawan dengan urusan moral. Oleh karenanya, urusan potensi pribadi perlu mendapatkan perhatian serius dalam semua kegiatan. Dalam hal ini, guru MP berhubungan erat dengan pengembangan potensi tersebut untuk meningkatkan kesuksesan dalam meraih cita-cita dan berperilaku yang tulus ikhlas dan memiliki keterbukaan. Adanya tuntutan menanamkan materi ajar sebagai bidang yang menjadi tugas dan kewenangannya di masyarakat (madrasah) ke sehariannya memiliki amanah untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, menerampilkan, mengevaluasi, dan menilai peserta didik. Guru MP dalam konsep Islam adalah pemimpin yang di dalamnya melekat fungsinya sebagai abdullah dan khalifah di bumi. Itu menuntut adanya kompetensi yang utuh. Untuk itu, sangat diperlukan adanya integrasi IQ, Eq, dan SQ.
Upaya Guru Dalam Meningkatkan Kemampuan Menghafal Al-Qur’an Pada Siswa Kelas VII SMP Islam Terpadu Putri Abu Hurairah Tahun Pelajaran 2012/2013 Supardi, Supardi; Ilfiana, Ilfiana
EL-HIKMAH Vol 7, No 1 (2013): Juni
Publisher : JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menghafal Al-Qur’an bukanlah sesuatu yang mudah tetapi bukan pula suatu hal yang tidak mungkin, sebab pada zaman Nabi telah banyak orang yang menghafal Al-Qur’an. Di sekolah-sekolah formal, mengenalkan al-Qur’an pada anak didik, mengajarinya membaca, dan menghafal menjadi tanggung jawab guru. Oleh karena itu, untuk dapat memenuhi tugasnya sebagai seorang guru dalam memberikan bimbingan kepada peserta didik untuk menghafal, maka guru tentunya harus melakukan berbagai upaya atau usaha sebab keberhasilan seorang peserta didik dalam menghafal tergantung dari usaha-usaha yang dilakukan guru. SMP Islam Terpadu Abu Hurairah mempunyai program tahfiz yang dijadikan sebagai program unggulan yang mencetak para hafidz dan hafidzah yang dibimbing langsung oleh guru-guru tahfiz yang memiliki kompetensi dalam menghafal Al-Qur’an tentunya dengan berbagai metode dan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas hafalan tersebut. Tulisan ini mengupas tiga hal, yaitu: a) bagaimanakah upaya guru dalam meningkatkan kemampuan siswa menghafal Al-Qur’an? b) apa saja problematika yang dihadapi guru dalam meningkatkan kemampuan siswa menghafal Al-Qur’an? dan c) apa saja solusi yang dilakukan guru untuk mengatasi problematika siswa dalam meningkatkan kemampuan menghafal Al-Qur’an?

Page 1 of 1 | Total Record : 6