cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Psiko-Edukasi
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 129 Documents
PELAKSANAAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN PERSON-CENTERED PADA EMPAT MAHASISWA YANG MENGALAMI KRISIS CITRA DIRI Fransiskus Xaverius Obed Dianto
Psiko-Edukasi Vol 17, No 1 (2019): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Krisis citra diri merupakan kegagalan individu dalam mengenali apa, bagaimana, atau siapa dirinya sehingga tidak mengerti menempatkan diri seharusnya dalam kehidupan sosial. Hal ini berarti individu tidak memiliki pemahaman yang benar mengenai dirinya. Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan dalam Bimbingan dan Konseling (PTBK). Tujuan PTBK adalah untuk mengetahui proses penanganan empat mahasiswa yang mengalami krisis citra diri melalui konseling kelompok dengan pendekatan Person-Centered. Layanan konseling kelompok dikemas dengan tema-tema mengenai citra diri. Subjek penelitian sebanyak empat subjek yang mengalami krisis citra diri, yaitu MK, RD, HW, dan ME. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek penelitian memiliki kecendrungan citra diri yang negatif. Layanan konseling kelompok pendekatan Person-Centered dengan teknik acceptance telah mendukung subjek penelitian aktif dan terbuka. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi berbagai pihak yang memerlukan informasi mengenai layanan konseling kelompok untuk membantu menangani permasalahan krisis citra diri.
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP IMBAL JASA DAN KOMITMEN ORGANISASI KARYAWAN PT ‘JJI’ Ida Natalia
Psiko-Edukasi Vol 17, No 2 (2019): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komitmen organisasi adalah keinginan untuk tetap bertahan menjadi anggota organisasi, kemauan yang kuat untuk berusaha dalam memajukan organisasi, dan keyakinan akan nilai dan tujuan yang ada dalam organisasi. Persepsi terhadap imbal jasa adalah kesan karyawan terhadap penghargaan dan kesejahteraan yang diterima dari organisasi secara langsung, rutin, dan tidak langsung. Subjek penelitian sebanyak 38 karyawan dengan lama kerja 2 tahun pada PT ‘JJI’. Penelitian ini menggunakan instrumen skala penilaian untuk mengukur variabel persepsi terhadap imbal jasa dengan reliabilitas sebesar 0,97 dan komitmen organisasi dengan reliabilitas sebesar 0,98. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan antara persepsi terhadap imbal jasa dan komitmen organisasi. Hasil ini mengimplikasikan bahwa semakin positif persepsi karyawan terhadap imbal jasa yang diterima maka semakin tinggi juga komitmen organisasi karyawan terhadap PT ‘JJI’. Sumbangan variabel persepsi terhadap imbal jasa sebesar 72% terhadap komitmen organisasi. Saran kepada divisi HRD PT ‘JJI’ agar mengadakan konseling kelompok untuk meningkatkan komitmen organisasi, khususnya pada komponen ‘perasaan aman dan nyaman bekerja dalam organisasi’.
KONDISI MOTIVASI BELAJAR RENDAH DUA SISWA KELAS XI SMA MARIE JOSEPH KELAPA GADING TAHUN AJARAN 2018 / 2019 Maria Octavia; Caroline Lisa Setia Wati
Psiko-Edukasi Vol 18, No 1 (2020): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Motivasi belajar menjadi aspek yang penting dari proses pembelajaran. Motivasi belajar berdampak pada semangat siswa untuk melaksanakan dan bertanggung jawab atas tugas-tugas belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar akan (1) memiliki semangat dalam melaksanakan tugas-tugas belajar, (2) memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas belajar, (3) merasa senang ketika mengerjakan tugas dari guru, (4) memberikan respon terhadap stimulus yang diberikan guru, (5) memiliki minat dan perhatian terhadap pelajaran. Sementara siswa yang memiliki motivasi belajar rendah akan menunjukkan hal yang sebaliknya.Subjek penelitian adalah dua siswa kelas XI SMA Marie Joseph. Instrumen yang digunakan wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua subjek memiliki motivasi belajar yang berbeda. Subjek FJ cenderung lebih bersikap tidak peduli ketika mendapat tugas dari guru. FJ nampak tidak memiliki minat dan perhatian terhadap pelajaran. Berbeda dengan subjek BS, BS lebih bisa memberikan respon terhadap tugas yang diberikan oleh guru meskipun terkadang masih malas dan perlu diingatkan berkali-kali. Guru BK diharapkan memberikan penanganan khusus kepada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah.
KONDISI PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS VII SMP SANTO KRISTOFORUS I Maria Fransiska Titu; Yohanes Papu; Henny Christine Mamahit
Psiko-Edukasi Vol 18, No 2 (2020): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prokrastinasi akademik adalah kecenderungan menunda-nunda untuk memulai atau menyelesaikan tugas akademik yang terwujud dalam penundaan pelaksanaan tugas-tugas akademik, kelemahan dan keterlambatan dalam mengerjakan tugas akademik, ketidaksesuaian antara rencana dengan perfomansi aktual, dan melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui kondisi prokrastinasi akademik pada siswa kelas VII SMP Santo Kristoforus I Grogol. Teknik pengumpulan data adalah instrumen berbentuk skala penilaian dengan lima pilihan jawaban. Analisis data menggunakan rumus korelasi Product Moment dengan bantuan SPSS Versi 22. Hasil uji coba instrumen prokrastinasi akademik menghasilkan reliabilitas sebesar 0,964. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 46% atau 28 siswa kelas VII SMP Santo Kristoforus I Grogol Jakarta Barat memiliki skor prokastinasi akademik pada klasifikasi sedang.Peneliti berharap dengan hasil penelitian ini guru BK SMP Santo Kristoforus I Grogol dapat membuat program BK untuk menurunkan prokrastinasi akademik siswa, dan bagi mahasiswa prodi BK penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.
FAKTOR-FAKTOR KEPERCAYAAN DIRI DUA SISWA KELAS VII SMP KATOLIK RICCI II BINTARO Rifa Safika; Maria Claudia Wahyu Trihastuti
Psiko-Edukasi Vol 18, No 1 (2020): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Faktor-faktor kepercayaan diri adalah faktor internal dan eksternal yang menyebabkan kepercayaan diri siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data penelitian menggunakan wawancara. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor kepercayaan diri dua siswa Kelas VII SMP Katolik Ricci II Bintaro dan memberikan rekomendasi penanganan konseling individual bagi kedua siswa.Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa faktor penyebab hambatan kepercayaan diri DT dan RT didominasi oleh faktor internal. Faktor internal yang paling dominan pada DT adalah pengalaman hidup. Faktor penyebab hambatan kepercayaan diri RT adalah faktor internal yang terkait dengan kondisi fisik. Rekomendasi penanganan kepada DT dan RT berupa konseling individual dengan pendekatan REBT. Rekomendasi konseling individual bagi DT bertujuan agar DT mampu menerima pengalaman kurang menyenangkan masa lalu dan meningkatkan kompetensi diri di berbagai bidang. Sedangkan tujuan konseling bagi RT diarahkan pada keberanian untuk mencoba berelasi dengan orang lain dengan mengatasi penilaian negatif terhadap diri menjadi lebih positif. Saran kepada Guru BK agar melaksanakan konseling individual kepada DT dan RT berdasarkan rekomendasi yang diberikan peneliti. Guru Wali Kelas hendaknya memberikan kesempatan bagi DT dan RT untuk terlibat dalam kegiatan organisasi sekolah.
HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MENGELOLA WAKTU DAN PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS VIII SMP KRISTOFORUS 1 JELAMBAR TAHUN AJARAN 2018/2019 Andreas Dwi Setiawan; Henny Christine Mamahit
Psiko-Edukasi Vol 18, No 2 (2020): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prokrastinasi akademik merupakan perilaku peserta didik yang melakukan penundaan dalam penyelesaian tugas sekolah dan mengalihkannya dengan melakukan kegiatan lain yang lebih menyenangkan. Kondisi ini mengakibatkan keterlambatan dalam pengumpulan tugas. Kemampuan mengelola waktu adalah kemampuan peserta didik dalam mengatur waktu padahal perencanaan, penjadwalan, pembuatan prioritas, dan penetapan tujuan yang ingin dicapai. Kondisi ini menghasilkan keteraturan dalam mengerjakan kegiatan yang dimiliki khususnya dalam pengerjaan tugas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kemampuan mengelola waktu dan prokrastinasi akademik siswa kelas VIII SMP Kristoforus 1 Jelambar. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen yang berbentuk skala penilaian.  Instrumen kemampuan mengelola waktu terdiri dari 21 pernyataan valid dengan koefisien reliabilitias sebesar 0,897. Instrumen prokrastinasi akademik terdiri dari 29 pernyataan valid dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,928. Hasil analisis korelasi antara variabel kemampuan mengelola waktu dan prokrastinasi akademik menghasilkan korelasi sebesar -0,826 dengan pvalue = 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi yang telah ditentukan yaitu sebesar 0,05.  Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa adanya korelasi negatif yang signifikan antara kemampuan mengelola waktu dan prokrastinasi akademik siswa kelas VIII SMP Kristoforus 1 Jelambar. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kemampuan mengelola waktu yang dimiliki siswa maka semakin rendah perilaku prokrastinasi siswa dan sebaliknya.
PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI SOLUSI ATAS FENOMENA MCDONALISASI PENDIDIKAN DALAM ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0. Pius Pandor
Psiko-Edukasi Vol 18, No 1 (2020): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Revolusi industri 4.0 menekankan ketrampilan penggunaan teknologi modern dalam semua aspek termasuk dalam bidang pendidikan. Penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan membuat segala sesuatu yang berkaitan dengan pembelajaran menjadi efektif, terkontrol, dan efisien.  Namun relasi termediasi ini sering membuat subjek didik mengalami dehumanisasi. Dehumanisasi merupakan konsekuensi dari cara pandang terhadap fungsi teknologi pembelajaran yang didesain untuk menciptakan homogenisasi, keseragaman, dan otomatisasi. Dehumanisasi ini didukung oleh merebaknya fenomena McDonalisasi dalam dunia pendidikan yang menekankan efisiensi, daya prediksi, daya kontrol, dan keseragaman. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah pendekatan fenomenologi terhadap praksis pendidikan. Dari pendekatan fenomenologi, penulis menemukan bahwa pendidikan karakter merupakan solusi terhadap McDonalisasi pendidikan.
PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PENDAMPINGAN BELAJAR SISWA SELAMA PEMBELAJARAN ONLINE G. Bambang Nugroho
Psiko-Edukasi Vol 18, No 1 (2020): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wabah pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia mengakibatkan perubahan pola pembelajaran. Pola pembelajaran konvensional yang sudah lama dilakukan pada semua jenjang pendidikan selama ini, tiba-tiba harus berubah dengan pola pembelajaran online atau dalam jaringan. Perubahan pola pembelajaran ini membuat ketidaksiapan bagi siswa, guru maupun orang tua. Ketidaksiapan tersebut berkaitan dengan konten pembelajaran yang didaringkan, teknis pelaksanaan maupun faktor penunjang kegiatan pembelajaran online tersebut. Perubahan cara belajar ini berakibat pada perubahan tingkah laku dan mental para siswa. Perubahan perilaku dan mental tersebut akan berdampak destruktif dalam perkembangan siswa, jika tidak mendampatkan  pendampingan secara tepat. Guru Bimbingan dan Konseling diharapkan dapat berperan untuk mengantisipasi dampak perubahan pola belajar yang dialami siswa dan memberikan pendampingan secara tepat selama masa pandemi Covid-19.
KARAKTERISTIK PENYESUAIAN SOSIAL DI SEKOLAH PARA SISWA SMA STELLA MARIS BSD Theresia Riri Rusdianeri; Maria Claudia Wahyu Trihastuti
Psiko-Edukasi Vol 18, No 2 (2020): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyesuaian sosial di sekolah adalah kemampuan siswa dalam menanggapi orang lain di lingkungan sekolah yang meliputi indikator penyesuaian siswa terhadap peraturan, teman sekolah, guru, tugas, kegiatan sekolah, serta peran dan tanggung jawab di kelas. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan skala penilaian. Berdasarkan hasil uji coba instrumen penyesuaian sosial kepada 41 siswa sebagai sampel uji coba, diperoleh 44 pernyataan valid dengan koefisien reliabilitas instrumen sebesar 0,949.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 83 siswa, sebanyak 57 siswa (70%) memiliki kemampuan penyesuaian sosial pada kategori tinggi dan sebanyak 26 siswa (30%) memiliki kemampuan penyesuaian sosial pada kategori sedang. Tiga indikator yang paling dominan dialami siswa yaitu indikator penyesuaian terhadap guru, peraturan, dan teman sekolah. Indikator penyesuaian terhadap tugas sekolah memiliki rata-rata skor yang sama dengan rata-rata total, sedangkan dua indikator lain yaitu penyesuaian terhadap kegiatan sekolah dan peran atau tanggung jawab di kelas memiliki rata-rata di bawah rata-rata total.  Kerja sama antara guru BK, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, wali kelas, dan guru bidang studi diperlukan dalam rangka meningkatkan keterlibatan siswa dalam kegiataan keorganisasian baik di kelas maupun di lingungan sekolah.
HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI, EFIKASI DIRI AKADEMIK, DAN PENYESUAIAN DIRI TERHADAP LINGKUNGAN SEKOLAH PARA SISWA KELAS VII DI SMP ST. KRISTOFORUS 1 Irma Marlina Novita Marpaung; Caroline Lisa Setia Wati
Psiko-Edukasi Vol 18, No 1 (2020): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara harga diri, efikasi diri akademik, dan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah pada siswa kelas VII. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Jumlah subyek penelitian sebanyak 58 siswa kelas VII. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala penilaian untuk mengukur harga diri, efikasi diri akademik, dan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah. Instrumen harga diri sebelum uji coba sebanyak 60 dan diperoleh sebanyak 37 pernyataan yang valid dengan reliabilitas sebesar 0,939. Instrumen efikasi diri akademik sebelum uji coba sebanyak 63 dan diperoleh sebanyak 51 pernyataan yang valid dengan reliabilitas sebesar 0,964. Instrumen penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah sebelum uji coba sebanyak 60 dan diperoleh sebanyak 36 pernyataan yang valid dengan reliabilitas sebesar 0,954.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara harga diri, efikasi diri akademik, dan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah. Sumbangan yang diberikan harga diri dan efikasi diri akademik sebesar 76% kepada penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah. Artinya semakin tinggi harga diri dan efikasi diri akademik siswa maka semakin tinggi penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah. Sebaliknya, semakin rendah harga diri dan efikasi diri akademik siswa maka semakin rendah penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah.

Page 11 of 13 | Total Record : 129